spot_img

BSN Kolaborasi dengan Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan untuk Pengembangan Alat Kesehatan di Indonesia

pengembangan alat kesehatan indonesia
Lucia Rizka Andalucia selaku Dirjen Kefarmasian dan Alkes - Kemenkes dan Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN, Hendro Kusumo. Foto: bsn.go.id.

Pengembangan alat kesehatan di Indonesia sangat penting untuk terus menerus dilakukan. Badan Standardisasi Nasional (BSN) menggelar audiensi dengan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Dirjen Kefarmasian dan Alkes) pada tanggal 14 Desember 2023.

Audiensi ini bertujuan untuk membahas kerjasama dan sinergi antara kedua lembaga dalam mendukung pengembangan mutu alat kesehatan di Indonesia.

Hendro Kusumo, Deputi bidang Pengembangan Standar BSN, melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan – Kementerian Kesehatan, Lucia Rizka Andalucia.

Audiensi ini dilaksanakan dengan tujuan utama untuk mengumpulkan umpan balik dan masukan yang dapat berkontribusi pada peningkatan proses pengembangan SNI serta mendorong penerapan SNI, khususnya yang berkaitan dengan alat kesehatan. Hendro Kusumo dalam pertemuan tersebut menyampaikan peran penting standardisasi dan penilaian kesesuaian, terutama di sektor alat kesehatan, sebagai bagian dari upaya mendukung perkuatan proses izin edar produk alat kesehatan.

Selama pertemuan, dilakukan diskusi mendalam mengenai isu-isu krusial seputar alat kesehatan. Fokus utamanya terletak pada perlindungan masyarakat pengguna dan penjaminan mutu produk yang beredar di Indonesia. Hendro Kusumo menekankan bahwa dalam proses pengembangan SNI, BSN selalu melibatkan Kementerian/Lembaga terkait.

Proses ini mencakup penyusunan konsep Rancangan SNI, perumusan, hingga pengambilan kesepakatan secara konsensus terhadap suatu SNI.

Kolaborasi Demi Pengembangan Alat Kesehatan Indonesia

Setali tiga uang, Rizka menyetujui pernyataan Hendro. Kementerian/Lembaga perlu berintegrasi dalam menjalankan tugasnya, termasuk dalam penetapan standar alat kesehatan. Menurutnya, tujuan utama dari integrasi ini adalah untuk kepentingan masyarakat dan industri alat kesehatan.

Standar tersebut menjadi referensi utama bagi industri dalam pengembangan dan pembuatan alat kesehatan di Indonesia, terlebih bagi alat kesehatan yang menggunakan teknologi canggih dan memiliki risiko tinggi.

Rizka juga menyoroti kekhawatirannya terkait standar untuk alat kesehatan yang mengandalkan teknologi canggih dan memiliki risiko tinggi. Saat ini, Kementerian Kesehatan tengah berfokus pada penanganan 14 penyakit yang membutuhkan dukungan standar. Termasuk penggunaan USG 2 dimensi dan alat antropometri untuk mengatasi stunting.

Selain itu, dalam pertemuan ini, dibahas pula mengenai peluang partisipasi pemangku Kesehatan Indonesia dalam organisasi pengembang standar internasional.

BSN saat ini mewakili Indonesia dalam Forum Organisasi Internasional Pengembang Standar, termasuk International Organization for Standardization (ISO), International Electrotechnical Commission (IEC), dan Codex Alimentarius Commission (CAC).

Rizka menyambut baik peluang ini dan menegaskan komitmennya bahwa Kementerian Kesehatan akan berpartisipasi lebih aktif. Terutama karena sebagai anggota yang berkontribusi dalam beberapa Technical Committee organisasi pengembang standar internasional yang terkait dengan alat kesehatan.

Menurutnya, partisipasi aktif pada organisasi standar internasional akan membawa banyak manfaat. Contohnya seperti mendapatkan informasi lebih cepat tentang standar baru dan memperjuangkan kepentingan nasional jika diperlukan.

 

Klinik Pintar, Jaringan Klinik Digital Pertama di Indonesia

jaringan klinik digital
Foto: e27.

Di era digital saat ini, banyak sektor yang mengalami transformasi berkat kemajuan teknologi. Salah satunya adalah sektor kesehatan, yang menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat. Klinik Pintar, jaringan klinik digital pertama di Indonesia, merupakan salah satu pelopor dalam mengadopsi teknologi untuk meningkatkan layanan kesehatan primer di tanah air.

