spot_img

Vires Seven Adalah Produk Sanitizer Berbahan Non Alkohol

Vires Seven merupakan perusahaan asal Jepang yang memproduksi produk sanitizer. Menurut pihak produsen, produk yang kini sudah bisa didapatkan di pasar Indonesia tersebut menggunakan bahan non alkohol serta mendapatkan sertifikiasi produk Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Shigetoshi Okada selaku General Manager Vires Seven, mengatakan produknya tidak hanya berfungsi sebagai hand sanitiezer, tetapi juga bisa digunakan untuk kepentingan lainnya dan sangat aman untuk digunakan orang dewasa maupun anak-anak.

“Vires Seven sudah diakui oleh profesional, aman dan mampu menghilangkan bau dan bisa diaplikasikan di berbagai tempat. Produk ini adalah pensteril yang aman bagi manusia dan hewan peliharaan. Tidak hanya di rumah, Vires Seven juga telah digunakan di instansi umum seperti klinik perawatan, penitipan anak, alat-alat kedokteran, industri makanan dan lingkungan profesional lainnya. Juga telah terbukti sebagai anti bakteri dan virus, serta mampu mengurai sumber bau yang berasal dari kuman,” ujarnya.

Produk ini juga bisa digunakan untuk membersihkan toilet membersihkan helm, menghilangkan bau rokok, menghilangkan bau kaki dan menjaga steril lemari pakaian dan juga banyak lagi lainnya.

Masuknya Vires Seven ke Indonesia di bawah naungan PT Kibo Trading, diharapkan juga akan memberikan sumbangsih solusi untuk masalah kesehatan di Indonesia, selain itu market pasar yang dinilai sangat potensial secara bisnis, juga menjadi target mereka agar produknya bisa disebarkan diseluruh wilayah Indonesia.

Berbagai produk Vires Seven yang akan masuk di Indonesia antara lain Vires Seven botol spray 500ml, botol mini (100ml), Vires Seven pompa da nisi ulang (500ml),Vires Seven Ultrasonic Nebulizer. Vires Seven cairan khusus Ultra Sonic Nebulizer (1 kotak untuk 1 bulan), Vires Seven wadah kubus.

Perizinan DI Sektor Alkes Dan Farmasi Akan Lebih Singkat, Kok Bisa?

Maura Linda SItanggang. Foto : Kompas

Seiiring dengan terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) No 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan diyakini bakal berdampak pada perizinan yang lebih singkat.

Hal ini ditandai dengan tengah digodoknya peraturan agar setiap perizinan bisa langsung dari satu pintu saja di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Maura Linda Sitanggang menyatakan bahwa dengan percepatan perizinan ini nantinya investasi di sektor farmasi semakin kencang.

“Kalau nantinya ditemukan memang feasible dari ekonomi dan kesehatannya, mungkin ada beberapa yang tertarik investasi ke bahan baku,” tuturnya usai pembukaan pameran niaga farmasi, Selasa (27/3).

Kementerian Kesehatan yang saat ini menaungi sektor industri farmasi mempunyai roadmap terkait bahan baku tersebut. Hal ini terlihat meningkatnya hasil capaian investasi industri farmasi di Indonesia pada tahun 2016 dan 2017 lalu senilai Rp 5,7 triliun. Dimana tahun sebelumnya hanya sekitar Rp 2,4 triliun.

Alokasikan Dana 15 M, Pemkot Balikpapan Bangun Tiga Puskesmas

Kota Balikpapan. Foto : Transonlinewatch.com

Pemerintah Kota Balikpapan tahun ini membangun tiga Puskesmas yang berada di daerah pinggiran kota yakni Kelurahan Lamaru, Kelurahan Margomulyo serta puskesmas Telaga Sari.

Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan bersama pemkot Balikpapan mengalokasikan anggaran sekitar Rp15 miliar pada tahun anggaran 2018 ini.

