spot_img

RSUD Sepaku Direncanakan Menjadi Rumah Sakit Trauma Center IKN

0

Seiring proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), tentunya dibutuhkan fasilitas kesehatan mumpuni. Karena itu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sepaku disiapkan untuk dijadikan Rumah Sakit Trauma Center di IKN. Nantinya rumah sakit ini akan memberikan pelayanan kesehatan bagi pekerja konstruksi IKN sampai masyarakat umum.

“RSUD Sepaku akan menjadi trauma center sebagai bentuk antisipasi apabila pekerja konstruksi mengalami kecelakaan. Baik kecelakaan kerja atau lalu lintas,” kata dr. Jansje Grace Makisurat, Kepala Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara (PPU) dilansir dari Tribun Kaltim (27/03/2023).

Karena itu nantinya RSUD Sepaku terus ditambah fasilitas dan kesiapannya, baik dari segi bangunan dan alat kesehatan di dalamnya. Anggaran untuk persiapan ini diperoleh dari Kementerian Kesehatan sebesar Rp115 miliar. Rp35 miliar dialokasikan ke alat kesehatan, sementara Rp80 miliar untuk pembangunan gedung.

Tahun ini rumah sakit tersebut jsudah mendapatkan Rp20 miliar anggaran untuk meningkatkan status menjadi tipe C. Sebesar Rp12 miliar dialokasikan ke bangunan fisik, Rp8 Miliar ke alat kesehatan.

Selain RSUD Sepaku, Rumah Sakit taraf Internasional akan Dibangun

RSUD Sepaku
Potret pekerja di kawasan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Foto: Tribun Kaltara.

Pemerintah juga berencana melakukan pembangunan rumah sakit dengan skala internasional. Nantinya akan berdiri di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara.

Menurut Sekretaris Otorita IKN, Ahmad Jaka Santos Adiwijaya, di samping fasilitas kesehatan pemerintah juga menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung terutama bagi ASN yang akan menempati KIPP. Fasilitas tersebut antara lain sekolah dan pasar. Hal ini sudah direncanakan sejak tahap pertama rencana pemindahan belasan ribu ASN ke IKN.

Presiden Jokowi sebagaimana dilansir dari The Straits Time telah menyampaikan telah ada tujuh universitas dan sembilan rumah sakit yang menyatakan minatnya untuk ada di IKN. Beberapa rumah sakit dan universitas tersebut memiliki kemitraan asing.

Presiden Jokowi memiliki harapan agar RS Mount Elizabeth dan RS Gleneagles dengan universitasnya memiliki ketertarikan yang sama untuk mengisi dan hadir di IKN. Demi menarik minat investor, pemerintah mempersiapkan beberapa insentif seperti Hak Atas Tanah (HAT) yang berbentuk Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) yang lebih lama.

 

Indonesia dan Korea Selatan Tingkatkan Kerja Sama Kesehatan untuk Transformasi Kesehatan di Tanah Air

0

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melakukan kunjungan bilateral bertemu menteri kesehatan dan kesejahteraan Korea Selatan. Kunjungan ini merupakan salah satu bentuk kerja sama kesehatan antara Indonesia dan Korea Selatan.

Menkes Budi merupakan salah satu dari delegasi pada Dialog Tingkat Tinggi Pertama RI – Korea Selatan. Kerja sama yang terjalin untuk Transformasi Kesehatan merupakan wujud komitmen hubungan diplomatik yang sudah terjalin 50 tahun lamanya.

Pada kunjungan 3 hari yang dimulai pada 23 Maret 2023 tersebut Menkes turut menjadi saksi saat kerja sama/MoU ditandatangani. Kesepakatan ini terjalin antara Daewoong Infion, SK Plasma, Sun Medical Hospital, RS Prof. Ngurah Rai Bali, RS Fatmawati, dan Seoul National University Hospital (SNUH).

Kerja Sama Kesehatan RI-Korsel untuk Membangun Kemandirian Indonesia di Industri Farmasi dan Alkes

kerja sama kesehatan
Foto: Sehat Negeriku Kemkes.

Dalam pidatonya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi menekankan pentingnya dua investasi dan transfer teknologi dari industri kesehatan Korea serta kerja sama akademik untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit di Indonesia.

