spot_img

Pameran Radiologi Rumah Sakit Terbesar di Indonesia Digelar di Bandung

Foto: Bisnis.ccom

Sektor radiologi di Indonesia menunjukkan perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai peralatan canggih terus hadir, baik melalui impor maupun produksi dalam negeri, sehingga teknologi yang digunakan tidak kalah dibanding negara lain. Namun, tantangan terbesar justru berada pada sumber daya manusia (SDM) yang mengoperasikan peralatan tersebut.

Hal ini menjadi sorotan dalam talkshow yang digelar pada rangkaian Radex 2025 – Radiology & Hospital Equipment Expo, yang berlangsung di Bandung pada 8–10 Agustus 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Perhimpunan Radiografer Indonesia (PARI) Jawa Barat sebagai bagian dari upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para tenaga radiografer di Tanah Air.

Peralatan Radiologi Indonesia Tidak Kalah dengan Negara Lain

CEO PT Mulya Husada Jaya, Yosua Yusak Kurniawan, menyampaikan bahwa dari sisi teknologi, peralatan radiologi di Indonesia sejajar dengan negara-negara di ASEAN, Asia, bahkan Eropa.

“Saya sudah belasan tahun berkecimpung dalam bisnis peralatan kesehatan. Saya yakin kita tidak ketinggalan dalam hal teknologi dan perangkatnya,” tegas Yosua.

Meski demikian, ia mengakui bahwa kemampuan SDM Indonesia dalam memanfaatkan seluruh fitur peralatan canggih tersebut masih perlu ditingkatkan. Saat ini, sebagian besar operator hanya menguasai sebagian kecil dari keseluruhan kemampuan perangkat.

Yosua menilai perlu adanya program pelatihan berkelanjutan yang melibatkan pabrikan, pengguna, dan pemerintah. “Pelatihan harus dilakukan secara terus-menerus agar pemanfaatan perangkat bisa maksimal,” ujarnya.

Selain peningkatan keterampilan, pemerataan akses peralatan radiologi dan tenaga ahli juga menjadi perhatian. Menurut Yosua, perbedaan fasilitas antara daerah perkotaan dan wilayah terpencil masih cukup besar, sehingga pemerataan menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan.

SDM Radiografer Harus Ikuti Perkembangan Teknologi

Ketua Umum PARI, Sugiyanto, menegaskan bahwa seorang radiografer harus selalu memperbarui pengetahuan dan keterampilannya sesuai perkembangan teknologi terbaru.

“Peralatan radiologi berkembang dari tahun ke tahun. Radiografer akan tertinggal jika tidak terus meng-update pengetahuan tentang perangkat terkini,” ujarnya.

Sugiyanto juga mengingatkan bahwa hal ini berlaku bagi mahasiswa radiografi yang masih berada di bangku kuliah. Materi yang diperoleh di kampus hanyalah dasar, sedangkan di lapangan mereka harus siap mengikuti pembaruan teknologi secara terus-menerus.

Pemerintah Dorong Pemanfaatan Produk Dalam Negeri

Dari sisi kebijakan, Direktur Ketahanan Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Jeffri Ardiyanto, mengungkapkan bahwa belanja alat kesehatan masih menyerap porsi besar dari anggaran kesehatan nasional. Pada 2023, dari total belanja kesehatan sebesar Rp606 triliun, sekitar 30% dialokasikan untuk pengadaan alat kesehatan.

Namun, produk impor masih mendominasi pasar dengan jumlah tiga kali lipat dibanding produksi lokal. Tercatat, alat kesehatan produksi dalam negeri mencapai lebih dari 16 ribu unit dengan 470 jenis produk. Sementara itu, alat kesehatan impor mencapai lebih dari 56 ribu unit dengan 1.500 jenis produk.

Jeffri menyebut tren positif mulai terlihat pada 2024, di mana pembelanjaan alat kesehatan dalam negeri meningkat menjadi 48%, melonjak empat kali lipat dibanding 2019 yang hanya 12%.

Pemerintah juga mendorong program strategis seperti pemeriksaan kesehatan gratis, penurunan kasus tuberkulosis, serta pembangunan 60 rumah sakit baru di berbagai daerah. Program-program ini membuka peluang besar bagi produsen, distributor alat kesehatan, dan tenaga radiografer.

Radex 2025: Pameran Radiologi Terbesar di Indonesia

Foto: Bisnis.com

Radex 2025 menjadi salah satu ajang pameran radiologi dan peralatan rumah sakit terbesar di Indonesia. Ketua PARI Jawa Barat, Jusuf Iskandar, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menjadi platform komprehensif yang menggabungkan inovasi teknologi, pendidikan berkelanjutan, dan kolaborasi industri pelayanan kesehatan.

“Radex dirancang untuk memberikan pengalaman yang kaya bagi peserta dan menjadi katalisator bagi kemajuan radiologi di Indonesia,” ujarnya.

Selain memperkenalkan teknologi terbaru, Radex juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antarprofesi di bidang kesehatan.

Beragam kegiatan dihadirkan dalam Radex 2025, mulai dari pameran peralatan radiologi dan rumah sakit, simposium, diskusi interaktif, hingga kompetisi ilmiah. Tersedia pula layanan kesehatan gratis seperti pengecekan darah, donor darah, dan USG gratis. Acara ini juga diramaikan dengan hiburan serta sesi networking untuk memperluas kerja sama antar peserta.

