spot_img

Mengintip Jenis-jenis Mobil Ambulans Yang Dimiliki Oleh Polda Metro Jaya

Ambulans Subbid Dokpol Biddokkes Polda Metro Jaya. Foto : Kompas.com

Ambulans yang biasa kita kenal merupakan kendaraan yang dilengkapi peralatan medis untuk mengangkut orang sakit atau korban kecelakaan. Kepolisian Republik Indonesia pun memiliki ambulans. Namun penggunaannya tak hanya terbatas untuk membawa orang sakit.

Ada berbagai jenis ambulans dengan fungsinya masing-masing. Demikian pula dengan ambulans yang dimiliki Polda Metro Jaya. Polda Metro Jaya memiliki empat jenis ambulans. Ambulans-ambulans ini dikelola oleh bagian Urusan Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Polda Metro Jaya.

Dikutip dari situs Kompas.com, Kepala Urusan DVI Subbid Dokpol Biddokkes Polda Metro Jaya Kompol Asep Winardi menjelaskan empat jenis ambulans Polda Metro Jaya beserta fungsinya. Berikut penjelasannya.

1. Ambulans Keselamatan Lapangan (Keslap)

Ambulans Berlogo Palang Merah Subbid Dokpol Biddokkes Polda Metro Jaya. Foto : Kompas.com

Asep menjelaskan, ambulans jenis ini biasanya digunakan untuk berbagai operasi polisi, pengamanan kegiatan unjuk rasa, pengamanan pertandingan bola, dan pengamanan berbagai kegiatan nasional. Ambulans jenis ini dilengkapi dengan berbagai alat medis seperti tensimeter, alat bantuan pernafasan, alat perekam jantung, hingga seperangkat alat bedah minor. “Dengan seperangkat alat bedah minor ini memungkinkan kami melakukan bedah kecil dalam kondisi darurat,” ujar Asep.

Ia mengatakan, biasanya ambulans tipe ini dicat warna hijau tua dan memiliki logo palang merah di salah satu sisinya. “Jadi ini untuk menunjukkan bahwa ambulans tersebut digunakan untuk korban yang masih hidup dan di dalam ambulansnya terdapat peralatan medis,” sebutnya.

2. Ambulans Piket

Ambulans Subbid Dokpol Biddokkes Polda Metro Jaya. Foto : Kompas.com

Ambulans piket tak berbeda dengan ambulans yang digunakan untuk keselamatan lapangan. Hanya saja ambulans piket memiliki fungsi yang berbeda. “Jadi kami juga menyediakan ambulans untuk piket Bidokkes selama 24 jam penuh,” ujar Asep.

Ambulans ini digunakan saat Bidokkes Polda Metro Jaya memerlukan armada untuk merujuk pasien ke RS Polri Keramat Jati, Jakarta Timur. “Ambulans ini juga kami siagakan untuk pelayanan kesehatan anggota selama bertugas dan untuk para tahanan Rutan Polda Metro Jaya,” kata dia.

3. Ambulans DVI

Ambulans DVI Polda Metro Jaya. Foto : Kompas.com

Ambulans DVI memiliki bentuk tak jauh berbeda dengan ambulans keselamatan lapangan. Namun di sejumlah sisi ambulans terdapat logo DVI. “Ambulans ini biasanya digunakan untuk mengangkut korban meninggal dalam suatu kejadian besar,” ujar Asep.

Kejadian yang dimaksud antara lain bencana alam, bom, dan aksi terorisme lainnya. “Di ambulans ini biasanya tidak dilengkapi dengan peralatan medis karena yang kami angkut biasanya adalah jenazah. Tapi ambulans ini dilengkapi dengan tandu dan kantong jenazah,” kata dia.

4. Ambulans VVIP

Ambulans VIP Polda Metro Jaya. Foto : Kompas.com

Ambulans VVIP memiliki bentuk yang berbeda dengan ambulans lainnya. Ukurannya lebih kecil dan biasanya dicat warna putih. “Ambulans ini biasanya digunakan untuk mengawal saat ada kegiatan Bapak Kapolda atau pejabat utama Polda Metro Jaya lainnya,” kata Asep.

