spot_img

Timbangan Bayi dan Anak, Alat Penting untuk Memantau Pertumbuhan Sejak Dini

timbangan bayi
Ilustrasi meletakkan bayi di atas timbangan. Foto: Wallpaperflare.

Timbangan bayi dan anak adalah alat yang sangat penting bagi orang tua dan tenaga medis untuk memantau pertumbuhan anak sejak dini. Dengan menggunakan alat ini maka dengan mudah dapat diketahui berat badan anak secara berkala. Dengan begitu pertumbuhan dan perkembangan anak dapat diamati dengan lebih baik.

Timbangan bayi dan anak juga sangat membantu untuk mengukur berat badan bayi baru lahir yang merupakan indikator penting untuk menentukan apakah bayi mengalami masalah kesehatan atau tidak. Perangkat kesehatan ini juga sangat berguna untuk mengontrol berat badan anak yang rentan terhadap masalah obesitas atau kegemukan. Orang tua dapat terbantu untuk memantau pola makan dan kesehatan anak mereka secara lebih efektif.

Apa Itu Timbangan Bayi dan Anak

timbangan bayi
Ilustrasi meletakkan bayi di atas timbangan. Foto: Wallpaperflare.

Timbangan bayi dan anak adalah sejenis alat pengukur untuk mengetahui berat massa sebuah objek. Dalam hal ini yang diukur adalah berat seorang bayi atau anak. Dengan demikian dapat diketahui indikator berat badan yang berpengaruh pada kesehatan seorang bayi.

Seorang bayi baru lahir biasanya memiliki berat 2.500 g atau lebih. Bayi dengan berat badan kurang dari 2.500 g dianggap sebagai berat badan rendah. Sementara bayi dengan berat kurang 1.500 g dianggap sebagai berat badan sangat rendah. Lalu jika berat badan bayi kurang dari 1.000 g maka dianggap sebagai kekurangan berat badan ekstrim.

Pengukuran berat badan bayi dilakukan biasanya tidak kurang dari 60 menit pertama setelah bayi lahir.

Manfaat Mengetahui Berat Badan Bayi dan Anak

Ilustrasi menimbang bayi menggunakan timbangan untuk bayi. Foto: Wikimedia.

Timbangan bayi dan anak merupakan alat yang sangat penting untuk mengetahui berat badan anak secara akurat. Dengan mengetahui berat badan anak, orang tua dapat mengetahui apakah pertumbuhan anak sesuai dengan standar yang ditentukan dan memantau perkembangan kesehatannya.

Mengetahui berat badan anak juga membantu dalam menentukan dosis obat yang tepat saat anak sakit atau perlu menjalani perawatan medis. Oleh karena itu, memiliki timbangan bayi dan anak di rumah dan fasilitas kesehatan sangat penting untuk memastikan anak tumbuh dan berkembang secara sehat.

Dilansir dari Rice Lake, seiring pertumbuhan bayi, berat badan berperan penting untuk kesehatan anak. Misalnya seorang bayi mendapatkan antibiotik untuk infeksi telinga yang diderita. Setelah obat diberikan selalu ada kemungkinan untuk munculnya beberapa masalah. Misalnya saja kesalahan dosis yang diakibatkan kurangnya pengamatan pada berat badan si anak.

Karena itulah dibutuhkan penimbangan berat badan secara teratur dan menggunakan alat akurat. Dengan demikian bayi atau anak dapat terhindar dari kesalahan dosis pengobatan di kemudian hari.

Jenis Timbangan 

timbangan bayi
Ilustrasi timbangan bayi dan anak digital dilengkapi bluetooth. Foto: Karya Pratama.

Ada beberapa jenis timbangan untuk mengukur berat badan bayi. Jenis yang umum ditemui di berbagai fasilitas kesehatan antara lain:

  • Timbangan Bayi Gantung. Timbangan ini mengukur berat badan bayi dengan cara menempatkan bayi pada posisi gantung menggunakan kain atau sling untuk menopang tubuh bayi saat ditimbang.
  • Timbangan Digital. Timbangan ini menggunakan teknologi digital untuk mengukur berat bayi dengan akurasi tinggi. Perangkat untuk menimbang bayi digital biasanya dilengkapi dengan layar LCD yang mudah dibaca dan fitur pengukuran berat yang reliable.
  • Timbangan Manual. Timbangan manual biasanya menggunakan sistem mekanik seperti pegas atau pengungkit. Perangkat jenis ini biasanya memiliki harga lebih terjangkau dan tidak memerlukan daya listrik. Akan tetapi di sisi lain jika operator kurang cakap dapat menghasilkan pengukuran yang kurang optimal.

