spot_img

Akhir Tahun Ini Kemenkes Uji Coba Tarif Baru Rumah Sakit

Ilustrasi Rumah Sakit

Tarif baru layanan rumah sakit akan diujicoba oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada akhir tahun 2019 ini. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Jaminan Kesehatan Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (P2JK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Doni Arianto.

“Angka tepatnya belum keluar karena masih dalam tahap perhitungan. Nantinya akan kita lihat apakah tarif ini bersahabat dengan masyarakat, dengan mempertimbangkan beban pengeluaran rumah sakit. Kita juga ingin melihat respon rumah sakit dan efeknya pada beban biaya yang ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan,” ujar Doni.

Dirinya melanjutkan, layanan ini sendiri mengacu pada Indonesia Case Based Group’s (INA-CBG’s) yaitu paket tarif rumah sakit yang digunakan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Sedangkan penyusunan tarif baru dilakukan melalui kerja sama dengan rumah sakit dan organisasi profesi kedokteran.

Kerja sama dengan rumah sakit memungkinkan penghitungan rata-rata biaya pengeluaran per layanan, yang disebut hospital based rate. Sementara kerja sama dengan organisasi kedokteran bertujuan menyusun klasifikasi tarif baru dalam INA-CBG’s.

Salah satu hal yang mempengaruhi perhitungan tarif adalah adjusment factor yang bisa terdiri atas inflasi, politik, dan fiskal. Menurut Doni, tarif INA-CBG’s idealnya naik sesuai dengan tingkat inflasi. Besarnya tarif tersebut nantinya akan berdampak pada premi yang harus dibayar peserta JKN.

“Nantinya bisa tarif INA-CBG’s atau premi yang naik terlebih dulu bergantung kebijakan pemerintah. Yang pasti saat ini semua sedang kita hitung dan disimulasikan antara tarif dengan premi. Kita ingin INA-CBG’s ini sesuai dengan kondisi dan hospital based rate di Indonesia,” pungkas Doni.

Bersyukur Telah Miliki 15.000 Toko, Watsons Indonesia Adakan Promo Spesial

Watsons. Salah satu pemain dalam bisnis ritel segmen kesehatan dan kecantikan di Indonesia.

Watsons mengumumkan telah membuka cabang toko terbarunya di Central i-City, sebuah pusat perbelanjaan baru di Malaysia. Ini sekaligus membuat jaringan ritel health and beauty berskala internasional tersebut telah memilki 15.000 toko di seluruh dunia.

Menurut rilis resminya, Watson Group secara konsisten berhasil menambah rata-rata satu toko Watsons setiap tujuh jam di 25 negara Asia dan Eropa. Ini karena mereka selalu mengedepankan strategi yang menggabungkan dan memperkuat konektivitas pelanggan Online dan Offline.

“Keberhasilan bisnis kami (A.S Watsons Group – red) yang berkelanjutan adalah tentang konektivitas pelanggan – kemampuan kami untuk menghubungkan pelanggan dengan produk, tren, dan pengalaman yang mereka inginkan dalam kecantikan, perawatan pribadi, kesehatan, dan kesejahteraan. Strategi O + O (Online dan Offline) kami berfokus pada penyediaan jaringan toko yang luas, layanan pelanggan di dalam toko yang sangat baik, beragam kesehatan dan kecantikan yang paling relevan, dikombinasikan dengan pengalaman digital yang mulus dan skema loyalitas yang membantu menempatkan senyum di wajah pelanggan,” ungkap Mr. Dominic Lai Group Managing Director A.S Watson Group.

Dirinya melanjutkan, secara global, A.S. Watson telah memiliki lebih dari 135 juta member dan telah menginvestasikan HK $ 1 miliar (sekitar US $ 128 juta) dalam bentuk digital sejak 2012 untuk meningkatkan customer experience dan bussiness development.

“Kami adalah salah satu perusahaan paling lama berdiri di dunia dengan 178 tahun sejarah. Untuk dapat mencapai tonggak penting lain, ini hanya mungkin terjadi dengan cinta yang tulus dari pelanggan kami, semangat dan komitmen dari 140.000 karyawan kami di seluruh dunia, dan dukungan tanpa henti dari mitra bisnis kami,” tutur Mr. Dominic Lai.

Sebagai wujud terima kasih kepada para pelanggan dan rasa syukur atas capaian-capaian tersebut, Watsons Indonesia mengadakan promosi menarik dimana pembeli bisa mendapatkan produk-produk khusus dengan harga Rp.15.000.

