spot_img

52 Miliar Dialokasikan Muhammadiyah untuk Pembangunan RS PKU

Pembangunan RS PKU Muhammadiyah
Peletakan batu pertama RS PKU Muhammadiyah Salatiga. Foto: RMOL Jateng.

Muhammadiyah melakukan pembangunan RS PKU berlokasi di Salatiga senilai Rp52 miliar. Lokasi rumah sakit tepatnya berada di Dukuh Brajan, RT 02/RW 10, Blotongan, Sidorejo, Salatiga.

Hasan As’ari Ulamai selaku Pimpinan Wilayah Muhammadiyah berkata bahwa pembangunan ini merupakan nilai tambah untuk Jawa Tengah. Seiring dengan telah hadirnya RS Muhammadiyah di 35 kabupaten/kota.

Hasan As’ari Al Ulamai mengatakan, Muhammadiyah sudah memiliki 53 RS sebelumnya. RS ini adalah wujud kepedulian Muhammadiyah untuk membantu umat yang menderita, sama prinsipnya dengan menerapkan surah al-ma’un.

Pimpinan Muhammadiyah Ketua Bidang Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial dan Resiliensi Bencana dr. H. Agus Taufiqurrohman, Sp. S., M. Kes, mengatakan, “Muhammadiyah sebenarnya tidak punya ‘duit’, tapi nekat mendirikan RS PKU dengan anggaran 52 miliar yang kecil itu,” saat Prosesi peletakan batu pertama di Kota Salatiga dilansir dari RMOL Jateng (14/05/2023).

Dia menyampaikan, Muhammadiyah selama ini belajar untuk tidak terpaku pada formalitas sehingga harus peduli pada orang-orang sakit.

Ia menjelaskan, pembangunan RS yang diberi nama A.R. Fachruddin ini sebagai PKU termuda di 35 kabupaten/ kota di Jateng yang sudah ada sebelumnya.

“Dan dengan adanya pembangunan RS PKU ini mudah-mudahan pembangunan RSU di Salatiga menjadi kekuatan keluarga di Salatiga,” lanjutnya.

Prof. Dr. Imam Sutomo, M. Ag., selaku Ketua PD Muhammadiyah Kota Salatiga mengajak untuk bersatu dengan rasa cinta kepada Kota Salatiga melalui pembangunan RS PKU ini.

Hamam selaku Ketua Panitia pembangunan RS PKU Muhammadiyah melaporkan, proses pendirian PKU di Salatiga dimulai sejak tahun 2021. Tepatnya pada tanggal 1 Mei tahun 2021.

Dia merincikan, pada tahun pertama pembangunan 50 kamar akan dimulai pada bulan September. Dengan waktu sekitar 10 bulan tanpa hambatan pihak panitia juga memberi kelonggaran sekitar empat bulan.

Jadi, total waktu pembangunan 14 bulan berjalan. Dengan luas tanah yang dibangun sekitar 2.700 meter persegi, pembangunan 3 lantai.

 

PT IRRA Melihat Peluang Bisnis dari Penggunaan Alkes Dalam Negeri

PT IRRA
PT Itama Ranoraya ketika IPO di BEJ. Foto: Trenasia.com.

Seiring dengan langkah Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan penggunaan alat kesehatan (Alkes) dalam negeri, PT Itama Ranoraya Tbk (PT IRRA) melihat peluang bisnis yang terbuka. Perusahaan di industri kesehatan ini melihat peluang menjanjikan dari fokus pemerintah dalam mengoptimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Menurut Heru Firdausi Syarif selaku Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA), IRRA melihat adanya kesempatan besar dari arah belanja pemerintah. Karena saat ini pemerintah Indonesia mengutamakan peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) secara bisnis.

“Kami yakin, karena IRRA saat ini sudah punya perusahaan saudara yang berkecimpung di sektor manufaktur. Juga sudah berpengalaman lama di bisnis alat-alat kesehatan (alkes) produksi lokal,” dilansir dari PressRelease.Id, Jumat (12/05/2023).

