spot_img

RS EMC Sentul Selenggarakan Operasi Hernia dan Bibir Sumbing Gratis

RS EMC Sentul kembali lakukan bakti sosial berupa operasi hernia dan bibir sumbing pada masyarakat tidak mampu. Gambar: Liputan6.com

Bekerja sama dengan Alfa Omega Peduli dan Smile Train, Rumah Sakit EMC Sentul menggelar bakti sosial berupa operasi hernia dan bibir sumbing secara gratis kepada masyarakat kurang mampu. Acara yang digelar pada 28 dan 29 September tersebut, berhasil memberikan tindakan operasi kepada 70 orang.

dr. G.A. Kusmiati, MARS Direktur RS EMC Sentul dalam keterangan resminya mengatakan bahwa kegiatan tersebut secara rutin dilaksanakan sebanyak tiga sampai empat kali dalam setahun.

“Dengan harapan berbagi kebahagiaan kepada masyarakat yang mengalami hernia dan kelainan bibir sumbing agar dapat hidup nyaman dan tersenyum bahagia,” sebut Kusmiati sebagaimana MedX kutip dari situs Liputan6.com.

Jajaran dokter dari RS EMC Sentul yang ikut dalam bakti sosial tersebut. Gambar: Liputan6.com

Untuk diketahui, Hernia atau turun berok merupakan penyakit yang terjadi karena turunnya buah zakar seiring melemahnya lapisan otot dinding perut. Kebanyakan pasien yang mengalami kondisi ini adalah laki-laki, terutama anak-anak.

Sementara bibir sumbing merupakan cacat kelainan deformitas kongenital yang terjadi akibat kelainan perkembangan wajah selama gestasi. Kondisi ini terjadi pada bibir, langit-langit mulut, maupun keduanya.

“Sumbing pada bibir disebut cheiloschisis sedangkan sumbing pada langit-langit mulut disebut palatoschisis. Penanganan sumbing adalah dengan cara operasi,” tandas dr. Wendell Ken, Sp. Dokter Bedah Umum RS EMC Sentul.

Pasca Ricuh Demonstrasi, Rumah Sakit di Jakarta Rawat Ratusan Korban

Pasca demonstrasi besar yang berakhir ricuh di sejumlah titik di Jakarta, ratusan korban luka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

“Data per tadi pagi jam 07.30 pagi ini ada 210 orang yang dibawa ambulans ke rumah sakit. Dari ratusan orang yang dilarikan ke rumah sakit ini, lanjut Anies tak semuanya dirawat inap,” papar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Kendati begitu, Anies belum bisa merinci pasien yang terluka parah dan saat ini masih dirawat di rumah sakit. Pun dirinya belum bisa menjelaskan jumlah pasien yang langsung dipulangkan usai mendapat penanganan medis.

Intinya, kebanyakan dari para pasien tersebut dilariakan ke Rumah Sakit Pertamina. Sebelumnya, Anies meminta aparat keamanan yang bertugas mengamankan kawasan Gedung DPR/MPR RI tetap mengikuti aturan sebaik-baiknya.

“Saya mengimbau kepada seluruh aparat yang bertugas di lapangan agar mengikuti SOP (standar operasional prosedur) penanganan dengan baik,” tegasnya.

Pasalnya, Anies mengemukakan bahwa aparat yang ditugaskan mengamankan jalannya unjuk rasa kali ini bekerja atas nama negara. Lantaran bekerja dengan membawa nama negara, apupun tindakan para aparat bakal dihubung-hubungkan dengan negara.

Pemprov Jabar Akan Kaji Pembangunan Rumah Sakit Khusus Lansia

Gambar: JPPN.com

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan bahwa Pemprov Jabar akan mengkaji pembangunan rumah sakit (RS) khusus untuk lanjut usia (lansia).

“Pemprov Jabar ada rumah sakit di Jalan Riau, dulu Riau Sebelas. Karena sudah pindah ke Lembang (Kabupaten Bandung Barat), maka Insya Allah kami akan kaji untuk menjadi rumah sakit pertama di Indonesia khusus untuk lansia,” kata Gubernur yang juga akrab disapa Kang emil tersebut.

