spot_img

Google Akuisisi Startup Pembuat Aplikasi Kesehatan Berbasis Smartphone

Sumber gambar : mobihealthnews

Perusahaan internet raksasa, Google dikabarkan resmi mengakuisi startup pembuat aplikasi kesehatan bernama Senosis Health dengan nilai yang tidak diketahui. Senosis Health didirikan oleh Shwetak Patel, seorang ilmuwan komputer asa Universitas Washington.

Startup ini aktif memanfaatkan teknologi smartphone sebagai perangkat pemantau kondisi pasien, mengumpulkan metrik kesehatan dan memberikan layanan seperti mendiagnosis fungsi paru, jumlah hemoglobin dan informasi kesehatan penting lainnya.

Perusahaan ini telah memproduksi sejumlah aplikasi smartphone, diantaranya SpiroSmart, Spirocall, HemaApp dan OsteoApp, yang kesemuanya dalam proses ijin edar oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

Aplikasi besutan Senosis memanfaatkan peralatan yang terintegrasi dengan smartphone, termasuk kamera canggih, akselerometer dan mikrofon untuk melakukan diagnostik yang awalnya tidak dirancang untuk alat tersebut.

“Sensor yang sudah ada di ponsel bisa dipasang kembali dengan cara baru yang menarik, di mana Anda benar-benar bisa menggunakannya untuk mendiagnosis jenis penyakit tertentu,” kata Patel.

Namun sampai berita ini diturunkan, masih belum ada pernyataan resmi dari pihak Google terkait akuisisi tersebut. Saat ini, Senosis sedang dalam proses mengumpulkan pendanaan Seri A.

Vaksin MR Sudah Bisa Didapatkan di Puskesmas dan Posyandu September Mendatang

Vaksin MR (Measles Rubella) mulai bulan September sudah bisa diberikan melalui posyandu dan puskesmas. Pemerintah akan membaginya dalam dua tahap, yaitu pertama pada September untuk wilayah pulau Jawa, kemudian dilanjutkan ke luar pulau Jawa tahun 2018 mendatang.

Dikutip dari detik.com, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, dr H. M. Subuh, MPPM mengatakan bahwa pemberian vaksin ini sudah berlangsung selama 13 hari dengan capaian 35,97 persen atau sebanyak 12.576.729 anak, namun masih sebatas diberikan melalui sekolah-sekolah.

“Kalau melihat angka di hari ke-13 ini sudah mencapai hampir 36 persen, saya kira optimis kita bisa capai ini,” ujarnya saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, Senin (14/8/2018).

Subuh memperkirakan pemberian vaksin akan lebih sulit pada bulan September mendatang daripada bulan Agustus sekarang, karena fokus sasaran yang berbeda. Kendati begitu, Subuh mengatakan bahwa optimis mencapai 95 persen pada hari ke-30.

“Nanti bulan September kita harus mobile mencari sasaran itu, kita mencarinya aktif,” pungkasnya.

Peneliti Kembangkan Laboratorium Diagnostik Portabel Berbasis Smartphone

Sumber gambar : bioengineering.illinois.edu

Sejumlah Bioengineer di University of Illinois di Amerika Serikat berhasil mengubah smartphone menjadi laboratorium diagnostik portabel yang mampu melakukan serangkaian analisis spektrum yang saat ini dilakukan dengan menggunakan mesin stasioner besar dan mahal. para peneliti tersebut memanfaatkan kamera smartphone untuk menganalisis spektrum serapan kolorimetrik, spektrum emisi fluoresensi, dan spektrum refleksi resonan dari sampel yang ditempatkan di dalam kartrid mikrofluida khusus.

Perangkat ini hanya memerlukan biaya sebesar USD 550 untuk membuatnya. Ini jauh lebih murah dibanding mesin komersial yang saat ini digunakan di rumah sakit di seluruh dunia. Apalagi harganya diperkirakan bisa jauh lebih rendah jika iproduksi dalam jumlah banyak.

