spot_img

Startup Ini Kembangkan Platform Untuk Terapi Penderita Tinnitus

Tinitus adalah kondisi telinga berdering, berdesis, atau jenis suara yang berasal di telinga atau kepala. Menurut beberapa ahli, simpton ini sering disebut sebagai gangguan pendengaran, namun sebenarnya disebabkan oleh sinyal yang salah di otak.

Saat ini puluhan juta orang di seluruh dunia menjadi pengidap Tinnitus. Otoharmonics, sebuah startup asal Portland, Amerika Serikat mengembangkan sebuah platform untuk terapi bagi pengidap Tinnitus bernama Levo. Cara kerjanya adalah menggunakan terapi suara untuk melatih otak guna mengabaikan suara dering yang disebabkan oleh tinnitus.

“Kami mengerjakan prinsip habituasi, Ini seperti tinggal di stasiun kereta atau bandara Ketika Anda pertama kali masuk, yang Anda dengar hanyalah pendaratan pesawat atau kereta yang lewat. Setelah berbulan-bulan Anda tidak mendengarnya sama sekali dan alasan Anda tidak mendengarnya di semua adalah karena otak Anda terbiasa dengan suara-suara itu dan menyadari serta memahami bahwa itu bukan prioritas dalam hidup Anda,” kata Chief Marketing Officer Otoharmonics Brenda Edin seperti dikutip dari MobiHealthNews.

Cara kerja sistem ini, dokter akan meresepkan sistem ke pasien dan mengambil cetakan telinga mereka untuk membuat earbud khusus. Kemudian, pada kunjungan tindak lanjut, dokter memberi kepada pasien earbud tersebut beserta perangkat dengan sistem yang telah terpasang. Pasien menggunakan aplikasi untuk “memetakan” suara yang mereka dengar, dan aplikasinya menghasilkan terapi berdasarkan suara itu. Pasien mendengarkan aplikasi di malam hari untuk memanfaatkan proses otak yang tidak disadari.

“Seperti ‘defragginghard drive komputer, otak secara efisien mengatur kembali dirinya sendiri saat kita tidur. Levo akan membantu menyeleksi serta menghapus informasi yang tidak perlu, otak kita memprioritaskan informasi baru dan menguncinya dalam memori. Akibatnya, koneksi saraf baru diciptakan, dialihkan atau dikurangi untuk memberi jalan bagi memori baru,” tulis Otoharmonics di situs resminya.

Untuk penjualannya, sistem Levo akan dijual ke rumah sakit, yang kemudian akan menjualnya ke pasien. Levo telah mengantungi izin dari FDA atau badan pengawasan obat dan makanan Amerika Serikat. Namun sayangnya, platform ini baru tersedia di Amerika Serikat saja. Dan mari berharap platform ini akan tersedia di Indonesia secepatnya mengingat penderita Tinnitus di sini tidaklah sedikit.

Alat Kesehatan Taiwan Bidik Pasar Jawa Timur

Kursi pijat merk Tokuyo. Salah satu produk kesehatan yang ditawarkan pemerintah Taiwan. Foto: Getty Images

Setelah sukses memasarkan produk-produk gawai dan elektroniknya seperti merk ASUS dan Acer di Indonesia, pemerintah Taiwan mencoba melakukan penetrasi pasar alat kesehatan di Indonesia. Salah satu target promosi mereka adalah di Jawa Timur terutama Surabaya yang merupakan kota kedua Indonesia.

Jeffrey SC Hsiao, Director General Taipe Economic and Trade Office in Surabaya, saat pembukaan Taiwan Excellence ke 8 di Tunjungan Plaza Mall, Jumat (10/11/2017)menyatakan bahwa pihaknya menjamin produk yang dibawakan dalam pameran kali ini adalah produk yang paling inovatif dan telah melalui standard uji coba laboratorium yang panjang.

