spot_img

Pelaksanaan Inovasi Telekesehatan Harus Terdaftar di Regulatory Sandbox, Kata Kemenkes RI

inovasi telekesehatan
Foto: Sehat Negeriku Kemkes.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) meminta industri atau penyedia layanan yang melakukan inovasi telekesehatan untuk segera mendaftar ke regulatory sandbox. Hal ini diperlukan untuk menjamin keamanan masyarakat sebagai pengguna layanan dan menjamin keamanan industri yang menyediakan pelayanan kesehatan.

Setiaji, Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan Kemenkes, menjelaskan bahwa penggunaan telekesehatan saat pandemi COVID-19 sangat signifikan. Menurut data dari Aliansi Telemedik Indonesia (Atensi), terdapat sekitar 17,9 juta aktivitas konsultasi kesehatan yang berasal dari 19 perusahaan telemedisin.

“Kami ingin memastikan bahwa inovasi ini dapat diatur dengan regulasi yang sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini. Hal ini juga bertujuan untuk melindungi industri kesehatan dan pengguna layanan kesehatan,” kata Setiaji dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis (13/4) dilansir dari situs Sehat Negeriku.

Setiaji mengungkapkan bahwa telekesehatan yang ada saat ini belum terdaftar di dalam regulatory sandbox. Hal ini dapat menimbulkan banyak risiko dan masalah yang sulit diatasi jika terjadi hal-hal yang berdampak signifikan pada layanan kesehatan.

Apa yang Dimaksud dengan Regulatory Sandbox dan Kaitannya dengan Inovasi Telekesehatan?

Regulatory sandbox adalah mekanisme untuk menguji sejauh mana pelaksanaan inovasi telekesehatan digital yang dilakukan oleh penyedia layanan telekesehatan. Pengujian dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan berbagai pakar di bidangnya.

Tujuan dari pengujian melalui regulatory sandbox ini adalah untuk menilai keandalan proses bisnis, model bisnis teknologi, dan tata kelola telekesehatan. Hal ini memungkinkan regulator dan penyedia layanan untuk menganalisis risiko bagi masyarakat jika menerapkan teknologi terbarukan di bidang kesehatan.

“Kami akan menyiapkan ruang aman untuk mengulas tata kelola telekesehatan,” kata Setiaji.

Melalui regulatory sandbox, pemerintah dapat melakukan tes secara real time terhadap produk layanan telekesehatan, termasuk kebijakan yang dapat mendukung pelaksanaannya.

Dengan demikian, penyedia layanan telekesehatan dan masyarakat sebagai pengguna dapat menggunakan produk layanan tersebut dengan lebih aman.

 

Fasilitas RSUD dr. Soetomo Tetap Beroperasi 24 Jam Selama dan Pasca Lebaran 2023

fasilitas RSUD dr. Soetomo
Dirut RSUD dr. Soetomo Surabaya. dr. Joni Wahyuhadi. Foto: ANTARA.

Fasilitas RSUD dr. Soetomo di Surabaya akan tetap beroperasi baik selama dan pasca Lebaran. Pihak RS akan menyiagakan 400 tenaga medis selama libur Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah/Lebaran 2023. Ada yang jaga on site, kemudian ada jaga on call.

Demikian penjelasan dari Direktur Utama RSUD dr. Soetomo, dr. Joni Wahyuhadi dilansir dari Medcom (14/04/23).

“Akan ada 400 petugas yang kami siagakan selama periode Lebaran. Ada yang akan berjaga on-site, sementara ada pula yang kami tempatkan on-call. Saat ini seluruh tindakan yang dilakukan di rumah sakit ini dikerjakan oleh seluruh dokter penanggung jawab sendiri. Mereka juga akan dibantu oleh PPDS, sehingga spesialis akan 12 jam tidur di RSUD dr. Soetomo, kata dr. Joni.

