spot_img

Lindungi Berbagai Pihak, BPJS Minta Rumah Sakit Perbarui Status Akreditasi

Ilustrasi BPJS. Sumber gambar : www.newsth.com

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan meminta sejumlah rumah sakit yang menjadi mitranya untuk memperbarui status akreditasinya. Pasalnya berdasarkan data, hingga April 2019, masih terdapat 271 rumah sakit mitra BPJS kesehatan yang belum terakreditasi. Kendati Angka ini menurun dari Desember 2018 yang sebanyak 720 rumah sakit.

Padahal akreditasi menjadi syarat wajib untuk memastikan peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai standar yang ditetapkan. Karena merupakan bentuk perlindungan pemerintah dalam memenuhi hak masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan yang layak dan bermutu oleh fasilitas pelayanan kesehatan.

“Akreditasi ini tidak hanya melindungi masyarakat, juga melindungi tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit itu sendiri,” jelas Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan Kesehatan BPJS Kesehatan Budi Mohammad Arief.

Lebih lanjut Budi menerangkan, persyaratan akreditasi bagi rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan seharusnya diberlakukan sejak awal tahun 2014 seiring dengan pelaksanaan Program JKN-KIS. Namun memperhatikan kesiapan rumah sakit, ketentuan ini kemudian diperpanjang hingga 1 Januari 2019. Keputusan tersebut pun ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 99 Tahun 2015 tentang perubahan PMK 71 Tahun 2013 Pasal 41 ayat (3).

Sejak itu, BPJS Kesehatan terus mengingatkan rumah sakit untuk mengurus akreditasinya. Menurutnya, sejak awal 2018 pun pemerintah sudah memberi kesempatan pada rumah sakit yang belum melaksanakan akreditasi untuk melakukan pembenahan dan perbaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Pemerintah juga telah memberikan surat rekomendasi kepada sejumlah rumah sakit mitra BPJS Kesehatan yang belum terakreditasi agar paling lambat 30 Juni 2019 nanti harus sudah terakreditasi. Kemudian pada 11 Februari 2019, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes juga sudah mengirimkan pemberitahuan bagi rumah sakit agar segera terakreditasi,” terang Budi.

Menurut Budi, fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan wajib memperbarui kontraknya setiap tahun. Hakikat dari kontrak adalah semangat mutual benefit. Dia berharap, toleransi waktu hingga 30 Juni 2019 dapat dimanfaatkan rumah sakit untuk menyelesaikan akreditasinya.

Putusnya kerja sama rumah sakit dengan BPJS Kesehatan bukan hanya karena faktor akreditasi, tetapi bisa jadi karena rumah sakit tersebut tidak lolos kredensialing, sudah tidak beroperasi, atau Surat Izin Operasionalnya sudah habis masa berlakunya.

Proses tersebut juga mempertimbangkan pendapat Dinas Kesehatan dan/atau Asosiasi Fasilitas Kesehatan setempat dan memastikan bahwa pemutusan kontrak tidak mengganggu pelayanan kepada masyarakat dengan melalui pemetaan analisis kebutuhan fasilitas kesehatan di suatu daerah.

Kriteria teknis yang menjadi pertimbangan BPJS Kesehatan untuk menyeleksi fasilitas kesehatan yang ingin bergabung antara lain sumber daya manusia atau tenaga medis yang kompeten, kelengkapan sarana dan prasarana, lingkup pelayanan, dan komitmen pelayanan.

Untuk diketahui, hingga akhir April 2019, terdapat 2.428 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Terdiri atas 2.202 rumah sakit dan 226 klinik utama.

Kimia Farma Luncurkan Mediv, Aplikasi E-commerce Produk Kesehatan dan Kosmetik

Gambar: suara.com

Guna memudahkan masyarakat melakukan jual-beli produk kesehatan (healthcare) dan kosmetik berkualitas, Kimia Farma meluncurkan aplikasi mobile bernama Mediv.

Menurut pihak Kimia Farma, aplikasi yang merupakan platform e-commerce ini mengajak masyarakat untuk menjadi entrepreneur (pebisnis) dengan menjadi mitra Mediv. Melalui toko kesehatan online ini, para mitra bisa berbisnis berbagai produk healthcare seperti obat-obatan, kosmetik, skin care, suplemen kesehatan, personal care (perawatan diri), dan sebagainya.

