spot_img

Target BPJS Agar Tahun Ini Semua Mitra Terapkan Antrean Online

Ilustrasi Pelayanan BPJS Kesehatan. Foto: Liputan 6

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyatakan bahwa saat ini dari total 2.220 rumah sakit (RS) yang menjadi mitra, sekitar 80,36 persen atau 1.784 RS sudah memiliki sistem antrean online. Sedangkan 78,33 persen atau 1.739 RS sudah memiliki display ketersediaan tempat tidur.

Terkait dengan hal tersebut, Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan Kesehatan Rujukan Budi Mohamad Arief menyatakan bahwa BPJS menargetkan bahwa sampai akhir tahun ini, seluruh mitra sudah memiliki layanan antrean online serta display tempat tidur.

“Pencapaian itu sudah melampaui target kami 2019 yang hanya sebesar 75 persen, dan tahun ini kami targetkan seluruh mitra atau 100 persen RS sudah memiliki layanan tersebut,” ujarnya seperti dilansir oleh situs Bisnis.com.

Budi melanjutkan, bahwa berdasarkan survei internal, ditemukan ada empat keluhan peserta saat akan mendapatkan layanan kesehatan, dan kini solusi masalah itu sudah disiapkan dan ditargetkan dapat berjalan di 50 rumah sakit percontohan di seluruh Indonesia.

Pertama, soal antrean online. Kini peserta bisa mendaftar di klinik dan rumah sakit lewat aplikasi Mobile JKN, tanpa harus datang dan menunggu sampai nomor antrean dipanggil.

Kedua soal display tempat tidur, aplikasi Mobile JKN menyiapkan daftar ketersediaan tempat tidur di rumah sakit percontohan, artinya peserta tidak sulit lagi untuk mengetahui apakah bisa mendapatkan layanan rawat inap di RS tujuan.

Selanjutnya, Mobile JKN kini sudah bisa menampilkan jadwal operasi bagi peserta yang memerlukan tindakan medis operatif, sehingga dapat diketahui kapan jadwal operasi dilakukan. Fitur ini terdiri dari informasi jadwal pelaksanaan, nama rumah sakit dan staf medis fungsional (SMF) yang melakukan tindakan pembedahan.

“Terakhir untuk penderita penyakit katastropik yaitu hemodialisa atau HD, sudah tidak perlu mengambil rujukan ke faskes pertama setelah masa rujukan habis, tinggal diperpanjang di rumah sakit tujuan tindakan medisnya,” pungkasnya.

Teknologi AI Google Kini Sudah Mampu Mendeteksi Kanker Payudara

495951912

Teknologi kecerdasan buatan (AI) Google dikabarkan telah mampu mendeteksi kanker payudara pada wanita dengan tingkat akurasi melebihi deteksi yang dilakukan oleh dokter.

Studi yang diterbitkan pada hari Rabu, 1 Januari di jurnal ilmiah Nature, mengungkapkan bahwa dengan menggunakan teknologi tersebut, ada pengurangan false positives dan false negatives ketika datang untuk mendiagnosis bentuk kanker payudara.

Penelitian ini sendiri merupakan kolaborasi antara Google Health, Northwestern University, Cancer Research U.K. Imperial Center, dan Rumah Sakit Royal Surrey County. Serta melibatkan lebih dari 15.000 wanita di Amerika Serikat, dan lebih dari 76.000 wanita di Inggris. Hasilnya teknologi AI ini mampu mengurangi false positives sebesar 5,7% untuk wanita di AS dan 1,2% untuk mereka yang berada di AS. Sedangkan false ngatives berkurang 9,4% di AS dan 2,7% di AS.

“Ada beberapa tanda yang menjanjikan bahwa teknologi ini berpotensi dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi program penyaringan, serta mengurangi waktu tunggu dan stres bagi pasien,” tulis Pimpinan Teknis Google Health Shravya Shetty dan Product Manager Daniel Tse, dalam sebuah posting blog resmi perusahaan raksasa internet tersebut.

Menurut American Cancer Society, penggunaan teknologi AI untuk mendeteksi skrining yang lebih baik bisa menjadi terobosan baru, mengingat bahwa satu dari delapan wanita memiliki potensi terkena kanker payudara dalam hidup mereka.