Para peneliti tersebut percaya bahwa mengenalkan teknologi ini ke dalam praktik klinis akan sangat mudah dilakukan. Untuk mendemonstrasikannya, mereka menjalankan dua tes yang saat ini ada di pasaran, yaitu dengan menggunakan TRI-Analyzer buatan mereka, termasuk tes ELISA yang mendeteksi protein fibronektin janin dan alat uji neon yang menunjukkan fenilalanin. Hasilnya berkorelasi cukup erat dengan temuan yang dihasilkan oleh peralatan komersial mahal.

Perangkat ini menggunakan laser hijau atau lampu kilat LED built-in untuk menerangi sampel, cahaya diarahkan melalui serat optik ke dalam kisi difraksi dan seterusnya ke kamera smartphone. Aplikasi kemudian menangkap dan menganalisis gambar, memberikan hasil diagnostik tanpa banyak bantuan operator. Anda dapat membaca jurnal penelitiannyadi sini.

Tolong Penumpang Di Dalam Pesawat, Empat Dokter Terima Penghargaan

Menteri perhubungan dan empat orang dokter yang menerima penghargaan. Sumber gambar : AirMagz.com

Empat orang dokter yaitu Dr. HN Nazar, Sp.B, MH, Dr. Didik K Wijayanto, Dr. Suhara Manullang dan Dr. Fika Ekayanti, MMed Ed menerima penghargaan dari Menteri Perhubungan karena telah menyelamatkan nyawa penumpang sakit di dalam pesawat yang tengah mengudara. Kejadian ini sempat viral dan menjadi perbincangan hangat di sosial media.

Salah seorang penumpang berusia 50 tahun tak sadarkan dalam penerbangan GA 567 dengan tujuan Balikpapan-Jakarta. Kala itu kejadiannya sekitar 35 menit menjelang pendaratan. Kru pesawat mengumumkan adakah di antara penumpang dalam penerbangan yang berprofesi sebagai dokter. Kemudian keempat dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu berdiri dan memberikan pertolongan.

“Atas nama pribadi dan sebagai menteri saya mengucapkan terima kasih sekali kepada para dokter yang sudah menyelamatkan penumpang ini. Ini adalah sesuatu contoh yang baik untuk kejadian yang terjadi di udara,” ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Menhub Budi melanjutkan, kejadian di pesawat memang tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, ia berharap nantinya akan ada standar pelatihan kepada para kru dalam mengantisipasi hal serupa terjadi di masa mendatang.

Sementara itu, dokter Nazar menyatakan apa yang ia dan rekan-rekannya lakukan adalah sebuah tugas sebagai seorang dokter. Ia pun bersyukur dapat membantu penumpang yang membutuhkan pada waktu yang tepat.

“Jadi ini kalau kita bilang cuma suatu coincidence. Kita ada disaat yang tepat saat penumpang itu membutuhkan. Kita harapkan ini bisa menjadi contoh yang baik untuk masyarakat,” tegasnya.

Ia pun tak ingin membesar-besarkanbantuan yang telah ia dan rekan-rekannya berikan dengan alasan tak ingin berlebihan. Namun ia berharap kejadian yang menimpa penumpang pesawat tersebut dan apa yang telah mereka lakukan untuk membantu bisa menjadi inspirasi baik bagi orang lain.

“Tentunya ini semoga menjadi viral dalam konteks yang baik. Kita juga tidak mau takabur atas apa yang sudah kita lakukan, yang jelas kita ingin membantu,” pungkasnya.

CADEnce, Stetoskop dan EKG Dalam Satu Perangkat

AUM Cardiovascular, perusahaan Medtech dari asal Minnesota, Amerika Serikat memeperkenalkan sebuah alat kesehatan inovatif bernama CADence, yang mengkombinasikan stetoskop dan EKG dalam satu perangkat. CADence dimaksudkan untuk digunakan oleh dokter umum guna membantu menemukan kelainan jantung yang mencurigakan secara lebih mudah untuk kemudian dirujuk ke ahli jantung.

Cara penggunaannya, Dokter akan menempatkan perangkat tersebut berulang kali pada empat titik di dada kemudian mengaktifkannya agar bisa merekam kondisi jantung pasien. Setelah ini selesai, CADence akan mentransfer datanya ke sistem pemrosesan online lalu mengumpulkan data dan memberikan hasil dalam hitungan menit. Dokter kemudian dapat menggunakan laporan ini untuk memutuskan apakah akan menangani pasien atau untuk mencari rujukan lebih lanjut.

