spot_img

BPJS Kesehatan Bisa Digunakan di Mana Saja Walau Sedang Mudik

bpjs kesehatan bisa digunakan
Ilustrasi arus mudik. Foto: Wikimedia.

Bagi Anda yang nanti akan mudik dan khawatir dengan kondisi kesehatan selama di perjalanan tidak perlu cemas lagi. Karena BPJS kesehatan bisa digunakan di luar wilayah asal Anda. Jadi Anda bisa tetap tenang ketika menempuh perjalanan jauh.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti. Ia menyatakan, pelayanan kesehatan tetap bisa dinikmati oleh peserta BPJS Kesehatan. Baik bagi mereka yang ada di luar kota ketika mudik, atau untuk peserta dalam kondisi darurat sehingga bisa segera berobat ke rumah sakit terdekat.

Akan tetapi Ali menjelaskan BPJS Kesehatan bisa digunakan di luar wilayah memiliki batas maksimal 3 kali. Batasan ini berlaku untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan di mana saja.

“Apabila mencapai lebih dari tiga kali dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan di luar faskes pilihan, maka harus pindah menuju faskes dengan pelayanan primernya. Baik itu di klinik milik swasta atau puskesmas,” kata Ali dilansir dari Viva.com, (06/04/2023) saat konferensi pers.

Pelayanan BPJS Kesehatan Bisa Digunakan Maksimal 3 Kali di Luar Wilayah

Pada konferensi berjudul “Pelayanan JKN Saat Libur Lebaran Tahun 2023” tersebut Ali juga menegaskan seluruh layanan bisa dimanfaatkan oleh peserta BPJS Kesehatan. Syaratnya hanya satu; status kepesertaan aktif baik bagi mereka yang dibiayai oleh pemerintah maupun peserta mandiri.

“Harus diperhatikan supaya kepesertaannya masih aktif. Jadi jika sakit namun posisi jauh dari faskes pilihan, ia tetap bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di mana saja maksimal 3 kali,” lanjut Ali.

Menurut Ali, rumah sakit tidak boleh menolak peserta BPJS Kesehatan, bahkan dalam keadaan tidak darurat. Pelayanan rumah sakit harus tetap berjalan seperti biasa. Meskipun sistem rujukan di BPJS Kesehatan harus diikuti, tapi jika peserta membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak darurat, maka dia harus dirujuk dari pelayanan primer yang tidak harus berasal dari Puskesmas. Bisa juga dari klinik swasta.

Ali juga menyatakan bahwa peserta BPJS Kesehatan dengan penyakit kronis bisa mendapatkan obat yang diperlukan sejak sebelum mudik. BPJS Kesehatan bisa memajukan obat tersebut 7 hari lebih cepat.

 

Pelayanan BPJS Kesehatan Tetap Bisa Diakses saat Libur Lebaran

pelayanan BPJS Kesehatan
Ilustrasi pelayanan BPJS selama libur lebaran. Foto: Tribun.

Bagi Anda yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tetap dapat mengakses pelayanan BPJS Kesehatan walaupun memasuki masa libur Lebaran. Menurut Ghufron Mukti, Direktur Utama BPJS Kesehatan, pelayanan untuk peserta JKN terbuka dan merupakan wujud komitmen pihaknya dalam melayani seluruh peserta.

“Intinya, kami (BPJS Kesehatan) memiliki prinsip portabilitas ketika menyelenggarakan Program JKN. Dengan demikian, peserta bisa mengakses pelayanan walaupun mereka berada di mana saja kapan saja, termasuk ketika memasuki libur Lebaran. Kebijakan yang kami terapkan untuk libur Lebaran 2023 ini diharapkan bisa memastikan peserta JKN selalu terlayani dengan cepat, mudah, dan setara,” kata Ghufron dilansir dari BPJS-Kesehatan.Go.Id (06/04/2023).

BPJS Kesehatan membuka piket layanan khusus di kantor cabang untuk memenuhi kebutuhan peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), peserta mandiri, dan peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI). Layanan tatap muka ini akan tersedia pada tanggal 19-21 April 2023 dan 24-25 April 2023 dari pukul 08.00-15.00 waktu setempat.

