spot_img

Kemenkes Buka Lowongan Tenaga Kesehatan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya!

Gambar: kementiran Kesehatan

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali menggelar program Nusantara Sehat. Pada pelaksanaan tahun ini, membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dengan cara mendaftar sebagai calon tenaga kesehatan nusantara sehat individual periode II. Pengumuman dibukanya rekrutmen tenaga kesehatan itu disampaikan langsung Kemenkes melalui akun resmi di twitter.

“Ayo jadi bagian untuk membangun kesehatan masyarakat yang lebih baik di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan! Informasi lengkap bisa kamu intip di nusantarasehat.kemkes.go.id,” tulis akun twitter resmi Kemenkes.

Ada 6 tenaga kesehatan yang dibutuhkan untuk Program Nusantara Sehat Periode II Tahun 2019. Keenam tenaga itu adalah dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga kefarmasian, dan tenaga gizi.

Pendaftar yang hendak mengikuti proses seleksi harus memenuhi sejumlah persyaratan, yaitu:

  1. Warga Negara Indonesia (WNI)
  2. Usia maksimal 48 tahun
  3. Tidak sedang terikat perjanjian/kontrak kerja dengan instansi lain pemerintah/swasta dan tidak berkedudukan sebagai CPNS/PNS/Calon Anggota TNI/Polri serta Anggota TNI/Polri
  4. Status sudah menikah atau belum menikah
  5. Sehat jasmani rohani
  6. Bebas narkoba
  7. Berkelakuan baik
  8. Wajib memiliki STR yang masih berlaku (Surat Keterangan STR yang sedang diproses tidak berlaku/tidak diterima)
  9. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia sesuai kebutuhan Kementerian Kesehatan
  10. Berpartisipasi pada program Jaminan Kesehatan Nasional dibuktikan dengan memiiki Kartu Indonesia Sehat (KIS)

File-file yang harus diupload saat pendaftaran :

1. Pas Foto
2. Scan Ijasah
3. Scan STR yang masih berlaku
4. Scan KTP
5. Scan Kartu Keluarga
6. Sertifikat pelathan

Semua file yang diupload harus kurang dari 250kb

Pendaftaran tenaga kesehatan nusantara sehat periode II tahun ini dibuka 10 hingga 17 Juni. Dokumen dan tata cara pendaftaran bisa diunduh pada situs nusantara nusantarasehat.kemkes.go.id.

Sequis Life Telah Bayarkan Klaim Kanker Tulang Rp 207,29 Juta

Gambar: iVooxid

Kanker tulang termasuk penyakit yang tergolong langka. Namun, ada beberapa perusahaan asuransi yang mau menjamin biaya untuk ini. Salah satunya adalah Asuransi Sequis Life.

Dikutip dari situs bisnis.com, bahkan Asuransi Sequis Life mengaku telah membayarkan klaim untuk 15 kasus penyakit ini senilai Rp207,29 juta sepanjang 2018. Pembayarannya sendiri dilakukan baik melalui cara nontunai (cashless) dan reimbursment.

Secara rinci Vice President of Life Operation Division Sequis Eko Sumurat menjelaskan, Rp32,26 juta untuk nontunai, sedangkan sistem reimbursement sebesar Rp175,02 juta.

Dia melanjutkan, pengobatan kanker yang membutuhkan biaya tinggi dan perawatan yang berkualitas dapat memberikan beban bagi pengidap penyakit, khususnya beban finansial. Untuk itu, masyarakat dinilai perlu berjaga-jaga dengan mengalokasikan uang untuk keperluan darurat.

“Keluarga Indonesia haruslah dapat mengatur pendapatan yang dimiliki, yaitu tidak hanya untuk membiayai kebutuhan sehari-hari tetapi juga menyiapkan sejumlah anggaran jauh-jauh hari untuk biaya kesehatan,” ujar Eko.

Dia pun menjelaskan, masyarakat dapat memproteksi dirinya dari risiko akibat penyakit melalui produk asuransi. Dengan asuransi, masyarakat dapat melindungi pendapatan masa sekarang dan melindungi masa depan dari ancaman krisis keuangan akibat penyakit.

Kanker tulang sendiri termasuk salah satu penyakit yang sulit dideteksi. Untuk itu, jika terdapat keluhan nyeri pada tulang tertentu yang tak kunjung sembuh dan bertambah nyeri, disarankan untuk segera periksa ke dokter.

