spot_img

Langkah Akuisisi oleh Eka Hospital Terhadap Tiga Rumah Sakit di Jakarta

eka hospital
Octdy Hendrawan selaku Direktur Penjualan Eka Hospital Group. Foto: Berita Satu.

Akuisisi oleh Eka Hospital dilakukan demi meningkatkan cakupan layanan kesehatannya. Langkah ini dilakukan terhadap tiga rumah sakit di Jakarta. Ketiga rumah sakit itu adalah RS Ibu dan Anak (RSIA) Grand Family PIK, RS Family berlokasi di Pluit, dan RS Medika Permata Hijau di kawasan Jakarta Selatan.

Atas langkah akuisisi oleh Eka Hospital itu, saat ini sama artinya RS ini sudah hadir di tujuh lokasi berbeda. Mulai dari di Pekanbaru, Bumi Serpong Damai, Kota Wisata Cibubur, RSIA Grand Family PIK, Harapan Indah Bekasi, RS Medika Permata Hijau dan RSIA Family Pluit.

Pihak rumah sakit melakukan kegiatan edukasi kesehatan untuk ibu dan anak untuk mengenalkan RSIA Grand Family PIK. Kegiatan dilakukan pada hari Rabu (10/05/2023) dilansir dari Berita Satu (11/05/2023). Di dalam pelaksanaan acara itu bertindak selaku narasumber adalah dr Christian Wijaya SpOG, kemudian turut hadir dr Andy Setiawan, SpA.

Akuisisi oleh Eka Hospital Dilakukan untuk Mengembangkan Layanan Ibu dan Anak

Octdy Hendrawan, direktur penjualan dari Eka Hospital Group, mengatakan bahwa tujuan dari akuisisi tersebut adalah untuk meningkatkan layanan untuk ibu dan anak. Peningkatan layanan khusus untuk ibu dan anak ini akan diiringi dengan fasilitas yang memenuhi standar RSIA lainnya.

Dia menambahkan bahwa RSIA Grand Family PIK kini memiliki fasilitas NICU dan program bayi tabung yang lebih maju.

Rumah sakit yang belum lama melakukan akuisisi ini adalah salah satu lini bisnis layanan kesehatan Sinar Mas.  Sesuai dengan visi dan misi tersebut, rumah sakit ini berupaya menonjolkan kualitas yang dimiliki yang menekankan mutu dan keselamatan.

Diantaranya menggunakan teknologi canggih, tim dokter dari berbagai bidang, dan staf medis yang bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien.

“Rumah sakit kami telah berkontribusi dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia selama sepuluh tahun. Kami memiliki visi untuk diwujudkan. Yaitu menjadi jaringan penyedia layanan unggulan di kawasan Asia Pasifik,” tutup Octdy Hendrawan.

 

RS Columbia Asia Medan Membuka Layanan Gratis Education and Advisory Centre

RS Columbia Asia Medan
Rumah Sakit Columbia Asia. Foto: Columbia Asia.

Rumah Sakit (RS) Columbia Asia Medan menawarkan layanan “Education and Advisory Centre” gratis. Ditujukan agar bisa membantu pasien mengidentifikasi penyakit dan menentukan solusinya.

“Dengan layanan ini warga bisa mendapatkan konsultasi tentang penyakit dan pengobatannya termasuk berobat di RS Columbia Asia Medan,” ucap General Manager RS Columbia Asia Medan, Deny Hidayat, di Medan, Rabu dikutip dari Antara.

Deny Hidayat menegaskan, layanan ini adalah yang pertama di rumah sakit Sumut. Pernyataan ini diberikan saat ia memberikan keterangan didampingi oleh berbagai pihak. Mulai dari Direktur Prof Sutomo Kasiman dan Medical Service Manager Sabar Petrus Sembiring.

Turut mendampingi ada pula Nursing Service Manager Eva Sri Dewi dan Operation Manager Natalina Rumapea.

Layanan “Education and Advisory Centre” gratis ini tersedia dari Senin sampai Sabtu, pukul 10.00 – 19.00 WIB.

