spot_img

Toshiba Medical Luncurkan Vantage Titan / Zen Edition 1.5T MRI Scanner

Toshiba Medical, yang sekarang merupakan bagian dari Canon Group, baru saja merilis Vantage Titan / Zen 1.5 T MR scanner versi terbaru dengan beberapa penambahan fitur yang didesain untuk kenyamanan pasien.

Sistem ini memiliki perangkat lunak Edisi Zen Pianissimo yang memotong suara selama perolehan 99 persen oleh unit tingkat Loudness “dB” saat urutan MUTE atau mUTE 4D-MRA digunakan. Ini berguna untuk mereduksi suara bising scanner yang dapat mengganggu pasien. Toshiba sebelumnya telah menampilkan teknologi Zen Pianissimo di Vantage Galan 3T MR-nya, yang menerima izin FDA pada tahun 2016.

Jon Furuyama, manajer produk MR di Toshiba, mengatakan bahwa koil gradien ditempatkan di ruang vakum untuk mengurangi jumlah suara yang ditransmisikan. Sehingga suara yang dihasilkan produk ini sangat soft bahkan nyaris tidak terdengar seperti MRI scanner.

Selain masalah suara, Vantage Titan juga dilengkapi berbagai fitur tambahan lainnya seperti pemetaan T1 dan T2, Fase Sensitive Inversion Recovery (PSIR) di jantung yang akan memberikan output pencitraan yang lebih kontras, Ultrashort Echo Time (UTE) yang memungkinkan pencitraan bagian anatomi sulit seperti MSK dan paru-paru, serta penyelarasan slice otomatis untuk prosedur yang sulit seperti test scan jantung, saraf dan tulang belakang dengan memanfaatkan teknologi EasyTech.

Selama Mudik Fasilitas BPJS Bisa Digunakan di FasKes Terdekat

Ilustrasi BPJS. Sumber gambar : www.newsth.com

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menerapkan kebijakan khusus terkait prosedur pelayanan kepada para peserta Jaminan Kesehatan Nasional dan Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang sedang melangsungkan mudik lebaran tahun ini.

Kepala Grup Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer BPJS Kesehatan, Fachrurrazi, peserta JKN-KIS yang sedang mudik dapat berobat di luar wilayah tanpa harus melapor ke Kantor Cabang BPJS Kesehatan setempat.

Dia menambahkan, pada pelaksanaan prosedurnya, peserta JKN-KIS dalam kondisi darurat maupun non darurat dapat langsung berobat ke Instalasi Gawat Darurat (IGF) rumah sakit terdekat, yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

“Oleh karenanya, para peserta JKN-KIS yang sedang mudik diimbau untuk selalu membawa Kartu JKN-KIS, atau Kartu BPJS Kesehatan, Kartu Askes, Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jamkesmas,” paparnya dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Cempaka Putih, Jakarta, Kamis (15/6/2017).

Penyederhanaan prosedur pelayanan kesehatan tersebut berlaku sejak 19 Juni 2017 sampai dengan 2 Juli 2017 dan yang perlu digaris bawahi, kebijakan tersebut hanya berlaku bagi peserta JKN-KIS yang sedang mudik dan status kepesertaan aktif.

Sementara itu, Kepala Grup Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga Budi Mohamad Arief mengungkapkan, BPJS Kesehatan juga membuka Posko Mudik di delapan titik padat pemudik, yaitu Terminal Pulo Gebang Jakarta, Stasiun Bandung, Stasiun Yogyakarta. Kemudian, Terminal Tirtonadi Surakarta, Terminal Bungurasih Surabaya, Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Pelabuhan Gilimanuk Bali, serta Pelabuhan Merak Banten.

“Posko Mudik BPJS Kesehatan yang digelar pada 21 – 24 Juni 2017 tersebut menyedikan pelayanan kesehatan, obat-obatan, fasilitas relaksasi, hingga sosialisasi program jaminan kesehatan kepada para pemudik,” pungkasnya.

