spot_img

Serba Serbi Tensimeter

Pengukuran tekanan darah adalah salah satu prosedur yang paling umum digunakan sebagai dasar perencanaan tindakan medis pasien. Perkembangan pesat teknologi perangkat kesehatan juga berdampak pada munculnya pengukur tekanan darah tercanggih saat ini. Namun ada baiknya kita menyimak sejenak perkembangan salah satu alat yang paling diperlukan dalam dunia medis ini.

Perangkat yang kita kenal bernama Tensimeter ini pada awalnya bernama Sphygmomanometer. Seiring berubahnya jaman, Sphygmomanometer juga telah berevolusi dan mengalami berbagai penyempurnaan, sejak pertama kali ditemukan. Dari catatan sejarah, alat ini diperkirakan telah ada sejak sekitar 124 tahun lalu.

Tensimeter dijual secara bebas di toko alat kesehatan dengan berbagai macam jenis dan model. Ada tensimeter yang digunakan secara manual dan ada pula tensimeter digital yang memudahkan. Anda bisa memilikinya di rumah agar dapat dengan mudah mengecek tekanan darah kapanpun dan dimanapun sebagai salah satu cara untuk mengantisipasi masalah yang disebabkan oleh tekanan darah yang terlalu rendah atau tinggi.

Mengenal berbagai Tensimeter

Tensimeter merupakan perangkat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah. Alat ini dapat digunakan untuk melakukan deteksi apakah tekanan darah yang kita miliki ada pada kisaran normal. Tekanan darah di atas atau di bawah normal tentunya akan memberikan efek yang tidak baik bagi tubuh. Penanganan dini dapat kita lakukan jika kita mengetahui kisaran tekanan darah kita.

Cara mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter dapat kita lakukan sendiri. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya jika kita mengetahui cara menggunakan tensimeter dengan benar kita bisa mengukur sendiri berapa tekanan darah kita dan keluarga sehingga alat ini dapat menjadi salah satu alat kesehatan yang Anda miliki di rumah.

Ada 3 macam Tensimeter yang dapat kita jumpai di pasaran, yaitu tensimeter air raksa, tensimeter jarum atau aneroid, dan tensimeter digital. Tensimeter air raksa dan tensimeter jarum adalah tensimeter yang pengukurannya masih dilakukan secara manual dan cara pengukurannya masih memerlukan peralatan tambahan berupa stetoskop untuk mengetahui tekanan diastolik dan sistoliknya.

1. Tensimeter air raksa

Tensimeter air raksa termasuk dalam jenis tensimeter konvensional yang sudah ada sejak lama. Tensimeter jenis ini sudah jarang sekali digunakan oleh banyak tempat kesehatan karena tensimeter jenis ini cukup berbahaya. Bahan air raksa yang menjadi salah satu penyusunnya adalah penyebabnya. Namun, kita mungkin masih menjumpai tensimeter jenis ini di beberapa tempat. Tensimeter jenis ini berbentuk persegi panjang terbuat dari besi dan kaca yang dapat dibuka tutup tergantung penggunaannya.

Walaupun mengandung raksa yang berbahaya, tensimeter jenis ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Jika disimpan dan digunakan dengan benar, tensimeter jenis ini dapat memberikan data yang akurat dan dapat anda jadikan patokan yang tepat. Cara menggunakan tensimeter manual ini cukup mudah, namun, tetap membutuhkan perasaan yang tajam. Lalu bagaimana cara menggunakan tensimeter air raksa tersebut? Adapun cara mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter air raksa adalah sebagai berikut.

Cara Menggunakan Tensimeter Air Raksa Dengan Benar

1. Buka wadah tensimeter sehingga penunjuk angka terlihat.
2. Arahkan jarum ke arah ‘on’ sehingga air raksa akan naik.
3. Cari denyut nadi pada orang yang akan Anda ukur tekanan darahnya pada bagian atas siku. Anda bisa menggunakan bantuan stetoskop agar lebih akurat.
4. Pasang manset tensimeter pada tempat Anda menemukan denyut nadi tersebut.
5. Letakkan tensimeter dengan posisi sejajar jantung.
6. Katup penutup udara dapat Anda tutup setelah Anda meletakkan manset dan mengencangkannya.
7. Minta pasien untuk rileks, Anda bisa mengukur sampil berbincang ringan agar pasien tidak merasa tegang.
8. Gunakan stetoskop Anda pada bagian yang mana Anda dapat merasakan nadi pada atas lipatan siku.
9. Tekan pompa karet yang ada pada tensimeter sehingga udara menekan manset sampai dengan air raksa menunjuk angka 140 mmHg.
10. Buka katup secara perlahan, lalu dengarkan detak jantung pertama yang Anda dengar. Detak pertama adalah tekanan sistolik, kemudian detak yang kedua adalah diastolik.

