spot_img

StealthStation ENT, Alkes Dengan Teknologi Pelacakan Elektromagnetik

Perangkat StealthStation ENT. (Gambar: medgadget.com)

Medtronic resmi meluncurkan produk terbarunya yaitu sistem navigasi bedah StealthStation ENT untuk pengobatan telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).

Alat kesehatan ini ini menggunakan teknologi pelacakan elektromagnetik yang bekerja dengan menghasilkan medan elektromagnetik di sekitar anatomi pasien target selama operasi sehingga dapat dilacak secara dinamis sepanjang prosedur, serupa dengan sistem GPS untuk mobil.

StealthStation THT menampilkan fitur “Endoskopi Virtual” yang mampu menampilkan citra rongga sinus yang seharusnya tidak dapat dilalui dengan metode endoskopi yang ada sekarang. Hal ini dapat mempermudah dokter THT untuk melakukan prosedur pengobatan yang sulit. Selain itu, Endoskopi Virtual dapat diisi dengan data pra-operasi pasien sehingga dokter bedah dapat melakukan operasi individu sebelum memasuki ruang operasi.

“Penggunaan operasi intraoperatif yang menggunakan teknologi komputer sangat membantu ahli bedah dalam mengklarifikasi anatomi kompleks selama operasi dasar sinus dan tengkorak, hal ini memberikan tingkat kepastian tambahan dan memungkinkan prosedur sinus lebih menyeluruh.” kata Joseph Raviv, M.D., direktur Endoskopi Sinus dan Bedah Tengkorak di NorthShore University HealthSystem Chicago.

Satus set perangkat StealthStation ENT ini mencakup pemancar yang dapat ditempatkan di bawah kepala pasien dan layar sentuh 27 inci beresolusi tinggi dengan tampilan antarmuka pengguna yang dapat diatur sesuai kebutuhan.

“Tujuan kami adalah untuk memperbaiki hasil bagi pasien THT dengan menghadirkan produk dan solusi inovatif dan terdepan,” pungkas Vince Racano, wakil presiden dan manajer umum unit bisnis THT Medtronic.

FKUI Resmikan Museum Kedokteran Pertama di Indonesia

iMuseum IMERI yang terletak di kompleks FKUI Salemba. (Gambar: aktual.com)

Sebuah kabar baik bagi dunia medis dan kedokteran Indonesa. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) telah meresmikan Indonesia Museum of Health and Medicine atau iMuseum IMERI.

Terletak di komplek FKUI Salemba, museum tersebut diharapkan bisa menjadi ikon baru bagi pendidikan Kedokteran di Indonesia serta dapat berfungsi maksimal sebagai museum rujukan nasional, tempat pembelajaran dan pendidikan di bidang kesehatan dan ilmu kedokteran.

Museum kedokteran pertama di Indonesia tersebut diklaim memiliki lebih dari 5.000 koleksi, baik berupa spesimen kedokteran maupun benda-benda peninggalan (artefak) berupa alat bantu pendidikan kedokteran, video, media directory. Selain itu, pihak FKUI menghadirkan 3D human visualization table, sebuah media pembelajaran terkini yang baru hadir pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara.

Dengan kecanggihan teknologi yang dimiliki 3D human body visualization table ini, maka memungkinkan para mahasiswa menikmati proses belajar mengajar yang lebih ringkas dan mudah melalui gambar anatomi tubuh manusia dalam bentuk 3 dimensi.

iMuseum terdiri dari 6 area yang memiliki fungsi berbeda-beda, yaitu:

  • Medical Education Journey in Indonesia (Informasi kronologis pendidikan kedokteran di Indonesia, mulai dari era penjajahan Belanda dan Jepang, hingga masa pasca kemerdekaan).
  • Health Education (informasi siklus kehidupan manusia mulai dari pembuahan hingga lanjut usia, tidak hanya kondisi normal atau sehat tetapi juga memaparkan penyakit atau gangguan yang dapat terjadi dalam kehidupan manusia).
  • Medical Collection (Informasi spesimen dan peralatan masa lampau serta meja anatomi terkini).
  • Lobby (Informasi tentang proses penurunan sifat yang diperankan oleh DNA).
  • Edutainment (Area edukasi dan informasi sederhana mengenai pemahaman tubuh manusia dan cara menjaga kebersihan diri).
  • Etalase (Area Benda-benda peninggalan alat bantu pendidikan dan kedokteran, seperti alat-alat laboratorium, alat bantu operasi, dan alat bantu pendidikan).

