spot_img

Investasi Kesehatan di Colomadu: Rumah Sakit Mangesti Rahayu

Rumah Sakit Mangesti Rahayu
Senin, 23 Oktober 2023, Bupati Karanganyar Juliyatmono melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Mangesti Rahayu di daerah Gawanan, Colomadu.

Investor semakin tertarik pada Kawasan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, terutama dalam sektor kesehatan. Salah satunya adalah PT Mangesti Rahayu Jati yang telah menginvestasikan dana untuk membangun Rumah Sakit Mangesti Rahayu di wilayah Gawanan, Colomadu. Bupati Karanganyar, Juliyatmono, meresmikan RS tersebut pada Senin (23/10/2023).

Direktur Utama PT Mangesti Rahayu Jati, Dwi Handoko, menjelaskan bahwa rumah sakit ini dibangun di atas lahan seluas 6.700 meter persegi dengan total investasi lebih dari Rp10 miliar. RS ini termasuk dalam kategori RS swasta tipe C.

Pembangunan Rumah Sakit Mangesti Rahayu ini merupakan perluasan dari sebuah klinik rawat inap yang telah beroperasi sebelumnya.

Sebagai RS swasta tipe C, RS Mangesti Rahayu menyediakan tujuh poliklinik yang siap melayani masyarakat, termasuk poliklinik penyakit dalam, anak, kandungan, gigi, bedah, syaraf, dan ortopedi.

RS Mangesti Rahayu dilengkapi 103 tempat tidur agar menjamin pelayanan rawat inap. Dwi berharap bahwa kehadiran RS Mangesti Rahayu akan memberikan kontribusi positif terhadap layanan kesehatan masyarakat di wilayah Karanganyar.

Rumah Sakit Mangesti Rahayu Bertujuan Melayani Kesehatan Masyarakat Lebih Optimal

Pembangunan RS di wilayah Gawanan, Kecamatan Colomadu, dipertimbangkan karena wilayah ini menjadi pertemuan empat daerah, yaitu Kabupaten Karanganyar, Kota Solo, Sukoharjo, dan Boyolali. Menurut Dwi, diperlukan RS yang berkualitas tinggi di wilayah ini untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat.

Direktur RS Mangesti Rahayu, Nita Andriana, menyatakan bahwa standar pelayanan RS tersebut telah memenuhi ketentuan yang berlaku. RS ini dilengkapi dengan fasilitas seperti IGD, poliklinik, rawat inap, dan instalasi bedah sentral. Kemudian tersedia pula ponek, kamar bersalin, serta ICU, PICU, dan NICU.

Dia menyampaikan keyakinannya bahwa kehadiran RS Mangesti Rahayu akan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Karanganyar.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyatakan bahwa investasi di sektor kesehatan di wilayah Karanganyar sangat dihargai. Dia berpendapat kehadiran RS baru akan membantu meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Terutama bagi masyarakat Kabupaten Bumi Intanpari, Colomadu dan sekitarnya.

Juliyatmono menekankan bahwa masyarakat membutuhkan akses layanan kesehatan yang baik. Semakin dekat pelayanan berkualitas, cepat, dan efisien, semakin baik pula dalam menangani kebutuhan kesehatan masyarakat.

ITS dan Bina Makmur Abadi Kembangkan 7 Inovasi Alat Kesehatan Lokal

alat kesehatan lokal
Ilustrasi alat kesehatan. Foto: Image creator.

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), bekerja sama dengan perusahaan Bina Makmur Abadi, berhasil mengembangkan tujuh inovasi alat kesehatan lokal. Berbagai alat kesehatan (alkes) ini diharapkan dapat mendukung kemandirian kesehatan nasional.

Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya meluncurkan tujuh produk alat kesehatan baru melalui anak perusahaannya PT ITS Tekno Sains. Alat kesehatan lokal ini banyak menggunakan bahan dari dalam negeri. ITS tidak mengembangkan ketujuh produk alat kesehatan ini secara mandiri, melainkan berkolaborasi dengan PT Bina Makmur Abadi.

Profesor Mochamad Ashari, Rektor ITS, berharap bahwa dengan peluncuran produk alat kesehatan lokal ini, akan mengurangi ketergantungan pada impor alat kesehatan dari luar negeri.

