spot_img

Usaha Kemenkes Tanggulangi Penularan Hepatitis Dari Ibu ke Anak

Hepatitis secara harafiah adalah peradangan hati yang paling banyak disebabkan oleh virus. Selain itu juga disebabkan lemak di hati, parasit hingga alkohol dan obat-obatan. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kemenkes, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes dalam rangka menyambut hari Hepatitis Dunia yang akan dirayakan pada 28 Juli mendatang.

“Diantara lima jenis hepatitis, yang paling banyak di Indonesia adalah hepatitis B dan C. Penularan utama hepatitis B terutama yang kita fokuskan yakni secara vertikal adalah dari ibu ke anaknya. Ibu dengan hepatitis B diperkirakan 90 hingga 95 persen pasti menularkan virus ke anaknya,” ungkap dr. Wiendra.

Sementara itu Dr. dr. Andri Sanityoso Sulaiman Sp.PD KGEH dari Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia menyebutkan kalau hepatitis B bukannya penyakit keturunan namun virus ini lebih cepat menular dari darah sesaat setelah bayi dilahirkan.

“Hepatitis B di Indonesia sangat tinggi angka penularannya dari ibu ke anak. Saat ini ada sekitar 1 dari 10 penduduk Indonesia mengidap penyakit hepatitis B. Kebanyakan orang tidak tahu kapan komplikasinya. Biasanya datang ke layanan kesehatan sudah sirosis atau kanker hati,” sebutnya.

Untuk itu, keduanya menyarankan ibu hamil untuk melakukan deteksi dini hepatitis dini yakni skrining Rapid Diagnostic Test (RDT) HBsAG dan pemberian imunisasi pasif bagi bayi untuk meningkatkan upaya perlindungan terhadap penularan hepatitis B.

Selanjutnya, dr. Wiendra menjelaskan kerugian negara akibat hepatitis B kronis yang akhirnya akan menimbulkan penyakit yang lebih parah seperti sirosis menghabiskan dana sekitar 1 miliar, sedangkan penyakit lainnya yakni kanker hati dapat menghabiskan dana sekitar 5 miliar.

“Maka dari itu kita mengimbau ibu hamil untuk segera memeriksakan dirinya agar jika terbukti positif mata rantai penyakitnya bisa kita putus sesegara mungkin. Karena obatnya sudah ada, cuma memang pasiennya yang sedang kita cari,” tutupnya.

Melalui Healthy Fun Festival, Prodia Ingin Millenial Sadar Pentingnya Hidup Sehat

Gambar: Bisnis.com

Prodia kembali menggelar ajang Prodia Healthy Fun Festival (HFF) untuk ketiga kalinya. Kali ini diselenggarakan 5 kota besar di Indonesia, yaitu Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Jakarta.

Dalam acara tersebut, Prodia mengajak millenial usia 25-35 tahun untuk mulai menerapkan gaya hidup sehat dan memerhatikan kesehatan sejak dini, salah satunya dengan rutin melakukan check-up, olahraga yang cukup, work life balance, menjaga pola makan dan mencukupi kebutuhan air putih di dalam tubuh.

Melalui gerakan #LetsCheckUp, Prodia HFF 2019 memberikan 1750 check-up gratis dan menantang millenial di masing-masing kota untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar sehat.

Check-up yang diberikan di antaranya adalah pemeriksaan glukosa sewaktu, kolesterol total dan pemeriksaan fungsi hati.

“Banyak anak muda yang melakukan check-up rutin 6 bulan sekali dikarenakan ingin mengetahui kondisi fisik dan riwayat kesehatan dirinya. Akan tetapi ada juga yang mengatakan tidak perlu rutin, tergantung kebutuhan karena merasa baik-baik saja dan takut akan hasil, terlebih tidak ingin mengganti kebiasaan selama ini,” ungkap Marketing Communications Manager Prodia Reskia Dwi Lestari.

Reskia menambahkan, tidak hanya mensupport millenial dengan edukasi, Prodia juga menyediakan fasilitas yang dibutuhkan anak muda.

