Adaptix, startup asal ingrris mengembangkan perangkat X-ray 3D mutakhir menggunakan teknologi yang sebelumnya digunakan untuk eksplorasi luar angkasa. Untuk menjalankan proyek ini, mereka telah memperoleh sokongan dana senilai US$1.35 juta dari European Space Agency (ESA) dan U.K. Space Agency.
Tak hanya itu, pendanaan senilai €1.2 juta juga telah mereka kantongi dari investor yang tidak disebut namanya, guna mengembangkan sistem tomosintesis digital berdosis rendah dan portable yang akan digunakan pada pemindai X-ray 3D.
“Mereka (investor – red) ingin menunjukkan bahwa teknologi luar angkasa berdampak terhadap kehidupan masyarakat,” ujar Gil Travish Co-Founder dan CSO Adaptix.
Travish melanjutkan bahwa pada dasarnya teknologi ini adalah tomosintesis digital yang prosesnya tidak perlu memindahkan sumber.
“Pencitraan Bedside, atau on-clinic, atau bahkan pencitraan desktop seperti pada penanganan ortopedik, dapat dilakukan segera dan dengan mudah dengan biaya yang relatif murah. Bagi pasien yang membutuhkan pencitraan periodik teknologi ini juga dapat diterapkan dengan penyesuaian dosis yang lebih rendah,” ungkap Travish.
Sedangkan Tony Young dari National Clinical Director for Innovation menyatakan bahwa menggunakan teknologi luar angkasa untuk menemukan titik kanker adalah jenis inovasi canggih yang dibutuhkan guna mempercepat diagnosis dan meningkatkan layanan kepada pasien.