Kaleidoskop Startup Kesehatan dan Wellness Selama Tahun 2019

Sepanjang tahun ini Indonesia diramaikan dengan berita investasi di startup yang menyasar sektor kesehatan dan makin maraknya layanan wellness.

Tidak hanya layanan kesehatan yang mencoba untuk meng-cater konsumen secara langsung, startup yang berbasis teknologi kesehatan juga mulai menawarkan teknologi yang bisa digunakan pihak rumah sakit, dokter, dan klinik. Hal tersebut membuktikan teknologi sudah mulai diadopsi sektor kesehatan yang selama ini dikenal paling sulit untuk di-disrupt.

Munculnya layanan wellness

Salah satu layanan yang makin menjamur kehadirannya sepanjang tahun 2019 adalah layanan menyediakan pilihan aktivitas atau kegiatan olahraga. Konsep yang mengedepankan kemitraan dan agregator pusat kebugaran ditawarkan oleh layanan seperti The Fit Company, ClassPass hingga R Fitness.

Bulan Agustus 2019 lalu The Fit Company meluncurkan aplikasi bernama “Fitco” dan berkomitmen untuk menciptakan gaya hidup aktif dan sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia. Aplikasi Fitco merupakan produk unggulan yang memungkinkan masyarakat mengakses layanan gaya hidup aktif dan sehat dengan mudah. Sementara itu usai mengantongi pendanaan Pra-Seri A sebesar Rp17,7 miliar, R Fitness melakukan rebranding dan menawarkan tiga pilihan aktivitas olah raga yang lengkap untuk warga penggunannya. Setelah sebelumnya dikenal dengan nama Ride, startup wellness yang menghadirkan layanan kebugaran, khususnya indoor cycling, melakukan rebranding menjadi R Fitness.

Sementara platform asal Amerika Serikat “ClassPass” meresmikan kehadiran mereka di Indonesia. Kepada DailySocial, Country Manager ClassPass Indonesia Anjani Percaya mengungkapkan, makin besarnya minat warga ibukota peduli akan olahraga dan gaya hidup yang sehat, menjadikan platform seperti ClassPass mulai banyak diminati saat ini. ClassPass merupakan platform wellness asal Amerika Serikat, saat ini telah memiliki 20 ribu mitra secara global.

Khusus untuk suplemen, Jovee menjadi pendatang baru yang menawarkan kebutuhan suplemen untuk pengguna milenial. Jovee didirikan oleh veteran industri, Natali Ardianto, yang sebelumnya adalah Co-Founder Tiket.com.

Hadirnya berbagai layanan kesehatan baru

Jika di tahun 2017-2018 banyak bermunculan startup healthtech yang menawarkan layanan konsultasi dokter (telemedicine) dan pengantaran obat langsung ke rumah pelanggan, sepanjang tahun 2019 makin banyak bermunculan layanan kesehatan berbasis teknologi yang menawarkan ragam layanan baru, mulai dari jasa perawat yang bisa dipesan seperti MHomecare hingga platform yang menghadirkan informasi dan berita kesehatan terkurasi SehatQ.

Kedua layanan tersebut mencoba untuk meng-cater target pasar dari berbagai kalangan untuk bisa mendapatkan layanan kesehatan hingga informasi kesehatan yang diinginkan.

Layanan kesehatan yang lebih fokus kepada kosmetik atau perawatan dental (gigi) juga mulai hadir di Indonesia, diprakarsai platform lokal Rata dan platform Singapura yang merupakan alumni program Surge Sequoia India bernama Zenyum. Tahun 2020 mendatang diprediksi makin banyak lagi layanan kesehatan kosmetik berbasis teknologi.

Sementara itu, Grab melalui GrabHealth meresmikan layanan kesehatan bersama Good Doctor Technology Indonesia (anak usaha Ping An Good Doctor). President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, GrabHealth adalah salah satu buah investasi SoftBank senilai $2 miliar yang diumumkan pada Juli 2019 untuk Indonesia. Perusahaan percaya pemanfaatan teknologi yang tepat bisa membawa manfaat positif buat masyarakat.

Ada empat fitur yang dihadirkan, di antaranya tanya jawab kesehatan dengan dokter, membuat janji konsultasi tatap muka dengan dokter, belanja produk kesehatan dan kebugaran (Health Mall), dan konten kesehatan dan gaya hidup yang dikurasi oleh tim dokter. Seluruh fitur ini dapat diakses secara gratis, sementara tersedia di Jabodetabek, dan segera digulirkan ke kota lain di dalam cakupan operasional Grab secara bertahap.