Didirikan oleh pengusaha ulung Harya Bimo pada tahun 2018, Klinik Pintar memanfaatkan teknologi untuk menyatukan klinik-klinik ke dalam sebuah ekosistem kesehatan menyeluruh. Jaringan klinik digital ini menawarkan berbagai macam layanan kesehatan.

Berbagai layanan itu mulai dari konsultasi dokter, perawatan, obat-obatan, tes laboratorium, dan vaksinasi untuk segala usia. Layanan-layanan ini dapat diakses melalui kunjungan langsung, klinik virtual melalui telekonsultasi, dan layanan rumah.

Jaringan Klinik Digital yang Terhubung dengan Aplikasi SatuSehat

Platform perangkat lunaknya, Aplikasi Klinik Pintar (AKP), terhubung dengan Kementerian Kesehatan Indonesia (SatuSehat), program Jaminan Kesehatan Nasional (PCare BPJS), dan jaringan asuransi swasta.

Sampai dengan November 2023, Klinik Pintar mengoperasikan 22 klinik berbasis teknologi di Jabodetabek. Klinik Pintar juga telah menyediakan perangkat lunak manajemen klinik, akreditasi, dan pelatihan untuk lebih dari 1.500 klinik pihak ketiga di seluruh Indonesia.

Perusahaan ini berencana untuk mengembangkan bisnisnya ke bidang perawatan korporat. Mereka telah meluncurkan lebih dari selusin klinik. Klinik Pintar juga sedang dalam tahap meluncurkan klinik spesialis neurologi kedua di Jabodetabek.

Klinik Pintar mengklaim bahwa teknologinya digunakan oleh lebih dari lima persen dari semua klinik di Indonesia. Angka tersebut mencerminkan peningkatan ukuran jaringan lebih dari tiga kali lipat sejak awal tahun 2023.

Indonesia memiliki pasar kesehatan tahunan sebesar US$68 miliar untuk 280 juta penduduk. Akan tetapi jika dibandingkan antara rasio dokter per 1.000 penduduk hanya 0,5, dibandingkan dengan 2,5 di Singapura.

Klinik Pintar menjawab kebutuhan ini dengan memanfaatkan teknologi kesehatan digital untuk meningkatkan keterjangkauan dan hasil medis.

Klinik Pintar Mendapatkan Pendanaan Seri A

Sementara itu Klinik Pintar telah mendapatkan pednanaan Seri A dan Seri A1. Dana yang didapatkan direncanakan untuk memperluas ekspansi dan pengembangan produk baru yang akan dirilis tahun 2024 mendatang.

Klinik Pintar adalah startup healthtech yang mendapatkan dua putaran pendanaan seri A pada tahun 2023. Pendanaan seri A sebesar US$4,15 juta dipimpin oleh Golden Gate Ventures dan PT Bundamedik Tbk.

Dana yang ada akan digunakan untuk mengembangkan produk baru, mengekspansi jaringan klinik dan layanan, serta memasuki segmen perawatan korporat. Pendanaan seri A1 sebesar US$5 juta dipimpin oleh Altara Ventures.

Nominal jutaan dolar tersebut digunakan untuk meningkatkan skala operasi, memperluas jangkauan jaringan dan penawaran produk, serta mengintegrasikan solusi yang dapat mendukung keputusan klinis.

Klinik Pintar memiliki misi untuk menyediakan solusi kesehatan digital untuk klinik-klinik di Indonesia. Kemudian ke depan harapannya mampu mengatasi masalah keterbatasan akses dan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.

Dinkes DKI: Kasus Covid-19 di Jakarta Turun, Okupansi Tempat Tidur RS Menurun

covid-19 di jakarta

Ngabila Salama, selaku Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan kasus Covid-19 di Jakarta turun. Kasus yang terjadi di wilayah DKI Jakarta terkendali.

Ngabila menyatakan, okupansi tempat tidur di rumah sakit di lima kawasan Jakarta hanya mencapai lima persen.

“Situasi (kasus Covid-19) di Jakarta masih bisa dikendalikan. Penggunaan tempat tidur di rumah sakit sekitar lima persen dari total yang tersedia. Setara dengan sekitar 50-60 pasien yang sedang dirawat inap di rumah sakit,” kata Ngabila dilansir dari Kompas.com, Senin (18/12/2023).

