spot_img

99 Tahun Berdiri, RSCM Mulai Setarakan Kualitas Penanganan Dengan RS Negara Maju

annualrreport.id

Rumah Sakit Umum Pusat Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) telah dikenal sebagai rumah sakit rujukan nasional. Berbagai kasus penyakit yang tak mampu ditangani di rumah sakit daerah seringkali akan dirujuk ke RSCM yang berlokasi di kawasan Salemba, Jakarta Pusat ini. Dan kini setelah 99 tahun berdiri, RSCM telah memiliki perawatan yang setara dengan rumah sakit di negara maju seperti penanganan dengan terapi stem cell (sel punca), gamma knife, transplantasi organ dan jaringan, serta implan koklea. Direktur Utama RSCM, Lies Dina Liastuti, berharap dengan kemajuan ini masyarakat untuk tak lagi berobat ke luar negeri.

“Keberhasilan pelayanan kita itu setara dengan Internasional. RSCM juga pusat rujukan nasional tertinggi di sinilah pakar-pakar terbaik di bidang kesehatan berpraktik, jadi kami memang menjadi yang terbaik,” ujar dr Lies.

Untuk terapi sel punca, dr. Lies menambahkan, RSCM merupakan salah satu Rumah Sakit Pusat Pengembangan Pelayanan Medis Penelitian dan Pendidikan Bank Jaringan dan Sel Punca yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan. Meski demikian, karena terapi sel punca masih bersifat penelitian, hanya pasien dalam kondisi medis tertentu yang diberikan terapi ini.

“Sementara ini masih untuk pasien tertentu, yang benar-benar membutuhkan. Kita ada kriteria pasien yang bisa mendapat terapi sel punca. Karena sifatnya masih penelitian, dananya ditanggung oleh dana hibah RSCM,” tambah Lies.

Peneliti sel punca RSCM dr. Rahyussalim, SpOT, menambahkan bahwa terapi sel punca digadang-gadang sebagai terapi masa depan. Terapi ini bisa memperbarui sel yang rusak dan digunakan untuk beragam jenis penyakit mulai dari kanker, diabetes, osteoarthritis, glukoma dan masih banyak lagi.

“Asalnya bisa dari sel lemak, sumsum tulang belakang, atau tali pusat. Tiap penyakit, jumlah sel punca yang dibutuhkan berbeda-beda. Misal untuk glaukoma butuh 2 juta sel, osteoarthritis butuh 10 juta sel. Tergantung penyakitnya,” tandas dia.

Gel Injeksi Unik Untuk Prosedur Brakiterapi Servikal

medgadget

Tim ahli kimia polimer Virginia Tech dan onkologis klinik University of Virginia, bekerjasama menciptakan gel khusus untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan brakiterapi kanker servikal. Terapi ini menempatkan sumber radioaktif didekat lokasi tumor, yang akan membunuh sel kanker. Kain kasa ditempatkan dalam vagina untuk membantu saat pendarahan dan efek samping lainnya, dan matinya sel kanker akibat terapi ini menghasilkan rasa sakit.

Gel khusus ini dirancang untuk menggantikan kain kasa dengan sesuatu yang lebih lembut, dan gel biocompatible ini sangat lembut, halus, dan nyaman. Gel baru dari tim peneliti Virginia ini sebagian besar dibuat dari baking soda dan semacam enzim pencernaan, dan segera terbentuk setelah bahan diinjeksikan ke dalam tubuh. Bahan tersebut, bersamaan dengan kelembaban tubuh, akan berpadu saat reaksinya membentuk ikatan yang menghasilkan gel dari bahan yang dimasukkan.

Gel harus terbentuk sebelum brakiterapi untuk mengisolasi tumor dan melembutkan jaringan terdekat selama dan sesudah prosedur penanganan. Sejauh ini prosedur sudah diuji dalam jenazah manusia dan studi pre-klinis akan menjadi langkah selanjutnya sebelum wanita penderita kanker servikal dapat mengujinya secara aman selama prosedur penanganannya.