Cara Menggunakan Timbangan untuk Mengukur Berat Badan Bayi atau Anak

timbangan bayi
Ilustrasi penggunaan penimbang bayi. Foto: Flickr.

Berikut adalah langkah-langkah cara mengukur berat badan bayi menggunakan timbangan bayi:

  1. Pertama, letakkan timbangan bayi pada permukaan yang datar dan stabil setelah membersihkan nampan bayi.
  2. Catat berat badan bayi sebelum diberi makan.
  3. Lepaskan sebanyak mungkin peralatan yang mungkin digunakan bayi.
  4. Biarkan bayi telanjang di atas handuk dan timbang berat badannya (kurangi berat handuk jika timbangan tidak memiliki fasilitas untuk zero/tara).
  5. Letakkan bayi di tengah-tengah timbangan.
  6. Gunakan handuk steril untuk setiap bayi secara terpisah.
  7. Jika menggunakan splint yang sudah ditimbang sebelumnya, kurangi beratnya dari berat badan bayi.
  8. Setiap minggu, periksa akurasi timbangan agar mendapatkan hasil yang akurat secara konsisten

Dengan menggunakan timbangan bayi dan anak, kita dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara lebih efektif. Timbangan ini juga sangat berguna untuk mengukur berat badan bayi baru lahir yang merupakan indikator penting untuk menentukan apakah bayi mengalami masalah kesehatan atau tidak.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan tenaga medis untuk memiliki dan menggunakan timbangan dengan akurasi tinggi sekaligus mudah digunakan sehari-hari.

 

Marketplace Tenaga Medis Eropa Medwing, Mendapat Pendanaan $47 Juta

Perusahaan startup kesehatan yang membangun marketplace tenaga medis Eropa telah mendapatkan pendanaan Seri C sebesar $47 juta. Platform ini pada awalnya berdiri di Berlin pada tahun 2017. Mereka menyasar industri kesehatan di Jerman dan Inggris.

Platform ini dirancang untuk mencocokkan klinik dan rumah sakit kepada perawat dan perawat lansia. Bukan itu saja, karena Medwing juga menghubungkan dengan apoteker, dokter, dan profesi kesehatan lainnya.

Medwing mengklaim mereka telah membangun arus kerja digital yang mampu memberikan pencarian, kontrak, tanda tangan, dan catatan waktu kepada 5.500 karyawan medis. Juga mereka mengklaim telah menjangkau 500.000 tenaga profesional kesehatan.

Marketplace Tenaga Medis Hadir untuk Melakukan Inovasi

marketplace tenaga medis
Platform Medwing. Foto: Medwing.

Alasan mengapa Medwing berdiri terutama karena keresahan pada cara perekrutan dan penempatan tenaga kerja medis yang masih menggunakan sistem konvensional.

“Cara merekrut dan menempatkan karyawan medis saat ini sudah tidak sempurna karena masih sangat manual dan analog,” kata penemu Medwing sekaligus CEO, Johannes Roggendorf, dilansir dari TechCrunch (15/03/2023). “Marketplace digital ini bukan saja mampu menghemat biaya pelayanan kesehatan, tapi juga meningkatkan kualitas pelayanan tenaga medis dan rumah sakit.”

Pembeda utama dari kompetitornya adalah Medwing fokus baik pada penempatan tenaga kerja medis secara permanen maupun sementara. Startup kesehatan ini juga bukan saja terhubung dengan klien besar seperti rumah sakit besar di Berlin. Tapi juga dengan agen perekrutan tenaga kerja tradisional yang ingin memasarkan karyawan tidak tetapnya menggunakan platform Medwing.

Dari langkah yang dilakukan Medwing inilah mereka mampu memenuhi permintaan tenaga kerja sementara sebesar 75% hanya dalam kurun waktu satu sampai dua hari,” kata Roggendorf.