“Pasien akan dilayani dengan optimal, termasuk konsultasi via telepon,” tuturnya.

RS Columbia Asia Medan Menginginkan Masyarakat Tidak Perlu Keluar Negeri untuk Berobat

Deny Hidayat menyebutkan bahwa pihaknya terus berkomitmen menjadi rumah sakit dengan pelayanan terbaik. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Sumut dan semakin bisa diandalkan sehingga warga tidak perlu berobat ke luar negeri.

Prof Sutomo Kasiman mengungkapkan, masyarakat yang melakukan konsultasi tidak harus melakukan perawatan di rumah sakit Columbia Asia yang ada di Medan ini.

“Pasien yang berkonsultasi tidak ada paksaan berobat di sini. Namun manajemen pasti menawarkan layanan terbaik kami jika penyakit pasien dapat ditangani di rumah sakit ini,” katanya.

Meningkatkan Layanan Lainnya

Deny Hidayat juga mengatakan bahwa ada layanan lain yang ditingkatkan di luar “Education and Advisory Centre.” Seperti Sunday dan Holiday Clinic yang melayani hingga jam 5 sore.

“Jika sebelumnya buka di hari Minggu mulai pukul 08.00 – 12.00, saat ini melayani hingga pukul 17.00,” tambahnya. Manajemen rumah sakit bahkan menargetkan layanan bisa terus beroperasi sampai pukul 21.00 pada bulan Juli 2023 nanti.

Pembenahan dan peningkatan terus dilakukan termasuk dengan penambahan gedung dan pembukaan rumah sakit di tempat lain. Nantinya gedung yang baru akan digunakan untuk menerima pasien yang terdaftar di BPJS Kesehatan.

 

Startup Kesehatan BuyMed dari Vietnam Mendapatkan Pendanaan Seri B US$51,5 Juta

startup kesehatan biomed
Aplikasi e-commerce dari BuyMed bernama thuocsi. Foto: Vietq.vn.

Startup kesehatan BuyMed sebagai penyedia layanan e-commerce di dalam industri kesehatan mendapatkan pendanaan Seri B sebesar US$51,5 juta. Jika dirupiahkan maka angka tersebut setara dengan Rp759 miliar.

Nominal tersebut menandakan kenaikan 100 kali lipat pada nilai modal dari pendanaan awal (seed funding) di tahun 2019 dengan nominal US$500.000. Dana awal tersebut setara dengan Rp7,3 miliar.

BuMed mendapatkan pendanaan dari UOB Venture Management, perusahaan modal ventura milik Bank UOB, yang menjadi pemimpin dalam putaran ini. Beberapa investor lama dan baru juga ikut berpartisipasi dalam pendanaan ini.

Beberapa diantaranya adalah Cocoon Capital, Smilegate Investment, dan US International Development Finance Corporation (DFC) sebagai investor baru. BuyMed akan menggunakan dana tersebut untuk meningkatkan platform dan infrastruktur perusahaannya.

Perusahaan juga akan memperbesar pangsa pasarnya. Melalui penyediaan distribusi efisien untuk layanan perawatan dan obat-obatan melalui e-commerce yang dioperasikannya.

“Kami mendirikan ekosistem di dalam industri kesehatan yang belum ada berani melakukannya,” kata pihak Buymed dilansir dari Techinasia (10/05/2023).

Profil Startup Kesehatan BuyMed

Buymed adalah perusahaan kesehatan B2B yang beroperasi di Vietnam dan Asia Tenggara. Perusahaan ini menyediakan platform distribusi perawatan pribadi dan bekerja sama dengan apotek dan klinik.

Platformnya, Thuocsi.vn, menghubungkan produsen, distributor, dan klinik farmasi. Perusahaan ini juga mengerjakan proyek Circa pharmacy, yang lebih fokus pada pelanggan pasien.

BuyMed didirikan pada tahun 2018 oleh Hiep Nguyen, Hoang Nguyen, dan Vu Vuong. Perusahaan ini telah mendapatkan total pendanaan sebesar $45,5 juta dari beberapa investor.