Rektor UI Muhammad Anis menjelaskan, pembangunan museum ini merupakan wujud pengabdian kepada masyarakat dari FKUI di bidang pendidikan kesehatan dan ilmu kedokteran. iMuseum terbuka untuk umum dengan jam operasional Selasa-Jumat (Pukul 09.00–17.00) dan Sabtu (Pukul 09.00–14.00), sedangkan Minggu, Senin dan hari libur nasional tutup.

7 Keuntungan Beralih Ke Sistem E-Procurement

Gambar ilustrasi.

Dunia internet sekarang ini sudah demikian pesat kemajuannya. Tak bisa dihindarkan, cara-cara digital sekarang sekarang sudah merambah dalam keseharian hidup manusia termasuk aktivitas pengadaan atau dikenal dengan istilah e-Procurement. Saat ini tercatat sudah ada 15,000+ produk terdaftar resmi di LKPP.

E-procurement dapat diterapkan pada proses pengadaan alat kesehatan untuk institusi rumah sakit atau klinik Anda, sehingga dapat lebih efektif dan efisien. Kemudia pertanyaannya, apa kemudahan yang diberikan e-procurement? berikut jawabannya.

1. Menghemat Biaya

E-procurement dapat menghemat biaya karena menghindari Anda dari; duplikasi pada pembelian barang/jasa, jumlah belanja yang tidak terkontrol, dan meminimalisir biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan dan pengurusan dokumen-dokumen fisik.

2. Transparan

Pengadaan dengan cara digitral memudahkan Anda untuk menyusun dan menganalisa laporan melalui sistem yang sudah terintegrasi. Sangat mudah diaudit dan dapat memastikan prosedur pengadaan sudah berjalan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan.

3. Menghemat Waktu

Sistem e-procurement dapat menghemat waktu dibanding pengadaan tradisional. Rekaman transaksi yang tersimpan memudahkan Anda untuk melakukan pembelian yang sama di masa mendatang tanpa harus mengulang proses dari awal.

4. Meminimalisir Dokumen Fisik

Tak ada lagi kasus dokumen hilang, tertumpuk, ataupun terbawa ke orang lain. Melalui e-procurement, semua dapat tersimpan dan tertata secara online sehingga lebih mudah dalam mencari dokumen lama hingga yang terbaru.

5. Transaksi Mudah

E-procurement mendukung dan mempermudah proses pembelian, pembayaran, pengiriman sehingga transaksi lebih cepat selesai. Anda pun tak perlu repot mengkonsolidasikan banyak pihak jika Anda memiliki banyak vendor. Dengan platform ini, Anda cukup berkoordinasi dengan satu pihak saja.

6. Membuat Standar Pembelian

Terkadang, masing-masing divisi memiliki cara pengadaan yang berbeda sesuai referensi yang mereka ketahui. Melalui sistem e-procurement yang sudah terstruktur dan terintegrasi memudahkan divisi pengadaan untuk mengontrol pengadaan yang dilakukan oleh divisi-divisi lain dalam satu perusahaan/instansi.

7. Menghindari error

Dokumen elektronik memudahkan Anda untuk memeriksa informasi yang kurang ataupun yang salah. Informasi dokumen dapat diperbaiki dengan mudah dan cepat sehingga tidak menghambat proses selanjutnya.

