spot_img

Cerene Cryotherapy, Membantu Mengatasi Pendarahan Berat Saat Menstruasi

Channel Medsystems, perusahaan kesehatan yang berbasis di San Francisco, California, memperkenalkan produk terbarunya yaitu Cryotherapy Cerene, perangkat ablasi endometrium yang dirancang untuk membantu mengatasi pendarahan yang berat saat menstruasi pada wanita pramenopause.

Tidak seperti perangkat ablasi endometrium lainnya, saat menggunakan Cerene, pasien mungkin tidak memerlukan obat penenang atau anestesi untuk menghindari rasa tidak nyaman bagi pasien selama proses penggunaan alat yang memakan waktu kurang dari tiga menit tersebut.

Begitu ujung perangkat mencapai fundus, oksida nitrat dilepaskan ke dalam kantong tiup yang mengembang untuk melakukan kontak dengan lapisan rahim. Oksida nitrat cukup dingin untuk membekukan jaringan yang ditargetkan, sementara kantong tiup mencegah kerusakan yang tidak perlu pada jaringan di dekatnya.

Plester Ini Bisa Menjadi Alternatif Pengganti Jarum Suntik

Kelak jarum suntik yang menyakitkan dan menakutkan bagi sebagian orang bisa digantikan oleh plester ini. Sumber foto : Georgia Institute of Technology/BBC

Untuk itu tim peneliti dari Emory University, Inggris dan Georgia Institute of Technology, AS mengembangkan koyo atau plester khusus yang berfungsi untuk menggantikan jarum suntik. Di salah satu sisi plester ini dilengkapi ratusan jarum suntik mikro selembut rambut.

Untuk itu saat digunakan, plester ini tinggal ditempel ke kulit dan jarum-jarum mikro tadi bertugas menembus permukaan kulit dan memasukkan obat atau vaksin yang dibutuhkan.

Penemuan ini digadang-gadang dapat menjadi solusi bagi pasien yang memiliki fobia jarum suntuk. Karena selain dijamin penggunaannya tidak menyakitkan, dengan cara ini berarti setiap orang bisa memasang sendiri plester mereka.

Sedangkan untuk tenaga kesehatan, keberadaan plester ini memudahkan mereka dalam penyimpanannya. Karena lain halnya dengan sediaan vaksin atau obat untuk suntik biasanya yang harus disimpan dalam lemari es, plester ini dapat disimpan dimana saja dan dalam jangka waktu lebih dari setahun.

“Plester ini menawarkan perlindungan yang sama dengan vaksin pada umumnya, tapi bebas rasa sakit,” kata ketua tim peneliti, Prof Mark Prausnitz seperti dilaporkan BBC.

Baru-baru ini peneliti mengumumkan hasil tes keamanan plester ini. Untuk keperluan tes ini, mereka melibatkan 100 sukarelawan yang kesemuanya mendapat suntikan flu di lengan kemudian mencoba plester ini dengan menempelkannya di pergelangan tangan mereka selama 20 menit.

Partisipan dalam tes ini mengaku plester tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali, meski beberapa dari mereka melaporkan adanya efek samping ringan seperti kulit kemerahan atau gatal di area kulit yang ditempeli plester.

Namun sebagian besar dari mereka lebih memilih plester tersebut ketimbang alat suntik biasa. “Dengan plester ini, vaksinasi juga dapat dilakukan dimanapun, entah itu di rumah atau tempat kerja,” timpal peneliti lain, Dr Nadine Rouphael.

Tak hanya itu, plester ini dapat dibuang begitu saja di tempat sampah biasa karena jarum suntik mikro yang ada di plester tersebut bisa hilang dengan sendirinya setelah dipakai.

“Anak-anak juga akan terbantu dengan adanya plester ini, karena rata-rata fobia jarum suntik itu berawal dari pengalaman di masa kecil,” imbuhnya.

Menteri BUMN Instruksikan 78 RS BUMN Masuk Pertamedika IHC

Menteri BUMN, RIni Soemarno. Sumbe rgambar : seputarmalang.com

Rini Soemarno, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI menginstruksikan kepada 78 anak usaha BUMN yang bergerak pada sektor kesehatan dan rumah sakit untuk bergabung dalam PT Pertamedika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) selaku koordinator holding BUMN. Saat ini, baru 40 rumah sakit yang masuk dan diharapkan sisanya akan menyusul sampai dengan akhir tahun.