Implan Otak Pengendali Komputer Tablet Terbaru

medgadget

Tim peneliti Amerika Serikat sedang menguji tiga pasien penderita quadriplegia untuk menggunakan alat bantu pengoperasian komputer tablet. Antarmuka (interface) neural yang digunakan adalah BrainGate2 yang mengandalkan implan pengaturan elektroda intrakortikal untuk membantu komunikasi langsung antara otak dengan tablet.

Sistem highend kemudian terhubung dengan tablet melalui Bluetooth guna membantu pengguna mengendalikan kursor dengan penggunaan point-and-click seperti biasa.

Pasien kemudian bisa melakukan hal lain seperti mengirim e-mail, mengunjungi laman web, memilih musik sendiri, dan kemudahan lain yang bisa orang normal akses melalui tablet.

Dua diantaranya bahkan sudah berkomunikasi satu sama lain secara real-time, yang kemungkinan menjadi persitiwa pertama dalam perkembangan teknologi bagi para penyandang disabilitas ini.

Ringankan Keluarga Pasien, Rumah Sakit China Siapkan Hotel Kapsul

travel.detik.com

Pembatasan ketat pada Unit Gawat Daruat (ICU) terkadang juga memberi kekhawatiran tersendiri bagi pengantar pasien. Intensive Care Unit (ICU) adalah ruangan khusus rumah sakit untuk merawat orang-orang yang membutuhkan pelayanan intensif karena masalah medis serius. Jam berkunjung diatur ketat dan ada kalanya pasien harus sendiri tidak bisa ditemani oleh keluarga sekalipun.

Apa yang bisa dilakukan keluarga dan pengantar pasien bila sudah tidak bisa masuk ICU? Ada yang kembali pulang tapi ada juga yang terpaksa menunggu di sekitar lingkungan rumah sakit karena tidak bisa atau kesulitan untuk pulang-pergi.

Nah terkait hal tersebut Rumah Sakit (RS) Pertama Henan University di China berusaha membuat terobosan dengan menyediakan hotel kapsul untuk keluarga pasien. Hotel kapsul sendiri adalah penginapan minimalis di mana penghuninya tidur dalam ruangan yang berisikan kapsul-kapsul dengan kapasitas terbatas hanya untuk satu orang.

RS Pertama Henan University dilaporkan menyediakan gratis ruangan berisi 10 kapsul untuk satu keluarga pasien. Pihak keluarga hanya perlu mengkonfirmasi dan minta kuncinya pada perawat yang berjaga.

“Membantu kami dengan menyediakan hotel kapsul dan mengizinkan untuk menginap di dalamnya, kami pikir ini menunjukkan kehangatan… Meski kecil, tapi cukup aman dan privat,” komentar salah satu keluarga pasien dalam wawancara Rabu 21 November kemarin.

Penginapan terjangkau memang salah satu hal yang sering menjadi kendala bagi keluarga pasien rawat inap. Tidak semua pasien datang dari tempat dekat rumah sakit atau punya sumber daya finansial cukup untuk mencari penginapan.

Ventilator Non-Invasif Philips V60 Terbaru Dengan Teknologi Terapi Arus Tinggi

medgadget

Philips baru saja mendapatkan pengesahan European CE Mark untuk perangkat medis terbarunya Ventilator non-invasif V60 Plus, dengan fitur terapi arus tinggi.

Biasanya terapi arus tinggi (High Flow Therapy) tidak terdapat pada ventilator non-invasif, yang seringkali memerlukan perpindahan ke ICU, memperlambat terapi, menyulitkan pasien, dan memakan waktu penanganan petugas.

Philips V60 Plus menyelesaikan semua masalah tersebut dengan peralihan cepat antara pemilihan jenis terapi. Philips juga menawarkan fitur dalam sistem yang membantu pasien mengurangi ketergantungan terhadap terapi ventilasi.

“Ketika merawat pasien gangguan pernapasan pada ruangan Intensif dan Gawat Darurat, penting bagi petugas untuk segera menangani atau bertindak cepat menangani pasien sesuai kondisi dan kebutuhan mereka masing-masing. Hal ini mengakibatkan aliran kerja yang rumit dan penyediaan perangkat alternatif dalam situasi krisis waktu.” Ujar Jim Alwan, Business Leader of Philips Hospital Respiratory Care.