Apakah sudah terbayang bagaimana sistem e-procurement siap mempermudah proses pengadaan alat kesehatan Anda? Jika masih belum jelas, silahkan kontak Emedis.id, platform terpercaya untuk pengadaan alat kesehatan Anda secara digital.

Kembangan Jaringan Tubuh Manusia 3D, NIH Gelontorkan USD 15 Juta

National Institutes of Health Amerika Serikat (Gambar: Wikipedia)

National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat, mengumumkan akan menggelontorkan dana sebesar 15 juta dolar AS per tahun kepada sejumlah rumah sakit dan universitas di AS untuk mengembangkan model 3D jaringan tubuh manusia.

Penerima dana itu diantaranya Brigham and Women’s Hospital, Cedars-Sinai Medical Center, Universitas Columbia, Universitas Duke, Universitas Harvard, Universitas Northwestern, Universitas California Davis, Universitas California Irvine, Universitas Pittsburgh, Universitas Rochester, Universitas Washington dan Universitas Vanderbilt.

Pihak NIH berharap dapat pendanaan ini dapat membantu institusi-institusi tersebut untuk mengembangkan platform sistem mikropeptifologis 3D yang meniru penyakit manusia. Platform yang dikenal sebagai Tissue Chip ini dapat mendukung sel hidup dalam jaringan tubuh manusia untuk meniru fungsi biologis organ dan sistem tubuh yang kompleks, menciptakan cara yang lebih baik untuk menguji khasiat obat yang potensial.

Saat ini, penelitian kesehatan kerap menggunakan sel dan jaringan tubuh hewan, namun tingkat keberhasilannya hanya sekitar 60%. Platform model 3D ini diyakini dapat membantu ilmuwan memahami bagaimana penyakit bekerja untuk dapat memprediksi secara lebih akurat efek sebuah obat dapat mempengaruhi pasien.

“Tujuannya adalah untuk menyediakan platform yang lebih akurat guna memahami penyakit dan lebih memprediksi respons manusia terhadap obat ketimbang model penelitian saat ini, sehingga meningkatkan tingkat keberhasilan obat dalam uji klinis manusia,” ungkap Christopher P. Austin, direktur National Advancing Translational Sciences, dikutip dari situs medicaldesignoutsourcing.com.

Tujuan pengembangan platform ini juga bertujuan untuk mempelajari berbagai penyakit langka yang belum ditemukan obatnya.

Sektor Kesehatan Akan Menjadi “Big Area” Bagi Apple Di Masa Depan

Apple Watch. (Gambar : cnet.com)

Meskipun produk terbarunya, iPhone 8 dan iPhone X tidak memiliki fitur yang memiliki keterkaitan dengan bidang kesehatan, namun Apple menyatakan sangat tertarik menjajaki sektor industri perawatan kesehatan untuk ke depannya. Ini diungkapkan oleh CEO Tim Cook, sebagaimana dikutip dari situs massdevice.com

Raksasa teknologi tersebut, baru-baru ini tengah mengembangkan perangkat pengaman persendian yang dapat terkoneksi dengan iPhone. Selain itu, pada bulan Juni lalu mereka resmi bermitra dengan Health Gorilla, perusahaan startup kesehatan asal Amerika Serikat untuk mengembangkan bank data kesehatan dan diagnosa yang dapat terknoneksi dengan Apple Watch.

“Kami sangat tertarik dengan bidang ini. Dan, ya, ini adalah peluang bisnis. Jika Anda melihatnya, aktivitas kesehatan medis adalah salah satu komponen ekonomi terbesar di tiap negara,” kata Cook.

Apple Watch telah menjadi langkah awal Apple untuk terjun ke sektor ini. Perangkat tersebut dilengkapi sejumlah fitur aplikasi diagnosa kesehatan, dan Cook menegaskan bahwa dia mengharapkan produk tersebut dapat terus berkembang dan berguna dalam sektor ini ke depannya.