Beberapa diantaranya termasuk UOB Venture Management, Cocoon Capital, Smilegate Investment, dan US International Development Finance Corporation (DFC). Perusahaan ini memiliki sekitar 500 karyawan dan bekerja sama dengan lebih dari 700 pemasok dan 7.000 organisasi penyedia layanan kesehatan.

Misi BuyMed adalah “menyediakan platform e-commerce B2B yang menghubungkan apotek, klinik, dan rumah sakit dengan pemasok farmasi. Hal ini mempermudah proses pengadaan sambil menjamin produk berkualitas dan harga bersaing untuk penyedia layanan kesehatan”.

Perusahaan ini juga ingin mendigitalkan praktik kesehatan dan yang terpenting menghubungkan satu sama lain. Agar dapat beroperasi dengan cara yang lebih berorientasi pada konsumen.

 

Rumah Sakit dr Oen Solo Menduduki Peringkat Tiga Terbaik di Indonesia

rumah sakit dr oen solo
Foto: droenska.com.

Cybermetric Lab menempatkan Rumah Sakit dr Oen Solo ke peringkat tiga terbaik di Indonesia. Lembaga ini adalah research group yang dimiliki oleh Consejo Superior de Investigaciones Científicas (CSIC). Sebuah badan riset dengan status publik terbesar di negara Spanyol.

Pencapaian ini menempatkan Rumah Sakit dr Oen Solo menyeruak di antara 10 besar yang didominasi oleh RS di sekitar Jabodetabek.

CSIC bertujuan untuk melakukan penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi. CSIC juga berperan dalam membentuk peneliti dan teknisi baru di berbagai bidang sains dan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Proyek ini bertujuan untuk mengajak komunitas akademik dan politik untuk memanfaatkan web sebagai media publikasi. Salah satu tujuan pemeringkatan ini adalah untuk mendorong RS (Rumah Sakit) untuk mempublikasikan karya-karya mereka di web. Publikasi ini bukan hanya bermanfaat untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk menilai aktivitas, prestasi, dan pengaruh ilmiah.

Selain itu, pemeringkatan ini juga memperhatikan materi-materi lain yang terkait dengan penelitian (kursus, dokumentasi workshop atau seminar, perpustakaan digital, database, multimedia). Serta informasi umum tentang institusi, departemen, kelompok riset atau layanan pendukung dan orang-orang yang terlibat atau mengikuti kursus.

Rumah Sakit dr Oen Solo Masuk Tiga Besar RS Terbaik Indonesia

Dilansir dari Solopos (07/05/2023), berikut adalah daftar 10 rumah sakit terbaik di Indonesia berdasarkan Webometrics Ranking of World Hospitals yang diterbitkan oleh Cybermetrics Lab:

  1. RS Mitra Keluarga Group (Bekasi) – peringkat 71
  2. Siloam Hospitals Group (Tangerang) – peringkat 74
  3. RS Dr Oen Surakarta Kandang Sapi (Solo) – peringkat 78
  4. Bali International Medical Centre Hospital (Badung) – peringkat 92
  5. RS Bunda Jakarta (Jakarta Pusat) – peringkat 111
  6. RS Pondok Indah (Jakarta Selatan) – peringkat 126
  7. RS Islam Jakarta (Jakarta Pusat) – peringkat 156
  8. Dharmais Cancer Hospital (Jakarta Barat) – peringkat 176
  9. RS Panti Rapih (Jogja) – peringkat 181
  10. Medistra Hospital (Jakarta Selatan) – peringkat 189

Pemeringkatan ini menunjukkan komitmen organisasi kesehatan terhadap publikasi dan penyebaran informasi akademik terkait kedokteran melalui web. Indikator web yang digunakan tidak mencerminkan kualitas perawatan pasien dan kesehatan yang ditawarkan oleh rumah sakit yang masuk dalam pemeringkatan ini.

 

Gakeslab dan Kadin Sepakat dan Berkomitmen untuk Membangun Rantai Pasok Alkes

rantai pasok alkes
Pertemuan business matching antara produsen alkes di dalam negeri bersama distributor. Foto: Tribun Manado.

Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan Asosiasi perusahaan alat kesehatan (Alkes) Gakeslab Indonesia membentuk komitmen demi membangun rantai pasok alkes. Kesepakatan ini dilakukan untuk mendorong sebagai bentuk dukungan terhadap kemandirian alat kesehatan Indonesia khususnya di daerah.

dr Randy H Teguh MM selaku Sekjen Gakeslab Indonesia sekaligus Wakil Ketua Komisi Tetap Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kadin Indonesia menerangkan sudah ada white paper (buku putih). Dokumen tersebut sudah diserahkan ke pihak Kementerian Kesehatan RI tanggal 16 Maret 2023.

Isi white paper itu berupa rekomendasi-rekomendasi yang diperlukan untuk membangun rantai pasok alkes secara mandiri.

dr Randy menyampaikan bahwa banyak distributor alkes di daerah yang telah kehilangan sumber penghasilannya. Hal tersebut terjadi baik sebagian atau bahkan seluruhnya. Penyebab utama karena alkes yang mereka impor tidak sanggup dibeli oleh pihak Rumah Sakit Pemerintah sehabis dilakukan pembekuan (freeze) pada K katalog elektronik.

Di sisi lain distributor dan produsen alkes di dalam negeri terutama skala kecil menengah kesulitan membangun rantai pasok alkes untuk produk yang mereka miliki.

“Mereka tidak punya akses ke produk pengganti yang dibuat di dalam negeri,” lanjut dr. Randy dilansir dari Tribun (08/05/2023). “Sementara itu pernah muncul framing yang seolah menyalahkan distributor sebagai penyebab tingginya harga alkes dalam negeri. Akibatnya RS Pemerintah diarahkan untuk memesan langsung kebutuhan alkes ke produsen.”

Pentingnya Membangun Rantai Pasok Alkes di Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat besar. Tak kurang dari 17 ribu pulau ada di kawasan nusantara yang dipisahkan oleh perairan. Karena itu peran distributor menjadi sangat penting dalam menyebarkan pasokan alkes ke pelosok Indonesia.

“Efisiensi pengiriman barang dalam jumlah kecil akan jauh lebih efisien apabila menggunakan jasa distributor daerah setempat. Mereka juga sudah menyimpan stok dan siap memberikan layanan purna jual,” lanjutnya.

Ia juga berpendapat, selaku produsen ia merasa cemas mengenai daya saing alkes dalam negeri ketika harus berhadapan dengan alkes impor apabila produk dari luar negeri bebas memanfaatkan distributor.

Oleh karena itu pembangunan rantai pasok lewat distributor dalam negeri akan mampu menggairahkan perekonomian daerah. Sebab jika itu terjadi, industri pendukung lainnya juga akan bangkit. Nantinya pajak pendapatan daerah pun akan meningkat.

Karena itu dilakukanlah business matching antara produsen alkes dalam negeri bersama distributor dari Sulawesi, Maluku, dan Papua.

“Pertemuan dihadiri oleh 28 distributor. Semoga ke depan akan terwujud sinergi antara produsen dengan distributor,” kata Ketua Gakeslab Indonesia Sulawesi Utara, Ronald Pelealu ST.

 

Sertifikat Vaksin Meningitis Sebagai Syarat Perjalanan Haji Bisa Diunduh di SATUSEHAT Mobile

sertifikat vaksin meningitis
Ilustrasi alur pengecekan sertifikat vaksin di aplikasi SATUSEHAT Mobile. Foto: Kemkes.go.id.

Sertifikat vaksin meningitis meningokokus kini ditambahkan ke dalam SATUSEHAT Mobile. Vaksin ini adalah salah satu tambahan vaksin non COVID-19 baru yang ditambahkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI ke dalam aplikasi yang dapat diakses pada gadget tersebut.

Setiaji, selaku Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI menerangkan kini calon jemaah haji bisa mengunduh sertifikat di dalam aplikasi. Calon jemaah juga bisa melakukan pendaftaran dan pengecekan dengan meng-klik fitur vaksin dan imunisasi SATUSEHAT Mobile.