Ngabila menyebutkan, kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta pada minggu lalu sekitar 200 kasus per hari. Namun, ia tidak menyampaikan jumlah kasus secara keseluruhan.

Covid-19 di Jakarta Didominasi OTG

Ngabila menjelaskan, hampir sekitar 90 persen dari total kasus positif Covid-19 itu adalah Orang Tanpa Gejala (OTG).

“Kisaran 90 persen dari kasus positif yang terjadi merupakan Orang Tanpa Gejala. Apabila ada gejala hanya ringan. Mereka melakukan isolasi mandiri 3 – 5 hari di rumah. Pada akhirnya mereka pulih kembali,” ujar Ngabila.

Ngabila menghimbau warga DKI Jakarta untuk menyelesaikan dosis vaksin agar dapat mengurangi kemungkinan penyebaran Covid-19.

“Segera penuhi dosis vaksin Covid-19 satu sampai lima untuk usia 18 tahun ke atas. Manfaatkan selama gratis, apalagi vaksinnya banyak. Di Jakarta tersedia 16 .000 dosis,” tutur Ngabila.

Menurut data Dinkes DKI, kenaikan kasus terjadi sejak November 2023. Diketahui ada peningkatan 80 kasus Covid-19 pada periode 27 November 2023 hingga 3 Desember 2023. Sedangkan pada periode 4-10 Desember 2023, ada 271 terdeteksi di Jakarta. Dua dari pasien Covid-19 itu tutup usia. Sementara itu periode 11-13 Desember 2023, ada 315 kasus baru teridentifikasi di DKI.

 

RSUD Tigaraksa Beroperasi, Bupati Tangerang Siap Kembangkan Fasilitas dan Layanan

rsud tigaraksa
Peresmian RSUD Tigaraksa oleh Bupati Tangerang, Ahmed Zaki. Foto: Detik News.

Pada hari Senin (18/12), RSUD Tigaraksa di Kabupaten Tangerang mulai beroperasi secara resmi. Saat ini, Kabupaten Tangerang memiliki 4 RSUD, yaitu RSUD Tangerang, RSUD Pakuhaji, RSUD Balaraja, dan RSUD Tigaraksa.

Bupati Tangerang untuk periode 2013-2023, Ahmed Zaki, turut hadir dalam acara tersebut. Pada kesempatan itu ia menyampaikan rasa terima kasihnya atas peresmian RSUD Tigaraksa. Ia mengatakan bahwa kehadiran fasilitas kesehatan ini akan melengkapi rumah sakit dan layanan kesehatan yang sudah ada di Tangerang.

“Syukur alhamdulilah, hari ini kita bisa bertemu dalam rangka peresmian Rumah Sakit yang kita tunggu-tunggu bersama,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (18/12/2023) dilansir dari Detik (19/12/2023).

RSUD Tigaraksa Merupakan Rumah Sakit Tipe C

RSUD Tigaraksa akan melengkapi fasilitas kesehatan yang sudah ada di Tangerang, terutama di wilayah Kecamatan Tigaraksa dan 7 kecamatan lain di sekitarnya. Kecamatan itu antara lain Kecamatan Solear, Cisoka, Cikupa, Panongan, Curug Jambe, dan Legok.

Ia mengatakan bahwa pembangunan RSUD ini merupakan bagian dari RPJMD Tangerang 2018-2023. Salah satu tujuannya yaitu untuk memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan di daerah tersebut.

RSUD Tigaraksa adalah rumah sakit tipe C. Memiliki 117 tempat tidur rawat inap. Terdiri dari 76 tempat tidur kelas tiga, 12 tempat tidur kelas satu, 6 tempat tidur VIP, 2 tempat tidur VVIP, dan 16 tempat tidur insentif (ICU, ICCU, HCU, PICCU, NICU). Kemudian dilengkapi juga dengan 2 ruang perinatology dan 3 ruang perawatan ibu dan anak.

Rumah sakit ini juga dilengkapi dengan 21 tempat tidur layanan IGD dan 78 orang tenaga kesehatan yang akan terus ditambah. RSUD ini melayani berbagai bidang kesehatan. Sebut saja penyakit dalam, kebidanan dan penyakit kandungan, bedah, orthopedi, urology, anestesi, kesehatan jiwa dan patologi klinik.

Diharapkan Mampu Membantu Sektor Pelayanan Kesehatan Masyarakat

“Syukur alhamdulillah, hari ini kita bisa menyaksikan bangunan, fasilitas, sarana prasarana pendukung dan penunjang layanan medisnya yang sangat luar biasa,” ujar Bang Zaki.