Fasilitas RSUD dr. Soetomo Menerapkan Sistem Buffer

Ia juga mengungkapkan karena saat ini sudah tidak ada pembatasan kegiatan masyarakat seperti PPKM yang lalu, maka diperkirakan akan ramai. Di sisi lain biasanya tingkat hunian dan kedatangan akan ramai justru pasca Lebaran.

“Menurut pengalaman kami, kondisi ramai justru terjadi saat pasca Lebaran. Sementara itu pada saat Lebaran itu sendiri di Surabaya cenderung sepi. Baru setelah itu banyak yang datang ke sini,” lanjutnya.

Fasilitas RSUD dr Soetomo sendiri mempunyai 22 pusat kamar operasi dan enam kamar operasi UGD. Pada saat libur Lebaran nanti, kamar operasi di RSUD itu akan dijadikan satu. Sebanyak 22 kamar sentral itu bekerja satu lantai sampai jam 22:00.

Dengan demikian waktu operasional menjadi diperpanjang. Kemudian fasilitas RSUD dr. Soetomo untuk pelayanan UGD dilakukan selama 24 jam. Di UGD ini akan diterapkan buffer system. Dimaksudkan untuk mengefektifkan pelayanan menjadi satu ruangan.

Jika UGD di bagian depan penuh, pasien bisa ditaruh di belakang UGD atau ruang buffer ini. Jumlah kunjungan pasien di RSUD dr Soetomo sendiri cukup banyak. Bisa mencapai 120 pasien dalam sehari. Sedangkan untuk logistik, saat ini sedang diproses pengadaannya untuk H-10 dan H+10.

“Kami berkonsentrasi untuk H+10. Sebab kami mengantisipasi agar 10 hari setelah Lebaran tidak akan kekurangan obat atau alat,” pungkasnya.

 

Perusahaan Healthtech Zi.Care Terima Pendanaan Seri A untuk Memperkuat Operasional Bisnis

Perusahaan healthtech
Para Co.Founder Zi.Care. Foto: Zi.Care/Daily Social.

Zi.Care, sebuah perusahaan healthtech berbasis di Indonesia, baru-baru ini mendapatkan pendanaan baru Seri A. Pendanaan ini dipimpin oleh Greenwillow Capital dan beberapa investor dari dalam dan luar negeri lain.

Beberapa diantaranya adalah Accathon Capital dan Taurus Ventures, disertai oleh para angel investor. Total dari pendanaan ini mencapai jutaan dolar AS yang akan digunakan untuk memperkuat operasional bisnis, memperluas jangkauan layanan, dan pengembangan teknologi.

Zi.Care didirikan pada 2018 dan berkembang pesat dalam waktu singkat. Fokus perusahaan ini terletak pada layanan kesehatan untuk pasar korporat. Perusahaan healthtech menawarkan berbagai paket pelayanan. Diantaranya aplikasi pengelolaan kesehatan dan layanan teledokter.

Saat ini, Zi.Care sedang memperkuat bisnis untuk memperkuat platform teknologi dan memperluas jangkauan layanannya. Diantaranya dengan menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat umum.

Perusahaan Healthtech Zi.Care Berupaya Membangun Platform Teknologi Kesehatan Inovatif

Zi.Care telah membangun platform teknologi kesehatan yang inovatif. Tujuannya untuk memungkinkan akses jangka pendek menuju pelayanan kesehatan berkualitas.

Jeth Soetoyo, CEO Zi.Care, menyatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa ia merasa senang dan terhormat mendapatkan dukungan dari investor mereka. Dukungan ini diyakini akan membantu Zi.Care mempercepat pertumbuhan bisnis yang mereka jalankan.

Soetoyo juga menambahkan bahwa dengan peningkatan kapasitas dan peningkatan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi, Zi.Care sangat optimis tentang masa depan industri kesehatan di Indonesia.

“Kami sangat senang dan merasa terhormat atas dukungan dari para investor kami. Atas hal ini kami yakin dukungan yang diberikan bisa mengakselerasi pertumbuhan bisnis kami,” kata Soetoyo dilansir dari Daily Social (14/04/23).