Tak hanya itu, ada juga program cashback senilai Rp.15.000 untuk setiap pembelanjaan minimal Rp. 150.000, free 15.000 Watsons member card, dan masih banyak lagi. Promo-promo ini berlangsung pada tanggal 27 – 31 Maret 2019 di seluruh toko Watsons, situs www.watsons.co.id ataupun melalui aplikasi Watsons yang bisa diunduh melalui aplikasi playstore dan apple store.

Tips Merancang Fasilitas Layanan Kesehatan Spesialis Anak-anak

Anak-anak akan merasa lebih baik jika berkunjung ke instansi kesehatanyang memang dirancang khusus untuk mereka. Baik Rumah Sakit dan klinik khusus anak, ataupun salah satu poli pada sebuah rumah sakit. Dan saat pasien anak merasa senang begitupun dengan keluarga mereka nantinya.

Dari sisi desain bangunan dan fasilitas, seorang ahli menekankan empat elemen yang wajib diperhatikan dan disiapkan dengan baik. Walaupun banyak instansi kesehatan yang merancang interior dan fasilitasnya dengan berbagai gambar-gambar menarik seperti pelangi, gambar-gambar hewan, kartun namun sesungguhnya ada garis pembatas jelas antara desain ramah-anak dengan yang kekanak-kanakan.

Konsep dengan terlalu banyak konsep anak-anak juga akan membuat ruangan terlihat berlebihan. Sebaiknya unit pediatrik harus menunjukkan sifat playful dan tetap mendorong harapan sambal menyediakan tempat yang pantas bagi orang tua, wali anak, atau kerabat terdekat yang akan mendampingi mereka.

Suasana yang Menarik Perhatian Anak

Saat berada di rumah sakit, anak-anak dapat segera kehilangan minat dan keceriaannya untuk bermain dan melakukan aktivitas menyenangkan lainnya. Fasilitas yang tersedia harus bisa menarik perhatian bagi pasien anak.

Pengelola instansi harus bisa membuat semuanya senormal mungkin bagi anak-anak. Jaga mereka tetap tertarik dan ceria! Misalnya, menyediakan ruangan bermain outdoor, ruangan high-tech atau tembok kupu-kupu interaktif bagi pasien. Tidak seperti rumah sakit spesialis lainnya, pengelola bisa berkreasi sekreatif mungkin.

Suasana yang Mendorong Untuk Sembuh

Bagi pasien manapun, tujuan berobat adalah kesembuhan penuh dan cepat untuk kembali pulang. Selama tahap perencanaan sampai pembangunan, semangat ini harus jadi menjadi landasan utama.

Jangan lupakan pencahayaan, tingkat kebisingan, keseluruhan kebutuhan privasi dan distraksi positif saat merancang fasilitas ini. Bagi anak-anak, penting juga untuk menyediakan akses keluar ruangan. Biarkan pasien merasa menjadi seorang anak-anak sebagaimana mestinya. Jaga keceriaan mereka dengan menyediakan tempat bermain atau taman di area outdoor.

Jika memungkinkan, ruang perawatan harus dipisahkan dari pasien dewasa guna mempercepat penyembuhan.

Ruangan Ramah Keluarga

Pasien anak-anak sudah pasti akan ditemani oleh orang tua atau keluarga yang mendampingi mereka selama perawatan. Karena inilah, fokus besar dalam rancangan fasilitas layanan kesehatan anak juga harus memperhatikan ruangan keluarga. Baik pasien maupun orang terdekatnya harus diakomodasikan dalam lingkungan yang menenangkan, aman, dan luas.

Sebagai tambahan, mengutamakan kebutuhan domestik keluarga pendamping akan menambah tingkat pelayanan. Mengingat lamanya waktu yang akan dihabiskan keluarga di untuk menemani pasien.

Jika memungkinkan, pengelola juga bisa menyiapkan komputer publik, Wi-fi tambahan, ruangan berkumpul dan kelengkapan lainnya akan mengurangi tingkat stress di dalam rumah sakit.

Jangan Lupakan Keamanan Pasien

Keamanan tentu menjadi prioritas utama ketika terkait dengan anak-anak. Kartu akses spesifik, kamera keamanan di seluruh unit, elevator dengan akses terbatas, dan sistem alarm akan memastikan pasien aman dari bahaya. Jangan lupakan juga area bermain outdoor yang ada harus dirancang seaman mungkin.

