spot_img

Startup Kesehatan TympaHealth Mendapatkan $23 Juta untuk Mengembangkan Diagnosis Kesehatan Pendengaran

startup kesehatan tympahealth
Penggunaan alat untuk membantu diagnosis kesehatan pendengaran. Foto: TympaHealth/Techcrunch.

Startup kesehatan TympaHealth dari London mendapatkan tambahan dana sebesar $23 juta. Mereka bergerak di bidang pengembangan perangkat keras genggam untuk mendeteksi kondisi kesehatan pendengaran pada sistem operasi iPhone dan Android.

Perusahaan startup kesehatan ini juga turut membangun perangkat lunak untuk melengkapi perangkat keras tersebut. Pengembangan ini bertujuan untuk memberikan pengecekaan kesehatan pendengaran menggunakan teknologi audio mumpuni.

Pihak yang ada di balik pendanaan tersebut antara lain Octopus Ventures sebagai pemimpin putaran pemberian modal. Kemudian turut pula berpartisipasi pihak lain seperti Rezayat Investments, Dara Capital, dan pengusaha Bob Davis bersama Jeff Leerink.

Dari pendanaan yang diperoleh startup kesehatan TympaHealth, mereka akan menyasar pangsa pasar domestik (Inggris) dan Amerika Serikat. Perusahaan percaya bahwa ada peluang pasar menjanjikan pada bidang tes pendengaran. Seiring terbitnya aturan FDA yang baru, maka terbuka kemungkinan untuk mendistribusikan teknologi ini tanpa resep.

Saat ini di Inggris sendiri sudah ada 250.000 pasien lebih yang menjalani tes pendengaran dengan perangkat milik Tympa. Tersebar di berbagai laboratorium audiologi, juga ratusan apotek, panti jompo, dan klinik.

Startup Kesehatan TympaHealth Mengembangkan Aplikasi Terintegrasi dengan iOS dan Android

startup kesehatan TympaHealth
Penggunaan alat untuk membantu diagnosis kesehatan pendengaran. Foto: TympaHealth/Techcrunch.

Pendiri TympaHealtah, Ramdoo pada awalnya bekerja di Pelayanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS). Organisasi ini memang dikenal akan reputasi baiknya dalam menyediakan obat-obatan murah kepada warga Inggris, salah satunya membangun inkubator rumah. Ramdoo juga terlibat pada pembentukan konsep alat tersebut.

Kemudian Ramdoo mendirikan TympaHealth untuk membuat perangkat keras yang terintegrasi dengan iPhone dan Android. Nantinya alat komunikasi dari kedua sistem operasi tersebut tidak lagi menjadi ponsel. Sebab akan menjadi alat yang berukuran lebih besar untuk mendeteksi gangguan pendengaran.

Perangkat kerasnya sendiri terdiri dari lensa dan otoskop yang diarahkan ke telinga. Nantinya perangkat ini menjadi unit pemroses untuk mengumpulkan dan membuat kesimpulan dari data yang didapatkan.

Perusahaan ini juga mengembankan machine learning dan algoritma. Dari sana akan didapatkan kesimpulan mengenai diagnosis kesehatan pendengaran.

 

Promo Produk Alat Kesehatan Dari PT Roche Indonesia

Dalam rangka mendukung pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia, PT Roche Indonesia memberikan promosi untuk pembelian instrument akan mendapatkan free reagen dengan detail seperti dibawah ini. Program ini akan berlangsung sejak tanggal tertayang di e-catalog sampai dengan 31 Desember 2023.

Nama Produk      : COBAS h 232 and Accessories
Nomor Produk     : 4815000310-AK1-000344398
Harga Promosi  : Rp 17.760.000,-

Sumber: e-katalog.lkpp.go.id

Tentang produk:

Sistem cobas h 232 PoC Roche digunakan untuk menentukan penanda jantung dalam darah secara tepat dan cepat. Perpaduan antara teknologi laboratorium, sistem analisis yang praktis, dan tingkat kebersihan yang tinggi menjadikan pendamping yang optimal untuk keseharian Anda di tempat kerja. Perangkat mudah dibersihkan, penutup area pengujian dapat dilepas untuk dibersihkan, dan panel sentuh dapat dioperasikan dengan sarung tangan.
Berkat hasil pengujian yang cepat dan tidak perlu memproses sampel atau reagen temper, sistem analisis menjadi lebih efisien dan memberikan hasil yang optimal dalam waktu singkat. Semua informasi yang relevan dapat dilihat dan dikontrol dengan mudah di touchpad yang intuitif. Penganalisis optimal untuk digunakan di kantor dokter, klinik, ambulans, dan kunjungan rumah. Deteksi dini penyakit kardiovaskular memungkinkan terapi yang spesifik dan tepat.
Tentang Perusahaan:

Kemenkes Salurkan Alat Kesehatan ke 172 RS di Daerah Demi Atasi Penyakit dengan Tingkat Kematian Tertinggi

penyakit dengan tingkat kematian tertinggi
Ilustrasi serangan stroke. Foto: Max Pixel.

Sebanyak 172 Rumah Sakit (RS) di daerah menerima bantuan alat kesehatan (Alkes) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) selama tahun 2022. Penyaluran alkes ini dilakukan demi menangani empat penyakit dengan tingkat kematian tertinggi.

Keempat penyakit tersebut antara lain jantung, kanker, stroke, dan ginjal. Sementara itu bantuan alkes ini termasuk ke dalam bagian program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) cluster kesehatan.

Bantuan dari Kemenkes diberikan kepada 24 rumah sakit vertikal Kemenkes dan 148 rumah sakit daerah di 151 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Penyaluran ini menunjukkan komitmen Kemenkes untuk memperkuat dan mempercepat agenda transformasi sistem kesehatan nasional. Dengan tujuan akhir demi meningkatkan layanan bagi masyarakat.

Kemenkes memiliki target dalam meratakan layanan rujukan melalui jejaring RS yang optimal untuk menangani 4 penyakit dengan tingkat kematian tertinggi prioritas. Yaitu jantung, kanker, stroke dan gagal ginjal.

Sampai tahun 2025, target capaian untuk meratakan layanan rujukan yang optimal di 507 RS di tingkat kabupaten/kota diharapkan bisa mencapai 50%. Selanjutnya sampai tahun 2027, 100% RS di 507 kabupaten/kota di Indonesia diharapkan bisa meningkatkan cakupan pelayanan RS rujukan. Terutama untuk 4 penyakit dengan angka kematian tertinggi itu.

Target lainnya, 34 provinsi di Indonesia akan memiliki minimal 1 RS tingkat paripurna atau utama, dan 507 kabupaten/kota akan memiliki minimal 1 RS tingkat madya.

Alkes untuk Tangani Penyakit dengan Tingkat Kematian Tertinggi Disambut Baik oleh Rumah Sakit

Sementara itu penyaluran alkes ke berbagai RS di daerah didukung dan disambut baik oleh pihak terkait. Dilansir dari Medcom (26/04/2023), banyak tanggapan positif dari RS. Misalnya saja dari RSUP dr. Kariadi di Semarang, Jawa Tengah.

“RSUP dr. Kariadi berkomitmen tinggi untuk mendukung pemerintah, khususnya Kemenkes, dalam menangani penyakit-penyakit yang menjadi penyebab utama kematian, seperti kanker, jantung, stroke, dan gangguan sistem ginjal (uronefrologi),” kata drg Farichah Hanum M.Kes, Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi Semarang, Jawa Tengah.

Sedangkan dr. Sharlie Esa Kennedy, MARS, Direktur RSUD Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatra Selatan juga menjelaskan penunjukan pihaknya pada akhir 2022. RSUD Sekayu akan ditunjuk oleh Kemenkes RI sebagai rumah sakit rujukan pengampuan. Khususnya untuk penyakit-penyakit stroke, uro nefro (gagal ginjal), kanker, jantung, dan diabetes melitus.

“Sampai saat ini RSUD Sekayu sudah mendapatkan dana PEN yang digunakan untuk membeli alat kesehatan. Diantaranya berupa satu unit CT Scan 64 slice dan satu unit UPS 160 kVa,” jelas dr. Sharlie.

Dengan penyaluran alkes untuk membantu penanganan penyakit dengan tingkat kematian tertinggi ini diharapkan RS dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan. Dengan begitu, rumah sakit dapat lebih mudah dan akurat dalam mendiagnosa dan mengobati pasien yang dirujuk.