Layanan lain untuk rumah sakit dan klinik

Dengan regulasi yang ketat di industri, belum banyak startup healthtech yang menyasar konsumen rumah sakit dan klinik. Didukung Ikatan Dokter Indonesia, tahun ini beberapa startup healtech mencoba mengakomodir konsumen ini. Salah satunya adalah Medigo yang menawarkan joint venture dengan pihak klinik untuk memberikan sistem manajemen layanan kesehatan terpadu dan proses digitalisasi klinik melalui Klinik Pintar. Dikabarkan IDI juga berniat untuk merangkul lebih banyak investor untuk mendukung klinik yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mengadopsi teknologi melalui kemitraan.

Sementara fitur unik lainnya adalah ulasan rumah sakit melalui Dokter.id. melalui fitur ini nantinya Pengguna bisa memberikan pendapat, kritik, dan testimoni kepuasan pelanggan terhadap layanan dokter, perawat, dan proses pengobatan selama berada di rumah sakit.

Layanan yang sudah dikenal publik, seperti Halodoc dan Alodokter, terus menambah lini bisnis baru, termasuk menyasar konsumen korporasi dan peningkatan variasi layanan. Pengembangan teknologi dan strategi bisnis yang ada membuktikan bahwa layanan kesehatan berbasis teknologi mendapatkan momentum yang tepat tahun ini.

Artikel asli ditulis oleh Yenny Yusra dan dipublikasikan untuk Dailysocial.id

Pemkot Tangerang Salurkan Kebutuhan Pokok Untuk Korban Banjir di Wilayahnya

Tangerang merupakan salah satu wilayah yang beberapa titik di wilayahnya mengalami bencana banjir awal tahun 2020. Pemerintah Kota melalui sejumlah OPD dikabarkan sudah mulai menangani musibah tahunan tersebut.

Irman Pujahendra, selaku Kepala BPBD Kota Tangerang mengatakan telah menerjunkan setidaknya 200 personel dan 16 perahu aluminium juga faiber.

“Semua bantuan diturunkan secara merata dan didahulukan anak-anak dan wanita. Sementara itu, BPBD lebih fokus pada evakuasi masyarakat dan membantu masyarakat jalur air yang tersumbat di pemukiman warga,” kata Irman Pujahendra, Kepala BPBD Kota Tangerang.

Sementara itu, Dinkes juga telah menyiagakan 22 Puskesmas yang beroperasi 24 jam.

“Obat-obatan, alat medis, satu Puskesmas sekitar 10 petugas sudah bertugas. 22 Puskesmas dari 36 Puskesmas telah membuka posko bantuan dan kesehatan. Dokter dan bidan pun sudah sigap dalam penanganan ibu hamil atau melahirkan,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi.

Dikutip dari situs Tribun News, Dinas Sosial Kota Tangerang juga tengah mendistribusikan 1300 nasi bungkus, 200 kilogram beras, 200 dus mi instan, 200 liter minyak goreng, 200 kaleng sarden, 200 pak kecap, 22 selimut, 37 pembalut, serta 48 diapers.

Penting, Ini Daftar Posko Korban Banjir dan Kontak Badan SAR Nasional!

Gambar: Liputan 6

Bencana banjir yang melanda DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya seperti Bekasi, Tangerang Selatan,dan Bogor tentu membuat warga berdampak banjir membutuhkan bantuan evakuasi hingga akses layanan kesehatan.

Terkait hal tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah menyiapkan 32 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan 44 Puskesmas Kecamatan di seluruh wilayah DKI Jakarta. Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti juga mengatakan bahwa pihaknya telah menyiagakan pos kesehatan yang tersebar di sejumlah titik.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga membuka layanan bantuan dan evakuasi untuk korban banjir Jakarta dan sekitarnya. Warga yang membutuhkan bantuan atau evakuasi dapat menghubungi call center Badan SAR Nasional (Basarnas) di nomor 115.

Bisa juga menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta di nomor 112. Alternatif lainnya, warga dapat menghubungi nomor 021-345-9444 atau SMS ke 0858-8000-1949.