Pada pilar Ketahanan Kesehatan, Indonesia terus memperkuat langkahnya dalam industri farmasi dan alat kesehatan. Salah satunya produk plasma darah yang penting untuk penanganan pasien. Begitu juga pada pilar Teknologi Kesehatan, mengingat pesatnya pengembangan riset dan industri kesehatan serta bioteknologi di Korea Selatan.

Kesepakatan ini juga bertujuan untuk mendukung pilar transformasi upaya kesehatan sekunder. Tujuannya demi memberikan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Menkes Budi mengatakan, “Kunjungan ini sangat strategis, karena juga menghasilkan peluang kerja sama di sektor kesehatan, seperti dalam pengembangan metode diagnostik, layanan laboratorium, dan layanan kesehatan lainnya,” dilansir dari Sehat Negeriku Kemkes (26/03/2023).

Kerja sama antara SK Plasma dan Daewoong Infion untuk produksi fraksionasi plasma darah merupakan yang pertama di Indonesia. Sementara RS Prof Ngoerah Bali bersama SUN Medical Hospital merupakan wujud dukungan Korea Selatan untuk menjadikan Bali sebagai destinasi wisata kesehatan. Sementara itu RSUP Fatmawati akan memperkuat upaya Indonesia dalam upaya cangkok hati, ginjal, dan ortopedi.

Kerja sama antara Indonesia dan Korea merupakan implementasi dari Memorandum of Understanding (MoU) Kesehatan yang ditandatangani oleh kedua Menteri. Ketika itu terjadi di sela-sela pertemuan Menteri Kesehatan G20 pada tanggal 27 Oktober 2022 di Bali.

Indonesia juga meminta Korea untuk turut mendukung pendirian ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED) di tingkat regional. Dengan berdirinya ACPHEED diharapkan bisa memainkan peran penting dalam meningkatkan kemampuan surveilans dan kapasitas laboratorium untuk mendeteksi penyakit menular berpotensi wabah. Juga untuk turut serta memperkuat institusi yang membangun ketahanan kesehatan di ASEAN.

 

Peran Penting Pengukur Lingkar Lengan Atas dan Lingkar Kepala dalam Menjaga Kesehatan Anak

0

Salah satu cara memantau kesehatan buah hati dapat melalui penggunaan alat antropometri berupa alat pengukur lingkar lengan atas (LILA) dan lingkar kepala.

Artikel ini akan membahas mengenai manfaat, dan cara menggunakan alat pengukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala. Mari simak lebih lanjut!

Manfaat Pengukur Lingkar Lengan Atas dan Lingkar Kepala

pengukur lingkar lengan atas
Ilustrasi alat pengukur LILA dan lingkar kepala. Foto: Walmart.com.

Ada beberapa manfaat penting saat melakukan pengukuran LILA dan lingkar kepala anak. Dilansir dari The Asian Parent, berikut penjabarannya:

  • Memantau pertumbuhan dan perkembangan anak: Mengukur lengan atas dan lingkar kepala dapat membantu untuk menilai sejauh mana pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini penting terutama pada masa-masa kritis seperti saat bayi baru lahir. Dengan demikian dapat diketahui apakah anak mengalami kelainan pertumbuhan.
  • Mencegah malnutrisi: Dengan mengukur lingkar lengan atas dapat diketahui apakah anak mengalami malnutrisi atau tidak. Lingkar lengan atas yang kecil menunjukkan bahwa anak memiliki berat badan yang kurang atau kekurangan gizi. Sementara lingkar lengan atas yang besar mengindikasikan anak memiliki persediaan lemak dalam tubuh cukup banyak.
  • Mendeteksi masalah kesehatan: Ada berbagai masalah kesehatan pada anak yang dapat terdeteksi dengan mengukur lingkar kepala dan LILA. Misalnya hidrosefalus atau pembengkakan otak. Sedangkan pengukuran lingkar lengan atas dapat membantu mendeteksi adanya penyakit yang berkaitan dengan busung lapar, marasmus, dan lain sebagainya
  • Menentukan ukuran pakaian: Pengukuran LILA dan lingkar kepala juga dapat digunakan untuk menentukan ukuran pakaian anak. Hal ini penting agar anak dapat merasa nyaman dan tidak terganggu dalam aktivitas sehari-harinya. Memang hal ini tidak terkait langsung dengan kondisi kesehatan. Akan tetapi kenyamanan buah hati juga patut menjadi perhatian orang tua.

