spot_img

Reaksi Cepat Pihak BPJS dalam Bencana Palu-Donggala

Gambar dari Tribunnews

Pelayanan kesehatan akan terus berjalan di tengah kondisi pasca gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Hal tersebut dinyatakan oleh pihak BPJS Kesehatan kepada para peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

“Kami terus upayakan akses penjaminan pelayanan kesehatan bagi peserta JKN-KIS tidak mengalami hambatan, di tengah kondisi yang kita pahami serba sulit, mulai dari jaringan komunikasi dan infrastruktur pasca gempa dan tsunami,” tulis Kepala Humas BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma’ruf dikutip dari rilis yang diterima Health Liputan6.com pada Senin (1/10/2018).

Iqbal mengatakan, penjaminan kesehatan tetap diberikan sesuai prosedur, termasuk dalam kondisi kegawatdaruratan. Peserta diharapkan tidak perlu khawatir, pelayanan kesehatan akan tetap dijamin oleh BPJS Kesehatan.

Selain itu, BPJS Kesehatan juga melakukan aksi gerak cepat yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan Cabang Gorontalo, Manado, Tondano, Luwuk, Makassar dan Mamuju. Upaya bantuan kemanusiaan bagi korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala tersebut dikoordinasikan oleh BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara, serta Kedeputian Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.

Aktivitas tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris melalui grup WhatsApp.

“Sejak Sabtu pagi, tim telah bergerak serentak membawa bantuan ke lokasi gempa Palu dan Donggala menempuh dengan perjalanan darat 10-12 jam dan tim masih di lapangan memastikan bantuan terdistribusi,” ujar Deputi Direksi Wilayah Suluttenggomalut BPJS Kesehatan, Lisa Nurena.

Pengiriman bantuan sendiri diakui mengalami kesulitan, terutama karena bandara dan pelabuhan mengalami kerusakan. Sehingga, harus menggunakan helikopter dan jalur darat. Walaupun jalur darat sebagian longsor dan jalan tidak semuanya mudah dilalui.

Dalam rilisnya, tim Gerak Cepat kloter pertama sudah mencapai kota Palu menjelang subuh pada Minggu, dan langsung mendirikan posko tenda darurat.

Bantuan yang dibawa berupa sembako, obat-obatan dasar, P3K, tenda, bed, selimut, makanan bayi, popok, susu, air minum, pakaian, peralatan MCK, genset, lampu solar sel yang semuanya dikumpulkan pegawai BPJS Kesehatan.

“Alhamdulillah bantuan kini terus mengalir termasuk bantuan tunai dari seluruh Duta BPJS Kesehatan se-Indonesia dan pihak lain yang terhimpun sampai Minggu sore adalah sebesar Rp223.803.808. Kami harapkan bantuan ini dapat membantu meringankan beban warga Palu dan Donggala dan terus bersemangat untuk bangkit kembali,” ujar Deputi Direksi BPJS wilayah Suluttenggomalut tersebut.

Perkenalkan New FreeStyle Libre 2, Glukometer Dengan Alarm Level Dari Abbott

Abbott, produsen alat kesehatan asal Amerika Serikat berhasil memenangkan penghargaan European CE Mark untuk produk alat pengukur glukosa FreeStyle Libre 2 mereka. Alat ini dilengkapi dengan alarm pengingat level glukosa yang bisa memberi tahu pasien ketika mereka tidak berada dalam status normal.

Sistem pengukurannya tidak menggunakan metode suntik yang menyakitkan, melainkan hanya membutuhkan sensor lengan yang mengukur glukosa dalam cairan tubuh menggunakan jarum yang sangat kecil. Sensor tersebut kemudian meneruskan hasil analisanya ke perangkat lain yang berbentuk seperti smartphone, yang juga mampu menyimpan catatan analisa, mengatur alarm, dan mengatur semua data terkait. Walaupun alat ini menjadi fungsi utama, sensornya masih dapat bekerja sendiri dan akan bergetar atau bersuara (tergantung pengaturan) saat mengetahui level gula diluar batas normal.