Rini mengungkapkan, holding company dari pelayanan kesehatan untuk BUMN sudah lama dirancang oleh Kementerian BUMN. Hal ini agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat seragam dan optimal.

“Kenapa saya tekankan sinergi BUMN harus terjadi, kalau saya bicara dimana-mana saya selalu mengatakan BUMN atau anaknya itu badan usaha milik negara, milik bangsa. Karena negara punya bangsa dan rakyat, jadi kita bertanggung jawab terhadap bangsa Indonesia,” imbuhnya.

Rini menambahkan, layanan rumah sakit adalah layanan dasar. Saat ini, ada 78 rumah sakit BUMN yang tersebar di seluruh Indonesia dengan aktivitas kesehatan yang beraneka ragam. Sehingga dirinya menginginkan agar seluruh rumah sakit tesebut memiliki kualitas dan pelayanan yang sama. Dia mengaku sedih jika masih ada perusahaan pelat merah yang belum bergabung.

“Kalau masih ada yang belum, terus terang saya sedih. Kenapa kita tidak bisa bersatu. Tapi saya juga ingin pada kesempatan ini IHC melihat ke dalam apa sebabnya mereka enggak masuk. Karena saya enggak mau lihat lagi sebelum akhir tahun semuanya tidak masuk,” tandasnya.

Toshiba Medical Luncurkan Vantage Titan / Zen Edition 1.5T MRI Scanner

Toshiba Medical, yang sekarang merupakan bagian dari Canon Group, baru saja merilis Vantage Titan / Zen 1.5 T MR scanner versi terbaru dengan beberapa penambahan fitur yang didesain untuk kenyamanan pasien.

Sistem ini memiliki perangkat lunak Edisi Zen Pianissimo yang memotong suara selama perolehan 99 persen oleh unit tingkat Loudness “dB” saat urutan MUTE atau mUTE 4D-MRA digunakan. Ini berguna untuk mereduksi suara bising scanner yang dapat mengganggu pasien. Toshiba sebelumnya telah menampilkan teknologi Zen Pianissimo di Vantage Galan 3T MR-nya, yang menerima izin FDA pada tahun 2016.

Jon Furuyama, manajer produk MR di Toshiba, mengatakan bahwa koil gradien ditempatkan di ruang vakum untuk mengurangi jumlah suara yang ditransmisikan. Sehingga suara yang dihasilkan produk ini sangat soft bahkan nyaris tidak terdengar seperti MRI scanner.

Selain masalah suara, Vantage Titan juga dilengkapi berbagai fitur tambahan lainnya seperti pemetaan T1 dan T2, Fase Sensitive Inversion Recovery (PSIR) di jantung yang akan memberikan output pencitraan yang lebih kontras, Ultrashort Echo Time (UTE) yang memungkinkan pencitraan bagian anatomi sulit seperti MSK dan paru-paru, serta penyelarasan slice otomatis untuk prosedur yang sulit seperti test scan jantung, saraf dan tulang belakang dengan memanfaatkan teknologi EasyTech.

Selama Mudik Fasilitas BPJS Bisa Digunakan di FasKes Terdekat

Ilustrasi BPJS. Sumber gambar : www.newsth.com

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menerapkan kebijakan khusus terkait prosedur pelayanan kepada para peserta Jaminan Kesehatan Nasional dan Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang sedang melangsungkan mudik lebaran tahun ini.

Kepala Grup Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer BPJS Kesehatan, Fachrurrazi, peserta JKN-KIS yang sedang mudik dapat berobat di luar wilayah tanpa harus melapor ke Kantor Cabang BPJS Kesehatan setempat.

Dia menambahkan, pada pelaksanaan prosedurnya, peserta JKN-KIS dalam kondisi darurat maupun non darurat dapat langsung berobat ke Instalasi Gawat Darurat (IGF) rumah sakit terdekat, yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

“Oleh karenanya, para peserta JKN-KIS yang sedang mudik diimbau untuk selalu membawa Kartu JKN-KIS, atau Kartu BPJS Kesehatan, Kartu Askes, Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jamkesmas,” paparnya dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Cempaka Putih, Jakarta, Kamis (15/6/2017).