 

Selang Nasogastrik Aman (SNGT): Inovasi UI yang Bisa Menyelamatkan Nyawa Pasien

selang nasogastrik aman (SNGT)
Alat Safe Nasogastric Tube (SNGT). Hasil dari pengembangan oleh peneliti UI. Foto: Tribun Jakarta.

Peneliti dari Universitas Indonesia (UI), telah mengembangkan Selang Nasogastrik Aman (SNGT) atau Safe Nasogastric Tube. Alat ini berfungsi untuk memberikan obat dan cairan lewat saluran pencernaan. Gunanya untuk membantu pasien yang mengalami penurunan kesadaran.

Selang Nasogastrik Aman ini adalah hasil dari inovasi pada selang nasogastric. Menurut peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Sigit M. Nuzul, S. Kep.Ns., M. Biomed memberikan penuturan mengenai alat ini.

Ia menyampaikan dengan bantuan inovasi dari selang nasogastric bisa mengurangi risiko fatal yang dapat menimpa pasien.

Salah satu cara memberikan cairan dan obat kepada pasien yang tidak bisa menelan adalah dengan menggunakan selang Nasogastrik (NGT). Selang ini dimasukkan melalui hidung sampai ke lambung. Namun, jika selang ini tidak dipasang dengan benar, bisa berbahaya bagi pasien.

Misalnya, pada tahun 2009 ada seorang pasien yang meninggal karena selang NGT masuk ke paru-paru dan menyebabkan infeksi berat. Pemasangan NGT sebaiknya dilakukan dengan bantuan alat pencitraan agar bisa melihat posisi selang dengan jelas. Sayangnya, alat pencitraan ini mahal dan tidak semua rumah sakit punya.

Akibatnya, banyak pemasangan NGT yang dilakukan secara buta atau tanpa panduan. Ini meningkatkan risiko kesalahan pemasangan selang ke saluran napas yang bisa fatal.

Terdapat Kasus Kematian Akibat Kesalahan Pemasangan Selang NGT

Menurut Sigit M Nuzul, pendiri startup Inovasi Alat Kesehatan dan dosen di Poltekkes Kemenkes Palu Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI, ada beberapa kasus kematian akibat kesalahan pemasangan selang NGT.

Risiko ini terjadi saat selang yang dimasukkan dari hidung sampai ke percabangan tenggorokan dan kerongkongan.

“Seharusnya, jika selang masuk ke tenggorokan, pasien akan batuk. Tapi, pada pasien yang kesadarannya menurun atau bayi prematur, refleks batuk tidak bekerja dengan baik. Jadi, kemungkinan selang masuk ke paru-paru lebih besar,” lanjut Sigit.

Selang Nasogastrik Aman (SNGT) Memiliki Tambahan Kantong Udara

selang nasogastrik aman (SNGT)
Alat Safe Nasogastric Tube (SNGT). Hasil dari pengembangan oleh peneliti UI. Foto: Tribun Jakarta.

Sigit menciptakan alat Safe Nasogastric Tube (SNGT) yang berupa selang lambung dengan kantong udara yang bisa dibuka dan ditutup pada bagian ujungnya.

“Alat ini sudah berhak paten IDP0000056746. Kantong udara SNGT ini dinamakan Safe Nasogastric Bag (SNB). Kantong ini berfungsi sebagai penanda letak selang dengan memanfaatkan perbedaan fisiologis antara saluran pernapasan dan saluran pencernaan.”

“Saat dipakai, SNB akan menggelembung dan menyusut jika ujung selang masuk ke saluran pernafasan atas(hidung faring). Hal ini karena adanya gerakan masuk dan keluar udara saat bernapas,” ujar Sigit.

SNB berhasil lolos ke program UI Incubate yang didukung oleh berbagai pihak. Seperti Prof. Dr. dr. Neng Tine Kartinah, M.Kes., Ketua Departemen Fisiologi dan Biofisika Fakultas Kedokteran UI, sebagai pengusul utama produk inovasi ini.

Program UI Incubate adalah program yang diselenggarakan oleh Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis UI. Tujuan program adalah untuk membantu civitas akademika dan alumni UI mengembangkan perusahaan rintisan berbasis teknologi dari inovasi-inovasi yang mereka ciptakan .