Cara Menggunakan Alat Pengukur LILA dan Lingkar Kepala

pengukur lingkar lengan atas
Ilustrasi alat pengukur LILA dan lingkar kepala. Foto: Amazon.com.

Bagi Anda yang menjadi orang tua mungkin tidak menggunakan alat ini secara langsung. Tapi alangkah baiknya Anda juga mengetahui bagaimana cara menggunakannya agar Anda juga bisa memantau kondisi anak di rumah.

Sementara itu bagi Anda yang menjadi tenaga medis atau pengguna di klinik kesehatan atau posyandu, maka sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara mengukur LILA dan lingkar kepala.

Berikut cara menggunakan pengukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala:

  1. Letakkan anak dalam posisi tenang dan nyaman
  2. Apabila Anda akan mengukur lingkar kepala, maka letakkan alat pengukur pada posisi di atas alis dan telinga. Kemudian Anda lingkarkan pita pengukur pada bagian terluas kepala anak.
  3. Sementara apabila Anda akan mengukur lingkar lengan atas, posisikan alat pengukur pada bagian atas lengan, persisnya di bawah bahu. Setelah itu Anda dapat melingkarkan pengukur di sekitar lengan, di atas tulang belikat dan di bawah otot lengan
  4. Manfaatkan fitur pengunci pada titik pengukuran. Hal ini penting untuk menjaga keterbacaan data yang akurat. Karena itu pastikan Anda menggunakan alat pengukur yang dilengkapi dengan fitur penguncian.
  5. Catat angka yang didapatkan dari hasil pengukuran tersebut, baik untuk lingkar kepala dan lingkar lengan atas.

Alangkah baiknya untuk mengukur lingkar kepala dan lingkar lengan atas anak secara berkala. Dengan demikian pertumbuhan anak dapat terus terpantau. Apabila hasil pengukuran menunjukkan adanya ketidaknormalan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis.

 

Perusahaan Medtech Medtronic Kembangkan Modul Berbasis AI

0

Perusahaan MedTech Medtronic menggunakan Nvidia untuk mengembangkan platform AI untuk mendorong modul GI Genius. Modul ini dirancang untuk memiliki kemampuan endoskopi berbasis AI atau kecerdasan buatan.

GI Genius adalah alat kolonoskopi yang dibantu oleh kecerdasan buatan (AI). Perangkat ini diklaim sebagai modul kolonoskopi pertama yang disetujui oleh FDA. GI Genius dikembangkan dan diproduksi oleh Cosmo Pharmaceuticals.

Sementara itu Medtronic memegang hak distribusi eksklusif di seluruh dunia. Alat ini dirancang untuk dapat menampung beberapa algoritma AI dan telah memperoleh persetujuan FDA. Tujuan pengembangannya adalah untuk membantu dokter dalam mendeteksi polip yang dapat menyebabkan kanker usus besar.

Dengan mengintegrasikan teknologi Holoscan dan IGX dari Nvidia, Medtronic berharap dapat meningkatkan kemampuan AI dari alat kolonoskopi ini. Teknologi dari Nvidia akan memungkinkan Cosmo Pharmaceuticals untuk memperkenalkan situs Innovation Center.

Situs ini nantinya dapat memungkinkan pengembang pihak ketiga untuk melatih dan memvalidasi model AI mereka. Kemudian pada akhirnya mereka bisa mendistribusikannya melalui platform AI Access baru dari GI Genius.

Pengembangan Teknologi Berbasis AI oleh Perusahaan MedTech Medtronic

Dalam siaran pers Medtronic yang baru-baru ini dirilis, Giovanni Di Napoli, Presiden Bisnis Gastrointestinal di Medtronic, menyatakan pengembangan GI Genius menunjukkan hasil positif.

