spot_img

Menko PMK Mendorong RS Memperbaiki Kualitas Layanan Kesehatan ke Masyarakat

kualitas layanan kesehatan

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong rumah sakit (RS) untuk memperbaiki kualitas layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.

Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), mengatakan bahwa perbaikan layanan kesehatan dan kondisi RS yang kekurangan tenaga medis dan fasilitasnya harus menjadi prioritas. Sebab ia sering melihat hal tersebut saat berkunjung ke berbagai daerah terpencil.

Ia juga mengharapkan asosiasi untuk berpartisipasi dalam peningkatan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Muhadjir menambahkan, ARSSI harus ikut andil dalam proses pembuatan undang-undang yang dilakukan oleh pemerintah.

ARSSI (Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia) adalah organisasi yang mewadahi rumah sakit di Indonesia

Hal ini penting karena ARSSI memiliki data dan masalah nyata yang dialami oleh RS di daerah. Dengan demikian, ARSSI harus bisa memberikan dampak positif bagi RS yang ada di daerah terpencil.

Kualitas Layanan Kesehatan Jangan Lagi Hanya Berpusat di Jakarta

Muhadjir mengatakan bahwa kebijakan yang disarankan harus bisa disesuaikan dan sesuai dengan kebutuhan daerah. Ia menekankan agar tidak hanya berfokus pada Jakarta atau Jawa saja, tetapi juga memperhatikan semua wilayah.

Hal ini disampaikannya dalam seminar dengan tema ‘Kebijakan Transformasi Kesehatan sebagai Upaya Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan di Indonesia’. Seminar dilakukan di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Muhadjir juga mengingatkan para peserta yang hadir untuk menghidupkan kembali nilai profesionalisme tenaga medis. Apabila memiliki profesionalisme maka dapat menjadi motivasi untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Di antaranya, nilai keahlian, tanggung jawab sosial, hingga kerjasama.

“Berbagai nilai ini telah banyak memberi inspirasi dan menjadi teladan profesi lain, termasuk saya. Sudah seharusnya menjadi kebanggaan dan terus dijadikan acuan bagi para tenaga medis,” ucap mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut dilansir dari Republika (30/07/2023).

Setelah pembukaan, Muhadjir mengunjungi pameran alat-alat kesehatan yang diikuti oleh sekitar 30 stan. Seminar dan pameran itu berlangsung selama tiga hari dan diikuti oleh lebih dari 170 peserta. Berbagai pihak ada di sini mulai dari pengelola RS, perawat, sampai dokter anggota ARSSI yang datang dari berbagai wilayah Indonesia.

 

Teknologi Baru Proprio: Mata Ketiga yang Menggabungkan VR dan AI untuk Ahli Bedah Saraf

ahli bedah saraf
Ilustrasi pencitraan real-time pada tindakan operasi tulang belakang. Foto: Propio.

Ahli bedah saraf adalah salah satu profesi yang membutuhkan keahlian, ketelitian, dan konsentrasi tinggi. Mereka harus mampu melihat dan mengoperasi otak dengan sangat hati-hati, karena setiap kesalahan bisa berakibat fatal bagi pasien.

Untuk itu, sebuah perusahaan startup bernama Proprio telah mengembangkan sebuah teknologi baru yang bisa memberikan solusi bagi ahli bedah saraf. Teknologi ini disebut sebagai mata ketiga, yang menggabungkan VR (Virtual reality) dan AI (Artificial intelligence). Sehingga mampu memberikan pandangan yang lebih jelas, akurat, dan interaktif bagi ahli bedah saraf saat melakukan operasi.

Bagaimana Propio Membantu Pekerjaan Ahli Bedah Saraf

Proprio adalah sebuah perusahaan yang mengembangkan teknologi bantuan bedah yang dapat meningkatkan akurasi dan keamanan operasi tulang belakang. Ada dua komponen utama yaitu pengambil gambar “Prism,” dan layar yang menampilkan kondisi anatomi pasien real-time.

Dari sini dokter dapat mengambil gambar tiga dimensi, sehingga tidak diperlukan lagi penanda fisik atau gambar sebelum operasi. Dengan alat ini, dokter dapat melacak pergerakan dan perubahan tulang belakang pasien dengan tingkat ketelitian sub-milimeter. Rencana operasi juga dapat dibuat sesuai dengan kondisi terkini.