Ia juga mengapresiasi jajaran Pemerintah Kabupaten Tangerang yang selalu berkomitmen membangun sektor kesehatan masyarakat. Ia berharap rumah sakit ini bisa bermanfaat bagi masyarakat.

“Harapan saya kepada RSUD Tigaraksa meski butuh waktu, yakni bisa terus dikembangkan dan melayani masyarakat dengan berbagai fasilitasnya,” tuturnya.

 

Rumah Sakit InMedika Sidakarya, Faskes dengan Standar Pelayanan Tinggi

rumah sakit inmedika sidakarya
Groundbreaking RS di Denpasar Selatan. Foto: Radar Bali.

Rumah Sakit InMedika Sidakarya adalah sebuah fasilitas kesehatan (faskes) yang dibangun dengan kualitas pelayanan dibuat setara perbankan atau industri hospitality. Hal ini membuat pelayanan yang diberikan faskes ini jauh dari kata seram atau kaku.

Rumah Sakit (RS) yang dibangun oleh PT Intaran 16 Gemilang ini telah melakukan groundbreaking pada Sabtu (16/12/2023). Faskes tersebut berlokasi di Jl. Danau Tempe, No. 99, Sidakarya, Denpasar Selatan, Bali.

Dalam acara groundbreaking, hadir berbagai pihak. Mulai dari Camat Denpasar Selatan I Made Sumarsana, Direktur Utama, Komisaris Utama, Pemegang Saham, dan para dokter pemegang saham.

Direktur Utama Alvi Yusnadi menyatakan, rumah sakit ini dibangun karena kesehatan merupakan faktor yang sangat penting. Karena dengan kesehatan, manusia-manusia berkualitas akan tercipta.

Rumah sakit berjenis D ini akan menyediakan fasilitas yang lengkap untuk wilayah Denpasar Selatan, Denpasar dan Bali.

“Sudah tentu kehadiran RS ini juga berdampak pada lapangan kerja dan perekonomian bagi masyarakat di sekitar Denpasar Selatan,” kata Alvi dilansir dari Radar Bali (17/12/2023).

Kolaborasi Rumah Sakit InMedika Sidakarya dengan Faskes Lainnya

Sementara itu di kawasan Denpasar Selatan sendiri sudah berdiri Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM). Kemudian daerah tersebut juga sedang dilakukan proses pembangunan RS Internasional di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). RS InMedika Sidakarya akan melakukan kolaborasi dan membangun sinergi bersama faskes yang sudah ada sebelumnya.

Termasuk pula sinergi dengan BPJS sesuai dengan tingkatan yang perlu diikuti oleh mereka yang menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan.

“Dunia kesehatan itu tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus berkolaborasi dan bersinergi. Apalagi ada market-market tertentu dari masyarakat yang berbeda pasarnya,” katanya.

Rumah sakit ini dibangun dengan investasi sekitar Rp 130 miliar di lahan seluas 58 are dengan bangunan empat lantai. Bagi pasien akan disediakan 60 – 70 tempat tidur. Lengkap dengan 12 poliklinik dari dokter-dokter berkualitas. Kelas kamar yang ada nantinya dibagi menjadi VIP, Kelas I, dan Kelas Utama.

Membangun RS dengan Service Excellence

Sementara itu Alvi melanjutkan pihaknya ingin membangun RS dengan pelayanan maksimal kepada pelanggan (service excellence).

“Kami ingin menyambut mereka dengan ramah seperti service di hotel atau perbankan sehingga masyarakat tidak perlu merasa takut ketika datang ke RS. Dimulai dari security dan seterusnya. Dilengkapi dokter spesialis dan fasilitas yang terbaik untuk masyarakat sekitar Denpasar Selatan,” ujarnya.

Camat Denpasar Selatan Made Sumarsana merasa sangat beruntung ada pembangunan fasilitas kesehatan di wilayah Denpasar Selatan (Densel). Karena di wilayah Densel sangat kekurangan faskes. Ia mengatakan, setiap hari puskesmas, penuh sehingga tidak bisa melayani masyarakat dengan optimal.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada investor dan direksi RS InMedika Sidakarya. Atas investasi di Densel khususnya, dan Denpasar pada umumnya. Karena wilayah ini sangat membutuhkan fasilitas kesehatan khusus menengah ke bawah. Ditambah puskesmas yang ada hampir setiap hari penuh. Semoga ini bisa membantu semua berjalan dengan baik sesuai harapan pemerintah,” paparnya.