 

HUT Ke-34 RS Premier Jatinegara Dirayakan dengan Meriah

RS Premier Jatinegara
Kemeriahan acara Hut RS Premier Jatinegara Ke-34. Foto: Nova Grid.

HUT ke-34 RS Premier Jatinegara (RSPJ) dirayakan dengan tema “Excellent Care to Enhance Life.” Artinya rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tidak hanya untuk menyembuhkan tapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Rumah sakit di Jatinegara ini membuat 34 momen menuju hari jadi melalui kegiatan-kegiatan bersifat internal dan eksternal. Rangkaian road to 34th anniversary tersebut RSPJ tersebut terdiri dari berbagai acara.

Misalnya, turnamen persahabatan dengan rekanan. Kemudian lari bersama keluarga dan zumba di Eco Park Ancol, nonton bareng Mandiri Inhealth, seminar tentang perempuan di Hari Kartini bersama tim RSPJ dan komunitas.

Ada pula seminar Komite Medis, pelatihan simulasi drill tim IKO dan ICU, dan berbagai lomba antar karyawan. Tidak lupa diadakan acara pemberian apresiasi kepada dokter senior dan lainnya.

Perayaan HUT Ke-34 RS Premier Jatinegara Diliputi oleh Rasa Syukur

Dr. Susan Ananda, MARS selaku CEO dari RSPJ mengungkapkan rasa bahagia dapat terus berkontribusi dalam dunia kesehatan Indonesia.

“Kami sangat bersyukur bahwa selama 34 tahun kami tidak hanya melayani masyarakat Indonesia dengan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Tapi juga terus menghadirkan inovasi-inovasi yang mendapat kepercayaan dari masyarakat.”

“RSPJ berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang kami berikan, dengan selalu mencari cara-cara baru dan inovatif. Kami berharap apa yang kami lakukan dapat membantu kemajuan fasilitas dan pelayanan kesehatan di Indonesia,” tambahnya dilansir dari Nova Grid 926/04/2023).

Tema perayaan ulang tahun ke-34 RSPJ Excellent Care to Enhance Life menunjukkan pentingnya pelayanan kesehatan yang baik. Sebab dari sana dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang.

“Kami bangga bisa memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas selama 34 tahun. Ini adalah prestasi yang luar biasa dan kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami”, ujar Peter Hong, Group Chief Operating Officer, Ramsay Sime Darby Health Care Group.

RSPJ saat ini sudah memiliki empat layanan andalan yaitu Neuro Center (Stroke Unit), Digestive Center, Cardiac Center dan Urology Center. Kemudian sebentar lagi akan meluncurkan layanan baru yaitu Minimal Invasive Surgical Center dan klinik mata Eyecentric pada bulan ini.

RSPJ juga sedang mempersiapkan untuk mengembangkan layanan THT yang direncanakan akan diluncurkan pada tahun 2024.

 

Terjadi Lonjakan Kunjungan Pasien Rumah Sakit Pasca Lebaran

lonjakan kunjungan pasien
Tampak depan RSI Surabaya. Foto: Suara Surabaya.

Lonjakan kunjungan pasien terjadi setelah Lebaran berlalu. Hal ini dapat dilihat salah satunya di Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya. Dilansir dari Kumparan (27/04/2023), peningkatan cukup signifikan terjadi di poli atau layanan instalasi rawat jalan, khususnya di bagian penyakit dalam.

Salah satu dampak dari lonjakan pasien adalah panjangnya antrian yang harus dilalui. Mereka harus menunggu dengan sabar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan.

dr Dodo Anando, MPH, selaku Direktur RS Islam Surabaya, A. Yani menyatakan bahwa kenaikan pasien terjadi sejak hari Rabu (26/4) lalu.

“Sejak kemarin, pasien bertambah banyak. Ada kenaikan sekitar 30 persen,” katanya dilansir dari Berita Anak Surabaya, pada Kamis (27/4).

Umumnya lonjakan kunjungan pasien ini memiliki gejala umum berupa kelelahan. Demikian yang disampaikan oleh dr. Dodo. Kelelahan tersebut memiliki beberapa tanda umum seperti mual, muntah, dan diare.

Pelayanan Tetap Lancar Walau Terjadi Lonjakan Kunjungan Pasien

Direktur RS Islam Surabaya A. Yani, dr Dodo Anando, MPH, mengatakan bahwa sejak Rabu (26/4) kemarin ada peningkatan pasien yang signifikan. “Pasien meningkat sekitar 30 persen dari hari sebelumnya,” ujarnya.