“Kami melakukan penelitian dari awal hingga akhir dan berkolaborasi dengan BMA untuk perizinan dan hal lainnya. Produk yang kami luncurkan telah mendapatkan izin, dan kami berharap bahwa dengan peluncuran ini, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dapat ditingkatkan,” katanya dalam pernyataannya pada hari Rabu, 18 Oktober 2023 dilansir dari Kompas.com.

Dorongan untuk Menyediakan Alkes dengan Nilai TKDN Tinggi

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi, mengajak ITS Tekno Sains Medika dan Bina Makmur Abadi untuk terus berupaya menyediakan berbagai alat kesehatan bagi masyarakat secara lebih luas. Tentunya tidak lupa sambil meningkatkan nilai TKDN. Budi menekankan perlunya membangun keunggulan dalam teknologi kesehatan, termasuk di bidang teknik, mesin, biologi, dan kimia.

Menurut Budi, beberapa universitas dan perguruan tinggi di Indonesia belum memiliki fokus yang jelas pada pembuatan alat kesehatan. Oleh sebab itulah ITS diharapkan bisa membuka jalan untuk hal tersebut di Indonesia. Selain itu, penting juga untuk melakukan penelitian dan penerbitan jurnal yang mendalam terkait dengan penggunaan produk, kondisi pasar, dan masalah yang mungkin ada pada produk sebelumnya di pasar.

Budi menambahkan bahwa pemerintah terus mendorong penggunaan alat-alat kesehatan buatan dalam negeri melalui uji coba teknis di beberapa rumah sakit dan perusahaan. Tujuannya untuk memudahkan para peneliti dalam menguji alat-alat kesehatan tersebut.

Alkes Lokal Dapat Digunakan di Berbagai Fasilitas Kesehatan

Direktur Utama Bina Makmur Abadi, Brigitte Francesca, berharap bahwa produk alat kesehatan baru yang diluncurkan ini akan tersedia dan digunakan di seluruh dinas kesehatan dan rumah sakit di seluruh Indonesia. Dia memperkirakan bahwa peluncuran produk-produk alat kesehatan baru ini dapat mencapai penjualan tinggi. Prediksinya mencapai senilai Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar hingga akhir tahun 2023.

Selain itu, tidak menutup kemungkinan untuk menjual produk-produk ini ke luar negeri, asalkan memenuhi persyaratan verifikasi yang diperlukan.

Brigitte berharap agar penjualan produk meningkat, karena ini adalah peluncuran produk baru dan belum begitu dikenal di pasar. Ia berharap bahwa pada tahun berikutnya, seluruh rumah sakit dan universitas di Indonesia sudah mengenal produk mereka. Ia juga menjelaskan bahwa ketujuh produk alat kesehatan ini telah mendapatkan verifikasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan memiliki izin edar.

 

Hospital Expo ke-35: Pameran Industri Kesehatan Terbesar di Indonesia, Karya Pratama Menjadi Salah Satu Peserta

Hospital Expo ke-35, pameran industri kesehatan terbesar di Indonesia, telah resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pada Senin (18/10/2023). Salah satu peserta yang turut meramaikan pameran ini adalah Karya Pratama, perusahaan distribusi alat kesehatan yang sudah memegang ISO 9001 dan CDAKB.

Dalam pidatonya, Muhadjir menyatakan bahwa kesehatan adalah salah satu fondasi penting dalam pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, Indonesia perlu terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan.

“Selamat atas penyelenggaraan serangkaian kegiatan penting ini karena, seperti yang kita ketahui, kesehatan dalam prinsip keberlanjutan berada di urutan ketiga setelah upaya mengatasi kemiskinan dan kelaparan,” katanya dalam pernyataan tertulis pada hari Rabu (18/10).

Pada kesempatan yang sama, Budi Gunadi menyatakan optimisme bahwa SDM lokal dan rumah sakit Indonesia mampu bersaing dengan pemain global.

Peserta Mencapai Ratusan

Ketua Umum PERSI, dr. Bambang Wibowo, dalam sambutannya menyatakan bahwa Seminar Nasional PERSI diikuti oleh 846 peserta. Peserta berasal dari berbagai rumah sakit di seluruh Indonesia, Sabang hingga Merauke. Sementara Hospital Expo ke-35 diikuti oleh 569 peserta pameran.

“Sebanyak 60% peserta adalah perusahaan nasional. Sementara selebihnya perusahaan internasional dari berbagai negara. Seperti Tiongkok, Taiwan, Jepang, Korea, Singapura, Thailand, Malaysia, Austria, Belgia, dan Rusia,” katanya.

