Startup kesehatan Qmed Asia akan mengembangkan jangkauannya sebagai penyedia layanan telehealth untuk dunia kerja dan perkantoran. Perusahaan ini menawarkan telekonsultasi dan pengawasan pasien secara remote yang dijalankan oleh praktisi kesehatan lokal.
Startup konsultasi kesehatan Qmed Asia yang berbasis di Malaysia telah mendapatkan pendanaan sebesar RM5.1 juta atau setara dengan $1.2 juta. Dana ini didapatkan dari equity crowdfunding campaign (ECF) dari Leet Capital.
Sedikitnya terdapat 110 investor yang berpartisipasi di dalam kampanye ini. Termasuk diantaranya angel investor dari Malaysia Co-Investment Fund (MyCIF), serta 1337 ventures.
“Melalui pendanaan ini kini kami siap untuk melakukan ekspansi skala regional ke pasar-pasar di negara lain. Seperti Indonesia dan Arab Saudi. Kedua kawasan tersebut menjadi bagian dari pengembangan yang kami lakukan di bidang Kecerdasan Buatan (AI) medis yang menyediakan solusi deep-tech untuk pelayanan kesehatan,” kata Dr Kev Lim, Co-Founder Qmed Asia sebagaimana dilansir dari E.27 (05/04/2023).
Startup Kesehatan Qmed Digawangi oleh Dokter dan Insinyur
Qmed Asia yang sebelumnya bernama QueueMed diluncurkan pada tahun 2018. Orang-orang di belakangnya terdiri dari dokter dan insinyur. Termasuk di dalamnya Dr Kev Lim. Kemudian ada pula Dr Tai Tzyy Jiun, dan Nic Tai.
Awalnya perusahaan ini menyediakan layanan booking dan antrian mobile untuk industri kesehatan. Memasuki masa pandemi, perusahaan ini menjadi rekan resmi untuk 42 buah pusat vaksinasi COVID-19. Ketika itu mereka menjalin kerjasama juga dengan Nestle Malaysia dan SP Setia Group.
Qmed Asia belakangan mengembangkan dua produk inovatif. Diantaranya yaitu Qmed GO, penyedia kiosk telehealth untuk lingkungan perkantoran. Aplikasi yang mereka kembangkan menyediakan layanan telekonsultasi dan pengawasan pasien secara jarak jauh remote. Pelayanan dilakukan oleh praktisi kesehatan lokal dengan tujuan mengurangi biaya operasional medis untuk tenaga kesehatan.
Produk kedua adalah Qmed Copilot. Sebuah asisten AI yang dapat membantu tenaga kesehatan profesional untuk melakukan diagnosa lebih cepat dan akurat. Dengan pengembangan teknolog ini diharapkan Copilot dapat membantu dokter dan tenaga medis umumnya untuk mengidentifikasi pola dan tren pasien berdasarkan data.
Dampak selanjutnya yaitu diharapkan dapat mendiagnosa dan mencegah kesalahan yang terjadi di dalam praktik dunia medis. Juga mampu meningkatkan hasil yang didapatkan oleh pasien.