Peninjauan oleh tim Kemenkes tentang persiapan pembukaan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS. Foto: Detik.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan kunjungan verifikasi untuk peninjau persiapan pembukaan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Dalam kunjungan tersebut melibatkan sejumlah perwakilan Kemenkes yang hadir ke kampus ITS di Surabaya.
Rombongan Kemenkes yang melakukan peninjauan di ITS dipimpin oleh Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes, Drg Arianti Anaya MKM. Kedatangan rombongan Kemenkes pada Jumat (17/2/2023) disambut oleh sejumlah pemimpin ITS, termasuk Rektor Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng.
Dalam sambutannya, Ashari menyampaikan bahwa pendirian fakultas baru ini dilatarbelakangi oleh kurangnya jumlah dokter di Indonesia. Dia menjelaskan, menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), idealnya satu dokter melayani seribu orang.
Namun, pada kenyataannya, jumlah dokter di Indonesia belum memenuhi kriteria itu. Saat ini, Indonesia hanya memiliki 170.000 dokter sehingga masih membutuhkan sekitar 100 ribu dokter baru untuk memenuhi standar WHO.
“Dari data Direktorat Pendidikan Tinggi, tiap tahunnya Indonesia meluluskan sekitar 4.500 dokter baru. Sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia, ITS tentu ingin turut berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan dokter,” ujar guru besar Teknik Elektro ITS itu sebagaimana dilansir dari Detik (17/02/2023).
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS Ingin Melahirkan Dokter Melek Teknologi
Selain mencetak lulusan dokter, ITS juga berupaya melahirkan dokter yang menguasai teknologi. Ashari mengatakan bahwa dengan adanya Fakultas Kedokteran dan Kesehatan di ITS, mereka ingin menghasilkan lulusan dokter yang melek teknologi.
“Karena ketika kedokteran dikolaborasikan dengan teknologi, hal itu dapat membawa perubahan yang besar,” kata Ashari dengan nada optimistis.
Dirjen Nakes Kemenkes RI, Drg Arianti Anaya, membenarkan apa yang disampaikan Ashari. Menurutnya, kolaborasi antara teknologi dengan dunia kedokteran akan sangat baik sekali. Terlebih lagi mengingat alat kesehatan di Indonesia hingga saat ini masih didominasi oleh impor.
“Alat kesehatan di Indonesia 95% di antaranya adalah hasil impor. Ini cukup ironis mengingat banyaknya insinyur dan juga dokter yang kompeten di Indonesia,” katanya.
Di akhir acara, Ashari menyatakan bahwa ITS akan terus mempersiapkan diri untuk membuka fakultas yang berfokus pada pelayanan kesehatan ini.
“Semoga dengan adanya Fakultas Kedokteran dan Kesehatan dapat memberikan kontribusi bagi dunia kedokteran di Indonesia,” ujarnya.
Mabes Polri dalam waktu dekat akan merealisasikan rencana untuk membangun RS Bhayangkara Kelas IV di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Rumah sakit ini akan berdiri di atas tanah hibah Pemerintah Kabupaten Jombang dengan luas 2.600 meter persegi.
Pembangunan fasilitas kesehatan di Jombang ini diharapkan dapat memberikan kesejahteraan bagi anggota Polri dan juga masyarakat umum.
“Harapannya, semoga RS Bhayangkara ini ke depan dapat mensejahterakan anggota Polri khususnya dalam pelayanan kesehatan. Dan tentu saja juga bagi masyarakat Jombang,” kata Karo Jamengar Srena Polri, Brigjen Pol. Andik Setiyono, S.I.K, S.H, M.H, dilansir dari Tribratanews Kamis (16/02/2023).
Brigjen Polisi Andik mengatakan lebih lanjut bahwa RS Bhayangkara ini ke depan akan berkualifikasi di atas poliklinik. Dengan adanya pembangunan fasilitas kesehatan ini diharapkan dapat memudahkan pengobatan bagi anggota Polri di Jombang.
Anggota Polri yang ingin mendapatkan perawatan maupun pengobatan tidak perlu jauh-jauh lagi pergi ke RS Bhayangkara Kediri atau bahkan Jakarta.
Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab memberikan tambahan informasi bahwa di Kabupaten Jombang sendiri saat ini sudah ada 11 Rumah Sakit yang mampu memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Dengan rencana pembangunan Rumah Sakit Bhayangkara Polri maka diharapkan manfaat bagi masyarakat luas juga semakin mudah dirasakan.
“Saya harap dengan adanya RS Bhayangkara di Kabupaten Jombang ini bisa memberikan manfaat untuk masyarakat luas. Bukan hanya bagi anggota atau warga Polri, tapi juga terutama masyarakat Kabupaten Jombang. Semoga semuanya bisa terlayani dengan baik seiring kehadiran fasilitas kesehatan yang ada,” kata Bupati Jombang.
Sebagai sebuah fasilitas kesehatan kelas IV, diharapkan RS Bhayangkara dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Jombang. Peningkatan fasilitas kesehatan seperti ini memang diharapkan mampu menjangkau lebih banyak pasien dan siapa saja yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Tim Mahasiswa yang berhasil meraih medali emas di Thailand. Foto: Tempo.
Tim mahasiswa Universita Brawijaya berhasil mendapatkan medali emas di ajang kompetisi sains internasional Thailand Investors Day 2023. Perhelatan yang berlokasi di Bangkok International Trade & Exhibition Centre (BITEC) ini diadakan oleh National Research Council of Thailand (NRCT).
Mahasiswa yang mengikuti acara pada 2-6 Februari 2023 terdiri dari dua orang mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Gigi, Shofi Ramadhani dan Linda Risalatul Muyasaroh. Kemudian lima dari Teknik Elektro Fakultas Teknik yaitu M. Dilan Linoval, Muhammad Romadhani Prabowo, Akmal Mulki Majid, Raden Aryanta Luthfi Widyatna dan Fadhil Raditya Abhiseka.
Dilansir dari Tempo, juru bicara tim mahasiswa Universita Brawijaya, Shofi mengatakan medali emas yang mereka dapatkan berasal dari produk pensteril alat kesehatan (alkes). Nama dari karya mereka juga cukup unik yaitu ‘Alladin.’ Mereka mendeskripsikan alat ini dengan sebutan ‘Magic Toolbox Plasma-Based Integrated Solar Cell with Internet of Things.’
Tim Mahasiswa Universitas Brawijaya Membuat Alat Bermetode Plasma
Alladin dikembangkan di bawah bimbingan tiga dosen bernama Eka Maulana (dosen FT), dan dua dari FKG, yaitu Yuanita Lely Rachmawati dan Yuli Nugraeni. Beliau bertiga membimbing proses pembuatan alat yang terkoneksi internet (Internet of Things/IoT) dengan fungsi untuk menyimpan dan mensterilkan berbagai alat kesehatan di dalamnya.
“Alat ini memiliki metode plasma yang menggunakan panel surya untuk sumber energi listriknya. Alhamdulillah, karya kami ini mampu bersaing bersama 468 inovasi mahasiswa dari 24 negara berbeda dan membawa medali emas ke Indonesia,” kata Shofi, dilansir dari Tempo, 16 Februari 2023.
Tujuan pembuatan alat ini salah satunya untuk membantu tenaga medis khususnya di daerah yang sulit mendapatkan pasokan listrik. Maka dari itu Alladin menggunakan panel surya.
Shofi menjelaskan lebih lanjut mengenai kelebihan Alladin dibandingkan autoklaf. Sebuah pemanas uap tertutup untuk mensterilisasi benda dalam suhu dan tekanan tinggi selama sekitar 15 menit. Akan tetapi besarnya peningkatan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan untuk meningkatkan suhu dalam autoklaf.
Kelebihan Alladin ada beberapa. Diantaranya ukuran lebih kecil dan praktis sehingga mudah dibawa ke daerah terpencil, rendah konsumsi listrik, dan waktu yang dibutuhkan untuk mensterilkan alat kesehatan hanya 300 detik atau setara 5 menit setelah dipakai.