Beberapa produk diantaranya adalah tongkat untuk lansia yang berwarna cerah dan ringan serta bisa digunakan untuk tempat duduk bagi lansia atau pengguna tongkat itu sendiri. Tak hanya itu saja, alat pengukur detak jantung juga menarik perhatian pengunjung.

Kurniawan Putra, Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Jawa Timur (Asosiasi Bisnis Komputer Indonesia Jatim) mengakui kecanggihan teknologi yang baru pertama kali ada di Indonesia. Produk-produk tersebut antara lain seperti kursi pijat dari Tokuyo yang dilengkapi dengan teknologi Internet of Thing, sehingga mampu dikendalikan dengan menggunakan aplikasi, serta dilengkapi dengan teknologi finger print dan juga mampu mendeteksi detak jantung pemakai.

Penjualan Alat Pacu Jantung Diperkirakan Meningkat Dua Kali Lipat Pada 2023

Alat pacu jantung. Foto: tqnnews.com

Menurut laporan penelitian MRC Stratistik, pasar alat pacu jantung secara global diperkirakan akan meningkat hampir dua kali lipat dalam rentang waktu tujuh tahun. Sebelumnya pada 2016, pasar bernilai USD 8,01 miliar dan diproyeksikan tumbuh 9,3 persen setiap tahunnya dan akan mencapai USD 14,99 miliar pada tahun 2023.

Meningkatnya prevalensi penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) sebagian besar menjadi penyebab atas pertumbuhan ini. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, 17,7 juta orang meninggal setiap tahun akibat penyakit tersebut yang berarti hampir sepertiga kematian di seluruh dunia.

Selain itu, faktor peningkatan inovasi yang dilakukan pada materi dan perangkat lunak alat kesehatan ini juga menjadi penyebabnya. Alat pacu jantung yang lebih baru tanpa timbal, bebas antena dan mengandung lebih sedikit komponen feromagnetik, yang membuat mereka menjadi MR-kondisional.

Alat pacu jantung mini tanpa timbal yang ditanamkan langsung ke jantung bernama Medtronic’s Micra juga telah diperkenalkan ke pasaran. Badan kesehetan makanan dan obat Amerika Serikat telah menyetujui alat pacu jantung terkecil di dunia tersebut pada bulan Februari 2016.

Alat pacu jantung biologis yang mencakup sel jantung yang diambil dari sel induk embrionik atau sel induk mesenchymal sedang dipelajari. Cedars-Sinai Heart Institute Mendapatkan USD 3 juta awal tahun ini untuk mengembangkan alat inovatif tersebut.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap pertumbuhan pasar adalah prosedur invasif minimal dan program kesadaran yang dibantu oleh pemerintah. Namun, tingginya biaya perawatan akan memperlambat pertumbuhan.

Beberapa vendor besar di pasar yang memproduksi dan memasarkan alat kesehatan ini adalah Abbott Laboratories Inc., BIOTRONIK SE & Co KG, Boston Scientific Corporation, Cook Medical, Cordis Inc., Lepu Medical Technology Co. Ltd., LivaNova Plc., Medico, SpA, Medtronic, Osypka Medical GmbH, Pacetronix Ltd., SORIN Group, St. Jude Medical Inc., USCOME Ltd., Vitatron dan Zoll Medical Corporation.

Amerika Utara akan mendominasi pasar selama periode tersebut karena tingginya insiden hipertensi, kolesterol tinggi dan diabetes di negara itu. Kawasan Asia-Pasifik akan menjadi wilayah dengan pertumbuhan tercepat karena reformasi ekonomi yang diperkenalkan China yang mempromosikan ekonomi yang seimbang dan terbuka.