Penyederhanaan prosedur pelayanan kesehatan tersebut berlaku sejak 19 Juni 2017 sampai dengan 2 Juli 2017 dan yang perlu digaris bawahi, kebijakan tersebut hanya berlaku bagi peserta JKN-KIS yang sedang mudik dan status kepesertaan aktif.

Sementara itu, Kepala Grup Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga Budi Mohamad Arief mengungkapkan, BPJS Kesehatan juga membuka Posko Mudik di delapan titik padat pemudik, yaitu Terminal Pulo Gebang Jakarta, Stasiun Bandung, Stasiun Yogyakarta. Kemudian, Terminal Tirtonadi Surakarta, Terminal Bungurasih Surabaya, Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Pelabuhan Gilimanuk Bali, serta Pelabuhan Merak Banten.

“Posko Mudik BPJS Kesehatan yang digelar pada 21 – 24 Juni 2017 tersebut menyedikan pelayanan kesehatan, obat-obatan, fasilitas relaksasi, hingga sosialisasi program jaminan kesehatan kepada para pemudik,” pungkasnya.

Aplikasi Android Si Slamet 119 Untuk Pemudik yang Butuh Fasilitas Kesehatan

Ilustasi Mudik. Sumber gambar : bokunosekai.wordpress.com

Kementrian Kesehatan RI meluncurkan layanan “Si Slamet 119” bagi masyarakat atau pemudik yang melintasi jalur pantai utara Kabupaten Batang yang membutuhkan fasilitas kesehatan.

Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek mengatakan bahwa pemerintah berharap masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan ‘Si Slamet 119’ melalui android untuk berkoordinasi dengan rumah sakit terdekat saat terjadi kecelakaan.

Ia menambahkan, pemerintah telah menyiapkan alat kesehatan dan obat-obatan, serta mobil ambulans untuk menunjang pelayanan kesehatan pada arus mudik dan balik Lebaran 2017.

Selain itu, Menkes juga berpesan kepada pemudik agar tertib dan disiplin berlalu lintas di jalan raya, serta menjaga kesehatan saat berkendaraan. Untuk yang membawa kendaraan bermotor pribadi, agar tidak berkendara dengan kecepatan tinggi serta menjaga kebugaran tubuh.

PERSI Banten Selenggarakan Buka Puasa Bersama dan Forum Sarasehan

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) cabang Provinsi Banten, melaksanakan acara buka puasa bersama (bukber), Jumat (23/06) di Rumah Makan Lembur Kuring, BSD City, Tangerang Selatan.

Pada kesempatan tersebut juga digelar forum sarasehan dan sesi tanya jawab dengan tema “Menuju E-Procurement yang Handal, Efektif, dan Efisien.” Acara berlangsung cukup aktif dan bersemangat. Sejumlah undangan mengajukan pertanyaan dan diskusi terkait pengadaan  alat kesehatan (alkes) berbasis online.

dr. Mulyadi Muchtiar, MARS selaku Ketua PERSI Banten menekankan pentingnya alat kesehatan yang sudah teregistrasi resmi dalam aktivitas pengadaan. Sejumlah peserta lain membahas tentang faktor-faktor yang menjadi pertimbangan rumah sakit dalam memilih vendor diantaranya, kualitas, legalitas, administrasi dan sistem pembayaran.

Acara tersebut didukung oleh PT. Medis Raya (Emedis.id) dan PT. Karya Pratama, serta dihadiri oleh lebih dari 50 orang undangan.

Pasca Kebakaran RSUD Tangerang, Pasien dan Stok Obat Dipastikan Aman

RSUD Tangerang. SUmber gambar : penemerdeka.com

Kebakaran yang melanda kantor farmasi RSUD Kabupaten Tangerang, Banten telah sepenuhnya dipadamkan. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, begitu juga stok obat masih dalam kondisi aman.

Lielik Kholidah, Koordinator Humas RSUD hari ini mengungkapkan, seluruh pasien memang sempat dievakuasi ke ruangan VIP untuk menjauhi titik api. Namun, setelah proses pemadaman selesai dan ruangan dinyatakan aman seluruhnya, pasien sudah mulai berangsur dikembalikan ke ruangannya.

“Terkait kerugian masih belum bisa ditentukan karena sekarang fokus pada penanganan pasien dan pemadaman,” ujar Lielik. Kebakaran terjadi pada Selasa (13/6) pukul 20.00 dengan titik api yang dari kantor farmasi dan kantor dokter bedah. Proses pemadaman dilakukan tim pemadam gabungan.