Tim mahasiswa ini juga mendapatkan penghargaan dari Malaysian Research and Innovation Society (MyRIS) dari ajang yang sama. Harapan ke depan Alladin dapat diproduksi secara massal untuk memberikan manfaat yang mudah dijangkau oleh masyarakat umum.
Inkubator bayi adalah perangkat berbentuk seperti tabung dengan bagian pelindung terbuat dari kaca atau plastik. Fungsi alat ini untuk melindungi bayi yang lahir prematur dan kondisi lain yang membutuhkan perawatan intensif.
Alat kesehatan ini biasanya tersedia di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) atau ruang perawatan intensif neonatal. Fungsi utamanya adalah menjaga kondisi bayi dengan masalah kesehatan atau bayi prematur.
Fungsi
Ilustrasi inkubator untuk bayi. Foto: Flickr.
Inkubator bayi memiliki fungsi utama untuk menyediakan lingkungan dan kondisi ideal bagi bayi khususnya untuk bayi yang lahir prematur.
Dilansir dari Webmd, bayi prematur tidak memiliki kemampuan mengatur suhu tubuh dan hanya memiliki sedikit kandungan lemak sehingga rawan mengalami hipotermia. Kondisi seperti ini beresiko menyebabkan tubuh kehilangan panas lebih cepat dibandingkan kemampuan tubuh memproduksi panas. Apabila ini dibiarkan berpotensi menyebabkan kesulitan nafas sampai gangguan pertumbuhan.
Inkubator mencegah hipotermia dengan memberikan suhu optimal untuk bayi. Suhu di dalam inkubator dapat diatur baik secara manual atau otomatis berdasarkan suhu tubuh bayi. Alat ini juga berfungsi memberikan kelembaban yang dibutuhkan untuk mencegah bayi mengalami gangguan kulit.
Fungsi tambahan lain yaitu memberikan perlindungan dari paparan dunia luar. Salah satunya suara. NICU adalah area yang sibuk dan cenderung bising. Inkubator mampu melindungi bayi dari paparan suara dan cahaya yang dapat mengganggu mereka untuk tidur. Apabila paparan ini dibiarkan bisa berpotensi menyebabkan naiknya tekanan darah dan stres pada bayi.
Berbagai Jenis Inkubator
Ilustrasi bayi di dalam inkubator. Foto: Piqsels.com.
Secara umum inkubator untuk bayi terdiri dari tiga, yaitu inkubator terbuka, tertutup, dan portabel.
1. Terbuka
Dilansir dari Halodoc, inkubator terbuka adalah alat yang berfungsi untuk menghangatkan dan memberi sinar pada bayi. Sesuai namanya, alat ini tidak dilengkapi tabung transparan di bagian atas. Kelebihan inkubator jenis ini mudah bagi dokter atau perawat untuk menjangkau bayi. Di sisi lain tidak memiliki fitur pengendali kelembaban udara dari luar.
2. Tertutup
Perlindungan ekstra mampu diberikan oleh inkubator tertutup. Berbeda dari jenis terbuka, perangkat ini dilengkapi oleh sistem penyaringan untuk menghalau kuman dari luar ke dalam.
Perbedaan utama berikutnya dibandingkan inkubator terbuka terletak pada sistem penyebaran panas dan fitur pengendalian suhu. Inkubator tertutup dilengkapi fungsi untuk menghembuskan suhu hangat lewat kanopi yang ada di sekitar bayi.
Selain itu kelembaban dan suhu bisa dikendalikan manual melalui tombol kendali di luar inkubator. Selain dikendalikan manual, sistem pengendalian ini juga bisa dikendalikan otomatis dengan masukan (input) dari sensor yang terpasang pada kulit bayi.
3. Portabel
Seperti namanya, inkubator portabel mudah dipindahkan atau dibawa ke mana saja. Biasanya digunakan bagi bayi yang perlu dipindahkan dari dan ke satu lokasi atau rumah sakit ke fasilitas kesehatan lain.