“Puskesmas Lamaru kita akan jadikan puskesmas pendukung pariwisata karena berada dekat dengan wisata pantai Manggar. Disana anggaran sekitar Rp10 miliar karena kita lakukan penutupan lahan. Itu yang besar,” jelas Kepala DKK Balikpapan Balerina.

Menurutnya penambahan fasilitas kesehatan di kelurahan Lamaru menjadi prioritas pembangunan yang dilakukan Pemkot Balikpapan. Karena selama ini masyarakat mengandalkan puskesmas Manggar.

“Puskesmas sudah ada tapi kita bangun tingkat kan yang ada ini sempit,” katanya.

Diakui fasilitas kesehatan yang ada di Lamaru belum sesuai standar sehingga perlu dilakukan peningkatan.

“Sosialisasi pembangunan dilakukan tahun ini dengan anggaran yang dikeluarkan sekitar Rp10 miliar,” ungkapnya.

Balerina menambahkan anggaran sebesar itu di luar dari pengadaan alat kesehatan dan merupakan usulan dari Dinas Kesehatan. “Belum termasuk kalau SDM ya masih cukup,” tambahnya.

Lanjutnya Puskesmas Lamaru menjadi fasilitaas kesehatan paling besar. Tujuannya selain untuk warga sekitar juga bagi pengunjung pantai wisata.

BPJS Kesehatan Cabang Jambi Gelar Pertemuan Untuk Mencegah Kecurangan

Narasumber dan peserta pertemuan. Foto : Tribun News

Beberapa waktu lalu, BPJS Kesehatan Cabang Jambi menggelar pertemuan dengan seluruh Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut yang ada di wilayah kerja Kantor Cabang Jambi dan Kantor Cabang Muara Bungo.

Pertemuan yang bertema “Pemantapan Tim Pencegahan Kecurangan dalam Implementasi program JKN” tersebut dihadiri oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (Rumah Sakit) se-Provinsi Jambi, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jambi dan Cabang Muaro Bungo, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Se-Provinsi Jambi dan perwakilan dari Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) Jambi.

Pertemuan ini merupakan salah satu upaya BPJS Kesehatan dalam mencegah potensi kecurangan (fraud) dalam Pelaksanaan JKN pada SJSN, yang tentunya berorientasi kepada kendali mutu dan kendali biaya serta tata kelola organisasi dan tata kelola klinis yang baik.

Dalam kegiatan tersebut, BPJS Kesehatan menghadirkan narasumber dari Perwakilan Pencegahan Kecurangan Litbang KPK RI Erlangga Dwisaputro, Kepala Dinas Kesehatan Kupang Rudy Priyanto, Direktur Rumah Sakit Anisa Tangerang Ediansyah, dan Ketua PAMJAKI Taufik Hidayat. Narasumber internal BPJS Kesehatan diwakilkan oleh Asisten Deputi Wilayah Sumbagteng Jambi Bidang Monitoring dan Evaluasi.

Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Sumbagteng Jambi, Siswandi menyatakan bahwa pihaknya berharap pelayanan kesehatan kepada peserta JKN-KIS diberikan dengan memperhatikan aspek mutu pelayanan yang berorientasi pada aspek keamanan pasien, efektifitas tindakan, dan kesesuaian dengan kebutuhan pasien.

“Tentunya penanganan kecurangan tidak bisa dilakukan sendiri, perlu dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, khususnya yang langsung terlibat di dalamnya, yaitu fasilitas kesehatan. Kami mengajak seluruh Rumah Sakit agar Tim Pencegahan Kecurangan JKN di Rumah Sakit yang terbentuk dapat melaksanakan pencegahan dini deteksi kecurangan dengan Self Assesment Claim dan Analisa Data Klaim,” ujar Siswandi.

Dia berharap seluruh elemen JKN yaitu Peserta, Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam melaksanakan program JKN dapat mengedepankan prinsip kehati-hatian dan akuntable mengingat tahun 2018 nanti adalah tahun penindakan sesuai Road Map Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pencegahan kecurangan JKN.