Selain perangkat lunak analisis, AUM Cardiovascular juga menjanjikan untuk menyediakan algoritme baru yang cukup bagus dalam mendeteksi stenosis arteri, kondisi umum yang mengakibatkan kesehatan kardiovaskular yang buruk.

RSUD Lubuk Basung Butuh Dana Untuk Peremajaan Alkes

RSUD Lubuk Basung. SUmber gambar : agamkab.co.id

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung, Sumatera Barat saat ini tengah membutuhkan dana sebesar Rp 54 Miliar guna melengkapi alat kesehatan serta mengganti peralatan yang sudah rusak. Rata-rata alkes yang dimiliki RSUD tersebut memang berumur di atas 20 tahun.

“Alat kesehatan ini dibeli semenjak RSUD itu didirikan dan tidak ada peremajaan. Dana sebesar Rp54 miliar tersebut akan digunakan untuk pengadaan alat alat pencuci darah, telingga, ronsen, Ultrasonografi (USG), alat operasi mata, dan lainnya,” jelas Direktur RSUD Lubuk Basung, Nurmalis.

Dirinya melanjutkan, dalam peningkatan pelayanan dibutuhkan kelengkapan maupun sarana lainnya. Dengan kondisi alat kesehatan yang lengkap maka pelayanan kepada pasien akan optimal.

Pada anggaran perubahan 2017, RSUD Lubuk Basung menganggarkan dana sekitar Rp1 ,7 miliar untuk pengadaan alat ronsen dan USGdan saat ini pihaknya berusaha untuk melakukan pengadaan setiap tahun sampai alat kesehatan itu lengkap.

Untuk tenaga medis, pihak RSUD menjamin mereka sudah memiliki sumber daya yang cukup. “Untuk dokter sudah lengkap, RSUD Lubuk Basung memiliki dokter spesialis sebanyak 21 orang, seperti dokter spesialis kandungan, kebidanan dan spesialis anak. Dokter umum sebanyak sembilan orang, bidan sebanyak 25 orang dan perawat sebanyak 96 orang.” pungkas Nurmalis.

Ini Ketentuan Bagi Peserta PERSI AWARD 2017

Untuk memacu para pengelola Rumah Sakit meningkatkan mutu pelayanan kesehatan serta melakukan inovasi dalam bidang manajemen, produk jasa maupun peralatan / sarana / prasarana, Perhimpunan RUmah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) secara rutin menggelar PERSI AWARD, sebuah ajang pemberian penghargaan kepada Rumah Sakit di Indonesia.

Untuk tahun 2017 ini, acara tersebut akan digelar dengan nama PERSI AWARD – IHMA 2017 pada tanggal 20 Oktober 2017 mendatang. IHMA sendiri merupakan perpanjangan dari Indonesian Hospital Management Awards. Ada 7 kategori penghargaan yang nantinya akan diberikan, yaitu :

  1. Patient Safety Project
  2. Clinical Service Improvement Project
  3. Customer Service, Marketing & Public Relation Project
  4. Innovation In Hospital Management and Govermance Project
  5. Innovation In Healthcare IT Project
  6. Corporate Social Responsibility Project
  7. Human Resources Development Project

Selain itu pihak PERSI juga mengeluarkan ketentuan resmi bagi peserta yang ingin mengikuti lomba tersebut, yaitu :

A. Peserta membuat tulisan/makalah sesuai format yang sudah ditentukan panitia, dikirim dalam bentuk hard copy & CD, dengan dilampiri foto/video sebagai data otentik dan dokumentasi lain yang terkait dengan materi tulisan serta membuat Abstrak dari tulisan/makalah tersebut.

B. Format penulisan : cover (judul, kategori, identitas RS), pendahuluan/latar belakang masalah, Maksud/tujuan/obyektif, metodologi, hasil, analisa/diskusi, kesimpulan, saran, lampiran. Penulisan makalah menggunakan ukuran kertas A4.

