spot_img

Neurowyzr, Startup Healthtech India yang Berfokus pada Kesehatan Otak

startup healtech
Ilustrasi pemindaian otak digital. Foto: Image Creator.

Neurowyzr adalah startup healthtech yang pertama kalinya mengeluarkan produk pengukuran kesehatan otak dengan sistem digital gamified. Sistem ini dinamakan DBFS yang diyakini mampu mengatasi kekurangan pada pengukuran kognitif dengan cara konvensional.

Neurowyzr adalah perusahaan kesehatan yang didirikan pada tahun 2019 oleh Nav Vij dan Pang Sze Yunn. Perusahaan startup healtech ini membuat solusi untuk mengatasi masalah yang ada di bidang neurologi dan kesehatan otak.

Produk pertama mereka adalah tes kesehatan otak online yang menggunakan permainan digital. Tes tersebut bernama Digital Brain Function Screen (DBFS). Mereka mengklaim bahwa tes ini lebih cepat dan murah daripada tes kognitif tradisional.

Salah satu jaringan rumah sakit swasta terbesar di India telah mencoba DBFS di lima RS. DBFS juga digunakan di pusat-pusat pemeriksaan kesehatan, klinik umum, pusat-pusat perawatan komunitas, dan pusat-pusat spesialis di Singapura.

Penyedia layanan kesehatan juga menggunakan DBFS. Baik untuk pemeriksaan kesehatan eksekutif, pemeriksaan kesehatan untuk usia lanjut, paket pemeriksaan Long Covid, dan layanan mandiri.

Startup Healthtech dengan Visi Membantu Kondisi Kesehatan Mental Terutama di India

Penyakit demensia dan gangguan kesehatan mental semakin meningkat dengan laju yang mengkhawatirkan. Pada tahun 2019, 3,84 juta orang didiagnosis dengan demensia. Pada tahun 2050, jumlah ini akan meningkat hampir 3 kali lipat.

Sementara itu stroke adalah penyebab kematian keempat dan penyebab kecacatan hidup keempat di India, di mana satu orang India mengalami stroke otak setiap 20 detik. Dengan lebih dari 80 persen pekerja India melaporkan lebih dari satu gejala gangguan kesehatan mental, masalah kesehatan mental menimbulkan kerugian sebesar US$14 miliar per tahun.

Kerugian disebabkan banyaknya pekerja yang harus absen, kurang produktif, dan pergantian karyawan yang sering terjadi akibat permasalahan kesehatan mental.

DBFS yang dikembangkan oleh Neurowyzr dapat membantu dalam penanganan penyakit otak dengan beberapa cara.

Pertama, mendeteksi penurunan fungsi otak sejak dini dengan mengukur beberapa aspek kognitif, seperti memori, perhatian, dan fungsi eksekutif. Kedua, memberikan hasil tes yang akurat dan objektif. Hasil ini dapat digunakan dokter untuk diagnosis dan pengobatan lebih lanjut.

Ketiga, menyediakan solusi inovatif untuk tes kognitif yang lebih cepat dan murah daripada tes tradisional. Kemudian tes ini dapat mencegah atau memperlambat perkembangan penyakit otak. Contohnya demensia, Alzheimer, stroke, dan gangguan kesehatan mental.

Meraih Pendanaan US$2,1 Juta

Neurowyzr telah mengumpulkan total $3,3 juta dalam putaran pendanaan benih (seed financing). Putaran terakhir dilakukan pada Agustus 2023, di mana perusahaan ini mendapatkan tambahan $2,1 juta. Dana tersebut berasal dari Jungle Ventures dan Peak XV’s Surge (sebelumnya Sequoia India dan Asia Tenggara), serta beberapa investor malaikat.

Pendanaan tersebut akan digunakan untuk mempercepat pengembangan produk dan memulai ekspansi regional ke Asia Tenggara dan India1. Produk pertama Neurowyzr adalah tes kesehatan otak online yang menggunakan permainan digital. Produk tersebut bernama Digital Brain Function Screen (DBFS).