Teknologi yang dikembangkan bersama perusahaan MedTech Medtronics ini kini mampu menampung beberapa aplikasi AI real-time. Ia menyebutkan bahwa pengembangan terbaru ini bisa membantu para dokter untuk melakukan prosedur gastrointestinal dilansir dari Medical Design and Outsourcing (22/03/2023).

Perusahaan medtech Medtronic berencana untuk mengintegrasikan Holoscan Nvidia, yaitu platform perangkat lunak AI real-time untuk membangun perangkat medis. Juga IGX Nvidia, platform hardware AI kelas industri. Seluruh pengembangan ini akan dijalankan bersama dengan GI Genius. Holoscan menyediakan infrastruktur full-stack yang diperlukan untuk memproses data streaming.

Kimberly Powell, Wakil Presiden Kesehatan di Nvidia menyatakan bahwa kecerdasan buatan sangat membantu dalam meningkatkan sistem kesehatan global. Baik dari kecepatan, efisiensi, dan efektivitas.

Nvidia berkolaborasi dengan Medtronic untuk mempercepat inovasi AI dengan tujuan mempercepat pengambilan keputusan klinis, mengurangi variabilitas medis, dan pada akhirnya diharapkan mampu memperbaiki kesehatan pasien secara global.

 

RSUD Karsa Husada Batu Tambah Kapasitas Layanan di Wilayah Barat dan Kota Batu

0

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, resmikan dua gedung baru di RSUD Karsa Husada Batu, yaitu Gedung Graha Amarilis dan Gedung Instalasi Gizi pada Sabtu, 25 Maret 2023. Peresmian ini menjadi kabar baik bagi perkembangan fasilitas kesehatan di Jawa Timur.

Gubernur Khofifah menyatakan peresmian kedua gedung tersebut menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.

Ia berharap layanan kesehatan di Jawa Timur dapat sejajar dengan rumah sakit unggulan di luar negeri yang menjadi langganan warga Indonesia. Agar tujuan tersebut bisa tercapai, Gubernur Khofifah mendorong rumah sakit yang ada di Jawa Timur mampu menemukan potensi pasarnya sendiri. Setelah itu bagaimana caranya agar potensi tersebut dapat dimanfaatkan menjadi ciri khas keunggulan dari masing-masing rumah sakit.

Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya digitalisasi sistem manajemen yang baik. Dengan tujuan meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan pengembangan medical tourism. Salah satunya berupa Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute) untuk mengatasi persoalan rujukan berjenjang yang mengakibatkan panjangnya antrian pasien dan lamanya penanganan.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur saat ini terus melakukan koordinasi bersama BPJS Kesehatan. Koordinasi tersebut memiliki tujuan pembenahan sistem rujukan berjenjang agar menjadi berbasis kompetensi. Juga pengembangan sistem yang terintegrasi agar penjenjangan tertentu bisa dilakukan lebih cepat.

Gedung RSUD Karsa Husada Batu Terdiri dari Tiga Lantai

rsud karsa husada batu
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat peresmian gedung baru RSUD Karsa Husada Batu. Foto: Tribun Jatim.

Direktur RSUD Karsa Husada Batu, Muhammad Rizal, menjelaskan bahwa Gedung Graha Amarilis RSUD Karsa Husada Batu terdiri dari 3 lantai dengan total luas area 6.404 meter persegi, dilansir dari Tribun Jatim (25/03/2023).

Lantai 1 digunakan sebagai Ruang Rawat Inap Amarilis dengan kapasitas 24 tempat tidur. Di sini juga digunakan sebagai lokasi pengembangan pelayanan hemodialisa dengan dilengkapi mesin sejumlah 10 unit.

Lantai 2 akan menjadi Ruang Rawat Inap Edelweiss dan Unit Stroke. Total kapasitas berisi 40 tempat tidur. Sebagai tambahan ada pula Ruang Rawat Inap Bougenville yang juga digunakan untuk perawatan pasien stroke.

Sementara itu Gedung Instalasi Gizi memiliki luas area sebesar 368 meter persegi. Gedung tersebut dilengkapi dengan ruang penerimaan bahan makanan, gudang bahan makanan (kering dan basah), ruang persiapan, ruang pengolahan, pemorsian, dapur susu dan dapur snack. Juga diikuti oleh ruang pencucian dan ruang gas LPG terpusat.

