spot_img

Founder Spotify Luncurkan Startup Pelayanan Kesehatan

startup pelayanan kesehatan
Ilustrasi Daniel Ek, founder Spotify. Foto: Flickr.

Startup pelayanan kesehatan ternyata tidak hanya didominasi oleh mereka yang sudah lama terjun di industri ini. Sebab bisa juga dilakukan oleh pebisnis dari bidang lain. Salah satunya adalah Daniel Ek, founder sekaligus CEO dari perusahaan streaming musik besar di dunia, Spotify.

Nama dari startup pelayanan kesehatan tersebut adalah Neko Health. Di dalamnya terdapat fitur full-body scanning untuk membantu dokter menemukan bahkan mencegah penyakit. Startup ini diluncurkan setelah diinkubasi lewat berbagai penelitian selama setidaknya empat tahun.

Diharapkan Neko Health mampu menjadi salah satu penggebrak terutama di sistem pelayanan kesehatan Eropa.

“Apabila kita mampu mendeteksi dini dan mencegah penyakit terutama penyakit serius, maka artinya kita bisa menghindari biaya sosial dan penderitaan pasien yang diakibatkan dari gangguan kesehatan serius. Dengan teknologi AI kami, masa depan itu sekarang menjadi mungkin. Langkah yang kami lakukan bisa menjadi dasar era baru dalam pelayanan kesehatan,” ucap Hjalmar Nilsonne, pendiri dan CEO Neko Health dilansir dari Sifted.

Startup Pelayanan Kesehatan Menekankan Pada Pencegahan

startup pelayanan kesehatan
Ilustrasi perangkat tenaga kesehatan. Foto: Max Pixel.

Pencegahan adalah kunci untuk menjaga kesehatan. Inilah masalah besar yang coba diatasi oleh Neko Health. Sebab sistem yang ada saat ini tidak memberikan waktu dan sumber daya yang tepat kepada dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

Padahal jika itu semua mereka miliki maka tenaga medis akan lebih mampu fokus pada pencegahan atau preventive care. Ek dan Nilsonne meyakini bahwa pendeteksian dini dan pencegahan penyakit adalah prioritas yang jauh lebih besar saat ini.

“Kami merasa sebagian besar sistem pelayanan kesehatan saat ini adalah hasil pemikiran yang sudah lebih dari 50 tahun berlalu. Di waktu yang sama, biaya pelayanan kesehatan terus menanjak dan membebani profesi kesehatan. Jika saja kami mampu memutarbalikkan tren tersebut, saya yakin sistem yang ada dapat berubah dari awalnya reaktif, menjadi proaktif. Toh bukankah aneh jika dari tahun 1965 kita mampu menservis kendaraan setiap tahun, tapi kita membiarkan tubuh dan kesehatan kita hancur dulu baru kita memperbaikinya?” kata Ek.

Startup fasilitas kesehatan Neko Health ini nantinya akan mengutip biaya €150 per pasien. Dari biaya tersebut akan dilakukan pemeriksaan untuk mengumpulkan lebih dari 50 juta data. Mulai dari data mengenai kulit, jantung, inflamasi, pernapasan, dan banyak lagi. Seluruh data berdasarkan pengolahan AI. Harapan ke depan, teknologi ini mampu terus mengembangkan kemampuan diagnostiknya.

Baca juga: Kembangkan Obat Anti Penuaan Menggunakan AI, Startup Ini Raih Pendanaan USD 2,2 Juta

Kemenkes Bersama DPR Siapkan Faskes di IKN

faskes di ikn
Kunjungan kerja Komisi IX DPR RI bidang kesehatan bersama Sekjen Kemenkes di Titik Nol IKN. Foto: Kemkes.Go.Id.

Faskes di IKN atau Ibu Kota Nusantara menjadi perhatian penting bagi Kementerian Kesehatan. Bersama Komisi IX DPR RI bidang kesehatan, kedua belah pihak membahas hal tersebut saat acara kunjungan kerja. Pertemuan dan pembahasan ini dilakukan di Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pada pertemuan yang dihadiri oleh Sekjen Kemenkes, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, ia menyampaikan perhatiannya untuk menyiapkan faskes di IKN dilansir dari situs Kemkes.

Menurut Sekjen Kunta, pembangunan rumah sakit tidak hanya sebatas meningkatkan pelayanan rujukan saja. Melainkan juga membangun puskesmas untuk memperkuat program promosi dan pencegahan kesehatan. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan memperkuat surveilans pencegahan penyakit. Juga memperkuat laboratorium kesehatan untuk mendukung program tersebut.

Baca juga: Ini Daftar Faskes Yang berhasil Menyabet Penghargaan Dalam BPJS Awards

Faskes di IKN Termasuk Membangun Rumah Sakit Terintegrasi

faskes di ikn
Kunjungan kerja Komisi IX DPR RI bidang kesehatan bersama Sekjen Kemenkes di Titik Nol IKN. Foto: Kemkes.Go.Id.