Perusahaan healthtech ini berambisi untuk menjadikan kesehatan otak lebih mudah diakses dan terjangkau oleh masyarakat.

 

Manfaat Slit Lamp untuk Mendeteksi Penyakit Mata

slit lamp
Ilustrasi pemeriksaan mata. Foto: Wikimedia.

Salah satu alat pemeriksaan mata yang sering digunakan oleh dokter mata adalah slit lamp. Apa itu dan apa manfaatnya untuk mendeteksi penyakit mata? Simak penjelasannya di artikel ini.

Mata adalah salah satu organ tubuh yang sangat penting dan berperan besar dalam kehidupan sehari-hari. Namun, mata juga rentan mengalami berbagai gangguan atau penyakit yang dapat mengganggu kesehatan dan kualitas penglihatan. Oleh karena itu, pemeriksaan mata secara rutin sangat dianjurkan untuk mencegah dan mendeteksi adanya masalah pada mata sejak dini.

Slit lamp dapat membantu dokter mata untuk memeriksa kondisi kesehatan mata pasiennya.

Apa Itu Slit Lamp

slit lamp
Bagian dari alat mikroskop untuk pemeriksaan mata. Foto: American Academy of Ophthalmology.

Dilansir dari AAO.org, slit lamp adalah mikroskop dengan cahaya terang yang digunakan saat pemeriksaan mata. Alat ini memberikan dokter mata pandangan yang lebih dekat pada berbagai struktur di bagian depan mata dan di dalam mata.

Semakin jelas pandangan dokter maka dapat menjadi kunci dalam menentukan kesehatan dan mendeteksi penyakit mata. Agar dapat memeriksa mata pasien dengan baik maka alat ini dilengkapi fitur cahaya berintensitas tinggi. Cahaya ini dapat difokuskan untuk menyinari lembaran tipis cahaya ke dalam mata.

Struktur Mata yang Dapat Dilihat oleh Slit Lamp

slit lamp
Ilustrasi pemeriksaan mata. Foto: Wikimedia.

Dokter mata dapat melihat struktur mata yang berbeda di bagian depan dan dalam mata slit lamp. Apa saja struktur tersebut?

1. Kelopak mata

Bagian mata yang membantu melindungi bola mata dari kotoran atau cedera. Perangkat ini membantu mendeteksi adanya luka, infeksi, atau jaringan parut pada kelopak mata.

2. Kornea

Kornea adalah lapisan jernih yang menutupi permukaan mata dan membantu memfokuskan cahaya ke retina. Dokter menggunakan alat ini untuk melihat apakah ada goresan, luka, ulkus, pembengkakan, keratoconus, atau distrofi Fuchs pada kornea.

3. Konjungtiva

Selaput tipis dan bening yang melapisi bagian putih mata dan permukaan membran kelopak mata bagian dalam. Slit lamp dapat mendeteksi adanya iritasi, peradangan, infeksi, atau trachoma pada konjungtiva.

4. Iris

Bagian berwarna dari mata yang mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke pupil. Perubahan warna, bentuk, atau ukuran iris yang dapat disebabkan oleh trauma, infeksi, atau glaukoma dapat dideteksi menggunakan alat ini.

5. Pupil

Lubang hitam di tengah iris yang memungkinkan cahaya masuk ke dalam mata. Apabila terdapat perubahan pada ukuran, bentuk, atau reaksi pupil dapat dideteksi menggunakan perangkat ini. Berbagai perubahan pada pupil dapat disebabkan oleh obat-obatan, cedera, atau penyakit saraf.

6. Lensa

Mendeteksi adanya katarak, yaitu kekeruhan pada lensa yang mengganggu penglihatan. Lensa mata itu sendiri adalah struktur transparan di belakang iris yang membantu memfokuskan cahaya ke retina.

7. Retina

Alat ini dapat melihat apakah ada degenerasi makula, ablasio retina, oklusi pembuluh darah retina, retinitis pigmentosa, atau retinopati diabetik pada retina. Retina merupakan lapisan jaringan sensitif cahaya di bagian belakang mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal saraf.

