spot_img

Berkolaborasi Dengan Perusahaan Manufaktur Internasional dan Eksplor Alkes di CMEF Indonesia 2019

Sektor kesehatan di Indonesia sedang mengalami transformasi besar. Walaupun Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dipandang sebagai katalis utama untuk pertumbuhan kuat industri perawatan kesehatan, penduduk kelas menengah yang berkembang turut berkontribusi dalam meningkatkan kebutuhan akan alat kesehatan modern dan terkemuka di rumah sakit pemerintah dan swasta.

Dalam menghadapi berbagai perubahan di sektor kesehatan, CMEF Indonesia akan hadir untuk pertama kalinya dengan memperkenalkan hampir 200 perusahaan peralatan medis internasional dan lebih dari 300 merek, produk dan solusi medis baru ke pasar Indonesia untuk mendukung permintaan yang semakin berkembang di negara ini.

Menurut pihak penyelenggara, ada 6 alasan kenapa pameran ini harus diikuti, yaitu:

  • Diikuti oleh 200 perusahaan internasional dari Cina, Filipina, India, Jepang, Jerman, Korea
  • Selatan, Pakistan dan Amerika
  • 500 merek internasional, menawarkan produk peralatan medis dan solusi inovatif
  • ±300 produk baru yang siap dipasarkan di Indonesia
  • Jalin kerjasama distributor dengan merek dan produk internasional
  • Lakukan pembelian untuk meningkatkan usaha anda
  • Jalin komunikasi dengan perusahaan manufaktur internasional dalam 3 hari event

Nantinya juga, pameran ini akan diikuti oleh Distributor/Agen, Perusahaan Manufaktur, dan Professional Medis

Jika Anda tertarik untuk ikut serta, bisa mendaftar secara online sebelum tanggal 5 Maret melalui situs resminya.

 

Pengujian Breathalyzer, Pendeteksi Kanker Terbaru dari Owlstone Medical

owlstonemedical

Kanker esofagus – bagian tubuh yang menyerupai selang yang menghubungkan tenggorokan dengan perut – adalah salah satu kanker ganas yang paling banyak dilaporkan dan salah satu jenis kanker yang paling sering menyebabkan kematian di seluruh dunia. Kebanyakan kasus yang dilaporkan terjadi di negara-negara berkembang. Kanker esofagus stadium awal biasanya tidak menunjukkan tanda atau gejala.

Namun, unsur kimia dari penyakit ini sudah muncul bahkan di stadium awal. Dan sebuah perangkat baru yang sedang diuji coba di Inggris memungkinkan deteksi awal kanker esofagus dan jenis kanker lainnya.

Sebuah masker yang tadinya dikembangkan untuk mendeteksi bahan peledak dan gas beracun, kini telah diprogram ulang untuk mengidentifikasi unsur kimia dari kanker.

Perangkat breathalyzer, yang diciptakan Owlstone Medical, bisa mendeteksi dan mengidentifikasi berbagai bahan kimia dalam aliran gas pada konsentrasi sangat rendah.

Ke-1.500 orang yang diuji dalam studi tersebut akan mengenakan sebuah masker khusus yang dilengkapi selang, kemudian bernapas normal selama sepuluh menit.

Pemimpin uji coba itu, Rebecca Fitzgerald dari Universitas Cambridge, mengatakan prosedurnya sederhana.

“Selang-selang ini, meskipun terlihat sederhana, namun inilah salah satu hal yang membuat perbedaan besar sehingga teknologi ini begitu menjanjikan, karena untuk pertama kalinya bahan-bahan kimia yang dikeluarkan lewat hembusan napas, bisa dikumpulkan dalam selang-selang ini dan langsung distabilkan. Jadi sambil terus bernapas, Anda akan menghirup lebih banyak bahan kimia dan membentuk profil dari bahan-bahan kimia dalam tubuh Anda yang dikeluarkan lewat napas,” paparnya.

Selang-selang itu kemudian dikirim ke laboratorium Owlstone, dimana senyawa-senyawa organik yang rentan dalam napas (VOC) kemudian dianalisa. VOC diproduksi oleh metabolisme normal tubuh. Perubahan dalam aktivitas metabolisme bisa membentuk pola-pola khusus VOC, yang bisa menjadi penanda biologi penyakit tertentu.