Proprio juga mengumpulkan data dari setiap operasi yang dilakukan dengan menggunakan teknologi ini. Data tersebut dapat digunakan untuk tujuan pelatihan, analisis, prediksi, dan peningkatan kualitas.

Perusahaan ini berharap dapat mengubah cara dokter bedah melihat, memahami, dan mempengaruhi kontur tulang dan jaringan.

Perkembangan Proprio Terkini

Proprio pada bulan April mendapat izin 510(k) dari FDA. Izin ini memang bukan persetujuan penuh, tetapi lebih seperti mengatakan bahwa terdapat versi yang lebih baik dari sesuatu yang sudah ada di pasaran.

Di sisi lain teknologi ini juga tidak menambahkan risiko baru. Dalam hal ini perangkat untuk “navigasi stereotaksis untuk operasi tulang belakang”.

Langkah selanjutnya adalah mengkomersialkan platform tersebut dengan menempatkannya di sebanyak mungkin ruang operasi dan melakukan aplikasi pertama pada manusia. Agar terwujud dibutuhkan banyak manufaktur, pengujian, pelatihan, dan dukungan yang terlibat.

Perusahaan ini baru saja mendapatkan pendanaan seri B sebesar $43 juta dari investor baru dan lama. Di antaranya DCVC, BOLD Capital Partners, Bird B. AG, Cota Capital, Intel dan HTC.

Modal dari pendanaan akan digunakan untuk memasarkan produk pertama perusahaan, Paradigm. Alat ini merupakan perangkat pencitraan multi-kamera yang dapat melacak posisi dan orientasi tulang belakang pasien secara real-time tanpa perlu penanda fisik.

Paradigm juga dapat mengintegrasikan citra pra-operasi dengan representasi 3D anatomi pasien. Juga mampu mengumpulkan dan menganalisis data dari ratusan operasi sebelumnya untuk meningkatkan hasil dan efisiensi.

Pendanaan ini menunjukkan potensi besar teknologi Proprio untuk mengubah cara dokter bedah melihat, memahami dan mempengaruhi kontur tulang dan jaringan.

Diharapkan akan membuka peluang untuk menerapkan teknologi ini ke operasi lain yang juga sulit dan kompleks.

 

Aevice Health, Startup yang Beri Solusi untuk Penyakit Pernapasan Kronis

penyakit pernapasan kronis
Pendiri Aevice Health, Adrian Ang dan Rex Tan. Foto: Aevice Health.

Penyakit pernapasan kronis seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Menurut data WHO, sekitar 65 juta orang menderita PPOK dan 235 juta orang menderita asma. Untuk membantu pasien yang mengalami kondisi ini, sebuah startup bernama Aevice Health mengembangkan solusi kesehatan pernapasan yang inovatif dan terintegrasi.

Startup yang didirikan oleh Adrian Ang, Rex Tan, dan Ser Wee ini menawarkan AeviceMD Monitoring System. Sebuah platform manajemen pasien komprehensif yang dikhususkan untuk mengelola penyakit pernapasan kronis.

Menyediakan Pemantau untuk Mendeteksi Gejala Penyakit Pernapasan Kronis

Platform ini menggunakan algoritma canggih untuk memantau biomarker pasien yang diperoleh dari stetoskop pintar. Stetoskop ini dapat dikenakan (wearable stethoscope) dengan mudah.

Setelah menggunakannya, pasien yang berisiko mengalami gejala pernapasan akut dapat diidentifikasi secara dini. Dengan begitu, rawat inap atau rujukan ke unit gawat darurat dapat dicegah. Sebagai gantinya, pasien dapat menerima perawatan yang dirancang khusus dan dilakukan di rumah dengan nyaman.

Dengan informasi yang dapat digunakan dan kemampuan untuk memantau respons pengobatan dengan mudah, para profesional kesehatan dapat memberikan perawatan tepat waktu yang optimal bagi pasien. Misi perusahaan ini adalah memberikan akses lebih mudah menuju perawatan kesehatan, memberdayakan pasien, dan mereduksi biaya perawatan kesehatan.

“Belum lama ini East Ventures mendukung kami. Melalui jaringan yang luas, kami telah siap membawa solusi untuk atasi permasalahan ini di area Asia Tenggara,” kata CEO Aevice Health, Adrian Ang dilansir dari rilis resmi pada Senin (24/07/2023).