Untuk menjaga kondisi bayi saat dipindahkan maka perangkat ini sudah dilengkapi oleh berbagai pendukung. Mulai dari pompa infus, ventilator mini, monitor pernapasan, oksimeter, dan tabung oksigen.
Kondisi Bayi yang Perlu Menggunakan Inkubator
Ilustrasi inkubator yang dapat dipindahkan. Foto: mcasiwakuni.marines.mil.
Ada beberapa kondisi sehingga menyebabkan bayi membutuhkan inkubator. Beberapa diantaranya:
1. Bayi Prematur
Kelahiran prematur adalah alasan paling umum mengapa bayi membutuhkan beberapa waktu untuk berada di dalam inkubator. Bayi yang lahir lebih cepat dari perkiraan, atau sebelum mencapai 37 minggu dapat mengalami beberapa gangguan.
Gangguan tersebut antara lain berat badan yang kurang, gangguan suhu tubuh, sampai kondisi organ vital yang tidak stabil. Dengan menggunakan inkubator, bayi di dalamnya diberikan bantuan untuk mengatur suhu tubuh dan kondisi untuk meningkatkan kalori untuk tumbuh kembang organ bayi.
2. Trauma Saat Persalinan
Proses lahir yang sulit atau traumatik menyebabkan kekurangan oksigen atau gangguan peredaran darah. Dokter dapat menangani kondisi kurang ideal ini dengan memasukkan bayi ke dalam inkubator. Tindakan ini juga dapat mencegah cedera otak pada bayi.
3. Infeksi
Bayi yang baru lahir cenderung belum memiliki sistem imun yang kuat sehingga rentan terpapar infeksi dan penyakit. Perangkat ini mampu meminimalisir resiko infeksi yang dapat diderita bayi.
4. Sindrom Gangguan Pernapasan
Respiratory Distress Syndrome (RDS) atau Sindrom Gangguan Pernapasan adalah gangguan yang disebabkan kondisi paru-paru yang belum berkembang sempurna. Gangguan RDS menengah dapat diatasi dengan mesin yang mendorong udara melalui hidung. Sementara itu bagi bayi dengan gangguan RDS berat mungkin membutuhkan ventilator atau tabung pernafasan.
5. Hipoglikemia
Kondisi kadar gula dalam tubuh terlalu rendah. Hipoglikemia dapat disebabkan lahir prematur, infeksi, atau lahir dari ibu yang menderita diabetes.
6. Berat Badan Bayi Rendah Saat Lahir
Selain masalah suhu tubuh, bayi yang lahir dengan berat badan rendah atau sedikit lemak alami cenderung memiliki masalah kesehatan yang serupa dengan bayi prematur. Oleh karena itu, inkubator dapat memberikan oksigen tambahan dan lingkungan yang tepat untuk membantu mengatasi masalah kesehatan yang mungkin terjadi.
Inkubator bayi merupakan fasilitas penting dalam perawatan bayi yang membutuhkan perhatian khusus, terutama yang lahir prematur atau dengan kondisi kesehatan yang memerlukan pengaturan lingkungan yang ideal.
Dengan adanya inkubator berkualitas, fasilitas kesehatan dapat memberikan perawatan terbaik. Proses tumbuh kembang bayi menjadi maksimal dan kondisi kesehatannya selalu terjaga.
Mokhamad Cucu Zakaria, Asisten Deputi Bidang Kebijakan Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan. Foto: Antara News.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mencatat angka Rp22,2 Triliun untuk biaya pelayanan gagal ginjal. Jumlah tersebut didapatkan pada periode antara 2014 – 2022.
“Gagal ginjal termasuk ke dalam penyakit katastropik dari delapan penyakit. Gangguan pada ginjal ini ada pada urutan keempat di bawah jantung, kanker, dan stroke,” ujar Asisten Deputi Bidang Kebijakan Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan, Mokhamad Cucu Zakaria melalui kanal diskusi daring dilansir dari Antara News (15/02/2023).
Apabila dihitung seluruhnya, biaya pelayanan kesehatan tersebut meningkat dari semula Rp33,3 triliun menjadi Rp97 triliun. Sebanyak 24-26% dari total biaya itu dialokasikan kepada pelayanan delapan penyakit katastropik. Ke delapan penyakit itu antara lain gagal ginjal, sirosis hepatis, hemofilia, kanker, jantung, leukemia, stroke, dan thalassemia.