Di sisi lain, salah satu investor yang terlibat dalam pendanaan Seri A ini adalah Greenwillow Capital. Perusahaan ini sangat berpengalaman dalam melakukan investasi di sektor kesehatan di Asia. Mereka juga telah melakukan banyak peningkatan pada perusahaan-perusahaan kesehatan berkembang di setiap tahapan, mulai dari pendanaan awal hingga tahap penawaran umum.

Dukungan pendanaan dari Greenwillow Capital akan memberikan peluang besar bagi Zi.Care untuk dapat meraih tujuan perusahaan healthtech ini.

 

BPJS Kesehatan Bisa Digunakan di Mana Saja Walau Sedang Mudik

bpjs kesehatan bisa digunakan
Ilustrasi arus mudik. Foto: Wikimedia.

Bagi Anda yang nanti akan mudik dan khawatir dengan kondisi kesehatan selama di perjalanan tidak perlu cemas lagi. Karena BPJS kesehatan bisa digunakan di luar wilayah asal Anda. Jadi Anda bisa tetap tenang ketika menempuh perjalanan jauh.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti. Ia menyatakan, pelayanan kesehatan tetap bisa dinikmati oleh peserta BPJS Kesehatan. Baik bagi mereka yang ada di luar kota ketika mudik, atau untuk peserta dalam kondisi darurat sehingga bisa segera berobat ke rumah sakit terdekat.

Akan tetapi Ali menjelaskan BPJS Kesehatan bisa digunakan di luar wilayah memiliki batas maksimal 3 kali. Batasan ini berlaku untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan di mana saja.

“Apabila mencapai lebih dari tiga kali dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan di luar faskes pilihan, maka harus pindah menuju faskes dengan pelayanan primernya. Baik itu di klinik milik swasta atau puskesmas,” kata Ali dilansir dari Viva.com, (06/04/2023) saat konferensi pers.

Pelayanan BPJS Kesehatan Bisa Digunakan Maksimal 3 Kali di Luar Wilayah

Pada konferensi berjudul “Pelayanan JKN Saat Libur Lebaran Tahun 2023” tersebut Ali juga menegaskan seluruh layanan bisa dimanfaatkan oleh peserta BPJS Kesehatan. Syaratnya hanya satu; status kepesertaan aktif baik bagi mereka yang dibiayai oleh pemerintah maupun peserta mandiri.

“Harus diperhatikan supaya kepesertaannya masih aktif. Jadi jika sakit namun posisi jauh dari faskes pilihan, ia tetap bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di mana saja maksimal 3 kali,” lanjut Ali.

Menurut Ali, rumah sakit tidak boleh menolak peserta BPJS Kesehatan, bahkan dalam keadaan tidak darurat. Pelayanan rumah sakit harus tetap berjalan seperti biasa. Meskipun sistem rujukan di BPJS Kesehatan harus diikuti, tapi jika peserta membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak darurat, maka dia harus dirujuk dari pelayanan primer yang tidak harus berasal dari Puskesmas. Bisa juga dari klinik swasta.

Ali juga menyatakan bahwa peserta BPJS Kesehatan dengan penyakit kronis bisa mendapatkan obat yang diperlukan sejak sebelum mudik. BPJS Kesehatan bisa memajukan obat tersebut 7 hari lebih cepat.

 

Pelayanan BPJS Kesehatan Tetap Bisa Diakses saat Libur Lebaran

pelayanan BPJS Kesehatan
Ilustrasi pelayanan BPJS selama libur lebaran. Foto: Tribun.

Bagi Anda yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tetap dapat mengakses pelayanan BPJS Kesehatan walaupun memasuki masa libur Lebaran. Menurut Ghufron Mukti, Direktur Utama BPJS Kesehatan, pelayanan untuk peserta JKN terbuka dan merupakan wujud komitmen pihaknya dalam melayani seluruh peserta.

