Belum sempurnanya Perawatan paliatif di Indonesia dirasa harus lebih diantisipasi, terutama karena kurangnya pendidikan tentang perawatan paliatif itu sendiri. Padahal ini adalah sebuah kebutuhan bagi para pasien yang tidak bisa sembuh dari penyakitnya.
dr. Endang Windiastuti dari Divisi Hematologi Onkologi Anak RSUPN Cipto Mangunkusumo kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu 10 Oktober lalu bahkan menegaskan: “Belum sempurna. Padahal perawatan asuhan paliatif anak sudah dirasakan suatu kebutuhan,”
dr. Endang mengatakan, pihak Kementerian Kesehatan sudah melakukan beberapa pelatihan untuk perawatan paliatif ini. Meski begitu, belum semua provinsi memiliki pelatihan semacam itu.
“Dari organisasi profesi seperti dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, kita juga mulai melakukan edukasi untuk melakukan perawatan paliatif,” kata Endang menambahkan.
Penting untuk Pasien yang Tak Bisa Sembuh
Perawatan terutama pengasuhan paliatif penting bagi para pasien dengan penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Selama ini, masyarakat kerap memandang perawatan paliatif sebagai bentuk “pasrah” untuk menunggu ajal menjemput pasien.
Padahal, perawatan paliatif adalah cara untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Chief Executive Officer International Children’s Palliative Care Network, Julia Downing juga mengingatkan “Ini bukan tentang kematian, ini tentang kehidupan, tidak ada anak yang boleh meninggal dengan sakit dan menderita,”
Downing menambahkan, penting bagi seseorang, terutama anak-anak, untuk mendapatkan pengasuhan paliatif semenjak dirinya didiagnosis.
“Manakala mereka sudah punya kriteria penyakit yang mengancam jiwa dan tidak bisa sembuh, itu masuk dalam perawatan paliatif. Tidak hanya kanker ya,” terang dr. Endang