Pemprov Bangka Belitung Siapkan Tiga Lokasi Alternatif untuk Rumah Sakit Jantung dan Stroke

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tengah mempersiapkan pembangunan Rumah Sakit Jantung dan Stroke sebagai bagian dari upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Saat ini, terdapat tiga lokasi alternatif yang sedang dipertimbangkan untuk pembangunan fasilitas kesehatan tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dr. Andri Nurtito, menyebutkan bahwa tiga lokasi tersebut antara lain berada di sekitar Bandara Depati Amir, arah Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dan kawasan GOR Sahabudin.

“Rencana ada tiga alternatif yakni di dekat Bandara Depati Amir, lalu arah tempat pembuangan akhir, dan di GOR Sahabudin. Kita masih menunggu arahan Gubernur, tapi kemungkinan di dekat GOR yang lebih layak,” kata dr. Andri, Rabu (6/8/2025).

Studi Kelayakan dan Perencanaan Awal

Untuk merealisasikan proyek tersebut, Pemerintah Provinsi telah mengajukan anggaran belanja untuk pelaksanaan studi kelayakan (Feasibility Study). Studi ini akan menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan lokasi, skala pembangunan, serta kebutuhan biaya.

“Kita akan mengupayakan anggaran dari pusat agar bisa membantu, untuk sementara masih dihitung. Seandainya hasil dari Feasibility Study ini layak, maka akan diteruskan dengan pembuatan master plan dan DED (Detail Engineering Design). Dari sini baru ketahuan kira-kira biayanya berapa,” jelasnya.

Upaya mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat juga menjadi langkah strategis untuk mempercepat proses pembangunan tanpa membebani sepenuhnya anggaran daerah.

Fasilitas Memadai untuk Layanan Jantung dan Stroke

dr. Andri menjelaskan bahwa rumah sakit yang akan dibangun ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penanganan penyakit jantung dan stroke, dua penyakit yang masuk dalam kategori penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

“Jadi tipenya itu bukan A, B, atau C seperti klasifikasi lama. Sekarang ini klasifikasi rumah sakit berdasarkan akreditasi, yaitu dasar, madya, utama, dan paripurna. Kita targetkan minimal berada di tingkat madya,” ujarnya.

Dengan akreditasi tingkat madya, rumah sakit ini diharapkan mampu memberikan pelayanan spesialis yang optimal, terutama bagi masyarakat yang selama ini harus melakukan rujukan ke luar provinsi untuk mendapatkan layanan sejenis.

Mempercepat Akses dan Menekan Risiko

Pembangunan Rumah Sakit Jantung dan Stroke di Bangka Belitung juga dianggap strategis dari sisi geografis. Dengan lokasi yang tidak jauh dari Bandara Depati Amir, proses evakuasi medis akan lebih cepat apabila pasien harus dirujuk ke rumah sakit pusat di Jakarta atau kota besar lainnya.

“Rumah sakit ini akan dibuat dalam waktu dekat. Ini berdiri sendiri, bukan pengembangan dari rumah sakit yang sudah ada. Lokasinya tidak boleh jauh dari bandara. Kalau ada kasus emergency, artinya bisa langsung kita bawa ke Jakarta. Penanganan pertama adalah di rumah sakit kita. Selama ini dalam perjalanan ke rumah sakit rujukan, ada yang meninggal dunia karena terlambat penanganan,” kata Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, dalam pernyataannya pada Selasa (29/7/2025).

Komitmen Pemerintah Provinsi di Sektor Kesehatan

Pembangunan rumah sakit ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov Bangka Belitung dalam memperkuat sistem layanan kesehatan di daerah. Gubernur Hidayat Arsani menegaskan bahwa sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas utama dalam masa kepemimpinannya.

“Provinsi Bangka Belitung diwajibkan punya Rumah Sakit Jantung dan Stroke, karena ini untuk keselamatan masyarakat Bangka Belitung,” tegasnya.

Rencana lokasi pembangunan rumah sakit ini mengerucut pada dua area utama, yakni kawasan GOR Sahabudin dan Komplek Kantor Gubernur Provinsi Bangka Belitung, dengan mempertimbangkan aksesibilitas, luas lahan, dan kedekatan dengan pusat pemerintahan serta bandara.

Mengurangi Ketergantungan pada Rumah Sakit di Luar Daerah

Salah satu tujuan utama pembangunan Rumah Sakit Jantung dan Stroke ini adalah untuk mengurangi beban biaya dan waktu yang selama ini harus ditanggung masyarakat saat harus berobat ke luar provinsi. Dengan adanya rumah sakit ini, pasien jantung dan stroke bisa mendapatkan penanganan cepat tanpa perlu dirujuk ke rumah sakit di luar daerah.

“Diharapkan kehadiran rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan terbaik, serta masyarakat tidak perlu lagi ke luar provinsi. Tentunya kehadiran rumah sakit ini penting karena mendekatkan akses kepada masyarakat, sehingga pelayanan lebih cepat dan bermutu,” pungkas dr. Andri.

Dengan adanya rencana pembangunan Rumah Sakit Jantung dan Stroke ini, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung menunjukkan keseriusannya dalam menghadirkan layanan kesehatan yang berkualitas bagi warganya. Jika studi kelayakan dan perencanaan berjalan sesuai harapan, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama, masyarakat di Bangka Belitung akan memiliki rumah sakit rujukan jantung dan stroke sendiri di daerah.