Untuk melihat struktur mata dengan lebih jelas, dokter mata mungkin akan memberikan tetes mata untuk melebarkan pupil pasien. Baru setelah itu dilakukan pemeriksaan dengan slit lamp. Pasien juga mungkin akan diminta untuk mengenakan kacamata hitam setelah pemeriksaan. Hal ini karena mata sangat sensitif terhadap cahaya.

Manfaat Bagi Fasilitas Kesehatan

Ada berbagai keuntungan bagi sebuah fasilitas kesehatan atau klinik mata jika menyediakan alat ini. Slit lamp sangat berguna untuk mendiagnosis berbagai kelainan mata, seperti katarak, glaukoma, iritis, keratitis, dan retinitis pigmentosa.

Perangkat ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi darurat mata, seperti trauma kornea, benda asing, atau infeksi. Kemudian dapat membantu mendeteksi penyakit sistemik yang mempengaruhi mata, seperti diabetes, hipertensi, dan arthritis.

Beberapa manfaat dari memiliki slit lamp di fasilitas kesehatan adalah:

  • Memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan mata bagi pasien
  • Meningkatkan kemampuan diagnosis dan pengobatan penyakit mata
  • Mengurangi risiko komplikasi atau kesalahan medis
  • Menyediakan alat pendidikan dan penelitian bagi tenaga kesehatan mata

Cara Penggunaan

slit lamp

Untuk menggunakan alat pemeriksaan mata ini dengan benar, perlu memperhatikan ergonomi, posisi, dan sistematis dalam pemeriksaan. Sesuaikan tinggi, lebar, dan sudut cahaya yang dipancarkan oleh slit lamp.

Pengguna dapat menggunakan lensa tambahan untuk melihat bagian belakang mata atau sudut iridokornea. Tenaga medis juga dapat menggunakan natrium fluorescein untuk menyoroti kelainan pada permukaan mata.

Jika Anda menjadi pasien maka dokter dapat meminta Anda duduk di kursi pemeriksaan dan meletakkan dagu di tempat dagu dan dahi di depan ikat kepala. Ini bertujuan untuk menjaga kepala Anda tetap stabil selama pemeriksaan.

Dokter mungkin akan menggunakan tetes mata yang mengandung zat pewarna kuning untuk membantu melihat masalah di bagian depan mata. Tetes pelebar pupil juga dapat digunakan untuk memperbesar pupil. Hal ini agar dokter mata dapat melihat bagian belakang mata dengan lebih baik.

Dokter mata akan duduk menghadap pasien dan melihat mata melalui mikroskop. Dia kemudian akan menyalakan slit lamp dan memfokuskan sinar cahaya sempit dan berintensitas tinggi ke arah mata. Meskipun cahayanya sangat terang, tidak akan menyebabkan kerusakan pada mata dan tidak menimbulkan rasa sakit

Slit lamp adalah alat yang sangat penting dan bermanfaat untuk kesehatan mata. Dengan alat ini Anda dapat melihat struktur mata dengan detail dan mendeteksi berbagai penyakit atau kelainan.

Ketersediaan alat ini dapat membantu pengobatan yang tepat dan efektif bagi pasien. Oleh karena itu, memiliki perangkat ini di fasilitas kesehatan adalah investasi yang berharga untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan mata.

 

446 Posyandu di Belu Kini Lebih Mudah Ukur Balita dengan Alat Antropometri

alat antropometri
Penyerahan bantuan dari Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin. Foto: Tribun Kupang.

Pemda Belu melalui Dinas Kesehatan memberikan bantuan berupa posyandu Kit dan alat Antropometri. Bantuan ditujukan kepada 446 posyandu yang berada di Kabupaten Belu.

Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin bersama Ketua TP-PKK, Dra. Freny Sumantri Taolin.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, drg. Maria Ansilla F. Eka Mutty, antropometri adalah sebuah set alat yang digunakan untuk mengukur ukuran, proporsi, dan komposisi tubuh manusia. Antropometri juga sangat penting untuk mengetahui stunting pada anak dan alat ini harus sesuai dengan standar Kemenkes.

