spot_img

RS Ubaya Memperkuat Layanan Gawat Darurat untuk Masyarakat Surabaya

rs ubaya

Rumah Sakit Universitas Surabaya atau RS Ubaya memiliki komitmen untuk memperkuat layanan gawat darurat untuk seluruh pasien khususnya warga Surabaya. Fasilitas kesehatan yang diresmikan pada Sabtu (04/03/2023) itu ingin terus meningkatkan pelayanan kegawatdaruratan bagi yang membutuhkan.

RS Ubaya merupakan rumah sakit tipe B berlokasi di Jl. Panjang Jiwo Permai No. 89, Surabaya. Menurut Komisaris PT Keluwih Medika Surabaya Prof. Joniarto selaku pengelola RS menyampaikan ada beberapa rencana jangka pendek atau panjang ke depan.

Rumah sakit yang menjalin kerjasama dengan PT. Medikaloka Hermina, Tbk ini akan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam pelayanannya.

“Intinya setelah soft launching kami akan memproses akreditasi. Setelah itu ada pula program lain yang akan dijalankan. Juga kami akan menjalin kerja sama dengan lembaga seperti BPJS, asuransi, dan lain sebagainya. Ini untuk jangka pendek,” kata Prof. Juniarto.

“Sementara jangka panjangnya kami mempersiapkan rumah sakit ini sebagai pengemban amanah Tri Dharma. Di dalamnya mencakup pendidikan, penelitian, dan tentunya pengabdian kepada masyarakat,” kata Prof. Joni melanjutkan.

RS Ubaya Memiliki Target menjadi RS Pendidikan dan Mengutamakan Layanan Gawat Darurat

rs ubaya
Proses pembangunan rumah sakit yang akan menjadi RS Pendidikan mengutamakan layanan gawat darurat. Foto: rs.ubaya.ac.id.

Dalam dua tahun faskes ini ditargetkan menjadi RS Pendidikan. Karena itulah dilakukan program jangka pendek dan jangka panjang di atas.

“Harapannya dua tahun lagi nantinya akan menjadi RS Pendidikan. Kami akan melihat terlebih dahulu bagaimana dokter mempersiapkannya. Sementara itu kami kembangkan dahulu rumah sakitnya untuk mendukung Fak. Kedokteran Ubaya,” kata profesor melanjutkan sebagaimana dilansir dari Suara Surabaya (04/03/2023).

dr. Agnes Widayu Estiningsih, Direktur RS Ubaya, menegaskan bahwa selain siap melayani pasien, pelayanan prioritas pertama rumah sakit adalah Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Agnes menyatakan bahwa rumah sakit ini akan terus memperkuat IGD dengan kompetensi dokter yang terus dilatih agar memberikan pelayanan terbaik bagi warga Surabaya. Menurutnya, IGD harus mampu memberikan pelayanan yang baik, cepat, dan tepat.

RS Ubaya juga telah bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk menjadikan IGD sebagai pusat layanan kecelakaan kerja. IGD RS Ubaya didukung oleh dokter spesialis emergency medicine sebagai ketua tim IGD, serta tim dokter, perawat, dan Blue Team untuk mempercepat penanganan kegawatdaruratan.

Selain itu, RS Ubaya juga dilengkapi dengan fasilitas C-Arm. Teknologi kesehatan ii berfungsi untuk melihat objek dari pasien secara real-time melalui layar monitor saat melakukan tindakan di kamar operasi IGD.

 

BPJS Kesehatan Dapat Dimanfaatkan untuk Mendapatkan Alat Bantu Dengar

alat bantu dengar
Ilustrasi hearing aid. Foto: Wikimedia.

Walaupun banyak yang mengalami gangguan pendengaran, tetapi masih sedikit yang memanfaatkan BPJS Kesehatan untuk mendapatkan alat bantu dengar.

Sebagaimana disadur dari VOA Indonesia Pada 3 Maret 2023 lalu, Kementerian Kesehatan mengungkapkan fakta tentang kesehatan dan gangguan pendengaran di Indonesia. Informasi ini disampaikan bersamaan dengan peringatan Hari Pendengaran Sedunia.

Selain jumlah bayi yang lahir dengan kondisi tuli sekitar 5.200 orang. Sementara itu banyak terjadi risiko gangguan pendengaran pada anak muda disebabkan oleh paparan suara berlebihan. Seperti penggunaan perangkat audio earphone, headset, dan ear pod secara berlebihan.

