spot_img

Ini Hasil Rapor Kesehatan Nasional

Ilustrasi Lansia

Usia harapan hidup orang Indonesia naik delapan tahun pada 2016 menjadi 71,7 tahun dan beban penyakit menular seperti diare dan tuberkulosa menurun. Bahkan, infeksi saluran pernapasan tidak lagi masuk dalam 10 penyebab kematian utama di Indonesia. Akan tetapi, penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, diabetes, stroke, kanker dan lain-lain, juga turut meningkat.

Dalam diskusi studi terbaru yang merupakan bagian dari Studi Global “Burden of Disease” atau Beban Penyakit Global, penulis utama studi dan mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dr Nafsiah Mboi, berkata bahwa Indonesia sedang mengalami beban ganda.

Nafsiah dan tim peneliti dari Institute for Health Metrics and Evaluation, termasuk Badan Litbang Kementerian Kesehatan, BAPPENAS, Biro Pusat Statistik, Eijkman Oxford Institute, Universitas Indonesia, dan BPJS Kesehatan, mengkaji penyebab kematian dan disabilitas dari 333 penyakit di Indonesia dan tujuh negara pembanding dari kurun waktu 1990-2016.

Mereka menemukan bahwa peningkatan usia harapan hidup di Indonesia disebabkan oleh keberhasilan Indonesia dalam menanggulangi penyakit menular, penyakit terkait kehamilan, neonatal, dan penyakit-penyakit gizi. Sayangnya, masalah maternal dan gizi juga membuat usia harapan hidup perempuan, yang meskipun lebih lama daripada pria, masih berada di bawah ekspektasi. Di Indonesia, masih banyak perempuan yang meninggal waktu melahirkan.

Sowarta Kosen, MD, yang terlibat dalam penelitian, mengatakan, usia harapan hidup sangat tergantung pada angka kematian bayi. Kalau ini tidak diatasi, ya (usia harapan hidup) tidak akan naik drastis. Di saat yang sama, indonesia juga mengalami peningkatan beban penyakit tidak menular, seperti jantung dan stroke, karena pola makan yang tidak sehat, tekanan darah tinggi, kadar gula darah yang tinggi, dan kebiasaan merokok.

Nafsiah berkata bahwa yang paling mengkhawatirkan adalah diabetes karena tingkat kematian dan disabilitasnya naik 38,5 persen dalam 10 tahun. Dia pun menyoroti meningkatnya disabilitas akibat sakit pinggang dan nyeri leher bawah. “Tanpa upaya pencegahan, ini akan menjadi beban berat bagi seluruh sistem kesehatan di Indonesia,” katanya. Pencegahan ini, dijelaskan oleh Nafsiah, harus dimulai dari kandungan dan perilaku hidup sehat harus ditanamkan sejak usia anak. Kebijakan dan program juga harus holistik atau mencakup fisik, mental, sosial, dan semua siklus kehidupan.

Untuk pemerintah dan swasta, tim peneliti masih menemukan perlunya perluasan infrastuktur, sumber daya manusia, alat kesehatan, obat-obatan, laboratorium dan lain-lain agar merata ke seluruh daerah di Indonesia. Tujuannya adalah untuk benar-benar mencapai Cakupan Pelayanan Kesehatan Semesta (UHC). Studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal The Lancet pada hari ini (29/6/2018) diharapkan dapat memberi masukan penting untuk akses kesehatan dan mutu pelayanan di Indonesia.

Hasil studi juga akan dilanjutkan dengan studi beban penyakit regional di 34 provinsi yang rencananya dirilis pada tahun ini, dan studi efektifitas biaya untuk intervensi. 10 Penyebab dari beban penyakit pada tahun 2016:

1. Penyakit jantung iskemik
2. Stroke
3. Diabetes
4. Tuberkulosa (TBC)
5. Sakit pinggang bawah dan nyeri leher
6. Komplikasi disebabkan kelahiran prematur
7. Masalah yang berhubungan dengan panca indra
8. Cedera dan kecelakaan lalu lintas
9. Penyakit kulit
10. Penyakit yang berhubungan dengan diare