Kembli ke posko kesehatan, berikut daftar lokasinya yang bisa dimanfaatkan oleh korban:

Jakarta Timur:

1. Kelurahan Duren Sawit di Kantor Lurah Pondok Bambu dan SDN 13 Pondok Bambu;
2. Kelurahan Kramat Jati di Binawan RW 003, Cawang Budi Asih kediaman Pak Mulya RT 009, dan Kantor Camat Kramat Jati;
3. Kelurahan Ciracas di Masjid Baitul Ijati dan Masjid Komseko;
4. Kelurahan Cipayung di Kantor Kelurahan Cilangkap, GOR Tata RT 06 Cilangkap, SSN O1 Ceger, dan Kantor Lurah Cipayung;
5. Kelurahan Makasar di Poskes Univ Borobudur, Kantor Lurah Halim, GOR Makasar, Kantor Camat Makasar.
6. Jatinegara di Poskes Bidara Cina, Cipinang Bali, Poskes Puskesmas Kampung Melayu, Poskes Sudinkes JT, Kantor kelurahan Bidara Cina, Puskesmas Kampung Melayu, Kantor lurah Cibesel.

Jakarta Selatan:

1. Kelurahan Pancoran di Puskesmas Rawajati II;
2. Kelurahan Kebayoran Baru di Poskes Lurah Gunung, Masjid Gunung Langgar, dan SDN 05 Kebayoran Baru;
3. Kelurahan Cilandak di Masjid Al Abror;
4. Kelurahan Pesanggerahan di Masjid Jami Al Umariyah dan Gereje GPIP Sejahtera;
5. Kelurahan Tebet di Musola Ar Rahman;
6. Kelurahan Pasar Minggu di Masjid Mujahidin.

Jakarta Barat:

1. Kelurahan Cengkareng di Gereja Trinitas Cengkareng dan Kantor Dishub Rawa Buaya;
2. Kelurahan Kalideres di Poskes Kel Semanan dan Poskes Almaka;
3. Kelurahan Palmerah di Poskes Rusun Kota Bambu Selatan;
4. Kelurahan Kebon Jeruk di Poskes RW 05 Kedoya Selatan;
5. Kelurahan Petamburan di Poskes RW 016;
6. Kelurahan Kembangan di Musola Alhidayah.

Jakarta Pusat:

1. Masjid Al Badr Dinas Teknis;
2. Kantor Lurah Cempaka Putih Timur;
3. Masjid Alafalh Cempaka Putih Barat;
4. Masjid At Taufik;
5. Masjid Al Jihad Johan Baru;
6. Masjid Al Falah; dan
7. Masjid Al Islam Petamburan.

Jakarta Utara:

1. Poskes Rusun Embrio Semper Barat;
2. Poskes Masjid Baiturahim Cilincing;
3. Poskes Masjid Attaqwa Rorotan.

Allianz Life Gandeng RS Permata Untuk Nikmati Skema Double Klaim BPJS

Gambar: Allianz

PT Asuransi Allianz Life Indonesia dikabarkan telah bermitra dengan RS Permata Depok dan RS Permata Bekasi untuk layanan penjaminan langsung atas pasien Coordination of Benefit (CoB) BPJS Kesehatan. Kerjasama tersebut dilakukan bersama-sama dengan Forum Asuransi Kesehatan Indonesia (Formaksi)/

Head of AHCS Operations Allianz Life Indonesia Angelia Agustine mengatakan bahwa nantinya pasien BPJS Kesehatan yang memiliki Asuransi Kesehatan Tambahan dari Allianz tidak perlu membayar selisih biaya yang timbul ketika ada permintaan untuk naik kelas perawatan di Rumah Sakit.

“Selisih biaya yang timbul ini akan langsung ditagihkan oleh RS kepada Allianz untuk fasilitas cashless sesuai dengan syarat dan kondisi serta batasan jaminan polis,” ujar Angelia seperti dilansir oleh Sindo News.

Jadi, pasien rumah sakit yang menggunakan BPJS dan memiliki asuransi kesehatan tambahan, biasanya harus membayar terlebih dahulu selisih biaya antara kamar sebelum dan sesudahnya (ekses) jika ingin naik kelas.