Johnson & Johnson Luncurkan Platform Digital Untuk Pasien Pasca Operasi

Platform digital besutan Johnson & Johnson untuk paien yang sedang dalam masa pemulihan operasi. Foto: mobihealthnews

Johnson & Johnson mengumumkan akan segera meluncurkan platform digital yang dirancang untuk pasien yang sedang menjalani pemulihan pasca operasi lutut, pinggul, dan penurunan berat badan. Platform ini ditawarkan sebagai salah satu layanan dari program CareAdvantage milik Johnson & Johnson Medical Devices Companies.

Platform yang bernama The Health Partner ini terdiri dari sebuah situs web, aplikasi mobile, dan portal perawatan yang kesemuanya saling berhubungan untuk memberikan dukungan pendidikan adaptif bagi para pengguna yang baru saja menjalani operasi. Platform tersebut juga menyediakan fitur yang memungkinkan bagi pengguna untuk melakukan interaksi dengan secara real-time.

“Saya pikir kombinasi dari jalur perawatan yang disepakati, kemampuan untuk mengemukakan referensi kepada kelompok sesama pasien, kemampuan untuk mengemukakan video singkat orang lain yang telah melalui ini dengan pesan yang menggembirakan – ini adalah pengalaman yang sangat kaya bagi pasien,” jelas Stuart McGuigan, VP dan chief information officer Johnson & Johnson, seperti dilansir MobiHealthNews.

McGuigan menggambarkan The Health Partner sebagai platform “go-forward“, dimana Johnson & Johnson bermaksud untuk memperluas ke area klinis baru termasuk onkologi, diabetes, dan kesehatan mental. Selanjutnya, perusahaan berharap dapat memperbaiki mekanisme platform dari waktu ke waktu dengan memperbaiki sistemnya melalui machine learning. Contoh penyaringan yang ditargetkan oleh McGuigan mencakup metode di mana pengguna dikategorikan dan ditugaskan secara individu ke setiap kelompoknya yang sesuai dengan identitas kehidupan mereka misalnya melalui kategori umur.

“Kelompok-kelompok tersebut akan terus berkembang saat kami menerapkan metode analisis lanjutan untuk memastikan kami memiliki clustering yang paling berguna, dalam hal membantu membimbing dan memprediksi hasil, Itu adalah bagian dari bagian pembelajaran aplikasi yang lebih maju. Dengan melihat saat kami mengumpulkan lebih banyak data, kami akan bisa lebih dan lebih mengelompokkan kelompok sebaya Anda menjadi milik seseorang yang benar-benar paling berarti bagi Anda sebagai pribadi, tapi juga sangat memprediksi hasil,” pungkas McGuigan.

Aplikasi Manajemen Diabetes One Drop Kini Terintegrasi dengan Fitbit

Berbagai produk manajemen diabetes besutan One Drop. Foto: dok.One Drop

One Drop, startup yang dikenal dengan aplikasi mobile untuk manajemen diabetes mengumumkan kemitraan strategisnya dengan Fitbit, produsen gadget kesehatan.

Nantinya aplikasi manajemen diabetes mereka akan terintegrasi dengan produk Fitbit seperti Fitbit Ionic. Selain itu, pengguna One Drop akan dapat menyelaraskan data intraday Fitbit ke akun mereka. Hal ini akan memungkinkan pengguna mengelola dan memantau diabetes mereka melalui perangkat Fitbit kapanpun dimanapun.

Kemudian, data Fitbit juga akan dimasukkan ke dalam laporan One Drop, yang memungkinkan dokter dan pengguna profesional bisa menggunakan data ini untuk membuat keputusan medis yang lebih tepat dan hati-hati.

“Kami berusaha menyediakan kumpulan data dan alat yang paling komprehensif untuk mengelola diabetes atau prediabetes mereka. Kerjasama dengan Fitbit ini merupakan langkah alami berikutnya untuk One Drop,” pungkas Jeff Dachis CEO dan Founder One Drop.