Direktur Operasional & SDM PT Okta Sejahtera Insani (OSI) sebagai penyelenggara Hospital Expo, dr. Tony S. Natakarman, menyatakan bahwa pameran alat kesehatan ini ditujukan untuk pengunjung dari kalangan rumah sakit dan masyarakat umum.

Pada tahun ini, Hospital Expo diharapkan akan memiliki 12 ribu pengunjung setiap harinya. Pameran ini diselenggarakan secara bersamaan dengan acara PERSI. Dengan begitu peserta dapat memenuhi kebutuhan informasi dan berbelanja berbagai jenis alat kesehatan dengan teknologi terkini dan harga yang bersaing.

Tony menjelaskan bahwa pengunjung pameran adalah prospek pembeli potensial bagi perusahaan-perusahaan yang turut serta dalam Hospital Expo. Dia juga menyebutkan bahwa pimpinan dan manajemen rumah sakit di seluruh Indonesia umumnya telah menyertakan perbaruan peralatan dan pengadaan peralatan baru sebagai bagian dari agenda tahunan mereka.

PT Karya Pratama Menjadi Salah Satu Peserta Hospital Expo Tahun 2023

Bapak Alvi Hadisugondo (baju hitam, paling kiri). Foto: PT. Karya Pratama.

Pada kesempatan ini, beberapa peserta pameran juga melakukan kegiatan khusus, termasuk peluncuran produk baru. Produk kesehatan yang dipamerkan mencakup mobil ambulans, peralatan anestesi, alat laboratorium klinik, dan reagen.

Selain peralatan diagnostik, peralatan darurat, tempat tidur rumah sakit, sistem informasi rumah sakit, mesin cuci rumah sakit, peralatan radiologi, dan barang habis pakai untuk kebutuhan rumah sakit juga dipamerkan. Selain itu, ada juga peralatan kesehatan untuk penggunaan pribadi, seperti termometer, tensimeter, alat pengukur glukosa darah, kursi roda, dan alat pemerah ASI.

Salah satu peserta pameran Hospital Expo ke-35 adalah PT. Karya Pratama. PT. Karya Pratama adalah sebuah perusahaan distribusi alat kesehatan yang telah memperoleh sertifikasi ISO 9001 dan CDAKB.

Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Alvi Sugondo dan Ganes Parsinggih. Misi utama dari PT. Karya Pratama adalah menjadi distributor alat kesehatan yang berperan dalam pemerataan tingkat kesehatan nasional. Salah satunya melalui penyaluran peralatan dan perlengkapan medis ke seluruh penjuru tanah air.

Perusahaan ini menyediakan produk kesehatan baik untuk keperluan rumah sakit, klinik, puskesmas, maupun individu.

Pada pameran Hospital Expo ke-35, PT. Karya Pratama memamerkan beragam produk kesehatan. Beberapa produk unggulan tersebut termasuk KMN 08 Dental Unit, Instrument Set Frimed, berbagai jenis tempat tidur pasien Yovistra, dan banyak lagi.

Selain menampilkan berbagai produk kesehatan, PT. Karya Pratama juga memberikan souvenir goodie bag kepada pengunjung yang datang ke booth. Goodie bag ini adalah bentuk apresiasi atas kedatangan para pengunjung.

Partisipasi PT. Karya Pratama dalam pameran ini menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan industri kesehatan di Indonesia dan meningkatkan akses masyarakat terhadap peralatan medis berkualitas.

 

East Ventures Siap Investasi Startup Healthcare dengan Dana Rp472 Miliar

startup healthcare
Penandatanganan kesepakatan antara Kemenkes dan East Ventures. Foto: Daily Social.

East Ventures mengabarkan bahwa mereka sedang mengumpulkan dana baru sebesar $30 juta (sekitar Rp472 miliar) yang akan dialokasikan khusus untuk startup healthcare. “Healthcare Fund” ini masih dalam tahap penggalangan dana dan diharapkan bisa selesai secepatnya.

Co-founder & Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan, dana ini ditujukan khusus untuk mendukung startup kesehatan dan segmen-segmen terkaitnya di fase awal. Mereka sudah mendapatkan beberapa komitmen dari LP yang identitasnya dirahasiakan.

“Mirip dengan apa yang dilakukan oleh EV saat baru memulai. Awalnya belum ada SDM, maka EV membangun investasi, menciptakan nilai, investasi lagi. Harapannya ekosistem kesehatan bisa bagus,” katanya kepada beberapa media di Jakarta, dan dilansir dari Daily Social (18/10).