Perlengkapan medis di dalam ambulans ini tak jauh berbeda. Mulai dari alat bantuan pernafasan, tensimeter, hingga alat bedah minor. “Ambulans ini dioperasikan misalnya saat Kapolda sedang menghadiri kegiatan unjuk rasa, berolahraga, dan kegiatan lapangan lainnya,” tuturnya.

Fokus Uni Emirat Arab Kembangkan Industri Medisnya

Pemandangan kota DUbai, Ibukota Uni Emirat Arab pada malam hari. Foto : alldubai.ae

Sebuah laporan yang diterbitkan MENA Research Partners mengungkapkan bahwa industri kesehatan Uni Emirat Arab (UEA) telah bertumbuh sebanyak 10% selama setahun sejak 2015 dan diproyeksikan bernilai lebih dari 103 Miliar AED (28 Miliar USD/393 Triliun IDR) pada tahun 2021. Hal ini membuat pemerintah UEA fokus untuk pengembangan sektor industri medisnya.

Yang pertama adalah menyelenggarakan acara-acara bisnis dalam bidang medis. Arab Health, sebuah pameran kesehatan yang dimiliki UEA, telah berkembang menjadi acara pameran dan konferensi kesehatan terbesar di dunia dan menjadi bukti akan semakin berkembangnya acara serupa di Dubai. Berlangsung setiap tahun di Dubai World Trade Center, Arab Health menarik lebih dari 130.000 pakar kesehatan dari seluruh dunia.

Kemudian menjadikan sektor medis sebagai pilar utama pada Visi UEA 2021. Visi ini sendiri dicetuskan oleh Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, selaku Wakil Presiden dan Perdana Menteri Uni Emirat Arab sekaligus penguasa Dubai pada 2010 lalu.

Salah satu programnya adalah mengkampanyekan secara masif tindakan pencegahan serta mengurangi gaya hidup tidak sehat yang mampu menyebabkan banyak penyakit seperti diabetes, kanker dan penyakit kardiovaskular, yang bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat Dubai terbiasa dengan gaya hidup yang sehat.

Selain itu adalah, adanya program penilaian akreditasi untuk seluruh rumah sakit umum dan swasta, yang juga bertujuan untuk membantu Dubai agar menjadi salah satu negara dengan pusat industri kesehatan terbaik.

Dubai juga membuka jalan bagi penemuan-penemuan medis yang nantinya akan menciptakan bukan hanya penawaran fasilitas kesehatan di kota Dubai namun juga sistem kesehatan secara keseluruhan di Uni Emirat Arab.

Yang terakhir adalah diluncurkannya konsep Dubai Healthcare City oleh pemerintah UEA. Tujuannya adalah untuk menciptakan kemajuan dan penemuan lebih lanjut, bukan hanya di Dubai, melainkan juga di sektor kesehatan UEA secara menyeluruh.

Mohammed Bin Rashid Medical University of Medicine dan Health Sciences, sebuah pusat pendidikan dan ilmu kesehatan yang terletak di Dubai Healthcare City, didirikan pada wadah terpadu yang mendukung pendidikan kesehatan, penelitian dan praktek klinis serta bertujuan untuk menjadi universitas ilmu kedokteran dan kesehatan terkemuka.

OMNI Hospitals Tambah Rumah Sakit Baru di Bekasi Selatan

Konferensi pers acara topping off OMNI Hospitals Pekayon. Foto: Gatra

PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk, pemilik sekaligus operator OMNI Hospitals, telah menyelesaikan proses pembangunan OMNI Hospitals Pekayon, Jumat, (18/5). Ini merupakan Rumah Sakit OMNI Hospitals keempat yang dibangun setelah OMNI Hospitals Pulomas, OMNI Hospitals Alam Sutera, serta OMNI Hospitals Cikarang.