Ke depan, Medwing memiliki rencana untuk melakukan ekspansi lebih luas ke negara-negara lain di Eropa.

“Saat ini kami memfokuskan diri pada dua negara, tetapi ke depan kami berencana untuk memperluas jangkauan kami ke negara Eropa lain dan menjadi pemimpin marketplace tenaga medis di Eropa, lanjut Roggendorf.

 

Kolaborasi Negara ASEAN untuk Cegah Pandemi di Masa Depan

cegah pandemi
Diskusi antar negara ASEAN dalam implementasi One Health. Foto: Kemkes.go.id.

Kerjasama antar negara dibutuhkan untuk mengambil langkah strategis. Salah satunya terwujud di dalam One Health. Sebuah bentuk kolaborasi negara ASEAN untuk cegah pandemi di masa depan, khususnya penularan yang berasal dari hewan ke manusia.

Komitmen ini sedang diupayakan melalui ASEAN Leaders Declaration (ALD) on One Health Initiatives. Deklarasi pemimpin negara ASEAN tersebut dilakukan sebagai bagian dari inisiatif One Health. Diharapkan setelah One Health diimplementasikan, akan terbangun kolaborasi antar negara-negara anggota ASEAN untuk melakukan langkah kesiapsiagaan, pencegahan, dan menanggapi pandemi.

Dilansir dari situs Sehat Negeriku Kemkes (17/03/2023), diskusi untuk mewujudkan deklarasi ini sedang dilakukan oleh negara anggota ASEAN. Bukan hanya itu karena didukung pula oleh berbagai rekanan lain. Mulai dari Australian Mission to ASEAN, Quadripartite, Bank Dunia, UK Health Security Agency, USAID, dan MBT ASEAN – Canada.

Berbagai pihak di atas difasilitasi oleh ASEAN Secretariat dan pertemuan dilakukan di Bali pada 15-17 Maret 2023. Pada kesempatan itu, Indonesia memimpin pembentukan draf pertama dari Deklarasi Pimpinan ASEAN untuk mengimplementasikan One Health.

Forum Diskusi Penerapan One Health untuk Cegah Pandemi di Masa Depan

cegah pandemi
Diskusi antar negara ASEAN dalam implementasi One Health. Foto: Kemkes.go.id.

Diskusi yang terjadi antar negara ASEAN ini dilakukan untuk berbagai pengalaman saat menerapkan One Health. Dari sana dapat dilihat bagaimana cara meningkatkan berbagai hal dari yang sejauh ini telah dicapai.

dr. Maxi Rein Rondonuwu yang menjabat Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes menyampaikan apabila terjadi peningkatan penularan penyakit antar hewan, manusia, dan lingkungan dapat berpotensi menjadi pandemi. Karena itu koordinasi lintas sektoral semakin dirasa mendesak.

“One Health adalah pendekatan terbaik untuk mencegah, siap siaga, dan tanggapan atas pandemi. Dibutuhkan kerjasama dan koordinasi lintas sektoral yang baik. Dengan begitu seluruh pihak dapat saling mensinergikan target, koordinasi, dan implementasi,” kata dr. Maxi dilansir dari Sehat Negeriku.

“Dari kolaborasi yang bersifat multisektoral mulai dari pemerintah, ilmuwan, industri,dan organisasi internasional yang mengimplementasikan One Health bersamaan di ASEAN, maka akan terbukti kita bisa mengatasi pandemi di masa depan dengan bekerjasama,” lanjut dr.Maxi.

 

Wamenkes: RUU Kesehatan Solusi Kemudahan Perizinan Praktik Dokter

perizinan praktik dokter
Wamenkes, Dante Saksono Harbuwono. Foto: Kemkes.Go.Id

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan bahwa kehadiran RUU Kesehatan dapat memberikan kemudahan bagi para dokter dalam mengurus perizinan praktik dokter.

Selama ini persyaratan pengajuan praktik dokter dianggap terlalu panjang dan membutuhkan dana besar. Kondisi ini menyebabkan sulitnya bagi dokter untuk mendapatkan izin praktik. Persyaratan yang sama juga berlaku untuk pembuatan maupun perpanjangan Surat Tanda Registrasi (STR).