Kementerian Kesehatan akan membangun rumah sakit untuk semua masyarakat di IKN. RS tersebut akan terintegrasi dengan rumah sakit TNI/POLRI dan rumah sakit pendidikan. Kemudian fasilitas-fasilitas tersebut akan terhubung dengan fakultas kedokteran di universitas yang ada di IKN.

Kemenkes juga terus berusaha meningkatkan mutu pelayanan dan kualitas SDM kesehatan di wilayah penyangga IKN. Saat ini, pihaknya sedang memfokuskan pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan, serta alat kesehatan.

Fokus tersebut dilakukan pada lima puskesmas melalui alokasi DAK fisik tahun 2022 atau 2023. Kelima Pusat Kesehatan Masyarakat tersebut adalah Puskesmas Sungai Merdeka, Puskesmas Maridan, Puskesmas Sepaku I, Puskesmas Sepaku III, dan Puskesmas Semoi II di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Sementara itu ada dua buah Rumah Sakit yang lokasinya paling dekat dengan wilayah IKN. Kedua RS tersebut adalah RS Sepaku terletak di Kab. Penajam Paser Utara. Kedua adalah RS Aji Batara Agung Dewa Sakti terletak di Kab. Kutai Kartanegara.

Dua buah RS di atas bukan hanya melayani masyarakat umum, tapi juga seluruh pekerja yang ada di kawasan IKN.

Komisi IX DPR RI menyampaikan harapannya agar seluruh pihak berkomitmen untuk mempercepat proses pembangunan faskes di IKN.

“Semoga percepatan pembangunan faskes di IKN dapat berjalan baik,” kata Emanuel Melkiades Laka Lena, selaku Wakil Ketua Komisi IX DPR RI.

 

Biofarma Meluncurkan Medbiz, Terobosan Marketplace di Industri Kesehatan

biofarma meluncurkan medbiz
Soleh Ayubi, Direktur Transformasi & Digital Biofarma saat peluncuran Medbiz. Foto: Biofarma.Co.Id.

 Bio Farma Group, salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, baru-baru ini meluncurkan platform bernama “MedBiz” untuk memudahkan distribusi obat dan alat kesehatan. Aplikasi ini diciptakan melalui kolaborasi dengan Sirclo, sebuah perusahaan teknologi terkemuka. Dihararapkan ke depan menjadi B2B marketplace end-to-end andalan untuk produk farmasi dan alat kesehatan.

Platform dengan nama lengkap Medicine Distribution Business Zone ini adalah langkah transformasi digital di industri kesehatan.

Dengan adanya platform ini, para pelaku industri kesehatan seperti rumah sakit, apotek, dan distributor dapat dengan mudah mengakses dan membeli produk farmasi dan alat kesehatan dari Bio Farma Group melalui platform yang terintegrasi.

Tentunya ke depan akan semakin mempermudah proses transaksi dan pembelian produk. Selain itu juga mampu mempercepat waktu pengiriman dan penerimaan barang.

Biofarma Meluncurkan Medbiz untuk Memberi Kemudahan

biofarma meluncurkan medbiz
Soleh Ayubi, Direktur Transformasi & Digital Biofarma saat peluncuran Medbiz. Foto: Biofarma.Co.Id.

Lebih lanjut, platform marketplace ini juga dilengkapi dengan fitur-fitur yang berguna seperti pemantauan stok dan real-time tracking pengiriman. Dengan begitu pelaku industri kesehatan dapat dengan mudah memantau proses pengiriman dan memastikan bahwa produk yang dibeli tiba tepat waktu dan dalam kondisi baik.

Sebagaimana dikatakan dalam konferensi pers, Soleh Ayubi, Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma, mengumumkan peluncuran Medbiz sebagai produk baru yang luar biasa dan revolusioner.

Menurut Ayubi, produk ini tidak hanya akan menjadi sumber pendapatan baru bagi Bio Farma, tetapi juga solusi kesehatan bagi masyarakat Indonesia dan dunia.

Dilansir dari Biofarma.co.id, Ia mengajak pemilik klinik, apotik, dan rumah sakit untuk mendaftar pada platform B2B marketplace bernama MedBiz. Pembelian obat dan alat kesehatan akan dibantu oleh tim sales pada awalnya. Tetapi di masa depan mereka dapat melakukan pemesanan secara langsung melalui platform tersebut tanpa bantuan.

Dengan peluncuran platform marketplace MedBiz diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi industri kesehatan di Indonesia. Juga dapat menjadi solusi yang efisien dan inovatif bagi para pelaku industri kesehatan dalam membeli produk farmasi dan alat kesehatan. Bio Farma Group terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas produknya bagi masyarakat Indonesia.