Peresmian Gedung Graha Amarilis dan Gedung Instalasi Gizi RSUD di Jawa Timur ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Terutama dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.

Dengan upaya-upaya yang dilakukan baik dari pengembangan Sisrute, digitalisasi sistem manajemen, dan pengembangan medical tourism, diharapkan layanan kesehatan di Jawa Timur dapat sejajar dengan rumah sakit unggulan di luar negeri. Jika ini mampu dilakukan dengan konsisten maka RSUD Karsa Husada Batu bisa menjadi contoh rumah sakit dengan sistem yang lebih baik bagi warga Indonesia secara luas.

 

Digitalisasi FKRTL: Upaya BPJS Kesehatan untuk Memudahkan Administrasi Pelayanan

0

BPJS Kesehatan terus menerus berupaya meningkatkan kualitas layanan kepada peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Salah satunya melalui digitalisasi FKRTL atau Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

Dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Minggu (26/3/2023), Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati mengatakan bahwa berbagai inovasi terus dilakukan untuk menunjang operasional pelayanan peserta yang bermutu di seluruh Indonesia. Inovasi tersebut diantaranya validasi sidik jari (fingerprint) dan SEP Elektronik.

Penerapan teknologi digital untuk validasi sidik jari dan SEP Elektronik ini diyakini mampu meningkatkan kecepatan pelayanan pasien JKN. Baik dari segi administrasi, mencegah terjadinya penyalahgunaan Kartu JKN, dan mengurangi beban operasional rumah sakit. Dampak positif lainnya yaitu baik bagi lingkungan karena terjadi pengurangan penggunaan kertas (paperless).

Digitalisasi FKRTL Dilakukan Bertahap

digitalisasi FKRTL
Ilustrasi scan sidik jari sebagai salah satu bagian digitalisasi layanan BPJS Kesehatan. Foto: Pikist.

Proses digitalisasi FKRTL ini dilakukan bertahap. Dimulai dari tahap awal berupa implementasi validasi sidik jari yang diberlakukan untuk empat jenis pelayanan. Keempatnya antara lain hemodialisa, rehabilitasi medik, mata, dan jantung.

BPJS Kesehatan telah membentuk unit khusus untuk meningkatkan kualitas layanan di seluruh level, baik di pusat, wilayah, maupun cabang. Saat ini, dari 2.942 fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, sebanyak 672 fasilitas kesehatan telah mengimplementasikan validasi sidik jari untuk seluruh layanan, atau sebesar 22,48%.

Sementara itu, dari total 33.691 poliklinik di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, hanya 11.229 poliklinik yang sudah mengimplementasikan validasi sidik jari. Atau sama dengan 33% poliklinik dari total fasilitas kesehatan.

Sisi Positif Digitalisasi FKRTL

Direktur RSUP Dr. Kariadi Semarang, Farichah Hanum dan Direktur RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar Agustinus Pasalli mendapatkan penghargaan atas dukungan dan komitmen mereka dalam implementasi validasi sidik jari dan SEP Elektronik.

Dengan adanya SEP Elektronik, RSUP Dr. Kariadi Semarang merasakan banyak sisi positif. Diantaranya, validitas pasien JKN dapat lebih dipertanggungjawabkan dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh yang berhak.

Manfaat berikutnya yaitu efisiensi dalam pemanfaatan sarana prasarana dari FKRTL. Juga efisiensi waktu karena proses koding serta pengelompokan INA-CBG tidak harus menunggu SEP manual dikembalikan. Sementara itu dari segi SDM, petugas FKRTL bisa lebih efektif dalam bertugas.

Direktur RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar Agustinus Pasalli juga menyambut baik implementasi validasi sidik jari dan SEP Elektronik ini. Menurutnya, penggunaan teknologi ini dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan di FKRTL, sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi peserta JKN.