Terdapat 955.429 kanal pembayaran untuk membantu peserta JKN membayar iuran kepesertaan. Peserta JKN juga dapat memanfaatkan layanan digital. Mulai dari aplikasi Mobile JKN, Voice Interactive JKN (VIKA), Chat Assistant JKN (CHIKA), Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA) dan BPJS Kesehatan Care Center 165.

Pelayanan BPJS Kesehatan dengan Sistem Jemput Bola

BPJS Kesehatan juga menyediakan layanan jemput bola melalui Mobile Customer Service (MCS) untuk memudahkan akses layanan bagi masyarakat. BPJS Kesehatan juga telah menyiapkan tim untuk mengoptimalkan sistem teknologi dan informasi selama masa libur lebaran. Sistem itu bernama Posko Terpadu Siaga Ramadhan dan Idul Fitri (POSKO RAFI).

Tim tersebut bertugas untuk memantau sistem teknologi informasi. Baik dalam pelayanan, menangani kendala sistem, menjaga perlindungan data pribadi, dan mengamankan sistem cyber dari upaya akses ilegal.

Demi memastikan kenyamanan peserta JKN dan masyarakat selama mudik lebaran, pelayanan BPJS Kesehatan juga dapat ditemui di berbagai Posko Mudik. Ada lima titik dan satu titik Posko Arus Balik di daerah yang padat pemudik.

Posko Mudik tersebut terdapat di beberapa titik. Misalnya di Terminal Pulo Gebang Jakarta, rest area tol Cikampek Km 57, rest area tol Ungaran Km 429, Terminal Purabaya Sidoarjo, dan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Sedangkan Posko Arus Balik berada di rest area Banjaratma Km 260B Brebes.

 

Pendaftaran Online di RSUD Karangasem Sudah Dibuka

pendaftaran online RSUD Karangasem
Tangkapan layar kabar mengenai pendaftaran online. Foto: Kompas TV Dewata.

Ada kabar gembira bagi masyarakat di wilayah Karangasem, Bali. Kini sudah dibuka percepatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat melalui pendaftaran online di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karangasem.

Hal yang selama ini sering menjadi keluhan pasien adalah cara mendaftar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang kurang praktis. Dengan adanya pendaftaran online, masyarakat bisa mendaftar langsung dan mendapatkan nomor antrian sejak dari rumah. Bukan itu saja karena pasien juga dapat mengetahui kapan hari, tanggal, sampai jam pengobatan.

Cara mendaftar secara online ini memang memudahkan pasien dengan beberapa manfaat seperti:

  • Pasien tidak perlu lama mengantri di loket pendaftaran. Dengan begitu akan menghemat waktu tunggu
  • Akurasi data pasien meningkat sehingga dapat meminimalisir kesalahan data rekam medis pasien
  • Data pasien menjadi terpusat sehingga petugas kesehatan mudah mencari informasi berkaitan dengan pasien
  • Memudahkan dokter dalam manajemen jadwal praktek dan pasien lebih mudah menemukan ketersediaan jadwal dokter yang dituju

Pendaftaran online di RSUD Karangasem Bali sendiri dapat diakses menggunakan aplikasi Hidok. Pasien cukup mengunduh dan memasang aplikasi kemudian mengisi data yang diperlukan lalu mencari jadwal dokter sesuai kebutuhan.

Pendaftaran Online di RSUD Karangasem Merupakan Pembaruan

Dilansir dari Kompas.com (12/04/2023), Direktur RSUD Karangasem menyampaikan bahwa aplikasi Hidok sudah ada sebelumnya, namun kini diperbarui agar masyarakat lebih mudah mengakses dan menggunakan aplikasi.

Pendaftaran online juga akan berlaku untuk penggunaan alat Electroencephalogram (EEG). Alat ini digunakan untuk melakukan pendeteksian aktivitas listrik di dalam otak. Saat ini rumah sakit di Karangasem Bali ini sudah menambah satu perangkat EEG demi melayani pasien dengan gangguan saraf otak seperti ayan dan epilepsi.