Sementara itu, Perwakilan Pencegahan Kecurangan Litbang KPK RI, Erlangga Dwisaputro mengatakan bahwa ada dua yang sering ditemukan kecurangan, yaitu dalam sistem medis dan non medis. Non medis seperti penyalahan kodim supaya tarif meningkat, ada juga pasien yang harusnya bisa rawat jalan dibuat jadi rawat inap. Ini juga terkait dengan anggaran JKN yg takutnya semakin membengkak.

“Kalau inisiatif dari Kemenkes atau BPJS terkait upaya upaya BPJS terkait upaya upaya pencegahan fraud dan melibatkan KPK, dengan senang hati dan terbuka untuk menyampaikan juga pemahaman kepada seluruh masyarakat, khususnya fasilitas kesehatan yang ada di daerah untuk juga menjadi bagian upaya pencegahan korupsi. Untuk fraud medis, kita di Indonesia belum terbangun sistemnya. KPK, BPJS dan Kemenkes sedang mengupayakan membangun sistem dan membangun kelembagaannya juga, agar kita bisa mencegah oknum-oknum yang melakukan Fraud di dalam dunia medis,” pungkas Erlangga.

Pengamat : Sektor Kesehatan Bisa Manfaatkan Teknologi Blockchain Untuk Transparansi

Ilustrasi Teknologi Blockchain. Foto : hackernoon.com

Teknologi Blockchain dinilai sebagai suatu hal yang tidak bisa dihindari. Apalagi, teknologi ini menjanjikan efisiensi dan transparansi. Hal itu dikatakan, karena basis data global online Blockchain bisa dipakai siapa saja di seluruh dunia yang terkoneksi internet.

Sektor yang pertama kali melakukan eksplorasi teknologi ini adalah sektor keuangan. Deretan perbankan global yang sudah menggunakannya antara lain Bank OCBC milik Singapura, Bank Santander asal Spanyol, dan Royal Bank of Canada.

Selain itu, berdasarkan data Deloitte Blockchain Survey 2017 menyebutkan, 28 persen dari 308 senior eksekutif di perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang pendapatan usaha per tahun lebih dari US$500 juta (Rp6,7 triliun), menginvestasikan US$5 juta (Rp67 miliar) hanya untuk mengembangkan teknologi Blockchain.

Namun, pada perkembangannya, teknologi Blockchain juga dimanfaatkan oleh sektor lain. Co-Founder Blockchain Zoo, Pandu Sastrowardoyo mengatakan, industri seperti kesehatan bisa memanfaatkan teknologi yang digadang-gadang sebagai solusi masa depan tersebut.

“Teknologi ini bisa dipakai untuk menyimpan catatan atau rekam medis satu pasien di rumah sakit A dapat diakses oleh rumah sakit B ketika pasien tersebut dirawat di rumah sakit B, dalam waktu singkat karena sudah tercatat dalam jaringan Blockchain. Jadi, data kita takkan bocor,” kata dia dikutip dari situs VIVA News.

Tak hanya pencatatan medis, Blockhain juga bisa memonitor pemberian resep obat, mendesain rencana pengobatan, serta menciptakan pasar penelitian medis yang lebih terbuka.

Untuk sektor ini, berdasarkan data yang dikelola, Amerika Serikat dan Estonia – salah satu negara di Eropa Timur – sudah menerapkan Blockchain.

Pada dasarnya, teknologi Blockchain adalah sebuah ‘transkrip digital’ yang dibuat untuk menghindari penipuan, namun di saat bersamaan memungkinkan akses bagi pihak ketiga sesuai keperluannya.

Di Inggris, Terapi Sel Punca Berhasil Kembalikan Penglihatan Pasien

Ilustrasi Terapi Sel Punca. Foto: Natonal geographic.

Menurut laporan yang dipublikasikan di Nature Biotechnology pada Maret 2018, seorang dokter di Inggris berhasil mengembalikan penglihatan dari dua orang pasiennya dengan menggunakan metode pengobatan sel-sel punca (stem cells), teknologi pengobatan yang digadang-gadang sebagai harapan pengobatan masa depan.