Gangguan pada bagian pendengaran akibat paparan suara perlu menjadi perhatian khusus. Apalagi bagi mereka yang memiliki anak berusia muda namun sering mendengarkan audio menggunakan berbagai perangkat di atas.

Alat Bantu Dengar Dijamin BPJS Kesehatan

alat bantu dengar
Ilustrasi hearing aid. Foto: Wikimedia.

Bagi penderita gangguan pendengaran sesungguhnya tidak perlu khawatir akan harga alat bantu dengar. Di lapangan memang biaya untuk alat kesehatan ini cukup tinggi, akan tetapi ada jaminan dari Kemenkes untuk mendapatkannya.

Kementerian Kesehatan menjamin bahwa pemeriksaan kesehatan telinga dan penyediaan perangkat bantu dengar sudah termasuk dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Hanya saja belum semua fasilitas kesehatan memiliki dokter spesialis Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT) yang dapat melakukan pemeriksaan dan meresepkan alat bantu dengar yang sesuai.

Di sisi lain memang harga alat bagi penderita gangguan pendengaran juga masih tergolong mahal. Berkisar antara Rp 4 juta hingga Rp 60 juta per unit tergantung pada kualitas dan tingkat kepekaan suara yang diterimanya.

Pasien Cukup Menanggung Sisa Biaya

alat bantu dengar
Ilustrasi perangkat bantu dengar. Foto: Flickr.

Meskipun program kesehatan telinga dan pendengaran tidak masuk dalam sistem kesehatan nasional, masyarakat masih bisa memanfaatkan dana subsidi dari BPJS Kesehatan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis THT Bedah Kepala Leher Indonesia (PERHATI-KL), dr. Yussy Afriani Dewi.

Dari dana inilah masyarakat dapat membeli alat untuk membantu pendengaran dengan menanggung sisa biayanya. Besar harapan ke depan agar masyarakat semakin banyak terjangkau oleh alat bantu dengar yang ekonomis namun berkualitas.

 

Gedung Kanigara RSCM Sebagai Pusat Transplantasi dan Pengampuan Diabetes Melitus

gedung kanigara
Menkes dan Menkeu saat meninjau fasilitas kesehatan. Foto: Sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Gedung Kanigara sebagai area baru di RSCM diresmikan oleh Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Gedung ini memiliki standar Internasional Kanigara atau Central Medical Unit (CMU) 3.

Gedung Kanigara merupakan hasil dari kolaborasi Kemenkes, Kemenkeu, Kemenpera dan Kemen BUMN. Tujuan pembangunan ini adalah demi memberikan peningkatan pelayanan kesehatan yang paripurna bagi masyarakat luas.

Ke depan, Menkes berharap akan terbangun sebuah sistem yang memudahkan tenaga medis untuk saling berkoordinasi. Apabila ini terlaksana maka akan tercipta iklim pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

Menurut keterangan Menteri Kesehatan, gedung baru yang selesai dibangun dalam waktu empat bulan ini berfungsi sebagai pusat pengembangan layanan unggulan dan prioritas. Mulai dari Layanan Transplantation Center dan Layanan Advanced Diabetes Center yang terdiri dari Layanan Pusat Pengampu untuk Diabetes Mellitus, Uro Nefro, dan Gastro Hepato. Dilengkapi pula oleh Pelayanan Bedah dan Layanan Intensive Care Unit (ICU) yang terpusat.

Gedung Kanigara Diharapkan Memberi Manfaat dan Memacu Inovasi Pelayanan Kesehatan

gedung kanigara
Menkes dan Menkeu saat meninjau fasilitas kesehatan. Foto: Sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Menteri Kesehatan menyampaikan pesan kepada seluruh jajaran RSCM agar terus melakukan inovasi untuk mengembangkan pelayanan kesehatan terintegrasi. Diharapkan berbagai fasilitas yang ada mampu membawa ke arah inovasi yang lebih baik.

“Setelah saya berkeliling, saya lihat gedung ini sudah beroperasi. ICU dan ruang operasi sudah bisa digunakan. Ke depan rencananya akan ada 36 ruang operasi. Sejauh ini sudah ada 18 buah dan dapat digunakan untuk mengakomodasi pasien BPJS Kesehatan. Selain itu ruangannya terang serta bagus,” kata Menkes sebagaimana dilansir dari situs Kemkes.go.id (03/03/2023).

