spot_img

Pencegahan Stunting, Kemenkes Akan Kirim Alkes ke Posyandu di Seluruh Indonesia pada 2024

Pencegahan stunting terus diupayakan di Indonesia. Salah satunya melalui penyaluran alat kesehatan (alkes) ke berbagai Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Langkah ini rencananya akan dilakukan memasuki tahun 2024 mendatang.

Siti Nadia Tarmizi selaku Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes mengatakan ini merupakan upaya yang dilakukan untuk pencegahan stunting.

“Kemenkes menyiapkan dan menyalurkan alkes ke berbagai posyandu demi mencegah stunting,” kata Nadia, dilansir dari Kontan (15/12/2023).

Pembahasan anggaran untuk pengadaan alat kesehatan sedang dilakukan bersama dengan Kementerian/Lembaga yang terkait.

Nadia mengatakan skema pengadaan alkes akan diadakan lelang sesuai dengan Peraturan Presiden No 12 Tahun 2021. Perpres ini merupakan perubahan dari peraturan presiden No 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah.

“Proses pengadaan termasuk anggarannya masih berlangsung. Alkes ini akan menambah sarana dan prasarana yang belum memenuhi standar,” ujar Nadia.

Upaya Pencegahan Stunting yang Dilakukan Pemerintah

Selain menyalurkan alkes ke posyandu di Indonesia, pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya lainnya untuk mencegah stunting.

Upaya-upaya tersebut meliputi pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri dan ibu hamil, pendorongan pemberian ASI eksklusif bagi bayi, dan pemantauan tumbuh kembang balita.

Kemudian dilakukan pula upaya vaksinasi lengkap anak, peningkatan sanitasi berbasis lingkungan, dan penguatan kebijakan pemenuhan kebutuhan gizi dan pangan masyarakat.

Upaya-upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Dengan begitu anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Pemerintah berharap dapat menurunkan angka stunting di Indonesia, yang masih tergolong tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain.

Menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022.

Stunting adalah kondisi kegagalan pertumbuhan akibat kurangnya nutrisi pada anak. Apabila dibiarkan dapat berdampak pada kesehatan, pendidikan, dan produktivitas mereka di masa depan. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan angka stunting menjadi 14% pada tahun 2024.

 

Related Articles

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Media Sosial

10,000FansLike
13,700FollowersFollow
BERLANGGANAN NEWSLETTER GRATIS
I agree to have my personal information transfered to MailChimp ( more information )
Join over 3.000 visitors who are receiving our newsletter and learn how to optimize your blog for search engines, find free traffic, and monetize your website.
We hate spam. Your email address will not be sold or shared with anyone else.

Pilihan Redaksi

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x