Hal ini berarti PT IRRA mendapat keuntungan dari prioritas pemerintah yang menggunakan produk-produk lokal. Karena barang yang dibuat oleh perusahaan saudara IRRA akan menjadi produk yang membantu Pemerintah dalam mencapai TKDN di sektor kesehatan,” lanjutnya.

PT Oneject Indonesia (OJI) sebagai perusahaan saudara (sister company) IRRA sudah melakukan banyak hal, seperti membuat alat suntik pintar atau smart syringe. Ini merupakan kombinasi dari safety needle dan Auto Disable Syringe (ADS) dengan Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 60%.

Berbagai Mitra Usaha PT IRRA Memproduksi Alkes Berbeda

IRRA memiliki banyak mitra usaha yang memproduksi alat Kesehatan dan suplemen dengan berbagai merek. Seperti Avimac yang membuat suplemen, Zepa yang membuat desinfektan dan hand sanitizer, KSM Care dan Trisan Care (barang-barang medis sekali pakai).

Ada pula Sinmed yang membuat kantong plastik untuk sampah dan limbah medis. Arkan dengan produk tabung darah. Merek-merek ini membuat peralatan-peralatan kesehatan lokal.

Sementara itu ada pula Enesers, prinsipal lokal yang juga bisa membuat produk USG 2D buatan Indonesia. IRRA juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan impor yang membuat peralatan Digital X-Ray, Mammography, ESWL, dan C-Arm.

Strategi Pemerintah Kembangkan Industri Kesehatan Lokal

Pemerintah punya strategi untuk mendorong penggunaan produk-produk lokal, terutama di instansi pemerintah. Salah satunya melalui berbagai pengadaan barang dan jasa yang didanai oleh APBN, APBD dan sumber dana lainnya.

“Kita tidak sendirian dalam kebijakan pembelian produk lokal ini. Kita sudah mulai tahun 2022. Tahun 2023, Amerika Serikat juga ikut melakukan hal yang sama, mengumumkan prioritas pembelian produk lokal pada belanja belanja pemerintah,” ujar Presiden Joko Widodo dalam sambutannya.

Sambutan tersebut disampaikan pada pembukaan Business Matching Tahap V 2023. Tema acara adalah “Produk Dalam Negeri Berdaya Saing untuk Kemandirian Bangsa” di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

Kementerian Perindustrian mencatat setelah virus COVID-19 masuk ke Indonesia dari sekitar 500 produk alat kesehatan, lebih dari seperempatnya sudah bisa dibuat di dalam negeri. Artinya, sebagian besar bahan baku alat kesehatan masih perlu diimpor.

Oleh karena itu dibutuhkan juga dukungan dan keberpihakan dari berbagai pihak. Baik dari pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung optimalisasi dan keberhasilan industri di dalam negeri. Termasuk yang bergerak di bidang produksi alat-alat kesehatan, sehingga bisa menyerap lebih banyak potensi belanja pemerintah di dalam negeri.

 

Proyek Pembangunan RS Unpad Mendapatkan PDF dari Kemenkeu

proyek pembangunan rs unpad
Pihak Kemenkeu bersama tim KPBU Unpad saat peninjauan proyek pembangunan RS Unpad. Foto: Unpad/Medcom.

Proyek pembangunan RS Unpad atau Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri Unpad mendapatkan Project Development Facility (PDF) dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Hal ini sekaligus menandai pemberian PDF perdana dari Kemenkeu kepada Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).

Prita Amalia, sebagai bagian dari Tim KPBU Unpad menerangkan bahwa PDF adalah salah satu bentuk dukungan pemerintah dalam persiapan proyek KPBU. Semua ini diatur di dalam dasar hukum Peraturan Menteri Keuangan. Nomor 180/PMK/08/2020 tentang Fasilitas untuk Penyiapan dan Pelaksanaan Transaksi Proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha.

Prita mengatakan bahwa Unpad mendapat persetujuan karena telah mengusulkan skema KPBU untuk membangun infrastruktur. Usulan ini telah sesuai dengan ketentuan PMK 180/ PMK. 08/2020, seperti yang dilansir dari situs unpad.ac.id pada hari Rabu, 10 Mei 2023.