Salah seorang pendiri Owlstone, Billy Boyle, mengatakan pengobatan bisa dimulai sejak dini dengan peluang sukses yang lebih besar.

“Tantangannya adalah sebagian besar orang baru menemukan gejala kanker pada stadium akhir, dan (cara) ini bertujuan untuk mengatasi gejala daripada mengobatinya. Jadi yang bisa Anda lakukan adalah mendeteksi penyakit lebih dini; dan ini dimungkinkan dengan teknologi breathalyzer, yang mendeteksi penyakit pada tahap paling awal ketika masih bisa diobati,” kata Boyle.

Uji coba ini sekarang masih terbatas pada pasien-pasien yang diduga mengidap kanker esofagus dan perut, tapi akan diperluas kemudian untuk mencakup pasien-pasien yang mengidap kanker jenis lain, dan para dokter akan mengawasi dengan cermat uji coba selama dua tahun tersebut.

Kolaborasi IDI, Emedis dan Sejumlah Perusahaan, Gelar Seminar Untuk Klinik & PusKes di 50 Lokasi

Emedis.id tengah berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan sejumlah perusahaan lain seperti Turbo.co.id, Datascript, Canon, Karcher dan Secure untuk menggelar acara roadshow seminar dan talk show bertajuk “Program Peningkatan Mutu dalam Rangka Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat & Klinik di Indonesia”.

Saat ini acara sudah berlangsung di Rumah Sakit St. Borromeus, Bandung kemarin, tanggal 29 Januari lalu dan Mayapada Hospital, Bogor pada hari ini, 31 Januari. Dan akan terus dilanjutkan ke 48 lokasi lain di seluruh Indonesia. Menurut Managing Director Emedis Cakra Putra Leo direncanakan bisa terlaksana di 50 titik di seluruh Indonesia.

Setiap acara akan dibuka oleh dr. Daeng M Faqih, SH, MH yang merupakan ketua IDI periode 2018 – 2021. Juga akan menghadirkan sejumlah pembicara yang memiliki latar belakang dan pengalaman dalam dunia kesehatan.

Di lokasi tiap seminar, Emedis juga akan membuka booth guna memperkenalkan dan berbagi informasi kepada peserta yang hadir tentang kemudahan pelayanan transaksi pengadaan secara langsung melalui platform teknologi yang dimilikinya.

Dukungan terhadap acara ini merupakan salah satu wujud komitmen Emedis.id untuk berperan serta dalam membangun dan meningkatkan kualitas ekosistem medis di Indonesia. Serta membantu pihak-pihak terkait memberikan layanan kesehatan yang prima kepada masyarakat di seluruh Indonesia.

Optimalkan Inisiatif Pelayanan, RSBP Batam Luncurkan Bus RS Keliling

Gambar: JPPN

Ingin lebih siap dalam mendekatkan pelayanan dengan calon pasien, Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, meluncurkan bus Medical Chek Up lengkap dengan peralatan medis yang cukup memadai sehingga dapat diletakan di lokasi industri Kota Batam.

Inisiatif ini bertujuan untuk memfasilitasi pekerja agar dapat melakukan check up lebih efisien tanpa harus bergeser dari lokasi pabriknya berada.

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Edy Putra Irawady mengatakan, supaya pekerja dapat lebih memperhatikan kesehatan dengan sekedar memeriksakan kesehatan tanpa harus ke Rumah sakit atau klinik.

“Ini menjamin kebutuhan Kawasan Industri di Batam yang kerap membutuhkan karyawan yang produktif dan sehat, namun sering terkendala oleh jarak dan waktu ketika harus melakukan permeriksaan kesehatan,” jelas Edy.

Edy juga menerangkan, Layanan Mobil kesehatan tersebut akan dilengkapi dengan satu orang dokter, dua orang perawat, satu radiologi, dan satu orang anastesi.

“Dengan demikian pekerja dapat melakukan chek up dilokasi tanpa harus meninggalkan lokasi terlalu lama, hal ini sangat menguntungkan pekerja dan pihak perusahaan,” ujarnya.