Pihak OMNI Hospitals mengatakan bahwa perusahaan berusaha untuk selalu hadir menjawab kebutuhan akan layanan kesehatan yang berkualitas dengan menyediakan pelayanan medis dengan fasilitas terlengkap dan modern yang didukung para tenaga medis profesional dan memiliki kompetensi di bidangnya bagi seluruh masyarakat.

“Pembangunan OMNI Hospitals Pekayon hari ini merupakan bukti komitmen kami untuk terus bertumbuh dan memberikan pelayanan yang komprehensif bagi masyarakat dan perusahaan di Bekasi,” ujar S. Shrikanth selaku Presiden Direktur OMNI Hospitals.

Lebih lanjut Shrikanth menjelaskan, bahwa pembangunan OMNI Hospitals Pekayon didorong oleh tingginya permintaan akan layanan kesehatan berkualitas dari sektor perumahan dan perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar Bekasi Selatan.

OMNI Hospitals Pekayon nantinya akan memiliki luas bangunan lebih kurang 20.000 m2, terdiri dari 8 lantai, termasuk 2 lantai basement. Selain dilayani oleh dokter-dokter spesialis yang berpengalaman, OMNI Hospitals Pekayon juga dilengkapi peralatan modern seperti CT-Scan, MRI, cath lab, hemodialisa, laboratorium 24 jam serta 5 ruang operasi dan mempunyai kapasitas tempat tidur sebanyak 236 bed untuk kelas perawatan mulai dari Kelas 3 sampai dengan VVIP.

Dr. Rona Tiurani, Direktur OMNI Hospitals Pekayon menambahkan, “Kami memiliki pusat-pusat layanan unggulan terbaik yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Bekasi seperti Cardiovascular Center, Neuroscience Center, Orthopedic Center yang didukung peralatan terbaru dan modern,” ujarnya.

Selain itu, untuk rujukan, di ketiga OMNI Hospitals lainnya, terdapat layanan spesialisasi unggulan lain seperti Urology, Kawasaki, Digestive & Bariatic, Oncology Surgery, Fertility serta Diabetic & Metabolic .

“Kami percaya OMNI Hospitals Pekayon dapat terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Bekasi sebagaimana pelayanan terbaik yang telah diberikan oleh ketiga OMNI Hospitals lainnya. OMNI Hospitals dapat menjadi pilihan utama bagi masyarakat Bekasi,” pungkasnya.

Helm Yang Terintegrasi Dengan Ultrasound Tengah DIkembangkan di Amerika

Brett Byram. Foto : Daniel Dubois/Vanderbilt University

Sejumlah peneliti di Vanderbilt University, Amerika Serikat tengah mengembangkan alat kesehatan berbentuk helm yang terintegrasi dengan teknologi ultrasound (USG) dan electroencephalogram (EEG) yang berfungsi untuk melakukan pencitraan pada otak manusia. Alat ini dikabarkan juga terintegrasi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).

“Kami ingin mengembangkan sebuah teknologi pencitraan untuk mendukung tujuan memantau fungsi otak dan pikiran secara real-time” ujar Brett Byram, perwakilan dari tim peneliti. Dirinya melanjutkan bahwa, penelitian ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk mendeteksi dan menganalisa fungsi otak melalui EEG dan USG.

Integrasi EEG akan memungkinkan dokter untuk melihat perfusi otak dan mengamati bagian otak yang dirangsang oleh emosi, tindakan, atau gerakan tertentu. Byram juga menjelaskan bahwa teknologi ini bisa digunakan untuk pencitraan real-time selama operasi, serta untuk membantu pasien yang memiliki kondisi mobilitas terbatas.

Bryam lebih lanjut mencatat bahwa keuntungan biaya dari kedua USG dan EEG dapat meningkatkan kehadiran perawatan berbasis nilai dalam pengaturan perawatan kesehatan yang berbeda.