“Masih banyak lagi (proyek Apple – red) di sektor kesehatan. Ada banyak hal yang tidak bisa saya ceritakan tentang pekerjaan kami, beberapa di antaranya jelas ada yang sifatnya bisnis komersial dan beberapa di antaranya jelas tidak ada. Dan beberapa di antaranya tidak jelas. Saya pikir ini adalah big area untuk masa depan Apple,” pungkas Cook.

Indonesia Kedatangan Para Ahli Endoskopi Dari jepang

Dari kiri ke kanan, Prof Hisao Tajiri, Prof Seigo Kitano, Dr.dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP dan Prof Eiji Umegaki. (Gambar : tribunnews.com)

Penyakit saluran cerna seperti maag, batu kandung empedu, penyakit pankreas, dan lain sebagainya diderita oleh banyak orang. Salah satu cara untuk mendiagnosanya adalah dengan menggunakan teknik endoskopi.

Akan tetapi, jumlah tenaga dokter yang dapat mengerjakan endoskopi relatif masih terbatas. Di Indonesia, diperkirakan sekitar 600 dokter saja. Itu pun sebagian besar terpusat di beberapa kota besar saja, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Medan, Makasar, Manado, dan Surabaya.

Untuk itu, Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI) menggelar workshop endoskopi di Jakarta selama 5 hari (11-15 Septermber 2017). Perhelatan tersebut mendatangkan beberapa ahli endoskopi dari Jepang, antara lain Prof Seigo Kitano, MD, President APSDE, dan Prof Hisao Tajiri, MD, President Japanese Gastroenterological Endoscopy Society, Prof. Kazuhisa Okamoto, MD, Prof Mitsuhiro Kidadari dari Fakultas Kedokteran Universitas Kitasato, dan Prof. Eiji Umegaki, MD, dari Departemen Gastroenterologi, Kobe University School of Medicine.

Dalam workshop ini, para ahli tersebut membantu dokter yang hadir untuk menggunakan teknologi Endoscopic Retrograde Chalangiopancreatography (ERCP) dan Endoscopy Ultrasound (EUS) untuk menangani pasien dengan masalah saluran cerna. “Dengan teknologi ini, dokter bisa mengangkat batu empedu tanpa melakukan bedah besar,” ucap Ketua Umum PEGI Ari Fahrial Syam.

Menurut Ari, teknologi ini baik untuk dikembangkan karena akan mengurangi risiko bedah yang akan dialami pasien. Teknologi modern ini pun semakin bermanfaat digunakan bagi pasien yang daya tahan tubuhnya sudah tidak kuat. “Bagi orang-orang tua yang tidak kuat dan kira-kira berumur 60 hingga 80-an, tindakan tanpa melakukan bedah besar sangat menolongnya,” katanya.

Ari mengatakan teknologi endoskopi sebenarnya sudah ada di Indonesia. Namun kebanyakan kualitasnya hanya tingkat standar. Alat berkamera mikro itu biasanya hanya dimasukkan ke saluran pencernaan pasien hingga di usus besar dan digunakan untuk melihat kondisi saluran pencernaan yang bermasalah. Namun, dengan peningkatan kualitas endoskopi itu, dokter tidak hanya menganalisis, tapi juga bisa memberikan tindakan hingga di kawasan empedu. “Kalau ada tumor atau saluran empedu tersumbat, bisa langsung diangkat jaringannya melalui jarum,” jelasnya.

Sementara itu, Prof Hisao Tajiri (President Japanese Gastroenterological Endoscopy Society/JGES) mengatakan bahwa workshop endoskopi saluran cerna tingkat lanjut yang diberikan tim ahli dari Jepang ini merupakan bentuk dukungan bagi PEGI.

“Pelatihan hands on ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dokter spesialis penyakit dalam terkait advanced endoscopy di regional, termasuk Indonesia,” pungkasnya.

