spot_img

17 Akuisisi Perusahaan Medtech di AS Pada Kuartal Pertama 2019

Gambar: www.frontenders.in

Akuisisi adalah salah satu cara bagi suatu perusahaan, baik yang mengakuisisi ataupun diakuisisi untuk masuk ke pasar yang baru atau menambah kekuatannya. Tak terkecuali bagi perusahaan teknologi kesehatan atau biasa dikenal dengan istilah medtech.

Sementara itu, Amerika Serikat merupakan negara dimana medtech bertumbuh cukup pesat. Banyak startup di sektor ini berhasil meraih kesuksesan dengan terobosan-terobosan pelayanannya.

Situs mobilehealthnews.com melansir ada pada kuartal pertama 2019 tercatat ada 17 merger dan akuisis yang belibatkan perusahaan-perusahaan medtech di negeri Paman Sam tersebut. Berikut paparannya.

Akuisisi Geneva Healthcare Oleh BioTelemetry Senilai US$65 juta

Perusahaan pemantau pasien online BioTelemetry mengumumkan pada Januari lalu rencana mengakuisisi startup Geneva Healthcare senilai US$45 juta plus kompensasi tambahan performance-based senilai lebih dari $20 juta.Akuisi ini membuat BioTelemetry memperoleh akses ke platform cloud Geneva.

Akuisisi Joyable oleh AbleTo Senilai US$10 juta.

Startup asal New York AbleTo mengakuisisi Joyable dengan nilai yang diperkirakan melebihi US$10 juta. Sebagai bagian dari kesepakatan, pengguna AbleTo akan mendapatkan akses ke aplikasi pelatihan kesehatan mental Joyable. Tercatat kini sudah 600 terapis dan pelatih yang tergabung dalam layanan ini.

Akuisisi ClassPass OlehGuavaPass Senilai US$4.2 juta

Platform keanggotaan fitness online ClassPass mengakuisisi GuavaPass, layanan aktif serupa yang beroperasi di Asia dan Timur Tengah dengan nilai US$4.2. Dengan kuasa kendali yang dipegang ClassPass, CEO GuavaPass Jeffrey Liu, Presiden Rob Pachter dan sejumlah karyawan GuavaPass akan bergabung dengan ClassPass. Layanan tersebut membantu pengguna membayar biaya langganan bertarif tunggal untuk akses ke kelas Yoga, Sepeda, Pilates, dan latihan kebugaran lain melalui aplikasi mobile.

Akuisisi Chiron Health Oleh Medici

Medici berhasil akuisisi Chiron Health, sebuah perusahaan telehealth pada kuartal pertama tahun ini. Medici sendiri adalah adalah aplikasi mobile yang membantu pasien berkomunikasi dengan berbagai penyedia jasa kesehatan.

Akuisisi ni akan memberi Medici akses ke platform Chiron Health, yang dirancang untuk memfasilitasi kunjungan pasien melalui video.

Akuisisi HealthDecision oleh EBSCO Health

Perangkat informasi klinis EBSCO Health mengumumkan akuisisi HealthDecision, perangkat pendukung pengambilan keputusan klinis dan distributor informasi bagi petugas klinis dan pasien. Sebagai bagian dari kemitraan EBSCO Health akan memperoleh sumberdaya edukasional HealthDecision, termasuk penyedia layanan perwakilan medis visual. Perangkat ini dirancang untuk membantu memfasilitasi komunikasi pasien tentang rencana penanganan mereka.

Akuisisi CareWire dan Lightning Bolt Solutions Oleh PerfectServe

PerfectServe, platform kolaborasi dan komunikasi medis asal Amerika Serikat mengumumkan dua akuisisi sekaligus. Yang pertama adalah CareWire, aplikasi mobile untuk komunikasi pasien. Yang kedua adalah Lightning Bolt Solution, teknologi scheduling shift terapis fisik berbasis AI untuk sistem rumah sakit dan layanan kesehatan.

Akuisisi Qualcomm Life Oleh Fransisco Partners

Perusahaan ekuitas swasta Fransisco Partners mengakuisisi Qualcomm Life, perusahaan subsidiary Qualcomm yang berfokus pada konektivitas perangkat medis. Qualcomm Life lalu berganti nama menjadi Capsule Technologies – Nama perusahaan manajemen data klinis yang diakuisisi Qualcomm pada 2015. Capsule Technologies akan terus menggunakan merk Capsule dan 2net untuk layanan konektivitas perangkat medisnya.

Akuisisi Sherpaa Oleh Crossover Health

Crossover Health, yang menyediakan layanan medis kepada perusahaan besar seperti Apple dan Facebook, mengakuisisi Sherpaa, perusahaan telehealth yang juga fokus memberikan layanan pada perusahaan besar. Pendiri Sherpaa Dr. Jay Parkinson dan timnya dikabarkan akan menjadi bagian dari Crossover Health.