Penerapan Platform HIT Terbaru Dari MediWay Technology China

Gambar: www.healtchcareitnews.com

Mediway Technology, perusahaan software kesehatan asal Tiongkok dikabarkan sedang mengembangkan dan mengadopsi teknologi InterSystems IRIS for Health untuk platform layanan kesehatannya.

IRIS for Health diluncurkan Oktober 2018 lalu dan merupakan pengembangan dari Platform Data InterSystem IRIS yang baru diluncurkan untuk umum Februari 2018 lalu, memadukan proses dan analitik transaksi dengan tambahan interaoperabilitas yang menawarkan aplikasi mission-criticial dengan skala yang diinginkan.

Beberapa fitur yang ditawarkan Platform Data IRIS for Health:

  • Kerangka kerja aplikasi untuk pengembangan cepat dengan menggunakan Health Level Seven (HL7) Fast Healthcare Interaoperability Resources (FHIR), termasuk Server FHIR dan SMART pada kemampuan FHIR.
  • Dukungan penuh keseluruh kota besar Amerika Serikat dan standar dan sertifikasi interaoperabilitas layanan kesehatan Regional 1, termasuk HL7 Versions 2 dan 3, CDA terkonsolidasi (C-CDA), Integrated Healthcare Enterprise (IHE), ASTM International, X12, NCPDP, DICOM, dan lainnya.
  • Model data kesehatan yang sudah dinormalisasi dan extensible yang membantu kelancaran transisi antar standar yang berbeda.

Sistem informasi layanan kesehatan iMedical MediWay sudah digunakan oleh lebih dari 500 organisasi kesehatan, termasuk lebih dari 300 rumah sakit dan 30 rumah sakit berperingkat 100 besar di TIongkok. Namun untuk mempercepat transformasi digital layanan kesehatan, MediWay menggandeng Tencent Cloud untuk lebih meningkatkan level aksesibilitas, skalabilitas, dan interaoperabilitas.

Dua aplikasi iMedical Cloud, sudah tersedia luas bagi seluruh pihak kesehatan melalui Tencent Cloud, diluncurkan dengan dua fungsionalitas inti – kolaborasi cloud transaksional (Cloud HIS) dan kolaborasi cloud data (HealthChain). iMedical Cloud dapat digunakan dalam jangkauan area pertukaran informasi layanan kesehatan real-time, sentralisasi kontrol manajemen, dan dan alokasi sumberdaya yang terunifikasi. IRIS for Health mendukung kebutuhan kenaikan volume data yang cepat dengan fitur seperti sharding. Fitur ini menyebarkan data ke seluruh server berbasis cloud untuk menyediakan performance scaling yang fleksibel dan terjangkau.

Untuk diketahui, kerja sama dengan tencent Cloud ini membantu MediWay terus mengintegrasikan teknologi seperti AI, blockchain, dan speech input melalui solusi kesehatan berbasis cloud.

Gelar Youth Town Hall Nasional, Kemenkes Libatkan Pemuda Dalam Pembangunan Kesehatan

Gambar: Kemenkes

Bekerjasama dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO), Kementerian Kesehatan bersama Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (21/03) lalu menggelar forum pemuda Youth Town Hall Nasional di Jakarta yang merupakan cikal bakal pembangunan kesehatan dengan melibatkan pemuda. Perhelatan ini melibatkan seribuan pemuda dari daerah-daerah di Indonesia yang diharapkan memberikan aspirasi terkait dengan dunia pemuda.

“Kami harapkan akan ada umpan balik, kami ingin mendengarkan suara dari berbagai perspektif,” ungkap Nia Moeloek yang juga hadir pada acara itu. Dirinya berharap forum pemuda Youth Town Hall Nasional menghasilkan mekanisme keterlibatan pemuda dalam pembangunan kesehatan.

Dan untuk melibatkan pemuda dalam pembangunan kesehatan, dalam waktu dekat harus dibuktikan dengan tercapainya bonus demografi 2020-2030 serta perlu menjaga kualitas kesehatan mereka.

“Indonesia punya 63 juta pemuda, 20 persen dari total penduduk Indonesia. Perlu strategi khusus memaksimalkan peran anak muda sebagai warga negara. Saya yakin pemuda Indonesia mau mengabdikan dirinya untuk Indonesia,” kata Nila.

Sebelumnya, Youth Town Hall telah diadakan tingkat regional Asia Tenggara melibatkan pemuda perwakilan dari 11 negara anggota WHO (SEAR).

