spot_img

Dua Inovasi Alat Kesehatan IPB University Tampil di Pameran Kemenkes RI

inovasi alat kesehatan dari IPB
Kegiatan EduHealth Fair 2023. Foto: IPB/Medcom.id.

Dua inovasi alat kesehatan dari IPB University, yaitu InventPro dan Kit ELISA Alzheimer, berhasil menarik perhatian pengunjung di pameran Medical Device Research Empowerment, EduHealth Fair 2023.

Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah. Kedua produk tersebut merupakan hasil riset dan inovasi dari Direktorat Riset dan Inovasi (DRI) IPB University yang bergerak di bidang kesehatan.

Sugeng Heri Suseno, Direktur Riset dan Inovasi IPB University, mengatakan bahwa keikutsertaan IPB University dalam acara ini adalah kesempatan yang sangat bagus. Terutama dalam mengembangkan penelitian di bidang kesehatan.

“Ini sangat sesuai dengan rencana pembentukan Fakultas Kedokteran IPB University,” ujar Sugeng dalam siaran pers, Kamis, 27 Juli 2023.

Dua Buah Inovasi Alat Kesehatan IPB University, InventPro dan Kit ELISA

Sedikitnya ada dua buah alat kesehatan (Alkes) dari IPB yang dipamerkan pada EduHealth Fair 2023. Kedua alkes tersebut yaitu InventPro dan Kit ELISA.

Dr drh Joko Pamungkas menciptakan inovasi InventPro. Sedangkan, Dr drh Huda S Darusman menghasilkan inovasi Kit ELISA Alzheimer. Keduanya adalah dosen IPB University dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB).

Dante Saksono Harbuwono, Wakil Menteri Kesehatan, menyoroti perlunya hilirisasi penelitian.

“Perlu dibuat pedoman hilirisasi penelitian dan peta jalannya demi meningkatkan hilirisasi produk alat kesehatan,” kata Dante.

Dante menyatakan Kemenkes RI harus membentuk ekosistem riset dan pengembangan terintegrasi. Mulai dari akademisi, swasta, pemerintah, komunitas, dan media (ABGCM) untuk meningkatkan akses, kemandirian, dan mutu alat kesehatan.

Penelitian dan pengembangan alat kesehatan bisa difokuskan pada riset yang mendukung kemandirian alat kesehatan, salah satunya melalui jaringan sentra riset alat kesehatan.

Acara dihadiri 38 politeknik kesehatan dari seluruh Indonesia. Turut pula diundang dari perguruan tinggi lain. Seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh November, Institut Teknologi Bandung, Universitas Diponegoro, Universitas Hasanuddin, Universitas Padjadjaran, Universitas Brawijaya, Universitas Sebelas Maret dan Swiss German University.

Acara juga dihadiri Direktur Fasilitasi Riset, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Keuangan, Wisnu Sardjono Soenarso.

 

Thoracic Drainage Pump: Alat Bantu Pernapasan untuk Pasien

thoracic drainage pump
Ilustrasi alat sistem drainase dada. Foto: Karya Pratama.

Apa itu Thoracic Drainage Pump? Simak penjelasannya di artikel ini.

Paru-paru adalah organ vital yang berfungsi untuk menukar oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat mengganggu fungsi paru-paru, seperti pneumonia, trauma, kanker, atau operasi.

Akibatnya, cairan dapat menumpuk di rongga dada dan menghambat pernapasan. Untuk mengatasi masalah ini, dokter dapat menggunakan alat bantu pernapasan yang disebut Thoracic Drainage Pump.

Definisi Thoracic Drainage Pump

thoracic drainage pump
Ilustrasi alat sistem drainase dada. Foto: Karya Pratama.

Dilansir dari berbagai sumber, thoracic drainage pump adalah alat bantu pernapasan.  Digunakan untuk mengeluarkan udara, darah, atau cairan lain yang tidak diinginkan dari rongga dada atau pleura.

Rongga dada adalah ruang antara lapisan parietal dan visceral pleura, yang juga dikenal sebagai rongga pleura. Pasien mungkin memerlukan sistem drainase dada setiap kali tekanan negatif di rongga pleura terganggu, mengakibatkan gangguan pernapasan.