Menurut pernyataan Menkes, ada tiga hal yang ia titipkan. Diantaranya kualitas layanan yang baik, terus berinovasi untuk menciptakan kebaruan, dan fokus pada pengampuan. Harapan ini khususnya pada RSUD-RSUD di Indonesia.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pembangunan gedung 12 lantai ini didukung oleh anggaran APBN 2022 sebesar 348,7 miliar. Pendanaan ini sebagai bagian dari program PEN bidang kesehatan untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Menkeu juga menyampaikan terima kasih kepada BLU RSCM yang turut serta dalam proses relokasi penerimaan untuk meningkatkan fasilitas RSCM. Ucapan apresiasi ini juga diberikan karena RSMS mampu untuk terus mengembangkan manajemennya guna memperbarui pembangunan fasilitas kesehatan.

Terakhir, Menkeu berharap bahwa dengan pembangunan gedung baru ini, pelayanan kesehatan di RSCM akan semakin meningkat. Apabila terus dilakukan maka perlahan akan membantu RSCM menjadi rumah sakit kelas dunia.

 

Produsen Alat Kesehatan Memfokuskan Pada Pengembangan Kaki dan Tangan Palsu Seiring Pandemi Melandai

kaki dan tangan palsu
Ilustrasi kaki palsu. Foto: Public Domain.

Salah satu produsen masker dan alat kesehatan, PT Teknomedika Manufaktur Indonesia mengalihkan fokus produksinya ke kaki dan tangan palsu. Langkah ini dilakukan seiring dengan pandemi Covid-19 yang telah melandai.

Pengembangan kaki dan tangan palsu ini ditujukan kepada pasien disabilitas daksa di Indonesia.

“Kami mengembangkan perangkat ortotik-prostetik dan alat kesehatan lain,” kata Direktur Utama PT Teknomedia Manufaktur Indonesia, Ketut Bagus Priambada Putra, dilansir dari Bisnis.Com (24/02/2023).

Bagus mengatakan bahwa Teknomedika tidak hanya didirikan untuk memproduksi masker, tetapi juga alat kesehatan secara keseluruhan. Saat ini, perusahaan sedang dalam tahap penelitian untuk produk baru untuk mengejar target produksi pada tahun 2024. Menurut Bagus, proses riset hingga produksi membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus melalui serangkaian proses yang cukup rumit.

Pendanaan Pengembangan Kaki dan Tangan Palsu Berasal dari Kemendikbud Ristek

Pengembangan produk baru untuk penyandang disabilitas daksa dilakukan dengan menghubungkan antara industri kesehatan dan institusi pendidikan. Dengan begitu produk yang dihasilkan memiliki dasar penelitian yang baik.

Di sisi lain pendanaan untuk mengembangkan kaki dan tangan palsu didapatkan dari program Kedaireka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbud Ristek.

Bagus menambahkan bahwa saat ini Kemendikbud Ristek memberikan pendanaan Kedaireka. Di dalam program ini, industri dapat melakukan kolaborasi dengan institusi pendidikan untuk mengembangkan suatu inovasi.

Program ‘Matching Fund Kedaireka 2022’ diinisiasi oleh Kemendikbud Ristek untuk menghubungkan perguruan tinggi dengan mitra dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Program tersebut diharapkan dapat mengatasi berbagai tantangan dalam industri sekaligus mendukung terbentuknya ekosistem Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Selain bertujuan untuk membantu pasien disabilitas daksa di Indonesia, langkah ini juga merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mengembangkan produk baru yang lebih inovatif. PT Teknomedika terus berupaya memberikan kontribusi positif melalui produk-produknya yang bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

 

Program “Permaisuri Dancing” Puskesmas di Mataram untuk Pemeriksaan Ibu Hamil

Dinas Kesehatan Kota Mataram di Provinsi Nusa Tenggara Barat telah melengkapi lima puskesmas di daerah tersebut dengan alat kesehatan Ultrasonografi (USG). Alat ini sejalan dengan program “Permaisuri Dancing” ditujukan demi memberikan pelayanan dan pemeriksaan ibu hamil.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Usman Hadi, menjelaskan ada lima puskesma yang kini memiliki kelengkapan alat USG. Kelima puskesmas yang dilengkapi dengan alat USG tersebut antara lain:

  • Puskesmas Cakranegara
  • Karang Taliwang
  • Selapang
  • Ampenan
  • Tanjung Karang

Sementara itu terdapat enam puskesmas lainnya direncanakan akan dilengkapi tahun depan. Pengadaan alat USG tersebut bertujuan untuk memudahkan pelayanan pemeriksaan kesehatan ibu hamil. Mulai dari pemeriksaan rutin sampai layanan USG di lima puskesmas tersebut diberikan secara gratis.