Proyek Pembangunan RS Unpad Adalah Proyek Perdana dalam Skema KPBU

Menurut Prita, belum ada rumah sakit yang dibangun dengan skema KPBU yang sukses. RS Unpad adalah proyek pertama yang menggunakan skema KPBU, terutama untuk infrastruktur kesehatan dan pendidikan tinggi.

Proyek KPBU sangat membutuhkan fasilitas PDF, terutama untuk mendapat bantuan dalam penyiapan proyek. PJPK harus didampingi oleh beberapa pihak, misalnya PT SMI dan PT PII.

Prita yang merupakan dosen Fakultas Hukum Unpad sekaligus Sekjen UNIID mengatakan bahwa Unpad berusaha sebaik mungkin untuk memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dalam pengajuan PDF. Misalnya melakukan studi awal, konsultasi masyarakat, dan studi perbandingan praktik negara dalam membangun infrastruktur rumah sakit dengan skema KPBU.

Kemudian, surat permohonan PDF dikirimkan ke Menteri Keuangan RI. Setelah memenuhi dan melalui proses yang ditentukan, pada awal bulan Mei surat persetujuan PDF untuk RSPTN Unpad dikeluarkan.

“Rektor Unpad sebagai PJPK mengajukan PDF secara langsung setelah mendapat delegasi kewenangan dari Mendikristek untuk menjadi PJPK untuk Proyek RS Unpad,” jelas dia dilansir dari Medcom (10/05/2023).

Prita menyampaikan, bahwa KPBU bisa menjadi pilihan pembiayaan untuk penyediaan infrastruktur. Khususnya di PTN Badan Hukum.

“PTN BH memiliki karakteristik yang memungkinkan kerja sama dengan badan usaha untuk penyediaan infrastruktur. Unpad beruntung bisa mendapat KPBU RSPTN ini, mudah-mudahan bisa menemukan pola-pola khusus sebagai PTN BH yang bisa ditiru oleh PTN BH lainnya,” pungkasnya.

Langkah Akuisisi oleh Eka Hospital Terhadap Tiga Rumah Sakit di Jakarta

eka hospital
Octdy Hendrawan selaku Direktur Penjualan Eka Hospital Group. Foto: Berita Satu.

Akuisisi oleh Eka Hospital dilakukan demi meningkatkan cakupan layanan kesehatannya. Langkah ini dilakukan terhadap tiga rumah sakit di Jakarta. Ketiga rumah sakit itu adalah RS Ibu dan Anak (RSIA) Grand Family PIK, RS Family berlokasi di Pluit, dan RS Medika Permata Hijau di kawasan Jakarta Selatan.

Atas langkah akuisisi oleh Eka Hospital itu, saat ini sama artinya RS ini sudah hadir di tujuh lokasi berbeda. Mulai dari di Pekanbaru, Bumi Serpong Damai, Kota Wisata Cibubur, RSIA Grand Family PIK, Harapan Indah Bekasi, RS Medika Permata Hijau dan RSIA Family Pluit.

Pihak rumah sakit melakukan kegiatan edukasi kesehatan untuk ibu dan anak untuk mengenalkan RSIA Grand Family PIK. Kegiatan dilakukan pada hari Rabu (10/05/2023) dilansir dari Berita Satu (11/05/2023). Di dalam pelaksanaan acara itu bertindak selaku narasumber adalah dr Christian Wijaya SpOG, kemudian turut hadir dr Andy Setiawan, SpA.

Akuisisi oleh Eka Hospital Dilakukan untuk Mengembangkan Layanan Ibu dan Anak

Octdy Hendrawan, direktur penjualan dari Eka Hospital Group, mengatakan bahwa tujuan dari akuisisi tersebut adalah untuk meningkatkan layanan untuk ibu dan anak. Peningkatan layanan khusus untuk ibu dan anak ini akan diiringi dengan fasilitas yang memenuhi standar RSIA lainnya.