Tekanan negatif terganggu terjadi ketika udara, atau cairan dan udara, masuk ke rongga pleura. Kemudian memisahkan pleura visceral dari pleura parietal, mencegah paru-paru mengempis dan terkompresi pada akhir ekspirasi.

Sejarah

thoracic drainage pump
Ilustrasi drainage canister. Foto: Wikipedia.

Dilansir dari artikel dengan judul A History of Thoracic Drainage: From Ancient Greeks to Wound Sucking Drummers to Digital Monitoring, dapat diketahui sejarah tentang alat bantu napas ini.

Sejarah thoracic drainage pump dapat ditelusuri kembali ke abad ke-5 SM, ketika Hippocrates, seorang dokter Yunani kuno, mencoba mengobati empiema (nanah di rongga pleura). Ia membuat sayatan di antara tulang rusuk dan memasukkan katup satu arah untuk mengeluarkan nanah.

Dalam teks-teks Hippocrates, “empiema” bisa terjadi di bagian tubuh mana saja dan tidak dibedakan dari bisul. Walaupun begitu, “empiema” yang terletak di dada paling sering disebut. Pengobatan konservatif dengan obat-obatan yang terbuat dari bahan tumbuhan dan latihan fisioterapi dicoba terlebih dahulu. Jika pasien tidak membaik, evakuasi terbuka dari empiema akan dilakukan.

Halaman berikut: Berbagai sistem thoracic drainage pump

Kemenkes RI dan April Group Kolaborasi Berikan 800 Alat Kesehatan untuk Puskesmas

april group
Serah terima alkes untuk tiga puskesmas di Kab. Riau. Foto: Antara Riau.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan April Group, salah satu perusahaan kertas dan pulp terkemuka di Indonesia, melakukan kolaborasi. Bentuk kerja sama tersebut yaitu memberikan 800 alat kesehatan kepada puskesmas di berbagai daerah.

Perusahaan tersebut memberikan 800 alat kesehatan dini kepada 30 puskesmas yang berada di tiga kabupaten yang dekat dengan wilayah operasional perusahaan. Tiga wilayah tersebut antara lain Pelalawan, Siak dan Kuantan Singingi.

Alat kesehatan yang diberikan bermacam-macam mencapai 21 jenis. Mulai dari alat USG 2D, EKG, doppler, infant warmer, antropometri, dan lain-lain. Kegiatan ini adalah bentuk kerjasama antara perusahaan pulp ini dengan Kementerian Kesehatan RI.

Kerjasama ini diwujudkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, di Puskesmas Pangkalan Kerinci II Berkilau, Kabupaten Pelalawan, Selasa.

Acara penandatanganan itu dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Riau Syamsuar dan perwakilan pemerintah dari tiga kabupaten, serta manajemen APRIL Group.

April Group Juga Berikan Dukungan Pelatihan Alkes

APRIL Group juga bekerja sama dengan pemerintah dan pihak lain yang terlibat untuk memberi bantuan pelatihan penggunaan alat bagi tenaga kesehatan.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat, sekaligus berperan dalam mengurangi stunting,” kata Direktur Utama RAPP, Sihol Aritonang dilansir dari Antara (25/07/2023). Menurutnya, fasilitas masyarakat yang berkualitas akan menjadi landasan pertumbuhan masyarakat yang baik pula.

Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan standar pelayanan minimal (SPM) kesehatan untuk masyarakat. Terutama kesehatan ibu hamil dan anak balita, remaja, usia produktif dan lansia.

Diharapkan ke depan proses rujukan dan deteksi dini akan meningkat pada pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan siklus hidup.

“Dengan mendukung transformasi pelayanan kesehatan di puskesmas, kami berharap dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. Terutama dalam hal deteksi dini penyakit dan rujukan cepat bagi ibu hamil dan anak balita agar dapat mengurangi stunting,” tambahnya.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi upaya APRIL dan berpesan agar terus memberikan alat kesehatan untuk kepentingan masyarakat.