Alat Pemantauan 3-in-1 Sinocare M101 Resmi Diluncurkan di Indonesia

Perusahaan alat kesehatan asal Tiongkok, Sinocare, resmi meluncurkan produk terbarunya, Sinocare M101, di Indonesia. Peluncuran dilakukan pada 5 Agustus 2025 di The Westin Hotel, Jakarta.

Produk ini merupakan alat pemantauan kesehatan yang dapat digunakan untuk mengukur tiga parameter sekaligus, yaitu gula darah, asam urat, dan kolesterol total. Sinocare M101 juga dilengkapi dengan sistem tanpa kode kalibrasi (no coding), sehingga dapat digunakan secara langsung tanpa proses pengaturan manual tambahan.

Telah Memperoleh Sertifikasi AKL dari Kemenkes

Sebelum diluncurkan ke pasar, pihak Sinocare menyampaikan bahwa alat ini telah memperoleh sertifikasi Alat Kesehatan Layak Edar (AKL) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sertifikasi AKL merupakan salah satu syarat agar alat kesehatan dapat dipasarkan secara resmi di Indonesia.

Sertifikasi tersebut menunjukkan bahwa produk bersangkutan telah memenuhi standar keamanan, kualitas, serta kepraktisan sesuai regulasi nasional.

Dirancang Berdasarkan Studi Kebutuhan Pengguna

Dalam acara peluncuran, pihak Sinocare menyampaikan bahwa pengembangan alat ini dilandasi oleh hasil riset terhadap kebutuhan pengguna di Indonesia. Disebutkan bahwa sebagian besar pengguna menginginkan alat yang praktis dan mampu memberikan hasil pengukuran beberapa parameter kesehatan sekaligus.

Pihak perusahaan menyebut bahwa masih banyak perangkat serupa di pasaran yang menggunakan sistem kalibrasi manual, yang dinilai menyulitkan bagi sebagian pengguna. Dengan fitur no coding, M101 diklaim lebih mudah digunakan, terutama bagi pengguna non-medis atau pemantauan secara mandiri di rumah.

Perangkat Portabel Berbasis Teknologi Biosensor

Sinocare M101 disebut mengintegrasikan teknologi biosensor dengan desain portabel, sehingga memungkinkan pengguna melakukan pengukuran di berbagai situasi — baik di rumah, tempat kerja, maupun saat bepergian.

Dalam pemaparannya, pihak perusahaan juga menyampaikan bahwa alat ini telah melalui uji kualitas dan dirancang untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten di berbagai kondisi lingkungan.

Fokus pada Pengelolaan Penyakit Kronis

Pihak Sinocare menyampaikan bahwa produk ini menyasar kalangan pengguna yang memerlukan pemantauan rutin terhadap kondisi kronis, seperti diabetes, hiperurisemia (asam urat tinggi), dan gangguan metabolik lainnya.

Disebutkan bahwa alat ini ditujukan untuk mendukung masyarakat agar lebih proaktif dalam melakukan pemantauan dan pengelolaan kondisi kesehatan secara berkala.

Peluncuran Sinocare M101 menambah variasi pilihan perangkat pemantauan kesehatan yang tersedia di pasar Indonesia. Dengan fitur pengukuran tiga parameter dan desain portabel, alat ini masuk dalam kategori alat kesehatan mandiri yang ditujukan untuk pemantauan rutin oleh pengguna rumahan.

Dengan sertifikasi AKL yang telah dikantongi, perangkat ini secara resmi dapat dipasarkan dan digunakan di Indonesia sesuai dengan regulasi dari Kementerian Kesehatan.

RS Adam Malik Perkuat Komitmen Layanan Stroke di Sumatera Utara

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik kembali menegaskan komitmennya dalam memberikan pelayanan stroke terbaik bagi masyarakat di wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya. Sebagai rumah sakit vertikal di bawah naungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, RS Adam Malik terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan fasilitas pelayanan, khususnya dalam penanganan stroke.

Dalam kuartal pertama tahun 2025, RS Adam Malik berhasil meraih penghargaan internasional Platinum Status dari World Stroke Organization (WSO) melalui program Angels Awards. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan rumah sakit dalam memenuhi standar internasional penanganan stroke, terutama pada kasus stroke iskemik akut yang membutuhkan tindakan cepat seperti trombolisis.

Direktur Utama RS Adam Malik, dr. Zainal Safri MKed(PD), SpPD-KKV, SpJP(K), menyampaikan bahwa pencapaian tersebut menunjukkan keseriusan rumah sakit dalam menyediakan layanan kesehatan yang optimal. Menurutnya, pengakuan internasional itu tidak hanya menjadi prestasi semata, tetapi juga menjadi tanggung jawab untuk terus menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien.

RS Adam Malik sendiri telah ditetapkan sebagai salah satu RS Siaga Stroke di Sumatera Utara. Penetapan ini menjadikan rumah sakit tersebut sebagai rujukan utama dalam penanganan berbagai jenis stroke. Selain tindakan trombolisis, RS Adam Malik juga mampu melakukan prosedur lanjutan seperti trombektomi, clipping, dan coiling aneurisma. Kemampuan ini diperoleh berkat dukungan tenaga medis yang kompeten serta fasilitas penunjang yang lengkap.

Dalam bidang bedah saraf, RS Adam Malik telah mencatatkan keberhasilan dalam melakukan lebih dari 100 operasi aneurisma otak. Operasi tersebut dilakukan dengan dua teknik, yakni coiling (minimal invasif) dan clipping (bedah terbuka). Keberhasilan ini menjadi indikator kesiapan rumah sakit dalam menangani kasus-kasus stroke yang kompleks, termasuk aneurisma otak yang merupakan salah satu penyebab utama stroke hemoragik.