“Memberi pasien pilihan dengan alarm seperti system FreeStyle Libre 2 berarti memberi mereka kebebasan lebih dalam mengatur kondisi mereka.” Ujar Jnes Kroger, M.D., spesialis Penyakit Dalam dan Diabetologis dari Pusat Diabetologi Bergedorf di Hamburg, Jerman, dan ketua diabetesDE. “Untuk sebagian pasien yang tidak mampu mengenali tahap hypoglukemia yang sedang terjadi – khususnya saat tidur – mempunyai alarm sangatlah penting. Atau, bagi orangtua yang anaknya mengidap diabetes, alarm akan memberi jaminan ketenangan.”

Presiden Jokowi Akan Hadiri Muktamar ke-30 IDI

Ikatan Dokter Indonesia bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/9/2018). Foto : Kompas

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melakukan audiensi dengan Presiden RI Bapak Ir.Joko Widodo di Istana Merdeka Senin, (24/09/2018). Jajaran PB IDI yang hadir yaitu Ketua Umum Prof.Dr.Ilham Oetama Marsis,Sp.OG; Wakil Ketua Umum/Ketua Terpilih Dr.Daeng M Faqih,SH,MH; Sekretaris Jenderal Dr.Moh Adib Khumaidi,Sp.OT; Wakil Sekjen Dr.Prasetyo W Buwono,Sp.PD-KHOM; Bendahara Umum Dr.Ulul Albab,Sp.OG; Ketua Panitia Nasional Muktamar IDI Ke-30 Dr.Astronias B Awusi,Sp.PK; Ketua Bidang Organisasi Dr.Mahesa Paranadipa M, MH; dan Sekretaris Eksekutif Dra.Dien Kuswardani.

Audiensi tersebut bertujuan untuk mengundang Presiden guna membuka Muktamar IDI ke-30 pada tanggal 23-28 Oktober 2018 di kota Samarinda. Presiden sendiri didampingi oleh Menseskab Pramono Anung dan Koord.Staf Khusus Presiden Teten Masduki.

Rencananya Muktamar tersebut akan mengusung tema “Transformasi Sistem Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran Secara Komprehensif dan Multisektoral Menuju Indonesia Sehat”. Serta akan menyelenggarakan beberapa agenda. Diantaranya menghadirkan laporan pertanggungjawaban Ketua Umum PB IDI, membahas isu internal dan eksternal organisasi termasuk menyusun rekomendasi, mengukuhkan Ketua Umum PB IDI yang terpilih 3 tahun yang lalu, dan memilih Ketua Terpilih PB IDI.

Dalam audiensi tersebut, Ketua Umum PB IDI Prof.Ilham Oetama Marsis menyampaikan bahwa UU pendidikan kedokteran saat ini telah masuk dalam proses shortlist prolegnas di DPRI RI, diharapkan dengan perubahan UU ini dapat menjadikan pendidikan kedokteran yang siap menghadapi perkembangan teknologi di bidang kesehatan. Di era revolusi industri 4.0 dunia kedokteran Indonesia harus mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain yang lebih maju.

Prof.Ilham juga menyampaikan tentang perlunya perbaikan pelayanan kesehatan di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Masyarakat sudah sangat terbantukan dengan JKN, namun para dokter sebagai pemberi pelayanan juga harus “tersenyum”. Para dokter saat ini sudah sangat bersabar karena tertundanya pemberian jasa medik karena terlambatnya klaim BPJS yang disebabkan deficit anggaran JKN.

Dirinya menambahkan, perlu ditingkatkan penggunaan teknologi khususnya artifisial intelligence dalam menganalisa permasalahan pelayanan dan mencari solusinya serta menyelesaikan permasalahan JKN lebih komprehensif. Beberapa usulan lainnya dalam memberikan masukan telah disampaikan IDI setiap tahun melalui dewan pertimbangan Presiden.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi menyatakan bahwa akan hadir untuk pembukaan Muktamar IDI karena banyak hal yang ingin disampaikan kepada para dokter. Ketinggalan dari sisi teknologi harus dikejar oleh dunia kesehatan kita. Terkait masalah pelayanan kesehatan harus ada sinergisitas antara Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan, dan juga IDI.

Presiden juga sepakat bahwa dalam pelayanan JKN ini selain masyarakat yang tersenyum, para dokter juga harus tersenyum.

Didukung Alat Medis Canggih, Rumah Sakit Asal Malaysia Tawarkan Konsep Medical Tourism

Sunway Medical Center. Foto: onedaymd.blogspot.com

Sunway Medical Centre, sebuah rumah sakit asal Malaysia menawarkan konsep medical tourism bagi pasiennya. Konsep tersebut berupa pengobatan medis dengan pariwisata.