Pasalli juga menekankan pentingnya dukungan dari seluruh pihak dalam implementasi ini, baik dari pihak BPJS Kesehatan, FKRTL, maupun peserta JKN sendiri. Dengan kerjasama yang baik antara semua pihak, diharapkan pelayanan kesehatan di Indonesia dapat semakin baik dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

Secara keseluruhan, digitalisasi FKRTL melalui implementasi validasi sidik jari dan SEP Elektronik adalah langkah positif yang diambil oleh BPJS Kesehatan untuk meningkatkan mutu dan kemudahan administrasi layanan kepada peserta JKN. Diharapkan langkah ini dapat terus dikembangkan dan diimplementasikan di seluruh FKRTL di Indonesia.

 

Startup Digital Kesehatan Mental ThoughtFull Raih Dana Pre-Series A US$4 Juta

0

Startup digital kesehatan mental berbasis di Singapura, ThoughtFull, baru saja mengumpulkan dana sebesar US$4 juta pada putaran pendanaan pra-Series A. Pembiayaan ini diikuti oleh investor seperti Sheares Healthcare Group, Vulpes Investment Management, The Hive Southeast Asia, dan jaringan swasta global.

Dana sebesar $4 juta ini akan digunakan untuk memperluas bisnisnya di Asia dan mengembangkan lebih lanjut berbagai produk dan penawaran yang mereka miliki. Salah satunya, startup digital kesehatan mental ini berencana melakukan penelitian klinis yang lebih fokus di kawasan Asia. Khususnya di bidang perawatan kesehatan mental yang telah dipersonalisasi.

Setiap tahun, sekitar 450 juta orang di seluruh dunia menderita dari gangguan kesehatan mental. Termasuk depresi, kecemasan, dan stres. Sayangnya akses terhadap perawatan kesehatan mental masih terbatas, terutama di negara-negara berkembang. Menurut laporan WHO, baru sekitar 10% orang yang mengalami gangguan kesehatan mental mendapatkan perawatan yang tepat.

ThoughtFullChat dari Startup Digital Kesehatan Mental Thoughtfull

startup digital kesehatan mental
Penemu sekaligus CEO ThoughtFull Joan Low bersama Sheares Healthcare Chief Corporate Development Officer, Khoo Ee Ping. Foto: e.27.

Thoughtfull memberikan solusi untuk menangani gangguan kesehatan mental terutama di kawasan Asia dengan meluncurkan ThoughtFullChat. Sebuah aplikasi chat perawatan kesehatan mental. Terintegrasi dan terpersonalisasi melalui aplikasi digital yang mereka kembangkan.

Dengan adanya aplikasi ini, pengguna bisa melakukan interaksi bersama tenaga kesehatan mental profesional. Selain itu juga memungkinkan pengguna mengakses sumber daya yang dibutuhkan untuk perawatan mental juga mencatat riwayat perawatan pengguna.

Seluruh sumber daya yang ada di ThoughtFullChat telah dikurasi dan diverifikasi oleh para ahli kesehatan mental atau ahli di bidang tersebut dalam skala global.

Dalam upaya untuk memperluas jangkauannya, ThoughtFull telah menjalin kemitraan dengan perusahaan asuransi seperti AIA Malaysia. Kerjasama ini bertujuan memberikan dukungan perawatan kesehatan mental yang terintegrasi bagi pelanggan korporat. Mereka juga menjalankan program asuransi seperti FWD untuk memperluas perawatan kesehatan mental yang terjangkau di Hong Kong dan Thailand.

Joan Low, pendiri dan CEO ThoughtFull, menyatakan bahwa mereka bertekad untuk menggabungkan teknologi dan ilmu kesehatan mental untuk memberikan akses yang mudah dan terjangkau bagi semua orang. Dia juga mengungkapkan harapannya dari jalinan kemitraan bersama profesional kesehatan, pengusaha, dan perusahaan asuransi, ThoughtFull dapat merealisasikan visi mereka.

Sebuah visi untuk memberdayakan setiap orang dan menempatkan kesehatan mental sebagai prioritas setiap harinya.

Dengan inovasi seperti ThoughtFullChat diharapkan mampu menghadirkan solusi perawatan kesehatan mental yang terjangkau dan terintegrasi. Dengan demikian akan menjadi semakin mudah diakses oleh orang-orang di seluruh dunia.