10 Faktor Resiko Utama – yang berkontribusi pada beban penyakit pada tahun 2016:

1. Pola makan
2. Tekanan darah sistolik yang tinggi
3. Gula darah puasa tinggi
4. Kebiasaan merokok
5. Gangguan gizi pada anak dan ibu hamil
6. Indeks Massa Tubuh (BMI) yang tinggi (kegemukan)
7. Risiko terkait pekerjaan
8. Polusi udara
9. Kolesterol total tinggi
10. Gangguan ginjal

OMNI Hospital Group Resmi Bermitra Dengan Prudential

Foto : The Straits Time

PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) resmi menjalin kerja sama dengan OMNI Hospitals Group untuk menjadi rekanan rumah sakit jaringan PRUmedical network. Fasilitas asuransi dari Prudential ini akan bisa dinikmati oleh nasabah di OMNI Hospitals Alam Sutera dan OMNI Hospitals Pulomas.

OMNI Hospitals menjadi rekanan PRUmedical network yang ke-6 setelah sebelumnya Prudential Indonesia menggandeng Siloam, Mayapada, Mitra Keluarga, Royal Taruma dan Premier Hospital Group. Hingga saat ini jumlah total rumah sakit rekanan yang tergabung di dalam PRUmedical network menjadi 50 rumah sakit yang tersebar di 27 kota di seluruh Indonesia.

Presiden Direktur Prudential Indonesia, Jens Reisch menjelaskan, kerja sama ini memperkuat komitmen kami untuk menyediakan solusi perlindungan yang selalu mengedepankan pelayanan terbaik untuk nasabah.

“Harapannya dengan adanya semua fasilitas yang diberikan oleh PRUmedical network, pasien OMNI Hospital khususnya pemegang polis Prudential bisa menikmati layanan terbaik dari kami dan bukan hanya untuk pasien tapi juga untuk keluarga yang menemani bisa merasakan benefit-nya,” ujar Jens di Jakarta, akhir pekan ini.

Layanan dan fasilitas yang disediakan oleh jaringan PRUmedical network yang dapat dinikmati oleh para nasabah Prudential Indonesia adalah jaminan ketersediaan kamar rawat inap apabila kelas kamar yang sesuai dengan plan yang diambil oleh pasien penuh maka Rumah Sakit akan memberikan kelas kamar yang lebih tinggi dengan biaya sesuai dengan plan pasien tanpa ada biaya tambahan, sampai tersedia kamar yang sesuai plan pasien, layanan pasien untuk bantuan proses administrasi di rumah sakit, dan sejumlah fasilitas penunjang kenyamanan untuk pasien dan keluarga yang menemani.

Sementara itu, Presiden Direktur OMNI Hospitals, S. Shrikanth menyampaikan, “Kami sangat bergembira OMNI Hospitals telah bergabung dalam PRUmedical network untuk melayani Nasabah Prudential Indonesia sejak Mei 2018, hal ini merupakan salah satu bagian dari komitmen yang berkelanjutan untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik berstandar tinggi.”

Sebagai bentuk komitmen pelayanan terbaik, Omni Hospitals Group mempunyai 9 Centers of Excellence yaitu Cardiovascular Center, Neuroscience Center, Orthopedic Center, Urology Center, Kawasaki Center, Digestive & Bariatric Center, Oncology Surgery Center, Fertility Center, serta Diabetic and Metabolic Center, yang didukung oleh Dokter Spesialis dan Sub-spesialis serta tim paramedis yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya.

“Harapan kami, melalui berbagai inovasi layanan yang mengutamakan kebutuhan dan kenyamanan nasabah, akan dapat membuat masyarakat semakin sadar akan pentingnya memiliki polis asuransi karena banyak yang sudah merasakan manfaatnya,” tutup Jens.

Alibaba Gencar Kembangkan Kecerdasan Buatan Untuk Sektor Kesehatan

ilustrasi. (Foto: Laudy Gracivia)

Alibaba dikabarkan tengah gencar Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelegent (AI) untuk sektor kesehatan.

“Kesempatan ini berkembang sangat cepat,” kata Chief Machine Intelligence Scientist di Divisi Cloud Alibaba Min Wanli.

Alibaba bekerja sama dengan rumah sakit di Shanghai menggunakan AI untuk memprediksi kebutuhan pasien dan pengalokasian dokter. Di Provinsi Zhejiang, Alibaba juga mengembangkan alat diagnosis yang dibantu dengan AI untuk menganalisis gambar medis seperti CT Scan dan MRI.