Ahli bedah saraf vaskular RS Adam Malik, dr. M. Ihsan Z. Tala, SpBS(K), menjelaskan bahwa volume kasus menjadi salah satu faktor penting dalam membentuk keahlian dan kesiapan sistem pelayanan. Semakin sering suatu rumah sakit menangani kasus aneurisma, maka kualitas layanan dan keahlian tenaga medis akan semakin terasah, sehingga peluang kesembuhan pasien juga meningkat.

Dari sisi neurologi, Ketua Kelompok Staf Medik (KSM) Neurologi RS Adam Malik, dr. Neni Nurchalida MKed(Neu), SpS, menyampaikan bahwa seluruh layanan stroke yang disediakan rumah sakit diharapkan dapat memberikan hasil optimal bagi pasien. Menurutnya, tujuan utama dari layanan stroke adalah untuk meningkatkan angka kesembuhan dan kualitas hidup pasien, serta mencegah atau mengurangi kecacatan yang mungkin timbul akibat serangan stroke.

Untuk menunjang layanan tersebut, RS Adam Malik terus mengembangkan berbagai fasilitas khusus stroke. Rumah sakit yang berstatus kelas A ini kini telah memiliki ruang Stroke Corner, High Care Unit (HCU), Intensive Care Unit (ICU) khusus stroke, ruang rehabilitasi pasca-stroke, serta ruang operasi bedah saraf. Salah satu fasilitas unggulan yang dimiliki adalah cathlab otak dengan teknologi biplane, yang diklaim sebagai salah satu yang tercanggih di wilayah Sumatera Utara.

Selain infrastruktur, pengembangan SDM juga menjadi fokus utama. RS Adam Malik secara rutin mengirimkan tenaga medisnya untuk mengikuti pelatihan, pendidikan lanjutan, hingga program fellowship baik di dalam maupun luar negeri. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa seluruh prosedur penanganan stroke dilakukan sesuai dengan standar internasional.

Sebagai bagian dari komitmennya, RS Adam Malik juga dipercaya oleh Kementerian Kesehatan RI sebagai rumah sakit pengampu layanan prioritas, termasuk layanan stroke. Dalam peran ini, rumah sakit bertugas memberikan pelatihan dan pendampingan kepada RSUD di wilayah Sumatera bagian utara, agar rumah sakit daerah tersebut nantinya mampu mandiri dalam menangani kasus stroke sesuai dengan protokol medis yang berlaku.

Dengan seluruh capaian dan pengembangan yang dilakukan, RS Adam Malik menargetkan diri menjadi pusat layanan unggulan di bidang stroke, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di kawasan Asia. Upaya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam menurunkan angka kematian dan kecacatan akibat stroke di Indonesia, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.

Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah Berbasis Digital, Prioritaskan Konektivitas Nasional

Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah melalui pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah yang kini telah memasuki era digital. Program ini ditujukan bagi lebih dari 53 juta peserta didik yang tersebar di 282.317 sekolah dari Sabang sampai Merauke. Digitalisasi program ini menuntut infrastruktur konektivitas yang andal dan merata agar dapat berjalan optimal.

Konektivitas Digital Jadi Fondasi Pelaksanaan Program CKG

Menurut Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, keandalan koneksi internet menjadi elemen krusial dalam pelaksanaan program CKG Sekolah. Seluruh data hasil pemeriksaan kesehatan siswa akan diinput secara daring melalui aplikasi digital yang terintegrasi secara nasional. Ini menjadikan kebutuhan akan jaringan internet yang stabil dan merata sebagai syarat mutlak keberhasilan program.

“Ketika ini dilakukan secara masif, data yang masuk akan sangat besar. Maka dari itu, ketersediaan konektivitas yang baik menjadi sangat penting,” ujar Meutya Hafid saat meninjau pelaksanaan CKG Sekolah di SMPK Penabur Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Senin (4/8).

Ia juga menambahkan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) terus melakukan pemantauan terhadap kualitas jaringan internet di berbagai daerah, baik yang menggunakan jaringan fixed broadband maupun jaringan seluler. Monitoring ini dilakukan guna memastikan bahwa seluruh sekolah peserta program memiliki akses konektivitas yang memadai.

Sinergi Kementerian untuk Dukung Digitalisasi Kesehatan Sekolah

Tidak hanya Kemkomdigi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan, Lucia Rizka Andalusia, turut menekankan pentingnya sinergi dalam penyediaan infrastruktur digital yang menunjang program CKG Sekolah.

Menurut Dirjen Rizka, masih terdapat beberapa daerah di Indonesia yang menghadapi tantangan dalam hal akses internet. Oleh karena itu, kolaborasi lintas kementerian sangat dibutuhkan, khususnya dalam mempercepat penyediaan infrastruktur jaringan di wilayah-wilayah dengan konektivitas terbatas.

“Kami menggunakan aplikasi untuk menginput seluruh data hasil pemeriksaan. Maka dari itu, dukungan dari Kominfo terkait penyediaan sinyal internet sangat penting,” ujar Rizka.