Simplifikasi Proses Perizinan Praktik Dokter

Untuk mengatasi masalah ini, Wamenkes mengusulkan bahwa rekomendasi untuk memperpanjang praktik akan disederhanakan. Caranya adalah dengan membuat STR menjadi lebih sederhana.

Begitu pula Sertifikat Izin Praktik (SIP) juga akan dibuat lebih sederhana. Hal ini disampaikan Wamenkes saat menghadiri Forum Industri tentang RUU Kesehatan pada tanggal 16 Maret 2023 di kawasan Rasuna Said, Jakarta sebagaimana dilansir dari Situs Kemkes.go.id (17/03/2023).

Mengembalikan Regulasi kepada Pemerintah

perizinan praktik dokter
Wamenkes, Dante Saksono Harbuwono. Foto: Kemkes.Go.Id

Langkah pertama yang agar dapat memangkas perizinan adalah dengan mengembalikan tugas dan fungsi regulasi kepada pemerintah. Menurut Wamenkes, pemerintahlah yang akan membuat aturan izin praktik dokter dan bukan lagi organisasi profesi. Langkah pemerintah ini diharapkan dapat mengurangi jumlah persyaratan dan memudahkan para dokter dalam mengurus izin praktik.

Perizinan Praktik Dokter secara Digital

Kementerian Kesehatan sudah mulai menyiapkan skema perizinan secara digital. Dengan menggunakan mekanisme ini, proses perizinan praktik dokter dapat menjadi lebih cepat, transparan, dan komprehensif.

Wamenkes menjelaskan bahwa pengurusan perizinan dilakukan dengan bantuan digitalisasi. Bantuan ini berupa sistem kupon sehingga dapat langsung diketahui berapa poin yang diperoleh oleh dokter. Poin ini kemudian akan menjadi syarat untuk memperpanjang izin praktik maupun tanda registrasi dokter.

Harapan akan RUU Kesehatan

Wamenkes berharap, kehadiran RUU Kesehatan yang merupakan inisiatif DPR dan telah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2023 dapat menjadi solusi atas persoalan yang dihadapi para dokter dalam mengurus izin praktik.

Dengan adanya RUU Kesehatan, diharapkan persyaratan perizinan dapat lebih sederhana. Juga mudah dipahami, dan dapat memberikan kemudahan bagi para dokter untuk melaksanakan prakteknya.

 

Kalbe Dukung Kemandirian Produksi Alat Kesehatan di Indonesia

kemandirian produksi alat kesehatan
Benang bedah dengan TKDN tinggi dari Kalbe. Foto: Liputan 6.

Kemandirian produksi alat kesehatan di Indonesia sangat penting diwujudkan. Dilansir dari Liputan 6 (17/03/2023), saat ini alat kesehatan (alkes) seperti benang bedah masih didominasi produk dari luar Indonesia.

Demi mewujudkan kemandirian alkes itulah dibutuhkan peran semua pihak baik pemerintah maupun pelaku industri kesehatan di Indonesia.

Kontribusi Kalbe dalam Kemandirian Produksi Alat Kesehatan

kemandirian produksi alat kesehatan
Benang bedah dengan TKDN tinggi dari Kalbe. Foto: Liputan 6.

Salah satu pelaku industri alkes di Indonesia, Kalbe turut melakukan kontribusi salah satunya dengan mengembangkan benang bedah.

“Perlahan-lahan kita kurangi kebutuhan impur. Baik untuk bahan baku obat sampai alat kesehatan. Kalbe terus menerus berinovasi agar bisa memproduksi obat dan alkes menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi sesuai dengan standar pemerintah. Inilah wujud dukungan nyata kami kepada pemerintah,” ujar Presiden Komisaris PT. Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady, Kamis (16/03/2023).

Hal tersebut Irawati sampaikan pada acara Seminar Nasional Dukung Ketahanan Industri Kesehatan Nasional, Kalbe Kembangkan Produk Benang Bedah.

Peran Kemenkes

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memiliki peran penting dalam mendorong penggunaan alat kesehatan dan obat-obatan produksi dalam negeri. Kemenkes berupaya agar faskes yang menggunakan anggaran belanja negara dapat menggunakan produk-produk dalam negeri.