Akuisisi Optimal Aging Oleh CareLinx

CareLinx, perusahaan kesehatan digital berfokus pada perawatan in-home mengakuisisi Optimal Aging, startup yang startup penyedia layanan non klinis seperti home care, dukungan transportasi dan makanan bagi organisasi pelayanan dan Medicare Advantage Plans.

Akusisi Onlife Health Oleh Guidewell Connect

Guidewell Connect, perusahaan layanan konsumen mengakuisisi Onlife Health, platform teknologi kesehatan dan pemulihan.

Akuisisi Health Care Software Oleh WellSky

Perusahaan software dan layanan kesehatan WellSky (Sebelumnya bernama MediWare) baru saja mengumumkan akuisisi Health Care Software (HCS), yang berspesialisasi dalam software klinis dan keuangan bagi pelayanan perawatan jangka panjang.

Akuisisi Wellsoft oleh Medsphere Systems

Perusahaan IT kesehatan terintegrasi Medsphere Systems Corporation mengumumkan telah mengakuisisi Wellsoft, perusahaan yang berspesialisasi dalam sistem informasi ED (Emergency Department). Sebagai bagian kesepakatan Medsphere akan memperoleh produk eksklusif Wellsoft, yaitu Sistem Informasi Unit Gawat Darurat (EDIS), yang bertujuan meningkatkan arus kerja dalam Instalasi Gawat Darurat dan pusat perawatan gawat darurat.

Akuisisi QuickMar Oleh PointClickCare

Perusahaan khusus HER lansia dan software PointClickCare Technologies mengakuisisi perusahaan manajemen perawatan pemulihan QuickMar.

Sebagai bagian dari kesepakatan, PointClickCare akan mengendalikan produk eksklusif QuickMar, CareSuite Manager. Sistem tersebut mencakup HER dan pencatatan administrasi medis elektronik (eMAR) yang ditujukan bagi pusat perawatan pemulihan. Sistem ini berkemampuan mengelola penilaian, rencana penjaminan layanan, billing pasien, manajemen keperilakuan, dan catatan perkembangan.

Akusisi Payor Logic dan Golden Hour Oleh Zoll Medical

Zoll Medical Corporation, perusahaan perangkat medis dan software mengakuisisi perusahaan manajemen pencatatan pasien dan siklus pendapatan Golden Hour.

Perusahaan tersebut yang menawarkan pencatatan dan jasa layanan terkait pasar layanan medis gawat darurat, kini akan memadukan kecakapan mereka.

Awal tahun ini, Zoll juga telah mengakuisisi Payor Logic yaitu penyedia layanan asuransi dan penerimaan pasien.

Akuisisi Medecin Direct Oleh Teladoc

Teladoc Health mengumumkan akuisisi lainnya yang akan mendorong pertumbuhan bisnis lini internasionalnya. Perusahaan pelayanan perawatan virtual ini akan mengakuisisi perusahaan asal Paris Perancis MedecinDirect, yang menyediakan konsultasi medis privat terpercaya melalui telepon dan internet. Teladoc menyatakan bahwa langkah ini akan sangat berharga bagi hasil keuangan mereka.

Prodia Gelar Seminar Untuk Sosialisasikan Manfaat Tes Genomik

Prodia menggelar seminar dengan tema “Mau makan apa? Tanya DNA” pada Minggu (7/4) di Prodia cabang Kota Pangkalpinang. Seminar itu sendiri bertujuan mensosialisasikan mengenai pemeriksaan genomik kepada khalayak.

Pemeriksaan genomik diperuntukkan bagi masyarakat umum yang ingin mengetahui tentang pengelolaan gaya hidup dengan nutrisi dan lifestyle. Pemeriksaan gen bersifat individual/personalized berbasis profil genetika.

Pihak Prodia memaparkan bahwa jika masyarakat memilik pengetahuan yang cukup tentang gen, maka dapat memberi masukan kepada mereka untuk mengubah gaya hidup yang tepat serta membantu konsultasi dengan dokter yang tepat. Ini berarti bisa membantu mengurangi risiko penyakit tidak menular (NCD).

“Tujuannya mengedukasi masyarakat khususnya di Kota Pangkalpinang agar mereka lebih perhatian terhadap penyakit. Selain itu juga bisa melakukan program pemerintah GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat) secara rutin,” ujar Amin, kepala Cabang Prodia Kota Pangkalpinang.

Pada kesempatan tersebut Prodia Kota Pangkalpinang juga memperkenalkan tes Genomik. Namun launching layanan ini sendiri baru akan dilaksanakan di Prodia pusat pada minggu ke-4 di bulan April.

“Kemudian edukasi ini tujuannya untuk mengetahui di Prodia sudah launching berbagai tes Genomics. Hari ini berkaitan dengan Nutrition Genomics makanan terhadap gen seseorang,” tambah Amin.