Di dalam Posyandu Kit sendiri terdiri dari berbagai perlengkapan. Mulai dari Thermometer Digital, timbangan untuk bayi sampai dewasa, Alkohol, Iodine, Kassa, Plester, Kapas, sarung tangan, dan masker. Dilengkapi pula oleh Stimulasi Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK.

Semua alat antropometri tersebut berada di dalam kemasan tas posyandu kit yang aman.

Posyandu Kit Berisi Alat Antropometri Merupakan Inisiatif Bupati Belu

Drg Ansilla mengatakan bahwa posyandu Kit merupakan gagasan dari Bupati Belu dan Ibu Ketua TP PKK kabupaten Belu. Inisiatif ini untuk melengkapi peralatan di 446 posyandu yang tersebar di seluruh Kabupaten Belu.

“Gagasan ini datang dari Pak Bupati dan Ibu Freny sebagai Ketua TP PKK Belu. Agar menyediakan alat-alat yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di Kabupaten Belu,” katanya Kamis, 31 Agustus 2023 dilansir dari Pos Kupang.

Ia juga menyampaikan umumnya anak-anak yang datang ke Posyandu diukur tinggi dan berat badannya lalu dicatat di Kartu Menuju Sehat atau KMS dan diperbolehkan untuk pulang.

“Kemudian kami, Dinas Kesehatan lanjutkan sesuai regulasi aturan yang berlaku. Lalu menyediakan posyandu Kit untuk 446 posyandu yang ada di seluruh Kabupaten Belu,” ujar Ansilla Mutty.

Selain itu, untuk bantuan dana PMT bagi anak stunting dari alumni FK UGM Gen 81, Ansilla Mutty mengungkapkan bahwa bantuan itu diberikan untuk 2 posyandu di Kelurahan Umanen. Wilayah tersebut tercatat memiliki jumlah anak stunting tertinggi di Kabupaten Belu saat ini.

 

Pemkot Tarakan Berikan Alat Bantu Kesehatan bagi Lansia dan Disabilitas

lansia dan disabilitas
Bantuan alkes bagi penyandang disabilitas dan lansia dari Pemkot Tarakan. Foto: TarakanKota.go.id.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan bagi warga lansia dan disabilitas, Pemerintah Kota Tarakan menyalurkan bantuan berupa alat bantu kesehatan kepada mereka.

Penyerahan bantuan tersebut dilakukan oleh Wali Kota Tarakan, Khairul. Lokasi berlangsung di Gedung Serbaguna Kantor Walikota Tarakan pada hari Senin (28/8).

Khairul mengatakan bahwa bantuan tersebut berasal dari APBD Kota Tarakan. Bantuan yang diberikan meliputi berbagai perangkat penting. Mulai dari kursi roda, kacamata, alat bantu dengar, dan tongkat kruk ketiak. Semua perangkat ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas dan warga lanjut usia.

Khairul juga sampaikan sebuah harapan agar pihaknya mampu terus memberikan kontribusi bagi mereka yang membutuhkan. Hal tersebut terutama kepada disabilitas dan lansia. Agar hal tersebut mampu diraih dibutuhkan kolaborasi berbagai pihak.

“Diperlukan kerja sama baik dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Kolaborasi ini untuk memperluas daya jangkau dari program ini,” ujar Khairul.

Anggaran untuk Lansia dan Disabilitas Diupayakan Meningkat

Khairul juga memerintahkan Dinas Sosial untuk mengajukan usulan kenaikan anggaran untuk tahun depan. Anggaran diperlukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan pelayanan dan perhatian kepada kelompok rentan ini.

Melalui kerja sama dan pendekatan yang beragam ini, diharapkan agenda ini dapat memberikan manfaat nyata bagi lebih dari 900 lansia dan penyandang disabilitas.

Selain itu, diharapkan pula dapat disiapkan dan dilaksanakan berbagai program yang relevan dan efektif di masa depan. Apabila terlaksana maka akan bertambah banyak dukungan bagi kesejahteraan kelompok ini.