Pada tahun 2022, jumlah izin edar alkes dalam negeri meningkat 2,3 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2019. Transaksi alkes dalam negeri di e-katalog meningkat 2,5 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2019-2021. Kementerian Kesehatan RI juga melakukan berbagai kegiatan business matching untuk memberi pengertian kepada user tentang kualitas, penggunaan, dan post marketing service produk dalam negeri.

Halaman berikutnya: Peran Departemen di Pemerintahan untuk Kemandirian Alkes

AirPods Apple Bakal Jadi Alat Kesehatan Pendengaran di Masa Depan

alat kesehatan pendengaran
Ilustrasi AirPods. Foto: Wikimedia.

Pernah terbayang sebuah AirPods memiliki fungsi layaknya alat kesehatan pendengaran? Hal itu dalam waktu dekat kemungkinan besar akan terwujud.

Dilansir dari MacRumors (14/03/2023), di dalam bulletin berjudul ‘Power On’ oleh Gurman dari Bloomberg, ia mengatakan cukup yakin Apple memiliki rencana menambah kemampuan AirPods menjadi alat kesehatan.

Diperkirakan peningkatan fungsi tersebut akan terwujud pada satu sampai dua tahun ke depan. Nantinya diprediksi AirPods akan dikembangkan dengan kemampuan untuk mendapatkan data pendengaran.

Perusahaan teknologi dengan logo buah apel yang termakan itu sebelumnya sudah menambahkan fitur-fitur untuk pendengaran. Contohnya Live Lister dan Conversation Boost selama beberapa tahun terakhir ini. Akan tetapi kedua fitur tersebut memang belum mendapatkan persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA). Akibatnya fitur-fitur ini belum dapat dianggap menjadi pengganti alat bantu dengar.

AirPods dengan Fungsi Alat Kesehatan Pendengaran Diharapkan Segera Diluncurkan

Dalam rangka menraih tujuan untuk memberikan manfaat kesehatan, Apple berharap fitur-fitur tersebut dapat segera diluncurkan resmi dalam waktu dekat. Analis Apple Ming-Chi Kuo sebelumnya juga telah menyoroti niat Apple untuk menambahkan kemampuan pemantauan kesehatan biometrik ke model AirPods di masa depan.

Apple telah mengajukan paten untuk sistem pemantauan kebugaran berbasis earbud. Teknologi ini mengintegrasikan sensor biometrik canggih untuk mendeteksi metrik fisiologis. Diantaranya termasuk suhu, detak jantung, jumlah keringat, dan lainnya melalui kontak kulit dan sensor gerak bawaan. Vice President of Technology dari Apple, Kevin Lynch juga telah mengisyaratkan bahwa AirPods dapat menjadi sumber data kesehatan tambahan di masa mendatang.

Inovasi teknologi kesehatan ini tidak harus bergantung pada rilis AirPods baru. Karena model saat ini sudah berisi speaker dan mikrofon yang memungkinkan untuk mendukung fitur tersebut. Dengan begitu fungsi kesehatan dapat disematkan ke perangkat yang ada melalui pembaruan firmware.

Dalam waktu dekat, AirPods akan dikembangkan dengan kemampuan untuk mendapatkan data pendengaran serta fitur-fitur kesehatan lainnya. Dengan teknologi canggih yang ada, inovasi terbaru ini bisa disematkan ke perangkat yang ada melalui pembaruan firmware. Diharapkan AirPods yang diadaptasi menjadi alat kesehatan segera diluncurkan dan memberikan manfaat yang besar bagi penggunanya.

 

Tidak Perlu Keluar Negeri! RSUP Fatmawati Sudah Punya Layanan Unggulan Orthopedi

Foto: rsupfatmawati.id

Penanganan orthopedi yang dianggap memakan waktu lama membuat banyak orang berobat keluar negeri. Akan tetapi hal tersebut dapat diminimalisir karena sejak tahun 2011 Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati sudah punya layanan unggulan orthopedi sub-spesialistik.

Dengan memaksimalkan layanan ini, maka kerugian negara akibat banyaknya orang Indonesia yang berobat keluar negeri pun dapat ditekan.