Jamu Iboe Dirikan Bar Tambahan di Kampus dan Rumah Sakit

Gambar: jamuiboe.com

Salah satu perusahaan obat herbal Indonesia, PT Jamu Iboe Jaya tahun ini upaya memaksimalkan pertumbuhan penjualan. Salah satunya adalah dengan menambah gerai Jamu Bar di kampus dan rumah sakit.

Yang paling terdekat adalah menambah gerai Jamu Bar Icon Mall Gresik dan Rumah Sakit Unair Surabaya

“Jamu bar kita sampai sekarang ada 25 gerai dan tersebar di Surabaya paling banyak, lalu Jakarta, Bali dan Medan,” ucap Stephen Walla, Direktur Utama Jamu Iboe.

Dirinya melanjutkan, memang Jamu Bar ini dikembangkan sebagai penetrasi pasar kalangan generasi muda agar semakin mengenal jamu dan khasiatnya. Terkait hal tersebut, Jamu Iboe juga memiliki produk inovatif yaitu jamu seduh dan tidak pahit.

“Sejauh ini keberadaan Jamu Bar kita sudah berkontribusi 15% dari penjualan perusahaan, harapannya akan meningkat dengan penambahan gerai-gerai baru. Apalagi di Jamu Bar ini tidak hanya menjual herbal drink tapi juga produk lain seperti suplemen dan jamu tradisional,” lanjut Stephen.

Selain itu, masih kata Stephen, untuk memperkuat pasar di segmen milenial ini Jamu Iboe telah menggelar sejumlah kompetisi di kampus-kampus misalnya seperti lomba inovasi membuat healthy dessert dari bahan jamu di Ubaya, membuat pameran di Unair dan Universitas Widya Mandala.

Jamu Iboe juga mengandalkan penjualan secara online yang justru mengalami pertumbuhan yang sangat bagus. Produk yang diminati konsumen secara online ini kebanyakan adalah herbal drink dan suplemen.

Peneliti Asal Singapura Kembangkan AI Untuk Mengidentifikasi Kelemahan dan Kekuatan Seseorang

Gambar: www.medgadget.com

Sejumlah Peneliti dari National University of Singapore telah mengembangkan platform Kecerdasan Buatan (AI) terbaru bernama CURATE.AI, yang berrguna untuk membantu  mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan individu, dan memilih latihan mental untuk membantu perkembangan mereka secepat mungkin. Kemajuan ini mampu memberikan implikasi penting bagi pelatihan, bimbingan, dan terapi berbasis AI di masa depan.

Sebagian besar pelatihan dan kursus terkini dikembangkan untuk pengembangan massal: semuanya menjalani pelatihan online yang sama, gaya pembelajaran independen, atau seberapa baik kita menyelesaikan tugas sendiri. Platform CURATE.AI mendobrak paradigma ini: dengan mengembangkan pelatihan unik bagi tiap penggunanya, berdasarkan kemampuan dan gaya pembelajaran terkininya. Platform ini dapat mengetahui bagaimana proses pembelajaran pengguna baru dengan memberi mereka tantangan melalui serangkaian tugas dan pelatihan rutin, dan kemudian menilai mana yang lebih efektif. Data ini digunakan untuk membangun profil CURATE.AI individual dan mengembangkan program pelatihan yang dirancang sebaik mungkin sesuai kebutuhan pengguna individual.

Studi ini, diterbitkan dalam jurnal Advanced Therapeutics, menggambarkan penggunaan CURATE.AI untuk meningkatkan kinerja peserta pelatihan program simulator penerbangan US Air Force, tugas yang membutuhkan kemampuan kognitif yang tinggi.

Sebelumnya, tim peneliti yang sama menggunakan software CURATE.AI untuk mengembangkan personalisasi penjadwalan dosis immunosuppressant setelah transplantasi organ, optimalisasi pencatatan obat baru, dan studi penyakit baik model in vitro maupun in vivo, termasuk myeloma bertingkat dan tuberculosis.

