spot_img

RS Mitra Keluarga Di Wilayah Bintaro Akan Beroperasi Tahun Ini

Foto : mitrakeluarga.com

Setelah membuka cabang rumah sakit baru di Gading Serpong yang telah beroperasi pada 4 Juni lalu, kini Rumah Sakit Mitra Keluarga tengah membangun sebuah rumah sakit di wilayah Bintaro

Investor Relations Mitra Keluarga Karyasehat, Aditya Widjaja mengatakan, perusahaan memiliki estimasi tinggi untuk membuka rumah sakit baru pada akhir tahun ini. “Kemungkinan besar rumah sakit ini akan mulai dibuka akhir tahun ini,” ujarnya.

Aditya menjelaskan bahwa dalam jangka waktu sembilan bulan, perusahaan menargetkan perolehan EBITDA positif dari rumah sakit baru itu.

Untuk diketahui, sampai akhir tahun lalu, Mitra Keluarga sudah memiliki 12 rumah sakit dengan total kapasitas 2.250 tempat tidur. Dengan tambahan dua rumah sakit lagi, maka pada akhir tahun ini akan memiliki total 14 rumah sakit.

Salah Satu Kampus Terkemuka Di Singapura Buka Sekolah Perawatan

Kampus MDIS SIngapura. Foto : mdis.edu.sg

Perubahan dan transformasi industri membutuhkan dukungan keterampilan sumber daya manusia terbaik sehingga dapat meraih sukses di kancah global. Menjawab tantangan ini, MDIS sebagai kampus swasta pertama di Singapura yang membuka program keperawatan dengan dukungan fasilitas lengkap termasuk laboratorium praktikum keperawatan.

“Pengalaman vokasional yang kaya tentu menjadi pertimbangan utama perusahaan saat merekrut calon tenaga kerja di masa depan, dan fokus strategis kami menekankan pada pendidikan berbasis keterampilan untuk membekali lulusan kami dengan seperangkat ketrampilan yang tepat agar mereka dapat meraih kesuksesan dalam kancah global,” kata Sekretaris Jenderal MDIS Dr R Thevyendran seperti keterangan diterima Harian Terbit, pekan lalu.

Dikatakan, perubahan dan transformasi dalam industri berarti umur keterampilan yang dimiliki seseorang menjadi pendek, karena permintaan industri terhadap keterampilan baru terus berkembang dan meningkat secara pesat. Sebagai institusi pendidikan, MDIS berada di garis terdepan dalam pergeseran fokus pendidikan yang kini sedang terjadi.

“Agar dapat mengantisipasi pengetahuan dan keterampilan apa yang dibutuhkan di masa mendatang,” katanya.

Peresmian ini merupakan upaya MDIS untuk mengembangkan kurikulumnya yang berbasis keterampilan (skill-based) agar dapat memenuhi kebutuhan industri terhadap tenaga kerja yang siap pakai di masa depan dalam cakupan global.

Lab Praktikum Keperawatan MDIS sendiri merupakan lab yang dilengkapi oleh berbagai fasilitas yang menunjang untuk perawat yang telah terdaftar (post-registered nurses) agar mereka dapat meningkat keterampilannya. Peresmian ini merupakan upaya MDIS untuk mengembangkan kurikulumnya yang berbasis keterampilan (skill-based) agar dapat memenuhi kebutuhan industri terhadap tenaga kerja yang siap pakai di masa depan dalam cakupan global.

Lab praktikum yang baru diresmikan telah dilengkapi oleh peralatan dan fasilitas medis yang telah tersertifikasi, termasuk meneken Laerdal (Laerdal merupakan perusahaan manufaktur terbesar asal Norwegia yang memproduksi peralatan medis) dan juga teknologi simulasi amalgamate yang dapat digunakan mahasiswa keperawatan untuk berlatih prosedur dan metode diagnosis dalam skenario medis yang realistis. Maneken tersebut dapat juga digunakan untuk simulasi pada gagal jantung, penyempitan paru-paru, dan gejala penyakit umum lainnya, seperti batuk-batuk.

MDIS merupakan lembaga pendidikan nirlaba tertua di Singapura yang berdedikasi untuk pembelajaran yang berkelanjutan, telah meluncurkan Sekolah Keperawatanpertama pada sektor pendidikan swasta di Singapura. Peluncuran program ini juga bertepatan dengan peresmian Lab Praktikum Keperawatan MDIS serta dimulainya kompetisi keperawatan yang pertama kali diselenggarakan di sektor pendidikan swasta di Singapura.

Sekolah Keperawatan MDIS kini mengalami tren kenaikan yang positif, dengan penerimaan sebanyak 212 mahasiswa saat ini. Program sarjana Ilmu Keperawatan MDIS kini juga telah sepenuhnya berada dibawah pengajaran universitas rekanan MDIS yaitu, Edinburgh Napier University,yang berada di peringkat 5% universitas top (ternama) oleh Times Higher Education World University rankings 2018 pada sektor kesehatan dan pelayanan sosial.

Sekolah Keperawatan MDIS akan menjadi tuan rumah pertama diantara universitas swasta lainnya di Singapura dalam komptesi Keperawatan dalam skala nasional yang akan berlangsung akhir Juli 2018. Kompetisi ini akan menjadi ajang bagi para perawat untuk menunjukkan keterampilan yang dimilikinya kepada peserta lomba lainnya dan juga sebagai kesempatan untuk mengembangkan keterampilan mereka melalui transfer pengetahuan dan berbagi pengalaman dengan para peserta lomba.

Alibaba Jalin Kemitraan Strategis Dengan Perusahaan Farmasi Merck

Foto : Alizila.com

Merck, salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia, dikabarkan telah menandatangani kemitraan dengan Alibaba Health. Kemitraan tersebut akan berfokus pada pengembangan layanan kesehatan digital.

Kolaborasi tersebut nantinya akan menggabungkan pengalaman Merck dalam bidang farmasi dengan keunggulan Alibaba Health di bidang digital dan internet. Keduanya akan mengeksplorasi kemungkinan aplikasi pelayanan kesehatan, seperti direct to patient model dan teknologi kecerdasan buatan untuk berinteraksi dengan pasien.

“Saya memiliki harapan yang tinggi terhadap kerja sama ini. Hal ini merupakan langkah yang logis di era digital,” ujar CEO Alibaba Health Leo Shen, dalam keterangan sebagaimana dikutip dari situs Tempo.

Shen melanjutkan, saat ini Tiongkok sedang mengalami transformasi, di mana Internet akan terlibat dalam semua tahap produksi, operasi bisnis, dan kehidupan sehari-hari. Pentingnya industri pelayanan kesehatan, juga integrasi antara Internet dan pengobatan tradisional, harus didorong oleh pemimpin industri.

Chief Operating Officer Merck Healthcare Simon Sturge menjelaskan, melalui platform digital Alibaba Health, pihaknya dapat menghadirkan keahlian perawatan kesehatan Merck bagi pasien dan keluarga di seluruh Tiongkok.

“Misi kami adalah untuk mentransformasi hidup 40 juta pasien di Tiongkok pada 2025. Digitalisasi akan berperan penting dalam membantu kami mencapai tujuan tersebut,” ujar General Manager Merck Biopharma Tiongkok Rogier Jansses.

Untuk diketahui, beberapa tahun terakhir pemerintah Tiongkok membuat sejumlah kebijakan baru untuk mendorong reformasi pada bidang medis. Strategi pengembangan ini diberi dana Healthy China 2030 dan mendorong masyarakat Tiongkok aktif berpartisipasi dalam kesehatan.

Gandeng Bank Mandiri, RS Hermina Samarinda Adakan Kegiatan Bakti Sosial

Ratusan warga ikut khitanan massal yang dilaksanakan dalam rangkaian grand opening RS Hermina Samarinda bekerjasama dengan Bank Mandiri. Foto : Tribunnews.com

Bekerjasama dengan Bank Mandiri, Rumah Sakit Hermina Samarinda menyelenggarakan bakti sosial dalam rangkaian grand opening pada hari Sabtu (23/6/2018) hingga Minggu (24/6/2018) siang.

Khitanan massal tersebut diikuti sekitar 640 peserta. Tak hanya diikuti anak-anak di bawah umur, terdapat pula beberapa orang dewasa yang turut serta. Selain khitanan, juga rencananya akan dilaksanakan kegiatan bakti sosial lain seperti donor darah pada 4 Juli mendatang, vaksinasi dasar pada 24 Juni – 7 Juli, serta operasi bibir sumbing dari Mei 2018 – April 2019.

“Semua kegiatan yang kami lakukan ini gratis atau tidak dipungut biaya,” ungkap Manager Penunjang Umum RS Hermina Samarinda, Suprihatin sebagaimana dikutip dari situs Tribunnews.com.

Dirinya melanjutkan, peserta baksos ini tidak hanya dari Samarinda saja, namun juga dari luar kota seperti Balikpapan, Kutai Kartanegara, Paser, dan Berau.

Untuk diketahui, rumah sakit tipe C yang terletak di Jl Teuku Umar, Sungai Kunjang, Samarinda ini telah beroperasi sejak 25 April lalu dan telah melayani pasien yang membutuhkan perawatan medis. Sementara, turut sertanya Bank Mandiri dalam seluruh rangkaian kegiatan baksos tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian pada sektor kesehatan.

Berstandar Internasional, RSUD Sumsel Telah Diresmikan

Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek melihat fasilitas alat kesehatan di RSUD Provinsi Sumsel yang baru diresmikan. Foto : Kompas

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sumsel telah resmi leh Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Djuwita F Moeloek bersama Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin pada Sabtu (23/6/2018). Dengan diresmikannya rumah sakit tipe B ini, diharapkan warga Sumsel tak lagi merujuk untuk berobat keluar negeri.

Pasalnya, Rumah Sakit yang terletak di Jalan Kolonel Burlian, Palembang ini memiliki standar internasional. Berbagai fasilitas kesehatan ada di sana. Salah satunya adalah alat Cathlab yang merupakan alat terbaik di Indonesia saat ini.

Menkes menyatakan bahwa selain membangun RSUD, ada 300 lebih Puskesmas di Sumsel yang sudah terkoneksi dengan rumah sakit tipe B dan tipe A, ditambah lagi rumah sakit pratama yang akan dibangun diseluruh daerah di Sumsel. “Memang ini berjenjang dan bertahap, akan tetapi berbagai langkah yang dilakukan Sumatera Selatan sangat luar biasa,” ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdin menambahkan, pembangunan RSUD Provinsi Sumsel dimulai sejak 2013 dan menjadi cita-cita Provinsi Sumsel untuk memiliki rumah sakit modern, canggih dengan sumber daya manusia yang berkwalitas. “Pembangunan ini memang memakan waktu cukup panjang karena Sumatera Selatan bukan daerah terkaya, tetapi daerah yang memiliki semangat tinggi untuk maju.

Terimakasih kami kepada Menteri Kesehatan yang sudah membantu penyediaan alat kesehatan untuk rumah sakit ini,” ungkap Alex. Ia melanjutkan, selain RSUD Provinsi Sumsel yang bersebelahan dengan Rumah Sakit Khusus Mata serta Rumah Sakit Gigi dan Mulut, di bagian belakang juga akan dibangun juga Fakultas Kedokteran Unsri.

Peletakan batu pertama sudah dilakukan dan saat ini sedang dalam proses pembangunan. Menurut Alex, RSUD Provinsi Sumsel akan menjadi kebanggaan masyarakat mengingat rekrutmen SDM yang dilakukan sangat ketat dengan tahapan yang menyesuaikan kebutuhan dan pengembangan layanan serta alat kesehatan yang sudah modern.

Pembangunan fisik RSUD ini sendiri telah menyedot dana APBD sebesar Rp 89 miliar, sedangkan untuk alat kesehatan sebesar Rp 70 miliar. Sedangkan dukungan dana dari pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk alat kesehatan adalah sebesar Rp 85 Milyar.

Ambisi Prodia Capai Pertumbuhan Bisnis Hingga Dua Digit

Sumber gambar : Greateasternlife.com

PT Prodia Widyahusada Tbk. dikabarkan mengincar pertumbuhan bisnis hingga dua digit pada tahun ini. Jaringan laboratorium klinik terbesar di Indonesia ini telah berhasil meningkatkan pendapatan bersihnya sebesar 7,9% menjadi Rp1,46 triliun pada tahun lalu.

Dewi Muliaty, Direktur Utama Prodia Widyahusada menuturkan, cara yang dilakukan untuk menaikkan pendapatan yakni dengan cara membuka cabang baru serta memperbanyak jenis tes kesehatan. Pada tahun ini, Prodia menargetkan pembukaan cabang sekitar hingga 7 cabang dan menambah 10 jenis tes tiap tahun.

“Jumlah tes kami ada sekitar 500-700 jenis tes. Setiap tahun tambah 10 jenis tes. Kami akan menaikkan pendapatan dengan pembukaan cabang dan inovasi tes,” tutur D.ewi

Dirinya melanjutkan, jumlah tes pada kuartal I/2018 telah naik 6% dari target awalnya hanya 4%-5%. Untuk meningkatkan pendapatan, perseroan juga bekerja sama dengan Halodoc, perusahaan rintisan teknologi yang bergerak di bidang kesehatan.

Untuk diketahui, pasca hari raya Idulfitri kemarin, Prodia membuka cabang baru di daerah Sukabumi. Ini merupakan cabang baru keempat yang dibuka sepanjang 2018 ini, setelah Bogor, Jember dan Sorong.

Siapkan Posko Di 8 Titik, BPJS Kesehatan Imbau Pemudik Bawa Kartu JKN-KIS

Salah satu posko mudik BPJS Kesehatan. Foto : Warta kota

Guna melayani peserta JKN-KIS yang melakukan mudik lebaran, selain meluncurkan aplikasi khusus mudik, BPJS Kesehatan juga menyelenggarakan Posko Mudik BPJS Kesehatan yang digelar secara serentak mulai 9 – 14 Juni 2018 di 8 (delapan) titik padat pemudik.

Kedelapan titik tersebut meliputi Terminal Pulo Gebang Jakarta, Terminal Bungurasih Surabaya, Terminal Tirtonadi Surakarta, Stasiun Yogyakarta, Rest Area Cikampek KM 57, Pelabuhan Merak Banten, Pelabuhan Gilimanuk Bali, dan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Khusus di Pelabuhan Gilimanuk Bali, Posko Mudik ini dibuka mulai tanggal 7 Juni 2018.

“Berkaca dari antusiasme pemudik terhadap kehadiran posko mudik BPJS Kesehatan tahun-tahun sebelumnya, kita selalu berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat di titik padat pemudik tersebut. Seluruh pelayanan dan fasilitas di Posko Mudik BPJS Kesehatan ini bisa diperoleh secara gratis, sehingga pemudik tak perlu sungkan memanfaatkan keberadaannya,” kata Deputi Direksi Wilayah Bali, NTT dan NTB BPJS Kesehatan Army A.

Dalam kegiatan ini nantinya akan disediakan dokter, paramedis, ambulance, dan petugas BPJS Kesehatan yang siap memberikan pelayanan bagi para pemudik yang membutuhkan konsultasi kesehatan, fasilitas relaksasi atau istirahat, pemeriksaan kesehatan sederhana, obat-obatan, tindakan sederhana yang bersifat emergency, dan pemberian rujukan bilamana sangat diperlukan, serta sosialisasi kepada masyarakat.

Posko Mudik BPJS Kesehatan beroperasi selama 24 jam, dimana di dalamnya terdapat dua tim yang bertugas secara bergantian. Masing-masing tim tersebut terdiri dari satu petugas BPJS Kesehatan, serta satu dokter dan dua paramedis yang berasal dari puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya yang bermitra dengan BPJS Kesehatan.

Sejumlah ambulance pun sudah disediakan untuk berjaga-jaga apabila ada pemudik yang mengalami kondisi emergency dan harus segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Untuk diketahui, pelayanan kesehatan tersebut hanya berlaku bagi peserta JKN-KIS dengan status kepesertaan aktif. Karena itu, pihak BPJS Kesehatan mengimbau agar peserta memastikan telah membayar iuran agar status kepesertaannya selalu aktif. Juga para peserta JKN-KIS yang sedang mudik disarankan untuk selalu membawa Kartu JKN-KIS.

BPJS Kesehatan Luncurkan Aplikasi Mudik Lebaran

Untuk melayani peserta JKN-KIS yang melakukan mudik lebaran, BPJS Kesehatan meluncurkan aplikasi yang dapat mempermudah pemudik untuk mendapatkan informasi terkait layanan kesehatan.

“Untuk memastikan kelancaran peserta dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, kami juga telah meluncurkan aplikasi Mudik BPJS Kesehatan yang dapat diunduh gratis di smartphone,” kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tegal, A Prasetya Harry P.

Melalui aplikasi tersebut, peserta dapat mengetahui alamat kantor BPJS Kesehatan di satu daerah dan fasilitas kesehatan mitra BPJS dengan mudah. Tak hanya itu, juga terdapat fitur tanya jawab BPJS apabila ada hal yang ingin ditanyakan terkait layanan BPJS Kesehatan.

Tak hanya soal kesehatan, aplikasi tersebut juga menyediakan informasi penting terkait mudik, semisal nomor- nomor darurat terkait mudik; lokasi- lokasi fasilitas umum semisal SPBU, ATM, bengkel, masjid, kantor polisi, dan lain- lain.

Selama libur Lebaran 2018, masyarakat juga tetap dapat menghubungi BPJS Kesehatan care center di 1500-400 yang beroperasi 24 jam termasuk Minggu dan hari libur. Layanan Kantor BPJS Kesehatan pun akan tetap buka pada 11-14 Juni dan 18-20 Juni 2018.

Kantor BPJS Kesehatan dibuka untuk layanan pengaduan, konsultasi kesehatan, memperoleh pelayanan administrasi peserta (mutasi dan aktivasi), pendaftaran peserta, pendaftaran bayi baru lahir, perhitungan denda pelayanan, dan lain- lain.

“Kami tetap buka namun dengan waktu terbatas yakni layanan dibuka pada pukul 08.00- 12.00 WIB,” tutup Prasetya.

Pemudik Dipastikan Bisa Menggunakan Fasilitas BPJS Kesehatan

Ilustasi Mudik. Sumber gambar : bokunosekai.wordpress.com

Pengelola BPJS Kesehatan memastikan bahwa kartu JKN-KIS bisa digunakan saat mudik lebaran tahun ini untuk seluruh wilayah Indonesia. Seluruh peserta BPJS Kesehatan bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerja sama maupun tidak.

“Kartu JKN-KIS bisa digunakan di mana saja, terlebih untuk kondisi medis yang harus segera ditangani. Nanti akan dirujuk juga ke FKTP yang bekerja sama. Yang pasti peserta wajib membawa kartu JKN-KIS,” ucap Andi Ansyar, salah satu pejabat BPJS Kesehatan.

Dirinya melanjutkan, pelayanan ini sudah ditetapkan di peraturan perundangan dan akan terus berjalan. Terutama bagi peserta JKN-KIS yang berada di luar kota dan tidak menetap dalam jangka waktu lama. Dirinya juga meyakinkan bahwa FKTP tidak akan memungut biaya tambahan ke para peserta JKN-KIS yang sedang mudik ke luar kota.

“Peserta juga bisa mendapatkan pelayanan dari FKTP Non Puskesmas, seperti Klinik Pratama, dan Dokter Praktik Perorangan yang sedang buka. Bisa juga dilayani di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit,” tegas Ansyar.

Namun, fasilitas ini hanya diperuntukkan bagi peserta JKN-KIS yang aktif membayar iuran. Peserta juga bisa mengecek iuran dari aplikasi mobile JKN-KIS.

Andi mencontokan untuk wilayah Palembang, Sumatera Selatan. BPJS Kesehatan di kota pempek tersebut akan tetap melayani saat libur dan cuti Lebaran. Kantor di Jalan R Soekamto, Palembang, akan melayani administrasi dari tanggal 11-14 Juni 2018 dan tanggal 18-20 Juni 2018, dari pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB. Pelayanan yang disediakan diantaranya pendaftaran bayi baru lahir, penerima upah hingga aktivasi peserta.

“Saat ini jumlah peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan Cabang Palembang mencapai 48.000 di lima kabupaten/kota di Sumsel, yaitu di Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), dan Banyuasin,” tutup Andi.

Rayakan HUT Ke-95, RS Mata Dr Yap Siap Menjadi RS Iternasional

Peringatan HUT ke-95 RS Mata Dr Yap Yogyakarta. Foto : Republika.