Rusaknya penglihatan dua pasien tersebut diakibatkan penyakit degenerasi makula (macular degeneration). Penyakit ini menyebabkan pemecahan lapisan sel-sel di belakang sel-sel fotoreseptor yang membentuk retina mata. Lapisan jaringan yang disebut epitel pigmen retina itu membantu mengangkut nutrisi ke lapisan luar retina dan membuang kotoran.

Karena kehilangan epitel pigmen retina ini, terjadi penumpukan kotoran yang perlahan-lahan membunuh sel-sel di sekitarnya dan mengurangi kemampuan melihat.
Penyebab kondisi ini belum jelas dan bisa menyerang siapapun yang berusia di atas 50 tahun. Setelah terkena kondisi seperti ini, seseorang akan kehilangan kemampuan untuk membaca, menonton televisi, dan mengenali wajah orang lain.

“Beberapa bulan sebelum operasi, penglihatan saya benar-benar buruk dan saya tidak bisa melihat apapun dengan mata kanan saya,” kata Douglas Water, pria berusia 86 tahun yang menjadi salah satu dari dua orang pasien stem cells, dilansir dari situs BBC Health.

Sebelum dilakukan operasi ini, metode perawatan yang sebelumnya tersedia untuk penyakit ini adalah dengan menyuntik bola mata dan hal tersebut sangatlah menyakitkan.
Waters adalah salah satu dari dua orang pasien pertama yang sukses dioperasi setahu lalu. Sepetak embrio sel-sel punca yang dirancang khusus dengan ketebalan 40 mikron dan lebar 4 hingga 6 milimeter dimasukkan ke retina mereka.

Sel-sel ini kemudian tumbuh dan mereplikasi sel-sel yang ada di epitel pigmen retina. Sel-sel tersebut dilapisi senyawa sintetis yang membantu mereka tetap di tempatnya.

Selama 12 bulan, dilakukan pengawasan pada perkembangan pasien dan hasilnya kedua pasien dilaporkan menunjukkan perbaikan yang signifikan.

“Yang dilakukan para dokter itu luar biasa, saya merasa beruntung karena penglihatan saya kembali,” kata Waters. Ia mengatakan sekarang sudah bisa membaca koran.
Pemantauan lebih lanjut dilakukan untuk memastikan tidak adanya penolakan dari tubuh dan perubahan sel-sel menjadi kanker. Hal ini untuk memastikan prosedur operasi ini seaman dan seefektif mungkin.

Dari hasil operasi pada dua pasien tersebut, tim peneliti kemudian memiliki izin dalam tahap uji klinis untuk menguji prosedur yang sama pada delapan penerima lebih lanjut. Jika berhasil, prosedur operasi ini diharapkan bisa dilakukan untuk masyarakat umum.

Bila metode operasi ini berhasil dan bisa dinikmati oleh lebih banyak orang, maka metode ini akan menyelamatkan penglihatan dari 100 juta orang di seluruh dunia yang terancam penglihatannya akibat kerusakan retina.

Gandeng Lippo Group, NU Bangun Rumah Sakit Umum Di Magelang

Direksi Lippo Group, bersama jajaran PBNU, Yayasan Syubbanul Wathon, melakukan topping off pembangunan RSU Syubbanul Wathon, di lingkungan pesantren API Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (20/3/2018). Foto : KOMPAS

Nahdlatul Ulama (NU) mendirikan Rumah Sakit Umum (RSU) Syubbanul Wathon, di lingkungan Pesantren API Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Rumah sakit tersebut hasil kerjasama ormas islam tersebut dengan Lippo Group melalui Siloam Hospitals.

RSU ini nantinya akan dilengkapi dengan 30 dokter spesialis, dokter umum, dan tenaga medis lain yang melayani lebih dari 300.000 pasien per tahun dalam masa tujuh tahun ke depan.

Dalam pembangunan ini, kelompok Lippo memfasilitasi dan menyediakan kebutuhan keuangan, pengelolaan, sistem operasional, dan pemberdayaan sumber daya manusia. Sedangkan dari pihak NU menyediakan lahan seluas 4.800 meter persegi.