Hal tersebut diungkapkan saat rumah sakit yang terletak di yang berlokasi di Sunway Resort City, Malaysia tersebut menggelar diskusi kesehatan di Bandung beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan tersebut rumah sakit itu memperkenalkan sejumlah alat-alat medis canggih untuk pengobatan kanker dan parkinson di Malaysia.

“Lokasi kami berada di Jalan Lagoon, di sana kawasan terpadu, selain ada Sunway Medical Centre, di sana ada juga tiga hotel berbintang dan pusat perbelanjaan. Jadi pasien yang mau berobat ke kami bisa berobat sambil jalan-jalan,” kata Senior Manager Business Development Sunway Medical Centre Faith Tang.

Menurut dia, konsep tersebut menjadi solusi komprehensif untuk pasien yang membutuhkan lingkungan penyembuhan. Dengan demikian pasien bisa dengan mudah mencari perawatan, bermain, berbelanja, semuanya dalam satu kawasan.

RS Sunway Medical Centre, kata dia, adalah salah satu rumah sakit swasta di Malaysia yang memiliki fasilitas terkini dan modern. Dilengkapi dengan alat perawatan kanker di antaranya Gamma Knife ICON, Truebeam STX, IORT (kanker payudara), Da Vinci (kanker prostate), branchy therapy, PET CT Scan dan Spect-CT scan.

Berbagai Peralatan Medis Canggih

Salah satu alat medis canggih yang bisa dikenalkan kepada warga Bandung adalah Leksell Gamma Knife Icon, yakni sebuah mesin radiasi canggih yang dapat digunakan untuk mengobati sejumlah gangguan neurologis dan kondisi otak yang biasanya membutuhkan bedah saraf terbuka.

Kemudian ada Radiosurgery otak Gamma Knife ICON, yakni alat radiosurgery yang paling tepat untuk pengobatan tumor kranial dan kondisi neurologis fungsional lainnya dan sistem ini menggunakan serangkaian 192 balok sinar gamma yang tepat menghasilkan dosis radiasi pekat yang kuat saay berkumpul di tempat perawatan.

Secara khusus, Gamma Knife ICON Surgery adalah salah satu perawatan yang paling efektif untuk tumor otak metastatik atau kanker dari bagian lain dari tumbuh yang telah menyebar ke otak.

Pengobatan Gamma Knife menyediakan antara 84 hingga 97 persen kendali tumor lokal dan pasien dengan beberapa metastatos dapat diobati dengan Gamma Knife dalam satu atau terkadang beberapa sesi dan ini dapat digunakan untuk mengobati sejumlah gangguan neurologis termasuk metastase otak, malformasi, arteriovenosa, nyeri saraf wajah, meningioma dan tumor hipofisis.

Untuk pengobatan kanker serviks, Konsultan Ahli Kebidanan dan Dokter Sakit Puan Sunway Medical Centre, dr. Sharmina Kamal menuturkan rumah sakit ini memiliki sebuah layanan bernama Brach Therapy yakni pengobatan standar emas untuk kanker serviks karena memberikan dosis radiasi yang tinggi ke tumor tanpa meningkatkan efek samping yang berkaitan dengan pengobatan.

“Dari segi waktu, pasien kanker serviks yang stadium awal jika menjalani Branch Therapy tidak perlu dilakukan kemoterapi dan sisi biaya juga lebih hemat,” pungkasnya.

Deteksi Berbagai Jenis Penyakit dengan Urine Analyzer

Terdapat banyak cara untuk dapat mendeteksi suatu penyakit, diantaranya adalah melakukan tes darah, dahak, feses dan urine. Selain tes darah, tes urine juga sudah sangat sering digunakan untuk bisa mendeteksi berbagai macam penyakit. Di rumah sakit pada umumnya, urine yang telah diambil akan diuji di laboratorium untuk mengetahui serangkaian hasil yang dihasilkan setelah melalui beberapa simulasi untuk mendeteksi jenis penyakit.

Namun berkat perkembangan teknologi yang kian pesat, dari segi kedokteran saat ini sudah ada alat yang mampu mempermudah hasil uji pada tes urine yakni dengan menggunakan Urine Analyzer. Alat ini sengaja diciptakan untuk menentukan jumlah analit yang ada dalam urine termasuk berbagai unsur seperti glukosa, birilubin, protein dan sel darah.