Dia menambahkan bahwa RSIA Grand Family PIK kini memiliki fasilitas NICU dan program bayi tabung yang lebih maju.

Rumah sakit yang belum lama melakukan akuisisi ini adalah salah satu lini bisnis layanan kesehatan Sinar Mas.  Sesuai dengan visi dan misi tersebut, rumah sakit ini berupaya menonjolkan kualitas yang dimiliki yang menekankan mutu dan keselamatan.

Diantaranya menggunakan teknologi canggih, tim dokter dari berbagai bidang, dan staf medis yang bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien.

“Rumah sakit kami telah berkontribusi dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia selama sepuluh tahun. Kami memiliki visi untuk diwujudkan. Yaitu menjadi jaringan penyedia layanan unggulan di kawasan Asia Pasifik,” tutup Octdy Hendrawan.

 

RS Columbia Asia Medan Membuka Layanan Gratis Education and Advisory Centre

RS Columbia Asia Medan
Rumah Sakit Columbia Asia. Foto: Columbia Asia.

Rumah Sakit (RS) Columbia Asia Medan menawarkan layanan “Education and Advisory Centre” gratis. Ditujukan agar bisa membantu pasien mengidentifikasi penyakit dan menentukan solusinya.

“Dengan layanan ini warga bisa mendapatkan konsultasi tentang penyakit dan pengobatannya termasuk berobat di RS Columbia Asia Medan,” ucap General Manager RS Columbia Asia Medan, Deny Hidayat, di Medan, Rabu dikutip dari Antara.

Deny Hidayat menegaskan, layanan ini adalah yang pertama di rumah sakit Sumut. Pernyataan ini diberikan saat ia memberikan keterangan didampingi oleh berbagai pihak. Mulai dari Direktur Prof Sutomo Kasiman dan Medical Service Manager Sabar Petrus Sembiring.

Turut mendampingi ada pula Nursing Service Manager Eva Sri Dewi dan Operation Manager Natalina Rumapea.

Layanan “Education and Advisory Centre” gratis ini tersedia dari Senin sampai Sabtu, pukul 10.00 – 19.00 WIB.

“Pasien akan dilayani dengan optimal, termasuk konsultasi via telepon,” tuturnya.

RS Columbia Asia Medan Menginginkan Masyarakat Tidak Perlu Keluar Negeri untuk Berobat

Deny Hidayat menyebutkan bahwa pihaknya terus berkomitmen menjadi rumah sakit dengan pelayanan terbaik. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Sumut dan semakin bisa diandalkan sehingga warga tidak perlu berobat ke luar negeri.

Prof Sutomo Kasiman mengungkapkan, masyarakat yang melakukan konsultasi tidak harus melakukan perawatan di rumah sakit Columbia Asia yang ada di Medan ini.

“Pasien yang berkonsultasi tidak ada paksaan berobat di sini. Namun manajemen pasti menawarkan layanan terbaik kami jika penyakit pasien dapat ditangani di rumah sakit ini,” katanya.

Meningkatkan Layanan Lainnya

Deny Hidayat juga mengatakan bahwa ada layanan lain yang ditingkatkan di luar “Education and Advisory Centre.” Seperti Sunday dan Holiday Clinic yang melayani hingga jam 5 sore.

“Jika sebelumnya buka di hari Minggu mulai pukul 08.00 – 12.00, saat ini melayani hingga pukul 17.00,” tambahnya. Manajemen rumah sakit bahkan menargetkan layanan bisa terus beroperasi sampai pukul 21.00 pada bulan Juli 2023 nanti.

Pembenahan dan peningkatan terus dilakukan termasuk dengan penambahan gedung dan pembukaan rumah sakit di tempat lain. Nantinya gedung yang baru akan digunakan untuk menerima pasien yang terdaftar di BPJS Kesehatan.

 

Startup Kesehatan BuyMed dari Vietnam Mendapatkan Pendanaan Seri B US$51,5 Juta

startup kesehatan biomed
Aplikasi e-commerce dari BuyMed bernama thuocsi. Foto: Vietq.vn.