“Melalui upaya ini, kami berharap dapat memperkuat aksesibilitas fasilitas kesehatan di tingkat pelayanan kesehatan primer, terutama di Riau,” ujar Budi.

 

Kereta Api Rumah Sakit Pertama di Indonesia Dibangun di Yogyakarta

kereta api rumah sakit
Ilustrasi kereta yang dijadikan rumah sakit berjalan. Foto: Jatim Network.

Kereta api rumah sakit pertama di Indonesia kini hadir di Yogyakarta. Fasilitas kesehatan yang dapat bergerak ini mampu menjangkau masyarakat di berbagai daerah. Terutama bagi warga yang berada di wilayah yang masih sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan.

Kereta api biasanya identik dengan wisata atau mudik. Di sisi lain, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki kereta api istimewa yang berfungsi sebagai rumah sakit. Kereta api rumah sakit ini merupakan yang pertama di Indonesia dan mulai beroperasi sejak tahun 2015.

Fasilitas rumah sakit di dalam kereta ini merupakan yang pertama di Indonesia dan diberi julukan “Rumah Sakit Berjalan”. Untuk membuatnya dibutuhkan biaya sekitar Rp800 juta. Dana tersebut untuk “menyulap” dan mengubah dua kereta menjadi satu rangkaian khusus.

Kereta Rumah Sakit Disebut juga Rail Clinic

Kereta api rumah sakit ini dibangun di Balai Yasa Yogyakarta. Menurut JatimNetwork.com pada 25 Juli 2023 mengutip dari akun TikTok @kai121_ ditemukan nama dari fasilitas kesehatan ini. Menurut posting pada 13 Mei 2023, kereta ini disebut Rail Clinic.

Rail Clinic juga mendapatkan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai kereta api kesehatan pertama di Indonesia. Fasilitas rumah sakit dalam bentuk kereta ini dirancang untuk menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat luas.

Di dalamnya tersedia berbagai pelayanan lengkap untuk berbagai aspek kesehatan. Baik dari ruang rawat inap sampai dengan ruang perawatan dirancang sangat baik dan modern.

Masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan tingkat pertama di Rail Clinic. Baik itu cek kesehatan, gigi, kehamilan, sampai berbagai jenis obat-obatan. Kereta yang diubah menjadi rumah sakit ini juga memiliki ruang laboratorium hematology analyzer sysmex yang berbasis komputer.

Rail Clinic memiliki berbagai peralatan medis seperti di rumah sakit seperti pada umumnya. Misalnya alat rekam jantung, infus, alat kejut jantung, dan tempat tidur rumah sakit. Pelayanan darurat seperti bantuan hidup dasar atau CPR sampai proses pembedahan dan ruang bersalin juga siap dilakukan di dalam fasilitas buatan PT Kereta Api Indonesia ini.

 

Pertamedika IHC Berencana IPO, Ini Potensi Bisnis Holding Rumah Sakit BUMN

pertamedika ihc
Ilustrasi RS holding BUMN. Foto: Alinea.

Pertamedika IHC, holding rumah sakit BUMN yang mengelola 36 anak usaha di bidang kesehatan, berencana melantai di pasar modal.

PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (Pertamedika IHC), salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang kesehatan, menyatakan rencananya untuk go public. Mira Dyah Wahyuni selaku Direktur Utama Pertamina Bina Medika menyampaikan rencana ini.

Momen penyampaian rencana itu dilakukan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI pada hari Rabu (12/7) dilansir dari Kontan.Co.Id.

Pertamedika merupakan holding rumah sakit BUMN yang ditunjuk melalui Surat Menteri BUMN No. S-736/MBU/12/2016 tanggal 21 Desember 2016 lalu. Saat ini, Pertamedika IHC mengoperasikan 75 rumah sakit. Dari jumlah tersebut, 36 rumah sakit merupakan milik Pertamina, sementara 37 lainnya merupakan rumah sakit anggota dan kerjasama operasi (KSO).