BPJS Memberikan Kemudahan Akses Pelayanan Gagal Ginjal
Mokhamad Cucu Zakaria, Asisten Deputi Bidang Kebijakan Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan. Foto: Antara News.
BPJS Kesehatan berupaya memberikan kemudahan bagi pasien untuk mengakses pelayanan dan administrasi untuk penyakit gagal ginjal. Diantaranya saat menjalani terapi rutin seperti hemodialisa pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
Komitmen BPJS Kesehatan diwujudkan salah satunya dengan menggunakan selang sekali pakai pada layanan hemodialisa. Akan tetapi apabila situasi mengharuskan penggunaan selang reuse maka dikecualikan.
Pada layanan Hemodialisa (HD) ini dibutuhkan kolaborasi antara pasien dan pihak pemberi layanan kesehatan. Pasien diharapkan aktif untuk memastikan pelayanan yang didapatkan memang sesuai. Di sisi lain pihak klinik atau rumah sakit juga berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan sesuai dengan hak dan kebutuhan pasien.
Distributor alat kesehatan (alkes) seperti dialyzer untuk gagal ginjal juga harus turut aktif menjaga mutu dan akuntabilitas penggunaan alat dialyzer single use. Pihak Kementerian Kesehatan dan organisasi profesi di bidang medis juga turut bertanggung jawab untuk menetapkan standar pelayanan hemodialisis yang baik.
Cucu juga menjelaskan mengenai pelayanan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) pemasangan awal kateter dapat dilakukan oleh dokter spesialis bedah. Selain itu juga bisa oleh dokter spesialis penyakit dalam yang terlatih. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2023.
Tampak depan Rumah Sakit Haji Jakarta. Foto: Medcom.Id/UIN Jakarta.
Rumah Sakit (RS) Haji Jakarta resmi ditetapkan menjadi RS Pendidikan Satelit untuk Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati dan Fak. Kedokteran UIN Jakarta. Atas pembaharuan status ini diharapkan RS Haji Jakarta mampu meningkatkan mutu pendidikan, riset, dan pelayanan di bidang kedokteran dari lulusan tenaga kesehatan yang dapat diandalkan.
Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI (SK Menkes) Nomor HK.01.07/Menkes/61/2023 tentang Penetapan Rumah Sakit Haji Jakarta sebagai Rumah Sakit Pendidikan Satelit untuk Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta dan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah dibuat. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 27 Januari 2023, ketika ditandatangani oleh Menkes Budi G. Sadikin.
SK Menkes menyatakan bahwa Rumah Sakit Haji Jakarta telah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Satelit untuk Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta dan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Kutipan tersebut berasal dari laman UIN Jakarta, pada hari Kamis, 16 Februari 2023.
RS Haji Jakarta juga Ditetapkan Sebagai Tempat Pendidikan Tenaga Kesehatan Lain
SK Menkes selain digunakan pada RSUP Fatmawati dan FK UIN Jakarta juga menetapkan RS Haji Jakarta sebagai lokasi pendidikan untuk tenaga kesehatan lain. Penetapan ini sekaligus menjadi dasar bagi pihak Rumah Sakit Haji Jakarta untuk memberikan pendidikan, pelayanan dan penelitian terpadu.
Semua unsur di atas dilakukan dengan mengutamakan tata kelola klinis yang rapi, juga memperhatikan perkembangan ilmu serta teknologi kedokteran, kedokteran gigi, dan kesehatan lain berbasis bukti. Tentunya dengan memperhatikan aspek etika profesi dan hukum kesehatan.
Sebagaimana dilansir dari Medcom (16/02/2023), Penetapan Rumah Sakit Haji Jakarta sebagai Rumah Sakit Pendidikan mengacu pada setidaknya 10 regulasi, termasuk Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, dan Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 2015 tentang Rumah Sakit Pendidikan.