Di Indonesia, lebih dari 4,5% dari total populasi, atau sekitar 11,2 juta orang, menderita asma, dan sekitar 4,8 juta orang menderita PPOK. Lembaga-lembaga berwenang telah melakukan tindakan pencegahan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya penyakit pernapasan yang lebih parah selama periode kabut asap atau kebakaran hutan.

Mendapatkan Pendanaan dari East Ventures

Pada Juli 2023, Aevice Health mengumumkan telah meraih pendanaan dengan nominal dirahasiakan dari East Ventures. Sebuah perusahaan modal ventura terkemuka di Asia Tenggara.

Modal itu akan digunakan demi memperbesar akses produk perusahaan untuk jutaan pasien di Asia Tenggara. Salah satunya terutama di Indonesia. Alasannya karena di sini terdapat angka prevalensi penyakit pernapasan kronis yang tinggi.

Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk berbagai hal. Mulai dari meningkatkan pengembangan produk, memperkuat tim, dan membangun kemitraan strategis dengan pemangku kepentingan kesehatan.

 

RS Permata Palembang Siap Beroperasi Tahun 2024

RS Permata Palembang
Topping off ceremony Rumah Sakit Permata Lembang. Foto: Sumeks.co.

Pembangunan RS Permata Palembang, yang merupakan bagian dari Rumah Sakit Permata Mufidah Grup, sudah hampir selesai. Hal ini ditunjukkan dengan acara penyelesaian (topping off) pada hari Minggu, 30 Juli 2023.

Rumah Sakit Permata (RS Permata) Palembang, berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Ilir Barat I, Kecamatan Bukit Baru, Kota Palembang.

Acara Topping Off Ceremony RS Permata Palembang dihadiri oleh berbagai pihak. Mulai dari CEO, Komisaris, dan Direksi Holding RS Permata Mufidah Grup, bersama dengan Founder RS Permata Palembang. Turut hadir, Tim Penanggung Jawab Pembangunan, dan seluruh tim proyek pembangunan.

“Ke depan, rumah sakit ini akan punya keunggulan dan dokter yang kompeten. Kemudian ke depan akan diadakan pelayanan bedah jantung,” ungkap Dirut PT Mufidah Medika Lembang, yaitu dr Ramadhana Effendi, SpB dilansir dari Sumeks.Co (30/07/2023).

RS Permata Lembang Dilengkapi Infrastruktur Kesehatan Terbaik

Dalam kesempatan yang sama, CEO Holding Permata Palembang, dr. Alfiben, SpOG, menyatakan bahwa faskes ini akan menjadi rumah sakit dengan infrastruktur kesehatan terbaik. Ke depan akan mendukung kesehatan masyarakat di wilayah Sumatera, mulai dari Aceh hingga Lampung, terutama di Palembang.

“Kehadiran rumah sakit diharapkan akan memberikan berbagai dampak positif bagi masyarakat sekitarnya. Termasuk peningkatan kesehatan mereka,” ucapnya.

Acara Topping Off Ceremony menjadi tanda bahwa proses konstruksi telah berhasil diselesaikan dengan aman dan terjamin, serta mengikuti standar keselamatan kerja tanpa insiden berarti di lokasi pembangunan.

Proses pembangunan telah mengalami kemajuan yang sangat signifikan sejak dimulai di semester pertama tahun 2022. Ditandai dengan ground breaking yang dilakukan pada 31 Juli 2023. Hal ini sebagai bentuk komitmen dan persiapan untuk membuka rumah sakit ini yang dijadwalkan beroperasi pada tahun 2024 mendatang.

Rumah sakit ini akan berdiri di atas lahan seluas sekitar satu hektar dengan total 8 lantai, dan akan menawarkan berbagai fasilitas kesehatan unggulan.

RS Permata Palembang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas secara keseluruhan dengan menyediakan sarana terbaru di gedung baru ini. Harapannya adalah mampu memberikan pelayanan kesehatan terbaik dan menjadi pilihan utama bagi masyarakat dan keluarga dalam mencari perawatan medis.

 

Helpful, Aplikasi Inovatif yang Memudahkan Perawatan Keluarga di Rumah

perawatan keluarga di rumah
Ilustrasi seseorang merawat anggota keluarganya di rumah. Foto: observerxtra.com.