Menurut dia, Pemprov Jabar berkomitmen untuk memperhatikan seluruh lansia, yang jumlahnya sekira 4 juta jiwa. Dia pun berharap para lansia di Jabar tetap produktif. Komitmen ini bisa dilihat dari sejumlah program yang telah digagas, seperti Minggu Lansia. Program yang terinspirasi dari Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) itu mengajak relawan muda untuk mengunjungi lansia seminggu satu kali.

“Untuk para lansia tinggal memikirkan bagaimana di hari tua masih produktif sebisa mungkin,” papar Emil.

Adapun tujuannya ialah untuk membahagiakan lansia via interaksi dan komunikasi. Ada pula program lansia kembali ke sekolah. Para lansia bukan pergi ke sekolah untuk belajar, melainkan menjadi guru tamu. Nantinya, para lansia akan mentransfer ilmu dan pengalaman kepada generasi muda di Jabar.

Program lainnya adalah pesantren kilat khusus untuk lansia. Tak hanya program spiritualitas atau keagamaan, di pesantren kilat ini, para lansia akan diberi wawasan terkait pertanian atau berkebun.

Marketplace B2B Farmasi Asal Vietnam Thuocsi.vn Amankan Seed Funding

Thuocsi.vn, marketplace farmasi di Vietnam yang dioperasikan oleh BuyMed, mengumumkan berhasil meraih seed funding sebesar USD 500.000 yang dipimpin oleh Cocoon Capital Singapura dan VietCapital Ventures.

Menurut BuyMed, dokter, apoteker, dan rumah sakit di Vietnam membuang banyak waktu untuk mencari suplai obat dimana hal tersebut bisa membuang waktu yang seharusnya didedikasikan untuk merawat pasien.

Sebagai startup dengan model business-to-business (B2B), Thuocsi.vn menghubungkan fasilitas dan praktisi kesehatan dengan banyak distributor berlisensi dan terverifikasi, yang menyediakan pencocokan pesanan secara otomatis dan logistik end-to-end. Platform ini menekankan pada transparansi dan informasi terperinci tentang bahan yang terkandung dalam berbagai produk.

Hingga saat ini, Thuocsi.vn mengklaim telah menghubungkan lebih dari 2.000 penyedia layanan kesehatan dengan pemasok terverifikasi untuk mengubah sistem distribusi yang tidak efisien saat ini.

“Industri perawatan kesehatan di Asia Tenggara sangat terfragmentasi dan akibatnya, hampir 80 persen apotek menggunakan pembelian dari agen yang tidak berlisensi. Ini meningkatkan risiko palsu dan hanya obat-obatan yang salah dikirimkan. Kami merasa itu adalah pemborosan sumber daya yang seorang apoteker rata-rata menghabiskan satu hari penuh per minggu memesan persediaan. Thuocsi.vn mengurangi ini menjadi beberapa menit,” kata CEO dan salah satu pendiri BuyMed, Peter Nguyen.

Hutang BPJS Kesehatan Tembus 13 Triliun Rupiah!

Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar. Foto: Bisnis.com

BPJS Watch menyebutkan jumlah tagihan klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang harus dibayarkan kepada seluruh rumah sakit mitranya per 30 Agustus 2019 sudah tembus Rp 13 triliun.

Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar menjelaskan, jumlah tagihan klaim yang harus dibayarkan oleh BPJS Kesehatan kepada seluruh rumah sakit mitranya bertambah sekitar Rp2 triliun setiap bulan.

Hingga saat ini, tercatat lebih dari 2.400 unit rumah sakit di seluruh Indonesia yang menjadi mitra BPJS Kesehatan sebagai fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKTRL) untuk program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

“[Jumlah] tagihan BPJS Kesehatan ke rumah sakit [mitra] per 30 April 2019 itu [mencapai] Rp5,3 triliun, per 30 Juni 2019 [mencapai] Rp9,23 triliun, dan terakhir per 30 Agustus 2019 [mencapai] Rp13 triliun. Tagihan yang belum dibayar ini membuat rumah sakit kesulitan dan cashflow-nya terganggu,” seperti MedX kutip dari situs Bisnis.com.