Byram saat ini mengembangkan alat tersebut bersama Leon Bellan, seorang profesor teknik mesin dan teknik biomedis, serta Michael Miga, Profesor teknik biomedis, radiologi dan bedah syaraf. Pengembangan proyek ini mendapatkan dana USD 550.000 dari sebuah NGO di Amerika Serikat bernama National Science Foundation Faculty Early Career Development.

BPJS Kenalkan Mobile JKN Kepada Mahasiswa Universitas Yarsi

Mahasiswa YARSI bersama BPJS Kesehatan. Foto : bpjs-kesehatan.go.id

Sebagai penerus bangsa, mahasiswa merupakan sosok yang dikenal dengan karakter yang tangguh, kuat, dan bertanggung jawab untuk memajukan negeri dan mancapai cita cita bangsa. Tak hanya itu, mahasiswa juga sangat terbuka terhadap sesuatu yang baru, terutama dibidang teknologi. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, memang telah mempermudah mereka untuk mendapatkan akses informasi dari seluruh penjuru dunia ini. Kesempatan inilah yang dimanfaatkan oleh BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Pusat untuk memperkenalkan aplikasi Mobile JKN kepada mahasiswa di lingkungan Universitas Yarsi (8/5). Kegiatan ini terselenggara juga atas kerjasama antara BPJS Kesehatan dengan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) yang merupakan salah satu wujud implementasi dalam mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada 2019 mendatang.

Diawali dengan materi Program JKN – KIS diharapkan peserta yang hadir mengetahui dan paham perihal program ini, mulai dari hak dan kewajiban, segmen peserta, alur pelayanan, dan cara pembayaran. Kegiatan ini pun disambut positif oleh peserta yang hadir. Tidak disangka, peserta yang hadir sangat antusias untuk mendengarkan materi dan berpartisipasi pada sesi tanya jawab yang diberikan. Pada kesempatan ini juga BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Pusat mengajak mahasiswa untuk men-download Mobile JKN dengan dibantu oleh petugas yang hadir.

“Kesempatan yang baik tentunya bisa memperkenalkan Mobile JKN kepada mahasiswa disini. Dengan semangat jiwa mudanya diharapkan seluruh mahasiswa yang hadir memaksimalkan manfaat dari fitur – fitur yang terdapat pada Mobile JKN. Jangan lupa juga untuk menyebarkan inovasi terbaru dari BPJS Kesehatan ini kepada keluarga, teman – teman, dan lingkungan sekitarnya untuk segera men-download Mobile JKN.” ungkap Eddy Sulistijanto Hadie selaku Kepala Cabang Jakarta Pusat.

Selain itu, BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Pusat juga menyediakan Mobil Customer Service (MCS). Mobile Customer Service merupakan bentuk layanan kepada peserta yang mengedepankan prinsip “jemput bola” dengan menggunakan mobil khusus yang telah disediakan oleh BPJS Kesehatan. Upaya menjemput bola ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi peserta dalam mengakses informasi demi meningkatkan pemahaman terhadap program JKN – KIS dan kemudahan dalam mendaftarkan dirinya beserta anggota keluarganya sebagai peserta program JKN – KIS.

“Kami ucapkan terimkasih kepada BPJS Kesehatan yang sudah bersedia memberikan informasi terkini terkait program JKN – KIS. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan dampak yang positif baik untuk mahasiswa maupun untuk BPJS Kesehatan,” Ujar Hani, perwakilan Senat Mahasiswa Universitas Yarsi.

Sumber : BPJS Kesehatan

Gunakan Kode Emiten HEAL, Rumah Sakit Hermina Resmi IPO

T Medikaloka Hermina Tbk (Rumah Sakit Hermina) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/5/2018). Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rumah Sakit Hermina Resmi Melantai di BEI", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/16/101550726/rumah-sakit-hermina-resmi-melantai-di-bei. Penulis : Mutia Fauzia Editor : Bambang Priyo Jatmiko. Foto : Kompas

PT Medikaloka Hermina Tbk ( RS Hermina) resmi catatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, (16/5/2018). Pada pencatatan saham kali ini, terdapat 351 juta lembar saham baru yang dilepas ke publik atau sekitar 11,8 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Selama masa penawaran tanggal 8 sampai dengan 11 Mei 2018, Hermina mengalami kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 29 kali.