“Intinya, kami (BPJS Kesehatan) memiliki prinsip portabilitas ketika menyelenggarakan Program JKN. Dengan demikian, peserta bisa mengakses pelayanan walaupun mereka berada di mana saja kapan saja, termasuk ketika memasuki libur Lebaran. Kebijakan yang kami terapkan untuk libur Lebaran 2023 ini diharapkan bisa memastikan peserta JKN selalu terlayani dengan cepat, mudah, dan setara,” kata Ghufron dilansir dari BPJS-Kesehatan.Go.Id (06/04/2023).

BPJS Kesehatan membuka piket layanan khusus di kantor cabang untuk memenuhi kebutuhan peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), peserta mandiri, dan peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI). Layanan tatap muka ini akan tersedia pada tanggal 19-21 April 2023 dan 24-25 April 2023 dari pukul 08.00-15.00 waktu setempat.

Terdapat 955.429 kanal pembayaran untuk membantu peserta JKN membayar iuran kepesertaan. Peserta JKN juga dapat memanfaatkan layanan digital. Mulai dari aplikasi Mobile JKN, Voice Interactive JKN (VIKA), Chat Assistant JKN (CHIKA), Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA) dan BPJS Kesehatan Care Center 165.

Pelayanan BPJS Kesehatan dengan Sistem Jemput Bola

BPJS Kesehatan juga menyediakan layanan jemput bola melalui Mobile Customer Service (MCS) untuk memudahkan akses layanan bagi masyarakat. BPJS Kesehatan juga telah menyiapkan tim untuk mengoptimalkan sistem teknologi dan informasi selama masa libur lebaran. Sistem itu bernama Posko Terpadu Siaga Ramadhan dan Idul Fitri (POSKO RAFI).

Tim tersebut bertugas untuk memantau sistem teknologi informasi. Baik dalam pelayanan, menangani kendala sistem, menjaga perlindungan data pribadi, dan mengamankan sistem cyber dari upaya akses ilegal.

Demi memastikan kenyamanan peserta JKN dan masyarakat selama mudik lebaran, pelayanan BPJS Kesehatan juga dapat ditemui di berbagai Posko Mudik. Ada lima titik dan satu titik Posko Arus Balik di daerah yang padat pemudik.

Posko Mudik tersebut terdapat di beberapa titik. Misalnya di Terminal Pulo Gebang Jakarta, rest area tol Cikampek Km 57, rest area tol Ungaran Km 429, Terminal Purabaya Sidoarjo, dan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Sedangkan Posko Arus Balik berada di rest area Banjaratma Km 260B Brebes.

 

Pendaftaran Online di RSUD Karangasem Sudah Dibuka

pendaftaran online RSUD Karangasem
Tangkapan layar kabar mengenai pendaftaran online. Foto: Kompas TV Dewata.

Ada kabar gembira bagi masyarakat di wilayah Karangasem, Bali. Kini sudah dibuka percepatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat melalui pendaftaran online di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karangasem.

Hal yang selama ini sering menjadi keluhan pasien adalah cara mendaftar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang kurang praktis. Dengan adanya pendaftaran online, masyarakat bisa mendaftar langsung dan mendapatkan nomor antrian sejak dari rumah. Bukan itu saja karena pasien juga dapat mengetahui kapan hari, tanggal, sampai jam pengobatan.

Cara mendaftar secara online ini memang memudahkan pasien dengan beberapa manfaat seperti:

  • Pasien tidak perlu lama mengantri di loket pendaftaran. Dengan begitu akan menghemat waktu tunggu
  • Akurasi data pasien meningkat sehingga dapat meminimalisir kesalahan data rekam medis pasien
  • Data pasien menjadi terpusat sehingga petugas kesehatan mudah mencari informasi berkaitan dengan pasien
  • Memudahkan dokter dalam manajemen jadwal praktek dan pasien lebih mudah menemukan ketersediaan jadwal dokter yang dituju

Pendaftaran online di RSUD Karangasem Bali sendiri dapat diakses menggunakan aplikasi Hidok. Pasien cukup mengunduh dan memasang aplikasi kemudian mengisi data yang diperlukan lalu mencari jadwal dokter sesuai kebutuhan.

