Asosiasi Perusahaan Alat Kesehatan (Gakeslab) Indonesia menekankan pentingnya distributor alat kesehatan khususnya di daerah. Distributor memainkan peranan penting menuju kemandirian alat kesehatan (Alkes) di Tanah Air.
Sekretaris Jenderal Gakeslab Indonesia, dr Randy H Teguh usai kegiatan pengukuhan Pengurus Gakeslab Indonesia NTB periode 2022-2026 di Mataram, Minggu, mengatakan sejak pandemi COVID-19 terjadi, Presiden Joko Widodo menekankan dan mendorong kemandirian alkes. Hal tersebut dilakukan agar Indonesia tidak lagi mengalami kekurangan alkes seperti di awal pandemi.
Randy menyatakan, dilansir dari Antara News (12/03/2023), bahwa gerakan positif yang dilakukan distributor Alkes dengan berubah menjadi produsen Alkes harus didukung. Namun sayangnya, gerakan positif ini kemudian disalahartikan oleh pihak-pihak tertentu yang menganggap distributor Alkes sebagai penyebab mahalnya Alkes. Mereka mengusulkan agar Alkes dikirim langsung dari produsen ke sarana kesehatan, tanpa melalui distributor.
Randy mengatakan kondisi ini menyebabkan kesulitan bagi sarana kesehatan yang mencoba beralih ke Alkes dalam negeri. Mereka kesulitan mendapatkan layanan purna jual dari produsen yang berada di lokasi sangat jauh dan ongkos kirim produk seringkali lebih mahal dari harga produknya.
Produsen dan Distributor Alat Kesehatan Adalah Dua Faktor yang Saling Mendukung

Randy menegaskan bahwa produsen dan distributor adalah dua faktor yang saling mendukung dan memiliki peran masing-masing dalam kemandirian alkes. Ia mencontohkan negara Cina telah memperkuat peran distributor Alkes untuk memastikan bahwa sarana kesehatan terlayani dengan baik karena luasnya wilayah yang harus dijangkau.
Menurutnya, di Indonesia, dengan ribuan pulau dan perairan yang memisahkan, mustahil bagi produsen menjangkau setiap sarana kesehatan dengan cepat untuk menyediakan layanan purna jual.
Sertifikasi dari Kemenkes
Kementerian Kesehatan telah memiliki program yang bagus berupa Cara Distribusi Alkes yang Baik (CDAKB). Kemudian setiap distributor Alkes diwajibkan tersertifikasi paling lambat pada akhir tahun 2023.
Melalui sertifikasi, distributor Alkes akan memiliki kompetensi untuk melayani sarana kesehatan dengan memadai. Salah satu dampaknya yaitu menurunkan ongkos kirim produk dari produsen ke sarana kesehatan.
Ketua Gakeslab NTB, Sri Widodo mengaku telah melakukan koordinasi dengan seluruh pengurus Gakeslab NTB yang ada. Targetnya yaitu merangkul perusahaan distributor kesehatan di NTB agar bergabung dengan organisasi Gakeslab.
Pihaknya juga akan membuka pameran bisnis “matching” produk dalam negeri. Ppameran tersebut menjadi wadah bagi seluruh distributor pabrikan memasarkan produknya. Ia menambahkan bahwa pihaknya juga akan membantu memaksimalkan distribusi seluruh produk dalam negeri sesuai dengan regulasi.
Saat ini, jumlah perusahaan (distributor) Alkes di NTB tercatat sebanyak 30 perusahaan. Harapannya jumlah meningkat menjadi total 45 perusahaan.