Baca juga: Munas VII Gakeslab Bahas Pembenahan Tata Kelola Industri Alkes di Indonesia

Safety Box untuk Penanganan Limbah Medis yang Lebih Baik

safety box

Keberadaan safety box medis sangat penting untuk mencapai penanganan limbah medis sesuai standar yang baik dan aman.

Sebagaimana yang telah diketahui secara umum, limbah medis dapat berdampak kurang baik jika tidak dikelola dengan semestinya. Ada berbagai resiko yang bisa terjadi baik kepada personil tenaga kesehatan, pasien, sampai lingkungan masyarakat secara umum.

Dengan adanya sebuah alat yang aman untuk menampung jarum suntik dan alat medis bekas pakai lain sebelum diarahkan ke tempat pengolahan limbah, maka layanan kesehatan akan menjadi lebih baik.

Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Safety Box di Dunia Medis

safety box
Wadah penampungan limbah medis berkualitas. Foto: LKPP.

Apabila diperhatikan, di rumah sakit dan berbagai fasilitas kesehatan lain sering tersedia sebuah kotak berwarna kuning. Pada bagian depannya tercantum keterangan mengenai bahan berbahaya atau “biohazard.” Kotak tersebut adalah safety box medis yang sangat penting dimiliki oleh semua fasilitas kesehatan.

Pengertian 

Safety Box medis adalah sebuah kotak yang digunakan untuk menampung limbah medis termasuk berbagai peralatan medis yang sudah digunakan. Secara umum, kotak ini tahan dari tusukan benda tajam yang cukup sering digunakan pada kegiatan medis.

Halaman berikut: Fungsi dan Tujuan Safety Box

RS Otak, Jantung, Kanker Sulawesi Selatan Mulai Dibangun Oleh Kemenkes

Kebutuhan akan RS otak, jantung, dan kanker di daerah semakin digalakkan. Mengingat ketiga penyakit ini menduduki tiga besar sebagai gangguan kesehatan yang paling mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin pada hari Selasa (31/1/2023) dilansir dari Upeks.co.id. Hal ini yang mendasari pembangunan Rumah Sakit (RS) UPT Vertikal Makassar terletak di Kawasan CPI, Makassar, Sulawesi Selatan.

Terdapat Ratusan Ribu Orang Membutuhkan RS Otak, Jantung, Kanker

Ilustrasi tenaga kesehatan sedang mengamati layar. Foto: Health.Mil.

Kehadiran rumah sakit yang mampu menangani penyakit dan gangguan pada otak, jantung serta kanker menurut Menteri Budi dibutuhkan oleh ratusan ribu orang. Hal tersebut diungkapkan oleh beliau mengingat jumlah kasus yang mencapai ratusan.

Menurut data Kementerian Kesehatan, kasus penyakit otak sekitar 300 ribu per tahun, penyakit jantung 250 ribu, dan penyakit kanker lebih dari 220 ribu. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa jumlah penderita penyakit tersebut bisa jadi lebih banyak dari yang tercatat, karena mungkin ada banyak kasus di masyarakat yang tidak tercatat dalam pelayanan kesehatan.

Oleh karena itu, rumah sakit UPT Vertikal Makassar yang dikelola oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan, bukan hanya untuk Sulawesi Selatan saja. Tetapi juga diharapkan menjadi pusat pelayanan kesehatan di Kawasan Indonesia Timur.

Pemerintah Pusat Mencanangkan Dua RS Terbesar

rs otak, jantung, kanker
Peletakan batu pertama RS UPT Vertikal Makassar. Foto: Detik.

Sementara itu menurut Aswan Usman yang menjabat sebagai Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan memberikan informasi tambahan. Bahwasanya pemerintah pusat sudah mencanangkan pembangunan dua rumah sakit terbesar untuk menangani penyakit otak, jantung, dan kanker.

Salah satunya sudah dilakukan groundbreaking pada Desember 2022 di Surabaya, lalu kedua yaitu di Makassar. Pembangunan dua buah RS terbesar tersebut diharapkan selesai pada tahun 2024 sebelum pergantian kepala negara.

Pemerintah daerah melalui Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman senantiasa memberikan dukungan. Ia mengatakan bahwa pembangunan RS yang nantinya ada 12 lantai itu merupakan pemenuhan janji pemerintah dan siap difasilitasi.

“Kami (Pemerintah Provinsi) siap menyediakan lahan dan memfasilitasi pembangunan jembatan dll. Kementerian akan membangun Rumah Sakit beserta alat kesehatan dan seluruh tenaga yang dibutuhkan. Alhamdulillah, dalam satu tahun sejak ditandatanganinya MoU bulan enam pada tahun lalu, hal itu sudah terwujud. Saat ini sudah tiba waktunya untuk melakukan peletakan batu pertama,” ujar Andi Sudirman.