Pihak Hermina mendaftarkan sahamnya dengan kode emiten HEAL. “Kode ini berarti menyembuhkan, cocok dengan tugas rumah sakit yg membantu menyembuhkan pasien,” kata Direktur Utama RS Hermina Hasmoro.

Dirinya melanjutkan, langkah IPO ini merupakan tonggak strategi jangka panjang yang penting bagi Perseroan untuk memperluas jangkauan pelayanan, menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan, dan meningkatkan layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.

Dana hasil IPO yang diperoleh Perseroan mencapai Rp 1,3 triliun dan sebanyak 25 persen akan digunakan untuk penambahan rumah sakit baru, 25 persen lainnya digunakan untuk pembelian alat medis, sebesar 38 persen untuk penurunan utang Perseroan, dan 12 persen untuk pembiayaan kebutuhan operasional lainnya.

Saat dibuka pukul 09.00 WIB, harga saham Hermina turun 2,7 persen menjadi Rp 3.550 per lembar saham. Total frekuensi transaksi sejumlah 110 kali dengan loan sebanyak 2887. Sementara untuk total nilai transaksi sejumlah Rp 1,09 miliar.

Untuk diketahui, perseroan telah membukukan pertumbuhan kinerja yang baik dengan total pendapatan sebesar RP 2,7 triliun dan EBITDA sebesar RP 574,9 miliar pada tahun fiskal 2017. Dalam tiga tahun terakhir, perseroan telah mencapai pertumbuhan rata-rata tahunan majemuk atau istilahnya Compounded Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 25,296 untuk pendapatan dan 30,8 persen untuk EBITDA.

Pria Ini Siap Berikan Prostesis Gratis Untuk Korban Bom Surabaya dan Sidoarjo

Foto : deliveringdreams.org

Aksi terorisme dan jatuhnya banyak korban di Surabaya membuat munculnya sejumlah pihak yang peduli dan ingin membantu para korban. Salah satunya adalah Coki Tobing. Melalui akun Twitter-nya, @ctkbng yang merupakan CEO Delivering Dreams tersebut menawarkan bantuan prostetis secara gratis bagi korban bom Surabaya.

“Jika korban pengeboman Surabaya butuh prosthesis akibat bom, saya akan berikan gratis,” tulisnya di Twitter pada Minggu (13/5/2018).

Prosthesis sendiri merupakan sebuah alat kesehatan yang didesain untuk menggantikan bagian tubuh tertentu untuk membantu pasien mendapatkan kembali fungsi tertentu setelah bagian tubuhnya cidera berat karena kecelakaan atau terkena penyakit.

Penawaran bantuan alat kesehatan yang harganya tidak murah ini, datang dari inisiatifnya sendiri saat melihat pemberitaan media mengenai korban teror bom di Surabaya dan Sidoarjo.

“Tujuan saya sih memang bisa memberikan apa yang bisa saya kasih. Kebetulan yang bisa saya kasih kan kaki palsu ya. Sebetulnya ini sudah sering saya lakukan, cuma tidak viral sebelumnya dan memang tidak saya publikasikan,” ungkap Coki sebagaimana dikutip dari situs berita bisnis.com.

Dirinya mengungkapkan bahwa setelah cuitannya tersebut, keluarga salah satu korban bernama Nathanael telah menghubunginya. Dia pun telah menyiapkan prostesis untuk bocah berusia 8 tahun itu. Kendati akhirnya takdir berkata lain sebab korban akhirnya meninggal dunia pada Minggu (13/5) pukul 20.15 WIB.

Saat ini memang belum ada lagi keluarga korban yang menghubunginya. Tetapi, Coki akan menunggu jika memang ada korban lainnya yang membutuhkan.