Review: Omron EVOLV, Tensimeter Digital yang Ramping dan Mudah Digunakan

Tekanan darah tinggi membahayakan kesehatan Anda. Hal ini dapat menyebabkan penyakit arteri koroner, stroke, gagal jantung, penyakit pembuluh darah perifer, kehilangan penglihatan, bahkan penyakit ginjal kronis. Kendati begitu, sebanyak sepertiga orang tidak menyadari tingginya tekanan darah yang mereka miliki.

Omron, salah satu brand papan atas alat kesehatan home care, menawarkan produk Omron EVOLV. Sebuah tensimeter digital untuk membantu siapapun yang ingin mengetahui tekanan darah mereka secara lebih mudah dan praktis.

Desain

Dari segi desain EVOLV sangatlah portable dan mudah dioperasikan. Tanpa unit tabletop, tabung dan kabel. Pengguna tinggal membungkus lengan atas mereka menggunakan manset yang tersedia kemudian hasil tekanan darah akan muncul secara digital pada monitor.

Di dalam dus, Anda akan mendapatkan perangkat utama, empat baterai alkaline AAA, dompet untuk bungkus alat berbentuk persegi dan beberapa buku instruksi. Dalam produk ini, Omron telah memperkenalkan jenis manset baru yang mudah digunakan, dengan ukuran lingkar 22cm sampai 44cm.

Memori internal yang tersedia memungkinkan untuk menyimpan hingga 100 hasil pengukuran. Guna mendapatkan hasil maksimal, EVOLV dapat disinkronisasikan dengan aplikasi smartphone secara teratur melalui Bluetooth.

EVOLV memiliki kontrol yang sangat intuitif sehingga bisa digunakan oleh orang tua dengan mudah. Hanya ada dua tombol pada perangkat. Salah satunya STARTS / STOPS monitor dan yang lainnya adalah tombol koneksi bluetooth.

Fitur dan Penggunaan

EVOLV dapat menyajikan secara lengkap tentang data tekanan darah dengan pembacaan sistolik, diastolik dan nadi. Juga dapat mendeteksi munculnya detak jantung tidak teratur selama pengukuran dan memberi sinyal peringatan perihal kesehatan Anda.

Omron telah memperkenalkan algoritma baru dan eksklusif untuk kesehatan jantung bernama Advanced Accuracy, guna mengukur lebih banyak data kesehatan pengguna agar lebih akurat secara klinis. Algoritma ini juga membantu menghilangkan gangguan yang mungkin disebabkan karena pergerakan atau faktor eksternal lainnya.

Saat proses pengukuran, Anda perlu duduk santai dan nyaman. Duduklah di kursi dengan posisi telapak kaki di lantai. Posisikan manset dengan benar pada lengan atas Anda, cukup tekan tombol START / STOP dan manset lengan akan mulai mengembang dan mengukur layaknya tensimeter lain. Teknologi Intellisense Omron memastikan manset bekerja maksimal untuk setiap penggunaan. Idealnya, Anda harus menggunakan lengan yang sama saat mengukur tekanan darah Anda setiap saat.

Bila monitor mendeteksi ritme yang tidak lazim dua kali atau lebih selama pengukuran, simbol detak jantung tidak teratur akan muncul di layar. Seperti dijelaskan sebelumnya, perangkat ini mampu menyimpan 100 buah hasil pengukuran, namun hanya pengukuran terbaru yang ditampilkan di monitor. Bila memori mencapai 100 hasil pengukuran, data yang terbaru akan secara otomatis menimpa yang sebelumnya.

EVOLV tidak secara otomatis mensinkronisasikan data dengan smartphone. Anda harus meluncurkan aplikasi Omron dari smartphone, mengaktifkan EVOLV dan kemudian memulai sinkronisasi. Setelah data hasil tensi Anda telah ditransfer, tekan tombol START / STOP untuk mematikan monitor atau membiarkannya selama 2 menit, maka monitor akan mati secara otomatis.