Akibat dari hal ini adalah membuat kegiatan operasional di beberapa rumah sakit terganggu. Bahkan sejumlah rumah sakit tak lagi mendapatkan pasokan obat dari perusahaan farmasi lantaran terus menerus menunggak pembayaran.

Timboel emncontohkan, ada rumah sakit yang pasiennya diminta mencari obat di luar karena pengiriman obatnya dihentikan oleh perusahaan farmasi karena utangnya belum dibayar.

“Ini adalah fraud, seharusnya rumah sakit tak boleh seperti itu, tapi kita juga perlu melihat fakta bahwa rumah sakit tak punya kemampuan membayar karena tagihan klaim mereka tak juga dibayar,” tegasnya.

Lebih lanjut, Timboel mengatakan program Supply Chain Financing (SCF) yang selama ini dijadikan oleh BPJS Kesehatan sebagai solusi terlambatnya pembayaran tagihan klaim tak banyak membantu.

Alasannya, tak semua rumah sakit mitra BPJS Kesehatan mendapatkan akses terhadap program pinjaman lunak yang melibatkan sekitar 15 bank karena tak berhasil memenuhi persyaratan yang diminta.

“Program ini [SCF] kan berupa pinjaman, bank pastinya punya kriteria, punya ketentuan untuk pencarian [dana] juga. Tak semua [rumah sakit] termasuk dalam kriteria tersebut, tak banyak berkontribusi,” papar Timboel.

Adapun, sebagai solusi atas permasalahan tagihan klaim rumah sakit mitra yang tak kunjung dibayarkan oleh BPJS Kesehatan, Timboel mendesak pemerintah agar kembali memberikan bantuan berupa dana talangan.

Pada 2018, pemerintah tercatat memberikan dana talangan sebesar Rp 10,25 kepada BPJS Kesehatan untuk menambal defisit keuangan lantaran bengkaknya tagihan klaim di rumah sakit mitranya.

“Seharusnya berikan kembali dana talangan yang besarnya sekitar Rp20 triliun karena melihat jumlah tagihan klaim saat ini sudah mencapai Rp13 triliun. Belum lagi ditambah tiga bulan kedepan,” ujarnya.

Selain itu, menurut Timboel, pemerintah juga dinilai lambat dalam memutuskan kenaikan iuran bagi peserta penerima bantuan iuran (PBI) yang ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Adapun, nominal kenaikan iuran bagi peserta PBI mengalami kenaikan dari Rp23.000 per bulan menjadi Rp42.000 per bulan.

Timboel menyebut rencana kenaikan iuran peserta PBI seharusnya tak perlu terpengaruh oleh wacana kenaikan iuran peserta pekerja bukan penerima upah (PBPU) atau mandiri yang rencananya akan diberlakukan mulai 1 Januari 2020.

Kenaikan iuran bagi peserta PBI sudah seharusnya bisa diberlakukan sejak bulan lalu untuk membantu BPJS Kesehatan membayar tagihan klaim ke rumah sakit mitranya.\

Untuk diketahui, dari 223 juta peserta JKN-KIS, hampir separuhnya dibiayai oleh pemerintah atau tercatat sebagai peserta PBI. Tepatnya, ada 98,6 juta penduduk miskin dan tidak mampu yang iuran JKN-KIS-nya ditanggung lewat APBN dan 37,3 penduduk yang ditanggung lewat APBN.

Startup Ini Berikan Layanan Tes Kanker Payudara Menggunakan Machine Learning

Momen-momen tertentu memiliki kekuatan untuk secara drastis mengubah pilihan jalan kehidupan seseorang, dan bagi Manjiri Bakre, momen itu adalah hilangnya seorang seorang teman akibat kanker payudara. Temannya tersebut didiagnosis memiiki kanker yang menyebar dari payudaranya ke hati, paru-paru dan ovarium yang membuatnya meninggal.

Bakre, seorang peneliti yang memiliki gelar PHD pada disiplin ilmu cell biology, menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk melakukan penelitian tentang bagaimana berbagai jenis sel berperilaku. Karena itu, dia sangat menyadari bahwa sel-sel kanker payudara cenderung memiliki lebih sedikit kasus penyebaran agresif ke seluruh tubuh dalam bentuk tumor.