Seminar serupa rencananya juga akan dilangsungkan di seluruh Indonesia dari mulai awal April hingga Desember untuk memperkenalkan tes Nutrition Genomics kepada masyarakat.

IDAI Dorong Pemerintah Sediakan Fasilitas Untuk Anak Kelainan Jantung

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memaparkan bahwa jutaan bayi di Indonesia terlahir dengan kelainan jantung, dan jumlahnya terus bertambah setiap tahun. Ini membuat pemerintah daerah dituntut untuk menyediakan fasilitas khusus untuk kasus ini.

Pada petemuan tahunan Pediatric Cardiology Update (8/4/2019), Ketua Unit Kerja Koordinasi Kardiologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Noormanto, SpA(K) mengatakan bahwa penambahan fasilitas pelayanan jantung anak ini bertujuan agar penderita dapat mengakses dokter spesialis.

“Dari Kementerian Kesehatan sudah ada rencana pemerataan dokter spesialis jantung anak dengan pola-pola pengabdian di daerah, tetapi pengabdian baru bisa dilakukan jika di daerah itu sudah ada fasilitas pendukung,” kata dia.

Dokter spesialis anak dan konsultan jantung anak di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta ini mengatakan berdasarkan data terakhir, diketahui bayi pengidap kelainan jantung berjumlah 1,0 persen dari 4,8 juta angka kelahiran bayi setiap tahunnya. Rasionya yakni terdapat 8 bayi dari 1.000 bayi yang terlahir itu terkena kelainan jantung.

Dirinya melanjutkan, sebenarnya akses penderita sudah lebih mudah jika dibandingkan sebelumnya sejak adanya pembiayaan BPJS. Sistem pembiayaanini membuat masyarakat lebih berani membawa anaknya ke rumah sakit sehingga deteksi dini penyakit jantung menjadi lebih baik.

BPJS juga diketahui sudah menanggung biaya tindakan operasi serta intervensi. Namun, hal itu ternyata tidak diimbangi dengan jumlah dokter spesialis jantung anak dan fasilitas pelayanan di daerah.

Menghadapi kurangnya fasilitas tersebut, IDAI merespon dengan menggelar pelatihan dan pembaharuan ilmu seputar tata laksana maupun prosedur penanganan penyakit jantung pada bayi serta anak. Sehingga kompetensi para dokter spesialis jantung anak sedikit banyak bisa menutupi kurangnya fasilitas.

“IDAI coba mempertajam pengetahuan para dokter spesialis dan konsultan jantung anak dalam mendiagnosis penyakit,” tutur dr Noormanto.

Untuk itu, jika di suatu daerah sudah memiliki dokter spesialis jantung anak namun fasilitasnya kurang maka perlu diadakan pelatihan intensif selama 6 bulan hingga 1 tahun kepada dokter tersebut. Namun hal ini juga membutuhkan dukungan dari pemda setempat, berupa penyediaan alat kesehatan yang dibutuhkan. Sedangkan IDAI sebagai organisasi profesi hanya bisa membantu peningkatan kompetensi para dokter jantung anak dalam melaksanakan tugasnya

“Idealnya satu dokter menangani 2.000 anak, tetapi saat ini jumlah dokter spesialis jantung anak yang kurang dari 100 di seluruh Indonesia,” pungkas Noormanto.

RS Columbia Asia Pulomas Hadirkan CRT Untuk Pasien Gagal Jantung

Para ahli yang menerapkan metode teknologi Multipaint Pacing Cardiac Resynchronization Therapy Pacemaker (CRT) untuk pasien gagal jantung. Gambar: Rieska Virdhani/JawaPos.com

Multipaint Pacing Cardiac Resynchronization Therapy Pacemaker (CRT) adalah sebuah inovasi teknologi dalam bidang medis guna memberi harapan baru bagi pasien gagal jantung. Alat ini diyakinin mampu menjadi sebuah solusi bagi mahal dan rumitnya pengobatan jantung dan pembuluh darah. Alat berukuran kecil yang dipasang untuk mengembalikan gerak dinding dinding jantung agar Iebih sinkron.

Dengan teknologi ini, diharapkan kualitas hidup pasien gagal jantung dengan gejala sesak napas, pembengkakan kaki dan kelelahan, intoleransi olahraga, nafsu makan berkurang dan depresi, dapat ditingkatkan.

Dan sekarang, alat ini sudah diadopsi oleh RS Columbia Asia Pulomas untuk pelayanan kesehatan khususnya pasien jantung.

Dikutip dari situs Jawa Pos Online, salah satu dokter spesialis penyakit jantung rumah sakit tersebut dr. Sunu Budhi Raharjo, PhD, SpJP(K) menjelaskan bahwa pada prinsipnya, tatalaksana gagal jantung dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup (improve Quality of life) dan perpanjangan usia hidup (improve survival).