Dukungan terhadap aplikasi juga diberikan oleh Bupati Karangasem, I Gede Dana. Mengingat sejauh ini masyarakat perlu menunggu dalam waktu lama hanya untuk melakukan pendaftaran. Dapat dibayangkan waktu tunggu lama membuat pasien dengan ayan atau epilepsi sangat kerepotan.

Berbagai fasilitas dan alat kesehatan akan terus ditambah d di RSUD Karangasem Bali demi meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

 

Biaya Persalinan Anak Ke-3 dan Ke-4 Tetap Ditanggung BPJS? Simak Jawabannya!

persalinan anak ke-3
Foto: BPJS.

Apakah BPJS Kesehatan masih menanggung biaya persalinan untuk anak ke-3 dan ke-4? Sebenarnya, BPJS Kesehatan memberikan dukungan finansial untuk biaya persalinan, termasuk biaya pemeriksaan kehamilan seperti USG, pemberian vaksin, dan persalinan, bahkan untuk kelahiran beberapa anak.

Dalam hal pelayanan persalinan, peserta BPJS kelas 1, BPJS kelas 2, dan BPJS kelas 3 diberikan layanan fasilitas yang sama.

Untuk layanan persalinan Caesar, ibu hamil perlu mendapatkan rujukan dari dokter atau rumah sakit yang menangani. Jika operasi Caesar dilakukan atas kemauan ibu tanpa diagnosis dokter, maka BPJS Kesehatan tidak akan menanggung biaya persalinan tersebut.

Dilansir dari Okezone (11/04/2023), pada prinsipnya biaya persalinan anak ke-3 dan ke-4 tetap berhak mendapatkan pelayanan dan pembiayaan dari BPJS Kesehatan. Asalkan tindakan sudah memiliki dasar rujukan baik dari dokter atau rumah sakit.

Karena itu Anda tidak perlu cemas dan bertanya-tanya mengenai persalinan untuk beberapa anak. Pastikan saja Anda sudah melengkapi berbagai tahapan prosedur untuk mendapatkan pelayanan BPJS Kesehatan.

Bagaimana Agar Biaya Persalinan Dijamin oleh BPJS Kesehatan

Ada dua langkah praktis yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan prosedur pelayanan BPJS Kesehatan berkaitan dengan persalinan:

  1. Melakukan pemeriksaan kehamilan di Fasilitas Kesehatan 1 yang terdaftar pada kartu BPJS. Fasilitas ini mencakup klinik, puskesmas, dan praktek dokter keluarga.
  2. Menyiapkan dokumen yang dibutuhkan, seperti KTP asli dan fotokopi (identitas ibu hamil), kartu BPJS asli dan fotokopi, buku kesehatan atau pemeriksaan ibu dan bayi, serta surat rujukan dari Fasilitas Kesehatan 1 jika diperlukan.

Dalam kesimpulannya, BPJS Kesehatan masih menanggung biaya persalinan anak ke-3 dan ke-4. Selama prosedur sudah memiliki dasar rujukan baik dari dokter atau rumah sakit.

Pastikan untuk melengkapi berbagai tahapan prosedur untuk mendapatkan pelayanan BPJS Kesehatan. Dimulai dengan melakukan pemeriksaan kehamilan di Fasilitas Kesehatan 1 dan menyiapkan dokumen yang dibutuhkan. Seperti KTP, kartu BPJS, buku kesehatan, dan surat rujukan.

Dengan melakukan hal-hal tersebut, Anda dapat memastikan bahwa biaya persalinan anak ke-3 dan ke-4 akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan dengan baik.

 

Startup Klub Kebugaran Fit Hub Mengamankan Pendanaan Sebesar $6.5 Juta

startup klub kebugaran
Pintu masuk ke area gym Fit Hub. Foto: thefithubgym.com.

Startup klub kebugaran Fit Hub dari Indonesia telah mendapatkan pendanaan sebesar $6.5 juta. Investor yang terlibat antara lain Global Founders, Goodwater, Wavemaker Partners, East Ventures, Tri Hill Capital, Gentree, dan BAce Capital.