Aplikasi Android Si Slamet 119 Untuk Pemudik yang Butuh Fasilitas Kesehatan

Ilustasi Mudik. Sumber gambar : bokunosekai.wordpress.com

Kementrian Kesehatan RI meluncurkan layanan “Si Slamet 119” bagi masyarakat atau pemudik yang melintasi jalur pantai utara Kabupaten Batang yang membutuhkan fasilitas kesehatan.

Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek mengatakan bahwa pemerintah berharap masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan ‘Si Slamet 119’ melalui android untuk berkoordinasi dengan rumah sakit terdekat saat terjadi kecelakaan.

Ia menambahkan, pemerintah telah menyiapkan alat kesehatan dan obat-obatan, serta mobil ambulans untuk menunjang pelayanan kesehatan pada arus mudik dan balik Lebaran 2017.

Selain itu, Menkes juga berpesan kepada pemudik agar tertib dan disiplin berlalu lintas di jalan raya, serta menjaga kesehatan saat berkendaraan. Untuk yang membawa kendaraan bermotor pribadi, agar tidak berkendara dengan kecepatan tinggi serta menjaga kebugaran tubuh.

PERSI Banten Selenggarakan Buka Puasa Bersama dan Forum Sarasehan

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) cabang Provinsi Banten, melaksanakan acara buka puasa bersama (bukber), Jumat (23/06) di Rumah Makan Lembur Kuring, BSD City, Tangerang Selatan.

Pada kesempatan tersebut juga digelar forum sarasehan dan sesi tanya jawab dengan tema “Menuju E-Procurement yang Handal, Efektif, dan Efisien.” Acara berlangsung cukup aktif dan bersemangat. Sejumlah undangan mengajukan pertanyaan dan diskusi terkait pengadaan  alat kesehatan (alkes) berbasis online.

dr. Mulyadi Muchtiar, MARS selaku Ketua PERSI Banten menekankan pentingnya alat kesehatan yang sudah teregistrasi resmi dalam aktivitas pengadaan. Sejumlah peserta lain membahas tentang faktor-faktor yang menjadi pertimbangan rumah sakit dalam memilih vendor diantaranya, kualitas, legalitas, administrasi dan sistem pembayaran.

Acara tersebut didukung oleh PT. Medis Raya (Emedis.id) dan PT. Karya Pratama, serta dihadiri oleh lebih dari 50 orang undangan.

Pasca Kebakaran RSUD Tangerang, Pasien dan Stok Obat Dipastikan Aman

RSUD Tangerang. SUmber gambar : penemerdeka.com

Kebakaran yang melanda kantor farmasi RSUD Kabupaten Tangerang, Banten telah sepenuhnya dipadamkan. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, begitu juga stok obat masih dalam kondisi aman.

Lielik Kholidah, Koordinator Humas RSUD hari ini mengungkapkan, seluruh pasien memang sempat dievakuasi ke ruangan VIP untuk menjauhi titik api. Namun, setelah proses pemadaman selesai dan ruangan dinyatakan aman seluruhnya, pasien sudah mulai berangsur dikembalikan ke ruangannya.

“Terkait kerugian masih belum bisa ditentukan karena sekarang fokus pada penanganan pasien dan pemadaman,” ujar Lielik. Kebakaran terjadi pada Selasa (13/6) pukul 20.00 dengan titik api yang dari kantor farmasi dan kantor dokter bedah. Proses pemadaman dilakukan tim pemadam gabungan.

Sumber berita : Situs Resmi PERSI

GE Healthcare Luncurkan Teknologi Untuk Mengontrol Keberadaan Aset dan Inventaris Rumah Sakit

GE Healthcare resmi memperkenalkan Encompass, sebuah teknologi pelacak nirkabel yang berguna untuk melacak dan mengawasi secara real time keberadaan aset dan inventaris bergerak milik rumah sakit. Produk ini merupakan pengembangan bersama antara GE Healthcare dan Zebra Technologies, sebuah perusahaan solusi IT.