Lanjut Edy, selain itu RSBP juga sangat memperhatikan keluhan masyarakat Batam yang saat ini membutuhkan pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat. Sampai dengan saat ini, yang menjadi kendala adalah proses antrian yang dapat memakan waktu lama.

“RSBP juga telah menyediakan solusi bagi masyarakat Batam berupa pendaftaran secara online yang dapat dilakukan menggunakan telepon seluler dengan sangat mudah,” tambahnya.

Turut Memperingati Bulan K3 2019, RS Eka Pekanbaru Gelar Donor Darah

halloriau.com

Berupaya mengawali tahun 2019 dengan agenda positif, Eka Hospital Pekanbaru kembali menggelar aksi sosial Donor Darah yang dilaksanakan pada hari Minggu, 27 Januari 2019 mulai pukul 08.00-15.30 WIB bertempat di Lantai 1 Eka Hospital Pekanbaru.

Aksi ini merupakan agenda rutin yang dilakukan tiap 3 bulan sekali sebagai wadah sosial bukan saja bagi karyawan Eka Hospital tetapi juga masyarakat Pekanbaru. Tercatat 472 orang mendaftar sebagai pendonor. Setelah melalui rangkaian screening berupa pemeriksaan tekanan darah, tinggi badan, berat badan, HB hingga konsultasi dengan dokter, tersaring 376 orang yang berhasil mendonorkan darahnya.

Dalam pelaksanaannya, Eka Hospital Pekanbaru kembali didukung oleh beberapa rekanan diantaranya Yayasan Dharmayudha Kusuma Indonesia, Ester C dan Nature’s Pride. Yayasan Dharmayuda Kususma Indonesia memberikan souvenir menarik bagi para pendonor. Bagi para pengunjung, pendukung event Ester C menyediakan pemeriksaan gratis berupa cek kolesterol, gula darah dan kepadatan tulang. Demikian juga dengan Nature’s Pride.

Khusus bagi pendonor kali ini, Eka Hospital Pekanbaru memberikan Voucher Gratis Pemeriksaan BMD (Bone Mineral Densitometry) untuk memeriksa kondisi lemak tubuh dan kepadatan tulang.

Normalnya pemeriksaan ini seharga Rp 750.000. Seperti yang disampaikan oleh Kepala Divisi Pemasaran dan Humas Eka Hospital, dr Deny, “Pemberian voucher gratis ini merupakan bentuk apresiasi rumah sakit terhadap niat baik dan kerelaan para pendonor untuk datang dan menyumbangkan darahnya demi membantu orang lain.

Seperti yang disampaikan Pihak PMI Kota Pekanbaru, kebutuhan darah masyarakat Pekanbaru saat ini masih begitu besar sedangkan stok di PMI sangat terbatas. Di samping itu, kebutuhan internal pasien Eka Hospital akan darah cukup banyak terutama bagi para pasien bedah. Kami harapkan dengan rutin mengadakan donor darah di Eka Hospital Pekanbaru, para pasien kami dapat terbantu dan tidak menemui kesulitan ketika harus mengambil darah di PMI.”

Ditambahkan dr Deny, bulan Januari ini juga bertepatan dengan peringatan Bulan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Selain ke masyarakat, Eka Hospital telah menyebarkan informasi donor darah ini khusus ke perusahaan-perusahaan di Pekanbaru dan sekitarnya. “Melalui Bagian SDM di masing-masing perusahaan, kami berkoordinasi agar mereka dapat mengajak para karyawannya untuk berpartisipasi. Selain bagus untuk kesehatan karyawan sendiri juga dapat membantu orang lain,” terangnya.

uEXPLORER Scanner PET-CT Terbaru Dari United Imaging Healthcare

United Imaging Healthcare (UIH), dari Shanghai, China, baru saja lolos pengesahan FDA untuk produknya uEXPLORER Positron Emission Tomography (PET) dan Computed Tomography (CT) scanner. Perangkat yang bisa melakukan pemindaian seluruh tubuh menggunakan kedua mode pencitraan yang berbeda secara bersamaan.