Rumah sakit BUMN ini mencatatkan pendapatan tahunan sebesar Rp 4 triliun. Tepatnya Rp 4,97 triliun di tahun 2022 dengan laba bersih Rp 184,20 miliar. Pada tahun 2019, anak usaha Pertamina ini masih meraih pendapatan sekitar Rp 1 triliun. Persisnya Rp 1,44 triliun dengan laba bersih Rp 45,27 miliar.

Rencana Pertamedika IHC ke Depan

Selain melantai ke bursa, rumah sakit anak usaha Pertamina ini juga memiliki rencana untuk mengambil alih sejumlah rumah sakit. Sejumlah sakit menjadi target akuisisi. Antara lain RS Semen Padang, RS Antam Medika, RS Garam, RS Semen Gresik, dan RS PTPN 3.

Namun, Fadjar Djoko Santoso, Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, menyatakan bahwa rencana ini belum dalam waktu dekat.

“Rencana ini untuk jangka panjang. Kami masih berada di tahap konsolidasi internal dulu,” ujar Fadjar dilansir dari Kontan.co.id, Rabu (12/7). “Tahun ini belum,” tambahnya lagi.

Fadjar menjelaskan, rencana rumah sakit IPO ini dimaksudkan untuk memperoleh modal IHC sebagai holding rumah sakit BUMN. Fadjar belum bisa menyebutkan berapa persisnya saham yang ingin dijual ke pasar modal atau dana segar yang ditargetkan melalui agenda korporasi tersebut.

 

SiPhox Health, Startup yang Berambisi Menjadi Lab Kesehatan di Setiap Rumah

siphox health
Pendiri SiPhox Health, Michael Dubrovsky dan Diedrik Vermeulen. Foto: TechCrunch/SiPhox Health.

Mengapa harus pergi ke laboratorium untuk tes darah jika Anda bisa melakukannya di rumah sendiri? Itulah visi yang mendorong SiPhox Health, sebuah startup yang mengembangkan teknologi tes darah di rumah menggunakan chip silikon fotonik.

Enam dari 10 orang Amerika menderita penyakit kronis, namun tidak semua pasien bisa mendapatkan tes kesehatan yang murah dan mudah. Selain itu, masih ada hambatan dengan cara tes yang ada saat ini.

SiPhox Health ingin mengubah hal itu dengan tes darah yang lebih canggih. Mereka menggunakan teknologi chip silikon fotonik untuk menyediakan alat tes kesehatan berkualitas laboratorium di setiap rumah. Alat tes ini merupakan hasil olah teknologi semikonduktor yang digunakan untuk mengubah konektivitas internet.

Ilmuwan MIT Diedrik Vermeulen dan Michael Dubrovsky mendirikan perusahaan ini pada tahun 2020. Saat itu, perusahaan yang berbasis di Burlington, Massachusetts ini sedang mengembangkan papan sirkuit untuk chip optik dengan tujuan menggantikan mesin diagnostik sebesar lemari es dengan chip kecil. Produk pertama mereka adalah tes COVID-19 seharga $1 pada kartrid sekali pakai.

SiPhox Health Membuat Teknologi Pengujian Darah ke Dalam Chip Silikon

CEO Vermeulen menjelaskan bahwa teknologi SiPhox Health mengembangkan teknologi pada instrumen laboratorium.

“Pendekatan kami adalah mengecilkan semua komponen ke dalam chip silikon,” katanya dilansir dari TechCrunch (19/07/2023).

“Teknologi silikon fotonik membuat instrumen tetap utuh. Akan tetapi di dalamnya tetap memiliki semua fungsi. Baik dari segi kemampuan multiplexing, sensitivitas dan sebagainya, yang dapat digunakan oleh konsumen.”

SiPhox Health memungkinkan pasien dan dokter mendapatkan banyak titik data untuk membantu membuat keputusan kesehatan secara real-time. Perusahaan ini menawarkan kit tes dan tes untuk 17 biomarker. Di dalamnya termuat berbagai panel dasar. Baik untuk mengukur inflamasi, kesehatan kardiovaskular, kebugaran metabolik dan keseimbangan hormon.