Baca juga: Punya Tiga Makna, Rumah Sakit Mata Undaan Perkenalkan Logo Baru

 

Waspada Ancaman Demam Berdarah Dengue

Ketika dalam dua tahun belakangan ini perhatian masyarakat seolah tersedot ke satu jenis penyakit akibat virus, ada sebuah ancaman lain yang selama ini ada di Indonesia. Ancaman itu tidak lain adalah Demam Berdarah Dengue atau yang biasa disingkat menjadi DBD.

Menurut sumber dari Kementerian Kesehatan, ancaman Demam Berdarah Dengue memang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Sementara itu dari seluruh bagian dunia, benua Asia merupakan urutan pertama dalam jumlah penderita DBD. Ditambah lagi WHO mencatat bahwa Indonesia pernah menjadi negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara dalam kurun waktu 1968 sampai 2009.

Tantangan Indonesia dalam mengatasi DBD memang memiliki banyak faktor. Selain karena faktor geografis dan wilayah yang luas, mobilitas penduduk serta tingkat kepadatan penduduk juga berpengaruh.

Mari mengingat kembali apa penyebab ancaman Demam Berdarah Dengue ini. Pertama, DBD adalah sakit dengan gejala demam yang disebabkan oleh gigitan nyamuk dari jenis Aedes Aegypti. Secara umum ada empat serotipe virus atau yang disingkat menjadi DENV, dan terbagi menjadi DENV-1, -2, -3, sampai -4.

Dari berbagai serotipe ini, penderitanya dapat merasakan berbagai gejala. Mulai dari demam, pusing, nyeri otot, sendi, bola mata sampai timbul ruam. Penderita DBD juga dapat mengalami kelelahan dalam jangka waktu panjang.

Apabila tidak tertangani dengan baik, virus dengue dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini memiliki potensi mengancam keselamatan jiwa atau disebut dengan severe dengue. Gejala yang dirasakan dapat meningkat seperti sulit nafas, muntah, hingga  turunnya trombosit darah yang berpotensi berakibat pendarahan internal.

Akan tetapi ada sebuah kabar gembira bahwa WHO terus mengembangkan vaksin demam berdarah yang sudah dimulai sejak April 2016. Semoga pengembangan ini membawa hasil baik untuk penanganan DBD ke depannya. Namun tentu saja kita tidak bisa menggantungkan diri pada vaksin. Solusi paling baik adalah peran serta seluruh elemen masyarakat untuk mencegah terjadinya wabah akibat gigitan nyamuk ini.

Peningkatan Kasus DBD di Awal 2022

Apabila merujuk pada data, jumlah penderita DBD di Indonesia sejak 2016 sampai 2022 terus mengalami penurunan. Sempat terjadi peningkatan pada tahun 2019, namun kembali menurun pada tahun berikutnya.

Akan tetapi, kita tidak boleh terlena dengan penurunan ini, sebab tahun 2022 masih berjalan dan masih ada di fase pertengahan tahun. Selain itu terjadi berbagai kasus DBD yang terjadi di tahun 2022.

Catatan Kementerian Kesehatan mengatakan terjadi 13.776 kasus sampai 20 Februari 2022 dengan jumlah korban jiwa mencapai 145 kasus. Kasus DBD paling banyak terjadi di Kota Bandung yang mencapai 598 kasus, lalu Kota Depok dengan 394 kasus. Kemudian Kab. Bogor 347 kasus, dan Kabupaten Cirebon tercatat 317 kasus.

Sementara itu Kota Bandung tercatat 3.743 kasus, Kota Depok 3.155 kasus dan Kabupaten Bogor memiliki 2.203 kasus yang sekaligus menandai tiga daerah ini memiliki kasus DBD tertinggi pada tahun 2021.

Pelajari Bagaimana Ancaman Demam Berdarah Dengue Menyebar

Penyebaran utama DBD adalah infeksi dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Mereka adalah pembawa virus dari seseorang yang telah terinfeksi sebelumnya. Apabila nyamuk menghisap darah penderita, maka virus turut terbawa.

Walaupun ada ciri-ciri fisik tertentu dari nyamuk Aedes Aegypti, namun kita tidak bisa mengetahui secara pasti nyamuk yang mana berpotensi menyerang dan membawa virus. Maka pencegahan terbaik adalah dengan melindungi diri dan lingkungan agar nyamuk tidak berkembang biak.

Hal yang perlu diperhatikan oleh kita semua adalah bagaimana nyamuk Aedes Aegypti membuat sarangnya. Jangan sampai rumah, sekolah, atau lingkungan terdekat dihinggapi oleh mereka.