“Hanya bermodalkan smartphone, masyarakat bisa berbisnis produk kesehatan dan kosmetik di aplikasi Mediv. Ada fitur unggulan berupa Mediv screen dan Mediv Augmented Reality (AR) yang menawarkan pengalaman berbelanja di dunia maya atau online layaknya di dunia nyata. Ini merupakan era mudah berbisnis, ibaratnya hanya bermodalkan jari,” ujar Honesti Basyir Direktur Utama Kimia Farma, sebagaimana MedX kutip dari situs Merdeka.com.

Dirinya menambahkan, para mitra Mediv juga bisa memperoleh kemudahan untuk menjual produk-produknya. Hampir tidak memerlukan modal, para mitra juga tidak perlu menyediakan ruangan atau gudang untuk menyimpan stok barang.

“Sebab barang pesanan akan langsung dikirim ke konsumen setelah transaksi berhasil dilakukan. Untuk menjadi mitra Mediv, masyarakat hanya perlu melakukan pendaftaran pada laman website mediv.co.id,” pungkas Basyir.

Jusuf Kalla Resmikan Gedung A Rumah Sakit PMI Bogor

Gambar: lovelybogor.com

Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI) Bogor telah melakukan peresmian Gedung A yang diharapkan bisa lebih memaksimalkan pelayanan rumah sakit yang terletak di di Jalan Padjajaran, Bogor ini.

Peresmian itu sendiri dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam kesempatan tersebut, pria yang juga sering dipanggil JK ini mengatakan fasilitas kesehatan merupakan bagian integral dari tingkat kesehatan di suatu daerah. Karena itu, JK yang merupakan Ketua Umum PMI itu, senang Rumah Sakit PMI dapat bertahan dan terus berkembang dari waktu ke waktu.

Meski begitu, JK mengingatkan RS PMI agar tetap menjaga tiga unsur dalam pelayanan mereka. Ketiga hal itu adalah keahlian medis, teknologi, dan hospitality. JK khususnya menekankan pada poin ketiga.

“Tersenyum, melayani yang baik. Karena walau dokter hebat, teknologi maju, tapi kalau perawatnya kurang tersenyum, kurang care, itu tidak akan dikunjungi,” kata JK.

Bahkan ke depan, JK membayangkan rumah sakit di Indonesia bisa menjadi industri besar seperti di Singapura. Ia mengatakan di sana, rumah sakit dan fasilitas kesehatan sudah dikemas dalam bentuk wisata kesehatan. Banyak warga dari seluruh dunia, memilih Singapura sebagai destinasi pengobatan mereka.

“Perlu mulai usaha wisata kesehatan. Wisata kesehatan ini ke Bogor. Kalau Pak Walikota mengubah strateginya, Bogor bisa jadi lokasi wisata kesehatan turis,” kata JK.

Gedung A RS PMI mulai dibangun pada Oktober 2017. Sebenarnya Gedung ini sudah selesai pembangunannya pada 2018 lalu dan telah menjalani soft launching. Namun keseluruhan Gedung baru diresmikan hari ini.

Direktur RS PMI Bogor Yuliantini Herman mengatakan adanya gedung baru ini meningkatkan pelayanan kesehatan di RS PMI. Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah pasien di sana, sejak soft launching dilakukan.

“Adanya fasilitas baru, membuat meningkatnya jumlah pasien. Dari awalnya 250 kunjungan, sekarang bisa 400 sampai 500 kunjungan per hari,” pungkasnya.

Untuk Tambah Modal Usaha, Lippo Jual Rumah Sakit Miliknya di Myanmar

Gambar: FMI

PT Lippo Karawaci Tbk dikabarkan telah merampungkan proses penjualan 40 persen saham milik anak perusahaanya yaitu PT Waluya Graha Loka yang diketahui merupakan pengelola aset Rumah Sakit Yoma Siloam Hospital Pun Hlaing Limited yang berada di Myanmar.

Selain itu, perusahaan konglomerasi terseut juga menyelesaikan divestasi 35 persen saham di Pun Hlaing International Hospital Limited. Perjanjian jual beli tersebut dilakukan dengan dua anak perusahaan yang secara tidak langsung dimilik sepenuhnya oleh OUE Lippo Healthcare Limited (OUELH), yakni OUELH Healthcare Assets (MM) Pte Ltd dan OUELH Healthcare Services (MM) Pte Ltd.

