spot_img

Manfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai, RSUD Ibnu Sina Lakukan Peremajaan Fasilitas Kesehatan

Salah satu alat ksehatan yang dibeli oleh RSUD Ibnu Sina. Sumber gambar : grsiknews.com

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik optimalkan penggunaan dana bagi hasil cukai dari hasil tembakau (DBHCHT) untuk pembelian alat-alat kedokteran canggih, serta membangun fasilitas penunjang yang lain. Terhitung sejak digulirkan program tersebut sejak tahun 2012. Semua fasilitas penunjang pelayanan​ kesehatan sudah dilengkapi. Hal ini disampaikan Kepala RSUD Ibnu Sina Gresik, Endang Puspitowati didampingi Kabag Humas dan Protokol Pemkab Gresik Suyono.

Tahun 2017 RSUD Ibnu Sina Gresik mendapat kucuran dana sebesar Rp 10 miliar dari DBHCHT. Dana tersebut digunakan untuk pembelian 1 unit ambulance, 16 unit stretcher/brankar alat kedokteran umum. Alat lainnya yaitu 70 unit bedside cabinet, 65 overbed table, 10 unit emergency trolly/resuscitation crash cart, 3 DC shock defibrillator, 2 unit ECG 12 chanel, 10 unit bedside monitor semuanya untuk pasien jantung.

Kepala RSUD Ibnu Sina, Endang Puspitowati mengatakan, sejak tahun 2012 pihaknya telah menerima dana bagi hasil cukai masing-masing tahun 2012 sebesar Rp 1,4 miliar, tahun 2013 naik menjadi Rp 2,5 miliar, tahun 2014 naik lagi menjadi Rp 5,7 miliar, dan tahun 2015 naik lagi menjadi Rp 10,2 miliar, dan tahun 2016 turun hanya sebesar Rp 8,3 miliar.

“Selama ini penggunaan dana tersebut selalu kami diskusikan dengan pihak propinsi. Dana tersebut untuk melengkapi beberapa fasilitas kesehatan berupa alat kedokteran untuk penyakit paru, jantung. Atas petunjuk dari pemberi dana, maka penggunaan dana tersebut kami kembangkan untuk pembelian alat-alat penyakit lain misalnya alat-alat obgyn dan lain-lain,” katanya.

Menurut Endang Puspitowati, beberapa peralatan yang dibeli dari dana bagi hasil cukai yaitu ventilator, caterisasi jantung, bronscoscopi, x-ray, USG 4 dimensi. Khusus program DBHCHT tahun 2016, RS Ibnu Sina Gresik melengkapi peralatan khusus radiologi digital x-ray dan fluoroscopy. Alat radiologi ini adalah alat paling canggih untuk foto x-ray saat ini. Di Gresik, alat ini hanya ada RSUD Ibnu Sina.

Saat ini lanjut dia, alat tersebut memang belum dioperasikan karena masih menunggu perizinannya dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) yang belum turun.

“Tidak lama lagi surat ijin ini sudah turun, tapi kami sudah mempersiapkan dengan mendidik dan melatih beberapa tenaga medik yang ada di RS Ibnu Sina termasuk dokter yang menangani alat tersebut sudah kami siapkan,” paparnya.

Sementara Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Suyono menyatakan bahwa penggunaan dana bagi hasil cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Gresik khususnya di RSUD Ibnu Sina sudah sangat optimal. Hal ini karena skala prioritas dana bagi hasil cukai memang dialokasikan untuk memperbaiki kualitas kesehatan.

“Dana ini sebagian besar dibelanjakan untuk alat-alat kedokteran dimana dapat meningkatkan kualitas hidup kesehatan masyarakat terutama pasien penyakit paru dan jantung,” tandasnya.