“Semoga para lansia dapat menjalani masa tua dengan baik dan terjaga kesehatannya. Kemudian para penyandang disabilitas serta lansia dapat menjadi produktif melalui bantuan ini,” kata Khairul.

 

674 Puskesmas dan 66 RS Disediakan Kemenkes untuk Tangani Kesehatan Masyarakat Terdampak Polusi Udara

masyarakat terdampak polusi udara
Ilustrasi masyarakat bermobilisasi di tengah polusi udara. Foto: Pollution Pictures.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiagakan sedikitnya 674 Puskesmas dan 66 Rumah Sakit (RS) demi menangani masyarakat terdampak polusi udara. Salah satu potensi gangguan yang dapat terjadi adalah Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

Demikian yang disampaikan Budi G. Sadikin selaku Menteri Kesehatan (Menkes) saat rapat kerja bersama Komisi IX. Pertemuan dilakukan di Gedung DPR RI hari Rabu lalu (30/08/2023).

Kemenkes telah menyiapkan fasilitas kesehatan yang meliputi 674 Puskesmas di wilayah Jabodetabek, 66 rumah sakit di Jabodetabek. Kemudian ada pula Rumah Sakit Persahabatan sebagai pusat perawatan penyakit pernapasan di tingkat nasional.

Budi menyatakan pada hari Rabu (30/8/2023) bahwa mereka telah menggandeng organisasi profesi dan kolegium dokter spesialis paru.

“Kami juga menggandeng kolegium dan organisasi profesi dokter spesialis paru. Tujuannya untuk memberikan pengetahuan kepada dokter di Puskesmas agar mereka lebih memahami penyakit paru,” kata Budi dilansir dari Tribun News (30/08/23).

Masyarakat Terdampak Polusi Udara Diharapkan Mampu Ditangani oleh Puskesmas

Lebih lanjut Menkes Budi mengatakan harapannya supaya mereka yang mengalami ISPA mampu dilayani dengan baik oleh Puskesmas. Ia turut memastikan ketersediaan prosedur dan alat yang dibutuhkan.

Apabila terinfeksi pneumonia maka ia juga memastikan seluruh RS di Jabodetabek mampu melayani masyarakat.

“Apabila tergolong pneumonia maka harus menuju rumah sakit dan dilakukan rontgen. Itupun kami pastikan agar seluruh RS di Jabodetabek mampu melakukannya,” lanjut Budi.

Untuk mengatasi dampak polusi udara terhadap kesehatan masyarakat, Kemenkes telah menyiapkan 674 Puskesmas yang tersebar di berbagai wilayah Jabodetabek.

Rinciannya adalah 333 Puskesmas di DKI Jakarta, 44 di Kabupaten Tangerang, 39 di Kota Tangerang, 38 di Kota Depok, 25 di Kota Bogor, 101 di Kabupaten Bogor, 48 di Kota Bekasi, dan 46 di Kabupaten Bekasi.

Selain itu, Kemenkes juga melakukan upaya promotif dan preventif. Salah satunya dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang ciri-ciri dan gejala penyakit ISPA yang disebabkan oleh polusi udara.

Masyarakat juga diminta untuk memakai masker saat berkegiatan di luar ruangan ketika kualitas udara tidak baik.

 

RS Pratama Tipe D Tanjung Tebat Siap Layani Masyarakat Hulu dengan Fasilitas Standar Internasional

RS Pratama Tipe D
RS Pratama Tipe D Tanjung Tebat Siap Layani Masyarakat Hulu dengan Fasilitas Standar Internasional

Rumah Sakit (RS) Pratama Tipe D Tanjung Tebat sudah memenuhi standar internasional. Hal ini disampaikan oleh dr Edy Kurniawan SpOG, selaku Direktur Utama RS Pratama Tipe D Tanjung Tebat.

Melalui standar ini, masyarakat di sekitar rumah sakit khususnya di Tanjung Tebat tidak perlu pergi jauh untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Mereka cukup mendatangi RS ini.