Meningkatkan Kesehatan Peserta Didik Menuju Generasi Emas

Program CKG Sekolah menjadi langkah nyata pemerintah dalam membangun pondasi kesehatan anak sejak dini. Sebagai generasi penerus bangsa, anak-anak usia sekolah merupakan aset masa depan yang harus dijaga kesehatannya. Melalui deteksi dini berbagai kondisi kesehatan di sekolah, program ini diharapkan dapat membantu mencegah penyakit, mempercepat penanganan, serta membentuk budaya hidup sehat sejak usia muda.

Lebih dari itu, CKG Sekolah juga menjadi bagian dari misi pemerintah dalam membentuk Generasi Emas Indonesia 2045 yang sehat, cerdas, dan produktif. Dengan pendekatan teknologi digital, pelaksanaan program dapat dilakukan secara efisien, akuntabel, dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Program Prioritas Pemerintahan Prabowo

CKG Sekolah merupakan salah satu dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diusung oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, setelah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah lebih dahulu diluncurkan. Kedua program ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengedepankan aspek kesehatan dan kesejahteraan peserta didik secara menyeluruh.

Dengan transformasi digital dan dukungan lintas sektor, pemerintah berharap CKG Sekolah dapat dijalankan secara optimal, efektif, dan berkelanjutan di seluruh pelosok negeri.

Pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah berbasis digital merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan anak usia sekolah. Keandalan infrastruktur konektivitas menjadi kunci utama kesuksesan program ini. Sinergi antara Kementerian Komunikasi dan Digital serta Kementerian Kesehatan diharapkan dapat memastikan seluruh siswa, baik di kota maupun di daerah terpencil, dapat merasakan manfaat dari layanan ini secara merata dan berkeadilan.

Indo Healthcare Gakeslab Expo 2025: Dorong Kolaborasi dan Inovasi Industri Alat Kesehatan Nasional

Krista Exhibitions bersama Perkumpulan Organisasi Alat Kesehatan dan Laboratorium Indonesia (GAKESLAB INDONESIA) akan menyelenggarakan Indo Healthcare Gakeslab Expo 2025 pada tanggal 6–8 Agustus 2025 bertempat di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Pameran internasional ini hadir sebagai bagian dari upaya strategis untuk mendorong pertumbuhan industri alat kesehatan nasional yang semakin kuat dan kompetitif.

Lebih dari 60 Perusahaan Internasional Akan Berpartisipasi

Pameran tahun ini akan diikuti oleh lebih dari 60 perusahaan dari 12 negara, antara lain Indonesia, China, Jepang, Jerman, Mesir, Turki, Malaysia, Pakistan, India, Taiwan, Hong Kong, dan Amerika Serikat. Event ini menargetkan kehadiran lebih dari 15.000 pengunjung, termasuk para profesional di bidang kesehatan, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat umum yang tertarik dengan inovasi dan perkembangan industri alat kesehatan.

Fokus pada Business Matching dan Networking Strategis

CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim, bersama Ketua Umum GAKESLAB INDONESIA, Rd. Kartono Dwidjosewojo, menyampaikan bahwa Indo Healthcare Gakeslab Expo 2025 akan menjadi wadah kolaboratif untuk mempertemukan pelaku industri, institusi akademik, rumah sakit, hingga lembaga keuangan melalui berbagai pendekatan seperti Business to Business (B2B), Business to Hospital (B2H), dan Business to Academy (B2A).

Pameran ini dirancang sebagai ruang pertemuan yang mendorong pertukaran informasi, pembukaan peluang investasi, serta penciptaan kemitraan yang saling menguntungkan demi memperkuat ekosistem industri kesehatan nasional.

Agenda Nasional: Rakernas, Seminar, dan Workshop Terbuka

Indo Healthcare Gakeslab Expo 2025 juga akan menjadi tempat penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) GAKESLAB INDONESIA 2025, yang menjadi forum strategis bagi seluruh pengurus pusat, pengurus provinsi, dan anggota GAKESLAB dari seluruh Indonesia.

Selain Rakernas, pameran ini juga akan menghadirkan beragam kegiatan edukatif dan interaktif seperti seminar nasional, workshop, serta desk consultation yang membahas isu-isu terkini di bidang alat kesehatan. Beberapa agenda yang menarik perhatian antara lain:

  • Workshop E-Katalog yang difasilitasi oleh LKPP RI

  • Seminar “UMKM Bisa Ekspor” bersama Kementerian Perdagangan RI

  • Workshop dan konsultasi regulasi mengenai CDAKB, IDAK, CPAKB, NIE, dan KFA

Kontribusi Akademik dan Fokus pada Kesehatan Anak

Dukungan dari dunia pendidikan turut hadir melalui keterlibatan Universitas Padjadjaran, Fakultas Kedokteran Gigi, yang akan mengadakan seminar bertema “The Importance of Caries Prevention for Children’s Growth and Development”. Seminar ini bertujuan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pencegahan karies gigi dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Perkuat Ekosistem Melalui Business Matching

Salah satu elemen penting dari pameran ini adalah kegiatan Business Matching yang mempertemukan langsung antara Satker Rumah Sakit, distributor, supplier, dan exhibitor. Aktivitas ini menjadi jembatan penghubung yang efektif dalam memperkuat rantai pasok alat kesehatan dan memperluas peluang kerjasama.

Dukungan Pemerintah dan Terbuka untuk Umum

Pameran Indo Healthcare Gakeslab Expo 2025 mendapatkan dukungan penuh dari berbagai kementerian dan lembaga pemerintah, serta asosiasi industri yang relevan. Acara ini terbuka bagi pelaku usaha, tenaga medis, pengelola pengadaan, mahasiswa, akademisi, hingga masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih dalam tentang perkembangan industri alat kesehatan di Indonesia.