Tatalaksana gagal jantung dilakukan dengan pengobatan, namun pada kasus-kasus tertentu hanya dengan pengobatan saja tidak dapat memberikan perbaikan harapan hidup pasien.

“CRT merupakan alat yang direkomendasikan pada gagal jantung lanjut (advanced heart failure) simtomatik, yang sudah mendapatkan terapi farmakologis gagal jantung secara optimal,” ungkapnya.

Kelebihan CRT dengan Teknologi MultiPoint Pacing ini dapat memberikan manfaat potensial bagi pasien yang tidak merespons terapi tradisional bi ventricular (Biv) dan dapat memberikan manfaat tambahan bagi pasien yang merespons terapi tradisional Biv. Keamanan dan keberhasilan MultiPoint Pacing telah disetujui oleh FDA dengan tingkat keamanan mencapai 93.2 persen bebas dari komplikasi terkait sistem dan terbukti tidak kalah dengan quadripolar BiV sehubungan dengan tingkat non responden.

Menurut data dari International Clinical Experience, MultiPoint Pacing dapat meningkatkan fungsi jantung hemodinamik dan membalikkan remodeling. Beberapa penelitian telah menunjukkan peningkatan respons pasien terhadap CRT dengan MultiPoint Pacing dibandingkan dengan satu pacing.

Sementara itu Direktur Medis RS Columbia Asia Pulomas dr Himawan Prasetyo M.Kes mengatakan, kehadiran CRT di RS Columbia Pulomas dan dengan keahlian yang dimiliki dokter-dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dapat memberikan layanan terbaik kepada pasien-pasien penyakit jantung di Indonesia. Sudah ada 114 tindakan di bidang Cardio VaskuIar yang dilakukan oleh dokter spesialis jantung di RS Columbia Asia Pulomas dan dinyatakan berhasil.

Ini Alasan Banyak Warga Indonesia Lebih Senang Berobat Ke Negara Tetangga

Gambar: freemalaysiatoday.com

Sudah menjadi rahasia umum jika banyak warga negara Indonesia yang lebih memilih untuk berobat ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Bukan tanpa sebab, salah satunya adalah faktor biaya yang relatif lebih murah dan teknologi yang digunakan diyakini lebih canggih dan baik dibanding Indonesia.

“Kita memang memiliki gap dengan yang di luar negeri, terutama negara-negara tetangga, seperti Penang (Malaysia), Singapura. Namun, menurut beberapa kawan yang menerima pasien yang berobat ke sana, hal itu karena faktor teknologi dan biaya,” ujar Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Daeng M. Faqih.

Ini membuat industri medis di Indonesia membutuhkan kebijakan makro dari pemerintah terkait mengenai obat dan alat kesehatan, karena bisa menurunkan biaya. Contohnya adalah untuk biaya bedah Jantung. Dengan kualitas yang sama, Malaysia bisa memberikan harga setengah saja dari Indonesia bagi pasien.

“Jika di Indonesia berbiaya Rp250 juta, mereka berani kasih harga Rp100 juta. Jadi murah sekali mereka,” tutur dr. Daeng.

Dirinya juga mengungkapkan bahwa murahnya biaya pengobatan itu disebabkan oleh faktor pembebasan pajak. Misalnya di Penang Malaysia, pajak alat kesehatan 0%. Jadi, manajemen rumah sakit dapat menekan biaya pelayanan.

Untuk itu, jika Indonesia tidak dapat berkompetisi di area ini, maka selamanya biaya pelayanan kesehatan di Tanah Air akan jauh lebih tinggi. Pada akhirnya rumah sakit di Indonesia tidak dapat bersaing dengan rumah sakit di luar negeri. Sehingga dirinya mendorong agar pemerintah menerapkan kebijakan yang memacu pelayanan kesehatan nasional agar lebih kompetitif dibandingkan dengan layanan kesehatan di mancanegara. Selain itu, teknologi kesehatan juga harus dimutakhirkan.

“Jadi, faktor utamanya adalah penguasaan teknologi. Semua itu berpengaruh, mereka (rumah sakit di Indonesia – red) takut membeli teknologi karena pajaknya tinggi,” ungkapnya.

Itu kenapa saat ini IDI tengah mendorong pemerintah untuk melakukan pemetaan kesenjangan kompetensi sumber daya manusia dengan mancanegara. Jadi, pasien juga semakin diuntungkan.

FibreFirst dan Watsons Hadirkan Suplemen Serat dan Nutrisi Untuk Menjaga Kesehatan Pencernaan

Tujuh puluh persen kantong pertahanan tubuh atau imunitas berada di usus. Karenanya jika pencernaan bermasalah, tidak hanya berdampak kepada masalah buang air besar dan perut namun juga bisa merambat ke masalah diabetes, jantung, bahkan kolesterol.