“Kami menyediakan layanan e-Prodia yang memudahkan millenial yang hidup di era digital untuk bisa dengan mudah mengakses layanan kami, mulai dari registrasi, pembayaran, sampai melihat hasil pemeriksaan. e-Prodia dapat diakses melalui mobile apps (Prodia Mobile), website, dan chatbot,” jelas Reskia.

Pun dirinya berharap acara ini dapat membuat anak muda Jakarta menyadari pentingnya hidup sehat sejak dini.

“Kami mengemas semenarik mungkin acara ini dengan harapan Prodia HFF dapat menjadi kegiatan yang menimbulkan kesadaran para anak muda Jakarta untuk mulai melakukan gaya hidup sehat. Paling tidak mulai berolahraga rutin sebagai langkah awal dan menumbuhkan kesadaran untuk melakukan check-up yang melengkapi gaya hidup sehat mereka,”pungkasnya.

Gawat, WHO Tetapkan Ebola Sebagai Kondisi Darurat Global

Dr Margaret Chan, WHO Director-General addresses during the 67th World Health Assembly, Palais des Nations, Geneva. Monday 19 May 2014. Photo by Violaine Martin

Setelah menyebar di negara Republik Demakratik Kongo, akhirnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah Ebola sebagai kondisi darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)

Dengan diberlakukannya kebijakan PHEIC ini maka penyebaran wabah Ebola sudah bisa digolongkan sebagai sebuah peristiwa luar biasa yang dapat menjadi resiko negara lain sehingga membutuhkan aksi kerjasama internasional”

Untuk diketahui, selama ini status PHEIC baru tercatat dikeluarkan oleh WHO sebanyak empat kali, yakni tahun 2009 untuk kasus H1N1 alias flu babi, Polio tahun 2014, dan Zika tahun 2016.

Sebelumnya, para komite ilmuwan WHO diketahui menunda pengumuman Ebola masuk dalam status PHEIC. Alasannya, mereka yakin pengumuman tersebut dapat merugikan ekonomi DRC.

Keputusan penundaan ini menuai kritik, termasuk Dr Jeremy Farrar, Director of the Wellcome Trust, Hopkins’s Tom Inglesby, Finland’s Mika Salimenen, dan Peter Piot, Director of the London School of Hygiene and Tropical Medicine.

Namun karena dampak Ebola semakin meluas. Tercatat sudah menyebar sampai di utara Beni, Butembo, dan Mabalako di wilayah negara Kongo. Ada 2512 orang terinfeksi dan kemungkinan telah terjangkit Ebola. Termasuk 136 pekerja kesehatan dan 1670 orang telah meninggal dunia. Bahkan dalam beberapa minggu terakhir, terdapat 46% kasus Ebola di Beni.

IMERI UI dan Gakeslab Nyatakan Dukung Program Kesehatan Pemerintah

Prof. Budi Wiweko. Gambar: Antara

Institusi riset Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) menyatakan siap untuk menyukseskan program kemandirian kesehatan yang diusung oleh pemerintah RI.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Direktur IMERI FK UI Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG (K), MPH, dalam wawancara dengan Antara di Gedung B FKUI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (19/7).

Guru Besar FKUI yang akrab disapa Prof. Iko ini juga berharap penelitian tersebut nantinya bisa menghasilkan produk unggulan yang bisa dipatenkan. Pasalnya saat ini pemerintah menanggung beban besar untuk jaminan kesehatan masyarakat umum dan dia yakin IMERI UI bisa menghasilkan solusinya.

Health coverage sudah melayani hampir 200 juta penduduk tapi defisit sembilan triliun, itu karena belanja obat dan alat kesehatan yang sangat mahal dan kita juga belum mampu mencegah penyakit katastropik. Di sinilah peran IMERI,” ungkap Iko.

Dia mengatakan salah satu contohnya adalah alat deteksi dini penyakit kardiovaskular yang sudah diterapkan sampai menjadi purwarupa.