Nah, ini tentu bikin repot karena tertanggung harus keluar dana dulu. Sementara, saat sakit tentu butuh dana yang tidak sedikit. Padahal kita sudah punya asuransi kesehatan, selain BPJS Kesehatan. Kenapa tidak bisa digabung saja sih? Nah, problem soal koordinasi pembayaran seperti inilah yang akhirnya diatasi oleh kerja sama terbaru antara BPJS Kesehatan dan perusahaan asuransi swasta termasuk Allianz Life.

Dengan berhasil digandengnya dua Rumah Sakit ini, maka jumlah mitra yang telah menikmati fasilitas Coordination of Benefit (CoB) BPJS Kesehatan dari Allianz Indonesia menjadi 37 Rumah Sakit.

Sebelumnya, Allianz Indonesia juga menggandeng Gojek dan PasarPolis untuk memberikan asuransi perjalanan terhadap layanan GoRide. Penumpang GoRide dan mitra driver Gojek kini mendapat perlindungan lengkap selama perjalanan, mulai dari titik penjemputan hingga lokasi tujuan.

Unik, Rumah Sakit Ini Rutin Putar Lagu A Rafiq Untuk Hibur Pasien

Sebuah rumah sakit ibu dan anak di Depok, Jawa Barat diketahui rutin memutar lagu-lagu almarhum A Rafiq. Bukan tanpa sebab, memang rumah sakit tersebut merupakan milik keluarga penyanyi dangdut senior tersebut.

Rumah sakit itu bernama RS Ibu dan Anak Citra Arafiq yang didirikan pada tahun 2017 lalu. Menurut Sony Septian, salah satu menantu almarhum, di rumah sakit tersebut rutin diputar lagu-lagu A Rafiq. Hal itu selain bertujuan menghibur pasien, juga untuk mengenang sang mertua.

“Jadi uniknya rumah sakit ini kalo pergantian jam dokter, ada lagu Almarhum Papa untuk mengingatkan pada penggemarnya juga kalau ini karya Papa,” ujar Sonny Septian seperti dilansir oleh situs suara.com.

Sementara itu, menurut Fairuz A Rafiq yang merupakan anak dari almrhum A Rafiq menimpali bahwa selain pergantian jam dokter, lagu ayahnya itu juga diputar ketika jam besuk pasien telah habis.

Istri Sonny Septian itu juga ikut turun tangan dalam mengelola Rumah Sakit Citra Arafiq. Selain menangani urusan marketing, ia juga bertugas untuk meninjau fasilitas di sana. Bahkan tak jarang dia menerima pengaduan dari masyarakat jika ada kekurangan terkait fasilitas di Rumah Sakit Citra Arafiq.

Vaksin Anti Ebola Pertama Resmi Dipasarkan

Vaksin anti virus ebola telah diluncurkan dan mendapat persetujuan ijin edar dari badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA). Hal ini digadang-gadang sebagai salah satu pencapaian penting dalam dunia kesehatan.

Vaksin itu sendiri dikembangkan oleh perusahaan farmasi multinasional Merck & Co. Dan dinyatakan 100% efektif bisa melindungi manusia dari virus ebola. Kesimpulan ini didapat berdasarkan hasil tes yang dilakukan di Guinea seama 2014 – 2016.

Cara kerjanya, vaksi ini diberikan ke tubuh manusia melalui sekali suntikan. Dan dibutuhkan setidaknya 10 hari agar vaksin tersebut bisa bekerja secara efektif melindungi. Kendati begitu, belum ada keterangn resmi berama lama vaksin ini bisa bekerja melindungi. Apakah bisa untuk selamanya atau justru bisa pudar perlahan-lahan.

Menurut pihak Merck, Vaksin ini akan dijual dengan nama Ervebo dan perusahaan sedang berupaya meningkatkan produksi vaksin agar tersedia pada kuartal ketiga 2020. Sedangkan untuk harga, Merck masih belum menetapkan harga untuk obat tersebut.

Pada awalnya, vaksin ini sendiri ditemukan oleh Badan Kesehatan Masyarakat Laboratorium Mikrobiologi Nasional Kanada, sebuah kelompok penelitian pemerintah Kanada. Lalu kemudian dilisensikan ke NewLink Genetics Corp. Selanjutnya, Merck membeli hak pengembangan pada tahun 2014 seharga 50 juta dolar AS.

Selanjutnya perusahaan kesehatan multi nasional tersebut menggandeng Gavi, sebuah organisasi nirlaba untuk lebih lanjut mengembangkan vaksin ini.