“Calon tenaga kerja harus melalui pelatihan yang sangat khusus untuk membaca CT Scan dan MRI,” ujar Min. Memang selama ini di Tiongkok, tenaga ahli yang mampu menganalisa hasil CT Scan dan MRI terbilang langka sehingga pemanfaatan teknologi ini diharapkan bisa menjadi solusi.

RS Mitra Keluarga Di Wilayah Bintaro Akan Beroperasi Tahun Ini

Foto : mitrakeluarga.com

Setelah membuka cabang rumah sakit baru di Gading Serpong yang telah beroperasi pada 4 Juni lalu, kini Rumah Sakit Mitra Keluarga tengah membangun sebuah rumah sakit di wilayah Bintaro

Investor Relations Mitra Keluarga Karyasehat, Aditya Widjaja mengatakan, perusahaan memiliki estimasi tinggi untuk membuka rumah sakit baru pada akhir tahun ini. “Kemungkinan besar rumah sakit ini akan mulai dibuka akhir tahun ini,” ujarnya.

Aditya menjelaskan bahwa dalam jangka waktu sembilan bulan, perusahaan menargetkan perolehan EBITDA positif dari rumah sakit baru itu.

Untuk diketahui, sampai akhir tahun lalu, Mitra Keluarga sudah memiliki 12 rumah sakit dengan total kapasitas 2.250 tempat tidur. Dengan tambahan dua rumah sakit lagi, maka pada akhir tahun ini akan memiliki total 14 rumah sakit.

Salah Satu Kampus Terkemuka Di Singapura Buka Sekolah Perawatan

Kampus MDIS SIngapura. Foto : mdis.edu.sg

Perubahan dan transformasi industri membutuhkan dukungan keterampilan sumber daya manusia terbaik sehingga dapat meraih sukses di kancah global. Menjawab tantangan ini, MDIS sebagai kampus swasta pertama di Singapura yang membuka program keperawatan dengan dukungan fasilitas lengkap termasuk laboratorium praktikum keperawatan.

“Pengalaman vokasional yang kaya tentu menjadi pertimbangan utama perusahaan saat merekrut calon tenaga kerja di masa depan, dan fokus strategis kami menekankan pada pendidikan berbasis keterampilan untuk membekali lulusan kami dengan seperangkat ketrampilan yang tepat agar mereka dapat meraih kesuksesan dalam kancah global,” kata Sekretaris Jenderal MDIS Dr R Thevyendran seperti keterangan diterima Harian Terbit, pekan lalu.

Dikatakan, perubahan dan transformasi dalam industri berarti umur keterampilan yang dimiliki seseorang menjadi pendek, karena permintaan industri terhadap keterampilan baru terus berkembang dan meningkat secara pesat. Sebagai institusi pendidikan, MDIS berada di garis terdepan dalam pergeseran fokus pendidikan yang kini sedang terjadi.

“Agar dapat mengantisipasi pengetahuan dan keterampilan apa yang dibutuhkan di masa mendatang,” katanya.

Peresmian ini merupakan upaya MDIS untuk mengembangkan kurikulumnya yang berbasis keterampilan (skill-based) agar dapat memenuhi kebutuhan industri terhadap tenaga kerja yang siap pakai di masa depan dalam cakupan global.

Lab Praktikum Keperawatan MDIS sendiri merupakan lab yang dilengkapi oleh berbagai fasilitas yang menunjang untuk perawat yang telah terdaftar (post-registered nurses) agar mereka dapat meningkat keterampilannya. Peresmian ini merupakan upaya MDIS untuk mengembangkan kurikulumnya yang berbasis keterampilan (skill-based) agar dapat memenuhi kebutuhan industri terhadap tenaga kerja yang siap pakai di masa depan dalam cakupan global.

Lab praktikum yang baru diresmikan telah dilengkapi oleh peralatan dan fasilitas medis yang telah tersertifikasi, termasuk meneken Laerdal (Laerdal merupakan perusahaan manufaktur terbesar asal Norwegia yang memproduksi peralatan medis) dan juga teknologi simulasi amalgamate yang dapat digunakan mahasiswa keperawatan untuk berlatih prosedur dan metode diagnosis dalam skenario medis yang realistis. Maneken tersebut dapat juga digunakan untuk simulasi pada gagal jantung, penyempitan paru-paru, dan gejala penyakit umum lainnya, seperti batuk-batuk.