Sistem yang ditawarkan berbasis langganan. Mereka menawarkan kitnya seharga $95 dengan keanggotaan bulanan sebesar $16. Bagi pelanggan akan mendapatkan berbagai keuntungan seperti akses ke monitor glukosa secara berkelanjutan sampai dengan alat biohacking pribadi.

Mendapatkan Pendanaan Seri A Sebesar $27 Juta

SiPhox Health mendapatkan pendanaan sebesar $27 juta dalam putaran Seri A. Pendanaan ini dipimpin oleh Intel Capital dan Khosla Ventures, dengan partisipasi dari Y Combinator, Founders Fund, 8VC, Bold Capital Partners dan beberapa investor lainnya.

Pendanaan ini akan dialokasikan untuk meluncurkan produk SiPhox Home, alat tes darah di rumah yang menggunakan chip silikon fotonik, ke pasar pada tahun 2024. Selain itu juga akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi, memperluas tim, dan melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut.

 

Teknisi Listrik Ikuti Pelatihan Sistem Elektro Rumah Sakit Ikatemi

rumah sakit ikatemi
Pelatihan bagi teknisi yang diselenggarakan oleh DPC Ikatemi Pati. Foto: Tribun Jateng.

Ratusan teknisi listrik rumah sakit (RS) dari berbagai daerah di Jawa dan luar Jawa mengikuti pelatihan sistem elektro RS yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Ikatemi, Semarang. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknisi listrik RS dalam mengelola sistem elektro RS yang aman, efisien, dan ramah lingkungan.

Para teknisi listrik rumah sakit (RS) dari berbagai wilayah di Indonesia mendapatkan edukasi ulang mengenai ilmu kelistrikan yang diterapkan di RS. Pelatihan ini bertujuan untuk mendukung operasional alat-alat kesehatan. Tajuk dari edukasi ini adalah “Workshop Nasional tentang Sistem Kelistrikan di Rumah Sakit dan Pengaruhnya Bagi Alat Kesehatan.”

Kegiatan ini diselenggarakan baik secara daring maupun luring. Dari 192 teknisi yang mengikuti workshop, 63 orang di antaranya hadir secara langsung di hotel @home Kudus, Minggu (23/7/2023), dilansir dari Tribun Jateng. Sementara sejumlah orang sisanya menghadiri secara luring di daerahnya masing-masing.

Pelatihan yang Dilakukan Rumah Sakit Ikatemi Merupakan Inisiasi DPC IKATEMI Pati

Inisiator pelatihan berasal dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Ikatan Elektromedis Indonesia (IKATEMI) Pati. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan para teknisi listrik rumah sakit mengenai perkembangan terbaru dalam bidang kelistrikan.

Menurut Ketua DPC Ikatemi Pati, Muhammad Lukman Hakim, workshop ini diikuti oleh para teknisi listrik rumah sakit. Baik dari wilayah Jawa dan juga luar Jawa yang hadir secara daring. Dia mengatakan, teknisi listrik rumah sakit perlu memperbaharui dan meningkatkan pengetahuannya setiap tahun.

Terutama terkait dengan sistem listrik yang mendukung alat-alat kesehatan di rumah sakit bisa berjalan dengan baik.

“Elektro medis harus selalu ditingkatkan setiap tahun agar kinerja medis lebih baik. Kalau ilmunya stagnan ya akan ketinggalan pengalaman dan pengetahuan,” jelas dia. Lukman menambahkan, pelatihan ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas SDM di rumah sakit, khususnya di bidang elektro.

Teknisi juga mendapatkan edukasi tentang pentingnya memiliki Uninterrupted Power Supply atau UPS di setiap rumah sakit untuk mengantisipasi pemadaman listrik. Teknisi juga harus tahu daya dari UPS untuk menentukan seberapa banyak listrik yang tersedia saat listrik padam.