Dr Edy Kurniawan menyatakan bahwa peralatan kesehatan dan beberapa peralatan pendukung lainnya sudah memenuhi standar internasional. Pernyataan ini disampaikan langsung di depan Bupati Lahat, Bapak H. Cik Ujang SH.

“Peralatan kesehatan dan beberapa peralatan pendukung lainnya sudah memenuhi standar internasional,” kata Dr Edy Kurniawan SpOG dilansir dari Lahat Pos (30/08/2023).

RS Pratama Tipe D Tanjung Lebat Merupakan Salah Satu Bantuan Gubernur Sumsel

Senin, 28 Agustus 2023, Bupati Lahat H Cik Ujang SH meninjau Rumah Sakit Pratama Tipe D di Kecamatan Tanjung Tebat Kabupaten Lahat. Ia didampingi oleh beberapa kepala OPD dan disambut oleh Dr Edy Kurniawan SpOG selaku Direktur RS Pratama Tipe D Tanjung Tebat.

Bupati Lahat H Cik Ujang SH menginspeksi setiap fasilitas fasilitas kesehatan di Tanjung Tebat ini. Mulai dari Poli Bidan, Ruang IGD, Ruang Operasi dan lain-lain. Ia juga menyampaikan bahwa Rumah Sakit Pratama Tipe D Tanjung Tebat adalah bantuan dari Gubernur Sumsel H Herman Deru untuk Kabupaten Lahat.

Ia berharap bahwa Rumah Sakit Pratama Tipe D Tanjung Tebat dapat membantu perkembangan di Kecamatan Tanjung Tebat dan sekitarnya. Juga diharapkan mampu mempercepat proses berobat bagi masyarakat hulu.

Masyarakat hulu yang mencakup Tanjung Tebat, Kota Agung, Mulak Ulu, Pagar Gunung, dan sekitarnya.

“Ini adalah bantuan dari Gubernur Sumsel H Herman Deru. Insya Allah, Rumah Sakit Pratama Tipe D Tanjung Tebat akan diresmikan oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru,” ucap Bupati Lahat.

 

Kemenkes Dorong Kemandirian Industri Alat Kesehatan dan Farmasi Nasional

kemandirian industri alat kesehatan
Wamenkes Dante Saksono Harbuwono di acara Local Production Conference 2023. Foto: Suara Merdeka.

Kemandirian industri alat kesehatan (alkes) sangat penting bagi Indonesia. Upaya menuju ke arah kemandirian ini dilakukan melalui berbagai acara. Salah satunya melalui event Indonesia Local Production Conference 2023. Acara ini diikuti oleh sejumlah pelaku industri dan institusi terkait.

Kementerian Kesehatan diwakili oleh Wakil Menteri Kesehatan Indonesia, Prof. Dante Saksono Harbuwono membuka acara tersebut. Lokasi acara bertempat di Hotel Harris Semarang.

Prof Dr Dante Saksono Harbuwono menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendorong kesetaraan dalam mengakses obat dan alat kesehatan. Selain itu juga untuk meningkatkan ketahanan kesehatan sesuai dengan salah satu pilar yaitu transformasi sistem ketahanan kesehatan.

“Kami ingin mencapai kemandirian di bidang alat kesehatan dan farmasi. Kami melihat adanya peningkatan produksi alat kesehatan lokal sejak Pandemi Covid-19 berakhir sebesar 12 persen per tahunnya,” ujar Dante Saksono, Rabu 30 Agustus 2023 seperti dikutip dari Suara Merdeka.

Kemandirian Industri Alat Kesehatan Membuat Harga Lebih Terjangkau

Dante melanjutkan bahwa jika produksi alkes dilakukan secara mandiri maka dapat membuat harga menjadi lebih murah. Ketika harga lebih ringan maka biaya kesehatan juga dapat ditekan menjadi lebih rendah pula.

Ketika biaya kesehatan ini rendah akan menimbulkan efek domino positif yaitu masyarakat lebih mudah menjangkau pelayanan kesehatan. Selain itu rumah sakit juga lebih mudah membeli berbagai produk alkes dengan harga lebih ekonomis dengan kualitas terjamin.