MDIS merupakan lembaga pendidikan nirlaba tertua di Singapura yang berdedikasi untuk pembelajaran yang berkelanjutan, telah meluncurkan Sekolah Keperawatanpertama pada sektor pendidikan swasta di Singapura. Peluncuran program ini juga bertepatan dengan peresmian Lab Praktikum Keperawatan MDIS serta dimulainya kompetisi keperawatan yang pertama kali diselenggarakan di sektor pendidikan swasta di Singapura.

Sekolah Keperawatan MDIS kini mengalami tren kenaikan yang positif, dengan penerimaan sebanyak 212 mahasiswa saat ini. Program sarjana Ilmu Keperawatan MDIS kini juga telah sepenuhnya berada dibawah pengajaran universitas rekanan MDIS yaitu, Edinburgh Napier University,yang berada di peringkat 5% universitas top (ternama) oleh Times Higher Education World University rankings 2018 pada sektor kesehatan dan pelayanan sosial.

Sekolah Keperawatan MDIS akan menjadi tuan rumah pertama diantara universitas swasta lainnya di Singapura dalam komptesi Keperawatan dalam skala nasional yang akan berlangsung akhir Juli 2018. Kompetisi ini akan menjadi ajang bagi para perawat untuk menunjukkan keterampilan yang dimilikinya kepada peserta lomba lainnya dan juga sebagai kesempatan untuk mengembangkan keterampilan mereka melalui transfer pengetahuan dan berbagi pengalaman dengan para peserta lomba.

Alibaba Jalin Kemitraan Strategis Dengan Perusahaan Farmasi Merck

Foto : Alizila.com

Merck, salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia, dikabarkan telah menandatangani kemitraan dengan Alibaba Health. Kemitraan tersebut akan berfokus pada pengembangan layanan kesehatan digital.

Kolaborasi tersebut nantinya akan menggabungkan pengalaman Merck dalam bidang farmasi dengan keunggulan Alibaba Health di bidang digital dan internet. Keduanya akan mengeksplorasi kemungkinan aplikasi pelayanan kesehatan, seperti direct to patient model dan teknologi kecerdasan buatan untuk berinteraksi dengan pasien.

“Saya memiliki harapan yang tinggi terhadap kerja sama ini. Hal ini merupakan langkah yang logis di era digital,” ujar CEO Alibaba Health Leo Shen, dalam keterangan sebagaimana dikutip dari situs Tempo.

Shen melanjutkan, saat ini Tiongkok sedang mengalami transformasi, di mana Internet akan terlibat dalam semua tahap produksi, operasi bisnis, dan kehidupan sehari-hari. Pentingnya industri pelayanan kesehatan, juga integrasi antara Internet dan pengobatan tradisional, harus didorong oleh pemimpin industri.

Chief Operating Officer Merck Healthcare Simon Sturge menjelaskan, melalui platform digital Alibaba Health, pihaknya dapat menghadirkan keahlian perawatan kesehatan Merck bagi pasien dan keluarga di seluruh Tiongkok.

“Misi kami adalah untuk mentransformasi hidup 40 juta pasien di Tiongkok pada 2025. Digitalisasi akan berperan penting dalam membantu kami mencapai tujuan tersebut,” ujar General Manager Merck Biopharma Tiongkok Rogier Jansses.

Untuk diketahui, beberapa tahun terakhir pemerintah Tiongkok membuat sejumlah kebijakan baru untuk mendorong reformasi pada bidang medis. Strategi pengembangan ini diberi dana Healthy China 2030 dan mendorong masyarakat Tiongkok aktif berpartisipasi dalam kesehatan.

Gandeng Bank Mandiri, RS Hermina Samarinda Adakan Kegiatan Bakti Sosial

Ratusan warga ikut khitanan massal yang dilaksanakan dalam rangkaian grand opening RS Hermina Samarinda bekerjasama dengan Bank Mandiri. Foto : Tribunnews.com

Bekerjasama dengan Bank Mandiri, Rumah Sakit Hermina Samarinda menyelenggarakan bakti sosial dalam rangkaian grand opening pada hari Sabtu (23/6/2018) hingga Minggu (24/6/2018) siang.