FibreFirst hadir ke Indonesia untuk membantu masyarakat menjaga kesehatan pencernaannya dengan cara memenuhi asupan serat dan nutrisi yang dibutuhkan. Suplemen ini bisa mendetoks saluran pencernaan dari penumpukan kolesterol, gula dan toksin. Juga memberikan vitamin-vitamin penting yang dibutuhkan oleh tubuh.

Jozef Thenu, Marketing Director FibreFirst saat acara peluncuran produk. Gambar: MedX

“Pada dasarnya pencernaan itu banyak makanan yang menumpuk. Karena pencernaan adalah gerbang kesehatan tubuh yang harus dibersihkan,” ungkap Jozef Thenu, Marketing Director FibreFirst saat acara launching FibreFirst di Watsons Lotte Shopping Avenue, Jakarta (05/04/2019).

Diformulasikan khusus di jepang, FibreFirst mengandung bahan alami yang berasal dari sayur, buah, dan biji-bijian. Beberapa kandungan yang berada di dalamnya adalah Psylium husk dan Inulin yang berfungsi tidak hanya membersihkan saluran cerna, namun juga menurunkan kadar kolesterol dan gula darah.

Lebih lanjut Jozef menyatakan, produk ini sudah memiliki lisensi BPOM dengan kode berawalan SI yang berarti telah diakui dan lulus uji sebagai produk suplemen, bukan hanya minuman rasa.

Pun suplemen ini juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Kendati begitu, pihaknya tidak menyarankan ini dikonsumsi oleh anak-anak, ibu hami dan orang yang sedang mengalami peradangan usus.

FibreFirst sudah bisa didapatkan di gerai-gerai Watsons seluruh Indonesia. Kehadiran suplemen ini juga merupakan salah satu inovasi dari jaringan ritel internasional tersebut.

Gerai Watsons di Lotte Shpping Avenue, Jakarta. Gambar: MedX

“Seperti yang diketahui, Watsons Indonesia tidak pernah berhenti berinovasi baik melalui program dan produk yang kami sediakan. Hari ini kami mendukung FibreFirst sebagai salah satu produk unggulan yang ada di Watson dan kami harapkan banyak masyarakat juga semakin teredukasi dengan pentingnya menjaga kesehatan melalui konsumsi nutrisi untuk tubuh,” ucap Lilis Mulyawati Presiden Direktur Watsons Indonesia kepada MedX.

Bersamaan dengan launching ini, FibreFirst juga mengadakan kompetisi bertajuk #getactivefibrefirst dimana Anda bisa mendapatkan kesempatan  memenangkan perjalanan makan-makan ke Bangkok bersama Food Blogger Hans Danial selama 3 hari 2 malam. Info detailnya bisa cek langsung di halaman Instagram FibreFirst.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Yuk kunjungi Watsons di Lotte Shopping Avenue, Jumat 5 April dan di Pondok Indah Mall 2, Sabtu 6 April, dan ikuti talkshow bertema “Rahasia Hidup Sehat & Fit Tanpa Makan-Makan.” bersama @foodtraveller101 dr. Putri Adimukti (Clinical Nutrition Specialist) dan @eatandtreats Hans Danial (Food Blogger). . Jangan lupa ikutin juga kompetisi #GetActiveFibreFirst, kamu bisa memenangkan kesempatan untuk trip makan-makan ke Bangkok untuk 2 orang lho! Untuk informasi lebih lanjutnya, ikuti terus Instagram kita ya! . Ayo RSVP sekarang untuk mendapatkan goodie bag Beauty & Health seharga 5 juta rupiah (untuk maksimal 150 orang pertama!) Kamu bisa hubungi +62 812 111 7373 untuk RSVP-nya ya.

Sebuah kiriman dibagikan oleh Detox. Balance. Energize. (@fibrefirst) pada

Ahli Gizi dan Food Blogger Bahas Pentingnya Kesehatan Pencernaan Dalam Acara Ini

Dokter spesialis gizi dr. Putri Adimukti (kanan) dan Food Blogger Hans Danial (Tengah) bahs pentingnya kesehatan pencernaan dalam talkshow yang digelar oleh Watsons dan Fibre First. Foto: MedX

Hippokrates yang merupakan seorang dokter dari Yunani Kuno, sudah sejak 2.500 tahun lalu menyebut bahwa pencernaan merupakan ujung tombak kesehatan dari seluruh tubuh manusia. Dan kesehatan pencernaan bisa mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan karena ‘markas besar’ pertahanan ada di usus. Sebuah fakta kesehatan yang tidak semua orang tahu akan hal tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh dr. Putri Adimukti, M.Kes, M.Farm, Sp. GK dalam sebuah talkshow yang diselenggarakan oleh Watsons dan Fibre First di Jakarta (05/04/2019). Ahli gizi tersebut juga mengungkapkan bahwa 70 persen kantong pertahanan tubuh atau imunitas berada di usus.