Sementara itu, Komisaris Utama Anak Agung Putra Subamia menyampaikan bisnis kesehatan sangat prospektif. Ia memiliki harapan agar RS ini tidak hanya ada di Sidakarya tapi juga di wilayah lainnya. RS InMedika akan melayani semua lapisan masyarakat baik menengah ke bawah sampai ke atas tanpa membeda-bedakan.

Dikatakan rumah sakit tidak akan meninggalkan misi sosialnya dan untuk pelayanan masyarakat.

“Kesejahteraan dan pelayanan bagi masyarakat harus menjadi pokok pikiran utama,” tutur Agung Subamia.

 

Pencegahan Stunting, Kemenkes Akan Kirim Alkes ke Posyandu di Seluruh Indonesia pada 2024

pencegahan stunting
Ilustrasi kegiatan di Posyandu. Foto: Flickr.

Pencegahan stunting terus diupayakan di Indonesia. Salah satunya melalui penyaluran alat kesehatan (alkes) ke berbagai Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Langkah ini rencananya akan dilakukan memasuki tahun 2024 mendatang.

Siti Nadia Tarmizi selaku Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes mengatakan ini merupakan upaya yang dilakukan untuk pencegahan stunting.

“Kemenkes menyiapkan dan menyalurkan alkes ke berbagai posyandu demi mencegah stunting,” kata Nadia, dilansir dari Kontan (15/12/2023).

Pembahasan anggaran untuk pengadaan alat kesehatan sedang dilakukan bersama dengan Kementerian/Lembaga yang terkait.

Nadia mengatakan skema pengadaan alkes akan diadakan lelang sesuai dengan Peraturan Presiden No 12 Tahun 2021. Perpres ini merupakan perubahan dari peraturan presiden No 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah.

“Proses pengadaan termasuk anggarannya masih berlangsung. Alkes ini akan menambah sarana dan prasarana yang belum memenuhi standar,” ujar Nadia.

Upaya Pencegahan Stunting yang Dilakukan Pemerintah

Selain menyalurkan alkes ke posyandu di Indonesia, pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya lainnya untuk mencegah stunting.

Upaya-upaya tersebut meliputi pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri dan ibu hamil, pendorongan pemberian ASI eksklusif bagi bayi, dan pemantauan tumbuh kembang balita.

Kemudian dilakukan pula upaya vaksinasi lengkap anak, peningkatan sanitasi berbasis lingkungan, dan penguatan kebijakan pemenuhan kebutuhan gizi dan pangan masyarakat.

Upaya-upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Dengan begitu anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Pemerintah berharap dapat menurunkan angka stunting di Indonesia, yang masih tergolong tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain.

Menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022.

Stunting adalah kondisi kegagalan pertumbuhan akibat kurangnya nutrisi pada anak. Apabila dibiarkan dapat berdampak pada kesehatan, pendidikan, dan produktivitas mereka di masa depan. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan angka stunting menjadi 14% pada tahun 2024.

 

Sistem Layanan Digital Kesehatan di RS Abdul Moeloek Lampung, Terobosan Baru di Bidang Kesehatan

layanan digital kesehatan
Dr Lukman Putra, Direktur RS Abdul Moeloek, Lampung. Foto: Antara.

Sistem layanan digital kesehatan dikembangkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) di Lampung. Inovasi ini merupakan langkah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat Lampung dan sekitarnya.

Direktur RSUDAM Lampung dr Lukman Pura mengatakan bahwa rumah sakit umum daerah terus berupaya memperbaiki layanan kesehatan untuk masyarakat.

“Sekarang sedang berproses agar kegiatan di rumah sakit tidak lagi menggunakan kertas (paperless hospital),” kata dr. Lukman seperti dilansir dari Antara (13/12/2023) di Bandar Lampung. Ia menyampaikan bahwa dengan adanya sistem layanan digital di rumah sakit, pelayanan kesehatan untuk masyarakat akan menjadi lebih efektif dan efisien.

“Sistem digital menghubungkan rumah sakit daerah. Baik dari tingkat provinsi sampai kabupaten. Selain itu, penggunaan kertas juga berkurang. Pasien cukup mendaftar secara digital. Cara ini lebih mudah, tepat, dan cepat,” ujarnya.