Penutup: Bangun Kolaborasi, Dorong Pertumbuhan Strategis

Melalui Indo Healthcare Gakeslab Expo 2025, Krista Exhibitions dan GAKESLAB INDONESIA berharap dapat memperluas jejaring usaha, membangun sinergi lintas sektor, serta menciptakan peluang investasi baru di sektor kesehatan. Pameran ini menjadi langkah konkret dalam membangun industri alat kesehatan nasional yang lebih tangguh, inovatif, dan memiliki daya saing global.

Resmi Beroperasi di Indonesia, Apotek Alpro Soroti Peran Apoteker dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Apotek Alpro, jaringan farmasi terbesar di Malaysia, resmi memasuki pasar Indonesia pada Sabtu (7/12), dengan komitmen untuk menjamin 100% obat asli. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Alpro bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan yang terpercaya dan mendukung masyarakat melalui layanan apotek profesional.

Menurut WHO, obat palsu dan ilegal masih menjadi tantangan besar, khususnya di negara-negara bekembang termasuk di Asia Tenggara. Apt. Lee Yin Chen, Chief Executive Officer Alpro Indonesia mengatakan, “Kami menyadari tantangan yang dihadapi industri farmasi, dan seiring dengan meningkatnya populasi Indonesia yang sadar akan kesehatan, misi kami adalah membuat layanan kesehatan berkualitas yang mudah diakses oleh semua keluarga Indonesia. Pada tahun 2025, kami menargetkan untuk melayani lebih dari 50.000 pelanggan setiap hari dengan layanan yang dipersonalisasi, sejalan dengan visi Alpro untuk menciptakan dunia yang lebih sehat dan dinamis.”

Obat-obatan palsu dan ilegal terus mengancam kepercayaan konsumen. Tahun lalu, polisi menyita lebih dari 77.000 obat palsu senilai Rp130 miliar yang beredar di Indonesia. Selain itu, menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada 2023, hampir setengah (47,1%) masyarakat Indonesia membeli obat tanpa resep dokter, sehingga menimbulkan risiko bagi kesehatan.

Apt. Rupa Lesty, Chief Category Officer Alpro Indonesia menekankan peran penting apoteker selain memastikan keaslian obat dari rantai pasok yang terpercaya. “Tanggung jawab kami lebih dari sekadar meracik obat. Kami membantu mencegah terjadinya praktik pengobatan mandiri dengan memandu pasien dalam menentukan dosis yang tepat, potensi interaksi obat, dan perawatan yang dipersonalisasi, sesederhana mengedukasi perbedaan antara obat bebas dan obat bebas terbatas. Apoteker harus terpercaya, dan profesionalisme adalah komitmen yang kami berikan.”

Hal serupa ditekankan oleh  Apt. Ferry Rimbawan selaku salah satu Apoteker Penanggung Jawab Alpro. “Ada obat-obatan tertentu yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan atau dengan makanan tertentu karena dapat menimbulkan reaksi alergi. Selain keaslian obat, arahan dan peran apoteker harus berjalan bersamaan. Bahkan obat asli pun bisa menjadi tidak efektif atau berbahaya jika dikonsumsi dengan dosis yang salah atau tanpa panduan yang tepat. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, khususnya oleh ibu hamil dan anak-anak.”

Apt. Lee Yin Chen, Chief Executive Officer Alpro Indonesia

Sejalan dengan hal ini, Alpro memastikan satu apoteker tersedia di setiap Apotek Alpro untuk konsultasi profesional dan pemeriksaan kesehatan. Selain itu, Alpro juga menawarkan tes tekanan darah gratis sebagai langkah awal untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan, menekankan komitmen Alpro untuk memberikan layanan kesehatan yang mudah diakses oleh para pelanggan.

Menyadari pentingnya peran apoteker bagi masyarakat, Alpro telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Universitas Pancasila pada 3 Desember lalu untuk meningkatkan kualitas apoteker di Indonesia. Kolaborasi ini menawarkan pelatihan bagi para mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman industri internasional yang berkualitas sebagai Apoteker Terdaftar Sementara (PRP).

Dengan lebih dari 200 cabang di seluruh Indonesia, Alpro berkomitmen untuk memberikan peace of mind kepada pelanggan dengan memadukan obat-obatan berkualitas tinggi dengan apoteker profesional untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan, Alpro juga menawarkan layanan pengantaran gratis ke rumah pelanggan dari apotek Alpro terdekat dalam waktu 30 menit.

RS Adam Malik Sukses Pisahkan Bayi Kembar Siam untuk Kelima Kalinya

Operasi pemisahan bayi kembar siam di RS Adam Malik. Foto: Siaran pers RS Adam Malik. 

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik kembali mencatat sejarah dalam dunia medis. RS Adam Malik berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam untuk kelima kalinya. 

Operasi tersebut dilakukan pada bayi kembar siam laki-laki asal Deli Serdang, Brian dan Drian, pada 8 Oktober 2024. Prosedur kompleks ini berlangsung selama 12 jam dan melibatkan tim medis multidisiplin yang terdiri dari sekitar 50 tenaga ahli.

Menurut dr. Rizky Adriansyah, Ketua Tim Penanganan Kembar Siam RS Adam Malik, kasus Brian dan Drian termasuk salah satu yang paling menantang. Tantangan tersebut berasal dari area dempet yang luas, mulai dari dada hingga perut. 