“Jika pencernaan sehat maka bisa terhindar dari diabetes, jantung, dan kolesterol. Pencernaan sehat juga bisa membuat seseorang lebih happy, korelasinya (dengan – red) hormon bahagia (seratonin) dihasilkan pencernaan,” ungkap dr. Putri.

Dirinya melanjutkan, dalam sehari masyarakat dewasa Indonesia rata-rata membutuhkan serat sebanyak 25-35 gram sehari. Sedangkan kandungan satu mangkuk bayam hanya memiliki serat sebanyak 3 gram, bubuk silium 3,4 gram dan 1 buah aple 3,6 gram.

Lalu pertanyaannya bagaimana jika dalam sehari seseorang belum bisa mencukupi serat dari buah dan sayur?

Pada event yang juga menghadirkan Food Blogger Hans Danial tersebut dr. Putri menyatakan bahwa mengkonsumsi suplemen serat dan nutrisi seperti FibreFirst bisa dijadikan pilihan. Karena produk yang sudah bisa dibeli di gerai-gerai Watsons ini mengandung bahan alami yang berasal dari sayur, buah dan biji-bijian. Sehingga diklaim bisa membersihkan saluran pencernaan dan pastinya menjaga kesehatan pencernaan Anda.

Go-Jek gelar Pelatihan P3K dan Luncurkan Unit Ambulans Untuk Mitra Pengemudinya

Gambar: SWA Online

Data Korlantas Polri menyebutkan bahwa jumlah korban kecelakaan lalu lintas cukup tinggi dibandingkan negara-negara tetangga, sekitar 28-30 ribu per tahun. Tentunya hal ini patut menjadi perhatian Go-Jek sebagai penyedia layanan ride-hailing di Indonesia yang saat ini memiliki ratusan ribu mitra pengemudi yang beroperasi.

Terkait hal ini, salah startup unicorn asal Indonesia tersebut memiliki inisiatif untuk memberdayakan mitra pengemudinya khususnya yang yang tergabung dalam komunitas Unit Reaksi Cepat (URC) di kota Surabaya melalui pelatihan P3K.

Pelatihan yang berkolaborasi dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan RS Katolik RKZ ini diharapkan bukan hanya bermanfaat untuk diri mereka sendiri, namun juga guna menolong masyarakat.

“Komunitas URC selama ini telah berinisiatif menolong pengguna jalan yang membutuhkan dan kami sangat mengapresiasi hal tersebut. Kami juga berkomitmen untuk semakin memberdayakan mereka melalui pelatihan P3K yang diberikan oleh pihak-pihak yang berkompetensi,” ujar VP Central Region Go-Jek, Delly Nugraha.

Perwakilan RS Katolik RKZ Kota Surabaya dr. Agung Kurniawan Saputra MARS menuturkan, pihaknya untuk pertamakalinya berkolaborasi dengan layanan ride-hailing untuk mitigasi risiko lakalantas.

“Kegiatan pembekalan ilmu dasar P3K untuk mitra driver ini menarik karena teman-teman mitra driver yang sering menghabiskan waktunya di jalan memahami sisi praktis P3K. Harapan kami, semakin banyak mitra driver Go-Jek yang teredukasi sehingga dapat menolong sesama pengguna jalan bila terjadi kecelakaan,” jelas Agung.

Sementara itu, Perwakilan Divisi Edukasi Pelatihan dan Pengembangan DMII ACT Yadi Frans menyambut positif kerjasama dengan Go-Jek karena sejalan dengan komitmen untuk membuat semakin banyak masyarakat paham akan keterampilan menolong.

“Keterampilan penolong tidak boleh disepelekan, harapan kami dengan materi yang komprehensif, mitra driver sigap memberikan respons yang tepat untuk kondisi darurat di jalan raya,” ucap Yadi.

Selain mengadakan pelatihan P3K, Go-Jek Surabaya juga meluncurkan ambulans untuk membantu komunitas URC menangani luka ringan dan luka sedang di tempat kejadian kecelakaan. Mobil ini dilengkapi alat penunjang P3K dan didukung oleh tenaga medis yang siap melayani 24 jam sebagai upaya untuk memaksimalkan pertolongan pertama saat keadaan darurat di jalan raya.

Unit ambulans Go-Jek dioperasikan oleh tim medis dan pengemudi ambulans tersertifikasi, sehingga siap memberikan pengobatan dan mengantarkan korban ke rumah sakit saat terjadi kecelakaan lalu lintas atau kondisi darurat lainnya.

Selain di Surabaya, inisiatif serupa juga telah terlebih dahulu diluncurkan di Kota Bandung dan secara bertahap akan dilakukan di kota-kota lainnya di Indonesia.