Kematian yang tak terduga dari temannya membuatnya bertekad untuk menemukan cara mengetahui apakah seseorang memiliki risiko tinggi kambuhnya kanker.

Kemudian Bakre memutuskan untuk mendirikan OncoStem, sebuah startup yang melakukan tes bagi pasien kanker payudara dengan menggunakan teknologi machine learning. Sehingga pasien ataupun tenaga medis bisa membuat keputusan berdasarkan informasi tentang pilihan perawatan yang nantinya akan dilaksanakan.

“Alat kami ditambahkan ke metode yang ada yang digunakan dokter, untuk memahami risiko kekambuhan kanker pada pasien yang lebih baik, dan merencanakan sekolah tindakan yang lebih informatif,” katanya.

Bakre menjelaskan bahwa kemoterapi adalah tindakan non-diskriminatif, yang berarti efeknya tak hanya akan membunuh sel kanker, namun juga sel non-kanker. “Itulah sebabnya mengapa di bawah kemoterapi, sel-sel perut diserang, menyebabkan pasien mengalami muntah dan diare. Pembelahan folikel rambut juga terganggu, yang akan menyebabkan kebotakan,” katanya.

dr. Manjiri Bakre, Pendiri sekaligus CEO OncoStem

“Kemampuan Anda untuk melawan infeksi apa pun juga berkurang, menurunkan kualitas hidup. Ini adalah beban bagi hati, karena perlu memetabolisme semua racun ini,” lanjut Bakre.

Bakre melanjutkan, sekitar 70 persen pasien kanker payudara tahap awal (stadium 1 dan 2) memiliki risiko rendah kambuhnya kanker dan dapat menghindari kemoterapi. Melakukan kemoterapi dapat menyebabkan overtreatment terhadap kondisi mereka, yang mengarah pada kemungkinan efek samping tanpa manfaat besar.

Saat ini, tes OncoStem mengukur risiko kekambuhan kanker dan tingkat kelangsungan hidup pasien kanker payudara yang responsif hormon, yang mendekati 75-78 persen dari semua kasus kanker payudara di India. Pasien-pasien ini juga harus menjalani satu putaran operasi sebelum menjalani tes. Tes ini melibatkan pengumpulan sampel tumor yang pulih selama operasi. Ini kemudian diberikan pemeriksaan kualitas, dan dianalisis dengan suatu algoritma.

Bakre mengatakan algoritma ini dikembangkan oleh tes yang didukung kecerdasan buatan dan model pembelajaran berbasis mesin. Ini mempelajari pola dan sejarah lima tahun dari 300 pasien dengan penyakit yang sama.

Sejak pertama kali didirikan pada tahun 2016, Oncostem telah menjangkau 300 pasien dan berharap untuk menjangkau 700 lebih di tahun mendatang. Startup kesehatan asal India ini juga tercatat telah mengumpulkan hampir USD 9 juta dalam pendanaan modal ventura dari Sequoia Capital dan Artiman Ventures.

Perusahaan yang berbasis di Bangalore ini akan melakukan lebih banyak penelitian untuk memungkinkan produk mereka menilai risiko kambuhnya kanker untuk kanker mulut, usus besar dan ovarium – jenis kanker yang paling merajalela di India.

Untuk meningkatkan jangkauan mereka, mereka saat ini mengandalkan kolaborasi dengan rantai diagnostik seperti diagnostik SRM dan laboratorium Onquest.

Gelar Peringatan HUT Ke-32, Ini Harapan Kasih Ibu Hospital

Kasih Ibu Hospital Denpasar pada hari Sabtu (21/9) menggelar peringatan HUT ke-32 di Marindra Park, Denpasar, Bali.

Acara yang diselenggarakan diantaranya, senam sehat, talkshow, pemeriksaan kesehatan, konsultasi dokter spesialis, pemberian kaca mata gratis dan donor darah yang dihadiri ratusan member senam AWS3 Siwa Bali, pengurus dan anggota PSMTI, dokter spesialis, mitra kerja rumah sakit serta seluruh civitas hospitalia Rumah Sakit Kasih Ibu Group.