Pada prosesnya, terdapat LED yang digunakan untuk membaca panjang gelombang untuk mengenali warna yang dihasilkan pada test pad. Masing-masing panjang gelombang yang diterima akan diperkuat dan difilter. Selanjutnya, terdapat proses pengubahan cahaya yang dikelompokkan menjadi sinyal analog. Terakhir, hasil akan di analisa menggunakan micro computer untuk membandingkannya dengan cahaya pada referensi yang ada.

Adapun manfaat yang didapatkan dengan menggunakan Urine Analyzer adalah dapat mengetahui jenis diagnosa penyakit dengan lebih akurat dan cepat. Dari berbagai penyakit, Anda bisa mendeteksi penyakit-penyakit seperti:

  1. Penyakit ginjal
  2. Infeksi Saluran Kemih
  3. Penyakit Liver (Hati)
  4. Diabetes

Apple Watch terbaru Dilengkapi Dengan Fitur Built-in single-lead ECG

Apple baru saja meluncurkan produk smartwatch terbarunya, Apple Watch Series 4. Jam pintar ini memiliki satu fitur medis baru yaitu a built-in single-lead ECG(electrocardiograph).

Menurut pihak Apple, built-in single-lead ECG ini mampu untuk mendeteksi aritmia jantung tertentu, terutama fibrilasi atrium bagi penggunanya. Dan fitur ini telah mendapatkan ijin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

Sebelum resmi disemarkan dalam Apple Watch Series 4, pihak Apple nyatakan bahwa mereka telah meninjau fitur itu sebelumnya dan sangat terkesan dengan kinerjanya. Pada prinsipnya, banyak orang yang memiliki aritmia jantung dapat dibantu dengan teknologi seperti itu jika hanya kejadian acak, jarang, dan tidak menentu yang dapat terlihat, dicatat, dan dianalisis.

Pemerintah Pastikan Obat dan Alat Kesehatan Untuk Jamaah Haji Aman

Klinik kesehatan haji di Mekah. Foto: VIVA/Beno Junianto

Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa sampai akhir penyelenggaraan ibadah haji, dipastikan perbekalan kesehatan berupa obat-obatan dan alat kesehatan untuk Jamaah Haji asal Indonesia dipastikan cukup.

Hingga saat ini tidak ada kelangkaan obat karena jenis obat yang disediakan sudah dipenuhi sesuai dengan Formularium Nasional Perbekalan Kesehatan pada Pelayanan Kesehatan Haji berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/Menkes/651/2016.

Pemerintah RI juga menyatakan bahwa telah tersedia 79 ton obat di Arab Saudi. Di Depo Farmasi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) baik di Mekah maupun Madinah, tersedia 22 kelas terapi obat, seperti antihipertensi, antialergi, antivirus, antiinflamasi, antihistamin, antibiotik dan lainnya.

Menanggapi kabar yang beredar bahwa ada beberapa petugas kloter yang tidak mendapatkan obat yang dibutuhkan, pihak pemerintah menyatakan bahwa saat itu mereka (petugas kloter – Red) mencari obat kombinasi yang tidak ada dalam formularium.

“Obat ini memang tidak tersedia, namun substitusinya sesungguhnya sudah disiapkan sesuai dengan formularium perbekalan kesehatan haji,” ujar Nadirah. Dirinya melanjutkan, bahkan petugas kesehatan di Kloter (TKHI) yang sudah pulang ke Indonesia mengembalikan cukup banyak obat ke Depo di KKHI,” ungkap Kasi Perbekalan Kesehatan Arab Saudi 2018 Nadirah Rahim di Madinah melalui keterangan tertulis kepada Media Center Haji.

Basket Stretcher, Tandu Penyelamat Nan Kokoh

Pasti Anda pernah melihat sebuah tandu yang digunakan untuk membawa atlet yang terkena cedera di suatu pertandingan olahraga. Tapi apakah Anda tahu fungsi sesungguhnya dari tandu itu? Tandu adalah alat yang sering digunakan untuk memindahkan korban kecelakaan atau pasien yang mengalami cedera. Anda juga pasti sudah melihat banyak jenis tandu. Meski terlihat sama, tapi ternyata setiap tandu punya fungsi yang berbeda-beda.