Jika di dalam ruangan, nyamuk menyukai tempat-tempat gelap seperti lemari, baju-baju yang tergantung dan titik yang memiliki cahaya minim lainnya. Sementara jika bersarang di luar, nyamuk pembawa virus dengue mencari tempat dingin dan gelap. Selain itu nyamuk betina mencari air tergenang untuk menyimpan telurnya. Nantinya, telur-telur itu akan berubah menjadi nyamuk dewasa dalam kurun waktu 10 sehari.

Partisipasi Seluruh Lapisan Masyarakat untuk Mencegah Ancaman DBD

Apapun upaya pencegahan dan penanganan DBD tidak akan berhasil tanpa peran serta seluruh lapisan masyarakat. Baik dari tenaga dan layanan medis, PNS, pegawai, pebisnis, sampai anak sekolah dan masyarakat pada umumnya perlu ikut serta memperhatikan lingkungan mereka.

Pihak lembaga kesehatan dapat memperhatikan bagaimana cara pembuangan limbah medis dan peralatan yang digunakan. Sehingga lingkungan fasilitas kesehatan selalu bersih dan terjaga dari potensi serangan nyamuk.

Saat ini telah tersedia fasilitas dan peralatan pengolahan limbah medis yang berkualitas serta berstandar. Peralatan ini dapat dipasang oleh rumah sakit atau lembaga pelayanan kesehatan untuk mengolah limbah hasil pakai rumah sakit dengan lebih baik, praktis, aman, dan sehat.

Selain itu masyarakat yang mengunjungi fasilitas publik seperti rumah sakit, taman, perkantoran, sarana olahraga dan lain sebagainya juga perlu dijaga bersama. Juga masyarakat perlu memperhatikan kebersihan diri, rumah, dan lingkungan sekitar.

Dengan begitu ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat diminimalisir sebaik mungkin.

Mari bersama cegah demam berdarah!

Solusi Penanganan Limbah Medis yang Efektif

Semenjak badai Covid-19, limbah medis yang dihasilkan dari berbagai lembaga kesehatan khususnya rumah sakit meningkat drastis. Di sisi lain, banyak pihak meragukan kemampuan Indonesia dalam menangani peningkatan ini.

Saat ini kapasitas fasilitas kesehatan untuk memproses limbah medis masih di bawah hasil yang diharapkan. Apabila terus dibiarkan, dikhawatirkan limbah yang tidak tertangani dapat menjadi sumber penyakit baru. Tentu saja perlu tindakan dan keputusan yang tepat demi mencegah kekhawatiran tersebut terjadi.

Memang tidak bisa dipungkiri apabila layanan kesehatan dan industri rumah sakit di Indonesia harus menghadapi banyak sekali tantangan. Di saat pandemi sudah mulai mereda, namun efek samping berupa limbah medis yang menggunung dapat berpotensi membawa hal yang tidak diinginkan dan berpengaruh buruk untuk fasilitas kesehatan di Indonesia.

Belum seluruh limbah medis ditangani dengan baik sampai saat ini. Bahkan menurut data dari Kementerian Kesehatan di Tahun 2018, jumlah limbah yang dihasilkan dari industri kesehatan mencapai 296.86 ton per hari!

Sementara itu hanya sekitar 168.8 ton yang dapat ditangani dengan baik. Tentu saja angka ini masih jauh dari harapan. Sebab masih ada sekitar 128 ton hasil buangan fasilitas kesehatan yang perlu diperhatikan.

Limbah Medis. Source: Kompas.com

Bayangkan sisa pembuangan yang tidak tertangani itu menumpuk hari demi hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun. Tentu saja dibutuhkan sebuah sarana efektif demi menjaga bukan saja industri kesehatan itu sendiri, namun juga seluruh masyarakat Indonesia.

Solusi Pengolahan Limbah Medis Rumah Sakit yang Efektif

Melihat kebutuhan dan urgensi penanganan limbah rumah sakit, PT Karya Pratama meluncurkan sebuah sistem lengkap dengan peralatan dan mesin yang mampu menangani itu semua.

Nama dari solusi pengolahan limbah itu adalah Gient MWI 1150. Sebuah alat dengan teknologi tinggi yang mampu mengolah limbah medis dengan kapasitas pengurangan volume limbah mencapai 80%.

Gient MWI 1150 menggunakan sistem Integrated Autoclave with Shredder yang mampu mengolah limbah secara otomatis lengkap dengan pencabik atau shredder. Pencabik ini diletakkan di bagian dalam, punggung pendukung serta memiliki tempat pembuangan otomatis. Dilengkapi pula oleh pompa vacuum dengan sistem generator uap yang tentunya mendukung daya kerjanya dalam mengolah limbah dan sampah medis.

Seperti Apa Cara Kerja Gient MWI 1150?

Cara kerja pengolahan limbah yang efektif mampu dilakukan oleh Gient MWI 1150 untuk meminimalisir dampak terhadap lingkungan.