Sumber berita : Situs Resmi PERSI

GE Healthcare Luncurkan Teknologi Untuk Mengontrol Keberadaan Aset dan Inventaris Rumah Sakit

GE Healthcare resmi memperkenalkan Encompass, sebuah teknologi pelacak nirkabel yang berguna untuk melacak dan mengawasi secara real time keberadaan aset dan inventaris bergerak milik rumah sakit. Produk ini merupakan pengembangan bersama antara GE Healthcare dan Zebra Technologies, sebuah perusahaan solusi IT.

Menurut pihak GE, mereka menemukan fakta bahwa aset klinis di rumah sakit sering hilang atau dicuri. Sekitar USD 4.000 hilang per ranjang rumah sakit setiap tahun, yang merupakan jumlah yang signifikan karena rumah sakit berukuran sedang adalah 250 sampai 500 tempat tidur.

Encompass dibangun dengan standar terbuka dan teknologi Low Energy nirkabel yang menggunakan jaringan Wi-Fi rumah sakit yang ada. Hal tersebut diklaim dapat menghemat 8 sampai 12 minggu masa instalasi dibanding sistem RTLS konvensional.

“Teknologi lain itu membutuhkan banyak infrastruktur dan pemasangan kabel, tapi ini berjalan sangat cepat, kami telah memasang ini di sebuah rumah sakit dengan 150 tempat tidur dalam waktu kurang dari tiga hari,” kata Jason Schneck, General Manager Pemasaran GE Healthcare.

Selain itu, Encompass bekerja pada komputasi awan, jadi setiap anggota staf yang berwenang dapat mengaksesnya dari komputer atau perangkat mobile manapun yang terhubung ke internet.

Sekarang mereka tahu jika mereka membutuhkan sesuatu, mereka dapat menggunakan aplikasi di telepon mereka dan tahu persis di mana tempatnya, ” lanjut Schneck.

Karena Encompass adalah platform terbuka, perusahaan pihak ketiga dapat mengembangkan aplikasi mereka sendiri untuk digabungkan ke dalamnya. Misalnya, aplikasi dapat dirancang untuk melacak pasien atau mengelola tempat tidur.

GE telah memasang Encompass di tiga rumah sakit dan mengumpulkan data pengujian beta untuk menilai dampaknya terhadap biomedis dan perawat dan memvalidasi keakuratannya. Perusahaan ini memiliki sekitar 14 instalasi lagi yang direncanakan untuk kuartal berikutnya.

Maksimalkan Puskesmas, Kemenkes Siapkan Anggaran Rp 1,6 triliun

Ilustrasi Puskesmas. Sumber gambar : Tribun Jogja

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan meningkatkan anggaran untuk puskesmas dari sebelumnya Rp 900 miliar menjadi hingga Rp 1,6 triliun guna mengoptimalkan pelayanan kesehatan serta sumber daya manusia (SDM) di instansi pelayanan kesehatan tersebut.

“Kebijakan tersebut sedang disiapkan agar mengurangi beban tugas RS sekunder yang melebihi kapasitas. Beban berat JKN ada pada RS sekunder karena rujukan dari puskesmas melebihi kapasitasnya. Sekarang kami akan kasih tugas lebih banyak untuk puskesmas. Saat ini, kata Untung, puskesmas lebih banyak merujuk pasien ke RS sekunder, sementara pelayanan di puskesmas hanya untuk penanganan penyakit ringan dan diagnosis.” kata Sekretaris Jenderal Kemenkes Untung Suseno Sutarjo di Jakarta, seperti dikutip dari situs resmi PERSI.

Beberapa tugas baru puskesmas yang tengah dipersiapkan diantaranya menangani pasien diabetes dengan memberikan insulin, karena selama ini prosesnya harus dirujuk ke rumah sakit sekunder terlebih dahulu. Nantinya, kompetensi tenaga kesehatan puskesmas akan ditingkatkan, agar dokter umum bisa menangani pasien dengan penyakit jantung atau diabetes dalam tahap awal.

“Kalau fasilitas puskesmas lengkap, tenaga kesehatan lengkap, sistem pelayanan diperbaiki, pelayanan kesehatan juga akan kuat. Tentunya butuh latihan dan pendidikan tambahan, untuk itu peraturannya segera keluar dan dilaksanakan” tegas Untung.