Tambahan modal ini meningkatkan kemampuan Fit Hub untuk performa mereka secara online maupun offline. Perusahaan startup klub kebugaran ini menawarkan konten latihan gym gratis dan e-commerce untuk makanan sehat, pakaian, peralatan olahraga, dan suplemen.

Selain mengembangkan konten dan jangkauan baik daring maupun luring, mereka juga berniat untuk berekspansi dengan membuka 100 klub di Indonesia. Rencana tersebut digadang-gadang akan terjadi pada akhir tahun.

Startup Klub Kebugaran yang Mendigitalisasi Pengalaman Fitness Bagi Pelanggan

Fit Hub sendiri berupaya melakukan digitalisasi pengalaman fitness dan mengembangkan pusat kebugaran berbasis komunitas. Target konsumen mereka adalah kelas menengah seiring dengan bertambahnya jumlah konsumen para tingkat ekonomi tersebut.

Konsumen kelas menengah cenderung mencari klub kebugaran yang memiliki peralatan berkualitas, fasilitas yang mudah dijangkau, dan suasana yang menyenangkan.

Sejak dibuka pada bulan Agustus 2020, Fit Hub telah berhasil membangun 60 klub di 14 kota di Indonesia. Dengan 50,000 anggota berbayar, dan setengahnya adalah orang yang baru pertama kali pergi ke gym.

Dengan biaya hanya $17 atau sekitar Rp253 ribu, startup ini menargetkan untuk mengisi kekosongan pemain industri fitness. Apalagi kebanyakan gym menerapkan biaya keanggotaan cukup tinggi sekitar $70 atau Rp500 ribu sebulan.

Dilansir dari e27 (11 April 2023), B. Paul Santos dari Wavemaker Partners menyampaikan apresiasinya terhadap Fit Hub.

“Fit Hub menargetkan konsumen yang memiliki peningkatan obesitas yang cukup signifikan di Indonesia. Khususnya bagi kalangan kelas menengah ke bawah dengan memberikan fasilitas fitness terjangkau. Posisi pasar mereka strategis, dengan menyediakan gym lokal dengan tetap menjaga kualitas tinggi pada peralatannya. Biaya juga 50% lebih terjangkau dibandingkan pesaingnya,” kata Santos.

 

Alat Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner Telah Kantongi Izin Edar

penyakit jantung koroner
Alat deteksi penyakit jantung koroner yang siap didistribusikan. Foto: LPiK ITB.

Ada kabar gembira khususnya bagi dunia kesehatan jantung. NIVA atau Non-Invasive Vascular Analyzer hasil dari inovasi ITB telah memegang izin edar. Perangkat untuk deteksi dini penyakit jantung koroner ini mengantongi izin yang terbit pada 10 Maret 2023 lalu dan dicetak pada 20 Maret 2023.

Izin edar diberikan melalui pihak PT. Selaras Citra Nusantara Perkasa, Tbk (SCNP). Perusahaan ini merupakan mitra kerjasama untuk mengembangkan dan riset NOVA bersama peneliti STEI-ITB.

Di Indonesia, penyakit jantung koroner dan stroke tetap menjadi penyebab kematian utama. Kedua gangguan kesehatan ini bukan hanya memiliki jumlah kasus terbanyak, tetapi juga memiliki dampak signifikan pada perekonomian negara.

Hal ini disebabkan oleh biaya pengobatan yang tinggi, terutama dalam pengeluaran BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, Prof. Dr. Ir. Tati Latifah Erawati Rajab Mengko bersama tim kelompok keahlian Teknik Biomedika di Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung mengembangkan NIVA (Non-Invasive Vascular Analyzer) untuk mengatasi masalah ini.

Menggunakan sensor photoplethysmograph (PPG) dan sensor tekanan darah, NIVA memiliki dua fungsi utama yang dijalankan. Fungsi pertama, mengukur fungsi pembuluh darah yang membawa darah ke seluruh tubuh. Dengan begitu dapat diketahui kecenderungan terjadinya penyumbatan.