“Langkah ini sejalan dengan visi yang dimiliki oleh SATUSEHAT Mobile. Aplikasi ini bertujuan mendorong digitalisasi semua sertifikat vaksin non-COVID 19 serta imunisasi anak,” kata Setiaji.

Pada tanggal 11 November 2022, Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C.I/9325/2022 yang menyatakan bahwa vaksin meningitis merupakan salah satu persyaratan wajib bagi calon jemaah haji, tetapi tidak diperlukan untuk calon jemaah umrah.

Bagi calon jamaah yang akan berangkat juga sebaiknya mengubah format sertifikat COVID-19 ke Sertifikat Internasional Arab Saudi (KSA Tawakkalna) sebelum keberangkatan. Kemudian pilih ‘Ubah Format Sertifikat’ di dalam menu ‘Sertifikat Vaksin dan Imunisasi’. Setelah itu pilih negara ‘Arab Saudi (KSA)’.

Petunjuk Memeriksa Sertifikat Vaksin Meningitis Menggunakan SATUSEHAT Mobile

Bagi calon jemaah haji yang ingin mendaftar vaksinasi meningitis menggunakan SATUSEHAT Mobile dapat ikuti saran berikut dikutip dari Sehat Negeriku Kemkes ( 07/05/2023).

Anda bisa mengunduh dan membuka aplikasi SATUSEHAT Mobile versi terbaru. Setelah itu, pada beranda aplikasi, tekan ikon menu ‘Vaksin dan Imunisasi’.

Selanjutnya, pilih ‘Daftar Vaksin’ dan klik ‘Vaksin Non-COVID-19’. Kemudian, tekan ‘Daftar Vaksinasi’, lalu lengkapi identitas dan informasi yang dibutuhkan sebelum menekan tombol ‘Kirim’. Ikuti petunjuk selanjutnya untuk menyelesaikan proses.

Untuk melakukan cek dan mengunduh sertifikat vaksin meningitis secara digital, calon jemaah perlu membuka aplikasi SATUSEHAT Mobile versi terbaru. Setelah itu, pada beranda aplikasi, tekan ikon menu ‘Vaksin dan Imunisasi’. Selanjutnya, pilih ‘Sertifikat Vaksin & Imunisasi’ dan klik nama yang ingin dicek. Kemudian, pilih ‘Non-COVID-19’, dan pilih sertifikat. Terakhir, tekan tombol ‘Unduh Sertifikat’ untuk menyimpan sertifikat pada ponsel.

 

Alat Tes Narkoba, MedBio dari PT Dunia Medika Melindungi Anak Bangsa dari Jeratan Narkoba

alat tes narkoba
MedBio, alat tes narkoba terstandarisasi BNN. Foto: duniamedika.co.id.

Demi menjaga generasi muda dari bahaya narkoba, PT Dunia Medika meluncurkan MedBio, alat tes narkoba dengan 7 parameter pengukuran.

Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), terjadi peningkatan prevalensi pengguna narkoba di Indonesia. Terhitung pada tahun 2021 sebesar 0,15 persen, sehingga menjadi 1,95 persen atau 3,66 juta jiwa.

Tengku Dewi Savitry, owner PT Dunia Medika menyampaikan keinginannya untuk membangun anak-anak bangsa yang sehat. Ia juga ingin melindungi generasi muda dari ancaman bahaya narkoba.

“Saya ingin menjaga generasi muda Indonesia agar mereka tidak terjerat narkoba. PT Dunia Medika siap memberikan pelayanan kepada yang membutuhkan tes narkoba melalui alat tes kami, MedBio. Baik untuk lembaga seperti universitas, sekolah, instansi swasta maupun pemerintah, sampai perkantoran,” demikian keterangan dari Tengku Dewi Savitry yang biasa disapa Dewi saat sesi wawancara bersama MedX via daring, Senin (08/05/2023).