Program Aplikasi Kesehatan Pemeriksaan Ibu Hamil “Permaisuri Dancing”

pemeriksaan ibu hamil
Ilustrasi USG. Foto: Rawpixel.

Usman Hadi mengatakan bahwa keberadaan alat USG tersebut efektif dalam menekan kasus kematian ibu dan anak, termasuk program pencegahan balita stunting. Fasilitas USG di puskesmas ini sejalan dengan program “Permaisuri Dancing” di RSUD Kota Mataram.

Program dengan nama unik itu bertujuan untuk memberikan kemudahan akses pelayanan, kecepatan, ketepatan, dan kenyamanan. Selain itu juga untuk bertujuan memberikan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dengan memanfaatkan teknologi melalui pengembangan aplikasi.

Aplikasi kesehatan yang dikembangkan oleh RSUD Kota Mataram tersebut dimaksudkan agar ibu hamil diberikan kemudahan di kondisi genting. Khususnya ketika akan melahirkan atau berada dalam kondisi darurat bisa langsung menekan tombol di aplikasi tersebut.

Tombol tersebut akan tersambung langsung ke Tim PSC 119 RSUD Kota Mataram. Kemudian nantinya petugas 119 menghubungi nomor telepon warga yang menekan tombol guna mencari tahu lokasi dengan aplikasi GPS. Petugas PSC 119 kemudian bisa menemukan lokasi ibu hamil dengan menggunakan aplikasi GPS, dan tim akan segera turun ke lokasi untuk melakukan tindakan.

Mataram Termasuk Kota UHC

pemeriksaan ibu hamil
Suasana di salah satu Puskesmas di Mataram. Foto: Antara.

Usman Hadi menambahkan bahwa Mataram sudah masuk kota Universal Health Coverage (UHC). Dengan begitu semua layanan kesehatan bagi warga di Mataram yang prasejahtera sudah gratis.

“Mataram sudah termasuk ke dalam kota Universal Health Coverage (UHC). Artinya seluruh pelayanan kesehatan untuk warga Mataram kategori prasejahtera gratis. Baik di puskesmas atau rumah sakit pemerintah,” kata Usman disadur dari Antara (27/02/2023).

Pelayanan kesehatan bebas biaya ini berlaku baik di puskesmas maupun di rumah sakit pemerintah. Target dari program “Permaisuri Dancing” dan pengadaan alat USG di puskesmas tersebut adalah pemeriksaan rutin demi tercapainya persalinan aman, bayi sehat, dan ibu berseri.

 

Perusahaan Startup Kesehatan Home Fitness Quell Mendapatkan Pendanaan $10 Juta

home fitness
Ilustrasi bermain game sekaligus olahraga menggunakan teknologi inovatif. Foto: Quell.

Home fitness atau nge-gym di rumah mulai marak dan menanjak secara eksponensial dari segi jumlah pelakunya terutama sejak pandemi. Hal ini disebabkan pola hidup yang mengharuskan berada di rumah sementara pusat kebugaran tutup.

Tren gaya hidup ini terus berkembang hingg kini. Salah satunya ditandai oleh startup Quell. Perusahaan ini mendapatkan pendanaan sebesar $10 juta untuk pengembangan perangkat home fitness milik mereka.

Walaupun saat ini kondisi sudah mulai kembali seperti biasa layaknya sebelum pandemi, akan tetapi beberapa gaya hidup baru tetap bertahan. Contohnya perusahaan medtech berbasis di London, Quell baru saja mengumumkan pendanaan seri A sebesar $10 juta yang diperoleh dari Tencent. Nama lain yang juga terlibat adalah Khosla Ventures, Heartcore Capital, Social Impact Capital, dan Naval Ravikant.

Minat Investor Terhadap Teknologi Home Fitness Tetap Tinggi

Ketika pusat kebugaran sudah mulai kembali beroperasi, namun kepercayaan investor terhadap teknologi home fitness tetap tinggi.