“Industri ini demand-nya cukup baik, market-nya besar, ini yang menjadi potensi untuk diproduksi,” lanjutnya.

Sementara itu perwakilan Gabungan Perusahaan Alat Kesehatan dan Laboratorium, Sugihadi Hadiwinoto, mengatakan pihaknya akan selalu memberikan dukungan kepada pemerintah dalam hal ini BPJS Kesehatan.

“BPJS kita tahu defisitnya dalam angka triliun tapi kan etikanya baik. Jangkauan kesehatan untuk semuanya kan kepentingan bangsa, jadi harus kita dukung,” pungkasnya.

RS Awal Bros Pekanbaru Dirikan Pusat Pengobatan Kanker

Salah satu rumah sakit milik Awal Bros. Foto: Halo Riau

Awal Bros Grup meresmikan layanan Pusat Kanker di RS Awal Bros Pekanbaru yang mampu melayani sebanyak 80 sampai 100 pasien tiap hari.

CEO Awal Bros Grup Arfan Awaloeddin mengatakan layanan Pusat Kanker ini didirikan pihaknya untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan, termasuk mengantisipasi penyakit kanker.

“Karena itu kami ingin menekan angka kematian akibat kanker, dengan bekerja sama berbagai pihak dalam menjalankan layanan pusat kanker di RS Awal Bros Pekanbaru,” katanya.

Di pusat kanker ini ada sebanyak 22 dokter spesial dari 20 cabang ilmu yang akan melayani para pasien kanker. Khusus untuk kaum hawa di Riau, rumah sakit tersebut juga memberikan program khusus pemeriksaan kanker dengan biaya terjangkau.

“Untuk deteksi dini mamografi kanker payudara hanya dikenakan Rp99.000, kanker serviks Rp128.000, papsmear Rp149.000. Semoga ini dapat membantu pemerintah mengendalikan penyakit kanker di Riau,” katanya.

Tak hanya itu, khusus di layanan radioterapi dan kemoterapi, Awal Bros melayani pasien BPJS kesehatan.

Agar Lebih Familar, RS Dr. Oen Surakarta Resmi Berganti Nama

RS Dr. Oen Kandang Sapi. Gambar: droenska.com

Rumah Sakit (RS) Dr. Oen Surakarta secara resmi telah berganti nama menjadi RS. Dr. Oen Kandang Sapi Solo. Perubahan ini berlaku sejak tanggal 20 Juli 2019 lalu, bertepatan saat rumah sakit tersebut memasuki usia 86 tahun.

Direktur Utama RS Dr. Oen Kandang Sapi Solo, William Tanoyo menjelaskan bahwa perubahan nama ini merupakan keputusan dari Yayasan Kesehatan Panti Kosala (YKPK). Pasalnya masyarakat lebih familiar dengan nama Rumah Sakit Kandang Sapi, sesuai nama kampung dimana rumah sakit berlokasi.

“Saat memperkenalkan diri, kami selalu ditanya RS Dr. Oen Solo Baru atau Kandang Sapi. Secara historis, lokasi rumah sakit berada di kampung Kandang Sapi. Masyarakat juga lebih mengenal Kandang Sapi daripada Jalan Brigjen Katamso. Hal-hal itulah yang mendasari penggunaan nama RS. Dr. Oen Kandang Sapi Solo,” ungkap William seperti dilansir oleh situs Solotrust.com.

Dan unutk mensosialisasikan nama baru ini, pihak rumah sakit telah menggelar serangkaian kegiatan mulai tanggal 19-21 Juli 2019. Diantaranya adalah pelayanan di gelaran Youth Expo 2019 di Solo Paragon Lifestyle Mall selama 3 hari serta konferensi pers yang dilakukan hari Sabtu kemarin (20/7).

Pada acara konferensi pers kemarin juga digelar acara Donor Darah di Ruang Museum dr. Oen Lantai 1 Gedung Twin Towers. Donor darah ini menyasar masyarakat umum, penunggu dan pengunjung pasien, serta karyawan rumah sakit.