“Acaranya sangat meriah, seluruh peserta berbaur di lapangan, semoga keceriaan peserta memberi fibrasi positif bagi kami Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar dalam menghadirkan inovasi layanan ke depan,” ungkap dr.Wayan Kesumadana Sp.OG (K-Fer) selaku Direktur Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar.

Kusumadana mengatakan harapan ke depannya supaya rumah sakit di bawah pimpinannya ini bisa melayani masyarakat dari segala aspek.

“Karena tema ulang tahun kali ini adalah dengan kerja sama team, kita menyongsong era digitalisasi menuju pelayanan yang lengkap. Jadi artinya bagaimana Rumah Sakit Kasih Ibu memberikan pelayanan dari A sampai Z. Mulai dari preventif, kuratif maupun rehabilitatif” katanya.

Upaya prefentif misalnya, dr. Wayan melanjutkan, rumah sakit menyediakan program medical check up (MCU) pada lounge khusus, kemudian kuratif tentunya pelayanan rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap yang didukung fasilitas medis canggih serta dokter spesialis yang berpengalaman, sedangkan rehabilitatif itu untuk pasien yang perlu perawatan setelah menderita sakit, di mana layanan untuk hal ini kita telah hadirkan program home care.

Bayar BPJS Bisa Auto-debet Tanpa Rekening Bank,Begini Caranya!

Berbagai inovasi untuk memudahkan peserta dalam membayar iuran bulanan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) terus dilakukan oleh BPJS Kesehatan. Salah satunya adalah meluncurkan sistem auto-debet non rekening bank.

Bekerjasama dengan PT Finnet Indonesia, pserta bisa melakukan auto-debet melalui uang elektronik mobile cash. Fasilitas ini diberlakukan bagi segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri. Untuk pembayaran, peserta BPJS Kesehatan dapat menggunakan telepon seluler 2G dan menekan *141*999# (khusus pengguna Telkomsel dan Indosat) dan memilih menu daftar.

Setelah mendaftar, peserta dapat langsung melakukan pembayaran/pengisian saldo iuran di Kantor Pos, Alfamart, transfer virtual account BRI, transfer virtual account Bank Mandiri, jejaring Apotek Sanafarma di seluruh Indonesia, dengan menyebutkan nomor peserta dan nomor telepon.

“Kemudahan ini kami lakukan untuk memberi alternatif cara pembayaran iuran bagi para peserta. Kami paham, kondisi tiap penduduk Indonesia berbeda. Belum tentu seluruh penduduk memiliki rekening dan dekat dengan jangkauan jaringan bank,” kata Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan, Kemal Imam Santoso.

Kemal menjelaskan, para peserta juga dapat mengisi saldo kapanpun sesuai dengan kemampuan. Peserta bisa menyisihkan saldo setiap hari, dan sampai dengan saldo tagihan iuran mencukupi akan langsung otomatis terdebet.

Saat ini, jumlah peserta yang telah mendaftar autodebet tanpa rekening bank sebanyak 110.175 peserta. Dari data tersebut, sebanyak 67,55% dari total peserta menggunakan autodebet tanpa rekening bank.

“Untuk peserta yang saat ini sudah terdaftar sebagai peserta PBPU namun masih belum menggunakan autodebet, bisa langsung ke bank untuk mendaftar. Sebagai pilihan kami juga siapkan autodebet tanpa rekening bank. Upaya ini kami lakukan untuk memudahkan peserta dalam membayar iuran secara tepat waktu, meningkatkan kepatuhan peserta, juga diharapkan dapat membantu meningkatkan sustainabilitas Program JKN-KIS,” sambung Kemal.

Direktur Utama Finnet, Paulus Djatmiko menyampaikan alternatif solusi dari BPJS Kesehatan dan Finnet dapat memberikan dampak positif untuk seluruh masyarakat.

“Finnet bersama BPJS Kesehatan memberikan solusi kepada masyarakat. Keterbatasan jangkauan internet di pelosok daerah tidak menjadi hambatan. Dengan Mobile Cash, masyarakat yang belum terjangkau dengan produk bank tetap dapat membayar iuran JKN-KIS dengan menggunakan pilihan pembayaran autodebet. Cukup *141*999#, ingat BPJS Kesehatan,” tandasnya.