“Alhasil, mereka harus mengantri lama untuk mendapatkan konsultasi kesehatan dari dokter yang dituju di rumah sakit,” tambahnya.

Dodo menjamin, meskipun jumlah pasien rawat jalan meningkat, pelayanan tetap maksimal dan berjalan lancar tanpa ada hambatan.

Selain di Surabaya, pemerintah juga menyiapkan antisipasi peningkatan kasus Covid-19 pasca Lebaran. Salah satunya di RSPI Sulianti Saroso. Dilansir dari Tribun (27/04/2023), sejumlah ruangan untuk rawat inap pasien Covid-19 kembali dibuka.

Terdapat dua ruangan yang biasa digunakan untuk melakukan penanganan Covid-19. Satu ruangan adalah ruang perawatan reguler dan satu lagi merupakan ICU. Saat ini dibuka lima ruangan sebagai antisipasi peningkatan kasus Covid-19 setelah Lebaran. Menurut sumber, saat ini empat ruangan sudah terisi penuh. Sementara satu ruangan masih disiagakan apabila kasus meningkat.

 

Startup Alat Kesehatan Withings Memperkenalkan Body Smart Timbangan “Pintar”

startup alat kesehatan withings
Timbangan “pintar” dari Withings. Foto: Withings.

Bagi siapa saja yang selama ini merasa enggan dan “bersalah” ketika menimbang badan tidak perlu khawatir lagi. Karena saat ini startup alat kesehatan Withings memperkenalkan timbangan “pintar” terbarunya bernama Body Smart.

Dilansir dari Techcrunch (19/04/2023), Body Smart adalah keluaran terbaru dari serangkaian produk timbangan pintar yang dimiliki oleh Withings. Timbangan seharga $100 (Rp1.489 juta dengan kurs saat ini) itu melengkapi rangkaian produk yang sudah ada sebelumnya.

Produk gadget penimbang badan dari Withings antara lain Body Comp dengan harga $200 (Rp2.978.406) dan Body Scan yang dibanderol $400 (Rp.5.956.813).

Ada fitur menarik yang diberikan oleh produk dari startup alat kesehatan Withings itu. Salah satunya adalah mode “Mata Tertutup” (Eyes Closed mode). Dengan mode ini pengguna tidak akan ditunjukkan skala pada layar, namun tetap akan terlacak pada aplikasi.

Tentu saja fitur ini merupakan kabar gembira bagi mereka yang ingin mengukur berat badan tapi tidak ingin diketahui bahkan oleh diri mereka sendiri. Mereka tetap dapat secara leluasa memberikan data kepada dokter atau ahli gizi yang mereka percayai.

Startup Alat Kesehatan Withings Mengembangkan Timbangan dengan Kombinasi Berbagai Teknologi

Body Smart yang diproduksi oleh Withings sendiri menggunakan kombinasi analisis impedansi bioelectrical (BIA), sensori berat badan presisi, dan algoritma yang sudah disempurnakan. Semua kombinasi teknologi ini akan sangat membantu tenaga medis untuk melakukan analisis terhadap kondisi kesehatan seseorang.

Pihak perusahaan Withings mengatakan bahwa produknya menyediakan analisis berat badan dan komposisi tubuh yang akurat serta pengukuran kesehatan lanjutan. Termasuk denyut jantung, lemak visceral, usia metabolik, dan tingkat metabolisme basal. Semua pengukuran tersebut muncul di aplikasi perusahaan, yang dapat disinkronkan dengan aplikasi data kesehatan lainnya (seperti aplikasi kebugaran Apple dan Google).

Teknologi BIA bekerja dengan mengirimkan sinyal listrik kecil melalui tubuh. Kemudian sinyal ini akan mengukur resistansi dan reaktansi jaringan tubuh terhadap arus yang diberikan. Dengan menggunakan beberapa frekuensi, alat ini dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kesehatan tubuh.

Alih-alih berat badan, pengguna dapat memilih informasi lain. Misalnya pesan motivasi atau bahkan informasi harian seperti jumlah langkah, kualitas udara dan cuaca.