Dalam studi tersebut, partisipan menjalani pelatihan pada simulator penerbangan dalam level intensitas rendah, menengah, dan tinggi. CURATE.AI menggolongkan performa tiap partisipan pada level yang berbeda ini, dan perbedaan ditemukan diantara para peserta ini. Sebagian terdorong pada pelatihan dengan intensitas tinggi, sedangkan lainnya berkinerja baik pada intensitas rendah, menunjukkan personalisasi metode pelatihan memang dibutuhkan. Peneliti kemudian menggunakan platform AI untuk mengembangkan jadwal pelatihan terpilih, mengoptimalkan pelatihan kognitif dan kinerjanya bagi seluruh partisipan.

“Melalui studi berkelanjutan, kita dapat mengenali perubahan jadwal terus menerus yang dapat meningkatkan performa jangka panjang. Ini dapat membuka peluang bagi CURATE.AI untuk digunakan oleh aplikasi lain seperti pencegahan penurunan fungsi kognitif, dan terapi digital,” Jelas Theodore Kee, penulis pertama studi ini.

Dapatkan Sertifikasi MUI, RSUD Kota Tangerang Bertransformasi Menjadi RS Syariah

Gambar: Tempo

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang tahun 2019 mendapat sertifikat sebagai rumah sakit syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dan Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI). Ini menjadikan RSUD Kota Tangerang sebagai RS Syariah pertama di pulau Jawa.

MUKISI melalui situs resminya, menyatakan bahwa ada 3 indikator mutu wajib syariah agar sebuah rumah sakit bisa mendapatkan sertifikasi ini.

Yang pertama yaitu pasien sakaratul maut terdampingi dengan talqin. Kedua, mengingatkan waktu shalat bagi pasien dan keluarga. Ketiga, pemasangan kateter sesuai jenis kelamin (yang lelaki dipasang perawat lelaki demikian juga sebaliknya).

Selain itu, ada 8 indikator standar pelayanan minimal yang harus dimiliki oleh RS syariah, di antaranya membaca “bismillah” pada pemberian obat dan tindakan. Lalu, hijab untuk pasien Muslim wanita. Selanjutnya, mandatory training untuk fikih pasien, adanya edukasi islami (leaflet atau buku kerohanian), serta pemasangan EKG sesuai jenis kelamin.

Syarat lainnya, pemakaian hijab menyusui, pemakaian hijab di kamar operasi, penjadwalan operasi elekif (terencana) atau tidak berbarengan dengan waktu shalat.

RSUD Kota Tangerang dalam hal ini telah memenuhi syarat-syarat tersebut sehingga dikategorikan sebagai RS syariah.

“Secara global kami sudah memenuhi delapan syarat RS syariah itu, walaupun belum 100 persen syariah,” kata Kepala Hubungan Masyarakat RSUD Tangerang Lulu Faradis sebagaimana dilansir oleh situs kompas.com.

Dia melanjutkan, ide ini berawal dari visi dan misi Wali Kota Tangerang mengenai kota berakhlak mulia. Namun yang utama, tujuan RS berbasis syariah yakni meningkatkan kenyamanan pasien, salah satunya menjaga aurat pasien dengan menyediakan fasilitas seperti hijab khusus ibu menyusui.

Gambar: Twitter

“Contoh lain, kita menyediakan sandal untuk di toilet agar menjaga kesucian pasien selama di toilet, ini kan menjaga agar steril,” lanjut dia.

Sementara itu, terkait imbauan penjaga pasien harus mahram atau jenis kelamin yang sama dengan pasien, Lulu menjelaskan bahwa imbauan tersebut itu sifatnya tidak wajib. Boleh dilakukan oleh pasien namun boleh juga tidak.

Aplikasi Ini Ingin Membantu Agar Wilayah Kewanitaan Tetap Sehat

Gambar: www.mobihealthnews.com

Startup kesehatan digital asal India Vivant, belum lama ini meluncurkan Nyra. Sebuah aplikasi mobile yang bisa membantu kaum hawa melacak masa datang bulan, kesuburan, ovulasi, mood, gaya hidup, hingga aktivitas fisik.

Berdasarkan informasi yang MedX himpun dari beberapa sumber, aplikasi ini dilengkapi pengingat kesehatan, kebersihan, dan kesuburan organ kewanitaan untuk membantu meningkatkan kualitas kesehatan pengguna.