“Kami tertarik untuk menawarkan solusi non-invasif yang memungkinkan terapi cepat dan transisi antarmuka, jadi petugas klinis dapat fokus menangani pasien dengan waktu yang lebih efisien dalam menyiapkan peralatan medis.” Jelas Alwan.

Serba-Serbi Termometer

cgtrader.com

Sejarah Singkat Termometer

Sebelum mengenali lebih jauh tentang perangkat pengukur suhu tubuh ini marilah sejenak membahas awal penemuan salah satu alat yang paling berguna dalam dunia medis ini. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin “thermo” yang berarti bahang (hawa panas) dan “meter” yang berarti mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa. Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya.

Termometer pertama kali ditemukan oleh Galileo (1592), ilmuwan inilah yang pertama kali menemukan termometer sebagai pengukur temperatur. Akan tetapi termometer yang dibuatnya tidak memiliki skala yang tetap. Gabrielle Fahrenheit (1700), ilmuwan yang berasal dari Belanda ini menemukan temperatur yang memiliki akurasi dan ketahanan pemakaian yang bagus. Termometer ini terbuat dari merkuri, untuk titik terendah menggunakan campuran air es dan garam (amoniak klorida). Andreas Celcius (1742) mengusulkan bahwa nilai yang ada pada es ataupun air mendidih bisa digunakan sebagai nilai titik lebur dan titik didih. Sehingga pada tahun 1948, disepakati bahwa 00 sebagai titik lebur dan 1000 sebagai titik didih, yang kemudian lebih dikenal skala celcius. Sedangkan Lord Wiliam Thompson Kelvin (1800) mengembangkan teori termodinamik dan menciptakan konsep absolut zero.

Jenis Termometer

Perkembangan terkini membuat semakin kompleksnya pilihan perangkat yang digunakan sebagai dasar penanganan awal tindakan medis ini. Memilih termometer terutama bagi para ibu yang juga harus menyesuaikan dengan tindakan kondisi medis anak bisa agak membingungkan mengingat luasnya jenis perangkat ini. Berikut beberapa spesifikasi termometer yang lazim digunakan.

Termometer Digital

Termometer digital umumnya bekerja dengan menggunakan sensor panas elektrolit untuk merekam suhu tubuh. Termometer ini dapat digunakan pada rektum (lubang pada pantat), mulut dan ketiak. Suhu yang terekam pada ketiak memiliki hasil paling tidak akurat. Pemeriksaan suhu melalui rektal pada bayi, terutama yang berusia dibawah 3 bulan, dapat memberikan hasil yang akurat. Bagi anak-anak berusia diatas 3 tahun dan orang dewasa, pembacaan suhu yang paling akurat adalah melalui mulut. Karena selama merekam suhu, termometer berada didalam dan tertutup. Jika dalam kondisi tertentu dibutuhkan pembacaan suhu melalui mulut dan rekta, maka perlu memiliki dua termometer digital dan diberi label “penggunaan oral/mulut” dan “penggunaan rektal”.

Kelebihan:
• Termometer digital dapat merekam suhu melalui mulut, ketiak atau rectum dan memberikan hasil dalam satu menit atau kurang
• Termometer digital cocok digunakan untuk bayi baru lahir, bayi, anak-anak dan orang dewasa

Kekurangan:
• Orang tua akan khawatir karena harus memeriksa suhu melalui rektal
• Perlu menunggu hingga 15 menit setelah makan atau minum jika akan memeriksa suhu melalui mulut. Karena suhu makanan atau minuman dapat mempengaruhi
• Untuk orang yang sedang bernafas menggunakan mulut, seperti karena sedang pilek dan hidung buntu maka kurang cocok menggunakan termometer digital melalui mulut.

Termometer Telinga Digital

Termometer telinga digital atau termometer tympanic menggunakan sinar inframerah untuk mengukur suhu didalam liang telinga.

Kelebihan:
• Ketika diposisikan dengan benar, termometer telinga digital cepat menunjukkan hasil dan umumnya nyaman digunakan untuk anak-anak dan orang dewasa.
• Termometer telinga digital cocok digunakan untuk bayi berusia lebih dari 6 bulan, anak-anak dan orang dewasa.

Kekurangan:
• Termometer telinga digital tidak direkomendasikan untuk bayi yang baru lahir
• Akurasi suhu dapat terganggu oleh kotoran telinga atau saluran telinga kecil yang melengkung.