Perawatan keluarga di rumah bisa menjadi tantangan besar bagi banyak orang. Untuk itu, ada aplikasi inovatif yang bernama Helpful. Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan perawatan keluarga di rumah dengan menyediakan berbagai fitur dan layanan yang berguna.

Aplikasi ini merupakan teknologi untuk memudahkan lebih dari 53 juta orang Amerika yang bertindak sebagai perawat keluarga. Teknologi ini membantu terutama bagi mereka yang harus merawat orang tua yang sudah lansia, atau anggota keluarga yang membutuhkan perhatian khusus di rumah.

Pengembangannya bertujuan untuk membantu mengelola administrasi dari rencana perawatan anggota keluarga mereka.

Bersama perusahaan lain, termasuk Wellthy, ianacare, Aidaly dan SupportPay mereka bersama-sama menyatukan berbagai manfaat dan pelayanan. Seperti asuransi, rekam medis dan sumber daya perawatan dalam satu tempat.

Saat ini pelayanan diberikan secara gratis kepada anggota keluarga dari Original Medicare (bagian A & B), sesuai dengan pedoman hukum yang berlaku. 

Perusahaan Helpful didirikan oleh Wes Donohoe setelah melihat dampak ketika teman dan keluarga harus merawat anggota keluarganya. Sebelum Helpful, Donohoe adalah kepala produk untuk praktik perawatan primer Everside Health, dan sebelum itu adalah wakil presiden produk di One Medical.

Aplikasi Perawatan Keluarga di Rumah yang Memberikan Kemudahan

perawatan keluarga di rumah
Ilustrasi tampilan aplikasi untuk orang yang berperan merawat anggota keluarga. Foto: Helpful

Saat ini aplikasi perawatan keluarga Helpful telah mendapatkan daftar tunggu hingga 4.000 orang dengan penambahan sebanyak 2.000 orang per minggunya. Aplikasi ini berbeda dari pesaingnya karena fokus pada beban administrasi bagi seseorang ketika harus merawat anggota keluarganya.

Helpful mengintegrasikan rekam medis orang yang dicintai. Mulai dari manfaat asuransi yang ada, obat-obatan, ringkasan kunjungan dan rencana perawatan, manfaat dan pelatihan perawat yang disesuaikan dengan kondisi medis.

“Kami adalah satu-satunya perusahaan yang memikirkan manfaat asuransi bagi orang yang dicintai,” kata Donohoe dilansir dari Techcrunch (27/07/23).

Saat ini Helpful mendapatkan pendanaan sebesar 7,5 juta dolar dari Basis Set Ventures dan Homebrew pada bulan Juli 2023. Pendanaan ini merupakan bagian dari putaran pendanaan tahap awal. Dana dialokasikan untuk mengembangkan aplikasi Helpful dan menjangkau lebih banyak pengguna dan mitra pembayar.

Selain itu, Helpful juga mendapatkan hibah 1 juta dolar dari National Institute on Aging.  Hibah dialokasikan untuk melakukan penelitian tentang dampak aplikasi Helpful terhadap kesejahteraan perawat keluarga dan orang yang dirawat.

 

Menko PMK Apresiasi ARSSI, Ingatkan Pentingnya Data dan Persoalan Riil Masyarakat bagi Rumah Sakit

menko pmk
Menko PMK Muhadjir Effendy di acara Seminar Nasional X dan Healthcare Expo VIII. Foto: Istimewa.

Apresiasi kepada Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) diberikan oleh Menko PMK atas kontribusi ARSSI dalam mengembangkan sektor kesehatan di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy juga mengingatkan pentingnya data dan persoalan riil masyarakat bagi rumah sakit. Terutama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan.

Hal tersebut disampaikan ketika membuka acara seminar nasional dan Healthcare Expo ke – VIII yang diadakan oleh ARSSI. Acara ini membahas tentang perubahan kebijakan kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Seminar bertajuk “Kebijakan Transformasi Kesehatan sebagai Upaya Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan di Indonesia” itu berlangsung di hotel The Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta, pada hari Rabu (26/7).

Muhadjir juga mengatakan, ARSSI sebagai organisasi penting harus ikut andil dalam membuat undang-undang yang berkaitan dengan kesehatan.

