spot_img

Menteri Kesehatan Berupaya Mengatasi Kesenjangan Alat Kesehatan Antar RSUD

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) berupaya mengatasi kesenjangan alat kesehatan. Hal ini terutama dilakukan di RSUD baik untuk alat USG, pendeteksi kanker, sampai alat mammogram/mamografi.

Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Sadikin, ia menilai terjadi gap cukup besar di antara Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di berbagai daerah. Ada sebagian RSUD yang masih mengalami kekurangan atau bahkan tidak punya alkes tertentu sama sekali.

“Saya akan menjelaskan sedikit. Dengan adanya undang-undang otonomi daerah, bidang agama, pertahanan, dan luar negeri tetap berada di bawah wewenang pusat. Namun, bidang lain termasuk kesehatan diserahkan ke daerah,” kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat sesi ‘Dialog Nusantara: Mewujudkan Sila ke-5 Pancasila Melalui Pembangunan Layanan Kesehatan yang Merata di Seluruh Indonesia’ pada Kamis (13/4/2023).

“Ini memang dilema. Jika pemerintah daerah maju, maka layanan kesehatan juga akan maju. Namun jika pemerintah daerah tidak memperhatikan kesehatan, maka layanan kesehatan akan tertinggal.”

Menkes Prihatin Atas Terjadinya Kesenjangan Alat Kesehatan di RSUD

Menkes juga mengungkapkan keprihatinannya atas kesenjangan alat kesehatan yang terjadi.

Budi Gunadi mengakui bahwa terdapat kesenjangan dalam ketersediaan alat kesehatan di antara RSUD di berbagai daerah, yang menyebabkan kesulitan baginya. Ketiadaan alat kesehatan menghambat harapan untuk pelayanan kesehatan yang baik.

“Sebagai Menteri Kesehatan, saya melihat bahwa kesenjangan ini sangat besar antara satu daerah dengan daerah lainnya. Misalnya, ada RSUD yang sangat baik di Semarang, Tulungagung, dan Jakarta,” katanya.

“Namun ada juga RSUD yang kurang memadai. Saya pernah berkunjung ke Nias Utara dan melihat bahwa alat-alat kesehatan di sana tidak lengkap. Saya yakin masih ada tempat lain yang mengalami kekurangan alat kesehatan.”

Budi Gunadi sedang melakukan pendataan kebutuhan alat kesehatan untuk mengetahui alat kesehatan apa saja yang kurang dan tidak tersedia di RSUD setempat. Setelah itu, ia akan memberikan alat kesehatan sesuai kebutuhan RSUD. Akan tetapi perlu diingat bahwa harga alat kesehatan ini cukup mahal.

“Saya ingin membagikan alat kesehatan yang mahal seperti cath lab dan mammografi. Saya sudah membagikan 10.000 USG.” Namun, ada syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh RSUD untuk mendapatkan alat kesehatan mahal ini. Budi Gunadi menekankan bahwa RSUD harus mengisi laporan kesiapan alat agar alat yang diberikan bisa dimanfaatkan.

“Saya akan memberikan alat kesehatan tersebut dengan ‘suatu kondisi tertentu.’ Jika RSUD tidak mengisi laporan kesiapan alatnya, saya tidak akan memberikan alat tersebut. Jadi ada insentif dan disinsentif,” tambahnya.

Ke depan Menkes mengatakan bahwa akan dibuat suatu mekanisme agar pemerataan alkes dapat terjadi. Ke depan akan dibuat semacam form sederhana untuk pelaporan alat-alat dan mengontrol check and balance.

 

Related Articles

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Media Sosial

10,000FansLike
13,700FollowersFollow
BERLANGGANAN NEWSLETTER GRATIS
I agree to have my personal information transfered to MailChimp ( more information )
Join over 3.000 visitors who are receiving our newsletter and learn how to optimize your blog for search engines, find free traffic, and monetize your website.
We hate spam. Your email address will not be sold or shared with anyone else.

Pilihan Redaksi

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x