Akan tetapi Willson masih belum bisa memastikan berapa besar dana yang akan diinvestasikan ke setiap startup healthcare. Alasannya, pihaknya masih mencari tahu karena industri ini agak berbeda. Di dalamnya banyak aturan sehingga tidak bisa membuat produk yang bisa langsung digunakan.

“Pengembangan produk pada industri ini lebih lama dengan resikonya juga lebih lama. Karena itu pendanaan harus spesifik, tidak bisa dicampur. Semua investasi di startup dengan resiko tertinggi adalah product-market-fit. Kita enggak tahu [produk] yang dibuat ini bisa diterima pasar atau tidak karena semua dimulai dari hipotesa,” lanjutnya.

Investasi East Ventures pada Startup Healthcare Merupakan Pendanaan Tematik Kedua

Pendanaan yang dilakukan oleh East Ventures ini merupakan thematic funding kedua yang dipersembahkan oleh East Ventures. Minggu lalu, perusahaan modal ventura tersebut mengumumkan pembentukan dana “East Ventures South Korea fund in partnership with SV Investment” dengan target pengelolaan dana sebesar $100 juta.

“Karena infrastruktur di Indonesia sudah berkembang, East Ventures siap untuk memperluas ekosistem lainnya. Kami bertujuan untuk membuat ekosistem perawatan kesehatan di Indonesia. Agar pelayanan kesehatan lebih mudah diakses, biaya efisien, dan pencegahannya lebih efektif.”

Sebelum dana ini dibentuk, East Ventures telah aktif menginvestasikan dana pada startup dan perusahaan kesehatan di Asia Tenggara. Mereka memiliki portofolio berisi 30 startup kesehatan, termasuk Mesh Bio, AMILI, Aevice Health, Etana, NalaGenetics, dan Nusantics, yang fokus pada genomik.

Seiring dengan pengumuman ini, East Ventures juga memberikan donasi kepada Biomedical & Genome Science Initiative (BGSi). BGSi adalah sebuah inisiatif dari Kementerian Kesehatan RI yang bertujuan untuk memberikan pelayanan perawatan kesehatan presisi kepada masyarakat pada bulan Agustus 2022. Donasi ini termasuk kebutuhan sequencing berupa reagen dan bahan habis pakai senilai lebih dari Rp1 miliar.

Menurut Willson, East Ventures berkontribusi pada upaya pemerintah untuk memetakan penyakit baru yang dapat dideteksi lebih awal melalui database sampel orang Indonesia.

“Negara yang mampu melakukannya dapat lebiih efektif dalam mencegah penyakit. Hal ini lebih baik daripada mengobatinya setelah penyakit muncul. Jika kita berhasil melakukannya, ini akan menjadi langkah besar ke depan,” sambung Wilson.

 

Menekan Angka Stunting Melalui Pengembangan Kader Posyandu

kader posyandu
dr. Adriana Viola Miranda, Maritta Rastuti, Ryan Rachmad Nugraha dalam Media Roundtable 1000 Days Fund

Perlu dilakukan berbagai upaya agar Indonesia bisa menekan angka stunting. Salah satunya melalui pengembangan kemampuan dan insentif kader Posyandu.

Data menunjukkan bahwa stunting di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Menurut data Kementerian Kesehatan, sekitar 27,7 persen anak balita di Indonesia mengalami stunting pada tahun 2019.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama. Stunting dapat berdampak negatif pada perkembangan fisik dan kognitif anak, serta meningkatkan risiko penyakit kronis di masa depan.

Salah satu upaya untuk menangani stunting adalah dengan memperkuat peran posyandu sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar di tingkat desa. Posyandu merupakan tempat bagi banyak pihak mendapatkan penyuluhan kesehatan. Mulai dari ibu hamil, balita, remaja, lansia, dan kelompok rentan lainnya bisa berkonsultasi ke Posyandu.

Beberapa pelayanan yang diberikan antara lain konseling kesehatan, imunisasi, pemberian makanan tambahan, dan penimbangan berat badan. Para kader posyandu adalah relawan yang bertugas memberikan pelayanan tersebut kepada masyarakat.