Bermain Game Bisa Mendeteksi Demensia, Begini Caranya

Penelitian terbaru yang dilakukan sejumlah ilmuwan dari University of Kent, Inggris mengungkapkan bahwa game smartphone bisa memberikan informasi bermanfaat tentang fungsi kognitif penggunanya.

Dilansir dari Healthline, peneliti ini melakukan serangkaian tes kognitif berbasis kertas. Selanjutnya, para peserta diminta untuk menghabiskan 10 menit bermain sejumlah game populer seperti Tetris, Candy Crush Saga, dan Fruit Ninja.

Menggunakan sensor yang terpasang pada ponsel pengguna, para peneliti mengumpulkan data tentang ketukan, gesekan, dan gerakan rotasi peserta selama bermain gim. Mereka menemukan bahwa ada keterkaitan antara kecepatan dan intensitas gerakan dengan kinerja kognitif.

Berdasarkan temuan itu, para peneliti menyimpulkan bahwa gim dalam ponsel pintar dapat digunakan untuk mengidentifikasi perubahan kemampuan motorik di antara orang dengan penyakit Alzheimer dan demensia, cedera otak traumatis, atau kondisi lain yang menyebabkan penurunan kognitif.

Temuan awal menunjukkan bahwa cara pengguna menggulir, mengetik, dan berbicara di ponsel dapat memberikan informasi berharga tentang kontrol kognitif, pemrosesan informasi, dan suasana hati. Informasi ini diharapkan bisa membantu pendeteksian perubahan status mental dan kesehatan.

“Saya kira ada potensi besar dalam penggunaan teknologi sehari-hari untuk mendeteksi tanda-tanda awal penurunan kognitif,” kata Keith Fargo, Direktur Program Ilmiah Alzheimer’s Association.

Dia melanjutkan bahwa deteksi dini perubahan kognitif sangat penting untuk memberikan pengobatan yang efektif dan membatasi hilangnya fungsi lebih lanjut. Dalam beberapa kasus, penurunan kognitif disebabkan oleh kondisi medis yang dapat diobati.

Sementara, dalam kasus lainnya, hal itu merupakan tanda penyakit Alzheimer atau bentuk lain dari demensia. Fargo mengungkapkan bahwa saat ini memang belum ada obat untuk penyakit seperti itu tetapi ada obat-obatan yang tersedia untuk mengelola beberapa gejala.

Dia juga menyarankan kepada setiap orang yang merasa mengalami penurunan kognitif untuk datang ke dokter dan melakukan konsultasi.

Google Akan Hentikan Iklan Metode Pengobatan Yang Belum Teruji Secara Medis

Google telah mengumumkan bahwa platform iklan milik mereka menghentikan seluruh materi iklan yang maenawarkan metode pengobatan yang secara medis berbahaya dan belum teruji hasilnya. Juga belum pernah ada hasil tes klinis resmi tentang metode pengobatan tersebut. Beberpa contohnya adalah konten yang menawarkan layanan terapi sel punca dan terapi.

Seperti dilansir oleh The Washington Post, terapi sel punca yang belum teruji telah menyebabkan kebutaan parah bagi beberapa pasien di wilayah Amerika Serikat. Contohnya pada kasus bulan Juni lalu yang berakibat ditutupnya ijin operasi sebuah klinik di Florida, Amerika Serikat oleh pemerintah setempat.

Kendati begitu, Google tidak akan menutup semua iklan metode pengobatan alternatif seperti terapi sel punca dan terapi gen. Perusahaan teknologi raksasa tersebut masih akan membiarkan iklan yang memang layananannya sudah mendapat izin resmi dari badan kesehatan Amerika Serikat serta sudah terbukti hasilnya.

Selain itu, Google juga masih akan mengizinkan iklan untuk mempromosikan penelitian, bersama dengan uji klinis, selama mereka mengikuti aturan lainnya dalam kebijakan perawatan kesehatan dan iklan obat Google. Perusahaan juga mencatat bahwa mereka akan terus mengevaluasi penelitian yang sedang berlangsung dan akan terus merevisi kebijakannya sesuai kebutuhan di masa depan.