Hal ini karena ARSSI tahu data dan masalah yang dialami oleh rumah sakit di seluruh Indonesia.

“ARSSI harus bisa memberikan saran-saran yang cocok dan dibutuhkan oleh daerah. Jangan hanya memikirkan satu sisi saja, jangan hanya fokus pada Jakarta atau Jawa. Harus memperhatikan semua daerah,” kata Muhadjir dilansir dari kemenkopmk.go.id (26/07/23).

Muhadjir mengatakan sering melihat layanan kesehatan dan rumah sakit yang kurang baik dengan tenaga medis dan fasilitasnya di daerah-daerah terpencil. Hal ini harus ditanggapi oleh ARSSI sebagai bagian dari upaya memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat di seluruh Indonesia.

Setelah membuka acara, Muhadjir melihat-lihat berbagai jenis pameran alat kesehatan yang diisi oleh sekitar 30 stand. Peserta berasal dari berbagai bidang seperti perbankan, asuransi kesehatan, rumah sakit, dan industri farmasi. Acara ini diketahui akan berjalan selama tiga hari dan dihadiri oleh lebih dari 170 orang. Baik dari pengurus rumah sakit, perawat sampai dokter anggota ARSSI dari berbagai rumah sakit di seluruh Indonesia.

 

Kolaborasi 11 Negara SEARN untuk Akses Obat dan Alat Kesehatan di Asia Tenggara

obat dan alat kesehatan
Penny K. Lukito, Kepala BPOM RI. Foto: Sindo News.

Akses obat dan alat kesehatan yang aman, berkualitas, dan terjangkau merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Akan tetapi masih terjadi perbedaan standar, regulasi, dan kebijakan antara negara-negara di Asia Tenggara. Hal ini menjadi hambatan dalam mencapai tujuan tersebut.

Untuk itu, 11 negara di kawasan ini telah membentuk sebuah jejaring kerja sama bernama SEARN (South East Asia Regulatory Network). Tujuannya untuk memperkuat sistem regulasi obat dan produk medis di Asia Tenggara.

Indonesia menjadi penyelenggara pertemuan jaringan regulator Asia Tenggara WHO (WHO-SEARN) Assembly. Kegiatan ini berlangsung dari Senin sampai Kamis, 24–27 Juli 20231. BPOM, yang terlibat aktif dalam forum SEARN bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes), memberikan dukungan penuh untuk pelaksanaan SEARN Assembly.

SEARN Assembly bertujuan untuk menghasilkan keputusan strategis dan tertinggi oleh jaringan regulator berdasarkan kesepakatan anggota SEARN. Salah satunya mengadopsi rancangan strategi kerja yang dibahas pada kelompok kerja dan kelompok pengarah.

Menjadi penyelenggara SEARN Assembly 2023 merupakan bentuk komitmen kesiapan Indonesia. Hal ini disampaikan pada rapat Kepala Otoritas Regulator Obat SEARN berlokasi di New Delhi pada 7-8 Juni 2022 lalu.

Kolaborasi untuk Mempermudah Akses Obat dan Alat Kesehatan

Terdapat beberapa hal penting yang dibicarakan pada pertemuan ini. Di antaranya membahas perlunya kerja sama antara otoritas regulator obat. Kolaborasi ini dilakukan untuk mengawasi kualitas obat, pengembangan dan penegakan standar. Juga mengontrol obat dan produk medis lainnya.

Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito, dalam pidatonya menyampaikan bahwa sesuai dengan tema tahun ini, kerja sama dan kolaborasi antara otoritas regulator obat negara anggota SEARN dapat mengatasi tantangan dalam hal pengawasan obat.

Upaya bersama SEARN dalam memperkuat sistem regulasi dan mendorong lanskap regulasi yang harmonis di kawasan ini akan memudahkan pergerakan produk obat lintas negara.

“Melalui SEARN, kita akan mampu memperkuat kerangka pengawasan obat melalui kerja sama, pertukaran informasi, serta penyesuaian peraturan dan standar obat. Sesuai dengan standar internasional dan prinsip good regulatory practice (GRP),” ujar Penny dilansir dari Sindo News (27/07/2023).

Penny juga menekankan bahwa tidak cukup hanya dengan menjamin ketersediaan dan keterjangkauan obat. Selain itu, yang juga harus menjadi prioritas adalah menjamin obat-obat tersebut digunakan dengan cerdas dan bertanggung jawab.