Transformasi ke Sistem Layanan Digital Kesehatan

Lukman menguraikan bahwa transformasi digital pada pelayanan kesehatan di rumah sakit umum daerah ini juga akan memudahkan tenaga medis dan pasien. Kemudahan tersebut dapat terjadi dalam melakukan pendaftaran, pencatatan medis, pemeriksaan laboratorium, sampai pengobatan medis.

“Dengan adanya perbaikan pada berbagai layanan kesehatan di rumah sakit daerah, diharapkan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan tidak perlu lagi ke luar negeri. Cukup di Lampung saja. Inovasi ini juga menunjukkan bahwa negara hadir untuk masyarakat dalam menjamin kesehatan mereka,” katanya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai anggota BPJS agar lebih mudah saat membutuhkan pelayanan kesehatan.

“Kami ingin mengajak masyarakat untuk mendaftar sebagai anggota BPJS, apalagi ketika RS sudah menggunakan sistem digital. Karena ketika mereka sudah tercatat di BPJS akan mempermudah mendapatkan layanan kesehatan dan juga sangat membantu rumah sakit,” katanya.

 

Unair Surabaya Dapat Hibah Alkes Modern dari Kemendikbudristek, Ini Manfaatnya

hibah alkes modern
Sepeda statis fisioterapi dari Unair. Foto: detikJatim.

Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mendapatkan hibah alkes modern dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Hibah tersebut membantu kebutuhan perlengkapan teaching factory pertama yang ada di Surabaya untuk pelatihan.

Menurut Agus Nugroho, Tim Ahli Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, survei yang dilakukan menunjukkan bahwa masih ada kekurangan tenaga kerja yang memiliki keterampilan. Oleh karena itu, pihaknya memberikan bantuan

“Dengan teaching factory, perguruan tinggi vokasi tidak hanya mengajarkan keterampilan, tetapi juga tiga hal lain, yaitu mengoperasikan alat, mencari solusi, terakhir bagaimana membuat produk. Mereka akan siap kerja dan terampil” ujar Agus dilansir dari detikJatim (13/12/2023).

Agus menambahkan, teaching factory merupakan standar yang harus dimiliki oleh setiap perguruan tinggi vokasi untuk melatih keterampilan mahasiswanya. Jenisnya dapat disesuaikan dengan karakteristik masing-masing perguruan tinggi vokasi.

“Semua lembaga pendidikan vokasi punya ciri khasnya sendiri. Ada yang bergerak di bidang kesehatan, engineering, dan lain-lain. Dengan adanya program pemerintah sejak 2020 dan diperkuat dua tahun terakhir, pendidikan vokasi harus menggunakan teaching factory atau teaching industry sebagai cara untuk melatih keterampilan,” paparnya.

Hibah Alkes Modern untuk Memfasilitasi Teaching Factory

Di sisi lain, Rektor Unair Prof Mohammad Nasih menyatakan, teaching factory ini merupakan fasilitas pembelajaran bagi mahasiswa. Di dalamnya juga dilengkapi dengan ahli dan profesor yang siap melayani masyarakat.

“Kami melayani masyarakat di bidang-bidang yang berkaitan dengan kesehatan dan kebugaran. Dengan begitu kami dapat mendukung agar sumber daya manusia kita sehat, berkualitas, dan produktif. Kami adalah yang pertama di Surabaya,” tutur Nasih.

Menurut Prof Anwar Ma’ruf, Dekan Fakultas Vokasi Unair, teaching factory ini dikelola oleh tiga program studi. Fasilitas ini merupakan tempat bagi mahasiswa untuk mempelajari metode pembelajaran berorientasi pada produksi atau layanan.

“Ketiga prodi tersebut adalah Teknologi Radiologi Pencitraan, Fisioterapi, dan Teknologi Lab Medis. Semuanya berada di bidang kesehatan,” katanya.

Lab klinik teaching factory Vokasi Unair memiliki berbagai alat kesehatan modern. Di antaranya adalah Ultrasonografi (USG), sepeda statis untuk fisioterapi, pengukur keseimbangan tubuh, dan banyak lagi.

 

Siemens Healthineers dan Tokushukai Medical Corporation Perkuat Layanan Kesehatan di Indonesia

layanan kesehatan di Indonesia
Kolaborasi dan penandatanganan nota kesepahaman RS Harapan Kita dan Tokushukai Medical Corporation. Foto: Antara.