Khitanan massal tersebut diikuti sekitar 640 peserta. Tak hanya diikuti anak-anak di bawah umur, terdapat pula beberapa orang dewasa yang turut serta. Selain khitanan, juga rencananya akan dilaksanakan kegiatan bakti sosial lain seperti donor darah pada 4 Juli mendatang, vaksinasi dasar pada 24 Juni – 7 Juli, serta operasi bibir sumbing dari Mei 2018 – April 2019.

“Semua kegiatan yang kami lakukan ini gratis atau tidak dipungut biaya,” ungkap Manager Penunjang Umum RS Hermina Samarinda, Suprihatin sebagaimana dikutip dari situs Tribunnews.com.

Dirinya melanjutkan, peserta baksos ini tidak hanya dari Samarinda saja, namun juga dari luar kota seperti Balikpapan, Kutai Kartanegara, Paser, dan Berau.

Untuk diketahui, rumah sakit tipe C yang terletak di Jl Teuku Umar, Sungai Kunjang, Samarinda ini telah beroperasi sejak 25 April lalu dan telah melayani pasien yang membutuhkan perawatan medis. Sementara, turut sertanya Bank Mandiri dalam seluruh rangkaian kegiatan baksos tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian pada sektor kesehatan.

Berstandar Internasional, RSUD Sumsel Telah Diresmikan

Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek melihat fasilitas alat kesehatan di RSUD Provinsi Sumsel yang baru diresmikan. Foto : Kompas

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sumsel telah resmi leh Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Djuwita F Moeloek bersama Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin pada Sabtu (23/6/2018). Dengan diresmikannya rumah sakit tipe B ini, diharapkan warga Sumsel tak lagi merujuk untuk berobat keluar negeri.

Pasalnya, Rumah Sakit yang terletak di Jalan Kolonel Burlian, Palembang ini memiliki standar internasional. Berbagai fasilitas kesehatan ada di sana. Salah satunya adalah alat Cathlab yang merupakan alat terbaik di Indonesia saat ini.

Menkes menyatakan bahwa selain membangun RSUD, ada 300 lebih Puskesmas di Sumsel yang sudah terkoneksi dengan rumah sakit tipe B dan tipe A, ditambah lagi rumah sakit pratama yang akan dibangun diseluruh daerah di Sumsel. “Memang ini berjenjang dan bertahap, akan tetapi berbagai langkah yang dilakukan Sumatera Selatan sangat luar biasa,” ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdin menambahkan, pembangunan RSUD Provinsi Sumsel dimulai sejak 2013 dan menjadi cita-cita Provinsi Sumsel untuk memiliki rumah sakit modern, canggih dengan sumber daya manusia yang berkwalitas. “Pembangunan ini memang memakan waktu cukup panjang karena Sumatera Selatan bukan daerah terkaya, tetapi daerah yang memiliki semangat tinggi untuk maju.

Terimakasih kami kepada Menteri Kesehatan yang sudah membantu penyediaan alat kesehatan untuk rumah sakit ini,” ungkap Alex. Ia melanjutkan, selain RSUD Provinsi Sumsel yang bersebelahan dengan Rumah Sakit Khusus Mata serta Rumah Sakit Gigi dan Mulut, di bagian belakang juga akan dibangun juga Fakultas Kedokteran Unsri.

Peletakan batu pertama sudah dilakukan dan saat ini sedang dalam proses pembangunan. Menurut Alex, RSUD Provinsi Sumsel akan menjadi kebanggaan masyarakat mengingat rekrutmen SDM yang dilakukan sangat ketat dengan tahapan yang menyesuaikan kebutuhan dan pengembangan layanan serta alat kesehatan yang sudah modern.

Pembangunan fisik RSUD ini sendiri telah menyedot dana APBD sebesar Rp 89 miliar, sedangkan untuk alat kesehatan sebesar Rp 70 miliar. Sedangkan dukungan dana dari pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk alat kesehatan adalah sebesar Rp 85 Milyar.

Ambisi Prodia Capai Pertumbuhan Bisnis Hingga Dua Digit

Sumber gambar : Greateasternlife.com

PT Prodia Widyahusada Tbk. dikabarkan mengincar pertumbuhan bisnis hingga dua digit pada tahun ini. Jaringan laboratorium klinik terbesar di Indonesia ini telah berhasil meningkatkan pendapatan bersihnya sebesar 7,9% menjadi Rp1,46 triliun pada tahun lalu.