Startup kesehatan BuyMed sebagai penyedia layanan e-commerce di dalam industri kesehatan mendapatkan pendanaan Seri B sebesar US$51,5 juta. Jika dirupiahkan maka angka tersebut setara dengan Rp759 miliar.

Nominal tersebut menandakan kenaikan 100 kali lipat pada nilai modal dari pendanaan awal (seed funding) di tahun 2019 dengan nominal US$500.000. Dana awal tersebut setara dengan Rp7,3 miliar.

BuMed mendapatkan pendanaan dari UOB Venture Management, perusahaan modal ventura milik Bank UOB, yang menjadi pemimpin dalam putaran ini. Beberapa investor lama dan baru juga ikut berpartisipasi dalam pendanaan ini.

Beberapa diantaranya adalah Cocoon Capital, Smilegate Investment, dan US International Development Finance Corporation (DFC) sebagai investor baru. BuyMed akan menggunakan dana tersebut untuk meningkatkan platform dan infrastruktur perusahaannya.

Perusahaan juga akan memperbesar pangsa pasarnya. Melalui penyediaan distribusi efisien untuk layanan perawatan dan obat-obatan melalui e-commerce yang dioperasikannya.

“Kami mendirikan ekosistem di dalam industri kesehatan yang belum ada berani melakukannya,” kata pihak Buymed dilansir dari Techinasia (10/05/2023).

Profil Startup Kesehatan BuyMed

Buymed adalah perusahaan kesehatan B2B yang beroperasi di Vietnam dan Asia Tenggara. Perusahaan ini menyediakan platform distribusi perawatan pribadi dan bekerja sama dengan apotek dan klinik.

Platformnya, Thuocsi.vn, menghubungkan produsen, distributor, dan klinik farmasi. Perusahaan ini juga mengerjakan proyek Circa pharmacy, yang lebih fokus pada pelanggan pasien.

BuyMed didirikan pada tahun 2018 oleh Hiep Nguyen, Hoang Nguyen, dan Vu Vuong. Perusahaan ini telah mendapatkan total pendanaan sebesar $45,5 juta dari beberapa investor.

Beberapa diantaranya termasuk UOB Venture Management, Cocoon Capital, Smilegate Investment, dan US International Development Finance Corporation (DFC). Perusahaan ini memiliki sekitar 500 karyawan dan bekerja sama dengan lebih dari 700 pemasok dan 7.000 organisasi penyedia layanan kesehatan.

Misi BuyMed adalah “menyediakan platform e-commerce B2B yang menghubungkan apotek, klinik, dan rumah sakit dengan pemasok farmasi. Hal ini mempermudah proses pengadaan sambil menjamin produk berkualitas dan harga bersaing untuk penyedia layanan kesehatan”.

Perusahaan ini juga ingin mendigitalkan praktik kesehatan dan yang terpenting menghubungkan satu sama lain. Agar dapat beroperasi dengan cara yang lebih berorientasi pada konsumen.

 

Rumah Sakit dr Oen Solo Menduduki Peringkat Tiga Terbaik di Indonesia

rumah sakit dr oen solo
Foto: droenska.com.

Cybermetric Lab menempatkan Rumah Sakit dr Oen Solo ke peringkat tiga terbaik di Indonesia. Lembaga ini adalah research group yang dimiliki oleh Consejo Superior de Investigaciones Científicas (CSIC). Sebuah badan riset dengan status publik terbesar di negara Spanyol.

Pencapaian ini menempatkan Rumah Sakit dr Oen Solo menyeruak di antara 10 besar yang didominasi oleh RS di sekitar Jabodetabek.

CSIC bertujuan untuk melakukan penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi. CSIC juga berperan dalam membentuk peneliti dan teknisi baru di berbagai bidang sains dan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Proyek ini bertujuan untuk mengajak komunitas akademik dan politik untuk memanfaatkan web sebagai media publikasi. Salah satu tujuan pemeringkatan ini adalah untuk mendorong RS (Rumah Sakit) untuk mempublikasikan karya-karya mereka di web. Publikasi ini bukan hanya bermanfaat untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk menilai aktivitas, prestasi, dan pengaruh ilmiah.