RS Mata Dr Yap Yogyakarta tahun ini berusia 95 tahun. Puncak peringatan HUT berlangsung Selasa (29/5) lalu yang diisi dengan berbagai acara dan kegiatan.

Menurut Ketua Yayasan Dr Yap Prawirohusodo, GBPH Prabukusumo atau bisa dipanggil Gusti Prabu, kiprah Rumah Sakit selama 95 tahun ini merupakan prestasi yang luar biasa. Karena semua bagian di RS ini totalitas dalam bekerja. Ia pun menilai RS Mata Dr Yap tidak kalah dengan RS mata lainnya yang ada di Indonesia.

“Bahkan rumah sakit ini lebih bersih. Pasien dari luar Indonesia pun datang ke sini. Saya punya saudara dari Australia kalau berobat mata datang ke sini karena jauh lebih murah. Mohon RS Mata Dr Yap disiapkan menjadi international hospital karena tidak kalah dengan RS mata di luar negeri,” kata Gusti Prabubsaat memberikan sambutan.

Dikatakan, untuk menjadi international hospital, kebersihan harus dijaga, layanan medis pun harus efektif dan efisien berdasarkan kebutuhan. “Meskipun banyak pasien, harus dilayani dengan senyum, jangan mrengut. Pelayanannya dari tukang parkir hingga perawat, dokter harus ramah, Berbisnis rumah sakit itu harus bisa melayani pasien supaya puas dan dengan totalitas,” sarannya.

Terkait pengembangan RS, Gusti Prabu mengungkapkan bahwa RS Mata Dr Yap akan membangun gedung tiga lantai terutama untuk melayani pasien rawat jalan terutama pasien BPJS yang semakin banyak. Supaya antrenya tidak sampai siang.

“Kasihan kalau antre untuk mendapatkan pelayanannya dari pagi hingga siang hari. Untuk pembangunan gedung tersebut memerlukan biaya sekitar Rp 20 miliar,” ujar dia.

Sementara itu, Direktur RS Mata Dr Yap, Enni Cahyani Permatasari, mengatakan peringatan HUT ke-95 RS Mata Dr Yap mengambil tema “Mewujudkan Budaya Patient Safety (Keselamatan Pasien) melalui Integritas Interpersonal dan Peningkatan Kompetensi SDM”.

Dikatakan, berbagai pencapaian berhasil diraih RS ini. Pada 2015 misalnya, RS Mata Dr Yap telah berhasil memperoleh predikat terakreditasi Paripurna.

Ia menuturkan, pada Oktober 2018, akreditasi ini akan habis dan tahun ini pihaknya harus melakukan akreditasi kembali dengan menggunakan Standar Nasional Akreditasi RS(SNARS) edisi 1 yang baru disahkan penerapannya pada Januari 2018.

“Sehingga RS Mata Dr Yap menjadi RS pertama di Kota Yogyakarta yang akan menggunakan standar tersebut,” ujarnya.

Penilaian akreditasi tahun ini, imbuh dia, akan ditambah dengan penilaian terkait RS Pendidikan. Hal tersebut karena RS Mata Dr Yap telah berstatus sebagai RS Pendidikan afiliasi dari Fakultas Kedokteran UGM, UKRIDA, dan UKI.

Lebih lanjut ia mengatakan tahun ini RS Mata Dr Yap akan mengembangkan pelayanan rawat jalan premium terpadu dan ruang gawat darurat dengan menggunakan ruang kantor yayasan. Selain itu juga dilakukan perluasan gedung lasik karena RS akan menambah mesin lasi.

“Kita pun bakal membangun gedung HCU karena ada layanan General Anestesi yang akan menggunakan ruang bekas perkantoran lama,” jelas dia.

Pada bagian lain, diakui Enni, RS Mata Dr Yap telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan KCU Yogyakarta sejak 2014. Saat ini pasien rawat jalan 50 persen adalah pasien BPJS dan pasien BPJS rawat inap 60-70 persen.

Adapun pada rangkaian puncak HUT RS Mata Dr Yap digelar berbagai acara antara lain pemotongan tumpeng oleh Pembina Yayasan Dr Yap Prawirohusodo KPH Indrokusumo, tarian dengan tema Hand Hygiene, juga penyerahan berbagai hadiah dan doorprize.