C. Peserta mengisi fomulir keikut sertaan lomba ( fomulir dapat di unduh/Download ) di website PERSI PUSAT (http://www.pdpersi.co.id) setelah diisi dikirim ke alamat email persi.award@yahoo.com dan didinsyaefudin@yahoo.com

D. Setiap rumah sakit berhak mengirim lebih dari 1 makalah/kategori.

E. Makalah yang pernah menjadi Pemenang ( Juara 1 ) dari tiap kategori pada PERSI AWARDS tidak dapat diikutsertakan kembali.

F. Materi lomba bukan merupakan hak patent, dan boleh diimplementasikan oleh RS lain tanpa harus meminta ijin (sebagai bentuk sharing pengetahuan/ide antar RS di Indonesia) dengan mengisi formulir terlampir. .

G. Seleksi Lomba melalui 2 tahap yaitu : Babak seleksi (untuk memilih 5 besar dari masing-masing kategori) dan babak final untuk menentukan pemenang dan Runner Up

H. Makalah Dikirim ke Sekretariat PERSI c.q. Panitia PERSI AWARD-IHMA 2017, paling lambat 11 September 2017 sudah diterima panitia.

I. Rumah sakit yang masuk dalam babak final, akan diberitahukan melalui surat/email/telpon dan diminta melakukan presentasi dihadapan tim juri pada tanggal 18 Oktober 2017.

J. Peserta lomba tidak dipungut biaya, biaya transport & akomodasi bagi peserta yang masuk dalam babak final (5 besar) menjadi tanggung jawab masing-masing rumah sakit.

K. Untuk informasi dapat menghubungi didin syaefudin melalui SMS/WA no 08159466044

L. Penilaian peserta:

  • Penilaian babak penyisihan berdasarkan makalah yang diterima , meliputi penilaian materi, tampilan, kesesuaian format, dokumen pendukung, dll, sesuai dengan sistem penilaian yang ditetapkan oleh panitia.
  • Penilaian babak final: Nilai hasil presentasi, berdasarkan sistem penilaian yang ditetapkan oleh panitia.

M. Keputusan panitia dalam pelaksanaan dan penetapan pemenang, tidak dapat diganggu gugat. Syarat dan ketentuan peserta PERSI AWARD 2017, secara lebih rinci dapat di lihat di website persi : www.pdpersi.co.id, bisa juga menghubungi panitia di sekretariat PERSI melalui email : persi.award@yahoo.com atau didinsyaefudin@yahoo.com

Startup Asal Rusia Kembangkan Termometer Untuk Anak

Startup asal Novosibirsk Akademgorodok, Rusia tengah mengembangkan termometer untuk anak-anak bernama TERMOSHA. Alat ini memiliki pelat luas yang terbuat dari plastik hypoallergenic, tidak mengandung metal serta indikator dan tombolnya dirancang benar-benar aman untuk anak. Alat ini akan menyala secara otomatis segera setelah pengguna mulai mengukur suhu dan dapat mentransmisikan data melalui bluetooth ke smartphone.

Dengan alat ini, si kecil bisa mengukur suhu tubuhnya sendiri tanpa bantuan orang dewasa melalui aplikasi mobile. Seekor gurita kecil yang lucu bernama Termosha, akan berperan memberi tahu anak Anda apa yang harus dilakukan. Misal naik ke tempat tidur atau minum obat yang diberikan oleh orang tuanya. Seringkali anak-anak lebih mudah mendengarkan karakter favorit mereka daripada ayah dan ibunya.

Termometer Termosha memiliki parameter suhu dari – 30 sampai +70 ° C. Pengembang laat ini juga membuat aplikasi mobile bernama THERMOMETER SMART FAMILY yang memungkinkan pengguna menggunakan hingga 6 termometer secara bersamaan. Aplikasi tersebut akan memberitahu Anda bila suhu badan anak berada di luar batas yang ditetapkan, mencatatnya dalam grafik, menyimpan data dalam kalender, dan mengirimkannya melalui e-mail.