Sistem ini diharapkan mampu bermanfaat bagi kedua mode praktek klinis, untuk menemukan kanker dan melacak kemajuan penyakit, bersamaan dengan mempelajari peradangan, aliran darah, dan proses lain yang mempengaruhi sebagian besar anggota tubuh.

United Imaging yakin sistemnya mampu menawarkan performa pencitraan superior dari pemindai PET/CT lainnya berkat hardware dan software terbaru. “Ini adalah pengubah keadaan, hari revolusioner bagi kemajuan teknologi medis.” Ujar Jeffrey M. Bundy, Ph.D. CEO dari UIH Solutions.

“Citra tubuh manusia yang dihasilkan uEXPLORER hasilkan luar biasa, khususnya mengingat perangkat ini hanya membutuhkan waktu proses yang singkat. Perangkat ini akan menyediakan area diskusi baru dengan pasien kami, bersamaan dengan peran baru PET di sistem layanan kesehatan Amerika Utara yang sedang kami pertimbangkan. Kami senang dengan memulainya di Amerika Serikat secara luas.”

Optimal-G Pro Sistem Rehabilitasi Langkah Robotik Terbaru Dari Motorika

Medgadget

Motorika, perusahaan asal Mount Laurel, New Jersey, Amerika Serikat (AS) memperkenalkan sistem rehabilitasi berjalan robotik terbarunya Optimal-G Pro di event American Physical Therapy Association’s Combined Sessions Meeting minggu ini di Washington DC, AS.

Perangkat ini membantu cara berjalan pasien yang menderita berbagai cedera neurologis, neuromuskuler, dan cedera lainnya. Caranya dengan mengikat kaki pada komponen robotik dan teknologi terbaru yang dinamai Enhanced Learning Intelligence Technology (ELITE) akan menyesuaikan bantuan yang disediakan bergantung kepada kebutuhan masing-masing pasien.

Pasien dipantau secara berkelanjutan menggunakan kamera depan dan samping, yang akan memberikan catatan jelas atas gaya dan kemampuan berjalan pasien. Motorika menyatakan robotnya dapat menyesuaikan pergerakan kaki alami tiap pasien yang berbeda sehingga mereka tidak akan merasa terbatasi.

“Optimal-G Pro merupakan tambahan bagus pada program terapi kami.” Ujar Dr. Martin Rahn Setliff, Medical Director of Inpatient Rehabilitation di Our Lady of the Lake Hospital di Baton Rouge, Louisiana, AS.

“Teknologi ini mengikat dan mendorong pasien dengan cara yang belum pernah kami capai sebelumnya. Berbagai pengaturna dan pilihan membuat perangkat ini bermanfaat bagi pasien yang menderita gangguan dan kekurangan fungsional.”

KRI 594, Kapal Perang Tangguh Yang Siap Bantu Misi Kemanusiaan

inews.id

Tuntaskan permintaan pesanan TNI Angkatan Laut, PT. PAL Indonesia berhasil merampungkan pengerjaan kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD). Kapal ini resmi diserahterimakan kepada Kepala Staf Angkatan Laut, di Dermaga Timur Divisi Kapal Niaga PT PAL Ujung Surabaya.

Upacara penyerahaan kapal KRI Semarang (SMR ) 594 diterima Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji. Kapal yang diproduksi PT PAL Indonesia selama 23 bulan ini, berfungsi sebagai kapal perang rumah sakit.

Kapal yang memiliki panjang 124 meter dengan lebar 21,80 meter ini bisa menampung muatan hingga seberat 7.200 ton, dan mampu mengangkut 8 unit kendaraan tempur jenis Anoa, 28 truk, 3 unit helikopter, serta 650 prajurit.

Kapal ini juga memiliki fasilitas kontainer medis, seperti ruang operasi, X-ray, IGD, Lakesla ambulance hiperbarik, dan beberapa ruangan rawat inap.

“Saat ini TNI AL baru memiliki 1 kapal perang rumah sakit, yaitu KRI Soeharso 990, dan idealnya harus memiliki 3 kapal rumah sakit,” ungkap Laksamana TNI Siwi.