Selain itu, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2022 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 2015 tentang Rumah Sakit Pendidikan juga menjadi acuan. Kutipan tersebut diambil dari sebuah laman terkait UIN Jakarta, pada tanggal 16 Februari 2023.
Dalam kesempatan terpisah, Rektor UIN Jakarta, Amany Lubis, mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi penetapan Rumah Sakit Haji Jakarta sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi Fakultas Kedokteran UIN Jakarta. Ia menyatakan bahwa penetapan tersebut akan semakin mengukuhkan posisi UIN Jakarta dalam bidang riset, pendidikan kedokteran, serta pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Keputusan ini seiring sejalan dengan upaya UIN Jakarta dalam memperkuat integrasi ilmu di lingkungan kampus,” tambahnya.
Pelayanan tes DNA personalisasi oleh Asa Ren. Foto: e27.co.
Perusahaan data DNA Asa Ren yang berbasis di Indonesia berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar US$8,15 juta. Nominal tersebut akan digunakan untuk memperdalam kemampuan digital, mengembangkan bioinformatika klinis, e-health passport, dan database klinis-genomik yang berfokus pada penyakit tidak menular.
Dana jutaan dolar tersebut didapatkan dari Top Harvest Capital, Kejora Capital, dan Marcy Venture Partners. Sementara itu investor angel seperti Northstar Ventures, Naya Capital, dan PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk juga turut bergabung.
Menurut Menteri Kesehatan Indonesia, terdapat lebih dari 70% kematian di Indonesia disebabkan penyakit yang sebenarnya dapat dicegah. Melalui pendeteksian DNA, berbagai penyakit seperti diabetes, stroke, CAD, bahkan kanker dapat dideteksi segera. Akan tetapi hanya 17% fasilitas kesehatan di Indonesia yang memiliki kemampuan preventif.
Perusahaan DNA Asa Ren Berupaya Menyediakan Data Klinis
Pelayanan tes DNA personalisasi oleh Asa Ren. Foto: e27.co.
Melihat itu, Asa Ren berupaya untuk menyediakan data mengenai kesehatan, nutrisi, dan klinis penduduk Indonesia. Perusahaan yang didirikan oleh CEO Aloysius Liang ini memiliki tujuan untuk mempercepat penemuan obat dan perawatan orang per orang bagi fasilitas kesehatan di Asia Tenggara.
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan mengembangkan basis data klinis-genomik dari penduduk di kawasan. Agar pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang dipersonalisasi, Asa Ren menawarkan solusi yang memungkinkan pasien mengelola data kesehatan mereka.
Data kesehatan tersebut didapatkan dari profil genetik, 360 fenotipe, dan catatan medis. Apabila seluruh catatan ini lengkap maka pelayanan kesehatan dapat lebih mudah dipersonalisasi untuk setiap orang.
Saat ini Asa Ren memberikan pelayanan tes DNA langsung ke konsumen. Di dalam hasil tes akan didapatkan lebih dari 360 laporan termasuk apa saja resiko kesehatan yang mungkin diderita. Selain itu ada pula laporan bagi setiap jenjang usia mulai dari dewasa, orang dewasa muda, sampai anak-anak.
Perusahaan DNA Asa Ren sudah menjalin kesepakatan bersama 47 rekanan rumah sakit dan fasilitas kesehatan. Perusahaan ini mengharapkan untuk terus bertumbuh dengan cara melebarkan sayap distribusinya ke lebih dari 60 rumah sakit dan faskes di akhir 2023.
Tepatnya pada 2021, pemerintah RI menyatakan akan melakukan penghapusan kelas BPJS Kesehatan. Sebelumnya terdapat kategori untuk rawat inap mulai dari kelas I, II, dan III.
Rencana ini bertujuan untuk memperbaiki sistem jaminan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Dengan begitu semua orang memiliki akses yang sama terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Dilansir dari Detik Finance, Menteri Kesehatan Budi Sadikin mengatakan penghapusan kelas BPJS Kesehatan akan dilakukan bertahap. Ke depan, rumah sakit menggunakan sistem yang disebut sebagai Kelas Rawat Inap (KRIS) untuk penanganan pasien yang membutuhkan rawat inap.