Raih Pendanaan Seri A, Startup Kesehatan Jio Health Tambah Kategori Layanan

Gambar: www.facebook.com

Jio Health, startup kesehatan menyeluruh asal vietnam dikabarkan berhasil meraih pendanaan sebesar seri A dari US$5 juta dari Monk Hill Ventures.

Raghu Rai, founder dan CEO Jio Health mengatakan bahwa pendanaan ini akan menggunakan untuk pengembangan bisnis. Khususnya, penambahan kategori layanan baru bulan ini, termasuk perawatan mata dan dermatologi . Juga akan dimanfaatkan untuk keperluan marketing.

Lebih lanjut Rai menjelaskan, Jio Health diharapkan selesai ekspansi ke Hanoi sebelum akjhir tahun ini. Walaupun mengakui tertarik memperluas pasar ke negara Asia Tenggara lainnya, Rai memastikan langkah ini belum akan diwujudkan dalam waktu dekat ini.

“Kami sudah mulai menyelidiki pasar lain, namun saat ini penting bagi kami untuk fokus ke Vietnam terlebih dahulu. Namun sangat mungkin rencana perluasan internasional kami terjadi pada 2020,” ungkap Rai sebagaimana dilansir oleh Tech Crunch.

Jio Health sendiri didirikan di Amerika Serikat (AS) yang terinspirasi dari program kesehatan “Obamacare” milik mantan Presiden AS Barrack Obama. Sebelum akhirnya memutuskan untuk pindah ke Vietnam guna menggarap potensi pasar Asia Tenggara.

Kini, Jio Health menangani aplikasi layanan kesehatan online dan fasilitas fisik offline di Saigon. Jio Health juga memiliki layanan penjualan obat beresep ataupun over-the-counter. Saat ini memiliki 130 staff, termasuk 70 petugas medis, diantaranya dokter dan 30 orang tim teknis.

Menurut Rai sang founder, ide awalnya adalah untuk memberikan layanan secara digital, tetapi juga didukung penyediaan lokasi fisik secara offline.

Gambar: Jio health

Cakupan jasa layanan Jio Health beragam, dari pediatrik, penanganan primer, penanganan penyakit kronis dan layanan pendukungnya, dan akan segera memperluas ke kategori penanganan mata, dermatologi, dan kanker.

Rai yakin Jio Health mampu membantu penggunanya menghemat biaya dan waktu dengan menggunakan konsultasi online untuk berbagai diagnosis. Startup tersebut juga bekerjasama dengan perusahaan asuransi kesehatan untuk keperluan check up tahunan.

Theranos, Unicorn Gagal yang Sempat Menggemparkan Sektor Layanan Kesehatan

Gambar: wired.com

Semuanya bermula pada 2002, saat seorang mahasiswi bernama Elizabeth Holmes yang berkuliah di Stanford University, Amerika Serikat mengemukakan idenya kepada Profesor Phyllis Gardner tentang penutup lengan atau sarung tangan untuk mengambil setetes darah penggunanya, yang kemudian bisa diperiksa apakah terdapat penyakit menular dan lantas diberi antibiotik secara langsung.

Namun sang profesor menyebut bahwa ide itu “tidak layak” dan tidak mungkin diwujudkan. Pemeriksaan kesehatan melalui darah perlu alat yang lebih kompleks daripada sarung tangan dan setetes darah.

Namun Elizabeth tidak patah semangat. Pada akhir 2003, dia mendirikan startup bernama Real-Time Cures. Aktivitas awal perusahaan ini dilakukan di ruang bawah tanah kampus dengan bermodalkan uangnya sendiri.

Pada April 2004, Real-Time Cures kemudian berganti nama menjadi Theranos, sebuah kombinasi kata ‘therapy’ dan ‘diagnosis’. Startup ini fokus dengan visi menjalankan tes laboratorium umum dengan inovasi hanya satu tetes darah. Elizabeth juga mempekerjakan Ian Gibbons, ahli biokimia asal Inggris serta menjadikan seorang profesor bernama Robertson sebagai direktur perusahaan.

Hanya butuh satu tahun, Theranos melaju sangat cepat. Startup ini berhasil memperoleh 23 paten teknologi. Salah satunya ialah paten berseri US7291497B2 yang bernama “Medical Device for Analyte Monitoring and Drug Delivery.” Menurut data yang dihimpun oleh MedX, paten tersebut merupakan suatu perangkat medis yang dapat dicerna, ditanamkan, atau dipakai pengguna. Juga ada agen bioaktif yang masuk ke tubuh si pengguna, dan bekerja untuk menganalisis penyakit yang mungkin diderita.

Memang ide besar dari Theranos adalah  ingin merevolusi bagaimana masyarakat mengetahui penyakit yang diderita dengan mudah dan murah. Darah mengandung banyak komponen, seperti sel, trombosit, protein, dan berbagai makromolekul. Dalam pemeriksaan penyakit melalui laboratorium, komponen-komponen yang tidak diperlukan mesti dibuang dalam proses yang rumit nan mahal. Perangkat itu disebut bisa menghilangkan kebutuhan yang tidak efisien. Sehingga kebutuhan untuk kunjungan laboratorium dihilangkan yang pada akhirnya memberikan penghematan, baik dalam waktu maupun biaya.