Siloam Hospitals TB Simatupang Buka Layanan Okupasi Untuk Bantu Keselamatan Pekerja

Gambar: Siloam Hospitals TB Simatupang. Gambar: Alodokter

Dengan tujuan untuk menurunkan tingkat risiko kecelakaan kerja, TB Simatupang membuka pusat layanan Okupasi dengan dokter spesialis kesehatan kerja.

“Sejak tahun 2001 hingga saat ini, faktanya bahwa trauma dan kecelakaan kerja terus meningkat khususnya di Siloam Hospitals TB Simatupang,” ungkap dr. Harijanto Solaeman Direktur Siloam Hospitals TB Simatupang.

Layanan Okupasi ini diharapkan bisa menghindari serangan meninggal mendadak yang seringkali terjadi pada para pekerja. Tidak hanya itu, banyak perusahaan yang membutuhkan rujukan atau rekam medis akan kesehatan para pekerjanya sehingga Siloam Hospitals TB Simatupang membuka layanan kesehatan ini.

“Melalui pusat kesehatan kerja ini, perusahaan-perusahaan bisa melakukan screening kesehatan bagi karyawannya agar bisa terhindar dari resiko penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan,” jelas dr. Harijanto.

Selain itu, rumah sakit juga mengklaim telah bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan serta rajin melaksanakan edukasi kesehatan dan keselamatan kerja pada perusahaan dan sekolah yang ada di sekitar Slokasi iloam Hospitals TB Simatupang.

“Kami ingin selalu turut berpartisipasi dalam program pemerintah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat, dan ternyata banyak juga dari perusahaan-perusahaan tersebut yang masih awam untuk melakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), seperti misalnya bagaimana menolong pekerja yang terkena serangan jantung, stroke, patah tulang dan sebagainya,” lanjut dr. Harijanto.

Masih ada lagi,rumah sakit yang berlokasi di bilangan Jakara Selatan tersebut juga menggandeng BPJS untuk meluncurkan paket “Karyawan Sehat” melalui medical check up (MCU) harga hemat dengan hanya menunjukkan kartu BPJS Ketenagakerjaan.

Fokus Pada Teknologi AI dan Radiologi, NVIDIA Serius Masuki Industri Kesehatan

Gambar: www.marketwatch.com

Nvidia, produsen Graphic Processing Unit (GPU) dan chip untuk komputer dan mobile, dikabarkan tengah serius berupaya mengembangkan sayapnya ke industri kesehatan.

Hal tersebut diisyaratkan oleh Kimberly Powel VP of health Nvidia di GPU Technology Conference belum lama ini. Dirinya menyatakan keyakinannya akan teknologi biologi yang terkomputerisasi adalah masa depan.

“Saya yakin karya kami (NVIDIA – red) dapat berkontribusi terhadap penciptaan platform bagi semua orang. Ini membutuhkan upaya dari seluruh pihak. Bukan hanya satu buah perusahaan yang akan memecahkan masalah, bukan institusinya yang akan memecahkan permasalahan, dan ini adalah kontribusi dari NVIDIA – membantu seluruh ekosistem mengubah keadaan,” ucap Powel.

Sebelumnya CEO Jensen Huang merilis Clara AI, toolkit bagi radiologis yang mencakup 13 klasifikasi dan segmentasi kecerdaasan buatan (AI) serta software tools. Clara AI merupakan versi perluasan dari platform Clara, yang mengunakan AI untuk menciptakan platform pencitraan medis virtual dan sudah diluncurkan sejak tahun lalu.

“Clara AI adalah produk selanjutnya dari Clara platform. Tahun lalu di GTC kami mengumumkan project Clara. Saat itu kami sadar sudah banyak inisiatif lain dengan instrumen yang semakin bergantung pada software karena membutuhkan banyak perhitungan dan kini mereka ingin memperkenalkan kinerja AInya.” Terang Powell.

Powel melanjutkan bahwa perusahaan mulai mencari cara terbaik mengimplementasikan dan menggunakan AI dalam bidang kesehatan. Salah satu fokusnya adalah membantu radiologis dan menyesuaikan kebutuhan mereka dengan kebutuhan industri spesifik.

“Kami harus mengerahkan seluruh sumber daya Nvidia demi penciptaan platform AI ini. Namun kini kami juga harus menyederhanakan informasi spesifik ini agar mudah digunakan bagi non-expert dalam bidangnya. Inilah kuncinya, demokratisasi penggunaan.” Jelasnya.