Sumber Berita : gresiknews.com

Eko DUO, Stetoskop Digital Yang Dapat Tersambung Dengan Perangkan Mobile

Eko, startup medtech asal California, Amerika Serikat merilis perangkat baru yang memiliki kemampuan setara dengan stetoskop konvensional namun bisa terhubung ke perangkat mobile bernama Eko DUO. Alat ini berbentuk seperti ponsel tahun 1990an, namun hanya memiliki tiga tombol. Saat alat tersebut disentuhkan ke bagian dada pengguna, maka akan menghasilkan EKG 1 timbal dan auskultasi yang sebanding dengan stetoskop standar.

Perangkat ini bisa digunakan oleh dokter atau oleh pengguna personal. Layaknya stetoskop standar, Eko DUO dilengkapi dengan jack audio 3,5 mm di bagian bawah yang dapat menerima headphone, speaker eksternal, atau earpiece yang disertakan dalam kotak produk.

Suara jantung dan paru-paru, serta grafik EKG, dapat dengan mudah dibagi dengan dokter mereka melalui aplikasi mobile Eko. Pembacaan suara dan EKG dicatat secara bersamaan. Ditampilkan serta disinkronkan bersama dalam aplikasi sesuai HIPAA. Data juga dapat dipindahkan ke electronic medical record (EMR) untuk disimpan dalam arsip jika diperlukan tinjauan lebih lanjut.

DUO memiliki kapasitas operasional baterei hingga 9 jam. Selain itu juga dilengkapi dengan pengurangan noise built-in, serta empat filter audio digital (diafragma, bellmode, midrange, dan extended). EKG bekerja pada resolusi sampling 500 Hz, sinyal yang melewati filter high pass 01 Hz dan melalui filter induk 50 atau 60 Hz yang dapat dipilih.

Pengurus PERSI Kalimantan Barat Periode 2017 – 2020 Resmi DIlantik

Pengurus PERSI Wilayah Kalimantan Barat Periode 2017 - 2020. SUmber foto : pdpersi.co.id

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) baru saja melantik susunana kepengurusan baru, Rabu (7/6) di Pontianak. Pelantkan tersebut dilakukan oleh Ketua Umum PERSI Pusat, dr. Kuntjoro AP,M.Kes. Berikut daftar Pengurus PERSI Wilayah Kalbar periode 2017 – 2020 :

Ketua : dr. H Yustar Mulayadi, Sp.D. KGEH (Direktur RSUD Sudarso)
Sekretaris : drg. Mahfudin, M.Kes (Wakil Direktur RSUD Sudarso)
Wakil Sekretaris : Muhaimenon SKM, M.Hum (Kasubag Umum RSUD Sudarso)
Bendahara : dr. Gede Sanjaya, Sp.OTK (Direktur RSU Antonius Pontianak)
Dewan Pelindung  : Cornelis (Gubernur Kalbar)
Dewan Penasehat Kadinkes : Andy Jap

Pengurus Kompartemen :

Kompartemen Mutu dan Akreditasi :
dr. M. Iqbal, Sp.M ( Ketua Komite Medik RSUD Sudarso)
Suhasnah, SKM (Kasie Mutu Yankes Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar).

Kompartemen Jaminan kesehatan :
dr. Asrudin Sp.M ( Direktur RSU Untan)
drg. Hary Agung (Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar)

Kompartemen Humas dan Hubungan Antar lembaga:
dr. Eni Nuraini, Sp.THT ( Kepala Bidang Pelayanan RSUD Sudarso)
Surya Widyananta, S.Si ( Infokes Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar)

Majelis Kode Etik RS :

Ketua : dr. H. Pendi Perdjaman, M.Kes.(Direktur RSU Yarsi)
Sekretaris : dr. H. Sidig Handanu M.Kes (Kepala Dinkes Kota Pontianak)
Anggota :

  • dr. Badarul Mochtar, Sp.OG ( Direktur RSA. ABK)
  • dr. Husin Basir, M.Sc, MM ( Direktur RSU Vinzensius)
  • drg. Sugiyato ( Direktur RSU Anton Sudjarwo)

Sumber berita : Situs resmi PD PERSI

Berbekal Anggaran 14 Miliar Rupiah, Pemkot Manado Bangun RSUD

Wali Kota GS Vicky Lumentut meletakkan batu pertama pembangunan RSUD Kota Manado. Sumber foto : Humas Pemkot Manado

Pemerintah Pemerintah Kota (Pemkot) Manado dikabarkan tengah membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manado yang berlokasi di Kelurahan Tingkulu, Wanea. Pembangunan tersebut diresmikan oleh Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut melalui prosesi peletakkkan baru pertama.