Pembangunan rumah sakit yang memiliki total luas bangunan 6.000 meter persegi ini dimulai pada Desember 2017 dan diharapkan mulai beroperasi melayani masyarakat pada Juli 2018.

Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini mengatakan bahwa adanya kerja sama ini diharapkan semakin memudahkan masyarakat Tegalrejo untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

“Kerja sama ini sangat membahagiakan para santri, pengurus yayasan, dan masyarakat Tegalrejo karena akan terlayani fasilitas kesehatannya. Dengan peralatan kesehatan modern, masyarakat Tegalrejo tidak usah jauh-jauh pergi ke Yogyakarta atau ke Semarang untuk memeriksakan kesehatannya,” ungkapnya.

Pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo Yusuf Chudlori mengatakan dengan hadirnya RSU Syubbanul Wathon ini merupakan bukti nyata sinergi antara Lippo dan NU dalam hal kemanusiaan dan pembangunan.

“Kelompok Lippo dan NU saatnya bersinergi untuk kemanusiaan dan membangun bangsa dengan menyediakan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat dan para santri di Pondok Pesantren API Tegalrejo,” katanya.

Sementara itu, Chairman Lippo Group, Mochtar Riady, mengatakan RSU Syubnul Wathon merupakan hasil pertama kemitraan kelompok Lippo dan Nahdlatul Ulama yang bertujuan untuk membangun beberapa rumah sakit di daerah.

Dirinya menambahkan, kelompok Lippo dan NU memiliki visi dan cita-cita yang sama, bahwa RSU Syubbanul Wathon merupakan yang pertama dari beberapa rumah sakit kemitraan yang akan dibangun di beberapa komunitas di Jawa dalam lima tahun ke depan.

ProxiDiagnost N90 Adalah Alat Fluoroskopi & Radiografi Anyar Besutan Philips

Philips Proxi Diagnost N90. Foto : Philips

Philips dikabarkan telah meluncurkan salah satu produk alat kesehatan anyar mereka yaitu ProxiDiagnost N90 Digital Radiography-Fluoroscopy (DRF). Perangkat gabungan ini dapat digunakan untuk keperluan Fluoroskopi dan Radiografi Sinar X, memungkinkan digunakan pada kasus yang biasanya memerlukan dua alat terpisah.

Dalam rilis resminya, pihak Philips mengatakan bahwa kualitas gambar yang dihasilkan oleh ProxiDiagnost N90 memiliki kualitas yang sangat tinggi. Karena alat ini dilengkapi detektor datar high-end dan fitur teknologi pemrosesan gambar bernama “UNIQUE” yang membantu menstabilkan dan menyelaraskan semua bidikan yang diambil dalam urutan frame tertentu, serta menghindari eksposur berulang untuk menghasilkan gambar yang berguna secara diagnostik.

Mereka menyatakan juga bahwa sistem ini akan sangat aman digunakan kepada pasien anak, karena memiliki desain terbuka dan teknologi Fluoroscopy Grid-Controlled yang menghasilkan lebih sedikit radiasi.

ProxiDiagnost N90 sendiri sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawasan Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA), namun alat kesehatan ini masih tersedia untuk pasar Amerika dan Eropa saja. Belum ada kabar kapan akan dipasarkan di wilayah Asia termasuk Indonesia.

370 Rumah Sakit di Indonesia Kini Terapkan Sistem Pendaftaran Online

Ilustrasi layanan Rumah Sakit yang terkomputerisasi. Foto : thedoctorweighsin.com

Menurut situs resmi BPJS kesehatan, tercatat 370 rumah sakit di Indonesia kini sudah menerapkan sistem pendaftaran online baik berbasis website maupun melalui aplikasi. Sebagian besar rumah sakit membangun sistem ini khususnya bagi pelayanan rawat jalan serta mengetahui ketersediaan kamar. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya meningkatkan dan memudahkan pelayanan kepada masyarakat.