Salah satu jenis tandu yang ada ialah Basket Stretcher. Berbentuk menyerupai keranjang, basket stretcher punya permukaan yang cekung kedalam namun tidak terlalu dalam. Untuk menambah keamanan pasien yang terluka, terdapat strap untuk menahan posisi pasien. Tandu ini juga dilengkapi dengan kabel hold-down dan keran ekstensi untuk bisa mengoptimalkan kinerjanya dalam menyelamatkan pasien.

Tandu berjenis basket stretcher ini sering kali digunakan dalam proses evakuasi bencana. Seperti ketika terjadi kecelakaan yang mengharuskan proses evakuasinya menggunakan helikopter, maka basket stretcher digunakan untuk mengangkut pasien dari daratan menuju helikopter. Tak hanya itu saja, dalam proses evakuasi ruang tertutup seperti didalam gua dan gunung, tandu jenis ini siap digunakan di segala kondisi seperti darat maupun saat berada di tempat yang berair.

Yang membuat tandu ini sangatlah kokoh ialah berkat kombinasi antara alumunium serta plastik yang menjadi bahan utamanya, jadi selain ringan basket stretcher juga bisa menampung pasien berukuran besar. Selain petugas medis, biasanya basket stretcher digunakan oleh petugas pemadam kebakaran. Karena manfaatnya yang besar, basket stretcher merupakan salah satu jenis tandu yang kerap kali menyelamatkan banyak korban jiwa.

Mengenal Lebih Banyak Alat Bantu Jalan

Tentunya berjalan menggunakan kedua kaki dengan normal dan sehat sangatlah nyaman. Bayangkan jika kaki tiba-tiba saja mengalami kecacatan atau tidak bisa digerakkan sama sekali akibat kecelakaan, itu akan membuat anda merasa sedih, bukan? Dengan kondisi kaki yang tidak normal tersebut, orang-orang di sekitar anda akan direpotkan dengan berbagai hal terkait kegiatan anda di rumah maupun di luar rumah.

Itulah sebabnya ketika terjadi kecelakaan atau penyakit yang menyerang kaki dan membuat mobilitas terhambat, alat bantu jalan diperlukan. Ada baiknya sebelum membeli alat-alat kesehatan tersebut, anda mencari tahu dahulu informasi mengenai hal itu agar tidak salah dalam menggunakan. Dan tentunya kami menyarankan untuk berkonsultasi dengan fisioterapis untuk membantu penggunaan alat kesehatan.

Lalu apa saja alat-alat untuk bisa membantu anda berjalan tanpa merepotkan orang di sekitar anda? Anda dapat membelinya di apotek atau toko alat kesehatan terdekat. Berikut ini beberapa jenis alat bantu berjalan:

1. Kruk ketiak

Kruk ini digunakan untuk mencegah kaki menumpu di lantai. Kruk ini banyak digunakan oleh pasien paska operasi orthopaedi saat kaki belum diijinkan menumpu berat badan. Butuh waktu untuk belajar menggunakan kruk ketiak ini. Kruk ketiak memberikan stabilitas yang kurang dibandingkan walker standar atau walker beroda, namun anda bisa bergerak dengan cepat menggunakan kruk ketiak. Meskipun namanya kruk kretiak, namun menumpu pada ketiak adalah cara yang salah dalam menggunakan kruk ini karena akan berakibat pada cedera ketiak.

2. Kursi roda

Untuk yang kakinya benar-benar sudah tak bisa digerakkan lagi, inilah cara untuk tetap bisa bergerak.

Kursi roda ada yang manual dan listrik. Alat ini bisa digerakkan dengan didorong oleh pihak lain, digerakkan dengan menggunakan tangan,atau digerakkan dengan menggunakan mesin otomatis. Diperkirakan konsep pertama darisebuah kursi roda telah diciptakan lebih dari 6.000 tahun yang lalu.Kursi roda manual adalah kursi roda digerakkan dengan tangan si penderita cacat,merupakan kursi roda yang biasa digunakan untuk semua kegiatan. Kursi roda manual dapatdioperasikan dengan bantuan orang lain maupun oleh penggunanya sendiri. Kursi roda sepertiini tidak dapat dioperasikan oleh penderita cacat yang mempunyai kecacatan ditangan.