“Kami sudah melakukan peletakan batu pertama di lokasi terbaru, karena RSUD ini sudah mengalami beberapa kali perubahan rencana, semula di Mapanget hingga akhirnya disepakati di kawasan Wanea. RSUD ini adalah bentuk komitmen pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat. Proyek pembangunan RSUD ini mendatangkan tiga kesuksesan,yakni sukses administrasi, pembangunan fisik dan pelayanan kesehatan masyarakat,” kata Vicky.

Wali Kota yang akrab disapa GSVL ini menerangkan,  selama ini layanan kesehatan pada masyarakat belum maksimal. Pasalnya, jumlah kamar rumah sakit di Manado masih kurang. Sehingga banyak pasien dengan kemampuan terbatas belum dapat terlayani. Selain itu disebutkan juga bahwa Pemkot Manado menganggarkan dana sebesar Rp 14 miliar untuk proyek pembangunan ini

Selain RSUD, nantinya masyarakat Manado juga akan dilayani RS Siloam dan RS Hermina. Lokasi kedua RS swasta itu berada di kawasan Mapanget, sehingga juga bisa melayani masyarakat Minahasa, karena berada di perbatasan  Manado-Minahasa.

Cryotherapy, Metode Alternatif Pada Upaya Penyembuhan Kanker

Penggunaan Ctyotheraphy sebgai alternatif upaya pengobatan pada penyakit kanker. Sumber gambar : Groupon

Kebanyakan orang lebih mengenal istilah kemoterapi sebagai salah satu alternatif pengobatan kanker. Namun, yang tak banyak diketahui banyak orang adalah ada satu lagi cara untuk mengobati penyakit tersebut, yaitu dengan metode Cryotheraphy, biasa disingkat jadi Cryo.

Jauh sebelum kemoterapi ditemukan lalu digunakan untuk menyembuhkan kanker pada awal abad 20, Cryo telah lebih dulu hadir sebagai alternatif melawan kanker. Dan metode ini digadang-gadang akan menjadi salah satu harapan dunia medis.

Cryo bekerja dengan cara menghancurkan jaringan tidak normal menggunakan suhu dingin yang ekstrem dari nitrogen cair atau gas argon.

Dalam jurnal berjudul Cancer Cryotheraphy: Evolution in Biology, Dan Theodorescu menulis: penggunaan Cryotheraphy atau Cryosurgery pada kanker dimulai di Inggris pada 1850-an. Dokter yang pertama menggunakannya adalah James Arnott. Ia menggunakan larutan garam yang mengandung es-es yang dihancurkan untuk mengobati kanker lanjut di tempat-tempat yang mudah dijangkau seperti payudara dan serviks.

Temuan Arnott yang membekukan sel-sel kanker itu sampai suhu -18 derajat Celsius sampai -24 derajat Celsius, terbukti dapat memperpanjang umur pasien bahkan punya kemungkinan sembuh. Seperempat abad kemudian, teknologi pencairan gas-gas di atmosfer dikembangkan. Oksigen adalah gas pertama yang dicairkan dalam kuantitas sedikit, sampai ilmuan Inggris James Dewar mengembangkan tabung vakum sebagai wadah gas cair pada 1982.

Temuan-temuan itu akhirnya membantu Cryo jadi teknik pengobatan yang makin sempurna. Gas-gas cair itu punya titik beku yang lebih tinggi ketimbang garam yang digunakan Arnott pertama kali. Membuat Cryo akhirnya bisa benar-benar membekukan sel-sel kanker itu sampai titik -196 derajat Celsius, ketika menggunakan nitrogen.