Proses kerja yang dilakukan:

  • Limbah medis dimasukkan menggunakan dumper otomatis ke ruang pemuatan
  • Limbah yang sudah dimasukkan kemudian dipotong-potong menjadi bagian kecil untuk selanjutnya memasuki bagian sterilisasi
  • Seluruh kuman dan patogen dihancurkan menggunakan sistem uap jenuh
  • Air digunakan dengan tujuan menurunkan suhu
  • Post-Vacuum. Sisa uap dan lembab dihilangkan sehingga limbah menjadi dingin dan kering
  • Pintu bagian bawah dapat dibuka untuk mengeluarkan limbah yang sudah diolah, lalu dimasukkan ke dalam wadah untuk dibuang ke tempat aman

Fitur Istimewa Sistem Pengolahan Limbah Medis Gient MWI 1150

Ada berbagai fitur yang menjadikan Gient MWI 1150 sebagai alat pengolahan limbah medis yang efektif.

  • Full automatic system sejak pemuatan sampai pengeluaran limbah
  • Hanya diperlukan satu orang staff sebagai operator
  • Kemasan desain kompak termasuk dengan automatic dumper, vacuum pump dan generator uap
  • Cara pemasangan mudah dan cepat untuk dihubungkan dengan infrastruktur
  • Mudah dirawat
  • Software integrated sebagai pilihan tambahan untuk kemudahan pencatatan dan pengawasan operasional

Selain itu, Gient MWI 1150 juga memberikan keamanan menyeluruh.

  • Tidak mengandung emisi berbahaya
  • Sesuai standar lingkungan sehat dunia
  • Satu wadah tertutup saat proses pencabikan dan sterilisasi
  • Aman dioperasikan oleh manusia
  • Biaya perawatan rendah
  • Usia daya tahan mencapai 15 tahun pemakaian

Kebutuhan akan alat terintegrasi yang aman dan mudah dioperasikan untuk mengolah limbah medis semakin mendesak. Sebab apabila buangan dan limbah dari fasilitas kesehatan dibiarkan begitu saja akan berdampak buruk bagi lingkungan Indonesia.

Sudah saatnya menggunakan atau beralih ke sebuah sistem yang praktis, berteknologi, steril dan mudah dioperasikan hanya oleh satu staf saja.

Gient MWI 1150 menjawab seluruh kebutuhan akan penanganan limbah medis secara lengkap. Baik sejak pemuatan hingga tiba waktunya dibuang ke tempat aman tanpa resiko kepada lingkungan.

Cara Tepat Untuk Relaksasi Tubuh dan Pikiran Anda

Apakah Anda selalu pergi dan pulang bekerja saat masih gelap? Terjebak macet yang menguras emosi setiap hari? Merasa lelah, sulit tidur dan berujung pada stres? Jika ya, salah satu cara terbaik untuk mengatasi itu semua adalah melalui relaksasi.

Namun mungkin Anda bertanya, metode relaksasi apa yang paling tepat?

Dengan banyaknya informasi, bisa jadi Anda kesulitan mencari cara relaksasi. Ada yang mengatakan untuk staycation. Namun rasanya percuma jika di perjalanan tetap saja terkena macet. Niat hati ingin berlibur, hanya menghasilkan stres tambahan.

Ada pula yang mengatakan untuk mengikuti kelas meditasi, atau yoga. Namun di tengah kesibukan Anda yang padat, rasanya sulit sekali bagi Anda untuk mengalokasikan waktu demi mempelajari itu semua.

Lalu apa solusi yang praktis, mudah, namun efektif untuk meredakan stres?

Jawabannya adalah sebuah sofa relaksasi, yang hanya meminta Anda untuk duduk manis, diam, rasakan kesegaran oksigen murni ditemani gambar dan suara yang menghanyutkan, nikmati dan.. rileks.

Sofa Relaksasi dari Doc Sofa, Solusi Atasi Lelah dan Stres

Ketika Anda merasa stres, lelah dan letih, ada sebuah solusi praktis untuk merasakan pengalaman relaksasi secara penuh.

Doc Sofa memberikan ketenangan dan kenyamanan yang Anda cari. Sensasi ini bisa didapatkan karena sofa memiliki rancangan berbentuk oval, bagaikan cangkang telur yang menyerupai rahim ibu. Sehingga ketika Anda berada di dalamnya, Anda akan merasa kembali seperti dahulu, tenang dan damai di tengah dekapan hangat ibunda.

Ketika Anda duduk di atas Doc Sofa, rasa nyaman dan ergonomis akan langsung terasa. Ditambah dengan penerangan di bagian atas, Anda akan disirami oleh pencahayaan natural.