CEO Lippo John Riady mengatakan, penyelesaian transaksi ini merupakan langkah maju bagi perusahaannya dalam upaya melakukan divestasi aset-aset non-inti. Mereka juga akan fokus pada bisnis inti dalam sektor properti dan layanan kesehatan di Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk menyelesaikan rencana divestasi aset dan melaksanakan praktik manajemen modal yang disiplin, untuk menghasilkan nilai tambah bagi para pemegang saham,” ujar John, dilansir oleh situs Kompas.com.

Adapun transaksi pengalihan saham ini nilainya mencapai 19,50 juta dollar AS atau sekitar Rp 274,9 miliar. John menyatakan, hasil transaksi ini akan digunakan untuk menambah modal kerja Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan.

Platform Kesehatan Trusted Doctor Raih Pendanaan US$250 Juta

Gambar: www.mobihealthnews.com

Trusted Doctor, sebuah startup yang mengembangkan platform kesehatan dikabarkan telah berhasil meraih pendanaan sebesar US$250 juta dari Country Garden Holdings, Tencent Holdings, dan Sequioia Capital.

Ini merupakan investasi pertama mereka sejak melakukan merger dengan Doctorwork milik raksasa internet asal Tiongkok Tencent.

Saat ini, Trusted Doctor mengklaim telah menghubungkan 440.000 dokter bersertifikasi dengan lebih dari 10 juta pasien secara online. Menangani layanan kesehatan dari konsultasi online, e-commerce, hingga pemeriksaan fisik.

Tencent, selaku pemilik Trusted Docter nampaknya tengah melaju cepat di bidang layanan kesehatan digital. Pada akhir Januari lalu, konglomerasi asal Tiongkok ini menyepakati kolaborasi strategis dengan raksasa farmasi, kimia, dan sains asal Jerman Merck. Kolaborasi tersebut akan berfokus pada peningkatan kewaspadaan dan penyediaan jasa layanan kesehatan yang lebih terjangkau melalui platform digital di China.

Sedangkan pada bulan Juli tahun 2018 kemarin, situs berita dan informasi online tentang kesehatan, kesejahteraan, dan obat-obatan WebMD juga resmi berganung dengan mereka.

Gelar Aksi Kumur Bersama 2000 Orang, Kimia Farma Terima Rekor MURI

Gambar: Marketing.co.id

Pada hari Sabtu (26/4/2019), PT Kimia Farma berhasil mendapatkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) setelah menggelar aksi kumur bersama 2.000 warga yang digelar di Jakarta dan Bandung.

Acara ini sendiri digelar dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan kesegaran gigi dan mulut sekaligus peluncuran produk baru mereka yaitu Enkasari Mouthwash.

Adapun penghargaan MURI tersebut diterima langsung oleh Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir dan Direktur Pengembangan Bisnis Fujianto beserta jajaran manajemen.

“Bertepatan dengan peluncuran Enkasari Mouthwash, Kimia Farma ingin mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk merawat kesehatan gigi dan mulut secara rutin dan teratur menggunakan obat kumur yang halal.

Enkasari Mouthwash ini tidak mengandung alkohol dan bebas gula sehingga sangat cocok digunakan untuk keperluan pribadi dan keluarga,” ujat Honesti Basyir yang MedX kutip dari situs Bisnis.com.

Enkasari Mouthwash sendiri hadir dengan tiga varian rasa, yaitu Peppermint, Freshmint dan Citrusmint. Pihak Kimia Farma menyatakan bahwa produk kumur mereka ini diyakini bisa menghilangkan bau napas tak sedap, membunuh bakteri, melawan karang gigi, menjaga kesegaran mulut serta manfaat kesehatan gigi dan mulut lainnya.

“Tentunya kami berharap Enkasari Mouthwash ini dapat menjawab kebutuhan masyarakat terkait produk perawatan gigi dan mulut,” ujar Pujianto.

Dirinya melanjutkan, selain memenuhi standar kehalalan produk, Enkasari Mouthwash terbuat dari bahan-bahan alami sesuai dengan pilihan masyarakat saat ini yaitu back to nature.

Sambut Era Digital dan JKN, Persi Jatim Gelar Seminar dan Workshop Rumah Sakit

Gambar: ngopibareng.id

Menyambut era digital dan revolusi industri 4.0, Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) mengadakan seminar nasional ke-15 dan workshop bertema “Kiat-Kiat Menuju Digital dan Lean Hospital di Era Universal Health Coverage (UHC) dan Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)”. Dimana tema ini diambil guna mempersiapkan rumah sakit di provinsi tersebut untuk memulai digitalisasi sistem dan layanan.