Alat Tes Narkoba dari PT Dunia Medika Sudah Terstandarisasi BNN

alat tes narkoba

Lebih lanjut Dewi mengatakan bahwa MedBio sudah memegang surat standarisasi dari Badan Narkotika Nasional (BNN). Alat tes ini mampu menguji 7 parameter narkoba sesuai dengan ketentuan BNN.

Seluruh pengujian untuk mengetahui 7 parameter tersebut dilakukan melalui uji urine. Prosedur uji dilakukan dalam durasi waktu antara 5 – 10 menit saja. Dengan demikian penggunaan alat tes ini praktis dan memudahkan bagi seluruh kalangan yang membutuhkannya.

Apabila ada sebuah lembaga yang ingin melakukan uji narkoba, pelaksanaannya juga mengundang BNN sebagai saksi dan PT Dunia Medika menjadi fasilitator. Mulai dari penyediaan alat tes, pelaksanaan, sampai pembacaan hasil.

Alat Tes Narkoba MedBio juga Dapat Digunakan Oleh Perorangan

Diluar penggunaan untuk lembaga atau instansi untuk melakukan uji narkoba ke banyak orang, MedBio juga dapat digunakan oleh perorangan.

“Apabila ada orang tua yang ingin tahu apakah anaknya menggunakan zat adiktif, bisa menggunakan alat tes ini,” kata Dewi. “Saat ini MedBio bisa didapatkan di Apotek Mahakam di daerah Jakarta Selatan, Arga Medical di kawasan Pramuka Jakarta Pusat, dan Apotek Rini di Jakarta Timur.”

Dewi menerangkan bahwa orang tua atau siapapun yang ingin melakukan tes narkoba secara mandiri dapat melakukannya dengan memesan MedBio ke apotik di atas. Apabila domisili jauh dari lokasi apotek, dapat memesan online di website https://www.duniamedika.co.id.

RS PKU Muhammadiyah Lamongan Memberikan Hibah Alat Kesehatan

rs pku muhammadiyah
Kunjungan Direktur RS PKU Muhammadiyah Lamongan ke Demak. Foto: Suara Muhammadiyah.

Direktur RS PKU Muhammadiyah Lamongan, Umi Aliyah datang ke RS Hj. Fatimah Sulhan PKU Demak. Kunjungan dilakukan untuk menghibahkan alat kesehatan (Alkes) CPAP dan Monitor Pasien. Kegiatan dilakukan pada hari Jumat (5/5/2023) dilansir dari Suara Muhammadiyah.

Dalam pidatonya dr. Hj. Umi Aliyah, M.Kes. mengatakan bahwa sebagai amal usaha Muhammadiyah sudah seharusnya saling tolong-menolong.

“Kami baru mampu memberikan Alkes CPAP dan Pasien Monitor. Semoga berguna untuk RS Hj. Fatimah Sulhan, Mohon doanya Insya Allah nanti bisa memberikan alkes lain yang diperlukan,” katanya.

Kedatangan tamu spesial tersebut disongsong langsung oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Demak KH. Drs Suali. Kemudian Ketua Bidang Kesehatan dr. Fuad Alhamidy, M.Kes bersama Ketua MPKU Mustofa AR. Juga turut hadir Direktur RS Hj. Fatimah Sulhan PKU Muhammadiyah Demak, yaitu dr. Elfira Fawzia MARS beserta Jajaran.

Ucapan Syukur atas Hibah dari RS PKU Muhammadiyah Lamongan

Di tengah-tengah acara penyerahan alkes, dr. Elfira Fawzia menyatakan rasa syukurnya kepada RS PKU Muhammadiyah Lamongan.

“Kami haturkan terima kasih dan dengan gembira menerima hibah CPAP dan Pasien Monitor. Kemudian kami hanya bisa berdoa semoga kebaikan dr. Hj. Umi Aliyah, M.Kes selaku direktur beserta tim mendapat ganjaran dari Allah SWT,” ucapnya.

Di lokasi yang sama KH. Drs Suali mengisahkan perjuangan dakwah Muhammadiyah di wilayah yang akrab disebut sebagai Kota Wali itu. Perjuangan itu khususnya ketika membangun RS Hj. Fatimah Sulhan, namun tantangan yang ada tidak mengurangi semangat.