Dengan melibatkan radiologis, NVIDIA berharap bisa membantu praktek radiologi untuk bisa menyelesaikan masalah dan menciptakan peluang keberhasilan operasi dan meningkatkan pelayanan pasien dalam institusi mereka.

“Industri kesehatan saat ini mirip seperti pada industri mobil canggih lima tahun lalu. Kami ingin menganalisa algoritma pasar, namun mereka seperti statis dan tidak mempelajari apapun selama ini. Kami sadar dalam industri mobil mandiri (self-driving) kami harus belajar sepanjang waktu. Jadi kami harus selalu mengumpulkan data,” ucap Powel.

Kendati begitu, NVIDIA menyadari bahwa masuk kedalam industri kesehatan memiliki serangkaian tantangan sendiri, termasuk memahami proses perijinan dan menerapkan teknologi baru dalam bidang yang sudah lama tumbuh besar.

“Saya dapat membayangkan masalah tersebut dalam 12 hingga 24 bulan mendatang, dan kami pasti akan melibatkan pihak lain dalam ekosistem seperti FDA (badan pengawas obat dan makanan) atau pihak lain yang mampu merekomendasikan penerapan teknologi ini kedalam bidang layanan kesehatan,” pungkasnya.

BNI Syariah Incar Potensi Bisnis Halal Healthcare, Ini Langkah Strategis Mereka!

Gambar: Sindo News

Seiring dengan jumlah penduduk kelas menengah muslim di Indonesia yang semakin meningkat, BNI Syariah nyatakan mengincar potensi bisnis halal healthcare. Saat ini mencatat ada 10 rumah sakit Islam anggota Majelis Upaya Kesehatan Islam Indonesia (MUKISI) yang menempatkan dananya di salah satu bank BUMN tersebut.

Sepuluh rumah sakit itu di antaranya adalah RS Sultan Agung, RS Permata Cirebon, RS Jakarta Sukapura, RS Haji Jakarta, dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Dengan total dana mencapai Rp 300 miliar.

Pemimpin Divisi Dana Retail BNI Syariah, Bambang Sutrisno menyatakan bahwa pihaknya menilai pertumbuhan kelas menengah Muslim telah mendorong berkembangnya industri terkait pemenuhan kebutuhan masyarakat Muslim, seperti Islamic fashion, halal food, haji dan umroh, serta zakat, infak, dan shodaqoh (ZISWAF).

Dan untuk lebih menumbuhkan ekosistem halal di Indonesia tersebut, BNI Syariah menggandeng Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI). Potensi bisnis dari kerja sama ini meliputi pembiayaan modal kerja/investasi untuk pembangunan, pengembangan rumah sakit serta pembelian alat kesehatan.

Tak hanya itu, BNI Syariah juga menjadi sponsor utama perhelatan International Islamic Healthcare Conference and Expo (IHEX) 2019 yang digelar pada 21—23 Maret 2019 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.

Dalam acara ini juga dilaksanakan launching Program Cepat Umroh BNI Syariah. Ini merupakan program pembiayaan umroh yang ditujukan bagi dokter dan staff rumah sakit syariah. Pembiayaan ini dapat diangsur dengan jangka waktu tertentu.

“Melalui progam ini, BNI Syariah berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berangkat umroh lebih cepat, aman, nyaman, dan tentram,” ucap Bambang.

Angkat Tema Keberkahan Rumah Sakit Syariah di Era Kebangkitan, IHEX 2019 Resmi Digelar

Gambar: Mukisi

Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI) resmi menggelar International Islamic Healthcare Conference and Expo (IHEX) 2019 yang akan berlangsung pada 21-23 Maret 2019 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Dimana 60 stand pameran dipastikan hadir dalam pameran ini.

“Persiapan kita alhamdulillah lancar, semua yang direncanakan untuk menjadi narasumber sudah menyatakan kesediaannya,” kata Ketua IHEX 2019 Burhanuddin Hamid Darmadji.

Pameran yang diselenggarakan untuk kedua kalinya ini memiliki tema “Keberkahan Rumah Sakit Syariah di Era Kebangkitan” dan memiliki target membangkitkan rumah sakit syariah di Indonesia serta untuk mengenalkan produk dan jasa halal di bidang pelayanan kesehatan kepada publik.