Dilansir dari situs Sehat Negeriku (10/03/2023), Andi Saguni selaku Direktur RSUP Fatmawati mengatakan sedikitnya ada 4 layanan unggulan untuk menangani masalah di seputar orthopedi. Mulai dari tulang belakang sampai koreksi sendi. Seluruh layanan tersebut lengkap dan sudah siap kapan saja masyarakat membutuhkan.

4 Layanan Unggulan Orthopedi RSUP Fatmawati

layanan unggulan orthopedi
Ilustrasi layanan orthopedi. Foto: Liputan 6.

RSUD Fatmawati memberikan 4 jenis layanan unggulan terkait orthopedi. Sesuai penjelasan Direktur RSUP Fatmawati, berikut diantaranya:

1. Layanan Tulang Belakang

Layanan tulang belakang terutama ditujukan untuk skoliosis derajat berat dan endoskopi tulang belakang. Teknik endoskopi ini memiliki banyak keunggulan, seperti bisa menjangkau syaraf bagian terdalam dan digunakan untuk jaringan lunak termasuk di dalam otot.

2. Layanan Arthroplasty

Layanan ini ditujukan untuk mengganti sendi ketika terjadi kasus kerusakan sendi akibat proses degenerasi. Terutama pada bagian siku, bahu, panggul, dan lutut.

3. Layanan Limb Deformity

Layanan untuk melakukan koreksi terhadap berbagai kelainan bentuk anggota gerak. Baik itu tangan, maupun kaki.

4. Layanan Arthroscopy

Layanan untuk gangguan yang terjadi pada bagian sendi besar. Seperti bahu, pinggul, lutut sampai sendi kecil seperti siku, pergelangan tangan, jari dan pergelangan kaki.

Seluruh layanan di atas menggunakan teknik minimal invasif dan non invasif. Dengan begitupenanganan dan pemulihan pasca tindakan menjadi lebih cepat. Layanan unggulan sub spesialis orthopedi RSUP Fatmawati dapat digunakan oleh semua lapisan masyarakat tanpa diskriminasi. Baik oleh masyarakat yang menggunakan pembiayaan dari BPJS Kesehatan maupun asuransi swasta.

Harga layanan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dan seluruh pasien dipastikan akan mendapatkan pelayanan yang sama baiknya.

Untuk memenuhi kebutuhan yang ada, RSUP Fatmawati saat ini sedang menambah 8 ruang operasi orthopedi. Total ruang operasi yang akan dimiliki sebanyak 25 ruangan. Hal ini diharapkan dapat mengurai jumlah antrian dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan operasi bedah yang berkaitan dengan orthopedi.

Selain itu juga harapan ke depan masyarakat tidak perlu keluar negeri untuk mendapatkan pelayanan orthopedi.

 

Startup Kesehatan Mental Intellect Menjalin Kemitraan Bersama Jaringan Pelayanan Kesehatan Terbesar di Asia

startup kesehatan mental intellect
Pendiri Intellect, Theodoric Chew dan Ashok Pandit dari IHH Healthcare. Foto: TechCrunch.

Startup kesehatan mental Intellect telah menjalin kemitraan dengan jaringan pelayanan kesehatan swasta terbesar di Asia, IHH Healthcare. Salah satu tujuannya untuk mengembangkan program kesehatan mental digital yang dapat diakses oleh pasien, klien, dan karyawan. Juga memperluas cakupan pelayanan mulai dari pencegahan hingga perawatan khusus.

Startup kesehatan mental Intellect yang berbasis di Singapura memulai fase perjalanan barunya dengan menjalin kemitraan dengan IHH Healthcare. Sebuah jaringan pelayanan kesehatan swasta terbesar di Asia. Startup yang telah melayani lebih dari tiga juga pengguna dari 20 negara itu bekerjasama untuk mengembangkan program kesehatan mental digital.

Program ini nantinya diharapkan bisa digunakan oleh pasien, klien, dan karyawan. IHH Healthcare adalah investor strategis pertama bagi Intellect. Sementara itu pendanaan lainnya berasal dari Y Combinator, Tiger Global, dan Insignia Ventures.

Startup kesehatan mental Intellect berdiri pada tahun 2019 dan kini melayani pasar di Malaysia, Singapura, Hongkong, sampai India.