Menurut pihak GE, mereka menemukan fakta bahwa aset klinis di rumah sakit sering hilang atau dicuri. Sekitar USD 4.000 hilang per ranjang rumah sakit setiap tahun, yang merupakan jumlah yang signifikan karena rumah sakit berukuran sedang adalah 250 sampai 500 tempat tidur.

Encompass dibangun dengan standar terbuka dan teknologi Low Energy nirkabel yang menggunakan jaringan Wi-Fi rumah sakit yang ada. Hal tersebut diklaim dapat menghemat 8 sampai 12 minggu masa instalasi dibanding sistem RTLS konvensional.

“Teknologi lain itu membutuhkan banyak infrastruktur dan pemasangan kabel, tapi ini berjalan sangat cepat, kami telah memasang ini di sebuah rumah sakit dengan 150 tempat tidur dalam waktu kurang dari tiga hari,” kata Jason Schneck, General Manager Pemasaran GE Healthcare.

Selain itu, Encompass bekerja pada komputasi awan, jadi setiap anggota staf yang berwenang dapat mengaksesnya dari komputer atau perangkat mobile manapun yang terhubung ke internet.

Sekarang mereka tahu jika mereka membutuhkan sesuatu, mereka dapat menggunakan aplikasi di telepon mereka dan tahu persis di mana tempatnya, ” lanjut Schneck.

Karena Encompass adalah platform terbuka, perusahaan pihak ketiga dapat mengembangkan aplikasi mereka sendiri untuk digabungkan ke dalamnya. Misalnya, aplikasi dapat dirancang untuk melacak pasien atau mengelola tempat tidur.

GE telah memasang Encompass di tiga rumah sakit dan mengumpulkan data pengujian beta untuk menilai dampaknya terhadap biomedis dan perawat dan memvalidasi keakuratannya. Perusahaan ini memiliki sekitar 14 instalasi lagi yang direncanakan untuk kuartal berikutnya.

Maksimalkan Puskesmas, Kemenkes Siapkan Anggaran Rp 1,6 triliun

Ilustrasi Puskesmas. Sumber gambar : Tribun Jogja

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan meningkatkan anggaran untuk puskesmas dari sebelumnya Rp 900 miliar menjadi hingga Rp 1,6 triliun guna mengoptimalkan pelayanan kesehatan serta sumber daya manusia (SDM) di instansi pelayanan kesehatan tersebut.

“Kebijakan tersebut sedang disiapkan agar mengurangi beban tugas RS sekunder yang melebihi kapasitas. Beban berat JKN ada pada RS sekunder karena rujukan dari puskesmas melebihi kapasitasnya. Sekarang kami akan kasih tugas lebih banyak untuk puskesmas. Saat ini, kata Untung, puskesmas lebih banyak merujuk pasien ke RS sekunder, sementara pelayanan di puskesmas hanya untuk penanganan penyakit ringan dan diagnosis.” kata Sekretaris Jenderal Kemenkes Untung Suseno Sutarjo di Jakarta, seperti dikutip dari situs resmi PERSI.

Beberapa tugas baru puskesmas yang tengah dipersiapkan diantaranya menangani pasien diabetes dengan memberikan insulin, karena selama ini prosesnya harus dirujuk ke rumah sakit sekunder terlebih dahulu. Nantinya, kompetensi tenaga kesehatan puskesmas akan ditingkatkan, agar dokter umum bisa menangani pasien dengan penyakit jantung atau diabetes dalam tahap awal.

“Kalau fasilitas puskesmas lengkap, tenaga kesehatan lengkap, sistem pelayanan diperbaiki, pelayanan kesehatan juga akan kuat. Tentunya butuh latihan dan pendidikan tambahan, untuk itu peraturannya segera keluar dan dilaksanakan” tegas Untung.

Manfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai, RSUD Ibnu Sina Lakukan Peremajaan Fasilitas Kesehatan

Salah satu alat ksehatan yang dibeli oleh RSUD Ibnu Sina. Sumber gambar : grsiknews.com

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik optimalkan penggunaan dana bagi hasil cukai dari hasil tembakau (DBHCHT) untuk pembelian alat-alat kedokteran canggih, serta membangun fasilitas penunjang yang lain. Terhitung sejak digulirkan program tersebut sejak tahun 2012. Semua fasilitas penunjang pelayanan​ kesehatan sudah dilengkapi. Hal ini disampaikan Kepala RSUD Ibnu Sina Gresik, Endang Puspitowati didampingi Kabag Humas dan Protokol Pemkab Gresik Suyono.

Tahun 2017 RSUD Ibnu Sina Gresik mendapat kucuran dana sebesar Rp 10 miliar dari DBHCHT. Dana tersebut digunakan untuk pembelian 1 unit ambulance, 16 unit stretcher/brankar alat kedokteran umum. Alat lainnya yaitu 70 unit bedside cabinet, 65 overbed table, 10 unit emergency trolly/resuscitation crash cart, 3 DC shock defibrillator, 2 unit ECG 12 chanel, 10 unit bedside monitor semuanya untuk pasien jantung.

Kepala RSUD Ibnu Sina, Endang Puspitowati mengatakan, sejak tahun 2012 pihaknya telah menerima dana bagi hasil cukai masing-masing tahun 2012 sebesar Rp 1,4 miliar, tahun 2013 naik menjadi Rp 2,5 miliar, tahun 2014 naik lagi menjadi Rp 5,7 miliar, dan tahun 2015 naik lagi menjadi Rp 10,2 miliar, dan tahun 2016 turun hanya sebesar Rp 8,3 miliar.

“Selama ini penggunaan dana tersebut selalu kami diskusikan dengan pihak propinsi. Dana tersebut untuk melengkapi beberapa fasilitas kesehatan berupa alat kedokteran untuk penyakit paru, jantung. Atas petunjuk dari pemberi dana, maka penggunaan dana tersebut kami kembangkan untuk pembelian alat-alat penyakit lain misalnya alat-alat obgyn dan lain-lain,” katanya.

Menurut Endang Puspitowati, beberapa peralatan yang dibeli dari dana bagi hasil cukai yaitu ventilator, caterisasi jantung, bronscoscopi, x-ray, USG 4 dimensi. Khusus program DBHCHT tahun 2016, RS Ibnu Sina Gresik melengkapi peralatan khusus radiologi digital x-ray dan fluoroscopy. Alat radiologi ini adalah alat paling canggih untuk foto x-ray saat ini. Di Gresik, alat ini hanya ada RSUD Ibnu Sina.

Saat ini lanjut dia, alat tersebut memang belum dioperasikan karena masih menunggu perizinannya dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) yang belum turun.

“Tidak lama lagi surat ijin ini sudah turun, tapi kami sudah mempersiapkan dengan mendidik dan melatih beberapa tenaga medik yang ada di RS Ibnu Sina termasuk dokter yang menangani alat tersebut sudah kami siapkan,” paparnya.

Sementara Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Suyono menyatakan bahwa penggunaan dana bagi hasil cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Gresik khususnya di RSUD Ibnu Sina sudah sangat optimal. Hal ini karena skala prioritas dana bagi hasil cukai memang dialokasikan untuk memperbaiki kualitas kesehatan.

“Dana ini sebagian besar dibelanjakan untuk alat-alat kedokteran dimana dapat meningkatkan kualitas hidup kesehatan masyarakat terutama pasien penyakit paru dan jantung,” tandasnya.