Posisi tubuh saat Anda bersandar di dalamnya, bagian punggung dan kepala akan berada pada posisi Zero Gravity Position. Posisi seperti ini adalah postur ternyaman bagi manusia.

Begitu pula posisi dudukan sofa dapat menopang lutut, kaki dan siku dalam posisi rileks. Seluruh beban tubuh akan terbagi sehingga tubuh Anda stabil berada di dalam Doc Sofa ini.

Di dalamnya, Anda bisa menyaksikan video atau mendengarkan musik yang tentunya menenangkan perasaan. Pada saat yang sama, Doc Sofa menghembuskan oksigen murni tepat ke area sekitar hidung Anda tentunya dengan sensasi kesegaran alami.

Pengalaman yang Anda Dapatkan Saat Menggunakan Doc Sofa

Ada berbagai pengalaman tak terlupakan saat Anda berada di dalam Doc Sofa. Secara umum, ada tiga keunggulan layanan bagi Anda:

  • Perawatan kecantikan dengan terapi warna dan cahaya. Terapi cahaya dengan berbagai warna berbeda menyeimbangkan serotonin dan melatonin.
  • Relaksasi dan Pemulihan. Tubuh dan pikiran Anda akan rileks dan kembali pulih melalui terapi oksigen. Terapi ini mempercepat pemulihan dari kelelahan dengan paparan oksigen murni dan posisi tubuh sempurna untuk beristirahat.
  • Terapi menggunakan Doc Sofa adalah pelayanan yang memberikan pengalaman premium kelas satu. Seluruh komponen pelayanan ini dirancang khusus bagi orang modern seperti Anda.

Penjelasan Mengenai Terapi yang Diberikan oleh Doc Sofa

Ada beberapa cara dan metode terapi yang dimiliki Doc Sofa demi memberikan pengalaman relaksasi maksimal bagi Anda.

Beberapa terapi tersebut adalah:

1. Terapi Warna dan Cahaya

Terapi warna merupakan cara penyembuhan bersifat holistik menggunakan aneka warna yang mampu mempengaruhi mood, emosi sampai kesehatan.

Terapi seperti ini merupakan warisan sejak era Mesir Kuno, bangsa Yunani dan Cina. Sehingga bisa dikatakan cara mempengaruhi kondisi tubuh dan pikiran melalui media warna sudah ada sejak ribuan tahun lalu.

Doc Sofa sendiri memberikan paparan warna dan cahaya yang memberikan pengaruh kepada tubuh dan pikiran Anda.

  • Memperbaiki peredaran darah. Menstimulasi sistem saraf simpatis dan cairan serebrospinal.
  • Menstimulasi fungsi tiroid, memperbesar kapasitas paru-paru dan meredakan ketegangan otot.
  • Merangsang saraf motorik dan energi otot.
  • Memperkuat sel dan melawan virus.
  • Mendorong metabolisme dan vitalitas, menghambat pertumbuhan sel kanker.
  • Membantu meredakan peradangan.
  • Menekan nafsu makan sehingga efektif bagi Anda yang menjalani program diet.

2. Terapi Visual

Terapi visual adalah sebuah teknik relaksasi yang mampu membantu meredakan stres dan kecemasan. Selain itu dapat mengurangi rasa nyeri, membantu meredakan gejala depresi, dan memperbaiki kualitas tidur.

Terapi ini memungkinkan Anda untuk berkonsentrasi pada suara, paparan video atau objek tertentu yang mampu menenangkan pikiran.

Doc Sofa menerapkan prinsip ini melalui video berisi gambar natural yang menenangkan dan membuat rileks.

3. Terapi Oksigen

Doc Sofa juga memberikan terapi oksigen kepada pengguna sofa yang nyaman dan menenangkan ini. Bagi Anda yang duduk di dalam kursi berbentuk oval menyerupai cangkang telur ini, Anda akan merasakan hembusan oksigen alami.

Hembusan oksigen ini akan meningkatkan vitalitas tubuh dan membantu Anda merasakan relaksasi lebih dalam.

4. Terapi Suara dan Getaran

Terapi suara adalah salah satu bentuk terapi sensori yang memberikan efek relaksasi. Suara yang diberikan bisa berupa musik, atau suara instrumen yang mampu menciptakan sensasi tenang dan damai.

Ditambah dengan getaran, maka seluruh tubuh ikut “mendengarkan”. Sehingga hasilnya adalah seluruh bagian tubuh dan pikiran menjadi rileks, santai dan damai.

Doc Sofa memberikan pengalaman terapi suara dan getaran melalui suara-suara dari alam. Dilengkapi dengan musik terapi yang indah serta gelombang getaran memberikan perasaan nyaman ke seluruh bagian tubuh Anda.