 

JEC Macula Center: Penanganan Makula secara Mumpuni dan Komprehensif

0

Mengenali kebutuhan masyarakat akan pemeriksaan mata yang komprehensif dan memadai, JEC Eye Hospitals and Clinics telah meluncurkan JEC Macula Center. Sebuah sentra penanganan khusus makula yang pertama di Indonesia. Berlokasi di RS Mata JEC @ Menteng, layanan JEC Macula Center menawarkan keahlian diagnostik serta penanganan makula yang komprehensif.

Sedikitnya fasilitas kesehatan mata ini didukung oleh 10 dokter spesialis retina dan peralatan berteknologi mutakhir. JEC Eye Hospitals and Clinics juga menyediakan 15 kategori pemeriksaan diagnostik. Layanan ini dilengkapi dengan ruang operasi khusus dan ruang rawat inap berstandar tinggi. Semua itu dilakukan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pasien selama perawatan.

Mengapa Kehadiran JEC Macula Center Menjadi Penting?

JEC Macula Center
dr. Ferdiriva Hamzah, SpM(K) dari JEC Eye Hospitals & Clinics. Foto: Industry.co.id.

Hadirnya sentra pelayanan kesehatan untuk makula oleh JEC Eye Hospitals and Clinics ini penting karena gangguan degenerasi makula atau age related macular degeneration (AMD) adalah salah satu penyebab utama penurunan penglihatan dalam skala global. Dilansir dari Industry.co.id (06/11/22), di Indonesia sendiri ada 8 juta penderita AMD.

Angkat tersebut masuk dalam tiga besar setelah penyakit katarak (94 juta orang) dan kelainan refraksi tak tertangani (88,4 juta orang). Peningkatan tersebut juga dialami langsung oleh JEC.

Pada 2020 pasien makula bertambah 12,6% dibanding 2019. Sementara pada 2021 terjadi peningkatan sebesar 102,2% dibanding tahun sebelumnya. Di tahun 2022 sendiri pasien makula sudah lebih dari 10 ribu orang sampai bulan Mei.

Karena itulah JEC Eye Hospitals and Clinics meluncurkan JEC Macula Center sebagai pelayanan terbarunya. Sebuah pusat penanganan khusus makula. Merupakan yang pertama di Indonesia dan satu-satunya yang dimiliki oleh sebuah rumah sakit mata di Indonesia.

Apa itu Gangguan pada Makula?

JEC Macula Center
Ilustrasi bagian mata. Foto: Wikimedia.

Makula adalah bagian organ mata di belakang retina yang berperan penting dalam penglihatan sentral, penglihatan warna, dan penglihatan detail. Gangguan yang melibatkan area makula dapat menyebabkan penurunan tajam penglihatan hingga kebutaan.

Penyakit makula merupakan ancaman serius terhadap kesehatan mata. Akan tetapi karena kurangnya informasi dan sumber daya pemeriksaan yang memadai membuat gangguan pada makula menjadi masalah yang kurang terdeteksi dan diabaikan di kalangan masyarakat Indonesia.

Dalam rangka memperbaiki aksesibilitas pemeriksaan mata, JEC Macula Center berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pelayanan kesehatan mata yang komprehensif dan memadai. Di sisi lain, peran penting masyarakat juga dibutuhkan. Misalnya dengan melakukan perawatan kesehatan mata dan melakukan pemeriksaan secara rutin. Apabila itu dilakukan maka dapat mencegah risiko terjadinya gangguan pada makula dan masalah kesehatan mata lainnya.

 

Cek Yuk Alat Kesehatan Apa Saja yang Dijamin BPJS Kesehatan

Selain melayani perawatan pasien, ada pula alat kesehatan (Alkes) yang dijamin BPJS Kesehatan.

BPJS Kesehatan adalah lembaga publik yang didirikan untuk melaksanakan program jaminan kesehatan. Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) adalah bentuk perlindungan kesehatan yang bertujuan agar peserta mendapatkan manfaat dalam menjaga kesehatan dan memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.

Manfaat JKN-KIS diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iuran mereka dibayarkan oleh pemerintah. Selain warga negara Indonesia (WNI), orang asing juga berhak menerima manfaat JKN-KIS asalkan telah memenuhi beberapa syarat. Diantaranya telah bekerja di Indonesia selama minimal 6 bulan, terdaftar, membayar iuran, dan memiliki indikasi medis yang memenuhi syarat.