Awal Bros Tambah Sejumlah Unit Rumah Sakit

Salah satu rumah sakit milik Awal Bros. Foto: Halo Riau

Seiring dengan terus meningkatkan kebutuhan pelayanan kesehatan di Indonesia, Rumah Sakit Awal Bros menambah sejumlah unit rumah sakitnya. Setelah membuka rumah sakit di Bekasi Timur minggu kemarin, dalam waktu dekat akan menyusul satu unit lagi di Palangkaraya.

“Kami sedang melakukan renovasi gedung di Palangkaraya yang akan dijadikan Rumah Sakit Awal Bros. Satu lagi belum bisa kami sebutkan karena proses pembangunannya belum dimulai,” kata Chief Operating Officer RS Awal Bros Leona Karnali kepada Bisnis.

Adapun nilai investasi tiap rumah sakit diperkirakan memakan biaya dengan kisaran Rp 150 miliar sampai dengan Rp 200 miliar sesuai dengan kategorisasi investasi bagi rumah sakit tipe B di Indonesia.

Leona juga mengungkapkan bahwa pemilihan lokasi RS Awal Bros Group tidak jauh dari pusat kota dan dipersiapkan untuk mendukung pengembangan kota-kota penyangga di kota besar Indonesia.

“Fokus pengembangan RS Awal Bros memang untuk mendukung pengembangan kawasan penyangga, misalnya Bodetabek yang saat ini merupakan kawasan penyangga DKI Jakarta. Area ini masih berpeluang besar untuk menjadi lokasi penambahan property milik RS Awal Bros,” jelasnya.

Untuk diketahui, saat ini RS Awal Bros Group memberikan layanan kesehatan melalui 10 rumah sakit yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia antara lain Batam, Bekasi Barat, Bekasi Timur, Pekanbaru, Tangerang, Jakarta, Makassar, Ujung Batu, dan Panam.

Empat RS Awal Bros yang berada di wilayah Tangerang, Bekasi, Batam, dan Pekanbaru telah mendapatkan akreditasi Joint Commission International (JCI). Juga termasuk 24 rumah sakit di Indonesia yang terakreditasi secara internasional.

“Mendapatkan akreditasi JCI adalah proses yang panjang, namun hal ini merupakan value yang bermanfaat. Hal ini pada akhirnya dapat menciptakan kepuasan masyarakat terhadap RS Awal Bros,” tutur Leona.

Dirinya juga menambahkan, memasuki era globalisasi RS Awal Bros siap untuk bersaing dengan rumah sakit di luar negeri. Berkaitan dengan hal ini, RS Awal Bros dinilai cukup unggul dalam bidang jantung dan pembuluh darah.

 

Penelitian: Focussed Ultrasound Berpotensi Mengurangi Tremor Pada Parkinson

dr. Jeff Elias. Peneliti dan Profesor bedah dar University of Virginia. Foto: dok. University of Virginia

Dalam sebuah penilitian yang diterbitkan oleh JAMA Neurology, teknologi Focussed Ultrasound menunjukkan harapan untuk dapat mengurangi tremor yang disebabkan oleh penyakit Parkinson.

Untuk diketahui, Focussed Ultrasound adalah alat kesehatan yang memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk keperluan pencitraan medis namun seiiring kemajuan teknologi, perangkat ini dapat digunakan sebagai terapi non-invasif untuk menghilangkan tumor dan sel kanker.

“Bagi penderita pasien Parkinson terutama pengidap gejala tremor yang resisten terhadap obat, cara ini bisa menjadi pilihan yang sangat bagus, namun memerlukan persetujuan FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat),” kata dr. Jeff Elias, peneliti utama dan profesor bedah saraf di University of Virginia School (UVA).

Untuk penelitian tersebut, 27 pasien dengan kondisi tremor parkinson direkrut oleh tim peneliti di UVA dan Swedish Neuroscience Institute di Seattle untuk menjalani perawatan Focussed Ultrasound. Hasilnya para pasien mengalami peningkatan medial 62 persen dalam tremor tangan mereka tiga bulan kemudian.