Sementara fungsi kedua adalah untuk mengukur fungsi endotelial guna memberikan gambaran apakah pembuluh darah berfungsi normal atau tidak.

Penggunaan NIVA terintegrasi dengan penggunaan perangkat, sehingga hasil analisis NIVA tidak bergantung pada keahlian operatornya. Jika hasil analisis menunjukkan hasil yang kurang baik, pengobatan ke dokter dapat dilakukan sebelum hal yang lebih buruk terjadi.

Untuk memastikan perangkat deteksi dini penyakit jantung koroner ini dapat terdistribusi dengan baik, STEI-ITB bekerja sama dengan PT. SNCP. Menurut COO PT. SNCP, Shirly Effendy, pihaknya memiliki keberanian untuk memproduksi dan menyebarkan 100 alkes NIVA untuk pasar domestik.

“NIVA adalah alat kesehatan dalam negeri pertama yang hadir. Harga jualnya lebih terjangkau dengan perbandingan 52%,” tutur Shirly.

 

Pasien Stretcher, Perangkat Medis untuk Memindahkan Pasien

pasien stretcher
Ilustrasi tandu atau stretcher. Foto: Needpix.

Salah satu alat kesehatan yang harus ada di sebuah rumah sakit adalah pasien stretcher. Perangkat ini sangat penting untuk menjaga keamanan dan keselamatan pasien saat dipindahkan.

Di sisi lain masih banyak yang belum mengetahui apa sesungguhnya alat yang digunakan untuk membawa pasien dari titik A ke titik B ini. Karena itu pada artikel ini akan dibahas lebih jauh tentang apa itu stretcher, penggunaannya, sampai jenis-jenis yang umum digunakan.

Apa yang Dimaksud dengan Pasien Stretcher?

pasien stretcher
Ilustrasi stretcher di rumah sakit. Foto: Px Fuel.

Stretcher merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pasien dari satu lokasi ke lokasi lainnya di dalam rumah sakit atau fasilitas medis lainnya. Orang Indonesia kerap menyebutnya sebagai “tandu.”

Alat ini biasanya digunakan untuk pasien dengan kondisi yang memerlukan perawatan intensif dan seringkali dalam kondisi tidak stabil. Karena itu mereka perlu ditangani dengan hati-hati dan cepat.

Sebuah stretcher biasanya dilengkapi dengan sabuk pengaman sampai dengan roda untuk memudahkan mobilitas pasien. Di dalam lingkungan rumah sakit biasa digunakan dari ruang ke ruang. Misalnya dari bagian gawat darurat ke ruang operasi, ruang perawatan intensif, atau ke ruangan lainnya sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan.

OXOS Medical Selangkah Lagi Mewujudkan Teknologi Pencitraan X-ray Portable

X-ray portable
Teknologi X-ray praktis dan mudah digunakan oleh siapa saja. Foto: OXOS Medical.

Walaupun kondisi pasar teknologi pencitraan medis mencapai hampir $28 milyar pada 2021, namun jumlah radiografer semakin menurun. Bertentangan dengan hal ini, OXOS Medical justru mampu meraih $23 juta pendanaan seri A yang ditujukan untuk mewujudkan teknologi pencitraan X-ray portable.

Perusahaan startup kesehatan ini berupaya membuat “teknologi radiologi di dalam kotak” demi memenuhi kebutuhan teknologi X-ray.

“X-Ray adalah teknologi pencitraan medis utama yang digunakan pada hampir 70% tindakan medis. Akan tetapi sebanyak 80% kebutuhan dunia masih kekurangan akses menuju teknologi ini,” jelas CEO OXOS, Evan Ruff dilansir dari Techcrunch.

OXOS Medical yakin mereka mampu memenuhi kebutuhan tersebut demi menolong jutaan orang di dunia. Mereka berupaya memberikan teknologi X-ray yang dapat diandalkan, aman, sekaligus sederhana. Dengan begitu semua orang mulai dari petugas medis di fasilitas kesehatan, tim olahraga, penggunaan pada operasi militer internasional, sampai penggunaan di rumah dapat dilakukan dengan mudah.