Penelitian-penelitian terus dilakukan untuk mengembangkan Cryo. Ia bahkan sempat terkenal sebagai teknik Cryogen, ketika pertama kali berhasil dikombinasikan dengan gas-gas cair itu. Pada pertengahan 1960-an, Cryo sebagai masa depan pengobatan kanker makin cerah, ketika Cryosurgery pada kanker prostat dikembangkan.

Namun pada 1970-an, Cryo sempat kembali diragukan karena penerapannya pada kanker prostat punya sejumlah efek: di antaranya komplikasi dan melemahkan fungsi kandung kemih.

Pada 1990-an, Cryo kembali ditengok  ketika kekurangan-kekurangan metode ini kembali diperbaiki para ilmuan. Salah satunya dengan menggabungkan Cryo dengan teknologi Ultrasound.

Kini, Cryo bisa digunakan hampir di semua jenis kanker. Menurut cancer.gov, situs kesehatan khusus kanker di Amerika Serikat, penggunaan Cryo paling efektif terjadi pada retinoblastoma, kanker-kanker di tahap awal (terutama prostat), dan artinic keratosis, semacam daging tumbuh yang diindikasikan sebagai tumor jinak. Namun, sejumlah ilmuan mengembangkan Cryo pada jenis kanker lainnya, seperti kanker payudara, kanker ginjal, kanker usus, kanker kulit, dan lainnya.

Berbeda dengan kemoterapi yang punya dampak nyata seperti kebotakan, berkurangnya sel darah, dan dampaknya pada hormone, Cryo punya konsekuensi menyakitkan yang lebih kecil. Risiko untuk sakit, pendarahan, atau komplikasi lain sangat kecil. Daripada pengobatan lainnya, Cryo yang paling tidak invasif.

Ia juga dapat dilakukan berulang-ulang kali, dan dapat digabung dengan pengobatan lainnya seperti kemoterapi, terapi hormon, dan radiasi. Bagi orang-orang berumur atau yang mengidap penyakit tertentu sehingga dilarang untuk melakukan operasi, Cryo bisa jadi salah satu solusinya.

Namun, seperti kemoterapi dan metode lainnya, Cyro juga punya efek samping tergantung pada jenis kankernya. Misalnya, jika mengenai kelenjar prostat, Cyro bisa membuat seorang pria jadi impoten. Lebih dari itu, ketelitian sangat berperan penting dalam proses cryosurgery, sebab meleset sedikit saja, maka sel kanker yang tak ikut dibekukan dapat berdampak fatal: yaitu, kembali menyebarnya sel-sel ganas itu memakan tubuh kita dari dalam. Namun, apapun kelemahannya setidaknya Cryo bisa membuktikan sebagai alternatif bagi manusia untuk melawan kanker.

Artikel disadur dari Tirto.id , dengan beberapa perubahan.

Menkes Sampaikan Program JKN Indonesia Pada Forum Dunia

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek. Sumber gambar : okezone.com

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menyampaikan kemajuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Indonesia pada sidang tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti dikutip dari antaranews.com. Menurut Menkes, program kesehatan tersebut merupakan komitmen Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan Agenda Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di tingkat nasional.

“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai tujuan-tujuan bidang kesehatan dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan, di antaranya melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang saat ini telah dimiliki oleh lebih dari 175 juta warga Indonesia,” tegas Menkes.

Pada kesempatan tersebut, Menkes juga memperkenalkan berbagai inovasi untuk memastikan tersedianya layanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia melalui pelaksanaan Nusantara Sehat sejak awal 2015, saat ini telah lebih dari 1.500 tenaga kesehatan berada di lebih dari 300 puskesmas di pelosok nusantara, terutama di daerah perbatasan dan daerah terpencil.

Menkes juga menegaskan perlunya kerja sama internasional dalam penanganan pandemi lintas batas negara. Terkait Hal itu, Indonesia siap melaksanakan Joint External Evaluation WHO untuk melakukan evaluasi pada sistem kesehatan nasional pada November 2017.

“Kerja sama tersebut akan membantu upaya Indonesia dalam memperkuat sistem kesehatan nasional karena saat ini banyak sekali wabah penyakit menular yang berasal dari luar negeri seiring dengan kemajuan teknologi transportasi yang mempermudah mobilitas penduduk,” ungkap Menkes RI.

Salah satu capaian penting Pemerintah Indonesia dalam kaitan pelaksanaan standar implementasi kesehatan sebagaimana ditetapkan oleh WHO adalah penyelesaian Rencana Aksi Nasional Resistensi Anti Mikroba melalui pendekatan multi-sektor.

WHO sebagai organisasi yang bertanggung jawab atas pembangunan kesehatan dunia memprioritaskan pencapaian tujuan di bidang kesehatan, terutama mengenai jaminan kesehatan.

Ilmuwan Kembangkan MR Scanners Dengan Kemampuan Lebih Baik

Simulasi penggunaan MR Scanners terhadap pasien yang sudah dilengkapi teknologi metasurface. Sumber gambar : medgadget.com

Pencitraan MR memberikan informasi struktural dan fungsional yang penting, namun memerlukan lebih banyak waktu daripada CT atau ultrasound untuk mendapatkan gambar karena rasio signal-to-noise yang rendah. Untuk itu, para ilmuwan dari Leiden University Medical Center dan ITMO University mengembangkan teknologi berbasis metasurface untuk MR scanners yang diproyeksikan dapat mempercepat proses dan memperbaiki kualitas gambar alat kesehatan tersebut.

“Secara konvensional, jika pemeriksaan sekarang membutuhkan waktu dua puluh menit, mungkin hanya memerlukan sepuluh menit di nantinya. Jika penelitian ini berhasil maka rumah sakit dapat melayani dua kali lipat dibanding kemampuan yang sekarang,” kata Alexey Slobozhanyuk, salah seorang peneliti di Universitas ITMO.

Selain mampu mempercepat proses, metasurface juga dapat digunakan untuk meningkatkan resolusi gambar, karena ukuran piksel 3-D juga dibatasi oleh rasio signal-to-noise.

Secara historis, telah menjadi tantangan untuk menciptakan teknologi seperti ini karena dimensi metamaterials terlalu besar untuk diintegrasikan ke dalam receive coil arrays. Para ilmuwan memecahkannya dengan mempelopori desain ultra tipis.

“Teknologi kami dapat diterapkan untuk memproduksi perangkat ultra tipis yang diilhami metamaterial untuk berbagai jenis pemindaian MRI, namun dalam setiap kasus, seseorang harus terlebih dulu melakukan serangkaian simulasi komputer seperti yang telah kami lakukan dalam pekerjaan ini,” kata Rita Schmidt, peneliti di Leiden University Medical Center.

CekGulaku, Aplikasi Informasi Diabetes Besutan Boehringer Resmi Diluncurkan

Peluncuran Aplikasi CekGulaku, Senin (29/5). Sumber gambar : sindonews.com

PT Boehringer Ingelheim Indonesia meluncurkan aplikasi mobile bernama CekGulaku yang berisi konten-konten informasi edukatif seputar diabetes melitus, Senin (29/5). Selain ada informasi dari dokter ahli dan rekomendasi menu sehat, fitur tambahan berupa pemesanan obat secara online pun tersedia dengan menggandeng jaringan Apotek K24 sebagai mitra.

Untuk pengembangan aplikasinya, perusahaan multinasional asal Jerman tersebut menggunakan jasa developer software PT Ocentrum Digita Asia, serta menggandeng Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) guna mempromosikan aplikasi digitalnya tersebut.

Pasar di Indonesia bagi Boehringer Ingelheim cukup penting. Untuk segmen Asia, Australia dan Afrika tumbuh signifikan 12,8%, dari €3,7 miliar menjadi €4,2 miliar. Di indonesia, Boehringer Ingelheim Indonesia berlokasi di Bogor. Jumlah tenaga kerja segmen Asia, Australia dan Afrika di 2016 tercatat sebanyak 10.059 pekerja.