Termometer Dahi

Termometer dahi atau termometer arteri temporal menggunakan sinar inframerah untuk mengukur suhu arteri temporal didahi.

Kelebihan:
• Termometer dahi dapat merekam suhu seseorang dengan cepat dan nyaman digunakan
• Termometer dahi cocok digunakan untuk bayi yang berusia lebih dari 3 bulan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa termometer dahi dapat memberikan hasil yang akurat saat digunakan pada bayi yang baru lahir.

Kekurangan:
• Harga termometer dahi lebih mahal jika dibanding dengan jenis termometer yang lain

Termometer Air Raksa

Termometer air raksa sudah tidak direkomendasikan untuk digunakan karena dapat pecah dan memiliki kemungkinan untuk meracuni seseorang karena kandungan bahannya. Jika masih memiliki termometer air raksa dan ingin membuangnya, sebaiknya hidari membuang langsung ditempat sampah. Hubungi program pengumpulan sampah berbahaya setempat.

Jenis termometer apa yang cocok untuk anak?

Termometer digital lebih direkomendasikan karena mudah untuk digunakan dan juga lebih aman daripada termometer air raksa. Berikut adalah pembagian jenis termometer berdasarkan usia anak:

• Untuk bayi dibawah 2 tahun dapat menggunakan termometer rektal karena dapat memberikan hasil yang akurat dan mudah untuk digunakan.
• Untuk anak berusia 2 hingga 5 tahun cocok menggunakan termometer telinga atau bawah ketiak. Namun masih tetap lebih akurat jika pemeriksaan melalui rektal.
• Untuk anak diatas 5 tahun dapat melakukan pemeriksaan suhu menggunakan termometer melalui mulut.

 

Tingkatkan Kerjasama Indonesia-Belanda, Kemenkes Adaptasi Model Penanganan Pasien Baru

health.detik.com

Berkomitmen tingkatkan kerjasama antar negara sebagai salah satu target capaian dari penyelenggaraan Global Health Security Agenda (GHSA) dan sebagai bentuk penyelesaian persoalan dalam bidang kesehatan, Indonesia dan Belanda menandatangani nota kesepahaman terkait kesehatan masyarakat global.

Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek, di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa 6 November lalu menyatakan: “Secara umum, ini akan menjadi payung hukum adanya kerja sama kesehatan antara Indonesia dengan Belanda, secara detil bentuk kerja samanya nanti,”

Dalam kerjasama ini, terdapat beberapa poin yang nantinya ingin dijadikan acuan oleh kedua belah pihak dalam peningkatan kualitas di bidang kesehatan.

“Saya mengharapkan perawat kita bisa dikirim ke Belanda, tapi dia sebut sistemnya dengan family doctor jadi dokternya mengunjungi keluarga. Mereka mendidik perawat itu untuk memelihara dan mengayomi pasien jadi misalnya dia datengin keluarganya, cek darah atau obatnya dia perhatikan,” tuturnya.

Menkes menambahkan ingin mengadaptasi sistem transit hospital yang sudah dilakukan oleh Belanda untuk mempermudah pasien pasca operasi. Nantinya, pasien akan mendapat perawatan penuh dari dokter dan perawat yang sudah terlatih dengan baik.

“Pernah saya lihat juga transit hospital jadi untuk memperpendek di RS. Sudah habis operasi jangan terlalu lama, 2-3 hari kita pindah ke transit hospital,” ujarnya.

“Disana yang bekerja bukan dokter spesialis tapi dokter yang menjaga, bisa dokter umum atau perawat. Tapi kalau ada apa-apa dia masih bisa komunikasi dgn dokternya,” tambahnya.

Selain itu, Menkes mengharapkan adanya joint venture terkait alat kedokteran yang belum bisa di produksi sendiri.

Joint venture investasi tapi bukan barang kedokteran yang besar tapi bisa nggak kalau kita usahakan equipment yang kecil kayak misalnya pinset, gunting. Saya mengharapkan yang keseharian dipakai. Kita saat ini sudah produksi masker, baju operasi, handscoon, dan kassa steril,” tutupnya.