Selain itu, pemeringkatan ini juga memperhatikan materi-materi lain yang terkait dengan penelitian (kursus, dokumentasi workshop atau seminar, perpustakaan digital, database, multimedia). Serta informasi umum tentang institusi, departemen, kelompok riset atau layanan pendukung dan orang-orang yang terlibat atau mengikuti kursus.

Rumah Sakit dr Oen Solo Masuk Tiga Besar RS Terbaik Indonesia

Dilansir dari Solopos (07/05/2023), berikut adalah daftar 10 rumah sakit terbaik di Indonesia berdasarkan Webometrics Ranking of World Hospitals yang diterbitkan oleh Cybermetrics Lab:

  1. RS Mitra Keluarga Group (Bekasi) – peringkat 71
  2. Siloam Hospitals Group (Tangerang) – peringkat 74
  3. RS Dr Oen Surakarta Kandang Sapi (Solo) – peringkat 78
  4. Bali International Medical Centre Hospital (Badung) – peringkat 92
  5. RS Bunda Jakarta (Jakarta Pusat) – peringkat 111
  6. RS Pondok Indah (Jakarta Selatan) – peringkat 126
  7. RS Islam Jakarta (Jakarta Pusat) – peringkat 156
  8. Dharmais Cancer Hospital (Jakarta Barat) – peringkat 176
  9. RS Panti Rapih (Jogja) – peringkat 181
  10. Medistra Hospital (Jakarta Selatan) – peringkat 189

Pemeringkatan ini menunjukkan komitmen organisasi kesehatan terhadap publikasi dan penyebaran informasi akademik terkait kedokteran melalui web. Indikator web yang digunakan tidak mencerminkan kualitas perawatan pasien dan kesehatan yang ditawarkan oleh rumah sakit yang masuk dalam pemeringkatan ini.

 

Gakeslab dan Kadin Sepakat dan Berkomitmen untuk Membangun Rantai Pasok Alkes

rantai pasok alkes
Pertemuan business matching antara produsen alkes di dalam negeri bersama distributor. Foto: Tribun Manado.

Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan Asosiasi perusahaan alat kesehatan (Alkes) Gakeslab Indonesia membentuk komitmen demi membangun rantai pasok alkes. Kesepakatan ini dilakukan untuk mendorong sebagai bentuk dukungan terhadap kemandirian alat kesehatan Indonesia khususnya di daerah.

dr Randy H Teguh MM selaku Sekjen Gakeslab Indonesia sekaligus Wakil Ketua Komisi Tetap Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kadin Indonesia menerangkan sudah ada white paper (buku putih). Dokumen tersebut sudah diserahkan ke pihak Kementerian Kesehatan RI tanggal 16 Maret 2023.

Isi white paper itu berupa rekomendasi-rekomendasi yang diperlukan untuk membangun rantai pasok alkes secara mandiri.

dr Randy menyampaikan bahwa banyak distributor alkes di daerah yang telah kehilangan sumber penghasilannya. Hal tersebut terjadi baik sebagian atau bahkan seluruhnya. Penyebab utama karena alkes yang mereka impor tidak sanggup dibeli oleh pihak Rumah Sakit Pemerintah sehabis dilakukan pembekuan (freeze) pada K katalog elektronik.

Di sisi lain distributor dan produsen alkes di dalam negeri terutama skala kecil menengah kesulitan membangun rantai pasok alkes untuk produk yang mereka miliki.

“Mereka tidak punya akses ke produk pengganti yang dibuat di dalam negeri,” lanjut dr. Randy dilansir dari Tribun (08/05/2023). “Sementara itu pernah muncul framing yang seolah menyalahkan distributor sebagai penyebab tingginya harga alkes dalam negeri. Akibatnya RS Pemerintah diarahkan untuk memesan langsung kebutuhan alkes ke produsen.”