Sensasi Relaksasi dari Doc Sofa

Mungkin Anda bertanya-tanya, seperti apa metode dan prosedur penggunaan Doc Sofa ini. Anda bisa merasakan sensasi relaksasi dari Doc Sofa selama 30 menit namun akan terasa bagaikan berjam-jam lamanya.

Begitu Anda masuk ke Doc Sofa, dalam 5 menit pertama Anda akan terpapar oleh musik, pemandangan alam yang menenangkan, lautan biru, dengan warna yang memberikan ambience tertentu. Semua itu Anda rasakan tentunya dengan posisi tubuh senyaman mungkin hasil dari desain ergonomis Doc Sofa yang mampu menopang tubuh secara penuh.

Tanpa disadari, Anda akan hanyut dalam perasaan rileks. Sampai setelah 30 menit berlalu, terapis akan menyapa Anda dengan halus. Anda pun terbangun dengan penuh perasaan segar, bebas stres dan tentunya penuh semangat!

Doc Sofa adalah cara terbaik untuk meredakan ketegangan tubuh dan pikiran dalam cara yang singkat dan praktis. Segera rasakan sensasi relaksasi dari Doc Sofa.

Asosiasi Rumah Sakit Swasta Berharap Pemerintah Tetapkan Harga Reagen

Beberapa waktu lalu, pemerintah telah menerapkan tarif batas atas untuk layanan PCR Test atau swab test, yaitu sebesar Rp 900.000. Terkait hal tersebut, Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) menyatakan bahwa pihaknya juga mengharapkan adanya penetapan harga bagi reagen yang digunakan untuk PCR test.

“Kami berharap Pemerintah juga menetapkan harga reagennya agar RS juga bisa mengikuti harga PCR yang sudah ditetapkan,” tutur Sekretaris Jenderal (Sekjen) ARSSI, Ichsan Hanafi seperti MedX kutip dari situs Kontan.

Ichsan menerangkan bahwa reagen merupakan salah komponen yang menentukan harga PCR Test yang ada saat ini, selain investasi alat PCR test dan lainnya. Oleh karenanya ia menyebut perlu juga reagen ditetapkan pula tarifnya oleh pemerintah.

Reagen sendiri ialah senyawa kimia yang digunakan dalam pengecekan spesimen untuk mendeteksi virus corona (Covid-19). “[Harga reagen] Selama ini kalau yang selesai kurang lebih satu hari di atas 1,5 juta dan selesai 3 hari dibawah itu,” imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN), Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa berdasarkan rekomendasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menetapkan harga maksimal (batas atas) dari PCR test. Nantinya pemerintah dalam hal ini Kemenkes akan menerbitkan surat edaran terkait aturan baru tersebut.

Siapkan Dana 163 M, Pemerintah Akan Sertifikasi 10 Ribu Produk Farmasi dan Alkes

Ilustrasi Alkes. Foto: Okezone

Kabar baik datang untuk industri farmasi dan alat kesehatan di Indonesia. Pemerintah Republi Indonesia (RI), melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dikabarkan tengah menggodok sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) terhadap produk farmasi dan kesehatan buatan anak bangsa.

Proses sertifikasi ini sendiri rencananya akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan diprediksi bisa mensertifikasi ekurang-kurangnya untuk 10 ribu produk farmasi dan alat kesehatan buatan dalam negeri.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, pembiayaan sertifikasi ini tidak akan mengubah pagu anggaran masing-masing kementerian lembaga. Rinciannya, kebutuhan anggaran tambahan tahun 2021 dalam rangka fasilitasi sertifikasi TKDN sebesar Rp163,5 miliar.

Dirinya melanjutkan, sertifikasi ini bisa menggunakan dana dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun anggaran 2020. Bila masih kekurangan, bisa juga menggunakan anggaran PEN 2021.

“Bisa dimasukkan dalam program PEN tahun ini dan juga akan kita optimalkan di tahun 2021. Bu Menkeu Sri Mulyani juga akan mensupport,” jelas Askolani.

Kalangan industri farmasi dalam negeri pun menyambut baik dan mengapresiasi rencana pemerintah tersebut. Hal ini bisa menjadi peluang produsen untuk bisa memasarkan produknya tidak hanya di dalam negeri.

“Bagi kalangan industri yang jeli dalam memandang peluang, saat ini mulai mengekspor produk-produk yang ‘nongkrong’ dan belum terserap oleh dalam negeri,” kata salah satu pelaku industri, seperti MedX kutip dari situs Liputan 6.

Pihaknya mengaku menantikan sertifikasi yang dibiayai oleh pemerintah. Selain itu, saat ini ada sejumlah industri farmasi yang telah menyediakan bahan baku sendiri. Sehingga tidak perlu lagi melakukan impor bahan baku.

“Kita sangat menunggu adanya sertifikasi ini, dan menanti bangkitnya produk dalam negeri. Kita (juga) tidak lagi impor (bahan baku),” pungkasnya.