Penghapusan Kelas BPJS Kesehatan Masih Menunggu Finalisasi
logo bpjs kesehatan
Rencana penghapusan kelas BPJS Kesehatan ini akan menghapus kelas I, II, dan III menjadi satu kelas termasuk dengan iurannya. Selain itu, fasilitas yang akan didapatkan oleh pasien rawat inap pengguna BPJS Kesehatan juga turut berubah.
Dilansir dari Kompas.Com pada Jumat (10/02/2023), KRIS akan menempatkan empat kamar tidur dalam satu ruang rawat inap. Berbeda dari yang selama ini sudah dilakukan bagi peserta kelas 3 terdapat enam tempat tidur dalam satu ruangan. Sementara itu kelas 2 empat tempat tidur, dan kelas 1 dua tempat tidur.
Akan tetapi sampai saat ini perubahan masih dalam tahap finalisasi. Menurut Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional, Muttaqien, penghapusan kelas BPJS Kesehatan masih menunggu proses finalisasi dari revisi ketiga Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
Saat ini, pembahasan masih terus dilakukan di dalam pemerintah. Muttaqien memberikan keterangan ini ketika dikonfirmasi oleh Kompas.com pada hari Jumat, 10 Februari 2023.
Mutaqqien juga menjelaskan tidak ada perubahan iuran BPJS Kesehatan setidaknya sampai tahun 2024. “Masih sejalan dengan Perpres No. 64 Tahun 2020,” kata Muttaqien.
Begitu pula Dirut BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengamini hal tersebut. Ia memastikan bahwa iuran peserta tidak ada perubahan nominal walaupun kelas I, II, dan III rawat inap BPJS Kesehatan akan dihapus.
Masih Diperlukan Pembenahan
Ilustrasi ruang rawat inap. Foto: Wikimedia.
Menurut Ali Ghufron dilansir dari CNBC Indonesia (10/02/2023) masih banyak hal yang harus dibenahi sebelum menerapkan sistem KRIS. Ketentuan baru dalam Pasal 18 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 tentang jumlah tempat tidur rawat inap.
Tapi di sisi lain ia mengungkapkan bahwa masih banyak antrian untuk masuk ruang rawat inap. Hal ini menjadi lebih berat setelah adanya ketentuan tersebut.
Ali Ghufron menekankan bahwa implementasi sistem KRIS harus memiliki tujuan untuk meningkatkan mutu layanan. Apabila itu terjadi maka tidak ada pihak yang dirugikan. Ia berpendapat bahwa BPJS harus memandang sistem KRIS sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik.
Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan kebijakan mengenai vaksin booster kedua. Dilansir dari situs Kemkes.Go.Id, pemberian vaksin ini gratis bagi seluruh masyarakat yang berusia 18 tahun ke atas dimulai sejak 24 Januari 2023.
“Vaksin ini gratis. Diutamakan untuk mereka yang sudah enam bulan lebih mendapatkan vaksin booster pertama. Dapat di cek di aplikasi PeduliLindungi,” kata Menteri Kesehatan, Budi G. Sadikin sebagaimana dilansir dari situs Sehat Negeriku Kemkes.Go.Id.
Saat ini masih termasuk ke dalam masa transisi dari pandemi menuju endemi. Karena itu pemerintah akan lebih agresif dalam mensosialisasikan tentang protokol kesehatan, varian baru, imunitas, dan tentu saja tentang vaksinasi kepada masyarakat.
Pemberian booster kedua dilakukan untuk mempercepat proses vaksinasi dan meningkatkan titer antibodi serta memperpanjang perlindungan. Ini sejalan dengan Imendagri Nomor 53 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 pada masa transisi menuju Endemi.
Pemerintah juga memastikan ketersediaan stok vaksin dengan memprioritaskan vaksin nasional dan menambahkan indikasi penggunaan vaksin nasional untuk anak, remaja, dan booster heterolog.