“Persiapan operasi dilakukan sejak bayi lahir pada 5 November 2023. Kami melakukan pemeriksaan CT scan, USG jantung, dan analisis detail organ untuk memastikan kesiapan,” jelasnya dilansir dari siaran pers (21/11/24). 

Meski kedua bayi memiliki organ tubuh yang hampir semuanya terpisah, terdapat perlengketan pada hati dan jantung yang berada dalam satu ruang. 

Melibatkan Banyak Tenaga Medis Spesialis

Tindakan operasi pemisahan bayi yang diberi nama Brian dan Drian ini dilakukan ketika usia bayi menginjak 11 bulan.

Proses ini melibatkan berbagai spesialis, seperti bedah plastik, bedah jantung, bedah saluran cerna, dokter anak, hingga dokter ICU.

Pasca operasi, Brian menunjukkan pemulihan yang baik dan diizinkan pulang sebulan kemudian. Kini, Brian menjalani rawat jalan dengan perkembangan yang mendekati normal. Namun, kondisi Drian memburuk setelah operasi dan tidak dapat diselamatkan. 

“Sayangnya, kondisi bayi Drian cukup kompleks sehingga tidak dapat bertahan. Kami telah berupaya semaksimal mungkin, namun pada akhirnya, semua kembali kepada kehendak Tuhan,” ujar dr. Rizky.

Orang tua Brian, Andre (29) dan Ira (28), menyampaikan rasa syukur atas kesembuhan anak mereka. 

“Kami merasa sangat bersyukur dan menyerahkan sepenuhnya kepada tim dokter,” ungkap mereka.

Keberhasilan ini menjadi pencapaian penting bagi RS Adam Malik. Sejak berdiri pada 1993, rumah sakit ini telah berhasil memisahkan lima pasang bayi kembar siam. 

Beberapa diantaranya seperti Mariana-Mariani dari Aceh Timur (2005) hingga Adam-Aris dari Labuhan Batu (2021). Keberhasilan ini menunjukkan dedikasi RS Adam Malik dalam pelayanan medis unggulan di Indonesia.

 

SAJAKA: Program Desa Bijak Antibiotik Pertama di Indonesia Tingkatkan Kesadaran Penggunaan Antibiotik

Foto: Siaran Pers Pfizer. 

Program Desa Bijak Antibiotik (SAJAKA) telah menunjukkan hasil signifikan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap resistensi antimikroba (AMR). 

Ini adalah program pertama di Indonesia yang berfokus pada penggunaan antibiotik secara bijak. Melalui pendekatan lintas sektoral yang melibatkan keluarga, sekolah, dan tenaga kesehatan, program ini berhasil menjangkau ratusan warga dan tenaga kesehatan di berbagai desa.

AMR: Ancaman Kesehatan Global yang Mendesak

Resistansi antimikroba (AMR) telah menjadi salah satu masalah kesehatan global paling mendesak. 

Data pada 2019 menunjukkan bahwa AMR bakteri bertanggung jawab atas 1,27 juta kematian di dunia, dengan proyeksi mencapai 10 juta kematian setiap tahun pada 2050 jika tidak segera ditangani. 

Program SAJAKA yang dimulai pada Juli 2022 hadir sebagai langkah konkret untuk menekan angka proyeksi ini.

Melalui inisiatif dari One Health Collaboration Center (OHCC) Universitas Udayana, program ini menjadikan Desa Bengkel sebagai desa percontohan. Nantinya akan diperluas ke empat desa lain di Kecamatan Kediri—Buwit, Nyitdah, Belalang, dan Pejaten—dengan dukungan strategis dari Pfizer Indonesia. 

Perluasan ini bertujuan untuk memahami tantangan di berbagai komunitas dan menyempurnakan pendekatan program.

Keberhasilan Program SAJAKA 2024

Diseminasi laporan SAJAKA. Foto: Siaran Pers Pfizer.

Menurut Prof. Dr. dr. Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.MK(K)., Koordinator Udayana OHCC, program SAJAKA berhasil menjangkau berbagai lapisan masyarakat, mulai dari ibu rumah tangga hingga pelajar.

 “Sebanyak 399 ibu rumah tangga telah kami edukasi untuk menjadi pengambil keputusan dalam kesehatan keluarga, sementara 419 siswa mendapatkan edukasi interaktif tentang antibiotik dan AMR,” jelasnya dilansir dari siaran pers Pfizer (20/11/24). 

Selain itu, program ini melibatkan 15 edukator dan melatih tenaga kesehatan melalui diskusi dan pelatihan kolaboratif.

Program ini tidak hanya memberikan informasi tetapi juga membangun kesadaran kolektif di masyarakat tentang pentingnya penggunaan antibiotik yang bijak.

“Langkah-langkah ini menjadi pondasi kuat untuk menekan risiko AMR,” tambah Prof. Sri Budayanti.

Peran Aktif Desa dan Dukungan Pfizer Indonesia

Drs. Dewa Putu Alit Artha, Kepala Desa Nyitdah, menyatakan bahwa program SAJAKA telah mengubah pola pikir masyarakat terkait penggunaan antibiotik. 

“Kegiatan ini melibatkan kader posyandu dan bidan desa melalui berbagai aktivitas seperti posyandu balita, ibu hamil, remaja, hingga senam lansia,” ungkapnya. Ia berharap program serupa yang mendukung pola hidup bersih dan sehat terus berlanjut.