Dante menguraikan bahwa untuk mewujudkan kemandirian di bidang kesehatan, Kemenkes bekerja sama dengan berbagai pihak. Mulai dari universitas, akademisi, pengusaha, dan pemerintah. Ia menilai bahwa kerjasama tersebut akan membuat Indonesia semakin tangguh di sektor kesehatan. “Pandemi Covid-19 memberi pelajaran kepada kita tentang betapa pentingnya kemandirian. Saya masih ingat saat itu kita tidak bisa membuat masker, bahkan alat pelindung diri (APD) sekalipun,” katanya..

Selain itu, Dante juga mengingat masa-masa sulit saat Pandemi Covid-19 ketika pemerintah Indonesia harus berunding untuk mendapatkan favipiravir dari luar negeri. “Hal ini mengingatkan kepada kita semua bahwa ketergantungan terhadap produk impor harus dikurangi,” tambahnya.

 

BRI Peduli Kesehatan, Serahkan Bantuan Alkes ke RSUP Dr. Sardjito

bantuan alkes
Penyerahan bantuan alkes dari BRI ke RSUP Dr. Sardjito. Foto: Tribun Jogja.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memberikan bantuan alkes untuk RSUP Dr. Sardjito. Penyerahan bantuan dilakukan di Ruang Bulat, Gedung Administrasi Pusat, Selasa (29/8/2023).

Alat kesehatan (alkes) yang diberikan berupa satu ventilator dan satu inkubator yang diserahkan oleh Regional CEO Bank Rakyat Indonesia (BRI) Yogyakarta, John Sarjono. Sementara itu pihak penerima adalah dr. Eniarti, M.Sc, Sp.Kj, MMR, selaku Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito.

“Kami mendapat mandat dari Board of Management, agar tidak hanya mencari keuntungan atau tujuan finansial tetapi juga tujuan sosial. Melalui Corporate Social Responsibility (CSR) seperti ini,” ujar John di tengah-tengah acara.

Ia menilai, RSUP Dr. Sardjito memiliki layanan yang bagus, tidak hanya melayani masyarakat tapi juga menjadi rumah sakit pendidikan. RS Pendidikan inilah yang melahirkan dokter dan tenaga kesehatan berkualitas dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Saya berharap, apa yang bisa kami perbaiki di masa depan, mari kita perbaiki. Kami mohon masukan-nya agar hubungan yang baik ini bisa terus berlangsung,” kata dia.

Apresiasi Atas Bantuan Alkes ke RSUP Dr. Sardjito

Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, dr. Aniarti, M.Sc, Sp.Kj, MMR mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Bank BRI. Menurutnya, kebutuhan masyarakat akan alat inkubator dan ventilator sangat tinggi setiap 24 jam sehari.

Oleh karena itu, bantuan dari Bank BRI sangat membantu RSUP Dr. Sardjito untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang ada di intensive care unit.

“Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini, karena kami sangat memerlukan alat tersebut. Satu bed dengan alat ventilator dan monitor itu harganya sangat mahal dan menjadi salah satu perawatan dengan modal besar,” jelas Erniati dilansir dari Tribun Jogja (29/08/23).

Erniati juga berharap, hubungan dengan Bank BRI bisa lebih erat dari sekadar hubungan finansial. Menurutnya, kedua belah pihak harus mendapatkan manfaat yang seimbang, tidak hanya sebatas keuangan, tapi juga tumbuh bersama menjadi instansi yang lebih baik.

“Kami mengucapkan terima kasih pada Bank BRI yang memberi perhatian khusus pada RSUP Dr. Sardjito. Kami berkomitmen untuk menerapkan tata kelola BLU. Bukan hanya mengembangkan layanan JKN saja, tetapi layanan unggulan lain yang berkualitas. Kami setara dengan RS Swasta lain didukung oleh SDM di RSUP Dr. Sardjito yang selalu siap untuk terus belajar,” pungkasnya.