Baru-baru ini terjadi kolaborasi strategis untuk memperkuat layanan kesehatan di Indonesia. Pihak yang terlibat antara lain Siemens Healthineers dan Tokushukai Medical Corporation (TMC).

Dalam kolaborasi ini terjadi pertukaran pengetahuan, peningkatan keterampilan, dan inovasi teknologi di bidang layanan kesehatan.

Penandatanganan perjanjian kerja sama melibatkan Siemens Healthineers dan Kementerian Kesehatan. Kemudian empat rumah sakit yang turut menjalin kerja sama adalah RS Kanker Dharmais, RSPON Prof. Dr.dr Mahar Mardjono, RSUP Dr. Hasan Sadikin, dan RS Kardiovaskular Nasional Harapan Kita.

Kolaborasi ini dipandang sebagai momen penting dalam meredefinisi solusi layanan kesehatan, dengan fokus pada penyediaan solusi yang tepat, personal, dan efektif untuk masyarakat Indonesia.

Memperkuat Layanan Kesehatan di Indonesia dengan Meningkatkan Pengetahuan dan Alat Kesehatan

Alfred Fahringer, Pimpinan Siemens Healthineers Indonesia, menyatakan bahwa kolaborasi ini bertujuan memberdayakan para profesional layanan kesehatan dengan pengetahuan dan alat yang mereka butuhkan.

“Kolaborasi ini untuk meningkatkan alat dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh mereka sehingga akan meningkatkan pelayanan kesehatan dan kesembuhan pasien,” kata Alfred dilansir dari Antara (12/12/2023).

Kolaborasi tersebut direncanakan berlangsung selama tiga tahun, dengan fokus pada tiga bidang utama penelitian dan keterampilan di masing-masing rumah sakit mitra.

Salah satu aspek penting dari kolaborasi ini adalah praktik theranostics dalam Kedokteran Nuklir. Bersama RS Pusat Kanker Dharmais dan RSUP Dr. Hasan Sadikin, Siemens Healthineers berusaha mengembangkan kemitraan pendidikan dan pusat penelitian theranostics.

Ini tidak hanya akan meningkatkan kemampuan alat medis, tetapi juga akan fokus pada peningkatan kapasitas dan pertukaran pengetahuan untuk mendukung pertumbuhan Kedokteran Nuklir di Indonesia.

Pengembangan Pelayanan Kardiovaskular dan Stroke

Sementara itu kolaborasi Siemens Healthineers dengan RS Pusat Kardiovaskular Nasional Harapan Kita difokuskan pada konsep Digital Twin.

Siemens Healthineers berusaha membuat replika pasien untuk deteksi dini, perencanaan perawatan yang dipersonalisasikan, prediksi risiko, dan simulasi skenario. Melibatkan pendekatan multidisiplin dari ahli klinis dan teknis untuk memahami penyakit kardiovaskular secara spesifik di Indonesia.

Selain itu, Siemens Healthineers akan berkolaborasi dengan RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono untuk mengembangkan Mobile Stroke Unit. Unit ini, dilengkapi dengan CT diagnostik, akan memberikan perawatan stroke pra-rumah sakit.

One Stop Stroke Solution (OSSS) juga akan dibangun untuk memastikan pengobatan yang cepat dan efektif bagi pasien stroke.

Kolaborasi RS Harapan Kita dengan Tokushukai Medical Corporation (TMC)

Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) Jakarta juga menjalin kerja sama dengan Tokushukai Medical Corporation (TMC). Mereka sepakat untuk mengembangkan gedung baru senilai 10 miliar yen atau setara dengan Rp1 triliun.

Gedung dengan nama Harapan Kita-Tokushukai Cardiovascular Center Building, akan memiliki 24 lantai dan menyediakan layanan kesehatan kardiovaskular yang mutakhir.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, bantuan senilai Rp1 triliun dari Tokushukai Medical Corporation ini akan digunakan untuk pengembangan RSJPDHK.

Hubungan antara RSJPDHK dan Tokushukai Medical Corporation telah berlangsung sejak 2004 dan terus berkembang. Selain pembangunan gedung baru, kerja sama mencakup peningkatan layanan kardiovaskular, termasuk pelatihan tenaga kesehatan dan pertukaran tenaga ahli dokter.

Dengan kolaborasi ini, diharapkan bahwa pelayanan kesehatan kardiovaskular di Indonesia akan semakin maju. Kolaborasi ini juga akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan meningkatkan standar keseluruhan praktisi kesehatan di Indonesia.