3. Walker

Walker adalah suatu alat yang ringan, mudah dipindahkan, setinggi pinggang, terbuat dari pipa logam. Walker memiliki empat penyangga dan kaki yang kokoh. Anda cukup memegang pemegang tangan pada bagian atas, melangkah, memindahkan walker lebih lanjut, dan melangkah lagi. Walker memperbaiki keseimbangan dengan meningkatkan area dasar penunjang berat badan dan meningkatkan keseimbangan lateral. Namun walker memiliki beberapa kelemahan, di antaranya adalah sulit digunakan bila melewati pintu dna tempat yang sempit, mengurangi ayunan lengan, dan terjadi abnormal fleksi punggung ketika berjalan. Walker juga sangat sulot digunakan ketika berjalan di tangga.

4. Wheeled Walker ( Walker Beroda)

Walker beroda adalah walker yang memiliki dua atau empat roda pada kaki-kakinya. Berbeda dengan walker standar, Anda tidak perlu mengangkat walker beroda saat menggunakan walker jenis ini, cukup menggelindingkan di lantai. Jika dibandingkan dengan walker standar, tingkat stabilitas walker beroda memang lebih rendah.

5. Tongkat

Alat ringan dari logam atau kayu yang biasa dipakai untuk membantu keseimbangan dan menyokong kaki. Ada tongkat standar yang lurus dengan panjang 91 cm, ada yang berkaki tiga, dan ada juga yang empat.

6. Kuadripod (Tongkat Piramid Kaki Empat)

Kuadripod terbuat dari stainlessteel atau alumunium, sebagaimana namanya ‘quadripod’, tongkat ini memiliki 4 kaki kecil diujungnya. Fisioterapis banyak menganjurkan penggunaan quadripod ini kepada para pasien paska stroke.

7. Tripod (Tongkat Piramid Kaki Tiga)

Tripod terbuat dari stainlessteel atau alumunium, tongkat ini memiliki 4 kaki kecil diujungnya. Tripod sebagaimana quadripod lebih banyak digunakan sebagai alat bantu jalan pasien paska stroke.

Dengan hadirnya macam-macam alat bantu berjalan tersebut akan memudahkan bagi pasien penyandang disabilitas maupun lansia dan penderita stroke untuk meningkatkan aksesibilitas untuk bisa beraktivitas secara mandiri, bertemu dengan sabahat, dan berkomunikasi dengan keluarga tercinta tanpa terhalang lagi. Semoga artikel ini dapat membantu anda serta menginspirasi kita semua!

Kolaborasi RSCM dan PLN Bantu Korban Gempa Lombok

Foto : Tribun News

PT PLN (Persero) menggandeng Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk memberikan bantuan kesehatan fisik dan psikis ke korban gempa bumi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Manager Senior CSR PLN Ida Zubaidah mengungkapkan kegiatan merupakan bagian dari program PLN Peduli. Dari kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat Lombok memperoleh pelayanan medis.

“Kegiatan ini kelanjutan program kami, wujud kepedulian PLN, sejak awal gempa kami sudah turun mulai dari kelistrikannya, kami buka dapur umum selain melayani tim kita juga layani masyarakat, kami juga evakuasi korban membersihkan puing,” ujar Ida beberapa waktu lalu.

Kerjasama PLN dengan RSCM sendiri diwujudkand dengan diturunkannya tenaga medis dan tim dokter RSCM untuk memulihkan kondisi kesehatan korban pasca bencana gempa bumi, baik dari sisi psikis maupun fisik. Sedangkan bantuan dari PLN berupa pemberian alat kesehatan standar dan obat-obatan di 10 Pusat Kesehatan Masyarakat.

Sementara itu, Direktur Utama RSCM, dr Lies Dina Liastuti, menambahkan bahwa program ini dilakukan juga untuk membangkitkan semangat tenaga medis lokal.

“Kami ingin membangkitkan kembali semangat rasa trauma tenaga kesehatan, ada puskesmas yang ambruk, itu seharusnya mereka juga ditolong tapi harus menolong orang lain,”‎ jelas Lies.

Lies melanjutkan, dengan diterjunkannya Tenaga medis dari RSCM tersebut, bisa memberikan kesempatan beristirahat bagi tenaga medis lokal yang sudah memberikan pelayanan ke masyarakat sejak awal terjadi gempa pada akhir Agustus 2018