Perlu Diberi Peningkatan Insentif

Peneliti Ekonomi Kesehatan dr. Adriana Viola Miranda memaparkan dampak dropout rate kader posyandu di Indonesia pada Media Roundtable 1000 Days Fund

Di tengah kondisi angka stunting yang meningkat, para kader sering kali menghadapi tantangan dalam menjalankan tugasnya. Tantangan yang ada antara lain kurangnya pengetahuan, sarana, dan insentif. 1000 Days Fund, sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang kesehatan ibu dan anak, melakukan penelitian akan hal ini.

dr. Adriana Viola Miranda, salah satu peneliti ekonomi kesehatan yang terlibat dalam penelitian ini, turut menyampaikan informasi mengenai insentif tersebut.

“Penelitian yang kami lakukan menemukan lebih dari setengah kader merasa tidak puas dengan skema insentif yang didapatkan selama ini. Angka pengunduran diri kader posyandu mencapai 20-30 persen setiap tahunnya karena ketidakpuasan tersebut,” kata dr Adriana dilansir dari siaran pers 1000 Days Fund (19/10/2023).

Pentingnya Pengembangan Kader Posyandu

Penelitian yang dilakukan oleh 1000 Days Fund bertujuan untuk menguji dampak dari pengembangan kader posyandu terhadap angka stunting.

Studi dilakukan di dua desa, yaitu Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, dengan melibatkan 130 kader di 26 posyandu. Para kader diberikan pelatihan, media edukasi stunting berupa Poster Pintar, evaluasi, dan insentif tambahan selama lima bulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi ini berhasil menurunkan angka stunting di kedua desa sebesar sebelas poin persentase. Selain itu, intervensi ini juga meningkatkan kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja para kader posyandu.

1000 Days Fund berharap bahwa penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi pemerintah untuk merumuskan kebijakan-kebijakan yang lebih fokus pada pemberdayaan kader posyandu. Mereka adalah garda terdepan untuk menekan angka stunting. Kebijakan ini akan melengkapi upaya jangka pendek yang selama ini sudah dilakukan oleh pemerintah. Antara lain melalui pembagian bantuan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan anak balita.

 

Rapat Pleno Gakeslab: Kuatkan Peran dalam Transformasi Kesehatan Indonesia

rapat pleno gakeslab
Gakeslab mengadakan rapat pleno dan pengukuhan pengurus. Foto: Liputan 6.

Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) mengadakan acara pengukuhan dan rapat pleno Gakeslab. Rapat ini untuk masa bakti 2023-2027 di Hotel The St. Regis Jakarta. Acara yang diadakan pada Selasa (17/10) tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono.

Pada kesempatan tersebut ia menekankan peran penting Gakeslab dalam dunia medis Indonesia.

Wamenkes Dante menyoroti bahwa Gakeslab adalah lebih dari sekadar asosiasi importir alat kesehatan. Gakeslab juga berperan aktif dalam pengembangan pelatihan peneliti dan pelaku usaha alat kesehatan. Selain itu, Gakeslab memberikan masukan berharga kepada pemerintah dalam merumuskan kebijakan dalam negeri melalui business matching dan joint venture.

Dante juga mengakui bahwa Gakeslab selaras dengan upaya transformasi kesehatan yang sedang diterapkan oleh pemerintah. Hal ini terutama berkaitan dengan peningkatan ketahanan kesehatan yang sedang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Dalam pidatonya, Dante menyampaikan harapannya kepada pengurus baru yang baru saja dikukuhkan saat rapat pleno Gakeslab. Dia yakin bahwa Gakeslab akan terus berkontribusi positif dalam mewujudkan transformasi kesehatan yang diinginkan.

“Saya meyakini bahwa transformasi kesehatan akan terwujud, dimana Gakeslab akan sangat besar kontribusinya,” kata Dante dilansir dari Liputan 6 (18/10/23).

Rapat Pleno Gakeslab Menekankan Komitmen Mengembangkan Industri Kesehatan Indonesia

Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Emanuel Melkiades Laka Lena juga mengungkapkan pendapatnya. Ia menekankan bahwa Gakeslab akan memegang peran penting dalam proses transformasi kesehatan.

Ia mendorong Gakeslab untuk bekerja sama dengan baik hingga ke tingkat daerah guna memastikan transformasi kesehatan berjalan dengan sukses.

Kartono Dwidjosewojo, Ketua Umum Gakeslab, mengungkapkan komitmen Gakeslab untuk terus mengembangkan industri kesehatan di dalam negeri. Gakeslab berupaya menjadi pilar bisnis healthcare di Indonesia dan membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dukungan ini dengan tujuan agar mereka mudah mendapatkan sumber daya produk alat kesehatan secara nasional.

Dengan keberhasilan selama hampir setengah abad, Gakeslab telah berkembang menjadi organisasi yang dinamis dan mendukung program Kementerian Kesehatan.

Organisasi ini memiliki pengurus daerah di 23 Provinsi, dengan lebih dari 1.500 anggota yang berasal dari berbagai latar belakang industri kesehatan. Dengan komposisi yang beragam, Gakeslab bertujuan untuk menguatkan dan memajukan sektor alat kesehatan di Indonesia. Mereka juga selalu memastikan kesehatan masyarakat terjamin.

 

Bogor Healthy Fun Run: Acara Lari yang Mengajak Masyarakat Kota Bogor untuk Hidup Sehat

bogor healthy fun run

Kota Bogor akan menjadi saksi bagi ribuan pelari yang akan berpartisipasi dalam acara Bogor Healthy Fun Run. Tepatnya pada hari Minggu, 19 November 2023. Acara ini diselenggarakan oleh Mirare Production, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang event organizer dan konsultan kesehatan.

Tujuan dari acara ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Kota Bogor tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan jiwa melalui olahraga lari.

Acara Bogor Healthy Fun Run akan dimulai dengan open gate sejak pukul 05.00 WIB dan Flag Off pukul 06.30 WIB. Bertempat di Rivera, Bogor Nirwana Residence, sebuah kawasan hunian yang nyaman dan asri di Kota Bogor. Para peserta akan menempuh jarak sekitar 5 kilometer dengan melewati rute yang menarik dan menantang.

Berbagai Benefit Bagi Peserta Bogor Healthy Fun Run

Para peserta yang mengikuti acara ini akan mendapatkan berbagai fasilitas dan keuntungan, seperti kaos, medali, goodie bag, doorprize, hiburan, dan lain-lain.

Acara Bogor Healthy Fun Run juga didukung oleh berbagai sponsor dan media partner. Berbagai pihak tersebut antara lain Rivera Bogor Nirwana Residence, Yesplis Official, Jungleseries, Bogordaily.net, dan lain-lain. Para sponsor dan media partner ini turut berkontribusi dalam menyukseskan acara ini dan menyebarkan pesan positif tentang gaya hidup sehat dan aktif.

Bagi Anda yang tertarik untuk mengikuti acara acara yang akan diselenggarakan di Bogor ini, Anda masih bisa mendaftar dengan mudah. Caranya adalah dengan mengunjungi akun Instagram @bogorfunrun atau dengan melakukan scan barcode yang tersedia di poster acara. Biaya pendaftaran adalah Rp 200.000 per orang.

Anda pun bisa mengajak keluarga dan teman-teman untuk bergabung dalam acara yang diselenggarakan pada Minggu pagi ini. Rasakan sensasi berlari sehat dan menyenangkan bersama ribuan orang lainnya, sambil berkontribusi untuk kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.

Sehat bukan saja mampu berobat ketika sakit, tapi juga bagaimana menjaga kondisi tubuh dengan berolahraga. Karena itu acara seperti ini sangat penting untuk mendorong motivasi dan semangat sehat seluruh masyarakat.

Mari menjadi bagian dari gaya hidup sehat mulai dari hari ini.

 

RI Berpotensi Jadi Hub Manufaktur Alkes dan Farmasi, Apindo: Harus Tingkatkan Daya Saing

manufaktur alkes dan farmasi

 

Negara Indonesia berpotensi menjadi hub manufaktur alkes dan farmasi. Demikian potensi yang dilihat oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Semua itu bisa terjadi asalkan Indonesia mampu meningkatkan daya saing di industri alat kesehatan (alkes) dan farmasi.

Ketua Umum Apindo, Shinta W. Kamdani, menyatakan bahwa untuk mewujudkannya, Indonesia memerlukan kemitraan yang kuat. Dia juga mengungkapkan potensi Jepang untuk berinvestasi dalam industri farmasi dan alat kesehatan nasional.

“Potensi tersebut tergantung pada sejauh mana sektor alat kesehatan dan farmasi dalam negeri mampu meningkatkan daya saingnya di dalam iklim investasi,” kata Shinta kepada dilansir dari Bisnis, Minggu (15/10/2023).

Shinta menjelaskan bahwa Jepang adalah negara keenam terbesar dalam hal konsumsi impor produk farmasi dan alat kesehatan di dunia. Ini terkait dengan populasi lansia yang besar di Jepang, sehingga permintaan pasar di sana cukup baik. Namun, mayoritas produk farmasi dan alat kesehatan yang diimpor oleh Jepang berasal dari negara maju. Misalnya Amerika Serikat, Jerman, China, dan lainnya.

Indonesia Berpotensi Menjadi Hub Manufaktur Alkes dan Farmasi dengan Jepang

Menurut Shinta, hal ini menunjukkan bahwa pasar produk farmasi dan alat kesehatan di Jepang didominasi oleh produk berpaten. Artinya, bukan produk farmasi dan alat kesehatan yang bisa dijual secara bebas seperti yang banyak diproduksi dan diekspor oleh Indonesia saat ini.

Selain itu, meskipun Jepang bukan eksportir teratas produk farmasi dan alat kesehatan di dunia. Jepang memiliki tingkat penelitian dan pengembangan (R&D) di bidang kesehatan yang tinggi.

Negara ini juga memiliki banyak perusahaan farmasi dan alat kesehatan besar yang memasarkan produk mereka secara internasional. Inilah yang membuka peluang Jepang untuk bermitra dan berinvestasi di Indonesia. Khususnya, untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur produk farmasi dan alat kesehatan berpaten yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan Jepang.

Iklim Investasi

Shinta juga menyoroti berbagai isu terkait iklim investasi di sektor kesehatan nasional, seperti daya saing yang perlu ditingkatkan dari Undang-undang Kesehatan. Beberapa isu tersebut dinilai perlu perbaikan lebih lanjut agar lebih menarik bagi investor Jepang di sektor farmasi dan alat kesehatan.

Hal ini mencakup akses terhadap sumber daya manusia berkualitas, kemudahan dalam melakukan uji klinis yang bersifat lintas batas, dan perlindungan terhadap produk berpaten yang lebih kompetitif.

Pemerintah Indonesia memprioritaskan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan untuk meningkatkan daya saing global. Target ini sesuai dengan inisiatif “Making Indonesia 4.0,” “RIPIN 2015-2035,” “Undang-undang Cipta Kerja,” serta program “Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).”

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa industri alat kesehatan di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat. Tercatat pasar industri alkes bernilai US$3,5 miliar pada tahun 2021, dengan perkiraan pertumbuhan menjadi US$6,5 miliar pada tahun 2026.

Indonesia diharapkan menjadi tujuan menarik bagi investor di sektor alat kesehatan. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah produsen peralatan kesehatan yang beroperasi di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan.

 

Mobil Dottoro’ta, Layanan Publik Pemkot Makassar dengan Fasilitas Kesehatan

Mobil Dottoro’ta
Mobil pelayanan kesehatan. Foto: Fajar.co.id.

Mobil Dottoro’ta adalah layanan publik terbaru yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota Makassar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Mobil ini merupakan unit kendaraan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), baru-baru ini meluncurkan mobil Dottoro’ Ta. Sebuah sarana publik yang di dalamnya terdapat pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kendaraan Dottoro’ Ta ini menggunakan tenaga listrik, sehingga lebih bersahabat dengan lingkungan.

Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, seperti dilansir dari Detik pada Kamis, 12 Oktober 2023, menyebutnya sebagai langkah yang benar-benar menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan (green the real green).

Mobil ini adalah versi kendaraan semi ambulans darurat dan ambulans pasien. Kendaraan ini dapat memberikan layanan kesehatan di rumah dan, jika diperlukan, segera mengangkat pasien ke rumah sakit dalam situasi darurat.

Mobil Dottoro’ta, DIlengkapi Banyak Peralatan Medis

Kendaraan ini dapat dilihat di kantor cabang Dinkes di Jalan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Makassar. Kendaraan dengan tampilan berwarna putih-merah ini dilengkapi dengan lebih banyak peralatan medis. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada edisi sebelumnya, kendaraan ini lebih luas di bagian dalamnya.

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Makassar, Andri Anwar Zainuddin, “Fasilitas yang tersedia di dalamnya mencakup pasien monitor dengan layar untuk memantau kondisi pasien. Ini memungkinkan pemantauan saturasi, detak jantung, dan tekanan darah pasien.”

Selain itu, kendaraan ini juga dilengkapi dengan peralatan oksigen dan selang oksigen, baik untuk pasien dewasa maupun anak-anak, yang dapat digunakan ketika pasien membutuhkannya selama perawatan di rumah.