Pendaftaran Online di RSUD Karangasem Merupakan Pembaruan

Dilansir dari Kompas.com (12/04/2023), Direktur RSUD Karangasem menyampaikan bahwa aplikasi Hidok sudah ada sebelumnya, namun kini diperbarui agar masyarakat lebih mudah mengakses dan menggunakan aplikasi.

Pendaftaran online juga akan berlaku untuk penggunaan alat Electroencephalogram (EEG). Alat ini digunakan untuk melakukan pendeteksian aktivitas listrik di dalam otak. Saat ini rumah sakit di Karangasem Bali ini sudah menambah satu perangkat EEG demi melayani pasien dengan gangguan saraf otak seperti ayan dan epilepsi.

Dukungan terhadap aplikasi juga diberikan oleh Bupati Karangasem, I Gede Dana. Mengingat sejauh ini masyarakat perlu menunggu dalam waktu lama hanya untuk melakukan pendaftaran. Dapat dibayangkan waktu tunggu lama membuat pasien dengan ayan atau epilepsi sangat kerepotan.

Berbagai fasilitas dan alat kesehatan akan terus ditambah d di RSUD Karangasem Bali demi meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

 

Biaya Persalinan Anak Ke-3 dan Ke-4 Tetap Ditanggung BPJS? Simak Jawabannya!

persalinan anak ke-3
Foto: BPJS.

Apakah BPJS Kesehatan masih menanggung biaya persalinan untuk anak ke-3 dan ke-4? Sebenarnya, BPJS Kesehatan memberikan dukungan finansial untuk biaya persalinan, termasuk biaya pemeriksaan kehamilan seperti USG, pemberian vaksin, dan persalinan, bahkan untuk kelahiran beberapa anak.

Dalam hal pelayanan persalinan, peserta BPJS kelas 1, BPJS kelas 2, dan BPJS kelas 3 diberikan layanan fasilitas yang sama.

Untuk layanan persalinan Caesar, ibu hamil perlu mendapatkan rujukan dari dokter atau rumah sakit yang menangani. Jika operasi Caesar dilakukan atas kemauan ibu tanpa diagnosis dokter, maka BPJS Kesehatan tidak akan menanggung biaya persalinan tersebut.

Dilansir dari Okezone (11/04/2023), pada prinsipnya biaya persalinan anak ke-3 dan ke-4 tetap berhak mendapatkan pelayanan dan pembiayaan dari BPJS Kesehatan. Asalkan tindakan sudah memiliki dasar rujukan baik dari dokter atau rumah sakit.

Karena itu Anda tidak perlu cemas dan bertanya-tanya mengenai persalinan untuk beberapa anak. Pastikan saja Anda sudah melengkapi berbagai tahapan prosedur untuk mendapatkan pelayanan BPJS Kesehatan.

Bagaimana Agar Biaya Persalinan Dijamin oleh BPJS Kesehatan

Ada dua langkah praktis yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan prosedur pelayanan BPJS Kesehatan berkaitan dengan persalinan:

  1. Melakukan pemeriksaan kehamilan di Fasilitas Kesehatan 1 yang terdaftar pada kartu BPJS. Fasilitas ini mencakup klinik, puskesmas, dan praktek dokter keluarga.
  2. Menyiapkan dokumen yang dibutuhkan, seperti KTP asli dan fotokopi (identitas ibu hamil), kartu BPJS asli dan fotokopi, buku kesehatan atau pemeriksaan ibu dan bayi, serta surat rujukan dari Fasilitas Kesehatan 1 jika diperlukan.