Menjelma Menjadi Unicorn Bervaluasi US$9 miliar

Theranos dan satu set perangkatnya menawarkan 240 tes penyakit. Mulai dari kolesterol hingga kanker hanya dengan hanya setetes darah. Lebih hebatnya, analisis penyakit bisa diterima si pengguna hanya dalam waktu 15 menit.

Satu set terdiri dari jarum suntik berukuran kecil yang digunakan untuk mengambil sampel darah, serta kotak pembaca data bernama Edison yang terinspirasi dari Thomas Alva Edison, sosok yang dikagumi oleh Elizabeth.

Sedangkan cara kerjanya, setelah darah dimasukkan ke dalam Edison lantas dikirim ke pusat data Theranos untuk dianalisis. Pada tiap analisa penyakit yang hendak diketahui pengguna, Theranos mematok biaya yang murah. Analisis hemoglobin, misalnya, hanya dihargai US$1,63. Analisis kolesterol, hanya dibanderol US$2,99.

Untuk semua ini, Theranos digadang-gadang akan menjadi sebuah startup yang akan melakukan disrupsi terhadap sistem layanan di bidang kesehatan. Tak tanggung-tanggung, dalam satu kesempatan Elizabeth pernah berkata bahwa ini bisa menghemat anggaran pemerintah Amerika Serikat sebesar US$200 miliar selama satu dekade.

Prospek Theranos disertai daya tarik Elizabeth sebagai pendirinya telah menarik minat sejumlah investor. Tercatat pada 2014, pendapatan startup tersebut mencapai US$100 juta.

Kemudian Theranos menjelma menjadi sebuah Unicorn, sebutan bagi startup yang memiliki valuasi di atas USD$1 juta. Data Crunchbase mengungkap startup tersebut berhasil membukukan 10 pendanaan dengan total US$1,4 miliar. Salah satu investor terbesar ialah Puget Sound Venture Club, yang menggelontorkan dana lebih dari $500 juta. Dan valuasi startup tersebut diperkirakan menyentuh angka US$9 miliar.

Tak hanya itu, sejumlah nama besar masuk dalam kepengurusan Theranos termasuk dua mantan Menteri Luar Negeri AS, Henry Kissinger dan George Shultz. Plus berhasil melakukan kerjasama dengan Walgreens Boots Alliance Inc.(WBA) untuk membangun ribuan Pusat Kesehatan di AS.

Edison. Perangkat yang digunakan untuk menganalisa sampel darah. Gambar: suffol.edu

Fakta Terungkap

Namun capaian itu tidak bertahan lama. Diawali oleh kecurigaan seorang jurnalis Wall Street Journal bernama John Carreyrou. Dirinya berusaha menyelidiki untuk mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam Theranos. Dan dia menemukan fakta yang cukup mengangetkan.

Salah satu upaya yang dilakukannya adalah mengorek informasi dari para karyawan Theranos. Ada yang mengatakan bahwa hasil tes tidak akurat. Misalnya, dalam tes kalsium dalam tubuh, Theranos memberi nilai 11,8 milligram per enzim liter. Padahal, rumah sakit umumnya memberikan nilai tes kalsium pada rentang 9,2 milligram per enzim liter.

Dan sumber lain yang diwawancarai oleh Carreyrou mengungkapkan bahwa sebagian besar tes sama sekali tidak dilakukan di laboratorium Theranos, namun menggunakan mesin konvensional yang dibeli dari pemasok utama. Untuk hal ini Theranos dianggap telah melakukan penipuan.

Runtuhnya Sang Unicorn

Setelah laporan terkait perusahaan tersebut diterbitkan oleh Wall Street Journal pada Oktober 2015 nasih buruk mendera sang Unicorn. Mulai dari dibukanya penyelidikan pihak regulator keuangan AS Securities and Exchange Commission hingga dicabutnya lisensi Theranos oleh Pusat Layanan Medicare dan Medicaid.

Hal ini membuat Theranos harus menutup sejumlah laboratorium dan memberhentikan 40% karyawannya. Masih ada lagi, Forbes merevisi nilai aset kekayaan Elizabeth Holmes selaku founder menjadi 0. Pun dirinya harus kehilangan kendali perusahaan dan diminta mengembalikan saham perusahaan senilai US$500.000.

Theranos, sang unicorn akhirnya runtuh. Pemerintah Arizona menuntut Theranos membayar ganti rugi pada 1,5 juta produk yang mereka jual pada masyarakat negara bagian tersebut.

Elizabeth Holmes. Founder dan mantan CEO Theranos. Gambar: Mashable