Pentingnya Membangun Rantai Pasok Alkes di Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat besar. Tak kurang dari 17 ribu pulau ada di kawasan nusantara yang dipisahkan oleh perairan. Karena itu peran distributor menjadi sangat penting dalam menyebarkan pasokan alkes ke pelosok Indonesia.

“Efisiensi pengiriman barang dalam jumlah kecil akan jauh lebih efisien apabila menggunakan jasa distributor daerah setempat. Mereka juga sudah menyimpan stok dan siap memberikan layanan purna jual,” lanjutnya.

Ia juga berpendapat, selaku produsen ia merasa cemas mengenai daya saing alkes dalam negeri ketika harus berhadapan dengan alkes impor apabila produk dari luar negeri bebas memanfaatkan distributor.

Oleh karena itu pembangunan rantai pasok lewat distributor dalam negeri akan mampu menggairahkan perekonomian daerah. Sebab jika itu terjadi, industri pendukung lainnya juga akan bangkit. Nantinya pajak pendapatan daerah pun akan meningkat.

Karena itu dilakukanlah business matching antara produsen alkes dalam negeri bersama distributor dari Sulawesi, Maluku, dan Papua.

“Pertemuan dihadiri oleh 28 distributor. Semoga ke depan akan terwujud sinergi antara produsen dengan distributor,” kata Ketua Gakeslab Indonesia Sulawesi Utara, Ronald Pelealu ST.

 

Sertifikat Vaksin Meningitis Sebagai Syarat Perjalanan Haji Bisa Diunduh di SATUSEHAT Mobile

sertifikat vaksin meningitis
Ilustrasi alur pengecekan sertifikat vaksin di aplikasi SATUSEHAT Mobile. Foto: Kemkes.go.id.

Sertifikat vaksin meningitis meningokokus kini ditambahkan ke dalam SATUSEHAT Mobile. Vaksin ini adalah salah satu tambahan vaksin non COVID-19 baru yang ditambahkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI ke dalam aplikasi yang dapat diakses pada gadget tersebut.

Setiaji, selaku Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI menerangkan kini calon jemaah haji bisa mengunduh sertifikat di dalam aplikasi. Calon jemaah juga bisa melakukan pendaftaran dan pengecekan dengan meng-klik fitur vaksin dan imunisasi SATUSEHAT Mobile.

“Langkah ini sejalan dengan visi yang dimiliki oleh SATUSEHAT Mobile. Aplikasi ini bertujuan mendorong digitalisasi semua sertifikat vaksin non-COVID 19 serta imunisasi anak,” kata Setiaji.

Pada tanggal 11 November 2022, Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C.I/9325/2022 yang menyatakan bahwa vaksin meningitis merupakan salah satu persyaratan wajib bagi calon jemaah haji, tetapi tidak diperlukan untuk calon jemaah umrah.

Bagi calon jamaah yang akan berangkat juga sebaiknya mengubah format sertifikat COVID-19 ke Sertifikat Internasional Arab Saudi (KSA Tawakkalna) sebelum keberangkatan. Kemudian pilih ‘Ubah Format Sertifikat’ di dalam menu ‘Sertifikat Vaksin dan Imunisasi’. Setelah itu pilih negara ‘Arab Saudi (KSA)’.

Petunjuk Memeriksa Sertifikat Vaksin Meningitis Menggunakan SATUSEHAT Mobile

Bagi calon jemaah haji yang ingin mendaftar vaksinasi meningitis menggunakan SATUSEHAT Mobile dapat ikuti saran berikut dikutip dari Sehat Negeriku Kemkes ( 07/05/2023).

Anda bisa mengunduh dan membuka aplikasi SATUSEHAT Mobile versi terbaru. Setelah itu, pada beranda aplikasi, tekan ikon menu ‘Vaksin dan Imunisasi’.

Selanjutnya, pilih ‘Daftar Vaksin’ dan klik ‘Vaksin Non-COVID-19’. Kemudian, tekan ‘Daftar Vaksinasi’, lalu lengkapi identitas dan informasi yang dibutuhkan sebelum menekan tombol ‘Kirim’. Ikuti petunjuk selanjutnya untuk menyelesaikan proses.

