spot_img

Startup Healthtech Medigo Dapatkan Pendanaan $2M untuk Mengembangkan Pelayanan Home Testing

East Ventures memimpin pendanaan seri A ke startup healthtech Medigo asal Vietnam. Nilai totalnya sebesar $2 juta atau sekitar 30,7 miliar Rupiah. Pavilion Capital dan Touchstone Partners juga turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini.

Menurut Koh Wai Kit, Managing Partner East Ventures, teknologi digital dapat meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan pelayanan kesehatan berkualitas. Karena itulah East Ventures senang dengan misi Medigo untuk merevolusi apotek dan pelayanan kesehatan di Vietnam.

Sementara itu, Ha Le, Co-Founder & CEO Medigo, menyebutkan bahwa pendanaan ini akan digunakan untuk memperkuat dan mengembangkan ekosistem layanan kesehatan di Vietnam. Termasuk layanan konsultasi dokter jarak jauh, pengiriman obat secara instan, dan layanan pengujian di rumah dilansir dari Daily Social (13/03/2023).

Startup Healthtech Medigo Memberikan Pelayanan On-Demand Pengiriman Obat

Medigo adalah startup di bidang kesehatan yang didirikan pada tahun 2019. Pelayanan utama mereka adalah pembuatan resep dan pengiriman berbagai jenis obat on-demand ke apotek-apotek berlisensi. Ekspansi Medigo cukup baik dengan 500 ribu pengguna aktif serta 1.000 mitra farmasi tersebar di seluruh Vietnam.

Medigo menjanjikan platform yang mampu mengirimkan obat dalam waktu 20 menit. Mereka juga melengkapi pelayanannya dengan home testing. Pengujian di rumah ini dapat dilakukan untuk tes darah, tes urine, sampai dengan kehamilan.

Menarik untuk disimak bahwa startup healthtech Medigo juga sudah ada sebelumnya. Awalnya mereka menyandang misi untuk mendigitalisasi ekosistem kesehatan di Indonesia mencakup pasien, petugas medis, klinik, RS, hingga laboratorium. Akan tetapi selama perjalanannya, pihak Medigo menilai sulit untuk mempercepat digitalisasi rumah sakit.

Maka dari itu, Medigo memutuskan untuk mengubah arah bisnisnya menjadi penyedia rantai suplai klinik (clinic chain) dan mengganti namanya menjadi Klinik Pintar.

Perubahan ini dilakukan karena Klinik Pintar dianggap lebih banyak menyentuh segmen grassroots, mengingat jumlah klinik lebih banyak dibandingkan dengan jumlah rumah sakit di Indonesia. Menurut data Statistik Indonesia pada tahun 2021, terdapat 8.905 klinik dan 2.617 rumah sakit di Indonesia.

 

Related Articles

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Media Sosial

10,000FansLike
13,700FollowersFollow
BERLANGGANAN NEWSLETTER GRATIS
I agree to have my personal information transfered to MailChimp ( more information )
Join over 3.000 visitors who are receiving our newsletter and learn how to optimize your blog for search engines, find free traffic, and monetize your website.
We hate spam. Your email address will not be sold or shared with anyone else.

Pilihan Redaksi

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x