Pfizer Indonesia juga memberikan kontribusi penting dalam keberhasilan program ini. Khoirul Amin, Senior Manager, Global Policy & Public Affairs Pfizer Indonesia, menyebut keterlibatan perusahaan ini sebagai komitmen nyata untuk mendukung upaya pencegahan AMR. 

“Program ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan sektor swasta untuk menangani AMR secara menyeluruh,” tuturnya.

Inspirasi bagi Daerah Lain

Kolaborasi lintas sektoral dalam program SAJAKA menjadi contoh sukses bagaimana pendekatan berbasis masyarakat (bottom-up) dapat diterapkan di berbagai daerah lain di Indonesia. 

Program ini menunjukkan bahwa dengan melibatkan berbagai pihak, upaya mengatasi AMR dapat dimulai dari komunitas terkecil, yaitu desa.

“SAJAKA adalah bukti bahwa kolaborasi dengan pendekatan masyarakat mampu membawa perubahan signifikan dalam penanganan AMR. Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menerapkan program serupa,” tutup Prof. Sri Budayanti.

Resistensi antimikroba (antimicrobial resistance/AMR) adalah kondisi di mana obat antimikroba kehilangan efektivitasnya dalam melawan bakteri, virus, atau jamur di dalam tubuh. 

Penyebab utama AMR pada manusia antara lain penggunaan antimikroba yang tidak tepat. Ketidaktepatan ini dapat berasal dari segi pemilihan jenis obat, indikasi penggunaannya, dosis yang diberikan, maupun cara pemberiannya.

 

Roche Indonesia Serukan Pentingnya Deteksi Dini dan Manajemen Diabetes pada World Diabetes Day 2024

Ilustrasi World Diabetes Day

Diabetes kini menjadi penyakit kronis dengan tingkat kematian tertinggi ketiga di Indonesia. Dilansir dari Press Release (17/11/24), Kementerian Kesehatan memprediksi penderita diabetes di Indonesia akan meningkat drastis. Perkiraan dapat menjadi 28,5 juta jiwa pada 2045. 

Akan tetapi, laporan dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan 74% dari mereka yang hidup dengan diabetes di Indonesia belum terdiagnosis.

Melihat urgensi ini, Roche Indonesia menggelar peringatan World Diabetes Day 2024. Fokus acara ini yaitu untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini dan pengelolaan diabetes yang efektif. 

Tujuan lebih lanjut yaitu untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan diabetes dan pentingnya pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri. 

Kegiatan World Diabetes Day 2024 Hadirkan Edukasi dan Pemeriksaan Gratis

Peringatan World Diabetes Day 2024 diawali dengan kegiatan jalan sehat yang melibatkan lebih dari 150 peserta dari Komunitas CEO Runner dan Ibu Hebat. 

Dalam acara ini, peserta tidak hanya menikmati olahraga bersama tetapi juga mendapatkan edukasi seputar diabetes melalui Diskusi Panel bertema Hidup Sehat dengan Diabetes. Edukasi ini dibawakan oleh sejumlah dokter spesialis. 

Selain itu, Roche Indonesia memberikan fasilitas pemeriksaan gula darah sewaktu bagi seluruh peserta. Bagi mereka yang menunjukkan hasil gula darah tinggi, tersedia layanan pemeriksaan lanjutan HbA1C secara gratis bekerja sama dengan Prodia.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia, Roche menjalankan program transformasi kesehatan yang berfokus pada enam pilar utama, termasuk diabetes sebagai prioritas. 

“Kami mendukung layanan primer untuk diabetes dengan promosi kesehatan yang bertujuan memberikan edukasi dan memberdayakan masyarakat. Langkah ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan dan pengendalian diabetes,” ujar perwakilan Roche Indonesia.

Pentingnya Deteksi Dini dan Kolaborasi untuk Penanganan Diabetes

Program deteksi dini menjadi prioritas utama dalam upaya pengendalian diabetes. Pemerintah mendorong penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menjalani deteksi dini setidaknya sekali dalam setahun. 

Sementara bagi mereka yang sudah terdiagnosis, disarankan melakukan kontrol rutin setiap bulan. 

“Untuk mendukung keberhasilan program ini, kolaborasi dengan berbagai mitra yang peduli terhadap kesehatan sangat diperlukan,”  ujar dr. Tiersa Vera Junita dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI saat membuka acara Roche World Diabetes Day.

“Kolaborasi tersebut meliputi edukasi masyarakat, pelaksanaan deteksi dini, hingga peningkatan kapasitas tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik.”

Lee Poh Seng, Direktur Diagnostics Division PT Roche Indonesia, menambahkan pentingnya skrining dan deteksi dini. Kedua hal ini memegang peran krusial dalam menjaga kesehatan masyarakat. 

“Peningkatan prevalensi diabetes di Indonesia membutuhkan layanan kesehatan yang lebih mudah diakses dan berkualitas. Pemantauan glukosa mandiri adalah langkah penting dalam manajemen proaktif diabetes. Langkah ini akan membantu individu untuk lebih baik mengelola kondisi mereka,” kata Lee Poh Seng. 

“Melalui peringatan Hari Diabetes Sedunia ini, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran, edukasi, dan akses layanan kesehatan bagi masyarakat. Juga menunjukkan solidaritas kepada mereka yang hidup dengan diabetes setiap hari,” jelasnya.