“Jadi bukan hanya menjamin obat yang aman dan bermutu. Tetapi juga penggunaan obat tersebut dengan metode yang benar, pada saat yang benar, dan untuk kepentingan yang benar,” lanjutnya.

 

Dua Inovasi Alat Kesehatan IPB University Tampil di Pameran Kemenkes RI

inovasi alat kesehatan dari IPB
Kegiatan EduHealth Fair 2023. Foto: IPB/Medcom.id.

Dua inovasi alat kesehatan dari IPB University, yaitu InventPro dan Kit ELISA Alzheimer, berhasil menarik perhatian pengunjung di pameran Medical Device Research Empowerment, EduHealth Fair 2023.

Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah. Kedua produk tersebut merupakan hasil riset dan inovasi dari Direktorat Riset dan Inovasi (DRI) IPB University yang bergerak di bidang kesehatan.

Sugeng Heri Suseno, Direktur Riset dan Inovasi IPB University, mengatakan bahwa keikutsertaan IPB University dalam acara ini adalah kesempatan yang sangat bagus. Terutama dalam mengembangkan penelitian di bidang kesehatan.

“Ini sangat sesuai dengan rencana pembentukan Fakultas Kedokteran IPB University,” ujar Sugeng dalam siaran pers, Kamis, 27 Juli 2023.

Dua Buah Inovasi Alat Kesehatan IPB University, InventPro dan Kit ELISA

Sedikitnya ada dua buah alat kesehatan (Alkes) dari IPB yang dipamerkan pada EduHealth Fair 2023. Kedua alkes tersebut yaitu InventPro dan Kit ELISA.

Dr drh Joko Pamungkas menciptakan inovasi InventPro. Sedangkan, Dr drh Huda S Darusman menghasilkan inovasi Kit ELISA Alzheimer. Keduanya adalah dosen IPB University dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB).

Dante Saksono Harbuwono, Wakil Menteri Kesehatan, menyoroti perlunya hilirisasi penelitian.

“Perlu dibuat pedoman hilirisasi penelitian dan peta jalannya demi meningkatkan hilirisasi produk alat kesehatan,” kata Dante.

Dante menyatakan Kemenkes RI harus membentuk ekosistem riset dan pengembangan terintegrasi. Mulai dari akademisi, swasta, pemerintah, komunitas, dan media (ABGCM) untuk meningkatkan akses, kemandirian, dan mutu alat kesehatan.

Penelitian dan pengembangan alat kesehatan bisa difokuskan pada riset yang mendukung kemandirian alat kesehatan, salah satunya melalui jaringan sentra riset alat kesehatan.

Acara dihadiri 38 politeknik kesehatan dari seluruh Indonesia. Turut pula diundang dari perguruan tinggi lain. Seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh November, Institut Teknologi Bandung, Universitas Diponegoro, Universitas Hasanuddin, Universitas Padjadjaran, Universitas Brawijaya, Universitas Sebelas Maret dan Swiss German University.

Acara juga dihadiri Direktur Fasilitasi Riset, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Keuangan, Wisnu Sardjono Soenarso.

 

Thoracic Drainage Pump: Alat Bantu Pernapasan untuk Pasien

thoracic drainage pump
Ilustrasi alat sistem drainase dada. Foto: Karya Pratama.

Apa itu Thoracic Drainage Pump? Simak penjelasannya di artikel ini.

Paru-paru adalah organ vital yang berfungsi untuk menukar oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat mengganggu fungsi paru-paru, seperti pneumonia, trauma, kanker, atau operasi.

Akibatnya, cairan dapat menumpuk di rongga dada dan menghambat pernapasan. Untuk mengatasi masalah ini, dokter dapat menggunakan alat bantu pernapasan yang disebut Thoracic Drainage Pump.

Definisi Thoracic Drainage Pump

thoracic drainage pump
Ilustrasi alat sistem drainase dada. Foto: Karya Pratama.

Dilansir dari berbagai sumber, thoracic drainage pump adalah alat bantu pernapasan.  Digunakan untuk mengeluarkan udara, darah, atau cairan lain yang tidak diinginkan dari rongga dada atau pleura.