Dalam kesimpulannya, BPJS Kesehatan masih menanggung biaya persalinan anak ke-3 dan ke-4. Selama prosedur sudah memiliki dasar rujukan baik dari dokter atau rumah sakit.

Pastikan untuk melengkapi berbagai tahapan prosedur untuk mendapatkan pelayanan BPJS Kesehatan. Dimulai dengan melakukan pemeriksaan kehamilan di Fasilitas Kesehatan 1 dan menyiapkan dokumen yang dibutuhkan. Seperti KTP, kartu BPJS, buku kesehatan, dan surat rujukan.

Dengan melakukan hal-hal tersebut, Anda dapat memastikan bahwa biaya persalinan anak ke-3 dan ke-4 akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan dengan baik.

 

Startup Klub Kebugaran Fit Hub Mengamankan Pendanaan Sebesar $6.5 Juta

startup klub kebugaran
Pintu masuk ke area gym Fit Hub. Foto: thefithubgym.com.

Startup klub kebugaran Fit Hub dari Indonesia telah mendapatkan pendanaan sebesar $6.5 juta. Investor yang terlibat antara lain Global Founders, Goodwater, Wavemaker Partners, East Ventures, Tri Hill Capital, Gentree, dan BAce Capital.

Tambahan modal ini meningkatkan kemampuan Fit Hub untuk performa mereka secara online maupun offline. Perusahaan startup klub kebugaran ini menawarkan konten latihan gym gratis dan e-commerce untuk makanan sehat, pakaian, peralatan olahraga, dan suplemen.

Selain mengembangkan konten dan jangkauan baik daring maupun luring, mereka juga berniat untuk berekspansi dengan membuka 100 klub di Indonesia. Rencana tersebut digadang-gadang akan terjadi pada akhir tahun.

Startup Klub Kebugaran yang Mendigitalisasi Pengalaman Fitness Bagi Pelanggan

Fit Hub sendiri berupaya melakukan digitalisasi pengalaman fitness dan mengembangkan pusat kebugaran berbasis komunitas. Target konsumen mereka adalah kelas menengah seiring dengan bertambahnya jumlah konsumen para tingkat ekonomi tersebut.

Konsumen kelas menengah cenderung mencari klub kebugaran yang memiliki peralatan berkualitas, fasilitas yang mudah dijangkau, dan suasana yang menyenangkan.

Sejak dibuka pada bulan Agustus 2020, Fit Hub telah berhasil membangun 60 klub di 14 kota di Indonesia. Dengan 50,000 anggota berbayar, dan setengahnya adalah orang yang baru pertama kali pergi ke gym.

Dengan biaya hanya $17 atau sekitar Rp253 ribu, startup ini menargetkan untuk mengisi kekosongan pemain industri fitness. Apalagi kebanyakan gym menerapkan biaya keanggotaan cukup tinggi sekitar $70 atau Rp500 ribu sebulan.

Dilansir dari e27 (11 April 2023), B. Paul Santos dari Wavemaker Partners menyampaikan apresiasinya terhadap Fit Hub.

“Fit Hub menargetkan konsumen yang memiliki peningkatan obesitas yang cukup signifikan di Indonesia. Khususnya bagi kalangan kelas menengah ke bawah dengan memberikan fasilitas fitness terjangkau. Posisi pasar mereka strategis, dengan menyediakan gym lokal dengan tetap menjaga kualitas tinggi pada peralatannya. Biaya juga 50% lebih terjangkau dibandingkan pesaingnya,” kata Santos.

 

Alat Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner Telah Kantongi Izin Edar

penyakit jantung koroner
Alat deteksi penyakit jantung koroner yang siap didistribusikan. Foto: LPiK ITB.

Ada kabar gembira khususnya bagi dunia kesehatan jantung. NIVA atau Non-Invasive Vascular Analyzer hasil dari inovasi ITB telah memegang izin edar. Perangkat untuk deteksi dini penyakit jantung koroner ini mengantongi izin yang terbit pada 10 Maret 2023 lalu dan dicetak pada 20 Maret 2023.