Salah satu manfaat yang diberikan oleh BPJS Kesehatan kepada peserta adalah jaminan klaim kacamata. Selain kacamata, ada pula alkes yang dijamin BPJS Kesehatan dalam bentuk penggantian dana peserta untuk alat kesehatan lainnya.

Ada 7 jenis alat kesehatan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan, yaitu:

  • Kacamata
  • Alat bantu dengar
  • Protesa gigi
  • Protesa alat gerak tangan dan kaki palsu
  • Korset tulang belakang
  • Collar neck
  • Kruk

Setiap jenis alat kesehatan memiliki nilai ganti maksimal dan proses penggantian yang berbeda-beda sesuai dengan indikasi medis.

Untuk mendapatkan penggantian alkes yang dijamin BPJS Kesehatan, peserta harus mengikuti prosedur pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan yang berlaku bagi peserta JKN-KIS. Dokter spesialis di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FRTL) akan memberikan resep alat kesehatan.

Kemudian alat kesehatan tersebut dapat diambil di apotek, instalasi farmasi, rumah sakit, dan optik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Besaran nilai ganti akan diajukan oleh apotek, instalasi farmasi, rumah sakit, optik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Sementara itu protesa gigi dan kacamata, pengajuan klaim nilai ganti dapat dilakukan oleh Dokter Gigi di FKTP maupun FKRTL. Perlu diingat bahwa BPJS Kesehatan tidak menjamin kasus ADD (Additional Value), seperti mengoreksi presbiopi (rabun tua) atau kacamata bacaan.

 

Pertama Kalinya Operasi Pembuatan Anus Dilakukan RSD dr. Soebandi Jember

0

Operasi pembuatan anus dilakukan pertama kalinya di Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi. Tindakan ini dilakukan bersama pendampingan oleh Rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya pada hari Selasa lalu (21/03/2023). Operasi dilakukan di Ruang Operasi Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Jember.

Sebagaimana dilansir dari Diskominfo Kabupaten Jember (21/03/2023), Wakil Bupati Jember KH. MB. Firjaun Barlamaan bersama Direktur RSD Dr. Soebandi Lilik Lailiyah melihat langsung proses operasi melalui monitor yang telah disediakan.

“Ini adalah operasi pertama yang dilakukan oleh Rumah Sakit Dr. Soebandi untuk membuat anus. Oleh karena itu, diperlukan pendampingan dari Rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya agar operasi dapat berjalan lancar,” kata Wakil Bupati Jember.

Harapan Wakil Bupati Jember adalah dengan adanya bantuan dokter pendamping, kemampuan RS Dr. Soebandi dapat ditingkatkan. Dengan begitu, jika terjadi kasus seperti ini di masa depan, dapat diselesaikan tanpa bantuan dari RS dr. Soetomo.

“Harapan kami adalah dengan kehadiran dokter pendamping dari RS dr. Soetomo, kemampuan dokter di RSD dr. Soebandi dapat ditingkatkan. Sehingga pada kasus-kasus serupa di masa depan, dokter di RSD dr. Soebandi sudah siap untuk melakukan operasi tanpa bantuan lagi,” katanya.

Operasi Pembuatan Anus ditanggung BPJS Kesehatan Jember

Menurut laporan Antara, ia menyatakan bahwa ada bayi yang lahir dengan kelainan tidak memiliki anus. Setelah operasi tahap pertama dilakukan untuk membuat saluran pengeluaran di perut, operasi berikutnya dilakukan untuk membuat saluran (anus) langsung di tempatnya.

Operasi pembuatan anus untuk ketiga bayi tersebut dilakukan dalam kerangka Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dengan demikian seluruh biaya operasi ditanggung sepenuhnya oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Jember.

Wakil Bupati yang biasa dipanggil Gus Firjaun menyatakan bahwa operasi pembuatan anus yang dilakukan di RSD dr. Soebandi Jember adalah sebagai upaya mandiri untuk memutus mata rantai rujukan. Hal ini bertujuan agar pasien yang memerlukan operasi tersebut tidak perlu melakukan perjalanan jauh ke RSUD dr. Soetomo Surabaya.