Berbagai Pelayanan yang Dilakukan oleh Startup Kesehatan Mental Intellect

startup kesehatan mental Intellect
Pendiri Intellect, Theodoric Chew dan Ashok Pandit dari IHH Healthcare. Foto: TechCrunch.

Platform Intellect menawarkan beberapa pelayanan kesehatan mental. Seperti pelatihan jarak jauh, sampai screening kesehatan mental. Semua ini bisa dilakukan baik online atau dilakukan di klinik Intellect.

Di dalam platform ini juga menyediakan program terapi perilaku kognitif yang dapat digunakan secara mandiri (self-guided). Lebih jauh, Intellect lebih memfokuskan pelayanannya untuk kalangan dari perusahaan, seperti karyawan. Akan tetapi mereka juga tetap memiliki aplikasi untuk konsumen umum.

Dilansir dari TechCrunch, CEO dan pendiri Intellect, Theodoric Chew menyampaikan pihaknya sudah menjelajahi peluang kemitraan bersama IHH Healthcare selama beberapa waktu. Tujuan kerjasama ini salah satunya untuk memberikan bukan sekedar tindakan tapi pencegahan sampai perawatan khusu.

“Masalah kesehatan mental dialami oleh satu dari empat orang. Kami merasa senang bisa berinvestasi di Intellect. Mereka adalah pemimpin pasar dalam kategori yang saat ini sedang berkembang pesat. Kami melakukan ini karena ingin meningkatkan pertumbuhan dan akses menuju ke jutaan orang yang memerlukan dukungan, perawatan, dan pengobatan kesehatan mental,” kata Ashok Pandit, strategist dari IHH Healthcare.

 

Peran Penting Distributor Alat Kesehatan dalam Kemandirian Alkes di Indonesia

distributor alat kesehatan
dr.Randy H. Teguh, Sekjen Asosiasi Perusahaan Alat Kesehatan (Gakeslab) Indonesia. Foto: Antara News.

Asosiasi Perusahaan Alat Kesehatan (Gakeslab) Indonesia menekankan pentingnya distributor alat kesehatan khususnya di daerah. Distributor memainkan peranan penting menuju kemandirian alat kesehatan (Alkes) di Tanah Air.

Sekretaris Jenderal Gakeslab Indonesia, dr Randy H Teguh usai kegiatan pengukuhan Pengurus Gakeslab Indonesia NTB periode 2022-2026 di Mataram, Minggu, mengatakan sejak pandemi COVID-19 terjadi, Presiden Joko Widodo menekankan dan mendorong kemandirian alkes. Hal tersebut dilakukan agar Indonesia tidak lagi mengalami kekurangan alkes seperti di awal pandemi.

Randy menyatakan, dilansir dari Antara News (12/03/2023), bahwa gerakan positif yang dilakukan distributor Alkes dengan berubah menjadi produsen Alkes harus didukung. Namun sayangnya, gerakan positif ini kemudian disalahartikan oleh pihak-pihak tertentu yang menganggap distributor Alkes sebagai penyebab mahalnya Alkes. Mereka mengusulkan agar Alkes dikirim langsung dari produsen ke sarana kesehatan, tanpa melalui distributor.

Randy mengatakan kondisi ini menyebabkan kesulitan bagi sarana kesehatan yang mencoba beralih ke Alkes dalam negeri. Mereka kesulitan mendapatkan layanan purna jual dari produsen yang berada di lokasi sangat jauh dan ongkos kirim produk seringkali lebih mahal dari harga produknya.

Produsen dan Distributor Alat Kesehatan Adalah Dua Faktor yang Saling Mendukung

distributor alat kesehatan
dr.Randy H. Teguh, Sekjen Asosiasi Perusahaan Alat Kesehatan (Gakeslab) Indonesia. Foto: Antara News.

Randy menegaskan bahwa produsen dan distributor adalah dua faktor yang saling mendukung dan memiliki peran masing-masing dalam kemandirian alkes. Ia mencontohkan negara Cina telah memperkuat peran distributor Alkes untuk memastikan bahwa sarana kesehatan terlayani dengan baik karena luasnya wilayah yang harus dijangkau.

Menurutnya, di Indonesia, dengan ribuan pulau dan perairan yang memisahkan, mustahil bagi produsen menjangkau setiap sarana kesehatan dengan cepat untuk menyediakan layanan purna jual.