Izin edar diberikan melalui pihak PT. Selaras Citra Nusantara Perkasa, Tbk (SCNP). Perusahaan ini merupakan mitra kerjasama untuk mengembangkan dan riset NOVA bersama peneliti STEI-ITB.

Di Indonesia, penyakit jantung koroner dan stroke tetap menjadi penyebab kematian utama. Kedua gangguan kesehatan ini bukan hanya memiliki jumlah kasus terbanyak, tetapi juga memiliki dampak signifikan pada perekonomian negara.

Hal ini disebabkan oleh biaya pengobatan yang tinggi, terutama dalam pengeluaran BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, Prof. Dr. Ir. Tati Latifah Erawati Rajab Mengko bersama tim kelompok keahlian Teknik Biomedika di Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung mengembangkan NIVA (Non-Invasive Vascular Analyzer) untuk mengatasi masalah ini.

Menggunakan sensor photoplethysmograph (PPG) dan sensor tekanan darah, NIVA memiliki dua fungsi utama yang dijalankan. Fungsi pertama, mengukur fungsi pembuluh darah yang membawa darah ke seluruh tubuh. Dengan begitu dapat diketahui kecenderungan terjadinya penyumbatan.

Sementara fungsi kedua adalah untuk mengukur fungsi endotelial guna memberikan gambaran apakah pembuluh darah berfungsi normal atau tidak.

Penggunaan NIVA terintegrasi dengan penggunaan perangkat, sehingga hasil analisis NIVA tidak bergantung pada keahlian operatornya. Jika hasil analisis menunjukkan hasil yang kurang baik, pengobatan ke dokter dapat dilakukan sebelum hal yang lebih buruk terjadi.

Untuk memastikan perangkat deteksi dini penyakit jantung koroner ini dapat terdistribusi dengan baik, STEI-ITB bekerja sama dengan PT. SNCP. Menurut COO PT. SNCP, Shirly Effendy, pihaknya memiliki keberanian untuk memproduksi dan menyebarkan 100 alkes NIVA untuk pasar domestik.

“NIVA adalah alat kesehatan dalam negeri pertama yang hadir. Harga jualnya lebih terjangkau dengan perbandingan 52%,” tutur Shirly.

 

Pasien Stretcher, Perangkat Medis untuk Memindahkan Pasien

pasien stretcher
Ilustrasi tandu atau stretcher. Foto: Needpix.

Salah satu alat kesehatan yang harus ada di sebuah rumah sakit adalah pasien stretcher. Perangkat ini sangat penting untuk menjaga keamanan dan keselamatan pasien saat dipindahkan.

Di sisi lain masih banyak yang belum mengetahui apa sesungguhnya alat yang digunakan untuk membawa pasien dari titik A ke titik B ini. Karena itu pada artikel ini akan dibahas lebih jauh tentang apa itu stretcher, penggunaannya, sampai jenis-jenis yang umum digunakan.

Apa yang Dimaksud dengan Pasien Stretcher?

pasien stretcher
Ilustrasi stretcher di rumah sakit. Foto: Px Fuel.

Stretcher merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pasien dari satu lokasi ke lokasi lainnya di dalam rumah sakit atau fasilitas medis lainnya. Orang Indonesia kerap menyebutnya sebagai “tandu.”

Alat ini biasanya digunakan untuk pasien dengan kondisi yang memerlukan perawatan intensif dan seringkali dalam kondisi tidak stabil. Karena itu mereka perlu ditangani dengan hati-hati dan cepat.

Sebuah stretcher biasanya dilengkapi dengan sabuk pengaman sampai dengan roda untuk memudahkan mobilitas pasien. Di dalam lingkungan rumah sakit biasa digunakan dari ruang ke ruang. Misalnya dari bagian gawat darurat ke ruang operasi, ruang perawatan intensif, atau ke ruangan lainnya sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan.