spot_img

MUI Buka Laboratorium Uji Halal dan SNI di Kawasan industri Deltamas Cikarang

Laboratorium Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) yang berlokasi di kawasan Deltamas, Cikarang, Jawa Barat sudah resmi dibuka pada Jumat (12/4). Kendati begitu, laboratorium ini sudah mulai beroperasi sejak bulan Februari 2019 kemarin.

Mengusung tagline “Kami Hadir Lebih Dekat Untuk Anda!”, laboratorium uji halal dan SNI tersebut memang dihadirkan untuk memberikan layanan pemeriksaan produk secara tepat, cepat dan akurat, utamanya bagi produsen-produsen di kawasan itu sehingga tak lagi harus ke Laborarium LPPMOM MUI di Bogor.

“Dengan adanya laboratorium di kompleks industri ini, membuat perusahaan yang bergerak di industri makanan dan minuman di kawasan ini lebih dimudahkan dalam melakukan pemeriksaan kehalalan produk,” kata Direktur Operasional LPPOM MUI Cikarang Sally Faisal Parouq sebagaimana MedX kutip dari situs MinaNews.net.

Faisal melanjutkan, laboratorium halal itu merupakan pengembangan dari Laboratorium LPPOM MUI Bogor yang sudah divalidasi dan diberi kewenangan untuk melakukan pengujian.

“Sebab halal-haram sebuah produk harus sangat jelas. Laboratorium ini menjadi alat bantu yang sangat efektif bagi Komisi Fatwa MUI memberikan keputusan fatwa halal suatu produk. Apalagi kewajiban sertifikasi halal sudah mulai berlaku pada Oktober 2019 nanti sebagaimana amanat Undang-undang Jaminan Produk Halal,” ujarnya.

Selain menjadikan para pelaku industri besar yang ada di kawasan-kawasan industri, lanjut Faisal, Laboratorium LPPOM MUI Cikarang juga membuka kesempatan kepada para pelaku usaha lainnya seperti pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk menggunakan jasa uji mereka, utamanya dalam memeriksa kehalalan produk.

Laboratorium yang telah memperoleh ISO 17025 itu sendiri melayani uji halal dengan proses lama pengujian adalah 14 hari kerja dan waktu normal. Namun untuk uji laboratorium SNI masih dalam proses akreditasi.

“Efektif uji laboratorium SNI baru bisa dilakukan pada Oktober ini. Kami masih menunggu proses akreditasi dari KAN (Komite Akreditasi Nasional),” ujar Kepala Laboratorium LPPOM MUI Cikarang Agus Permana.

Agus mengakui saat ini sudah mulai ada para pelaku produsen dan industri yang datang ke laboratoriumnya, untuk melakukan pengujian sample baik uji laboratorium halal atau SNI, sertifikasi halal atau bahkan bertanya tentang proses sertifikasi halal itu sendiri.

Aplikasi Sehati Siap Jadi Pendamping Bagi Ibu Hamil

Data Profil kesehatan Indonesia tahun 2017 menyebut diperkirakan ada sekitar terdapat 5,3 juta ibu hamil di Indonesia. Namun hanya terdapat 6.387 dokter spesialis kandungan yang menangani dan 60%-nya berada di Pulau Jawa.

Sementara itu dari data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017, pada tahun 2015 terdapat 305 angka kematian ibu (AKI) dalam 100.000 kehamilan dan 23 angka kematian bayi (AKB) untuk setiap 1000 kelahiran. Fakta inilah yang mendorong sebuah startup kesehatan asal Indonesia Sehati TeleCTG mengembangkan aplikasi mobile Ibu Sehati.

Anda Waluyo Sapardan, Co Founder dan Chief Operating Officer Sehati TeleCTG menjelaskan bahwa Sehati TeleCTG diinspirasi oleh pengalaman, pemikiran serta perjalanan hidupnya dengan sang suami.

“Saya dan suami merintis upaya untuk mewujudkan pemerataan pelayanan kesehatan bagi perempuan dan anak melalui informasi dan edukasi. Sebagai langkah awal kami memfokuskan pada pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Melalui aplikasi Sehati dan alat kesehatan berbasis telemedicine, TeleCTG, saya ingin mewujudkan mimpi untuk membangun generasi Indonesia yang lebih baik,” ujarnya.

Dirinya menjelaskan, aplikasi Ibu Sehati adalah aplikasi pintar yang menjadi pendamping setia para ibu hamil pada masa kehamilannya. Dari aplikasi ini, ibu hamil juga akan mendapatkan tips kehamilan mingguan, membuat jadwal kunjungan ke dokter dan laboratorium, serta mencatat data kesehatan dan non-kesehatan di jurnal elektronik.

Tak hanya itu, aplikasi ini memiliki ekosistem mandiri yang dilakukan secara simultan melalui aplikasi Bidan Sehati. Aplikasi yang diperuntukkan bagi Bidan membantu menjalankan tugas mereka melalui input data yang mudah, layaknya buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang sudah terdigitalisasi, sehingga meringankan tugas administrasi Bidan.

Berbagai fitur dalam aplikasi Bidan Sehati memudahkan upaya pencegahan kesakitan dan kematian ibu dan bayi melalui deteksi dini faktor risiko tinggi pada ibu hamil dan akses ke alat medis TeleCTG. Alat medis ini memungkinkan Bidan untuk memantau kesejahteraan janin dan berkonsultasi jarak jauh dengan dokter spesialis di Consultation Center.

Pengguna juga bisa menambahkan mengenai program komunitas Bidan Sehati, yaitu komunitas berbasis online pertama untuk meningkatkan quality of life bidan melalui serangkaian program terpadu yang meliputi tiga aspek yaitu pemberdayaan, peningkatan kompetensi profesi dan peningkatan kemampuan penunjang bidan.

Salah satu langkah nyata yang dilakukan oleh Bidan Sehati adalah program kelas online demi terwujudnya bidan yang berkualitas. Dasar hukum kelas online ini adalah Peraturan Menteri Kesehatan RI No 46 tahun 2017 tentang strategi e-kesehatan nasional.

Kini Layanan Vaksin Internasional Sudah tersedia di RSPKU Muhammadiyah Solo

Ilustrasi. Gambar: yale.edu

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo resmi meluncurkan layanan vaksin internasional atau International Vaccine Centre dan menerbitkan sertifikat vaksinasi internasional atau International Certificate of Vaccine (ICV) pada Sabtu (13/4) lalu. Dilansir oleh situs Republika.co.id, layanan tersebut merupakan yang pertama di Solo Raya dan menjadi yang kedua di Jawa Tengah dan DIY setelah Rumah Sakit Sultan Agung Semarang.

Direktur RS PKU Muhammadiyah Solo Mardiatmo mengatakan bahwa RS PKU Muhammadiyah Solo sudah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan melalui KKP untuk bisa memberikan pelayanan vaksin dan menerbitkan buku vaksin internasional. Layanan tersebut juga diharapkan bisa memudahkan penduduk Indonesia yang hendak melakukan perjalanan ke luar negeri, baik bagi traveller maupun para jamaah haji dan umrah.

Selama ini untuk mendapatkan vaksin internasional hanya bisa dilakukan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di pelabuhan dan bandara. Sedangkan dalam satu hari, KKP hanya melayani 200 peserta padahal jumlah permintaan lebih dari kuota yang tersedia.

“Maka tidak perlu lagi mereka mengantre ke KKP yang ngantrinya itu bisa memakan waktu lama. Akan dilakukan RS PKU Muhammadiyah Solo sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Jadi kalau mereka kemarin segan ke KKP karena antrenya panjang perlu waktu dua pekan sampai dua bulan. Tapi dengan layanan ini setiap saat mereka datang ke RS PKU Muhammadiyah Solo kapan akan traveling kami bisa memberikan vaksinasi yang terstandar” tegas Mardiatmo.

Melalui layanan tersebut, lanjutnya, RS PKU Muhammadiyah Solo berharap dapat menekan angka penularan penyakit-penyakit di daerah endemik hingga nol persen.

“Contohnya Hepatitis B penularannya 100 kali lebih tinggi dari pada HIV. Semua orang dewasa perlu vaksin. Saat ini masih ada kontroversi halal haram padahal banyak sekali vaksin yang sudah tidak mengandung babi. Manfaatnya jauh lebih besar daripada mudharat,” papar Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS PKU Muhammadiyah Solo Wahyu Aji Wibowo.

Dia menjelaskan, tujuan rumah sakit tersebut membuka International Vaccin Center memang untuk memberikan perlindungan dan mencegah munculnya penyakit pada orang-orang yang akan bepergian ke luar negeri, baik jalan-jalan atau bagi orang-orang yang akan pergi melaksanakan ibadah umrah dan haji. Selain itu, memberikan proteksi kepada pasien yang sehat tetapi belum memiliki status vaksinasi yang cukup.

Untuk diketahui, masing-masing negara mensyaratkan vaksin yang berbeda bagi para pengunjung, sesuai dengan kondisi negara masing-masing. Misalnya, Arab Saudi dan Afrika mewajibkan vaksin meningitis, Jepang mewajibkan vaksin yelllow fever atau demam kuning, serta Jerman mewajibkan vaksin MMR. Sebaliknya, semua orang Amerika yang mau ke Indonesia mewajibkan warganya vaksin tifoid karena Amerika tahu Indonesia gudangnya tipes.

Masyarakat yang membutuhkan layanan vaksin internasional di RS PKU Muhammadiyah Solo bisa datang langsung atau mendaftar terlebih dahulu melalui media sosial atau telepon. Terkait biaya, hal itu tergantung dari masing-masing jenis vaksin.

Startup Kesehatan Asal Tiongkok Ini Luncurkan Layanan Klinik Satu Menit

Startup kesehatan asal Tiongkok, Ping An Good Doctor baru saja meluncurkan layanan “One-minute Clinic” atau Klinik Satu Menit yang ditempatkan di Jiao Tong University Shanghai.

One-minute Clinics menggunakan teknologi mobile healthcare dan kecerdasan buatan (AI) milik Ping An Good Doctor dengan mengintegrasikan berbagai perangkat pemeriksaan medis pintar lainnya yang menghubungkan lebih dari 1.000 personil medis in-house dan hampir 5.000 mitra dokter yang sudah bekerjasama dengan mereka.

Klinik ini menyediakan layanan kesehatan dan medis one-stop, termasuk konsultasi, panduan rehabilitasi, rekomendasi pengobatan, dan obat-obatan.

Sejak Januari 2019 lalu, Ping An Good Doctor telah berhasil meluncurkan One-minute Clinic di 8 propinsi dan kota besar Tiongkok. Pada laporan tahunan 2018 lalu, startup kesehatan tersebut juga mengklaim jumlah pengguna terdaftar mereka sudah mencapai 265 juta.

Mendatang, mereka menargetkan One-minute Clinic bisa beroperasi di tempat yang lebih terbuka seperti mall,bandara, stasiun kereta, dan fasilitas umum lainnya.

Startup Asal Inggris Ini Kembangkan Sistem X-Ray Menggunkan Teknologi Luar Angkasa

Gambar: www.dotmed.com

Adaptix, startup asal ingrris mengembangkan perangkat X-ray 3D mutakhir menggunakan teknologi yang sebelumnya digunakan untuk eksplorasi luar angkasa. Untuk menjalankan proyek ini, mereka telah memperoleh sokongan dana senilai US$1.35 juta dari European Space Agency (ESA) dan U.K. Space Agency.

Tak hanya itu, pendanaan senilai €1.2 juta juga telah mereka kantongi dari investor yang tidak disebut namanya, guna mengembangkan sistem tomosintesis digital berdosis rendah dan portable yang akan digunakan pada pemindai X-ray 3D.

“Mereka (investor – red) ingin menunjukkan bahwa teknologi luar angkasa berdampak terhadap kehidupan masyarakat,” ujar Gil Travish Co-Founder dan CSO Adaptix.

Travish melanjutkan bahwa pada dasarnya teknologi ini adalah tomosintesis digital yang prosesnya tidak perlu memindahkan sumber.

“Pencitraan Bedside, atau on-clinic, atau bahkan pencitraan desktop seperti pada penanganan ortopedik, dapat dilakukan segera dan dengan mudah dengan biaya yang relatif murah. Bagi pasien yang membutuhkan pencitraan periodik teknologi ini juga dapat diterapkan dengan penyesuaian dosis yang lebih rendah,” ungkap Travish.

Sedangkan Tony Young dari National Clinical Director for Innovation menyatakan bahwa menggunakan teknologi luar angkasa untuk menemukan titik kanker adalah jenis inovasi canggih yang dibutuhkan guna mempercepat diagnosis dan meningkatkan layanan kepada pasien.

Kemenkes Benahi Klinik Kesehatan Haji Indonesia

Gambar: VIva.co.id

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) akan jauh lebih bagus. KKHI didesain lebih baik karena memiliki daya tampung yang cukup banyak dan memiliki fasilitas lengkap.

“Daya tampungnya cukup banyak, memiliki ruang ICU, dan memiliki ruang perawatan jiwa,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Eka Jusuf Singka, dikutip dari situs Republika.

Eka menjelaskan, KKHI di Madinah memiliki 100 tempat tidur yang KKHI sebelumnya hanya 70 tempat tidur. Bahkan kata Eka, KKHI Madinah ini bisa digunakan sebanyak 120 tempat tidur.

Dirinya melanjutkan, Kemenkes tahun ini akan membawa obat-obatan sebanyak 70 ton. Jumlah ini masih sama dengan tahun lalu. Perlengkapan tidak hanya didatangkan dari Indonesia tetapi juga diperoleh di tanah suci.

“Obat-obatan sebagian dikirim dari sini dan sebagian dibeli di sana alat-alat kesehatan dibeli semuanya,” katanya.

Eka berharap penyelenggaraan ibadah haji tahun ini berjalan dengan baik. Dan dirinya meminta para petugas kesehatan di bawah kordinasinya bekerja dengan penuh keikhlasan.

Siloam Hospitals Akan Buka 4 Rumah Sakit Baru Tahun Ini

Siloam Hospital TB Simatupang. Sumber gambar : beritasatu.com

Siloam Hospitals tahun ini dikabarkan akan menambah cabang rumah sakit miliknya. Selain ekspansi pembangunan rumah sakit baru, juga akan berfokus pada pelayanan yang prima kepada pasien.

John Riady, Komisaris Utama Siloam menjelaskan bahwa saat ini Siloam memiliki 35 rumah sakit yang tersebar di berbagai kota. Jumlah tersebut akan bertambah pada tahun ini dan tahun depan, hal ini karena perusahaan memiliki target setidaknya memiliki 40 rumah sakit dalam 2 tahun.

“Tahun ini kami akan tambah 3-4 rumah sakit, sebagian besar di Jawa lah,” ujar John.

Pun untuk tahun 2020, rumah sakit yang merupakan milik Lippo Group tersebut akan membuka lagi 1 sampai 3 cabang baru.

“Tahun 2020 akan nambah 1-3 rumah sakit tetapi setelah itu cukup, karena kalau sudah 40 rumah sakit di setiap kota itu saja EBITDA kita bisa Rp 1,4 triliun. Jadi fokusnya nanti tidak soal ekspansi lagi atau ada ekspansi tetapi pelan, nanti fokus kami ya mulai bayar dividen,” lanjut John.

Sementara itu, dirinya juga menyampaikan bisnis Siloam saat ini cukup baik. Dengan omset Rp 8 triliun dan EBITDA Rp 1 triliun. Dan 25% dari omset Siloam didapatkan dari BPJS.

Produk Diterima Baik di Filipina, Sido Muncul Targetkan Ekspor Meningkat

Gambar: katadata.co.id

Perusahaan Jamu dan Farmasi Sido Muncul berharap kontribusi penjualan ekspor bisa meningkat pada tahun ini. Dari 2%-2,5% menjadi lebih dari 5%. Target ini seiring dengan produk Tolak Angin yang telah diterima baik di Filipina.

Dilansir oleh situs Bisnis.com, Sekretaris perusahaan Sido Muncul Tiur Simamora mengatakan bahwa beberapa rencana kerja perusahaan adalah meningkatkan penjualan ekspor dan memperbesar distribusi ke Indonesia Bagian Timur. Strategi ini guna mengejar target pertumbuhan dua digit pada top line maupun bottom line.

“Rencana kerja ke depan adalah peningkatan ekspor dan distribusi ke Indonesia Bagian Timur,” katanya.

Berdasarkan laporan keuangan tahun 2018, penjualan bersih perusahaan jamu dan farmasi ini adalah sebesar Rp2,76 triliun. Dimana 66,72% berasal dari penjualan segmen jamu herbal dan suplemen. Sedangkan segmen makanan dan minuman memberikan kontribusi sebesar 29,66% dan farmasi sebesar 3,63%.