Fitur lain dalam alat ini adalah Omron Connect. Sebuah aplikasi yang dapat melmengumpulkan tensi harian, kemudian memberi laporan tentang kondisi kesehatan Anda. Melalui aplikasi ini, Anda juga memiliki pilihan untuk melihat dan mengekspor semua data tensi darah. Informasi ini dapat terintegrasi dengan Apple Health yang sangat berguna karena memungkinkan Anda menyimpan semua data kesehatan Anda di satu tempat.

Kesimpulan

Produk alat kesehatan besutan Omron telah teruji dan banyak mendapat pujian baik oleh pengguna awam maupun dokter selama 40 tahun terakhir. Banyak dokter terkenal telah membuktikan kualitas produk dan merekomendasikan penggunaannya kepada pasien. Jika Anda pemilik perangkat Omron saat ini, Anda tahu seberapa bagus kualitasnya. Tidak terkecuali dengan produk EVOLV ini.

Bagi beberapa pengguna, khususnya lansia, kelebihannya adalah cara penggunaannya yang sangat mudah dan sederhana, namun tidak mengurangi fungsi dan kecanggihan fitur-fiturnya. Satu-satunya yang menjadi kekurangan perangkat ini adalah, jika Anda ingin melihat data histori pengukuran tensi, maka harus melakukan sinkronisasi data dengan aplikasi secara terus menerus.

Penjualan Alkes Fluoroskopi Akan Mencapai 2,79 Miliar Dolar AS Pada 2022

Perangkat Fluoroskopi. (Gambar : vetscan.no)

Menurut riset dari MarketsandMarkets, penjualan alat kesehatan fluoroskopi akan mencapai 2,21 miliar dolar AS pada tahun ini. Dan diproyeksikan mencapai 2,79 miliar dolar AS pada tahun 2022, atau meningkat sebesar 4,8%.

Untuk diketahui, fluoroskopi adalah tindakan pencitraan medis yang digunakan oleh dokter untuk mengambil gambar dari organ tubuh tertentu dan untuk melihat video pergerakan berbagai bagian tubuh di layar secara langsung. Tindakan ini menggunakan teknologi sinar-X dan bahan pewarna pembanding.

Peralatan fluoroskopi diperkirakan akan menjadi jenis alat kesehatan terbesar tahun ini karena akan semakin banyak digunakan untuk aplikasi diagnostik kardiologi, gastroenterologi dan urologi.

Kardiologi tumbuh pada tingkat tertinggi karena meningkatnya populasi lansia, prevalensi penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi dan penggunaan pencitraan fluoroskopi secara meluas untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi jantung.

Amerika Utara saat ini mendominasi pasar, diikuti oleh Eropa, Asia Pasifik, Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika. Negara-negara di kawasan Asia Pasifik termasuk China, Jepang dan India diperkirakan akan tumbuh pada tingkat tertinggi selama periode perkiraan. Seperti daerah lainnya, hal ini disebabkan meningkatnya prevalensi penyakit kardiovaskular.

Beberapa produsen dan vendor ternama yang memiliki produk alkes ini adalah Siemens AG, GE Healthcare, Koninklijke Philips NV, Shimadzu Corporation, Ziehm Imaging GmbH, Toshiba Medical Systems Corporation, Hitachi Ltd., Carestream Health Inc., Hologic Inc., Lepu Medical Technology Co. Ltd., Agfa-Gevaert Group, dan Adani Systems Inc.

BrainScope Akan Kembangkan Alat Pendeteksi Cedera Otak Untuk Pasien Anak

Produk Brainscope untuk pasien dewasa yang sebelumnya sukses dikembangkan dan dipasarkan. (gambar:businessinsider.com)

BrainScope Company, Inc, perusahaan neuroteknologi medis mengumumkan akan mengembangkan perangkat untuk mendeteksi dan melihat cedera otak khusus untuk pasien anak.

Alat ini dirancang untuk menilai keseluruhan spektrum cedera otak, termasuk apakah anak memiliki kerusakan otak struktural ataufungsional. Perangkat tersebut akan membantu mengukur dan menafsirkan aktivitas listrik otak dan fungsi neurokognitif, serta menawarkan panel data objektif untuk membantu dokter membuat diagnosis klinis mereka.