“Apalagi kami percaya Muhammadiyah dan AUM-nya di daerah lain yang sudah maju dan berkembang akan saling tolong-menolong, terutama di Kabupaten Demak,” ujarnya.

Dr. Fuad Alhamidy, M.Kes mengungkapkan, untuk membangun rumah sakit tantangannya sangat luar biasa.

“Alhamdulillah bisa tercapai pembangunan Gedung berkat bantuan, dukungan masyarakat, UMS Surakarta dan AUM yang lainnya. Kami Percaya RS Hj Fatimah Sulhan Ke depan akan semakin berkembang karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya RS PKU Muhammadiyah Lamongan yang dari jauh rela-rela ke Demak untuk menyerahkan Hibah Alkes kepada RS Hj Fatimah Sulhan,” katanya.

 

Rumah Dokter Wayan Dibersihkan oleh BPBD sampai Damkar Termasuk Evakuasi Alat Medis

rumah dokter wayan
Kondisi rumah seorang dokter di Desa Karanganyar, Kec. Klari, Kab. Karawang.

Pihak terkait melakukan evakuasi alat medis dan pembersihan di rumah dokter Wayan yang belum lama ini viral. Pembersihan dikerjakan sebab di dalam rumah ada alat kesehatan (Alkes).

Bagi Anda yang belum mengetahuinya, ada kejadian cukup menghebohkan terkait dengan rumah dokter Wayan. Beliau adalah seorang dokter umum yang dikenal baik dan ikhlas oleh masyarakat sekitar. Dia masih membuka praktik di rumah mewahnya meski kondisinya sudah tidak layak huni.

Rumah dokter baik hati itu viral setelah diunggah oleh pengguna Tik Tok yang mengaku sebagai teman ayahnya. Banyak orang yang penasaran dan menyambangi rumah tersebut. Rumah tersebut juga mendapat perhatian dari pihak berwenang yang melakukan pembersihan dan sterilisasi.

“Karena kondisi tempatnya tidak memungkinkan untuk dimasuki oleh semua orang, kami sepakat untuk mengirim tim Damkar dan BPBD lebih dahulu. Tujuannya untuk melakukan penyemprotan dan sterilisasi dan tindakan pencegahan jika ada virus,” ucap Sekretaris Pelaksana BPBD Kabupaten Karawang Dadang ketika berada di rumah dokter Wayan, Kampung Pasir Waru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang dilansir dari Detik (04/05/2023).

Sterilisasi Rumah Dokter Wayan Termasuk Evakuasi Reptil di Dalamnya

rumah dokter wayan
Proses pembersihan rumah seorang dokter. Foto: Detik.

Dadang menjelaskan, setelah rumah itu disterilisasi, rumah itu akan dibiarkan kosong selama 15 menit. Kemudian, tim kesehatan akan masuk untuk mengambil alat kesehatan dan sampah medis.

“Setelah proses sterilisasi, istirahat 15 menit, lalu tim kesehatan akan mengambil alih untuk mengambil alat kesehatan, karena masih ada banyak obat di dalam. Biarkan petugas kesehatan yang bertanggung jawab sesuai dengan SOP mereka,” ujarnya.

Selain itu, dia juga menghubungi petugas PLN, karena rumah dokter Wayan masih memiliki sambungan listrik, dan menurunkan unit peralatan untuk mengeluarkan reptil.

“Ini kita sadari, kalau kondisinya seperti ini berarti kita harus bekerja sama. Itulah sebabnya saya berusaha menghubungi PLN karena masih ada sambungan listrik di sana, menghubungi Dinas Kesehatan, dan Dinas Lingkungan Hidup,” kata Dadang.

Kondisi Rumah Setelah Dilakukan Sterilisasi

rumah dokter wayan
Kondisi rumah seorang dokter di Desa Karanganyar, Kec. Klari, Kab. Karawang. Foto: Tribun. 

Rumah dokter Wayan setelah dibersihkan tampak lebih lapang dan bersih dari sampah. Rumah dua lantai yang dulunya terbengkalai dan tertutup pepohonan kini mulai terlihat kemegahannya.