“Baru Nathanael. Saya siap membantu, bukan hanya [korban] di Surabaya, yang di Sidoarjo, saya siap bantu,” tegasnya.

Kolaborasi Dua Perusahaan BUMN Garap Rumah Sakit di Makassar

Groundbreaking RS Royal Bringkanaya. Foto : Tribun Timur.

Perusahaan BUMN bidang konsultan teknik dan manajemen PT Indah Karya (Persero) mengembangkan sayap bisnisnya di bidang kesehatan melalui pembangunan Sumah Sakit Royal Biringkanaya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Sedangkan untuk pengelolaannya nanti, akan dilakukan melalui pola sinergi dengan BUMN lain yakni PT Pelni (persero) yang juga memiliki lini bisnis pengelolaan rumah sakit.

Direktur Utama Indah Karya Nel Adianto mengatakan pembangunan rumah sakit tersebut menjadi salah satu upaya perusahaan untuk memperluas portofolio bisnis bidang sosial infrastruktur.

Konstruksi fisik proyek RS Royal Biringkanaya itu dirancang terdiri dari gedung lima lantai dengan kapasitas 140 kamar disesuaikan dengan kelas perawatan secara proporsional.

Menurut Nel, RS tersebut nantinya lebih menyasar segmen menengah ke bawah dan pengembangan rumah sakit tersebut diyakini memiliki prospek yang cukup bagus. Sesuai dengan perkiraan, konstruksi awal proyek tersebut sudah bisa terlihat pada 10 bulan ke depan.

“Kami sudah melakukan studi kelayakan dan juga terdapat peluang yang sangat potensial untuk mengembangkan lini bisnis sosial berupa pembangunan rumah sakit di kota ini,” pungkas Nel beberapa waktu lalu.

Nextstim Transcranial Magnetic Stimulation Adalah Alat Terapi Untuk Pengidap Depresi

Nextstim Navigated Brain Therapy System. Foto : Medgadget.com

Nextstim, perusahaan alat kesehatan yang berbasis di Helsinki, Finlandia, telah meluncurkan produk Nextstim Navigated Brain Therapy System yang berguna untuk terapi bagi pasien yang mengalami gangguan depresi. Alat ini digunakan untuk memberikan stimulasi magnetik transkranial ke dalam otak.

Pihak Nextim mengatakan bahwa terapi ini sudah diujicoba dan terbukti efektif. Sistem ini terdiri dari stimulator magnetik transkranial, koil stimulasi, kamera stereo yang digunakan untuk melacak lokasi pasien sehubungan dengan koil, elektromiografi, komputer dan perangkat lunak yang menyertainya, layar, dan beberapa peluang dan ujung lainnya.

Martin Jamieson, Chairman dan CEO Nexstim Plc mengatakan bahwa alat ini memiliki kemampuan navigasi unik yang dipersonalisasi untuk setiap pasien guna memberikan rangsangan yang ditargetkan pada area otak secara relevan.

Namun sayangnya, saat ini NBT Navigated Brain Therapy System baru tersedia di pasar Amerika Serikat dan Eropa. Belum ada keterangan resmi kapan Nextstim akan melebarkan pangsa pasarnya ke wilayah Asia.

Ternyata Segini Gaji Karyawan di Sektor Kesehatan!

Ilustrasi Dokter dan Suster. Dua profesi dalam sektor kesehatan. Gambar : mims.com

Semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan membuat naiknya permintaan terhadap layanan di bidang ini. Terkait dengan tren tersebut, dua perusahaan rekrutmen dan pengelola SDM, Persol Indonesia dan Kelly Service merilis laporan daftar gaji karyawan yang bekerja di sektor kesehatan.

Diantaranya meliputi industri jasa layanan rumah sakit, farmasi, serta alat kesehatan. Laporan ini dikeluarkan berdasarkan data yang dihimpun pihak Persol Indonesia dan Kelly Service dengan menggabungkan pengetahuan pasar dari para profesional yang ahli dalam bidang rekrutmen.