Sejumlah tokoh dan institusi yang terkait dengan pengembangan rumah sakit syariah akan dihadirkan. Dari pihak pemerintah IHEX 2019 akan menghadirkan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama. Selain itu, institusi kesehatan seperti Kimia Farma dan stakeholder terkait seperti bank syariah, asuransi syariah, asosiasi rumah sakit, organisasi masyarakat Islam, organisasi profesi kesehatan, hingga komunitas halal.

Tak hanya itu, ada pula perwakilan dari platform teknologi seperti fintech syariah, Badan Wakaf Indonesia, dan Baznas. Keterlibatan banyak pihak menjadi wadah awal untuk menstimulus kolaborasi. Tahun lalu tema IHEX adalah konsolidasi potensi, tahun ini merupakan kolaborasi.

“Kita menyadari bahwa kebangkitan rumah sakit syariah hanya bisa diwujudkan bila ada kolaborasi (berjama’ah),” kata Burhanuddin.

Acara selama tiga hari ini akan terdiri dari seminar, workshop sertifikasi RS Syariah, penghargaan MUKISI, Buya Hamka Memorial Lecture, malam ukhuwah, Tabligh Akbar, dan ekspo produk halal. Seminar akan yang menghadirkan sejumlah tokoh mulai dari Menteri Kesehatan, Bambang Wibowo, Anggota Dewan Syariah Nasional, Oni Sahroni, Ustaz Abdul Somad, hingga Anggota DPR Dede Yusuf.

IHEX 2019 juga mengundang akademisi untuk menyertakan jurnal kesehatannya. Lima topik yang dapat diikutsertakan adalah medis dan farmasi, managemen dan keuangan, rumah sakit dan pariwisata, edukasi dan profesi, juga ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tingkatkan Layanan Untuk Pasien Gangguan Jiwa, RSMM Bogor Beli Alkes Seharga 2,5 M

Gambar: Radar Bogor

Rumah Sakit Dr. Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor hari Selasa, (19/03) mengadakan Sarasehan Rencana Strategis Bisnis (RSB) 2020 – 2024 yang dilaksanakan di Aula lantai 3, Gedung Poliklinik Spesialis RSMM.

Dalam kegiatan tersebut RSMM mengundang puluhan stakeholder baik dari internal maupun eksternal untuk sama-sama terlibat dalam penyusunan Renstra Bisnis.

Direktur Utama RSMM Bogor, Bambang Eko Sunaryanto menyatakan bahwa pihaknya ingin mengetahui pandangan dari para stakeholder tentang RSMM dan juga bisa memberikan saran, masukan, harapan sampai kekhawatiran stakeholder kepada rumah sakit tersebut.

Bambang melanjutkan, di era industri 4.0 RSMM terus mengembangkan berbagai layanan kesehatan jiwa. Mengingat RSMM merupakan rujukan nasional untuk layanan kesehatan jiwa tingkat tersier. Tak ayal, RSMM menambah dua dokter sub spesialis ketergantungan obat dan sub spesial untuk rawat jiwa orang usia lanjut.

“Tingkat tersier itu bisa untuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan juga Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) bisa mendapat perawatan di RSMM yang mempunyai SDM profesional, bahkan super ahli,” ucapnya.

Selain SDM yang handal, RSMM juga sudah mempunyai berbagai alat kesehatan (alkes) baru yang memiliki kelebihan dari obat biasa karena dapat menyembuhkan pasien depresi dan gangguan jiwa dengan lebih cepat dan lebih baik kualitas kesembuhannya. Untuk mendatangkan alkes ini, pihak rumah sakit menggelontorkan dana sebesar Rp 2,5 Miliar.

Tak hanya itu, RSMM memiliki layanan terpadu fisik dan jiwa. “Kami juga punya layanan terpadu fisik dan jiwa. Ini merupakan layanan interdisipliner yang saling berkoordinasi dalam menangani pasien gangguan komplikasi atau multi faktor fisik dan jiwa,” imbuhnya.

Berbagai pengembangan pelayanan kesehatan ini juga didasarkan atas meningkatkan pasien jiwa di RSMM. Hal ini karena RSMM bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) di daerah lain untuk melakukan jemput bola pasien. Ia menerangkan, di 2019 ini peningkatan pasien jiwa mencapai 10 persen hingga 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Pasien kami ada yang ODGJ ada juga yang ODMK. Kalau ODMK itu biasanya tanda-tandanya suka baper, uring-uringan, susah tidur, males-malesan, nafsu makan terganggu, cepat emosi. Kalau ODGJ mulai ada halusinasi dan sudah terganggu saat melakukan pekerjaan,” Pungkas Bambang.