“Apabila teknologi pencitraan X-ray portable ini sudah diluncurkan maka akan semakin mudah melakukan diagnosis bersifat kritis. Pada akhirnya akan ada lebih banyak nyawa manusia yang dapat diselamatkan,” sambung Ruff.

Pendanaan yang Signifikan untuk Pengembangan Teknologi X-ray Portable

Ruff kemudian melanjutkan bahwa pendanaan yang didapatkan oleh startup kesehatan tersebut dapat meningkatkan jangkauan di dalam industri kesehatan.

“Pendanaan ini sangat berarti bagi kami yang masih merupakan perusahaan kecil. Dengan dana segar akan ada banyak hal yang tadinya tidak bisa kami lakukan menjadi mampu kami jangkau. Pendanaan ini mampu membuka pintu ke lebih banyak ide, kegiatan, pengembangan produk, sampai riset yang lebih mendalam. Tujuan kami adalah semua orang dimanapun dan kapanpun mampu menggunakan alat OXOS.”

Dengan dana segar yang ada, OXOS juga mampu untuk terus mengembangkan teknologi X-ray portable bukan saja untuk bidang medis, tapi juga non-medis. Apalagi alat OXOS mengandung 80% lebih sedikit radiasi dibandingkan alat yang selama ini ada di pasaran.

Diharapkan dengan pengembangan kapasitas produksi setelah pendanaan baru, jumlah alat OXOS dapat meningkat. Seiring dengan itu platform OXOS juga mampu menjadi sumber daya bagi banyak peneliti dan inovator di dunia radiografi. Apabila ini terus dilakukan maka biaya pelayanan kesehatan pun dapat ditekan.

 

RS Salak Bogor Terbakar, Ini Dia Fakta dan Informasinya

rs salak bogor
Tampak depan Rumah Sakit Salak. Foto: Dalei.me.

Musibah menimpa salah satu fasilitas kesehatan di Indonesia. Peristiwa tersebut adalah RS Salak Bogor mengalami kebakaran. Api melalap sebagian bangunan RS, terutama pada Markas Detasemen Kesehatan (Denkes).

Apa saja informasi dan fakta mengenai kejadian ini? Dilansir dari berbagai sumber, berikut diantaranya:

Ledakan

Banyak saksi mata yang mengaku mendengar suara ledakan saat rumah sakit terbakar. Menurut salah satu saksi mata ia melihat banyak orang diduga pasien dan keluarga banyak berhamburan keluar. Kemudian ia mengakui mendengar suara ledakan.

Saksi mata lain mengatakan bahwa ia melihat asap tebal dan orang berhamburan keluar. Banyak dari mereka menuju arah seberang RS.

RS Salak Bogor Terbakar Diduga Akibat Hubungan Pendek

Mengenai penyebab kebakaran sendiri masih dalam penyelidikan. Akan tetapi dugaan awal dikarenakan hubungan pendek atau korsleting yang terjadi di dalam ruang medical check up.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyampaikan hal serupa.

“Diperkirakan akibat korsleting yang terjadi di area medical checkup berdasarkan pemaparan dari saksi mata,” kata Bima Arya dilansir dari Detik News (08/04/2023).

Api kemudian menyebar mengenai apotek. Akan tetapi api tidak menyentuh IGD. Karena itu petugas pemadam kebakaran (Damkar) memfokuskan penanganan agar api tidak menyebar sampai ke Denpom.

Kebakaran Tidak Mengganggu Pelayanan Kesehatan

Brigjen TNI Rudy Saladin, Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kencana, memastikan bahwa rumah sakit masih mampu memberikan pelayanan dengan baik. Kebakaran sendiri terjadi di Markas Denkes. Menurut Rudy, fasilitas yang terbakar tersebut terdiri dari ruang staf, fisioterapi, dan farmasi, bukan tempat rawat inap. Ia mengungkapkan bahwa saat ini tidak banyak pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut, sehingga personel dapat mengamankan situasi dengan baik.

Tidak Ada Korban Jiwa 

Salah satu kecemasan banyak pihak dari peristiwa kebakaran adalah pertanyaan mengenai korban jiwa. Beruntung pada musibah kali ini tidak ditemukan korban jiwa. Seluruh unit rumah sakit masih sanggup berjalan seperti biasa.

