spot_img

Penggunaan Chatbot Whatsapp untuk Mencegah Stunting Mulai dari Tingkat Posyandu

Chatbot Whatsapp kini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu upaya pencegahan stunting. Sebuah masalah gizi kronis yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kognitif dan fisik pada anak.

Disadur dari situs WHO, stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis pada anak yang menyebabkan terganggunya pertumbuhan. Hal ini sering terjadi ketika masa kehamilan dan dua tahun pertama setelah kelahiran anak. Dampak stunting bisa berpengaruh pada fisik dan kognitif anak sampai dewasa. Selain itu anak juga lebih rentan terpapar penyakit di masa depan.

Badan kesehatan dunia sendiri sudah melakukan beberapa upaya pencegahan stunting dengan cara memberikan pedoman gizi untuk balita dan ibu hamil. Kemudian terus mendorong pemberian ASI eksklusif pada bayi dan memberikan program kesehatan anak seperti imunisasi dan pemberian vitamin.

Chatbot Whatsapp Digunakan untuk Melakukan Pendataan

Di Indonesia sendiri pencegahan stunting salah satunya dilakukan dengan mengintegrasikan teknologi chatbot Whatsapp dengan pelayanan Posyandu. Seperti yang dilakukan oleh Posyandu Balita Cempaka III di DKI Jakarta yang mencatat data pengukuran dan penimbangan Balita menggunakan chatbot.

Dilansir dari situs Kemkes (22/02/2023), penggunaan teknologi ini untuk memudahkan kader Posyandu dalam memetakan siapa saja anak-anak dengan potensi stunting. Nantinya anak dengan potensi stunting dapat langsung ditangani dengan cara memberikan asupan protein hewani setiap harinya.

Bagaimana Teknologi Chatbot Digunakan

chatbot whatsapp
Ilustrasi Whatsapp. Foto: Wallpaperflare.

Kader Posyandu dapat memasukkan berbagai data kesehatan anak, seperti nama, berat badan, dan tinggi badan ke dalam chatbot Whatsapp. Tujuannya untuk memantau tumbuh kembang anak secara langsung baik oleh kepala Puskesmas sampai ke tingkat gubernur.

Setelah pencatatan data melalui chatbot selesai dilakukan, akan muncul grafik tumbuh kembang anak dan status gizi balita. Hal ini akan membantu kader Posyandu memberikan rekomendasi tindak lanjut kepada orangtua Balita.

Kemudian data-data tersebut akan terhubung dan tersimpan pada dasbor aplikasi Sehat Indonesia ku (ASIK) di Puskesmas, yang terintegrasi dengan platform SATUSEHAT Mobile. Para orangtua dapat mengakses informasi tersebut melalui aplikasi yang dapat diunduh menggunakan ponsel.

Penyebaran Teknologi Sampai Keluar DKI Jakarta

chatbot whatsapp
Ilustrasi chatbot. Foto: Pxhere.

Diharapkan setelah diterapkan perdana di Ibukota melalui pelatihan training of trainer untuk tenaga Puskesmas, teknologi ini dapat digunakan lebih luas lagi. Chatbot sendiri sudah mulai digunakan oleh kader Posyandu sejak hari Selasa (21/02/23).

Mulai bulan Maret 2023, pencatatan data tumbuh kembang Balita melalui chatbot WhatsApp akan diperluas. Diantaranya ke 50 kabupaten/kota selain DKI Jakarta secara bertahap.

Dengan adanya teknologi ini, kader Posyandu dapat memantau tumbuh kembang anak secara lebih efektif dan lebih mudah merekomendasikan tindak lanjut yang tepat kepada orangtua Balita.

Melalui integrasi dengan aplikasi Sehat Indonesia ku (ASIK) dan platform SATUSEHAT Mobile, data kesehatan anak dapat tersimpan dan dapat diakses lebih mudah oleh orangtua. Semoga teknologi ini dapat membantu mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan Balita dan generasi muda di Indonesia.

 

Related Articles

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Media Sosial

10,000FansLike
13,700FollowersFollow
BERLANGGANAN NEWSLETTER GRATIS
I agree to have my personal information transfered to MailChimp ( more information )
Join over 3.000 visitors who are receiving our newsletter and learn how to optimize your blog for search engines, find free traffic, and monetize your website.
We hate spam. Your email address will not be sold or shared with anyone else.

Pilihan Redaksi

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x