Sementara itu mengenai pilihan vaksinasi berbayar masih berada dalam kajian. Sampai saat ini sifatnya masih merupakan pilihan dan paling cepat baru bisa diterapkan setelah masa transisi dari pandemi ke endemi berakhir.
Tahun 2023 adalah tahun pergeseran status dari pandemi menjadi endemi bagi Indonesia. Kemenkes sendiri sudah menyusun kerangka strategi dalam tahapan transisi ini sambil terus berdialog bersama World Health Organization (WHO).
Menurut Menkes Budi, WHO terus memeriksa dan memberikan ulasan dari setiap negara mengenai dampak COVID-19. Hal ini dilakukan terutama pada rumah sakit dan jumlah rasio kematian yang diakibatkan oleh COVID-19.
Menkes Budi berkata, “Jika angka pasien yang masuk rumah sakit, ICU, dan kematian sama dengan penyakit menular lain seperti influenza, demam berdarah, tuberkulosis, dan malaria, maka ini berarti masuk kategori infeksi biasa. Hal ini akan menjadi pertimbangan utama untuk mencabut status public emergency of International concern. Atau lebih dikenal sebagai status pandemi dunia.”
Startup kesehatan SwipeRx adalah perusahaan di bidang medtech dari Singapura. Belum lama ini rebrand dari mClinica Pharmacy Solutions tersebut memberikan pengumuman tentang penambahan dana segar. Tepatnya senilai $10 juta atau jika dirupiahkan menjadi sekitar Rp151.3 miliar.
Dana tersebut diperoleh dari Sanofi Global Health Unit dan Cercano Management. Sementara itu investor sebelumnya seperti Johnson & Johnson, SIG, dan Patamr Capita juga turut berpartisipasi dilansir dari Techinasia.com.
Pada bulan Mei 2022, startup kesehatan SwipeRx juga telah mengumumkan kenaikan putaran seri B sebesar $27 juta. Pihak yang memimpin putaran ini dipimpin oleh MDI Ventures Indonesia. Dengan pihak lain yang turut berpartisipasi antara lain Bill & Melinda Gates Foundation, Johnson & Johnson Impact Ventures, SIG, dan investor global lainnya.
Alokasi Pendanaan Seri B yang Akan Dilakukan oleh Startup Kesehatan SwipeRx
Foto: SwipeRxapp.com.
Dana segar yang baru diperoleh nantinya akan dialokasikan untuk pos berikut dilansir dari Dailysocial.id:
Memperluas platform B2B untuk industri farmasi di pasar utama
Membangun sistem logistik dan pembiayaan di bidang farmasi
Mempercepat implementasi solusi baru untuk manajemen titik penjualan dan inventaris
Mengembangkan jaringan apotek di pasar utama
Memperkuat tim data
SwipeRx memiliki harapan dan ambisi untuk menjadi penyedia obat-obatan berkualitas dan terjangkau di seluruh kawasan Asia Tenggara. Hal ini diungkapkan oleh Founder & CEO SwipeRx, Farouk Meralli. Pendanaan seri B ini membuktikan SwipeRx mampu memenuhi ambisi tersebut. Selain itu perusahaanstartup kesehatan dari Singapura ini terus berupaya menunjukkan kemampuannya dalam memimpin pasar sekaligus memiliki fundamental ekonomi yang kokoh untuk terus bertumbuh dengan cepat.
“Kami harap untuk terus mempercepat kemajuan kami lebih jauh lagi melalui suntikan dana segar dari berbagai investor ternama ini,” kata Meralli.
SwipeRX akan terus memperluas jaringannya dengan memiliki lebih dari 250 ribu apoteker profesional dan 50 ribu apotek di wilayah Asia Tenggara. Solusi yang diberikan dapat memungkinkan pengguna untuk mengakses peralatan dan informasi digital yang dibutuhkan. Dengan begitu mereka dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien dan mengelola apotek.
Indonesia sendiri merupakan pasar terbesar SwipeRx. Terdapat lebih dari 12.000 apotek retail. Jumlah tersebut merupakan ¼ dari seluruh apotek di kawasan Asia Tenggara yang menggunakan teknologi dari perusahaan ini.