Menurut pihak Persol, panduan gaji ini juga didapat dari basis data yang diperbarui. Berikut info selengkapnya:

Rumah Sakit dan Perawatan Kesehatan

1. Direktur Rumah Sakit (pendidikan S-1, masa kerja di atas 15 tahun, rentang gaji Rp 50 juta-Rp 100 juta).
2. Kepala Teknisi (pendidikan S-1, masa kerja di atas 10 tahun, rentang gaji Rp 20 juta-Rp 30 juta).
3. Perawat (pendidikan D-3, masa kerja 3-5 tahun, rentang gaji Rp 4 juta-Rp 7 juta).

Alat Kesehatan

1. Kepala Regulator (pendidikan S-1, masa kerja di atas 15 tahun, rentang gaji Rp 50 juta-Rp 90 juta).
2. Pengendali Keuangan (pendidikan S-1, masa kerja di atas 7 tahun, rentang gaji Rp 50 juta-Rp 80 juta).
3. Manajer Pengembangan Bisnis (pendidikan S-1, masa kerja 5 tahun, rentang gaji Rp 25 juta-Rp 35 juta).
4. Manajer HRD (pendidikan S-1, masa kerja di atas 10 tahun, rentang gaji Rp 25 juta-Rp 35 juta).
5. Product Specialist (pendidikan S-1, masa kerja 2-di atas 10 tahun, rentang gaji Rp 5 juta-Rp 30 juta).
6. Housekeeping Supervisor (pendidikan S1, masa kerja 1-3 tahun, rentang gaji Rp 4 juta-Rp 5 juta).

Farmasi

1. CEO Perusahaan Farmasi (pendidikan S1, masa kerja di atas 10 tahun, rentang gaji Rp 150 juta-Rp 300 juta).
2. Direktur Keuangan (pendidikan S1, masa kerja di atas 15 tahun, rentang gaji Rp 120 juta-Rp 180 juta).
3. Direktur Komersial (pendidikan S1, masa kerja di atas 10 tahun, rentang gaji Rp 100 juta-Rp 200 juta).
4. Direktur Bisnis (pendidikan S1, masa kerja di atas 15 tahun, rentang gaji Rp 100 juta-Rp 180 juta).
5. Direktur Urusan Medis (pendidikan S1, masa kerja 10-15 tahun lebih, rentang gaji Rp 90 juta-Rp 160 juta).
6. Direktur Pemasaran (pendidikan S1, masa kerja di atas 10 tahun, rentang gaji Rp 80 juta-Rp 160 juta).
7. Direktur Komunikasi Korporat (pendidikan S1, masa kerja di atas 15 tahun, rentang gaji Rp 80 juta-Rp 150 juta).
8. Direktur Riset dan Pengembangan (pendidikan S1, masa kerja di atas 10 tahun, rentang gaji Rp 60 juta-Rp 100 juta).
9. Kepala Regulasi (pendidikan S1, masa kerja di atas 15 tahun, rentang gaji Rp 40 juta-Rp 100 juta).
10. Tax and Treasury Manager (pendidikan S1, masa kerja 5-7 tahun, rentang gaji Rp 25 juta-Rp 35 juta).
11. Product Manager (pendidikan S1, masa kerja 3-5 tahun, rentang gaji Rp 15 juta-Rp 25 juta).
12. Retail Key Account Manager (pendidikan S1, masa kerja 3-5 tahun, rentang gaji Rp 15 juta-Rp 20 juta).
13. Area Sales Manager (pendidikan S1, masa kerja di atas 5 tahun, rentang gaji Rp 12 juta-Rp 15 juta).
14. Logistic Executive (pendidikan S1, masa kerja 3 tahun, rentang gaji Rp 6,5 juta-Rp 9 juta).
15. Product Specialist (pendidikan D3, masa kerja 2-3 tahun, rentang gaji Rp 5 juta-Rp 7 juta).