CT Scanner Terbaru Canon Alphenix 4D Dan C-Arm System Untuk Prosedur Intervensional

us.medical.canon

Canon Medical merilis pemindai Tomografi (CT Scanner) dan fluoroskopi terbaru dengan konfigurasi untuk penggunaan di ruang interkonvensional. Sistem perangkat tersebut memadukan sistem CT Scanner Alphenix Sky + C-arm, Hybrid Catheterization Tilt/Cradle Table, dan Aquilion One/Genesis milik Canon sebelumnya.

Sistem perpaduan tersebut, dikenal dengan Alphenix 4D CT menyediakan paket lengkap untuk merencanakan terapi, menjalankannya, dan memastikan hasilnya, dalam satu tindakan.

Sistem tersebut juga mampu menempatkan pasien dalam posisi apapun walaupun saat tengah berada dalam penanganan yang menggunakan C-arm dan CT scanner, berkat meja tilting barunya, CT scanner yang dapat disesuaikan, dan C-arm yang pergerakannya lebih luas. Sebagian besar kontrol diakses melalui tablet untuk interaksi yang intuitif dan lebih cepat, guna membantu intervensi yang bisa dimulai lebih cepat dan pada akhirnya lebih cepat selesai.

Untuk menjaga tingkat radiasi pasien, sistem menggunakan teknologi DoseRite yang mampu menjaga kualitas gambar sambil tetap membantu petugas klinis menyinari sinar-X selama proses pemindaian.

“Perangkat Alphenix 4D CT terbaru ini dirancang berdasarkan tanggapan yang kami terima dari para petugas medis. Dengan Hybrid Catheterization Tilt/Cradle Table dan peningkatan workflow yang dimungkinkan oleh Alphenix Workstation, kami yakin sistem baru ini mampu memenuhi kebutuhan pasien yang selama ini belum terpenuhi.” Ujar direktur, Unit Bisnis Vaskuler Canon Medical Systems Amerika Serikat, Inc. Casey Waldo.

“Sistem baru ini memperluas kapabilitas 4D CT lebih jauh dan menciptakan peluang baru inovasi dalam bidang intervensi.” Tambah Casey.

Perluas Layanan Luar Pulau Hermina Siapkan Rp 440 Milyar Bangun Rumah Sakit Baru

kaskus.co.id

Guna tingkatkan layanan kesehatan diluar pulau Jawa, PT Medikaloka Hermina selaku pihak yang menaungi RS Hermina menyatakan akan menambah empat rumah sakit pada tahun 2018. Lokasinya antara lain di Samarinda, Padang dan Palembang. Sementara, lokasi terakhir masih dirahasiakan.

Presiden Direktur Medikaloka Hermina Hasmoro mengatakan, perusahaan mengalokasikan dana sekitar Rp420 miliar-Rp440 miliar untuk penambahan jumlah rumah sakit yang diambil dari belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini yang mencapai Rp700 miliar. Dana capex tersebut bersumber dari pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) yang akan dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sementara itu perusahaan mengincar dana Rp1,30 triliun-Rp1,75 triliun dari aksi penawaran umum saham perdana (IPO). “Dari (IPO) itu untuk capex Rp700 miliar dan itu akan dialokasikan Rp420 miliar-Rp440 miliar untuk pengembangan rumah sakit,” ujar Hasmoro di Jakarta, Rabu (18/4/2018).

Hasmoro selanjutnya menjelaskan, Hermina berencana untuk menggunakan dana hasil IPO masing-masing sebesar 25% untuk pengembangan rumah sakit baru, pembelian peralatan, penurunan hutang dan pembiayaan kegiatan operasional sehari-hari. Hermina menargetkan dapat menambah jumlah rumah sakit menjadi 40 unit pada 2020. “Jadi 40 rumah sakit sampai 2020. Jadi dengan kata lain boleh dibilang capex 2018 juga untuk buka rumah sakit pada 2019,” jelas Hasmoro.

Per 31 Desember 2017, Hermina tercatat telah memiliki 23 rumah sakit yang terdiri dari 6 rumah sakit tipe B dan 22 rumah sakit tipe C. Dimana mana terdapat sekitar 2.400 dokter spesialis yang tersebar di 17 kota seluruh Indonesia.