 

Kemajuan Signifikan dalam Pengembangan Terapi Sel Punca di Indonesia

terapi sel punca
Ilustrasi sel. Foto: Public domain.

Kemajuan dalam bidang terapi sel punca di Indonesia semakin memiliki masa depan cerah. Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan menggali potensi terapi regeneratif, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) melalui anak usahanya, PT Prodia StemCell Indonesia (ProSTEM), baru-baru ini menghadirkan inovasi penting.

Inovasi tersebut terwujud dalam laboratorium penelitian, pengolahan, dan penyimpanan sel punca. Fasilitas tersebut berada di dalam gedung Advanced Cell Therapy-Production Laboratory (ACT-PLab) Tahap I.

Cynthia Retna Sartika, Direktur ProSTEM, menekankan peran penting laboratorium ini dalam terapi regeneratif. Terapi ini diharapkan dapat mengatasi penyakit-penyakit yang sulit diobati secara konvensional.

Uji klinik yang telah dilakukan, seperti pada kasus kelainan retina mata, menunjukkan potensi besar terapi sel punca dalam mengatasi kelainan genetik. Sesuatu yang sebelumnya dianggap sulit disembuhkan. Hasil positif dari uji klinik tersebut memberikan harapan baru, terutama pada pengobatan penyakit seperti kelainan jantung, osteoarthritis, sirosis hati, dan diabetes melitus.

Perkembangan Fasilitas Laboratorium untuk Terapi Sel Punca

Gedung Advanced Cell Therapy-Production Laboratory (ACT-PLab) diresmikan oleh Plt. Kepala BPOM RI, L. Rizka Andalusia. bangunan yang didalamnya terdapat laboratorium ini dikelola oleh ProSTEM dan menjadi langkah signifikan dalam pengolahan sel punca, sel, dan turunannya.

Rizka Andalusia mengapresiasi pencapaian ProSTEM dalam membangun fasilitas ini. Fasilitas tersebut memastikan masyarakat mendapatkan akses ke Advanced Therapy Medicinal Products (ATMPs), yang sebelumnya dianggap sulit terjangkau.

“Melalui kehadiran fasilitas ini, masyarakat dapat mengakses Advanced Therapy Medicinal Products yang selama ini aksesnya hampir mustahil dijangkau,” kata Rizka dilansir dari pom.go.id (11/12/2023).

Pasar ATMP dan Harapan Masyarakat

Data riset Global Market Estimates Research & Consultants menunjukkan pertumbuhan pasar ATMP terus mengalami perkembangan. Diprediksi tahun 2022 senilai USD 9,37 miliar meningkat menjadi USD 22,48 miliar di tahun 2027.

Peningkatan ini mencerminkan pergeseran tren pengembangan obat ke produk biologi dan ATMP. Terapi menggunakan sel punca, sel, dan turunannya menawarkan harapan baru dalam pengobatan penyakit seperti peradangan sendi, jantung, gangguan syaraf, stroke, dan kanker.

Di sisi lain terdapat tantangan di dalam pengembangan terapi sel punca. Rizka Andalusia mengatakan pengembangan sel punca membutuhkan kegigihan dan ketahanan. Pengembangan standar good manufacturing practices (GMP) menjadi langkah sulit, namun penting untuk memastikan kualitas dan mutu terapi sel punca.

Dengan adanya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, pemerintah mendukung perkembangan teknologi kesehatan, termasuk terkait sel punca.

Harapan dan Kerja Sama

Pada akhirnya, Plt. Kepala BPOM menegaskan harapannya bahwa terapi sel punca dapat terus dikembangkan di Indonesia. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, peneliti, dan industri, diperlukan untuk menjadikan produk ini sebagai teknologi terkemuka dalam pelayanan kesehatan.

Terdapat keinginan untuk mencapai standar yang sejajar dengan standar internasional, sehingga terapi ini dapat diakui secara global. Pengembangan fasilitas laboratorium dan regulasi terkait sel punca menandai langkah maju dalam dunia kesehatan Indonesia.

Dengan adanya fasilitas seperti ACT-PLab, masyarakat diharapkan dapat lebih mudah mengakses terapi sel punca yang menjanjikan. Penelitian dan uji klinik akan membuka pintu untuk pengembangan lebih lanjut. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam bidang pengembangan sel punca di dunia.