Letkol CKM dr Nanik Prasetyoningsih, Kepala RS Tingkat III Salak Bogor, menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Seluruh spek pelayanan rumah sakit masih dapat berjalan dengan baik. IGD, ruang perawatan anak, bayi, orang tua, ibu hamil, dan kamar operasi semuanya dalam keadaan aman.

Nanik menjelaskan bahwa api berasal dari bangunan lama di Markas Denkes dan pihaknya sedang mengecek aliran listrik di sana. Dia menegaskan bahwa seluruh pasien dan petugas rumah sakit tidak terdampak oleh kebakaran tersebut, dan semuanya dalam keadaan aman.

 

Kemenkes Minta RS Vertikal Mendata Gaji Dokter untuk Atasi Ketimpangan Pendapatan

gaji dokter
Ilustrasi dokter sedang mengoperasi pasien. Foto: Fshoq.com.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajukan permintaan agar RS Vertikal mendata gaji dokter demi menangani ketimpangan pendapatan. Hal ini terjadi terutama bagi dokter yang ada di daerah sampai dengan perkotaan.

RS Vertikal sendiri adalah sebutan yang ditujukan untuk rumah sakit di bawah pengelolaan Kemenkes.

“Saya menyadari terjadinya ketimpangan pendapatan bagi dokter. Bukan berarti semuanya kecil karena ada pula yang besar. Di sisi lain saya lihat dokter berharap mendapatkan penghasilan minimal yang lebih tinggi,” demikian keterangan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Keterangan tersebut disampaikan pada acara dialog JDN Indonesia yang dilakukan online pada hari Minggu (09/04/2023) sebagaimana dilansir dari Medcom.Id.

Ketimpangan Gaji Dokter Dapat Diatasi dengan Data Pendapatan

Salah satu cara untuk menangani masalah ketimpangan ini dapat dimulai dari pendataan yang baik. Apabila pendapatan seluruh dokter sudah tercatat dengan rapi maka dapat diketahui dimana ketimpangan yang terjadi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa data pendapatan dokter kurang terdokumentasi dengan baik dibandingkan dengan profesi lain.

Sebagai contoh, Budi mengatakan bahwa pendapatan customer service di Bank Mandiri, Danamon, atau BCA mudah ditemukan. Kemudian dapat dengan mudah dibandingkan dengan survei gaji yang tersedia. Sayangnya tidak demikian halnya dengan dokter.

Budi meminta agar data tersebut diinput di setiap rumah sakit. Data tersebut meliputi perhitungan dan pendataan dari pendapatan dokter. Termasuk di dalamnya gaji dasar, tunjangan pegawai negeri, dan pendapatan lainnya. Selain itu, apa saja yang didapatkan oleh dokter di daerah terpencil. Baik itu dari tunjangan tambahan dan lain sebagainya.

“Apabila sudah dilakukan kita bisa tahu gambaran mana saja gaji dokter yang mengalami ketimpangan,” lanjut Budi.

Salah satu penyebab ketimpangan gaji dokter berasal dari struktur gaji. Sementara itu untuk melakukan restrukturisasi mekanisme gaji ada banyak tantangan. Sebab tidak semua rumah sakit berada di bawah kewenangan Kemenkes.

Di sisi lain pihak yang mengelola dokter di RSUD adalah pemda. Kemudian yang mengatur dokter di RS Swasta adalah pemilik RS.

Menteri Kesehatan mengumumkan bahwa ia akan melakukan reformasi di rumah sakit vertikal bulan depan. Ia telah menyampaikan ke Direktur Utama RS vertikal bahwa gaji dokter harus dibuat dengan skema gaji tetap, tetapi harus ada nilai minimal.

Menkes juga akan mengevaluasi pendapatan dokter di RS swasta dan menilai kemampuan keuangan rumah sakit. Jika dianggap mampu, maka gaji dasar dokter di RS swasta dapat ditingkatkan untuk meningkatkan pendapatan dokter.