 

Serba Serbi Tensimeter

BerlinMedicalTH

Pengukuran tekanan darah adalah salah satu prosedur yang paling umum digunakan sebagai dasar perencanaan tindakan medis pasien. Perkembangan pesat teknologi perangkat kesehatan juga berdampak pada munculnya pengukur tekanan darah tercanggih saat ini. Namun ada baiknya kita menyimak sejenak perkembangan salah satu alat yang paling diperlukan dalam dunia medis ini.

Perangkat yang kita kenal bernama Tensimeter ini pada awalnya bernama Sphygmomanometer. Seiring berubahnya jaman, Sphygmomanometer juga telah berevolusi dan mengalami berbagai penyempurnaan, sejak pertama kali ditemukan. Dari catatan sejarah, alat ini diperkirakan telah ada sejak sekitar 124 tahun lalu.

Tensimeter dijual secara bebas di toko alat kesehatan dengan berbagai macam jenis dan model. Ada tensimeter yang digunakan secara manual dan ada pula tensimeter digital yang memudahkan. Anda bisa memilikinya di rumah agar dapat dengan mudah mengecek tekanan darah kapanpun dan dimanapun sebagai salah satu cara untuk mengantisipasi masalah yang disebabkan oleh tekanan darah yang terlalu rendah atau tinggi.

Mengenal berbagai Tensimeter

Tensimeter merupakan perangkat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah. Alat ini dapat digunakan untuk melakukan deteksi apakah tekanan darah yang kita miliki ada pada kisaran normal. Tekanan darah di atas atau di bawah normal tentunya akan memberikan efek yang tidak baik bagi tubuh. Penanganan dini dapat kita lakukan jika kita mengetahui kisaran tekanan darah kita.

Cara mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter dapat kita lakukan sendiri. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya jika kita mengetahui cara menggunakan tensimeter dengan benar kita bisa mengukur sendiri berapa tekanan darah kita dan keluarga sehingga alat ini dapat menjadi salah satu alat kesehatan yang Anda miliki di rumah.

Ada 3 macam Tensimeter yang dapat kita jumpai di pasaran, yaitu tensimeter air raksa, tensimeter jarum atau aneroid, dan tensimeter digital. Tensimeter air raksa dan tensimeter jarum adalah tensimeter yang pengukurannya masih dilakukan secara manual dan cara pengukurannya masih memerlukan peralatan tambahan berupa stetoskop untuk mengetahui tekanan diastolik dan sistoliknya.

1. Tensimeter air raksa

Tensimeter air raksa termasuk dalam jenis tensimeter konvensional yang sudah ada sejak lama. Tensimeter jenis ini sudah jarang sekali digunakan oleh banyak tempat kesehatan karena tensimeter jenis ini cukup berbahaya. Bahan air raksa yang menjadi salah satu penyusunnya adalah penyebabnya. Namun, kita mungkin masih menjumpai tensimeter jenis ini di beberapa tempat. Tensimeter jenis ini berbentuk persegi panjang terbuat dari besi dan kaca yang dapat dibuka tutup tergantung penggunaannya.

Walaupun mengandung raksa yang berbahaya, tensimeter jenis ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Jika disimpan dan digunakan dengan benar, tensimeter jenis ini dapat memberikan data yang akurat dan dapat anda jadikan patokan yang tepat. Cara menggunakan tensimeter manual ini cukup mudah, namun, tetap membutuhkan perasaan yang tajam. Lalu bagaimana cara menggunakan tensimeter air raksa tersebut? Adapun cara mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter air raksa adalah sebagai berikut.