Pembersihan rumah dilakukan oleh tim gabungan dari pemadam kebakaran, polisi, TNI, BPBD, Dinas Kesehatan, dan Dinas Lingkungan Hidup. Selain membersihkan sampah, tim juga melakukan penyemprotan dan sterilisasi untuk mencegah virus.

Rumah yang sekaligus dijadikan tempat praktik itu juga dievakuasi dari alat kesehatan dan reptil yang ada di dalamnya. Dokter Wayan sendiri telah dievakuasi oleh keluarganya ke Bali dan tidak diketahui apakah ia akan kembali menggunakan rumah tersebut sebagai tempat praktik.

 

Alat Kesehatan Produksi Dalam Negeri Diekspor Ke Luar Negeri

alat kesehatan produksi dalam negeri
Ilustrasi alat kesehatan. Foto: Pxfuel.

Industri alat kesehatan produksi dalam negeri Indonesia terus menggeliat. Seiring dengan target pemerintah untuk mencapai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 40% di tahun 2020 yang kini menjadi 50% nanti pada 2023. Di dalam industri ini, sudah banyak produsen alat kesehatan (Alkes) Indonesia yang mampu melakukan ekspor.

Menurut RD. Kartono Dwidjosewojo, Ketua GAKESLAB Indonesia Prov DKI Jakarta, Indonesia sudah mampu memproduksi berbagai alat kesehatan yang berkualitas dan bermanfaat. Dia mencontohkan beberapa alat kesehatan yang dibuat di dalam negeri. Seperti IC Ventilator, high frequency nasal cannula, dan mesin anestesi.

“Ketika pandemi COVID-19 membuat kami termotivasi untuk mengembangkan alat kesehatan yang sebelumnya kita impor dari luar negeri. Sekarang, kita sudah bisa memenuhi kebutuhan rumah sakit dan masyarakat dengan produk lokal yang mencapai 35 persen dari total impor,” katanya saat menghadiri acara Peresmian Kantor Sekretariat GAKESLAB Indonesia Prov DKI Jakarta, di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

TKDN 40% dari Alat Kesehatan Produksi Dalam Negeri

Dilansir dari Viva.co.id (07/05/2023), Kartono target 40 persen untuk TKDN alat kesehatan sudah terpenuhi, bahkan ada yang melebihi hingga 70 persen. Namun, dia mengakui bahwa masih ada alat kesehatan yang sulit diproduksi di Indonesia, seperti MRI dan alat canggih lainnya.

“Alat kesehatan itu seperti piramida, yang paling atas itu tidak bisa kita produksi karena permintaannya tidak banyak. Tapi yang paling bawah itu, yang paling banyak dibutuhkan oleh rumah sakit dan masyarakat. Contohnya kursi roda, tempat tidur, kita sudah bisa produksi sendiri. Bahkan, kita sudah mulai mengekspor alat kesehatan itu ke luar negeri,” ujarnya.

Sementara itu Kartono juga tidak menampik masih adanya tantangan dalam alat kesehatan produksi dalam negeri. Paling terasa adalah terkait dengan bahan baku yang tidak semuanya ada di Indonesia.

“Misalnya peralatan bedah yang membutuhkan bahan terbuat dari stainless steel. Kami berharap akan ada Morowali yang memproduksi bahan stainless steel agar TKDN semakin tinggi,” kata Kartono.

Di sisi lain bahan baku besi sudah ada di Indonesia. Misalnya tempat tidur pasien yang mencapai TKDN 80% dan sudah diekspor. Wakil Ketua Gakeslab, Ary Gunawan Murtomo meyakini jika ke depan produksi alkes akan seperti farmasi dengan kandungan lokalnya.

“Saya percaya 3 sampai 4 tahun ke depan akan mirip farmasi. Saat ini farmasi sudah lokal semua, hanya saja perlu dilakukan clustering agar menghindari seperti produksi Amoxilin. Jangan sampai semuanya memproduksi barang yang sama hingga merusak harga di pasaran,” kata Ary.