spot_img

Anak Perusahaan Johnson & Johnson Resmi Akuisisi Megadyne Medical Products Inc.

Ethicon Endo-Surgery Inc, sumber : engineering.purdue.edu

Ethicon Endo-Surgery Inc, anak perusahaan Johnson & Johnson dikabarkan telah resmi mengakuisisi Megadyne Medical Products Inc, perusahaan alat kesehatan yang berbasis di Utah, Amerika Serikat.

Megadyne dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi dan mengembangkan alat-alat electrosurgical untuk rumah sakit bedah di berbagai dunia. Produk-produk mereka dirancang untuk meningkatkan presisi dan efisiensi di ruang operasi.

“Kami berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan para ahli bedah dan instansi rumah sakit, penambahan Megadyne sebagai portofolio Kami dapat melengkapi kebutuhan tersebut,” kata Chairman Ethicon Michael del Prado.

“Akuisisi ini akan membantu mempercepat dan memperluas inovasi seluruh portofolio Kami guna memberikan nilai klinis dan ekonomi untuk buyer di seluruh dunia,” lanjutnya. Saat ini empat dari lima proses operasi di rumah sakit di AS menggunakan perangkat electrosurgical.

Produk Alat Kesehatan Indonesia Siap Ramaikan Arab Health 2017

Arab Health 2017, sumber : sartorettoverna.com

Indonesia akan mengikuti pameran alat kesehatan pada ajang Arab Health 2017 di Dubai, Uni Emirat Arab pada 30 Januari-2 Februari 2017 mendatang. Mengusung tema Trade With Remarkable Indonesia, nantinya negara kita akan diwakili oleh sembilan perusahaan kesehatan.

“Pameran Arab Health 2017 menjadi ajang pembuktian produk Indonesia kepada para buyer di kawasan Afrika dan Timur Tengah. Produk kesehatan Indonesia layak diperhitungkan dan bersaing dengan produk lainnya di dunia,” ucap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Arlinda sebagaimana MedX kutip dari inilah.com.

Pemerintah optimis, keikutsertaan dalam pameran ini akan dapat lebih meningkatkan nilai ekspor produk alat kesehatan Indonesia meskipun saat ini pangsa pasar produk alat kesehatan negara kita di dunia masih di bawah satu persen.

Adapun sembilan perusahaan yang akan ikut serta dalam Arab health 2017 diantaranya:

  • PT Arista Latindo (sarung tangan medis, popok bayi dan dewasa, masker wajah, kapas alkohol);
  • CV Beauty Kasatama (masker bedah, doctor cap, nurse cap, surgical golon, shoes cover);
  • PT Jayamas Medica Industri (nurse cap, masker dan topi bedah, shoes cover, surgeon cap, basic dressing set, antiseptik dan disinfektan, infusion set);
  • PT Oneject Indonesia (alat suntik sekali pakai);
  • PT Sugih Instrumendo Abadi (tensimeter, stetoskop);
  • PT Tesena Inovindo (needle destroyer, peralatan medis terapi);
  • PT Trimitra Garmedindo Interbuana (medical bag, emergency bag);
  • PT Hetzer Medical Indonesia (masker untuk bedah);
  • PT Shamrock Manufacturing Corporation (sarung tangan lateks dan sarung tangan medis).

Pameran yang akan digelar di Dubai International & Healthcare Center itu diperkirakan akan diikuti lebih dari 4.000 peserta pameran dari 80 negara. Jumlah pengunjung juga diperkirakan mencapai lebih dari 130.000 tenaga profesional kesehatan dari 163 negara.

Bank Mayora Jajaki Sektor Kredit Alat Kesehatan

PT Bank Mayora, sumber : tribunnews.com

PT Bank Mayora tengah mengambil ancang-ancang untuk terjun ke sektor kredit alat kesehatan (alkes). Kabarnya, akan disiapkan dana sebesar Rp 150 miliar – RP 200 miliar untuk bisnis ini. Nilai tersebut merupakan 7% – 8% dari total portofolio kredit Bank Mayora yang direncanakan tahun ini.

Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij mengatakan, pihaknya sudah memiliki portofolio kredit alat kesehatan yang tergabung dalam kredit sektor perdagangan. Pun dia optimistis jika tahun ini bisnis alkes akan lebih baik karena pemerintah gencar mengkampanyekan peningkatan kesehatan.

“Kami sesuaikan dengan wacana dari pemerintah yang fokus dalam peningkatan kesehatan masyarakat,” ungkap Irfanto sebagaimana MedX kutip dari bisnis.com.

Perusahaan perbankan yang berdiri tahun 1993 tersebut menargetkan pertumbuhan kredit antara 18% – 20% sepanjang 2017. Sampai dengan akhir Desember tahun lalu, anak usaha Grup Mayora ini menyalurkan kredit senilai Rp3,38 triliun. Mayoritas kredit disalurkan ke UMKM dengan porsi lebih dari 40%.