Untuk diketahui, ebola adalah wabah yang sangat mematikan. Di Republik Demokratik Kongo, menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia, wabah ini telah menewaskan lebih dari 2.000 orang.

Rumah Sakit di Inggris Perkenalkan Hijab Steril Sekali Pakai Untuk Proses Operasi

Royal Derby Hospital, sebuah rumah sakit di Inggris telah menggunakan hijab steril sekali pakai bagi dokter dan suster untuk keperluan proses operasi pasien.

Penggunaan jilbab steril sekali pakai ini diinisiasioleh seorang dokter muda bernama Farah Roslan. Dikutip dari situs bbc.com, dr. Farah mengatakan bahwa ide tersebut muncul menyusul kekhawatiran akan hijab kain yang tidak steril yang harus ia kenakan seharian sembari bekerja.

“Saya sudah mengenakan hijab (kain) selama seharian dan pastinya sudah tidak bersih dan ideal,” katanya seperti dilansir oleh BBC Radio Derby.

Dokter Farah berharap bahawa hijab steril ini dapat digunakan pada tingkat nasional di negara Inggris. Sebab dirinya merasa menemukan titik temu antara “pakaian yang sesuai keyakinan” dan “passion” untuk bekerja di ruang operasi.

Dokter bedah Gill Tierney, yang mendampingi Roslan sebagai mentor mengatakan bahwa rumah sakitnya merupakan yang pertama memakai hijab steril di Inggris Raya.

“Kita tahu hal ini merupakan persoalan yang acap dirasakan di ruang operasi di seluruh negara (Inggris) dan saya tidak merasa masalah karena hal ini sudah dipecahkan secara formal,” jelasnya.

Meski pertama kali digunakan di negara Inggris, namun hijab tersebut sudah sering digunakan di Malaysia, negara asal dokter Farah.

Kemenkes Dorong Proses Penarikan Alkes Bermerkuri Agar Lebih Cepat

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menargetkan bahwa per 31 Desember 2020 sudah tidak akan ada lagi fasilitas pelayanan kesehatan yang menggunakan alat kesehatan (alkes) yang bermerkuri. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 41 tahun 2019 tentang Penghapusan dan Penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri.

Bahkan Kemenkes telah melaksanakan saran Ombudsman untuk memantau dan mengevaluasi seluruh rumah sakit umum daerah serta Puskesmas tentang upaya pengendalian dampak merkuri. Hal itu juga disertai hasil riset obat dan standar medis dalam menangani korban yang terpapar merkuri.

“Kita telah melaksanakan dan terus meningkatkan pemahaman para petugas kesehatan terkait tata laksana atau dampak merkuri bagi masyarakat,” ujar Kasubdit Penanganan Limbah dan Radiasi Direktorat Kesehatan Lingkungan Kemenkes, Jelsi Natalia Marampa.

Ia menjelaskan bahwa merkuri membawa dampak bahaya bagi kesehatan di antaranya tremor, kerusakan sistem saraf pusat, gangguan motorik, penyempitan pandangan, ginjal dan sebagainya.

Berdasarkan data limbah medis dan merkuri kementerian terkait, hingga kini tercatat 85 rumah sakit yang melakukan penghapusan zat berbahaya itu di 23 provinsi.

Keadaan tersebut membuat pemerintah melalui Kemenkes terus melakukan pendekatan dan pemberian pemahaman kepada masyarakat guna mencegah serta mengendalikan dampak berbahaya dari merkuri. Hal itu juga dengan memprioritaskan penghentian di hulu.

Sementara anggota Ombudsman RI, Adrianus Meliala mengatakan lembaga tersebut memberikan dua saran ke Kemekes untuk menyikapi Peraturan Presiden (Perpres) nomor 21 tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) pengurangan dan penghapusan merkuri.

Pertama, melakukan pemantauan dan evaluasi bagi seluruh rumah sakit umum daerah dan Puskesmas tentang upaya pengendalian dampak dengan hasil riset guna menemukan obat dan standar medis dalam menangani korban terpapar merkuri.

Kedua, kementerian terkait diminta untuk melakukan pemetaan kelompok kerja penambang emas rakyat dan masyarakat yang terpapar merkuri berdasarkan data wilayah kerja Puskesmas.