“Ini merupakan kabar baik terkait dengan implementasi Program JKN-KIS, kini yang menjadi tantangan adalah bagaimana meningkatkan pelayanan khususnya di rumah sakit. Berbagai terobosan dan inovasi dalam layanan kesehatan yang sebelumnya belum pernah ada kini berkembang pesat,” ujar Kepala Humas BPJS Kesehatan Nopi Hidayat.

Sistem antrian ini sebagian besar memuat informasi dan fasilitas untuk pendaftaran rawat jalan, mengecek ketersediaan kamar, jadwal dokter, alamat dan lain-lain. Peserta JKN-KIS khususnya diharapkan tidak perlu repot mengantri langsung dan menunggu di rumah sakit karena jadwal pelayanan sudah ditetapkan melalui sistem ini.

Di Provinsi Jawa Timur, sebanyak 137 Rumah Sakit telah beralih dari pendaftaran secara manual ke sistem yang terkomputerisasi. Baik melalui website maupun aplikasi smartphone. Di daerah lainnya seperti di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi juga sudah mulai membangun dan menerapkan sistem antrian online. Lalu di Provinsi DIY Yogyakarta sebagian besar rumah sakitnya juga sudah terintegrasi dengan aplikasi Aplicare milik BPJS Kesehatan.

5 Alat Kesehatan Ini Penting Untuk Anda Sediakan Di Rumah

Timbangan Badan. Salah satu alat kesehatan yang penting untuk Anda sediakan di rumah. Foto : Go Emedis

Kesehatan yang terjaga berawal dari rumah yang sehat. Selain menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat, ada beberapa peralatan yang dapat mendukung kesehatan Anda. Peralatan ini dapat Anda gunakan untuk mencegah atau mendeteksi dini faktor risiko terjadinya penyakit. Anda sebaiknya memiliki peralatan tersebut di rumah.

Berikut ini empat alat pendukung kesehatan yang sebaiknya ada di rumah Anda:

1. Termometer

Termometer sebaiknya ada di setiap rumah. Termometer sangat dibutuhkan saat ada anggota keluarga yang demam. Tidak ada yang tahu kapan akan mengalami demam. Maka Anda sebaiknya selalu menyiapkan termometer di rumah. Terutama bagi Anda yang memiliki bayi atau balita. Dengan mengetahui suhu tubuhnya, Anda akan tahu tindakan tepat apa yang harus dilakukan untuk mengatasi demam yang sedang dialami.

2. Timbangan Badan

Berat badan merupakan salah satu ukuran kesehatan seseorang. Anda sebaiknya mengontrol berat badan Anda agar terhindar dari obesitas, yang sering menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Sebelum itu, ketahui dulu berapa berat badan ideal, yang sesuai dengan tinggi badan dan usia Anda.

3. Glukometer

Glukometer berguna untuk mengecek kadar gula darah Anda. Alat yang satu ini juga sebaiknya selalu ada di rumah Anda, terutama bila ada anggota keluarga yang menderita diabetes melitus. Bagi Anda penderita diabetes atau berisiko tinggi untuk mengalami diabetes, sebaiknya memeriksakan kadar gula darah Anda secara rutin.

4. Pengukur Lingkar Pinggang

Selain berat badan, lingkar pinggang juga menjadi salah satu gambaran kesehatan Anda secara menyeluruh. Ukur lingkar pinggang Anda secara berkala agar Anda dapat terhindar dari berbagai macam penyakit. Banyak penyakit yang ditimbulkan akibat perut yang buncit.

5. Tensimeter

Selain gula darah, tekanan darah juga wajib untuk diperiksa secara berkala. Banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya memiliki tekanan darah tinggi. Padahal tekanan darah tinggi yang berkepanjangan dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke.

Jika Anda memburuhkan alat-alat kesehatan seperti di atas yang berkualitas, legal dan bergaransi resmi namun dengan harga yang terjangkau. Silahkan berkunjung ke website Go Emedis.