Kendati begitu, para peneliti memperingatkan bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas perawatan menggunakan teknologi ini. UVA juga baru-baru ini menerima persetujuan FDA untuk studi percontohan yang menyelidiki penggunaan Focussed Ultrasound untuk mengobati nyeri neuropati trigeminal dan epilepsi yang disebabkan oleh hamartoma.

Garap Invoice Financing, BPJS Kesehatan Gandeng Bank Permata

BPJS Kesehatan menggandeng Bank Permata untuk konfirmasi data dan pencairan tagihan Peserta (Foto: Antara)

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menggandeng Bank Permata terkait Konfirmasi atas data pembiayaan pelayanan kesehatan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat kepada mitra Fasilitas Kesehatan.

Nantinya Bank Permata akan menggarap program Invoice Financing atau yang biasa disebut Sustain Chain Financial (SCF). Yaitu kegiatan pembiayaan dengan menjaminkan tagihan yang sedang berjalan sebagai sumber pembayaran pinjaman. Dengan begitu, arus kas fasilitas kesehatan (faskes), khususnya faskes swasta tetap aman sehingga tidak mengganggu pelayanan kepada peserta JKN-KIS.

“Keberlangsungan layanan terjaga, tentu ini adalah fasilitas komersial. Ini adalah impian kami, sebuah layanan publik tapi komersialnya juga berjalan,” ungkap Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Kemal Imam Santosa, Jumat (3/11).

Kemal juga menjelaskan bahwa menurut Peraturan Presiden No. 19/2016, Pasal 38, BPJS Kesehatan diwajibkan melakukan pembayaran tagihan pelayanan kesehatan maksimal 15 hari kerja setelah berkas lengkap. Faskes tingkat lanjutan, dalam hal ini rumah sakit, membutuhkan dana pembayaran klaim BPJS Kesehatan untuk belanja obat, alat medis, jasa medis dan operasional lainnya. Oleh karena itu, SCF ini diharapkan dapat membantu likuiditas keuangan faskes tingkat lanjutan.

Direktur Utama PermataBank Ridha DM Wirakusumah mengatakan kemitraan dengan BPJS tersebut merupakan bagian dari upaya perseroan untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik terhadap peserta JKN – KIS.

“Kami harapkan para faskes atau rumah sakit tersebut dapat menjaga dan memastikan layanan prima dan berkesinambungannya kepada para peserta JKN-KIS,” tutur Ridha.

Sebelumnya BPJS dan Bank Permata juga telah menjalin kemitraan berupa Payment Point Online Bank (PPOB) pada bulan Februari 2017 lalu.

Shift Labs Menangkan 2017 Global Health Innovator Award

Shift Labs saat menerima hadiah dan penghargaan. Foto: medgadget.com

Shift Labs, sebuah startup kesehatan asal Amerika Serikat keluar sebagai juara pada 2017 Global Health Innovator Award. Perhelatan tersebut diselenggarakan oleh The Medtech Conference dan TEAMFund (Transforming Equity and Access in Medtech), organisasi nirlaba yang fokus pada isu-isu perkembangan teknologi kesehatan.

Penghargaan tersebut dimenangkan karena Shift Labs dinilai berhasil mengembangkan produk alat kesehatan inovatif bernama DripAssist. Perangkat ini dapat mengatur tingkat gravitasi infus dan secara otomatis memantau tingkat tetesan dan volume untuk memastikan dosis yang aman bagi pasien. Perangkat diklaim memerlukan kalibrasi dan pengaturan yang sulit serta bersifat samangat portable.

“Sebagai sebuah organisasi, Shift Labs merasa terhormat untuk menerima penghargaan ini, dan kami sangat gembira karena inisiatif TEAMFund sejalan Begitu baik dengan visi kami untuk menciptakan perangkat medis berkelanjutan yang sesuai dengan kebutuhan banyak pasar di seluruh dunia,” ungkap CEO Shift Labs Beth Kolko.