RS dr Djoelham Binjai Raih Akreditasi Paripurna

RS dr Djoelham Binjai. Sumber gambar : jelasberita.com

Rumah Sakit (RS) dr Djoelham, Kota Binjai, Sumatera Utara (Sumut) berhasil raih akreditasi paripurna. RS tersebut menjadi satu dari tiga RSU di Sumut yang meraih akreditasi terbaik itu. “Predikat paripurna ini harus memacu pelayanan kepada masyarakat. Kepercayaan akan benar-benar tumbuh jika seluruh dokter, staf dan karyawan mau dan mampu melayani dengan baik,” kata Wali kota Binjai Muhammad Idaham, baru-baru ini.

“RS kami sudah mampu melakukan operasi bedah tumor otak, bedah syaraf, ini satu lompatan yang sangat baik. Kami bangga tim medis RS dr Djoelham sudah berani melaksanakan operasi bedah syaraf dan itu merupakan satu hal yang baru. Akreditasi paripurna adalah awal kebangkitan, sekaligus momentum untuk lebih baik ke depan,” lanjut Idaham.

RS dr Djoelham, kata Idaham, sudah berbentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), sehingga diharapkan lebih mandiri dan berkembang. Status sebagai BLUD memosisikan RS tidak mengejar keuntungan, tetapi memberikan pelayanan kesehatan terbaik. Mengikuti prestasi ini, dikabarkan pihak RS akan mengagendakan perluasan fasilitas dan tengah mencari lahan seluas 5-10 hektar.

Sumber Berita : Situs resmi PD PERSI dengan beebrapa perubahan.

Ini Cara Penggunaan Masker Sekali Pakai Yang Sehat dan Benar

Penggunaan masker dalam aktivitas sehari-hari masyarakat Jakarta. Sumber gambar : vivanews.com

Tinggal dan/atau bekerja di kota Jakarta apalagi jika Anda sering beraktivitas di luar ruangan, membuat masker menjadi salah satu benda wajib untuk menunjang aktivitas. Hal ini mengingat risiko Anda terpapar polusi udara sangat tinggi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kualitas udara di Jakarta masih di bawah ambang batas yang disyaratkan dari indikator particulate matter (PM) 2,5.

PM 2,5 adalah salah satu polutan paling berbahaya berbentuk partikel halus yang berasal dari emisi transportasi, industri, dan pembangkit tenaga listrik. Agar bisa dikatakan bersih, WHO mensyaratkan, udara di sebuah kota harus mengandung tak lebih dari 25 mikrogram PM 2,5 untuk setiap meter kubik udara.

Untuk mensiasati ini, banyak masyarakat di kota besar khususnya Jakarta menggunakan masker saat beraktivitas. Namun ternyata, penggunaan masker yang digunakan secara berulang dan jangka lama ternyata menimbulkan masalah tersendiri.

Masker sekali pakai atau disposable terbukti efektif melindungi dari polutan, namun maksimal dipakai delapan jam sejak dibuka dari kemasannya. Lebih dari waktu itu, pemakaian masker justru berbahaya karena bahan yang terfiltrasi menempel di masker dan rentan menjadi sarang kuman.

“Lebih dari delapan jam, justru memicu infeksi karena kelembapan menyebabkan terjadinya penumpukan mikroorganisme. Masker tidak dapat dipakai berulang-ulang, meskipun setelah dikeluarkan dari kemasan belum dipakai lama,” ujar dokter spesialis paru RS Persahabatan dr Agus Dwi Susanto di Jakarta, belum lama ini.

Penggunaan masker, lanjut dr Agus, merupakan upaya pencegahan primer dan sekunder untuk melindungi diri dari polutan yang dapat menurunkan kondisi kesehatan tubuh. Cara pemakaian masker yang betul dapat meningkatkan efektivitas dalam melindungi diri serta memaksimalkan kemampuan filtrasi masker.

Tak hanya itu, masker juga pantang digunakan bolak-balik kedua sisi. “Masih banyak masyarakat yang memakai masker dibolak-balik. Padahal seharusnya tidak boleh dipakai bolak-balik,” tegas Manajer Divisi Kesehatan Konsumen PT 3M Indonesia Yunadi Aulia.

Ia menyarankan pemakaian masker dilakukan sesuai instruksi mana lapisan luar dan dalam.