 

Alat Kesehatan Stereotactic Buatan Indonesia Dipamerkan di Hannover Messe 2023

alat kesehatan stereotactic
Ilustrasi BarinRY, hardware dari alat stereotactic. Foto: ITS/Medcom.Id.

Indonesia tidak pernah kekurangan tenaga dan pikiran handal di bidang industri kesehatan. Salah satunya terwujud pada alat kesehatan stereotactic untuk mencari koordinat neurotransmitter yang mengalami gangguan di otak.

Riyanarto Sarno, seorang Guru Besar dari Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), menampilkan hasil penelitiannya di bidang alat kesehatan. Tepatnya pada pameran inovasi teknologi internasional, Hannover Messe 2023.

Penelitiannya berkaitan dengan alat kesehatan stereotactic. Sebuah teknik bedah minimal invasif yang menggunakan sistem koordinat tiga dimensi untuk menargetkan lokasi tertentu di dalam tubuh.

Menurut Riyan demikian ia disapa, alat kesehatan yang ia kembangkan dapat menentukan koordinat neurotransmitter yang bermasalah di otak. Dengan demikian, dokter dapat melakukan operasi saraf otak dengan lebih mudah dan akurat.

Penelitian ini melibatkan ahli bedah saraf, Dr dr Achmad Fahmi SpBS(K)SubspNF FINPS, yang memberikan masukan berdasarkan pengalaman menggunakan stereotactic dari produsen lain.

Riyan, yang termasuk dalam Top 2% World Ranking Scientists, mengatakan bahwa stereotactic buatannya terdiri dari dua bagian utama, yaitu perangkat keras bernama BrainRY dan perangkat lunak bernama BrainNAV.

Untuk membuat prototipe perangkat kerasnya, ia bekerja sama dengan ZENMED+, sebuah produsen alat medis di Indonesia. Sementara itu, untuk membuat prototipe perangkat lunak, ia melibatkan dosen dan mahasiswa ITS dari berbagai jenjang.

Alat Kesehatan Stereotactic Turut Dipamerkan di Paviliun Indonesia

alat kesehatan stereotactic
Ilustrasi BarinRY, hardware dari alat stereotactic. Foto: ITS/Medcom.Id.

Stereotactic ciptaan Riyan menjadi salah satu inovasi yang dipamerkan di Paviliun Indonesia, yang merupakan miniatur rencana negara.

Presiden RI Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia terbuka untuk investasi teknologi dan pengembangan ekonomi hijau. Beliau juga mengatakan bahwa Hannover Messe 2023 adalah salah satu cara untuk meningkatkan kerja sama industri dan teknologi serta mendorong ekspor dan investasi asing.

Di Paviliun Indonesia, ada 157 co-exhibitors yang berasal dari berbagai bidang. Baik itu startup industri, asosiasi, dan kawasan industri. Juga termasuk di dalamnya lembaga pendidikan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Mereka menampilkan inovasi di berbagai sektor. Mulai dari makanan, tekstil, otomotif, elektronik, bahan kimia, farmasi, dan alat kesehatan seperti yang dibuat oleh Riyan.

Riyan berharap alatnya dapat membantu penanganan operasi syaraf otak dengan akurasi tinggi.

“Alat stereotactic yang terjangkau dapat memenuhi kebutuhan dokter bedah saraf di Indonesia,” ucapnya sebagaimana dilansir dari Medcom.Id (24/04/2023).

 

RSUD Teluk Kuantan Dapat Kucuran Rp 3,4 Miliar untuk Alat Kedokteran Anak

RSUD Teluk Kuantan
Tampak depan RSUD Teluk Kuantan. Foto: riauonline.co.id.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teluk Kuantan mendapat kucuran bantuan dana Rp 3.456.106.000 untuk peralatan medis anak. Dana tersebut sudah tercantum di RUP RSUD Teluk Kuantan Tahun 2023.

Sumber dana yang didapatkan Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Kuansing, Riau itu berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Demikian menurut lansiran kabar dari Riau Online (25/04/2023).

RSUD di Riau tersebut juga menerima dana Rp 711 juta dari DAK tahun 2023 untuk peralatan medis anak. Untuk peralatan kesehatan bidan dan penyakit kandungan ditetapkan sebesar Rp 204 juta.