“Kami melihat peluang besar masuk ke platform digital yang mempu mengubah kesehatan wanita di Asia dan Timur Tengah. Di banyak negara wilayah ini kesehatan kewanitaan masih dianggap tabu dan kewaspadaan dan adopsi praktek kesehatan feminin sangatlah rendah. Di waktu yang bersamaan penetrasi digitalnya tinggi, dan ini membuka peluang besar bagi aplikasi kesehatan digital untuk memberikan manfaat sosial nyata,” ujar Adrit Raha, Chief Executive Officer Vivant.

Belakangan memang terdapat peningkatan minat terhadap bidang kesehatan organ reproduksi dan kewanitaan oleh perusahaan kesehatan dan kesehatan digital. November lalu, Ava sebuah perusahaan teknologi kesehatan berfokus pada inovasi kesehatan organ reproduksi wanita mengembangkan sayapnya di Asia dengan membuka kantor cabang di Hong Kong. Pelacak kesuburan populer Ava sendiri sudah terjual di 33 negara dan aplikasi pendukungnya dilengkapi dengan dashboard bergaya-newsfeed.

Kembangan Glukometer Murah, Siswi Indonesia Ini Jadi Finalis Google Science Fair

Celestine Wenardy pada acara Gogole Science Fair. Gambar: Google Blog

Celestine Wenardy, siswi kelas 10 British School Jakarta menjadi finalis dalam ajang Google Science Fair 2019. Capaian ini berkat inovasi alat pengecek kadar gula darah temuannya. Diyakini alat ini bisa melakukan cek gula darah pasien secara lebih hemat dan mudah.

Dikutip dari situs Viva News, alat cek gula darah gula darah atau glukometer biasanya menggunakan sampel darah dari pasien atau pengguna, namun alat yang dikembangkan Celestine ini, nantinya mengecek kadar gula darah cukup dideteksi dengan suhu tubuh pasien atau pengguna.

Melalui penelitian berjudul ‘Affordable Noninvasive Continuous Blood Glucose Concentration Monitoring via Interferometry and Thermal Technology‘, Celestine menggunakan interferometri dan teknologi termal yang digunakan dalam pengukuran konsentrasi glukosa darah. Lalu, berdasarkan resistensi masing-masing resistor dan termistor yang digunakan sebagai indikator, pembacaan konsentrasi glukosa yang akurat dapat diperoleh secara non-invasif dan berkelanjutan dengan metode yang terjangkau.

Inisiatif pengembangan alat ini oleh Celestine adalah karena dirinya melihat biaya kesehatan di Indonesia, khususnya untuk penyakit diabetes belum cukup terjangkau untuk semua kalangan. Selain itu, tidak semua klinik di Indonesia menyediakan fasilitas dasar yang diperlukan untuk masyarakat Indonesia.

“Ke depannya proyek ini akan terus dikembangkan. Aku berharap proyek ini dapat berguna tidak hanya bagi masyarakat Indonesia, tetapi bisa dimanfaatkan untuk masyarakat dunia dalam mengendalikan penyakit diabetes,” kata siswi penyuka mata pelajaran Fisika ini seperti dimuat pada blog Google Indonesia, yang dikutip Minggu, 9 Juni 2019.

“Aku juga mau menggunakan kesempatan ini untuk menyebarkan pesan kepada semua anak di seluruh dunia, bahwa tidak ada kata terlalu cepat untuk mulai mewujudkan mimpi dan ambisimu. Kalau anak perempuan seperti saya bisa mengembangkan alat, maka kamu juga pasti bisa membuat perubahan!” tegasnya.

Indonesia Pamer Produk Medis Di Africa Health

Duta Besar RI untuk Afrika Selatan Salman Al-Farisi membuka secara resmi Paviliun Indonesia pada pameran kesehatan Africa Health yang berlangsung pada 28-30 Mei 2019 di Johannesburg, Afrika Selatan. Foto: Antara

Indonesia, yang diwakili oleh PT. Biofarma, PT. Dexa Medica, PT. Phapros, dan CV. Kurniatama Lestari ikut serta pada pameran kesehatan Africa Health yang berlangsung pada 28-30 Mei 2019 lalu di Johannesburg, Afrika Selatan. Keikutsertaan ini bertujuan tak lain guna memacu penetrasi penjualan obat-obatan dan alat kesehatan (alkes) di pasar Afrika.

“Kebutuhan masyarakat Afrika atas alat-alat kesehatan dan obat-obatan tinggi, tetapi akses mereka masih terbatas. Hal ini menjadi peluang besar bagi kita untuk meneruskan penetrasi ke pasar Afrika” ucap Duta Besar RI untuk Afrika Selatan Salman Al-Farisi sebagaiman MedX kutip dari situs Antara.

PT Biofarma dalam pameran tersebut membawa contoh vaksin campak, hepatitis B, polio, dan meningitis. Perusahaan BUMN senditi diketahui memang telah mendistribusikan produknya ke 40 negara Afrika. 3

Sedangkan PT Phapros, mempromosikan berbagai jenis produk farmasi seperti obat tubercolosis (TBC), suplemen kesehatan, dan obat-obatan berbasis herbal untuk hipertensi.

Sementara itu, perusahaan swasta PT Dexa Medica, menampilkan antara lain produk obat flu, sirup penambah imunitas anak, obat alergi, diabetes, hingga pereda kembung dan mual. Dan UMKM CV. Kurniatama Lestari, memperkenalkan produk-produk kesehatan tradisional, yakni teh herbal, kopi herbal, hingga perlengkapan spa seperti lulur dan minyak pijat

Africa Health sendiri merupakan pameran bidang kesehatan terbesar di benua Afrika yang menghadirkan berbagai pelaku usaha bidang kesehatan, farmasi, hingga produsen pembuat alat-alat kesehatan. Kegiatan itu setiap tahun berhasil menjaring lebih dari 10.000 pengunjung dan diikuti oleh 560 peserta pameran dari 39 negara.

Dilengkapi Toilet dan Tempat Shalat, Eka Hospital Pekanbaru Bangun Halte Bus

CEO Eka Hospital Pekanbaru Romi Jaya Sapurta bersama Asisten Setdako Pekanbaru Azwan dan Kadishub Pekanbaru Yuliarso saat peresmian halte Eka Hospital. Gambar: riau24.com

Rumah Sakit Eka Hospital Pekanbaru kini memiliki halte sendiri yang diperuntukkan bagi pengunjung dan karyawannya. Pembangunan halte ini menghabiskan 200 juta rupiah, dimana dana diambil dari kas pribadi perusahaan.

CEO RS Eka Hospital Romi Jaya Saputra mengatakan, fasilitas yang disediakan di halte ini ada tempat shalat, kamar kecil, rak tabloid, televisi, dan tempat duduk yang nyaman. Pengerjaan halte ini butuh waktu hampir tiga bulan dan diharapkan menjadi salah satu ikon Kota Pekanbaru.

“Intinya, kami menyedikan halte yang nyaman, bersih, dan baik untuk masyarakat. Tujuan dibangunnya halte ini supaya masyarakat gampang untuk datang ke Rumah Sakit Eka Hospital,” ungkap Romi.

Di samping itu, halte ini dapat digunakan karyawan RS Eka Hospital ini yang pulang kerja pada malam hari. Dengan adanya halte ini diharapkan bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) tetap hadir dan bermanfaat dengan baik bagi masyarakat di Kota Pekanbaru.

“Dengan adanya halte ini, masyarakat gampang datang ke RS Eka Hospital. Karyawan yang pulang malam tak perlu capek-capek lagi harus naik gojek atau naik kendaraan sendiri,” lanjut Romi.

Karyawan RS Eka Hospital bisa menggunakan bus TMP ini sebagai alternatif. Karena, karyawan wanita agak sedikit takut berkendara pada malam hari.

Unik, Rumah Sakit Ini Sulap Jersey Bekas Pemain Menjadi Baju Pasien Anak

Gambar: lasbatasmasfuertes.com

Sebuah rumah sakit di Spanyol melakukan hal unik. Yaitu mengumpulkan jersey bekas pemain-pemain sepak bola asal negeri matador tersebut, kemudian mengubahnya menjadi pakaian untuk pasien anak.

Dikutip situs The Sun, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan rasa takut dan tertekan bagi pasien anak yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Dengan menggunakan jersey bintan sepak bola ini diharapkan bisa membangkitkan kembali semangat mereka sehingga mempercepat proses penyembuhan.

Gambar: lasbatasmasfuertes.com

Program ini sendiri bekerjasama dengan majalah sepak bola dan agensi kreatif asal Spanyol We Are Xuxa.