Kehadiran kapal ini sangat bermanfaat karena bisa membantu dalam menjalankan misi kemanusiaan seperti bencana alam.

Dengan bertambahnya satu alutsista baru ini maka TNI AL telah memiliki 2 kapal rumah sakit.

Sementara KRI Semarang 594, nantinya bergabung dengan jajaran Koarmada 1 di bawah Satuan Kapal Amfibi (Satfib)

Pengukur Komposisi Tubuh Dengan Fungsionalitas Gaming Terbaru Dari Tanita

medgadget

Tanita, pabrikan terdepan asal Jepang dalam peralatan pengukaran skala presisi dan komposisi tubuh akan meluncurkan Body Composition Analyzer dengan fungsionalitas Game. Tanita memiliki filosofi kunci menuju kesehatan yang baik adalah dengan melalui pengukuran tubuh akurat, yang dapat mendorong dan menjaga kecermatan selama prosesnya.

Tanita sudah menjadi pelopor di pasar sejak 1994 saat mereka meluncurkan pengukur lemak tubuh konsumen pertama dunia, dan sejak itu terus mengembangkan alat pengukuran inovatif. Pada event CES 2019 kemarin, mereka mencatat langkah baru melalui produk terbaru mereka, Tanita Pinball.

Walaupun masih dalam tahap model konseptual, Tanita Pinball terlihat ingin mensimulasikan proses pengukuran komposisi tubuh dan membuat proses tersebut lebih menyenangkan. Perangkat ini dibangun berdasarkan 13 kategori pengukuran dari produk sebelumnya: berat, persentasi lemak tubuh, fat mass, fat-free mass, massa otot, persentasi massa otot, jumlah air tubuh, jumlah persentasi air tubuh, massa tulang, angka metabolis basal, angka lemak terselubung, dan BMI. Perangkat ini mampu melakukan pengukuran secara cepat dan mudah dengan mengirimkan sinyal listrik tingkat rendah ke seluruh tubuh melalui perangkat yang digenggam tangan pengguna.

Aspek gaming dari Tanita Pinball melibatkan penggunaan genggaman tangan untuk mengendalikan sepasang tongkat pengendali pinball pada layar yang berada di depan pengguna. Tampilan layar game berganti pada tiap pengukuran komposisi yang dijalankan, yang akan membuat game tetap menyenangkan untuk dimainkan berulang-ulang.

Walaupun konsepnya sudah didemonstrasikan pada CES 2019, Tanita belum juga mengumumkan tanggal resmi peluncuran produk ini.

Plester Canggih Pemantau ECG, Oksigen Darah, dan Aktivitas Fisik Terbaru

medgadget

Imec, perusahaan asal Belgia, dan Netherlands Organization for Applied Scientific Research, memperkenalkan plester pemantau tanda vital di event CES 2019 kemarin. Perangkat disposable ini memiliki umur kegunaan lebih dari seminggu, namun karena baterai yang digunakan berbahan non-toxic maka tidak akan berdampak negatif bagi lingkungan.

Perangkat ini memiliki ECG built-in, dapat mengukur saturasi oksigen darah (SpO2), dan fitur terbarunya, adalah pemantau aktivitas fisik dari accelerometer, dan berguna juga sebagai pemantau resistensi impedance biolektrikal.

Perangkat ini berukuran lebih kecil, lebih nyaman, dan biaya perakitannya lebih murah daripada model sebelumnya yang diluncurkan beberapa tahun lalu.

“Biasanya, saturasi oksigen darah diukur melalui perangkat terpisah yang dikaitkan melalui ujung jari. Metode ini sangat tidak praktis bagi kehidupan sehari-hari, jadi kami mengembangkan teknik yang melakukan pengukuran dengan plester dada, melalui photoplethysmography. Dengan menambahkan kemampuan merasakan melalui perangkat wearable kami, kami kini dapat mengukur tiga tanda vital – detak jantung, tingkat pernapasan, dan saturasi oksigen darah – hanya dengan plester dada yang kecil dan nyaman.” Ujar Bernard Grundlehner, Arsitek Sistem Connected Health Solution dari imec.