“Saat pandemi melanda, banyak pusat kebugaran yang terpaksa tutup. Saat itu keuntungan luar biasa dirasakan oleh sektor kebugaran digital, salah satunya kami, Quell,” kata co-founder Quell dan CEO, Cameron Brookhouse dilansir dari Techcrunch (20/02/2023).

“Ketika pembatasan sosial dicabut, pusat kebugaran memang pulih kembali lebih cepat. Banyak anggota mereka yang datang kembali ke lokasi gym. Akan tetapi kami belum melihat dampak signifikan terhadap minat investor di sektor home fitness. Kami berbagi pandangan yang sama bahwa banyak orang yang menganggap berolahraga ke gym cukup merepotkan, banyak hambatan dan kurang menarik dibandingkan di rumah.”

Menggabungkan Game dan Olahraga di Rumah

Quell adalah perusahaan inovatif yang menggabungkan unsur game dengan olahraga. Salah satunya melalui resistance bands yang dirancang untuk memberikan sensasi bermain game sekaligus berolahraga.

Sistem ini diluncurkan bersamaan dengan game dengan mode pertarungan bernama Shardfall. Ke depan akan diupayakan lebih banyak judul game yang dapat digunakan bersama perangkat lainnya.

Hanya saja Quell tidak memfokuskan pengembangan Virtual Reality (VR). Hal ini dikarenakan banyak yang mengeluhkan perangkat VR terlalu berat dan tidak nyaman dipakai ketika sudah berkeringat. Selain itu VR juga memiliki kekurangan seperti pengguna mengeluh keterbatasan gerak sehingga mengurangi jenis latihan olahraga yang dapat dilakukan.

 

Produsen Alat Kesehatan MEDS Memulai Produksi Tensimeter dan Stetoskop

produsen alat kesehatan
Produk MEDS. Foto: Kontan.

Produsen alat kesehatan PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS) memulai produksi tensimeter dan stetoskop. Langkah ini dilakukan sebagai diversifikasi yang diharapkan mampu mendorong terjadinya pertumbuhan bisnis.

Di dalam rencana diversifikasi tersebut, produsen alat kesehatan ini memiliki target tensimeter dan stetoskop sebesar 60% dari total penjualan keseluruhan. Sementara itu 40% sisanya didapatkan dari penjualan masker.

A. Padmono Budi Sanyoto, Direktur Utama MEDS, mengumumkan bahwa pada bulan April 2023 perusahaan akan mulai memproduksi tensimeter dan stetoskop untuk menambah portofolio produk.

“Rencana diversifikasi akan diimplementasikan pada bulan April 2023. Saat ini, kami telah menerima respons positif dari beberapa pelanggan dan penjualan internal,” kata Budi dilansir dari Kontan.co.id (01/03/2023).

Sampai dengan September tahun lalu, penjualan masker masih menjadi penopang kinerja MEDS, mencapai sekitar Rp 31 miliar dari total penjualan Rp 31,6 miliar. Namun, angka tersebut turun drastis dari sebelumnya yaitu Rp 62,7 miliar pada September 2021.

Budi mengatakan bahwa kinerja MEDS di tahun 2022 mengalami penurunan dari harapan awal perusahaan, disebabkan oleh penurunan penjualan masker setelah pandemi mereda.

“Dari segi produksi, semuanya berjalan lancar, namun dari sisi penjualan masker mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2021,” tambahnya.

Fokus Produsen Alat Kesehatan MEDS Pada Rumah Sakit dan Puskesmas

Demi memenuhi target bisnisnya, MEDS memfokuskan diri pada berbagai fasilitas kesehatan milik pemerintah seperti puskesmas dan rumah sakit. Pertimbangannya karena pada 2021 saja Indonesia sudah memiliki 10.260 unit puskesmas. Sementara itu jumlah rumah sakit mencapai 2.522.

Dari data tersebut dapat dilihat bahwasanya pertumbuhan jasa layanan kesehatan di Indonesia masih cukup menarik. Produsen alat kesehatan MEDS menilai potensi cukup baik untuk mengembangkan strategi sesuai target perusahaan.

Peluang juga terus terbuka karena MEDS sudah bekerjasama dengan berbagai distributor alkes untuk menyebarkan berbagai alat kesehatan ke pelosok tanah air. Dari semua kondisi yang ada, MEDS menargetkan mampu meraih pertumbuhan sebesar 80% dibandingkan tahun lalu.