Masih dalam rangkaian sosialisasi nama baru, besok tanggal 23 Juli akan digelar wahana Fun Edu Park bagi anak-anak di gedung RS Dr. Oen. Nantinya anak-anak diajarkan cara cuci tangan 6 langkah, edukasi sikat gigi, serta berfoto dengan properti ala dokter dan perawat.

RS Awal bros Akan Tambah Satu Cang di Bekasi Utara

Gambar: awalbros.com

PT Saratoga Investama Sedaya selaku anak perusahaan Rumah Sakit (RS) Awal Bro akan mendirikan saru rumah sakit baruatu cabang baru RS tersebut di Bekasi Utara, Jawa Barat yang rencananya akan dibuka pada bulan Agustus mendatang.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengatakan bahwa investasi pihaknya di sektor layanan kesehatan merupakan salah satu yang prospektif. Apalagi segmentasi yang dibidik RS Awal Bros merupakan segmen menengah bawah.

“Industri layanan kesehatan merupakan salah satu yang prospektif. Rumah Sakit Awal Bros ini membidik segmen menengah bawah, sebagian pasien yang menggunakan BPJS,” kata Devin seperti medX kutip dari CNBC.

Menurut Devin, Layanan BPJS yang disediakan pemerintah memperluas akses kesehatan bagi masyarakat. Dengan demikian, masyarakat tidak lagi khawatir dengan persoalan biaya untuk berobat.

Hingga semester I-2019, lanjut Devin, pengeluaran pemerintah untuk penerima bantuan iuran (PBI) mencapai Rp 24,3 triliun. Dana tersebut disetorkan kepada BPJS Kesehatan.

Jumlah RS Awal Bros di seluruh Indonesia saat ini sekitar 12 rumah sakit. Sebanyak tujuh di antaranya, merupakan rumah sakit yang dimiliki Saratoga melalui Famon Awal Bros Sedaya. Dengan bertambahnya satu rumah sakit, hingga akhir 2019 total RS Awal Bros milik Saratoga mencapai delapan unit.

Mikroskop Ini Tampilkan Sel Hidup Dalam Bentuk Hologram

Nanolive, sebuah perusahaan teknologi kesehatan asal Swiss, baru saja memperkenalkan produk terbatunya yaitu sebuah mikroskop yang dapat menampilkan sel hidup dalam bentuk hologram beresolusi tinggi.

Alat yang diberi nama Nanolive CX-A ini menggunakan sinar cahaya rendah energi agar tidak mengganggu aktivitas sel internal. Sistem yang ada pada alat tersebut mampu membuat penggunanya bisa melihat contoh dataset 3D dengan resolusi di bawah 200 nanometer secara berulang-ulang selama berjam-jam pada suatu waktu.

Pun teknologi dalam alat ini memungkinkan para ilmuwan untuk memvisualisasikan data dalam 3D dan untuk menyoroti organel seluler dalam warna yang unik. Selain itu, alat ini kompatibel dengan penanda molekuler fluorescent, memungkinkan untuk analisis proses yang kompleks dan dinamis.

Akuisisi 3 Startup, The FIT Company Ingin Bantu Masyarakat Indonesia Hidup Sehat

Gambar: ID Tech in Asia

The FIT Company resmi mengakuisisi tiga startup kesehatan dan kebugaran Indonesia yaitu Slim Gourmet, Wellnez Indonesia, dan FITCO.

Slim Gourment, salah satu startup yang diakusisi merupakan perusahaan jasa katering sehat yang didukung oleh lima koki berpengalaman dengan spesialisasi makanan berbeda.

Selanjutnya adalah Wellnez Indonesia. Berdiri sejak akhir tahun lalu, startup tersebut hingga kini memiliki 50 database coaches yang tersebar di penjuru negeri. Sejak berdiri, Wellnez Indonesia telah memiliki 2.000 pengguna aktif. Ke depannya, mereka akan berkolaborasi dalam upaya menciptakan ekosistem yang lebih positif bagi para coach dan memberikan dampak yang lebih berarti kepada para member.