Cara Menggunakan Tensimeter Air Raksa Dengan Benar

1. Buka wadah tensimeter sehingga penunjuk angka terlihat.
2. Arahkan jarum ke arah ‘on’ sehingga air raksa akan naik.
3. Cari denyut nadi pada orang yang akan Anda ukur tekanan darahnya pada bagian atas siku. Anda bisa menggunakan bantuan stetoskop agar lebih akurat.
4. Pasang manset tensimeter pada tempat Anda menemukan denyut nadi tersebut.
5. Letakkan tensimeter dengan posisi sejajar jantung.
6. Katup penutup udara dapat Anda tutup setelah Anda meletakkan manset dan mengencangkannya.
7. Minta pasien untuk rileks, Anda bisa mengukur sampil berbincang ringan agar pasien tidak merasa tegang.
8. Gunakan stetoskop Anda pada bagian yang mana Anda dapat merasakan nadi pada atas lipatan siku.
9. Tekan pompa karet yang ada pada tensimeter sehingga udara menekan manset sampai dengan air raksa menunjuk angka 140 mmHg.
10. Buka katup secara perlahan, lalu dengarkan detak jantung pertama yang Anda dengar. Detak pertama adalah tekanan sistolik, kemudian detak yang kedua adalah diastolik.

2. Tensimeter jarum

Jenis Tensimeter manual berikutnya adalah tensimeter jarum. Tensimeter ini tidak menggunakan air raksa dalam menunjukkan angga melainkan jarum. Hal ini membuat alat tensimeter ini menjadi lebih aman digunakan. Tensimeter jarum ini, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, disebut juga dengan tensimeter aneroid.

Tensimeter jenis ini memanfaatkan jarum mekanik sebagai penunjuk ukuran. Alat ini dirancang sedemikian rupa agar jarum dapat bergerak sesuai dengan tekanan yang diberikan pada manset. Tensimeter jenis ini menjadi pilihan karena tensi jenis ini dapat digunakan secara manual tanpa memiliki risiko yang berbahaya. Cara menggunakan tensimeter jarum sebenarnya sama dengan menggunakan tensimeter air raksa.

Hal yang membedakan cara mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter jarum dengan air raksa hanya ada pada jarum ‘on’ yang harus diarahkan pada tensimeter air raksa, sedangkan pada tensimeter jarum, hal tersebut tidak perlu dilakukan. Ukuran alat tensimeter jarum ini juga lebih ringkas sehingga lebih mudah disimpan. Cara pengukuran tekanan darah menggunakan Tensimeter jarum sama persis dengan urutan cara penggunaan yang ada pada tensimeter air raksa.

3. Tensimeter digital

Seperti namanya, tensimeter digital lebih mudah digunakan karena semuanya serba otomatis. Tensimeter jenis ini sangat mudah digunakan dan memberikan data yang akurat dengan menunjukkan tekanan darah dengan angka digital. Anda tidak perlu menggunakan stetoskop karena alat ini akan bekerja secara otomatis tanpa harus mendengarkan detak pertama dan kedua. Bagi penggunaan pribadi, alat ini juga cukup efisien.

Walaupun beberapa orang kerap meragukan pengukuran secara digital ini, namun, hasilnya sudah melalui uji sehingga tingkat keakuratannya cukup tinggi. Adapun cara menggunakan tensimeter digital cukup mudah sehingga orang awam pun dapat melakukannya dengan mudah. Nah, cara mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter digital adalah sebagai berikut.

Cara Menggunakan Tensimeter Digital

Pasang manset pada bagian atas siku seperti saat pengukuran dengan cara manual.

1. Tutup bagian katup udara, kemudian atur udara yang akan Anda masukan untuk menekan manset. Biasanya selisihnya 30 sampai dengan 40 mmHg dari tekanan darah normal.
2. Setelah itu, Anda hanya perlu menekan tombol power sehingga tensimeter digital bekerja.
3. Jika Anda melakukan dengan benar, setelah mencapai tekanan yang diinginkan, tekanan pada manset akan berkurang sendiri dan angka diastole serta sistole akan tertera pada layar digital Anda.
4. Disarankan agar anda mencatat angka tersebut.

Tensimeter digital yang dibuat oleh perusahaan yang berbeda bisa jadi memiliki spesifikasi yang berbeda pula. Tombol ‘power’ yang ditunjukkan pada cara di atas bisa jadi berubah menjadi tombol ‘start’. Membaca manual akan membuat Anda dapat mengetahui cara menggunakan tensimeter yang tepat.

Cara menggunakan Tensimeter dan spesifikasinya di atas dapat menjadi panduan anda untuk memilih tensimeter seperti apa yang ingin anda gunakan. Selain itu, anda juga bisa mengetahui bagaimana cara menggunakan alat pengukuran tekanan darah ini dengan baik dan benar.