Untuk melakukan cek dan mengunduh sertifikat vaksin meningitis secara digital, calon jemaah perlu membuka aplikasi SATUSEHAT Mobile versi terbaru. Setelah itu, pada beranda aplikasi, tekan ikon menu ‘Vaksin dan Imunisasi’. Selanjutnya, pilih ‘Sertifikat Vaksin & Imunisasi’ dan klik nama yang ingin dicek. Kemudian, pilih ‘Non-COVID-19’, dan pilih sertifikat. Terakhir, tekan tombol ‘Unduh Sertifikat’ untuk menyimpan sertifikat pada ponsel.

 

Alat Tes Narkoba, MedBio dari PT Dunia Medika Melindungi Anak Bangsa dari Jeratan Narkoba

alat tes narkoba
MedBio, alat tes narkoba terstandarisasi BNN. Foto: duniamedika.co.id.

Demi menjaga generasi muda dari bahaya narkoba, PT Dunia Medika meluncurkan MedBio, alat tes narkoba dengan 7 parameter pengukuran.

Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), terjadi peningkatan prevalensi pengguna narkoba di Indonesia. Terhitung pada tahun 2021 sebesar 0,15 persen, sehingga menjadi 1,95 persen atau 3,66 juta jiwa.

Tengku Dewi Savitry, owner PT Dunia Medika menyampaikan keinginannya untuk membangun anak-anak bangsa yang sehat. Ia juga ingin melindungi generasi muda dari ancaman bahaya narkoba.

“Saya ingin menjaga generasi muda Indonesia agar mereka tidak terjerat narkoba. PT Dunia Medika siap memberikan pelayanan kepada yang membutuhkan tes narkoba melalui alat tes kami, MedBio. Baik untuk lembaga seperti universitas, sekolah, instansi swasta maupun pemerintah, sampai perkantoran,” demikian keterangan dari Tengku Dewi Savitry yang biasa disapa Dewi saat sesi wawancara bersama MedX via daring, Senin (08/05/2023).

Alat Tes Narkoba dari PT Dunia Medika Sudah Terstandarisasi BNN

alat tes narkoba

Lebih lanjut Dewi mengatakan bahwa MedBio sudah memegang surat standarisasi dari Badan Narkotika Nasional (BNN). Alat tes ini mampu menguji 7 parameter narkoba sesuai dengan ketentuan BNN.

Seluruh pengujian untuk mengetahui 7 parameter tersebut dilakukan melalui uji urine. Prosedur uji dilakukan dalam durasi waktu antara 5 – 10 menit saja. Dengan demikian penggunaan alat tes ini praktis dan memudahkan bagi seluruh kalangan yang membutuhkannya.

Apabila ada sebuah lembaga yang ingin melakukan uji narkoba, pelaksanaannya juga mengundang BNN sebagai saksi dan PT Dunia Medika menjadi fasilitator. Mulai dari penyediaan alat tes, pelaksanaan, sampai pembacaan hasil.

Alat Tes Narkoba MedBio juga Dapat Digunakan Oleh Perorangan

Diluar penggunaan untuk lembaga atau instansi untuk melakukan uji narkoba ke banyak orang, MedBio juga dapat digunakan oleh perorangan.

“Apabila ada orang tua yang ingin tahu apakah anaknya menggunakan zat adiktif, bisa menggunakan alat tes ini,” kata Dewi. “Saat ini MedBio bisa didapatkan di Apotek Mahakam di daerah Jakarta Selatan, Arga Medical di kawasan Pramuka Jakarta Pusat, dan Apotek Rini di Jakarta Timur.”

Dewi menerangkan bahwa orang tua atau siapapun yang ingin melakukan tes narkoba secara mandiri dapat melakukannya dengan memesan MedBio ke apotik di atas. Apabila domisili jauh dari lokasi apotek, dapat memesan online di website https://www.duniamedika.co.id.