Rongga dada adalah ruang antara lapisan parietal dan visceral pleura, yang juga dikenal sebagai rongga pleura. Pasien mungkin memerlukan sistem drainase dada setiap kali tekanan negatif di rongga pleura terganggu, mengakibatkan gangguan pernapasan.

Tekanan negatif terganggu terjadi ketika udara, atau cairan dan udara, masuk ke rongga pleura. Kemudian memisahkan pleura visceral dari pleura parietal, mencegah paru-paru mengempis dan terkompresi pada akhir ekspirasi.

Sejarah

thoracic drainage pump
Ilustrasi drainage canister. Foto: Wikipedia.

Dilansir dari artikel dengan judul A History of Thoracic Drainage: From Ancient Greeks to Wound Sucking Drummers to Digital Monitoring, dapat diketahui sejarah tentang alat bantu napas ini.

Sejarah thoracic drainage pump dapat ditelusuri kembali ke abad ke-5 SM, ketika Hippocrates, seorang dokter Yunani kuno, mencoba mengobati empiema (nanah di rongga pleura). Ia membuat sayatan di antara tulang rusuk dan memasukkan katup satu arah untuk mengeluarkan nanah.

Dalam teks-teks Hippocrates, “empiema” bisa terjadi di bagian tubuh mana saja dan tidak dibedakan dari bisul. Walaupun begitu, “empiema” yang terletak di dada paling sering disebut. Pengobatan konservatif dengan obat-obatan yang terbuat dari bahan tumbuhan dan latihan fisioterapi dicoba terlebih dahulu. Jika pasien tidak membaik, evakuasi terbuka dari empiema akan dilakukan.

Halaman berikut: Berbagai sistem thoracic drainage pump

Kemenkes RI dan April Group Kolaborasi Berikan 800 Alat Kesehatan untuk Puskesmas

april group
Serah terima alkes untuk tiga puskesmas di Kab. Riau. Foto: Antara Riau.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan April Group, salah satu perusahaan kertas dan pulp terkemuka di Indonesia, melakukan kolaborasi. Bentuk kerja sama tersebut yaitu memberikan 800 alat kesehatan kepada puskesmas di berbagai daerah.

Perusahaan tersebut memberikan 800 alat kesehatan dini kepada 30 puskesmas yang berada di tiga kabupaten yang dekat dengan wilayah operasional perusahaan. Tiga wilayah tersebut antara lain Pelalawan, Siak dan Kuantan Singingi.

Alat kesehatan yang diberikan bermacam-macam mencapai 21 jenis. Mulai dari alat USG 2D, EKG, doppler, infant warmer, antropometri, dan lain-lain. Kegiatan ini adalah bentuk kerjasama antara perusahaan pulp ini dengan Kementerian Kesehatan RI.

Kerjasama ini diwujudkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, di Puskesmas Pangkalan Kerinci II Berkilau, Kabupaten Pelalawan, Selasa.

Acara penandatanganan itu dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Riau Syamsuar dan perwakilan pemerintah dari tiga kabupaten, serta manajemen APRIL Group.

April Group Juga Berikan Dukungan Pelatihan Alkes

APRIL Group juga bekerja sama dengan pemerintah dan pihak lain yang terlibat untuk memberi bantuan pelatihan penggunaan alat bagi tenaga kesehatan.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat, sekaligus berperan dalam mengurangi stunting,” kata Direktur Utama RAPP, Sihol Aritonang dilansir dari Antara (25/07/2023). Menurutnya, fasilitas masyarakat yang berkualitas akan menjadi landasan pertumbuhan masyarakat yang baik pula.

Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan standar pelayanan minimal (SPM) kesehatan untuk masyarakat. Terutama kesehatan ibu hamil dan anak balita, remaja, usia produktif dan lansia.

Diharapkan ke depan proses rujukan dan deteksi dini akan meningkat pada pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan siklus hidup.

“Dengan mendukung transformasi pelayanan kesehatan di puskesmas, kami berharap dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. Terutama dalam hal deteksi dini penyakit dan rujukan cepat bagi ibu hamil dan anak balita agar dapat mengurangi stunting,” tambahnya.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi upaya APRIL dan berpesan agar terus memberikan alat kesehatan untuk kepentingan masyarakat.

“Melalui upaya ini, kami berharap dapat memperkuat aksesibilitas fasilitas kesehatan di tingkat pelayanan kesehatan primer, terutama di Riau,” ujar Budi.