“UPS harus kuat, karena alat besar seperti CT-Scan atau MRI membutuhkan tegangan yang tinggi,” ujarnya. Riati Hangayomi, Ketua Panitia Workshop, berharap kegiatan edukasi ini bisa memberikan manfaat bagi teknisi kelistrikan rumah sakit. Serta menjadi sarana silaturahmi antar teknisi listrik rumah sakit di seluruh Indonesia

 

Kondisi Pasien Aman dan Terlayani dengan Baik, RS Hermina Depok Normalisasi Operasional Pasca-Kebakaran

rs hermina depok
Pasien diantarkan kembali ke dalam ruang rawat inap setelah kondisi dipastikan aman pasca kebakaran. Foto: Kompas.

Kebakaran yang terjadi di lantai 5 Rumah Sakit (RS) Hermina Depok pada Sabtu (22/7/2023) sore tidak berdampak signifikan pada operasional dan layanan medis rumah sakit tersebut. Kondisi pasien yang sempat dievakuasi akibat kebakaran sudah aman dan terlayani dengan baik. RS Hermina Depok pun sudah normalisasi operasional pasca-kebakaran.

Lies Nugrohowati, Direktur RS Hermina Depok, menegaskan bahwa operasional rumah sakit telah pulih normal setelah kebakaran pada Sabtu (22/7/2023) malam.

“Hingga saat ini, pasien rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit kami dalam keadaan selamat dan dilayani dengan baik,” ucap Lies dilansir dari Kompas Megapolitan, Minggu (23/7/2023).

Lies mengungkapkan, pasien sempat dipindahkan dari kamarnya ketika kebakaran terjadi di dapur lantai 5 RS, sekitar pukul 22.00 WIB. Evakuasi dilakukan untuk menjamin keamanan pasien.

“Dalam rangka memastikan keamanan pasien, pasien rawat inap dan pasien perawatan khusus seperti ICU, PICU, NICU telah dipindahkan ke IGD yang memiliki fasilitas medis lengkap,” kata Lies.

Sementara itu pasien ibu hamil dan bayi dipisahkan di bagian lobby.

“Sementara itu khusus bagi pasien bayi dan ibu hamil kami amankan terpisah di bagian lobby Hermina Depok,” lanjutnya.

Operasional RS Hermina Depok Kembali Normal

Masih dari sumber yang sama, situasi dinyatakan telah aman ketika memasuki pukul 00.45 WIB. Setelah itu pasien bersama pendamping petugas medis kembali memasuki ruangan rawat inap. Kegiatan pelayanan medis pun kembali normal berjalan seperti sedia kala.

Lies menjamin, tim medis dan nonmedis mengawasi dan menjamin penanganan pasien lancar dari evakuasi sampai ke ruang perawatan.

“Sejak kemarin evakuasi, dan layanan kesehatan, layanan medis, di ruang perawatan sudah normal.

“Ke depan kami akan terus berusaha, menjamin, mengurangi risiko hal-hal yang tidak diharapkan. Tentu saja keamanan pasien dan tim yang bertugas adalah prioritas kami,” pungkas Lies.

 

Gibran Sebut UEA Akan Investasi Rumah Sakit Jantung di Solo, Ini Manfaatnya

rumah sakit jantung solo
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming saat ditemui pers. Foto: CNN Indonesia.

Uni Emirat Arab (UA) dikatakan akan membangun rumah sakit jantung di Solo. Pada hari Kamis (20/07/2023), tim konsultan berasal dari UEA telah melakukan pertemuan bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming. Lokasi pertemuan berada di Hotel Alila, Solo.

Lahan milik Pemkot Solo dengan luas 1,9 hektar juga sudah disediakan. Berada di Solo Techno Park (STP), Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres. Menurut Gibran di lokasi ini masih terdapat sisa lahan yang dapat digunakan.

Gibran mengatakan bahwa rumah sakit yang akan dibangun oleh UEA itu awalnya hanya untuk layanan jantung. Namun, nantinya ada rencana untuk menambah layanan lain seperti kanker.

“Ini dulu khusus kardiologi. Nanti ada tahap selanjutnya, bisa tambah onkologi dan sebagainya,” ujarnya dilansir dari CNN Indonesia (21/07/2023). Sebelumnya, Gibran berkeinginan agar UEA menginvestasikan dananya untuk memperbaiki salah satu RSUD milik Pemkot Solo. Namun, hal itu tidak jadi dilakukan.