Dihimpun dari beberapa sumber, seminar dan workshop yang diadakan di Grand City Surabaya pada tanggal 24-26 April 2019 kemarin ini menghadirkan pemateri yang berasal dari dunia kedokteran, kesehatan, dan manajemen rumah sakit.

“Kami pihak Rumah Sakit juga akan ikut memasuki revolusi industri 4.0 yang digaungkan oleh pemerintah. Ini adalah step awal untuk masuk kesana,” ujar Humas Persi Jatim dr. Urip Murtedjo.

Dirinya menambahkan, digitalisasi RS penting dilakukan guna menyerdehanakan sistem kesehatan, keuangan, dan administrasi serta akan terhubung pula dengan jamninan kesehatan nasional.

“Kalau semua sudah digital enak, RS tidak banyak orang antri lagi. Kalau mau periksa mereka bisa lewat hp-nya dan sudah muncul jam berapa mereka harus datang tak perlu meunguu ber jam-jam lagi,” lanjut dr. Urip Murtedjo.

Mantan juru bicara RSUD dr Soetomo tersebut juga mengatakan bahwa semua RS di Indonesia harus mengikuti digitalisasi yang sudah digaungkan oleh Kementerian Kesehatan.

“Kemenkes sudah menyuruh untuk digitalisasi. Semua harus ikut. di Jatim sendiri 90 persen RS sudah siap semua. Mereka melakukan digitalisasi sesuai kemampuan dan tingkat akreditasinya. Jadi setiap RS memiliki bigdata sendiri-sendiri sehingga untuk obat dan JKN akan lebih muda mengaturnya,” lanjut dia.

Urip Murtedjo juga menegaskan bahwa apabila RS tidak mau ikut dalam digitalisasi, Kemenkes tidak akan meluluskan tes akreditasinya.

Tercatat ada lima workshop yang diselenggarakan Persi, yakni:

1. Workshop Pimpinan RS, Komitemedik, Komite Keperawatan dan Tim Akreditasi RS SNARS Edisi 1 tentang Kompetensi dan Kewenangan Staf (KKS) dan Tata Kelola RS (TKRS).

2. Uji Kompetensi Genset Sebagai SNARS.

3. Pemantapan Koding untuk Menghindari Dispute Coding dan Fraud di Era Digitalisasi dan Universal Health Coverage (UHC).

4. Roadmap Perbaikan Sistem Akuntansi Rumah Sakit.

5. Smart Hospital Pengembangan SIMRS & Aplikasi Inovasi Layanan Publik.

Unik, Dokter Di Uganda Gunakan Ponsel Untuk Memeriksa Pasien

Gambar: Ubergizmo

Selama ini penggunaan smartphone selalu identik sebagai alat komunikasi, meski belakangan juga banya untuk game dan fotografi. Namun di Afrika, smartphone ternyata bisa digunakan untuk alat medis, yakni sebagai pemindai ultrasonografi.

Aeorang dokter di Uganda, Afrika Timur menggunakan ponsel cerdasnya untuk alat pemindai ultrasonografi.

Diketahui jika ultrasonografi adalah teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, struktur, dan luka patologi. Singkatnya, teknik ini berguna untuk memeriksa organ dalam tubuh.

Berdasarkan laporan dari New York Times, dokter tersebut menggunakan perangkat yang dikenal sebagai Butterfly iQ. Perangkat tersebut merupakan pemindai ultrasonik yang telah menyusut cukup kecil sehingga bisa dibawa kemana-mana.

Nantinya perangkat tersebut bisa terhubung dengan smartphone untuk melakukan pemeriksaan medis, khususnya untuk memeriksa organ dalam.

Teknologi ini memungkinkan para dokter untuk melakukan tes pada pasien yang tinggal di desa-desa di seluruh Afrika, yang mungkin tidak dapat mengakses kesehatan dengan baik.

Lewat teknologi ini maka gambar-gambar yang diambil dalam ultrasound bisa dikirim kembali ke dokter spesialis di Toronto, Kanada, yang kemudian akan membantu untuk melakukan diagnosa.

Menurut Jonathan Rothberg, pendiri Butterfly yang merupakan perusahaan pembuat perangkat mengatakan jika, teknologi ini dapat memudahkan masyarakat untuk mendeteksi kesehatan mereka

“Itulah motivasi saya yang sebenarnya untuk membuatnya. Dua pertiga dari populasi dunia tidak mendapat pencitraan sama sekali. Ketika Anda menaruh sesuatu pada sebuah chip, harganya turun dan Anda dapat mendemokratisasikannya,” kata Jonathan.