 

Stadiometer: Alat Pengukur Tinggi Badan Akurat

alat pengukur tinggi badan

Stadiometer adalah alat pengukur tinggi badan yang termasuk ke dalam salah satu bidang pengukuran antropometri. Digunakan oleh berbagai institusi seperti rumah sakit, sekolah, puskesmas, dan gym. Dengan adanya perangkat ini kondisi kesehatan seseorang dapat diketahui dengan lebih baik.

Bagaimana cara penggunaan, alasan mengapa pengukuran tinggi badan itu penting dan rekomendasi perangkat yang tepat akan dibahas pada artikel ini.

Definisi Stadiometer

Ilustrasi stadiometer. Foto: Cardinal Scale.

Dilansir dari stadiometer.com, Stadiometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi atau perawakan tubuh manusia. Alat kesehatan ini digunakan oleh tenaga medis untuk menilai kondisi kesehatan minimal satu tahun sekali.

Ada beberapa nama lain dari alat ini yaitu height rod, height meter, height gauge, height ruler, atau height measure. Jenis yang paling populer adalah Harpenden Stadiometer.

Harpenden Stadiometer adalah jenis alat pengukur tinggi badan yang mampu mengukur secara akurat. Penamaannya diambil dari kota pertama alat ini ditemukan yaitu Harpenden di Inggris.

Aplikasi Peduli Lindungi Kini Berganti Menjadi SatuSehat

aplikasi peduli lindungi
Foto: mediakom.kemkes.go.id.

Aplikasi Peduli Lindungi yang biasa digunakan untuk melacak pergerakan individu dalam rangka pencegahan Covid-19 telah berganti. Aplikasi yang sudah hadir di tengah masyarakat selama tiga tahun terakhir berubah menjadi SatuSehat.

Fungsi-fungsi yang ada di dalam Peduli Lindungi seperti penyimpanan data riwayat vaksin, paparan Covid-19 sampai dengan pemindaian barcode tetap ada dan terus diperluas pada aplikasi baru ini. Penerapan SatuSehat sebagai platform baru di dunia medtech Indonesia ini sudah dimulai sejak Selasa, 28 Februari 2023.

SatuSehat Menggantikan Aplikasi Peduli Lindungi

Perlu Anda ketahui, SatuSehat yang mulai diperkenalkan sejak bulan Juli 2022 oleh Kemenkes merupakan aplikasi dengan tujuan melakukan integrasi sistem informasi kesehatan. Integrasi ini dilakukan agar pengguna, tenaga medis, dan fasilitas kesehatan dapat saling terhubung.

Dilansir dari Kompas (27/02/2023), SatuSehat adalah platform digital yang memudahkan pengguna untuk membawa data rekam medis secara digital saat berpindah rumah sakit. Pengguna tidak perlu khawatir lagi membawa data rekam medis secara fisik. Data tersebut telah tersimpan di platform SatuSehat, sehingga dapat diakses oleh tenaga kesehatan dengan mudah.

Tenaga kesehatan juga akan lebih mudah memasukkan data rekam medis pengguna pada aplikasi kesehatan yang berbeda. Dengan hanya mengisi data pada SatuSehat, data rekam medis pengguna secara otomatis akan terhubung dengan aplikasi kesehatan lainnya di berbagai fasilitas kesehatan. Data rumah sakit, puskesmas, apotek, laboratorium, dan lain-lain akan saling terintegrasi.

Target Penggunaan Aplikasi SatuSehat

aplikasi peduli lindungi
Foto: sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan, SatuSehat direncanakan akan terintegrasi dengan BPJS Kesehatan. Pada akhir tahun 2023, targetnya adalah 32 fasilitas kesehatan seperti rumah sakit daerah, puskesmas, laboratorium, dan apotek telah terintegrasi ke dalam aplikasi baru ini.

Proses ini akan dilakukan melalui beberapa fase guna melengkapi data agar sesuai dengan standar rekam medis.

Tahapan integrasi data tersebut antara lain:

  • Fase pertama mencakup data pendaftaran pasien dan diagnosis
  • Fase kedua mencakup data prosedur medis, data kondisi vital, dan data diet.
  • Fase ketiga mencakup data obat yang terintegrasi dengan kamus obat (KFA)
  • Fase keempat mencakup data observasi laboratorium dan data observasi radiologi
  • Fase kelima mencakup data alergi dan data kondisi fisik.