Rumah Sakit Jantung di Solo akan Bertaraf Internasional

Gibran menyampaikan bahwa rumah sakit yang akan didirikan oleh UEA itu akan memiliki standar internasional. Diharapkan ke depan menjadi acuan bagi rumah sakit lain. Lebih lanjut mampu menurunkan jumlah warga Indonesia yang berobat ke luar negeri, sesuai dengan yang pernah disampaikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

“Iya. Ini sebagai solusi untuk itu,” ucapnya. Gibran tidak mau membocorkan nama rumah sakit yang akan didirikan UEA itu. Ia juga tidak mau menjawab saat ditanya apakah rumah sakit tersebut akan melayani pasien BPJS Kesehatan.

“Nanti saja detailnya. Yang penting ini sudah sepakat semua. Saya urus dulu perizinannya,” kata Gibran.

Dengan adanya rencana pembangunan rumah sakit jantung oleh UEA di Solo, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya yang membutuhkan perawatan kardiologi. Selain itu, hal ini juga menunjukkan kepercayaan dan kerjasama yang baik antara UEA dan Pemkot Solo dalam bidang investasi.

 

UI dan Dua RS di Kupang Sepakat Kerja Sama Penyediaan Dokter Urologi

dokter urologi
Penandatanganan MOU di Kupang antara UI dan dua RS. Foto: Antara.

UI dan dua rumah sakit (RS) di Kupang, NTT, menjalin kerja sama untuk menempatkan dokter spesialis urologi. Tujuan penempatan ini untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat NTT.

Menurut Dekan Fakultas Kedokteran UI Prof Ari Fahrial Syam, kerja sama ini melibatkan Fakultas Kedokteran UI dan RSCM. Lembaga ini akan mengirimkan dokter urologi ke RSUD Prof Dr WZ Johannes dan Rumah Sakit Siloam Kupang. Tujuan lain dari kerja sama ini adalah untuk mendorong dokter-dokter di NTT agar berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan menjadi spesialis urologi.

Dari kerjasama Fak. Kedokteran UI dan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional, Dr Cipto Mangunkusumo ini kita akan menugaskan dokter urologi. Penempatan akan dilakukan di RSUD Prof dr WZ Johannes dan RS Siloam Kupang,” kata Prof. Ari dilansir dari Antara News (20/07/2023).

Ia mengatakan, kerja sama ini akan berlanjut sampai ada layanan transplantasi ginjal di NTT dan Undana Kupang dapat menyelenggarakan Program Studi Urologi.

Ari menyampaikan, kerja sama ini juga didasari oleh rasa dekat dengan dr Ben Boi, alumni Fakultas Kedokteran UI. Ia pernah menjabat sebagai Gubernur NTT (1978-1988).

“Itu juga menjadi motivasi kami untuk datang ke NTT dan membantu meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di sini,” katanya. Ia juga mengatakan, di masa depan, ada peluang kerja sama untuk menempatkan dokter untuk layanan penyakit dalam dan lainnya selain urologi.

Penugasan Dokter Urologi di Kupang Disambut Baik

Caroline Riady, Deputi Presiden Direktur Rumah Sakit Siloam Kupang, mengatakan bahwa kerja sama ini adalah yang pertama kali dilakukan. Menjadikan Rumah Sakit Siloam Kupang sebagai salah satu rumah sakit pendidikan.

“Kami merasa terhormat dengan kerja sama ini. Kami juga berjanji untuk mendukung hasil dari peserta didik yang ditempatkan di Rumah Sakit Siloam Kupang dapat maksimal,” katanya.

Caroline mengharapkan kerja sama ini dapat memberi manfaat bagi banyak pihak. Antara lain peserta didik dan membantu Fakultas Kedokteran UI dan RSCM dalam meningkatkan jumlah dokter urologi. Ia juga melanjutkan bahwa kerja sama ini akan memberikan manfaat khususnya bagi masyarakat di NTT. Dengan semakin banyaknya SDM di Kupang maka di masa depan diharapkan akan semakin banyak lulusan jurusan urologi dari daerah ini.