“Di Filipina, Tolak Angin sudah masuk ke modern market. Kuku Bima Ener-G juga menjadi primadona di Nigeria. Maka kontribusi ekspor yang semula 2%-2,5% bisa meningkat di atas 5%,” ungkap Tiur.

Sementara itu, Sido Muncul memperluas pasar ekspor dengan masuk ke Nigeria melalui produk Kuku Bima Ener-G.

BNI Syariah dan Rumah Sakit Haji Jakarta Resmi Jalin Kerja Sama

PT Bank BNI Syariah dan Rumah Sakit Haji Jakarta, resmi menandatangani kerja sama pada Jumat (12/4). Ada beberapa kesepakatan mutual dalam perjanjian ini.

Direktur Bisnis SME dan Komersial BNI Syariah Dhias Widhiyati mengatakan, ada beberapa potensi bisnis yang bisa digarap dari nota kesepahaman ini. Salah satunya produk cash management Pusat Pelayanan Terpadu Kesehatan Haji dan Umrah (P2TKHU) dan Integrated Hajj Center atau Indonesia Hajj Centre

Juga, kerja sama ini berpotensi untuk menambah bisnis payroll BNI Syariah guna memupuk dana pihak ketiga (DPK), sebab rumah sakit yang terletak di bilangan Pondok Gede, Jakarta itu memiliki 733 pegawai.

Dari sisi RS Haji sendiri, kerja sama bisa mereka manfaatkan untuk menunjang pembiayaan alat dan fasilitas kesehatan, hingga pembangunan Gedung Hajj Center.

“BNI Syariah saat ini fokus menggarap kerja sama dan potensi untuk Halal Ecosytem. Ini karena potensi bisnis halal ecosystem baik untuk bidang halal healthcare dan halal pharmaceutical dengan total sebesar Rp 70 triliun,” lanjut Dhias.

Hingga awal 2019, BNI Syariah telah bekerja sama dengan 104 rumah sakit dan industri kesehatan lainnya. Dari kerjasama ini, BNI Syariah telah menyalurkan total pembiayaan Rp 980 miliar.

Siapkan Lahan Dua Hektar, UGM Jajaki Rencana Dirikan Pabrik Alkes dan Farmasi Sendiri

Universitas Gajah mada (UGM) tengah berencana untuk membangun pabrik milik sendiri yang akan memproduksi alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan. Hal tersebut dibahas pada diskusi UGM dan Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) RI di Yogyakarta (12/04/2019).

“Setidaknya produk-produk ini bisa mengantikan beberapa produk impor dengan standar SNI,” ucap Peneliti nanoteknologi biokeramik dari FKG UGM drg Ika Dewi Ana.

Dirinya mengatakan juga bahwa pengembangan produk kesehatan melalui produksi sendiri oleh pabrik milik UGM ini untuk menyongsong kemandirian bangsa di bidang kesehatan. Selain itu, langkah ini dikarenakan sulitnya untuk mengakses produsen obat di dalam negeri yang lebih banyak memprioritaskan obat dan alat kesehatan dari luar.

“Kompetisi bangsa kita dalam teknologi kesehatan masih sangat rendah sekitar 97,2 persen alat kesehatan kita masih impor,” lanjutnya.

Terkait hal ini, maka UGM telah menyiapkan lahan seluas dua hektar yang rencananya akan diresmikan dalam waktu dekat.

Sementara itu, akar obat herbal Prof Subagus menuturkan bahwa saat ini potensi obat herbal dari sumber keanekaragaman hayati semakin banyak dilupakan padahal Indonesia memiliki potensi sumber obat herbal namun hanya ada lima produk yang sudah dipasarkan.

Minimnya produksi obat herbal tersebut menurutnya disebabkan industri obat dalam negeri lebih suka bekerja sama dengan industri dari luar negeri dengan hanya mendapat lisensi untuk bisa dipasarkan ke dalam negeri.

“Kalau seperti ini peneliti itu mau jadi apa? berjalan sendiri? Bagaimana kita bisa mengatakan biodiversitas memberikan kemakmuran bagi seluruh rakyat,” jelasnya.

Apa yang dilakukan oleh UGM untuk mendirikan pabrik farmasi dan alat kesehatan diharapkan bisa memberikan harapan agar biodiversitas bisa dikembangkan sebagai sumber obat herbal dengan melibatkan masyarakat petani untuk diajak menanam.