Kendaraan ini juga dilengkapi dengan tandu untuk mengangkut pasien, serta perlengkapan medis dan obat-obatan yang siap sedia setiap saat.

Anwar juga mengungkapkan rencananya untuk melengkapi kendaraan ini dengan alat EKG. Dengan begitu mampu merekam jantung pasien dan mendeteksi kelainan pada katup jantung atau sumbatan jantung, yang diharapkan akan tersedia tahun ini.

Berbagai Fitur di Dalam Kendaraan Pelayanan Kesehatan

Dilansir dari detikSulsel, berikut ini adalah daftar lengkap fasilitas yang ada di dalam mobil Dottoro’ Ta:

  • Sistem Posisi Global (GPS).
  • Stasiun charger isi ulang daya untuk mobil listrik.
  • Penamaan merek kendaraan ambulans Dottoro’ Ta.
  • Lampu rotary light bar.
  • Sirine dengan suara ganda.
  • Defibrillator (disease shock).
  • Pemantau pasien.
  • Tempat duduk pasien yang dapat dimiringkan hingga 170⁰.
  • Tempat duduk dokter/perawat.
  • Tandu lipat.
  • Tabung pemadam kebakaran.
  • Lampu sorot LED darurat.
  • Kaca film depan 60% dan samping 80%.
  • Lemari penyimpanan peralatan dan bahan kesehatan.
  • Gantungan infus dari bahan stainless steel.
  • Soket gantungan untuk persiapan alat EKG.
  • Colokan listrik tambahan DC.
  • Regulator oksigen.
  • Tabung oksigen.
  • Humidifier set.
  • Selang dan kanul oksigen.
  • Selang dan masker oksigen.

 

Platform AI Kesehatan Mesh Bio Dapat Pendanaan dari East Ventures

platform ai kesehatan
Andrew Wu, CEO Mesh Bio dan CTO Mesh Bio, Arsen Batagov. Foto: Mesh Bio.

Mesh Bio adalah sebuah platform AI kesehatan yang memiliki produk digital bernama Dara. Belum lama perusahaan yang didirikan oleh Andrew Wu dan Arsen Batagov tahun 2018 di Singapura ini mendapatkan kucuran dana dari East Ventures.

Pendanaan tersebut digadang-gadang akan dimanfaatkan oleh Mesh Bio untuk mengembangkan beberapa hal. Antara lain untuk pengembangan digital twin, sebuah teknologi digital manajemen penyakit menahun (kronis).

Kemudian platform AI Kesehatan Mesh Bio juga akan melebarkan sayapnya terutama di Asia Tenggara. Beberapa negara yang akan menjadi wilayah pelayanan mereka antara lain Malaysia, Filipina, dan Malaysia.

“Mes Bio terus menerus mengembangkan solusi yang inovatif. Dengan pertimbangan terus bertambahnya jumlah orang lanjut usia (lansia) di seantero dunia, kami ingin secara bertahap menghilangkan hambatan perawatan kesehatan terutama yang terkait penyakit kronis,” kata Andrew Wu, Co-founder Mesh Bio, dilansir dari Tech in Asia (13/10/2023).

Platform AI Kesehatan Mesh Bio dengan Produk Dara

Perusahaan ini memiliki produk unggulan bernama Dara, yaitu sebuah platform kesehatan yang dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Mengumpulkan data pasien dari berbagai dimensi, seperti riwayat kesehatan, hasil tes laboratorium, dan gambar medis secara real-time.
  • Menyajikan laporan visual pasien yang membantu pasien mengerti hasil laboratorium dan penyakit yang diderita.
  • Melakukan analisis prediktif untuk mengetahui pasien yang berisiko mengalami penyakit kronis.
  • Platform Dara menggunakan teknik-teknik AI. Antara lain data mining, pemodelan, dan statistik, untuk menganalisis data pasien dan menghasilkan prediksi tentang risiko penyakit kronis. Penyakit kronis tersebut seperti kardiovaskular dan diabetes.

Perusahaan ini mendapatkan pendanaan terakhir pada bulan Maret 2021 dalam putaran awal yang dipimpin oleh Elev8 dan Seeds Capital, dengan jumlah US$1,8 juta (Rp28,2 miliar).

Lalu pada bulan Maret 2023, perusahaan ini bekerja sama dengan PT Pramita, sebuah penyedia layanan diagnostik di tingkat regional. Kerja sama ini untuk memberikan pemeriksaan kesehatan yang didasarkan pada analisis prediktif.