Sumber Berita : gresiknews.com

Eko DUO, Stetoskop Digital Yang Dapat Tersambung Dengan Perangkan Mobile

Eko, startup medtech asal California, Amerika Serikat merilis perangkat baru yang memiliki kemampuan setara dengan stetoskop konvensional namun bisa terhubung ke perangkat mobile bernama Eko DUO. Alat ini berbentuk seperti ponsel tahun 1990an, namun hanya memiliki tiga tombol. Saat alat tersebut disentuhkan ke bagian dada pengguna, maka akan menghasilkan EKG 1 timbal dan auskultasi yang sebanding dengan stetoskop standar.

Perangkat ini bisa digunakan oleh dokter atau oleh pengguna personal. Layaknya stetoskop standar, Eko DUO dilengkapi dengan jack audio 3,5 mm di bagian bawah yang dapat menerima headphone, speaker eksternal, atau earpiece yang disertakan dalam kotak produk.

Suara jantung dan paru-paru, serta grafik EKG, dapat dengan mudah dibagi dengan dokter mereka melalui aplikasi mobile Eko. Pembacaan suara dan EKG dicatat secara bersamaan. Ditampilkan serta disinkronkan bersama dalam aplikasi sesuai HIPAA. Data juga dapat dipindahkan ke electronic medical record (EMR) untuk disimpan dalam arsip jika diperlukan tinjauan lebih lanjut.

DUO memiliki kapasitas operasional baterei hingga 9 jam. Selain itu juga dilengkapi dengan pengurangan noise built-in, serta empat filter audio digital (diafragma, bellmode, midrange, dan extended). EKG bekerja pada resolusi sampling 500 Hz, sinyal yang melewati filter high pass 01 Hz dan melalui filter induk 50 atau 60 Hz yang dapat dipilih.

Pengurus PERSI Kalimantan Barat Periode 2017 – 2020 Resmi DIlantik

Pengurus PERSI Wilayah Kalimantan Barat Periode 2017 - 2020. SUmber foto : pdpersi.co.id

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) baru saja melantik susunana kepengurusan baru, Rabu (7/6) di Pontianak. Pelantkan tersebut dilakukan oleh Ketua Umum PERSI Pusat, dr. Kuntjoro AP,M.Kes. Berikut daftar Pengurus PERSI Wilayah Kalbar periode 2017 – 2020 :

Ketua : dr. H Yustar Mulayadi, Sp.D. KGEH (Direktur RSUD Sudarso)
Sekretaris : drg. Mahfudin, M.Kes (Wakil Direktur RSUD Sudarso)
Wakil Sekretaris : Muhaimenon SKM, M.Hum (Kasubag Umum RSUD Sudarso)
Bendahara : dr. Gede Sanjaya, Sp.OTK (Direktur RSU Antonius Pontianak)
Dewan Pelindung  : Cornelis (Gubernur Kalbar)
Dewan Penasehat Kadinkes : Andy Jap

Pengurus Kompartemen :

Kompartemen Mutu dan Akreditasi :
dr. M. Iqbal, Sp.M ( Ketua Komite Medik RSUD Sudarso)
Suhasnah, SKM (Kasie Mutu Yankes Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar).

Kompartemen Jaminan kesehatan :
dr. Asrudin Sp.M ( Direktur RSU Untan)
drg. Hary Agung (Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar)

Kompartemen Humas dan Hubungan Antar lembaga:
dr. Eni Nuraini, Sp.THT ( Kepala Bidang Pelayanan RSUD Sudarso)
Surya Widyananta, S.Si ( Infokes Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar)

Majelis Kode Etik RS :

Ketua : dr. H. Pendi Perdjaman, M.Kes.(Direktur RSU Yarsi)
Sekretaris : dr. H. Sidig Handanu M.Kes (Kepala Dinkes Kota Pontianak)
Anggota :

  • dr. Badarul Mochtar, Sp.OG ( Direktur RSA. ABK)
  • dr. Husin Basir, M.Sc, MM ( Direktur RSU Vinzensius)
  • drg. Sugiyato ( Direktur RSU Anton Sudjarwo)

Sumber berita : Situs resmi PD PERSI