Dewi Muliaty, Direktur Utama Prodia Widyahusada menuturkan, cara yang dilakukan untuk menaikkan pendapatan yakni dengan cara membuka cabang baru serta memperbanyak jenis tes kesehatan. Pada tahun ini, Prodia menargetkan pembukaan cabang sekitar hingga 7 cabang dan menambah 10 jenis tes tiap tahun.

“Jumlah tes kami ada sekitar 500-700 jenis tes. Setiap tahun tambah 10 jenis tes. Kami akan menaikkan pendapatan dengan pembukaan cabang dan inovasi tes,” tutur D.ewi

Dirinya melanjutkan, jumlah tes pada kuartal I/2018 telah naik 6% dari target awalnya hanya 4%-5%. Untuk meningkatkan pendapatan, perseroan juga bekerja sama dengan Halodoc, perusahaan rintisan teknologi yang bergerak di bidang kesehatan.

Untuk diketahui, pasca hari raya Idulfitri kemarin, Prodia membuka cabang baru di daerah Sukabumi. Ini merupakan cabang baru keempat yang dibuka sepanjang 2018 ini, setelah Bogor, Jember dan Sorong.

Siapkan Posko Di 8 Titik, BPJS Kesehatan Imbau Pemudik Bawa Kartu JKN-KIS

Salah satu posko mudik BPJS Kesehatan. Foto : Warta kota

Guna melayani peserta JKN-KIS yang melakukan mudik lebaran, selain meluncurkan aplikasi khusus mudik, BPJS Kesehatan juga menyelenggarakan Posko Mudik BPJS Kesehatan yang digelar secara serentak mulai 9 – 14 Juni 2018 di 8 (delapan) titik padat pemudik.

Kedelapan titik tersebut meliputi Terminal Pulo Gebang Jakarta, Terminal Bungurasih Surabaya, Terminal Tirtonadi Surakarta, Stasiun Yogyakarta, Rest Area Cikampek KM 57, Pelabuhan Merak Banten, Pelabuhan Gilimanuk Bali, dan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Khusus di Pelabuhan Gilimanuk Bali, Posko Mudik ini dibuka mulai tanggal 7 Juni 2018.

“Berkaca dari antusiasme pemudik terhadap kehadiran posko mudik BPJS Kesehatan tahun-tahun sebelumnya, kita selalu berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat di titik padat pemudik tersebut. Seluruh pelayanan dan fasilitas di Posko Mudik BPJS Kesehatan ini bisa diperoleh secara gratis, sehingga pemudik tak perlu sungkan memanfaatkan keberadaannya,” kata Deputi Direksi Wilayah Bali, NTT dan NTB BPJS Kesehatan Army A.

Dalam kegiatan ini nantinya akan disediakan dokter, paramedis, ambulance, dan petugas BPJS Kesehatan yang siap memberikan pelayanan bagi para pemudik yang membutuhkan konsultasi kesehatan, fasilitas relaksasi atau istirahat, pemeriksaan kesehatan sederhana, obat-obatan, tindakan sederhana yang bersifat emergency, dan pemberian rujukan bilamana sangat diperlukan, serta sosialisasi kepada masyarakat.

Posko Mudik BPJS Kesehatan beroperasi selama 24 jam, dimana di dalamnya terdapat dua tim yang bertugas secara bergantian. Masing-masing tim tersebut terdiri dari satu petugas BPJS Kesehatan, serta satu dokter dan dua paramedis yang berasal dari puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya yang bermitra dengan BPJS Kesehatan.

Sejumlah ambulance pun sudah disediakan untuk berjaga-jaga apabila ada pemudik yang mengalami kondisi emergency dan harus segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Untuk diketahui, pelayanan kesehatan tersebut hanya berlaku bagi peserta JKN-KIS dengan status kepesertaan aktif. Karena itu, pihak BPJS Kesehatan mengimbau agar peserta memastikan telah membayar iuran agar status kepesertaannya selalu aktif. Juga para peserta JKN-KIS yang sedang mudik disarankan untuk selalu membawa Kartu JKN-KIS.