Atas keberhasilannya keluar sebagai pemenang, mereka mendapatkan hadiah sebesar USD 50.000 serta pengakuan dan dukungan dari produsen-produsen alat kesehatan ternama seperti Medtronic dan Stryker.

17 Pesan Kesehatan Untuk Gubernur dan Wagub Jakarta Baru Terpilih

Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta baru terpilih. Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Foto; Tribunnews.com

Pelantikan terhadap Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta baru terpilih, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, baru saja usai tentu kita semua memiliki harapan bahwa kota Jakarta akan lebih baik di bawah kepemimpinan mereka.

dr. Ari Fahrial Syam MD,PhD, FACP yang merupakan The Chairman of Indonesian Society of Digestive Endoscopy dan seorang dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo merangkum 17 pesan untuk Gubernur dan Wagub Anies – Sandi yang disampaikan pada situs resmi Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Berikut pesannya :

  1. Jumlah petugas kesehatan harus cukup dengan insentif yang cukup baik dari pemerintah daerah berupa tunjangan kinerja daerah (TKD) selain gaji bulanan.
  2. Pimpinan daerah membuka akses untuk rakyat melapor atas pelayanan kesehatan yang diberikan, walau tetap ada prinsip cek dan ricek atas laporan yang disampaikan oleh masyarakat.
  3. Kualitas pelayanan kesehatan ditingkatkan berupa pengadaan obat-obatan yang cukup, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang harus terus dipertahankan kompetensinya.
  4. Para petugas kesehatan khususnya dokter yang bekerja di puskemas kelurahan dan kecamatan termasuk dokter yang berkerja di RSUD tipe D harus terus dilakukan update knowledge dan skill.
  5. Pemerintah daerah harus membina hubungan yang baik dengan institusi pendidikan untuk peningkatan kualitas pelayanan dan kualitas SDM seperti kerja sama dengan FKUI RSCM.
  6. Pemerintah daerah juga harus bekerja sama dengan IDI dan perhimpunan dokter spesialis untuk peningkatan kualitas para dokter yang bekerja di pelayanan kesehatan Pemda ini.
  7. Pelayanan posyandu dan posbindu yang ada dimana kader kesehatan sebagai motor dengan bimbingan puskesmas dan petugas kelurahan harus ditingkatkan.
  8. Sosialisasikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) kepada masyarakat secara terus menerus.
  9. Kebiasaan merokok masyarakat kota harus ditekan, pemda harus memulainya dengan meniadakan asap rokok di lingkungan kerja pemda yang harus diterapkan secara konsisten.
  10. Masyarakat harus dibatasi untuk tidak seenaknya membakar rokok di tempat-tempat umum.
  11. Peredaran minuman keras harus diawasi. Jangan sampai anak usia sekolah begitu mudahnya untuk mengakses minuman keras.
  12. Kebiasaan makan sayur dan buah juga harus terus disosialisasikan di tengah masyarakat.
  13. Trotoar termasuk tempat-tempat penyeberangan yang menjadi akses untuk masyarakat jalan kaki dan bergerak harus dibuka dan tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.
  14. Wilayah car free day pada hari Minggu pagi juga harus diperluas. Kasih kesempatan masyarakat hidup sehat yaitu mengurangi terhirup polusi dari asap kendaran bermotor.
  15. Taman-taman kota di tiap-tiap kecamatan juga harus diperluas, para pengembang rumah dan apartemen harus memberikan lahan terbuka untuk penghuninya bisa berolah raga.
  16. Makanan sehat juga harus selalu hadir ditengah masyarakat, pengawasan terhadap industri rumah tangga harus dilakukan secara terus menerus.
  17. Pemda harus bekerja sama dengan badan POM dalam pengawasan makanan yang hadir di tengah masayarakat.