spot_img

Serba-Serbi Termometer

Sejarah Singkat Termometer

Sebelum mengenali lebih jauh tentang perangkat pengukur suhu tubuh ini marilah sejenak membahas awal penemuan salah satu alat yang paling berguna dalam dunia medis ini. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin “thermo” yang berarti bahang (hawa panas) dan “meter” yang berarti mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa. Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya.

Termometer pertama kali ditemukan oleh Galileo (1592), ilmuwan inilah yang pertama kali menemukan termometer sebagai pengukur temperatur. Akan tetapi termometer yang dibuatnya tidak memiliki skala yang tetap. Gabrielle Fahrenheit (1700), ilmuwan yang berasal dari Belanda ini menemukan temperatur yang memiliki akurasi dan ketahanan pemakaian yang bagus. Termometer ini terbuat dari merkuri, untuk titik terendah menggunakan campuran air es dan garam (amoniak klorida). Andreas Celcius (1742) mengusulkan bahwa nilai yang ada pada es ataupun air mendidih bisa digunakan sebagai nilai titik lebur dan titik didih. Sehingga pada tahun 1948, disepakati bahwa 00 sebagai titik lebur dan 1000 sebagai titik didih, yang kemudian lebih dikenal skala celcius. Sedangkan Lord Wiliam Thompson Kelvin (1800) mengembangkan teori termodinamik dan menciptakan konsep absolut zero.

Jenis Termometer

Perkembangan terkini membuat semakin kompleksnya pilihan perangkat yang digunakan sebagai dasar penanganan awal tindakan medis ini. Memilih termometer terutama bagi para ibu yang juga harus menyesuaikan dengan tindakan kondisi medis anak bisa agak membingungkan mengingat luasnya jenis perangkat ini. Berikut beberapa spesifikasi termometer yang lazim digunakan.

Termometer Digital

Termometer digital umumnya bekerja dengan menggunakan sensor panas elektrolit untuk merekam suhu tubuh. Termometer ini dapat digunakan pada rektum (lubang pada pantat), mulut dan ketiak. Suhu yang terekam pada ketiak memiliki hasil paling tidak akurat. Pemeriksaan suhu melalui rektal pada bayi, terutama yang berusia dibawah 3 bulan, dapat memberikan hasil yang akurat. Bagi anak-anak berusia diatas 3 tahun dan orang dewasa, pembacaan suhu yang paling akurat adalah melalui mulut. Karena selama merekam suhu, termometer berada didalam dan tertutup. Jika dalam kondisi tertentu dibutuhkan pembacaan suhu melalui mulut dan rekta, maka perlu memiliki dua termometer digital dan diberi label “penggunaan oral/mulut” dan “penggunaan rektal”.

Kelebihan:
• Termometer digital dapat merekam suhu melalui mulut, ketiak atau rectum dan memberikan hasil dalam satu menit atau kurang
• Termometer digital cocok digunakan untuk bayi baru lahir, bayi, anak-anak dan orang dewasa

Kekurangan:
• Orang tua akan khawatir karena harus memeriksa suhu melalui rektal
• Perlu menunggu hingga 15 menit setelah makan atau minum jika akan memeriksa suhu melalui mulut. Karena suhu makanan atau minuman dapat mempengaruhi
• Untuk orang yang sedang bernafas menggunakan mulut, seperti karena sedang pilek dan hidung buntu maka kurang cocok menggunakan termometer digital melalui mulut.

Termometer Telinga Digital

Termometer telinga digital atau termometer tympanic menggunakan sinar inframerah untuk mengukur suhu didalam liang telinga.

Kelebihan:
• Ketika diposisikan dengan benar, termometer telinga digital cepat menunjukkan hasil dan umumnya nyaman digunakan untuk anak-anak dan orang dewasa.
• Termometer telinga digital cocok digunakan untuk bayi berusia lebih dari 6 bulan, anak-anak dan orang dewasa.

Kekurangan:
• Termometer telinga digital tidak direkomendasikan untuk bayi yang baru lahir
• Akurasi suhu dapat terganggu oleh kotoran telinga atau saluran telinga kecil yang melengkung.

Termometer Dahi

Termometer dahi atau termometer arteri temporal menggunakan sinar inframerah untuk mengukur suhu arteri temporal didahi.

Kelebihan:
• Termometer dahi dapat merekam suhu seseorang dengan cepat dan nyaman digunakan
• Termometer dahi cocok digunakan untuk bayi yang berusia lebih dari 3 bulan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa termometer dahi dapat memberikan hasil yang akurat saat digunakan pada bayi yang baru lahir.

Kekurangan:
• Harga termometer dahi lebih mahal jika dibanding dengan jenis termometer yang lain

Termometer Air Raksa

Termometer air raksa sudah tidak direkomendasikan untuk digunakan karena dapat pecah dan memiliki kemungkinan untuk meracuni seseorang karena kandungan bahannya. Jika masih memiliki termometer air raksa dan ingin membuangnya, sebaiknya hidari membuang langsung ditempat sampah. Hubungi program pengumpulan sampah berbahaya setempat.

Jenis termometer apa yang cocok untuk anak?

Termometer digital lebih direkomendasikan karena mudah untuk digunakan dan juga lebih aman daripada termometer air raksa. Berikut adalah pembagian jenis termometer berdasarkan usia anak:

• Untuk bayi dibawah 2 tahun dapat menggunakan termometer rektal karena dapat memberikan hasil yang akurat dan mudah untuk digunakan.
• Untuk anak berusia 2 hingga 5 tahun cocok menggunakan termometer telinga atau bawah ketiak. Namun masih tetap lebih akurat jika pemeriksaan melalui rektal.
• Untuk anak diatas 5 tahun dapat melakukan pemeriksaan suhu menggunakan termometer melalui mulut.

 

Related Articles

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Media Sosial

10,000FansLike
13,700FollowersFollow
BERLANGGANAN NEWSLETTER GRATIS
I agree to have my personal information transfered to MailChimp ( more information )
Join over 3.000 visitors who are receiving our newsletter and learn how to optimize your blog for search engines, find free traffic, and monetize your website.
We hate spam. Your email address will not be sold or shared with anyone else.

Pilihan Redaksi

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x