 

Apa Itu Lampu Operasi? Fungsi, Jenis, dan Manfaatnya

lampu operasi
Ilustrasi rumah sakit dengan fasilitas pencahayaan berkualitas di dalam ruang operasi. Foto: PickPik

Lampu operasi adalah salah satu peralatan medis yang sangat penting dalam proses bedah. Salah satu fungsinya untuk memberikan pencahayaan yang cukup dan jelas pada area operasi. Dengan bantuan alat ini dokter dapat melihat dengan baik dan melakukan tindakan yang tepat.

Berikut adalah penjelasan lebih lengkap tentang lampu operasi, fungsi, manfaat, dan komponennya.

Apa yang Dimaksud dengan Lampu Operasi

lampu operasi
Ilustrasi surgical lamp. Foto: PxFuel.

Lampu operasi adalah sebuah alat yang digunakan untuk memberikan pencahayaan yang optimal pada area operasi saat melakukan prosedur bedah.Alat ini sebaiknya mampu memberikan cahaya yang terang, jelas, dan stabil, tanpa menyebabkan bayangan, silau, atau panas berlebih.

Perangkat ini juga harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan dokter, seperti intensitas, warna, dan arah cahaya. Alat bantu kegiatan operasi ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan operasi dan kesehatan pasien.

Komponen umum dari alat ini antara lain kepala lampu, lengan, panel kontrol, dan sumber daya.

Halaman berikut: Sejarah Surgical Lamp

Undip Perkenalkan Produk Inovasi Alkes dan Farmasi ke Dunia Usaha dan Industri

produk inovasi alkes
Business matching yang diikuti oleh Undip. Foto: Undip.Ac.Id.

Undip mengikuti “Business Matching Produk Inovasi Alat Kesehatan dan Farmasi” pada hari Rabu, 9 Agustus 2023 di JW Marriot Hotel. Keikutsertaan ini sebagai bagian dari pengembangan dan komersialisasi produk inovasi alat kesehatan (alkes) dan farmasi.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan para peneliti dan pengembang dengan produsen dan distributor yang berminat untuk bekerja sama.

Undip berusaha menciptakan kerja sama dan sinergi strategis antara Undip dan pihak industri Hal ini dilakukan sebagai kontribusi untuk mencapai 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama (IKU) dan menghilirkan produk inovasi.

Acara dihadiri oleh perwakilan dari 36 produsen, 27 distributor dan 27 peneliti dari Perguruan Tinggi se-Indonesia. Dua orang peneliti bidang Alat Kesehatan dan Farmasi adalah dari Undip. Mereka adalah Dr. Rifky Ismail dari Fakultas Teknik dan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Dr. drh. Dwi Sutiningsih.

Kemudian turut serta dari Tim Direktorat Inovasi dan Kerja Sama, drh. Dian Wahyu Harjanti, Ph.D. selaku Direktur. Didampingi oleh Wakil Direktur, Dr. I. Made Bayu Dirgantara.

Kemudian Anantha Boedhy Prakosa, S.T., M.Si. sebagai Manajer Bagian Inovasi dari Biro Inovasi dan Kerja Sama. Lalu ada pula Yuni Nurjanah, S.S., M.A. sebagai Supervisor Sub Bagian Hilirisasi Hasil Riset.

Produk Inovasi Alkes Undip Banyak Diminati

Produk alkes Undip menarik perhatian banyak produsen yang ingin berkolaborasi untuk mengkomersialisasikan hasil riset Undip di masa depan. Salah satunya adalah PT THC Martin Industri (produsen non elektromedik non steril) yang memerlukan jarum/ alat deteksi golongan darah dan widal.

Produk ini sangat dibutuhkan karena penggunaannya yang tinggi, berkelanjutan, dan masih bergantung pada impor. Tidak hanya itu, ada juga banyak produsen dan distributor lain yang tertarik untuk menjalin kerjasama dengan Undip untuk hilirisasi sampai ke hulu hasil riset Undip. Langkah selanjutnya adalah melakukan business matching personal antara kedua pihak.

Gakeslab menggagas acara business matching. Bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI, acara ini bersamaan dengan Munas Gakeslab Indonesia ke-82. Diresmikan oleh Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Roy Himawan, S.Farm., Apt., MKM.