Lily Sulistyowati, Direktur Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes menambahkan, selain meluncurkan aplikasi digital CekGulaKU, bersama PT Boehringer Ingelheim Indonesia Kemenkes menghadirkan pula program edukasi berkelanjutan SMART Diabetes.

“Selain itu ada program Initiative for Health Awareness, Liaising, & Empowerment (INHALE) yang diharapkan dapat menjadi salah satu langkah dalam penanggulangan penyakit tidak menular khususnya penyakit Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK),” ujar Lily.

PERSI Berkomitmen Dukung Program Jaminan Kesehatan Nasional

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sumber gambar : rsudsoediran.com

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) berkomitmen mendukung suksesnya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat PERSI, dr. Kuntjoro Adi Purjanto, MKes.

“JKN itu program baik. Yang dulu sulit berobat karena kesulitan biaya, dengan ikut JKN bisa mengakses pengobatan ke rumah sakit. Jadi, PERSI pasti mendukung suksesnya program pemerintah ini,” kata dr. Kuntjoro.

Dirinya menambahkan bahwa PERSI juga mendorong rumah sakit anggotanya untuk terus melakukan sosialisasi internal terkait JKN. Harapannya, pemahaman tenaga kesehatan dan staf rumah sakit semakin baik. Oleh karena itu, ppihaknya giat melakukan pendampingan dan pelatihan secara rutin bagi rumah saki terkait pelaksanaan program kesehatan pemerintah itu.

Terkait kabar adanya sejumlah dokter yang berpandangan adanya unsur riba dalam BPJS, dr. Kuntjoro menjelaskan bahwa pihaknya menghormati pandangan pribadi pribadi tersebut, namun secara institusi, rumah sakit yang kerjasama dengan BPJS Kesehatan telah berkomitmen untuk melayani pasien JKN.

Dari sisi hukum Islam, PERSI berpegang pada hasil pertemuan Kemenkes, MUI, BPJS Kesehatan, DJSN, Kemenkeu, dan OJK di Jakarta pada tanggal 4 Agustus 2015. Dalam kesepahaman disebutkan bahwa keputusan dan rekomendasi Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI tidak menyebut “haram” pada penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan.

Alat Kesehatan Ini Dapat Membantu Terapi Penderita Limfedema

Flexi Touch, dapat membantu terapi pengobatan penderita limfedema. Sumber gambar : tactilemedical.com

Flexitouch System adalah alat kesehatan besutan Tactile Systems Technology, perusahaan alat kesehatan asal Minnesota, Amerika Serikat yang berguna untuk terapi pengobatan penderita limfedema, gejala pembengkakan yang disebabkan oleh gangguan pengaliran getah bening kembali ke dalam darah.

Perangkat Flexitouch bekerja dengan menggunakan teknologi kompresi pneumatik untuk merangsang sistem limfatik. Dan diklaim, alat kesehatan ini merupakan yang pertama dan satu-satunya yang menggunakan teknologi tersebut.

Pada tanggal 26 Mei 2017 lalu, Flexitouch System resmi memasuki tahap generasi ke-dua. Jika generasi sebelumnya hanya mampu meng-cover bagian kaki dan tangan, generasi anyar ini bisa juga untuk bagian leher dan kepala.

“Kami sangat senang dengan hasil positif ini yang menunjukkan bahwa sistem Flexitouch dapat membantu penderita limfedema khususnya, untuk mengurangi pembengkakan (akibat penyakit tersebut) dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Sistem Flexitouch telah membantu puluhan ribu pasien mencapai kesehatan yang lebih baik,” pungkas Gerald Mattys, CEO Tactile Sysem.

Gerald melanjutkan, dirinya sangat bersyukur bahwa sekarang Tactile Systems dapat memperluas manfaat sistem Flexitouch kepada pasien yang menderita limfedema kepala dan leher serta bisa membantu mengelola kondisi mereka dengan lebih baik.