Dari dana yang didapatkan itu akan dialokasikan ke berbagai pengeluaran modal. Seperti peralatan medis THT ditetapkan Rp 175 juta. Pengeluaran modal peralatan medis bagian penyakit dalam sebesar Rp 345 juta. Kemudian untuk modal peralatan medis jantung Rp 284 juta.

Anggaran untuk alat kedokteran anestesi sebesar Rp 700 juta diambil dari belanja modal. Sementara itu, APBD Kuansing mengalokasikan Rp 850 juta untuk obat-obatan, Rp 439 juta untuk bahan-bahan kimia, dan Rp 1,6 miliar untuk bahan-bahan lainnya.

RSUD Teluk Kuantan (BLUD) mendapat anggaran Rp 3 miliar khusus untuk pembelanjaan obat-obatan rutin.

Apa Itu Dana Alokasi Khusus yang Didapatkan oleh RSUD Teluk Kuantan

Bagi Anda yang belum memahami tentang apa itu Dana Alokasi Khusus (DAK), mari simak penjelasan berikut. Dilansir dari Kalsel.BPK.Go.Id dan IDTesis.Id, DAK adalah dana yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada daerah. Tujuan pendanaan itu untuk membiayai kegiatan pembangunan yang bersifat prioritas dan strategis di daerah tersebut.

Dana ini bersumber dari APBN dan dialokasikan melalui Kementerian Keuangan ke daerah-daerah yang memenuhi kriteria tertentu. Dana Alokasi Khusus (DAK) dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.

 

Fitur Baru SATUSEHAT Mobile Bantu Masyarakat Temukan Obat Kanker Secara Digital

fitur baru satusehat
Pengenalan aplikasi mobile SATUSEHAT. Foto: Liputan 6.

Salah satu fokus di dalam program Kementerian Kesehatan untuk melakukan transformasi kesehatan adalah pengendalian penyakit kanker. Melalui fitur baru SATUSEHAT Mobile versi 5.4.4 terbaru kini masyarakat dapat mengakses obat kanker melalui kanal digital.

Akses ke obat kanker tersebut meliputi banyak hal. Mulai dari komposisi, deskripsi, indikasi umum, efek samping, sampai dengan peringatannya. Tentu saja tersedianya informasi ini akan membantu masyarakat luas untuk menemukan obat yang sangat dibutuhkan dalam upaya penanganan kanker.

“Berbagai informasi dan data obat kanker tersedia untuk diakses. Seluruhnya tertera secara transparan bahkan hingga informasi harga. Dengan demikian masyarakat akan mudah mendapatkan akses ke obat yang dibutuhkan,” kata Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, dr. L. Rizka Andalucia sebagaimana dilansir dari Sehat Negeriku Kemkes (20/04/2023).

Fitur Baru SATUSEHAT Mobile Menyediakan 152 Informasi Obat Kanker

Fitur baru pada aplikasi yang dimaksud berupa Wiki Obat Kanker di SATUSEHAT Mobile. Di dalamnya berisi informasi terkini tentang berbagai jenis obat kanker dan harganya. Sesuai dengan standar data KFA dan data rumah sakit terkait.

Informasi 152 jenis obat kanker sudah dapat diakses oleh masyarakat melalui SATUSEHAT Mobile dan akan terus ditambahkan hingga lengkap. Fitur ini telah disosialisasikan pada 12 April 2023 kepada rumah sakit dan yayasan yang menangani pasien kanker.

Dirjen Rizka mengharapkan fitur Wiki Obat Kanker dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi transparan tentang ketersediaan dan harga obat kanker. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penderita kanker.

Ira Soelistyo dari YKAKI menyambut baik fitur Wiki Obat Kanker sebagai sesuatu yang positif. Menurutnya, masyarakat dapat lebih mengetahui informasi obat kanker melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile yang juga memungkinkan pengguna untuk mengetahui lokasi ketersediaan obat-obat kanker.

“Ini sangat membantu, terutama untuk pengobatan kanker pada anak. Kami mengapresiasi terobosan yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan, di mana informasi dapat langsung diperoleh oleh pengguna,” katanya.

Ira menambahkan, pihaknya merasa sangat dimudahkan dalam mencari informasi tentang keberadaan obat kanker melalui fitur tersebut. Hal ini merupakan kemajuan besar dari apa yang dilakukan Kementerian Kesehatan.