Sertifikasi dari Kemenkes

Kementerian Kesehatan telah memiliki program yang bagus berupa Cara Distribusi Alkes yang Baik (CDAKB). Kemudian setiap distributor Alkes diwajibkan tersertifikasi paling lambat pada akhir tahun 2023.

Melalui sertifikasi, distributor Alkes akan memiliki kompetensi untuk melayani sarana kesehatan dengan memadai. Salah satu dampaknya yaitu menurunkan ongkos kirim produk dari produsen ke sarana kesehatan.

Ketua Gakeslab NTB, Sri Widodo mengaku telah melakukan koordinasi dengan seluruh pengurus Gakeslab NTB yang ada. Targetnya yaitu merangkul perusahaan distributor kesehatan di NTB agar bergabung dengan organisasi Gakeslab.

Pihaknya juga akan membuka pameran bisnis “matching” produk dalam negeri. Ppameran tersebut menjadi wadah bagi seluruh distributor pabrikan memasarkan produknya. Ia menambahkan bahwa pihaknya juga akan membantu memaksimalkan distribusi seluruh produk dalam negeri sesuai dengan regulasi.

Saat ini, jumlah perusahaan (distributor) Alkes di NTB tercatat sebanyak 30 perusahaan. Harapannya jumlah meningkat menjadi total 45 perusahaan.

 

Startup Healthtech Medigo Dapatkan Pendanaan $2M untuk Mengembangkan Pelayanan Home Testing

startup health tech medigo
Aplikasi Medigo di Indonesia dengan nama Klinik Pintar. Foto: Daily Social.

East Ventures memimpin pendanaan seri A ke startup healthtech Medigo asal Vietnam. Nilai totalnya sebesar $2 juta atau sekitar 30,7 miliar Rupiah. Pavilion Capital dan Touchstone Partners juga turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini.

Menurut Koh Wai Kit, Managing Partner East Ventures, teknologi digital dapat meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan pelayanan kesehatan berkualitas. Karena itulah East Ventures senang dengan misi Medigo untuk merevolusi apotek dan pelayanan kesehatan di Vietnam.

Sementara itu, Ha Le, Co-Founder & CEO Medigo, menyebutkan bahwa pendanaan ini akan digunakan untuk memperkuat dan mengembangkan ekosistem layanan kesehatan di Vietnam. Termasuk layanan konsultasi dokter jarak jauh, pengiriman obat secara instan, dan layanan pengujian di rumah dilansir dari Daily Social (13/03/2023).

Startup Healthtech Medigo Memberikan Pelayanan On-Demand Pengiriman Obat

Medigo adalah startup di bidang kesehatan yang didirikan pada tahun 2019. Pelayanan utama mereka adalah pembuatan resep dan pengiriman berbagai jenis obat on-demand ke apotek-apotek berlisensi. Ekspansi Medigo cukup baik dengan 500 ribu pengguna aktif serta 1.000 mitra farmasi tersebar di seluruh Vietnam.

Medigo menjanjikan platform yang mampu mengirimkan obat dalam waktu 20 menit. Mereka juga melengkapi pelayanannya dengan home testing. Pengujian di rumah ini dapat dilakukan untuk tes darah, tes urine, sampai dengan kehamilan.

Menarik untuk disimak bahwa startup healthtech Medigo juga sudah ada sebelumnya. Awalnya mereka menyandang misi untuk mendigitalisasi ekosistem kesehatan di Indonesia mencakup pasien, petugas medis, klinik, RS, hingga laboratorium. Akan tetapi selama perjalanannya, pihak Medigo menilai sulit untuk mempercepat digitalisasi rumah sakit.

Maka dari itu, Medigo memutuskan untuk mengubah arah bisnisnya menjadi penyedia rantai suplai klinik (clinic chain) dan mengganti namanya menjadi Klinik Pintar.

Perubahan ini dilakukan karena Klinik Pintar dianggap lebih banyak menyentuh segmen grassroots, mengingat jumlah klinik lebih banyak dibandingkan dengan jumlah rumah sakit di Indonesia. Menurut data Statistik Indonesia pada tahun 2021, terdapat 8.905 klinik dan 2.617 rumah sakit di Indonesia.