Dalam waktu dekat, BrainScope akan mulai merekrut beberapa tenaga ahli terkemuka di wilayah Amerika Serikat untuk melakukan studi klinis pada populasi pasien anak-anak guna pengembangan produk ini.

Sebelumnya, perusahaan medis Amerika Serikat ini sukses mengembangkan dan menjual produk BrainScope One yang memiliki fungsi sama namun diperuntukkan untuk pasien dewasa.

“Kami sangat antusias untuk memulai pengembangan kemampuan pediatrik yang sangat mirip seperti BrainScope One,” kata Michael Singer, CEO BrainScope.

Saat ini ada jutaan anak yang berpartisipasi dalam aktivitas olahraga seperti sepakbola, kasti, dan lain-lain dimana memiliki risiko mengalami cedera kepala. Namun, saat ini rata-rata hanya didiagnosis dengan menggunakan metode berbasis gejala dan subyektif semata.

“Ada kebutuhan mendesak untuk perangkat medis yang cepat dan obyektif guna membantu dokter menentukan adanya cedera otak, termasuk gegar otak, yang mungkin dialami pasien anak setelah mengalami cedera kepala, terutama pada saat aktivitas olahraga,” lanjut Michael Singer.

BrainScope sendiri telah menjadi penerima beberapa penghargaan bergengsi selama beberapa bulan terakhir, termasuk Frost & Sullivan 2017 Best Practices Award untuk Inovasi Produk Baru di Traumatic Brain Cedera Assessment Solutions Market.

Peneliti Dari IPB Kembangkan Biosensor Penyakit Asam Urat

Gambar ilustrasi. (cloudinary.com)

Asam urat atau gout adalah penyakit yang dapat menyebabkan gejala nyeri yang tidak tertahankan, pembengkakan, dan rasa panas di persendian. Meski semua sendi di tubuh bisa terkena asam urat, namun yang paling sering terserang adalah sendi jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki. Penyakit ini lebih rentan menjangkiti laki-laki dibandingkan dengan perempuan, terutama saat usia mereka di atas 30 tahun.

Asam urat bisa terjadi karena zat purin di dalam tubuh mengalami penumpukan. Selanjutnya zat tersebut diolah tubuh sehingga akan membentuk asam urat. Dan saat tubuh memproduksinya secara berlebihan, maka yang terjadi justru adalah penyakit asam urat.

Terkait dengan hal ini, peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yaitu Dyah Iswantini, Novik Nurhidayat, Akhiruddin Madu dan Deden Saprudin melakukan penelitian tentang pengembangan teknologi biosensor asam urat menggunakan Lactobacillus plantarum.

Dikutip dari situs kumparan, salah satu peneliti, Dyah Iswantini mengatakan, metode biosensor ini merupakan deteksi awal terhadap pasien yang menderita penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah seperti gout, hipertensi, dan lain-lain. Metode ini diklaim memiliki tingkat akurasi yang tinggi, serta praktis dan murah.

“Kami berhasil mengembangkan teknik deteksi asam urat dengan menggunakan Lactobacillus plantarum sebagai penghasil urikase sebagai komponen biologis yang dapat digunakan untuk mendeteksi kadar asam urat,” ujar Dyah.

Hasil riset menunjukkan bahwa pengukuran asam urat sel L. plantarum yang diimobilisasi pada membran zeolit atau kappakaraginan di atas permukaan Screen Printed Electrode (SPE) menghasilkan arus oksidasi, 29.9 µA (mikroampere). Hasil ini hampir tiga kali lebih besar daripada arus yang dihasilkan pada pengukuran arus menggunakan elektroda pasta karbon biasa.

“Dari hasil tersebut, alat biosensor asam urat yang difabrikasi massal nantinya akan menggunakan biofilm L. plantarum sebagai bioreseptornya,” tutup Dyah menyudahi penjelasannya.