Sebenarnya perusahaan teknologi mulai melirik industri kesehatan, untuk menambah pasar mereka. Sebelumnya Samsung menerapkan teknologi kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) untuk perangkat medis yang bisa menampilkan gambar.

Untuk mengembangkan perangkatnya yang menggunakan teknologi AI ini, Samsung bermitra dengan anak usahanya, yakni Samsung Medison. Perangkat medis yang menerapkan AI tersebut antara lain peralatan ultrasound, radiografi digital, computed tomography dan magnetic resonance imaging (MRI).

Sumber: Telset.id

Asta Medika Indonesia Akan Bangun Rumah Sakit Syariah di Bengkulu

Rapat Direktur PT Asta Medika dan Pemerintah Kota Bengkulu. Gambar: bengkulu Today

PT Asta Medika Indonesia berencana membangun rumah sakit berbasis syariahdi Kota Bengkulu. Disampaikan Direktur Rinto Wijanarko, saat ini pihaknya masih mengurus perizinan pembangunan rumah sakit. Sebab masih ada beberapa izin yang belum rampung.

Rumah sakit yang lokasi tepatnya akan berada di Jalan Mahakam, Lingkat Barat, Kota Bengkulu atau di Kampus Sapta Bakti itu diharapkan bisa memberikan manfaat pada warga sekitar. Misalnya dengan membangun UMKM di area rumah sakit.

“Kita bahkan telah melakukan sosialisasi kepada warga sekitar,” ujarnya.

Dia berharap, pembangunan rumah sakit umum berbasis syariah tersebut bisa memberikan manfaat pada warga sekitar. Misalnya dengan membangun UMKM di area rumah sakit.

“Kita juga akan memberikan CSR, misalnya sunatan massal, rumah tahfidz, dan lainnya,” jelas Rinto.

Lebih lanjut, Rinto menyampaikan Rumah Sakit Asta Medika akan dibangun 6 lantai, menggunakan gedung kampus yang ada saat ini. Dengan jumlah bed 60, RS tersebut bertipe C.

“Ada 9 poliklinik yang akan kita bangun di antaranya poli kebidananan, anak, penyakit dalam, bedah, THT, mata, gigi, orthopedik, kulit & kelamin, dan rehabilitasi media,” pungkasnya.

Startup Teknologi Kesehatan Asal India mfine Raih Pendanaan Seri B

Founder mfine, Prasad Kompalli (kiri) and Ashutosh Lawania (kanan). Gambar: mfine

Mfine, startup teknologi kesehatan asal India belum lama ini meraih pendanaan seri B sebesar US$17.2 juta. Ventural asal Jepang, SBI Investment tercatat memimpin pendanaan ini. Selain itu ada pula SBI Ven Capital asal Singapura, Stellaris Venture Partners dan Prime Venture Partners.

Didirikan 2017 lalu, platform konsultasi kesehatan online yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI). Mereka fokus membantu penggunanya agar bisa mendapatkan akses konsultasi kesehatan online melalui pesan teks dan video dari 100 rumah sakit ternama di India.

Pendanaan ini akan digunakan untuk memperluas jaringan mitra rumah sakitnya keseluruh negeri, pengembangan teknologi AI dan juga memperluas layanan tambahan terbaru yang mencakup pengantaran obat-obatan, pemeriksaan kesehatan preventif dan uji diagnostik.

12 bulan ke depan, mfine juga berencana mengintegrasikan lebih dari 250 rumah sakit dari 10 kota dengan lebih dari 2500 dokter di India ke platform rumah sakit virtualnya. Mfine juga akan meningkatkan tiga kali lipat investasinya ke bidang AI, mobile engineering, dan integrasi hardware.

“Kami yakin India akan memasuki metode pelayanan kesehatan dari negara maju, dan teknologi mobile akan menjadi inti dari disrupsi ini. Pendanaan terkini akan menjadi pendorong model unik mfine yang sudah lama bermitra dengan rumah sakit ternama dan menggunakan teknologi demi memperluas layanan kesehatan berkualitas bagi jutaan orang,” Ujar Prasad Kompalli, CEO & co-founder mfine.

Sebelumnya, mfine mendapatkan pendanaan seri A sebesar US$4.2 juta pendanaan Seri A Mei 2018 lalu.