2. Tensimeter jarum

Jenis Tensimeter manual berikutnya adalah tensimeter jarum. Tensimeter ini tidak menggunakan air raksa dalam menunjukkan angga melainkan jarum. Hal ini membuat alat tensimeter ini menjadi lebih aman digunakan. Tensimeter jarum ini, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, disebut juga dengan tensimeter aneroid.

Tensimeter jenis ini memanfaatkan jarum mekanik sebagai penunjuk ukuran. Alat ini dirancang sedemikian rupa agar jarum dapat bergerak sesuai dengan tekanan yang diberikan pada manset. Tensimeter jenis ini menjadi pilihan karena tensi jenis ini dapat digunakan secara manual tanpa memiliki risiko yang berbahaya. Cara menggunakan tensimeter jarum sebenarnya sama dengan menggunakan tensimeter air raksa.

Hal yang membedakan cara mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter jarum dengan air raksa hanya ada pada jarum ‘on’ yang harus diarahkan pada tensimeter air raksa, sedangkan pada tensimeter jarum, hal tersebut tidak perlu dilakukan. Ukuran alat tensimeter jarum ini juga lebih ringkas sehingga lebih mudah disimpan. Cara pengukuran tekanan darah menggunakan Tensimeter jarum sama persis dengan urutan cara penggunaan yang ada pada tensimeter air raksa.

3. Tensimeter digital

Seperti namanya, tensimeter digital lebih mudah digunakan karena semuanya serba otomatis. Tensimeter jenis ini sangat mudah digunakan dan memberikan data yang akurat dengan menunjukkan tekanan darah dengan angka digital. Anda tidak perlu menggunakan stetoskop karena alat ini akan bekerja secara otomatis tanpa harus mendengarkan detak pertama dan kedua. Bagi penggunaan pribadi, alat ini juga cukup efisien.

Walaupun beberapa orang kerap meragukan pengukuran secara digital ini, namun, hasilnya sudah melalui uji sehingga tingkat keakuratannya cukup tinggi. Adapun cara menggunakan tensimeter digital cukup mudah sehingga orang awam pun dapat melakukannya dengan mudah. Nah, cara mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter digital adalah sebagai berikut.

Cara Menggunakan Tensimeter Digital

Pasang manset pada bagian atas siku seperti saat pengukuran dengan cara manual.

1. Tutup bagian katup udara, kemudian atur udara yang akan Anda masukan untuk menekan manset. Biasanya selisihnya 30 sampai dengan 40 mmHg dari tekanan darah normal.
2. Setelah itu, Anda hanya perlu menekan tombol power sehingga tensimeter digital bekerja.
3. Jika Anda melakukan dengan benar, setelah mencapai tekanan yang diinginkan, tekanan pada manset akan berkurang sendiri dan angka diastole serta sistole akan tertera pada layar digital Anda.
4. Disarankan agar anda mencatat angka tersebut.

Tensimeter digital yang dibuat oleh perusahaan yang berbeda bisa jadi memiliki spesifikasi yang berbeda pula. Tombol ‘power’ yang ditunjukkan pada cara di atas bisa jadi berubah menjadi tombol ‘start’. Membaca manual akan membuat Anda dapat mengetahui cara menggunakan tensimeter yang tepat.

Cara menggunakan Tensimeter dan spesifikasinya di atas dapat menjadi panduan anda untuk memilih tensimeter seperti apa yang ingin anda gunakan. Selain itu, anda juga bisa mengetahui bagaimana cara menggunakan alat pengukuran tekanan darah ini dengan baik dan benar.

Related Articles

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Media Sosial

10,000FansLike
13,700FollowersFollow
BERLANGGANAN NEWSLETTER GRATIS
I agree to have my personal information transfered to MailChimp ( more information )
Join over 3.000 visitors who are receiving our newsletter and learn how to optimize your blog for search engines, find free traffic, and monetize your website.
We hate spam. Your email address will not be sold or shared with anyone else.

Pilihan Redaksi

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x