Terakhir adalah adalah FITCO, yang merupakan startup pemberi insentif kepada para pejalan kaki. Disajikan sebagai aplikasi mobile, layanan ini dirancang untuk merekap jumlah langkah dan pencapaian penggunanya. Tersedia pula sistem reward yang diberikan sebagai bentuk apresiasi demi mendorong pengguna agar kian aktif dan rajin berjalan kaki.

CEO sekaligus Co-founder Jeff Budiman mengaku bahwa perusahaan tersebut memang didirikan dengan tujuan membantu masyarakat Indonesia hidup aktif dan sehat.

“The FIT Company didirikan berdasarkan sebuah mimpi besar. Kami ingin membuat 250 juta masyarakat Indonesia hidup secara aktif dan sehat. Melalui ekspansi yang kami lakukan, kami berusaha untuk mewujudkan mimpi ini melalui ekosistem wellness yang tengah kami kembangkan untuk masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Jeff berharap, akuisisi ini bisa memperkuat pilar-pilar layanan kesehatan dan kebugaran yang diusung oleh The FIT Company seperti olahraga, makanan bernutrisi, dan penyedia produk harian.

Salah satunya adalah bisa diluncurkannya sebuah aplikasi yang ang mengintegrasikan seluruh layanan bisnis berbasis kesehatan dan kebugaran. Melalui platform ini, pengguna nantinya bisa mendapatkan kemudahan untuk memilih coaches dengan spesialisasi masing-masing serta memilih berbagai menu makanan sehat dan bernutrisi sesuai dengan kebutuhan mereka.

Perdokhi: Indonesia Bisa Hemat Miliaran Rupiah Jika Bangun RS Haji Di Mekkah

Saat ini Indonesia membutuhkan Rumah Sakit Haji di sekitar kawasan Mekkah agar memudahkan para jamaah calon haji apabila dalam kondisi sakit. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Perhimpunan kedokteran haji Indonesia (Perdokhi), Dr Fidiansjah, SpKJ, MPH

“Dua tahun lalu kami bersama Menteri BUMN Rini Soemarno sudah melakukan negosiasi terkait rumah sakit ini, namun terbentur aturan,” ucapnya.

Bahkan pada saat itu, pemerintah bersama Perdokhi dan instansi terkait lainnya telah mencari bangunan, lokasi hingga negosiasi namun batal akibat aturan setempat yang tidak mengizinkan.

Dr Fidiansjah menilai apabila terdapat rumah sakit khusus haji asal Indonesia, maka berbagai persoalan kesehatan akan bisa diatasi lebih cepat dan tanggap. Selama ini benturan komunikasi antara petugas kesehatan Arab Saudi dengan jemaah haji asal Indonesia merupakan hal yang sering terjadi.

“Kami sering menemukan jemaah haji yang dilakukan tindakan pemasangan Selang Nasogastrik tube (NGT), padahal seharusnya tidak hal itu terjadi karena salah komunikasi antara petugas kesehatan dengan pasien,” kata dia.

Kemudian, apabila calon jemaah haji telah masuk rumah sakit maka petugas kesehatan Indonesia tidak diperbolehkan masuk. Padahal, keberadaanya dibutuhkan untuk memudahkan komunikasi pasien dengan petugas kesehatan Arab Saudi.

Selain itu, setiap tahunnya pemerintah Indonesia harus mengeluarkan biaya dalam jumlah besar untuk mengangkut berbagai alat-alat kesehatan dan obat-obatan ke Arab Saudi.

“Itu nilainya miliaran rupiah, itu akan jadi lebih efisien kalau kita bisa mencoba pengadaannya di sana,” pungkasnya.

Untuk diketahui, saat ini Indonesia hanya memiliki Klinik kesehatan Haji di Mekkah. Kendati pemerintah beberapa waktu lalu sudah meningkatkan fasilitas kesehatan di klinik tersebut.