Bagaimana dengan aplikasi yang saat ini sudah ada di ponsel masyarakat? Anda tidak perlu menghapus aplikasi Peduli Lindungi karena akan otomatis diperbarui menjadi SatuSehat.

 

Penggunaan Chatbot Whatsapp untuk Mencegah Stunting Mulai dari Tingkat Posyandu

chatbot whatsapp
Platform Satu Sehat. Foto: Assist.Id.

Chatbot Whatsapp kini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu upaya pencegahan stunting. Sebuah masalah gizi kronis yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kognitif dan fisik pada anak.

Disadur dari situs WHO, stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis pada anak yang menyebabkan terganggunya pertumbuhan. Hal ini sering terjadi ketika masa kehamilan dan dua tahun pertama setelah kelahiran anak. Dampak stunting bisa berpengaruh pada fisik dan kognitif anak sampai dewasa. Selain itu anak juga lebih rentan terpapar penyakit di masa depan.

Badan kesehatan dunia sendiri sudah melakukan beberapa upaya pencegahan stunting dengan cara memberikan pedoman gizi untuk balita dan ibu hamil. Kemudian terus mendorong pemberian ASI eksklusif pada bayi dan memberikan program kesehatan anak seperti imunisasi dan pemberian vitamin.

Chatbot Whatsapp Digunakan untuk Melakukan Pendataan

Di Indonesia sendiri pencegahan stunting salah satunya dilakukan dengan mengintegrasikan teknologi chatbot Whatsapp dengan pelayanan Posyandu. Seperti yang dilakukan oleh Posyandu Balita Cempaka III di DKI Jakarta yang mencatat data pengukuran dan penimbangan Balita menggunakan chatbot.

Dilansir dari situs Kemkes (22/02/2023), penggunaan teknologi ini untuk memudahkan kader Posyandu dalam memetakan siapa saja anak-anak dengan potensi stunting. Nantinya anak dengan potensi stunting dapat langsung ditangani dengan cara memberikan asupan protein hewani setiap harinya.

Bagaimana Teknologi Chatbot Digunakan

chatbot whatsapp
Ilustrasi Whatsapp. Foto: Wallpaperflare.

Kader Posyandu dapat memasukkan berbagai data kesehatan anak, seperti nama, berat badan, dan tinggi badan ke dalam chatbot Whatsapp. Tujuannya untuk memantau tumbuh kembang anak secara langsung baik oleh kepala Puskesmas sampai ke tingkat gubernur.

Setelah pencatatan data melalui chatbot selesai dilakukan, akan muncul grafik tumbuh kembang anak dan status gizi balita. Hal ini akan membantu kader Posyandu memberikan rekomendasi tindak lanjut kepada orangtua Balita.

Kemudian data-data tersebut akan terhubung dan tersimpan pada dasbor aplikasi Sehat Indonesia ku (ASIK) di Puskesmas, yang terintegrasi dengan platform SATUSEHAT Mobile. Para orangtua dapat mengakses informasi tersebut melalui aplikasi yang dapat diunduh menggunakan ponsel.

Penyebaran Teknologi Sampai Keluar DKI Jakarta

chatbot whatsapp
Ilustrasi chatbot. Foto: Pxhere.

Diharapkan setelah diterapkan perdana di Ibukota melalui pelatihan training of trainer untuk tenaga Puskesmas, teknologi ini dapat digunakan lebih luas lagi. Chatbot sendiri sudah mulai digunakan oleh kader Posyandu sejak hari Selasa (21/02/23).

Mulai bulan Maret 2023, pencatatan data tumbuh kembang Balita melalui chatbot WhatsApp akan diperluas. Diantaranya ke 50 kabupaten/kota selain DKI Jakarta secara bertahap.

Dengan adanya teknologi ini, kader Posyandu dapat memantau tumbuh kembang anak secara lebih efektif dan lebih mudah merekomendasikan tindak lanjut yang tepat kepada orangtua Balita.

Melalui integrasi dengan aplikasi Sehat Indonesia ku (ASIK) dan platform SATUSEHAT Mobile, data kesehatan anak dapat tersimpan dan dapat diakses lebih mudah oleh orangtua. Semoga teknologi ini dapat membantu mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan Balita dan generasi muda di Indonesia.