spot_img

Muhammadiyah Resmi Akuisisi RS Aghisna Medika Kroya, Ini Perubahan yang Terjadi

rs aghisna medika kroya
Tampak depan RS Aghisna Medika Kroya. Foto: garnesia.com.

Rumah Sakit (RS) Aghisna Medika Kroya kini resmi dimiliki oleh persyarikatan Muhammadiyah. Hal ini terhitung sejak tanggal 1 Juni 2023 lalu. Akuisisi ditegaskan melalui serah terima alih kelola dari semula berada di tangan RS Aghisna Medika Kroya, menjadi ke tangan RS PKU Muhammadiyah Gombong Grup.

Penyerahan tata kelola ini turut dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dari Prov. Jawa Tengah, Tafsir bersama pimpinan terkait. Juga hadir Farid Ma’ruf selaku Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM).

Peresmian ini dilakukan pada hari Jumat (2/6/2023) sekaligus menandai berdirinya Rumah Sakit Muhammadiyah di wilayah Jawa Tengah sesuai amanat PWM Jateng.

“RS Aghisna Medika Kroya berada langus di bawah kendali Muhammadiyah dimulai sejak 1 Juni 2023. Sementara itu komposisi baik manajemen sampai karyawan masih tetap yang lama,” kata Farid dilansir dari pwmjateng.com (05/06/2023).

Pada tingkat Badan Pelaksana Harian (BPH), ada berbagai pihak. Mulai dari RS PKU Muhammadiyah Gombong PKU, Amanah, dan PKU Purbalingga.

Nama RS Aghisna Medika Kroya Tetap Melekat dan Hak Karyawan Tidak Hilang

Walaupun terjadi perubahan di tingkat pengelola, namun baik karyawan, manajemen dan nama fasilitas kesehatan ini tidak berubah.

“Sesuai dengan kesepakatan yang dibuat. Nama Aghisna akan tetap lekat. Sehingga nama faskes ini akan menjadi RS PKU Muhammadiyah Aghisna Kroya,” kata Farid.

Ia juga menepis kekhawatiran akan hak karyawan yang berubah ketika terjadi perubahan kepemilikan.

“Justru hak karyawan tetap dan tidak hilang. Bahkan ke depan akan dilakukan program baru. Contohnya shalat berjamaah dan pengajiran rutin. Hal ini sesuai pengarahan dari Wakil Ketua Bidang Kesehatan PWM Jateng, dr Ibnu Naser,” lanjutnya.

“Tentu kita semua menjatuhkan harapan bahwa dengan pengelolaan baru ini akan meningkatkan pelayanan RS. Ke depan akan menjadi semakin luas dan berkembangkan dari segi jangkauan pelayanannya,” tambah Farid.

Ia juga berharap agar karyawan dapat segera membuat kartu keanggotaan Muhammadiyah.

 

RS Sarkies ‘Aisyiyah Kudus: Rumah Sakit Terbesar Milik ‘Aisyiyah dengan Fasilitas Lengkap dan Modern

RS Sarkies ‘Aisyiyah Kudus
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti. Foto: Muhammadiyah.org.

RS Sarkies ‘Aisyiyah Kudus merupakan salah satu amal usaha Muhammadiyah di bidang kesehatan yang baru saja diresmikan pada Senin (5/6). Inilah rumah sakit terbesar milik ‘Aisyiyah di Indonesia dengan fasilitas lengkap dan modern untuk melayani masyarakat.

Rumah sakit ini dibangun di atas tanah wakaf dari Syaifullah, anak dari Nyai Sarkies, seorang ibu yang berhasil mendidik anaknya dengan nilai-nilai Islam. Fasilitas kesehatan ini juga menjadi bukti dari kekuatan ibu-ibu, kesabaran, kerja sama, dan sumber daya berkualitas yang dimiliki oleh Muhammadiyah-‘Aisyiyah.

Hal tersebut diamini oleh Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah. Ia mengatakan bahwa RS ini paling besar se-Jawa Tengah bahkan Indonesia. Sekaligus menjadi bukti empat kekuatan yang diusung Muhammadiyah-’Aisyiah.

RS Sarkies ‘Aisyiyah Kudus Berdiri dengan Modal Empat Kekuatan

Sedikitnya ada empat kekuatan Muhammadiyah-’Aisyiyah.

Kekuatan pertama adalah kekuatan perempuan. Bukan hanya ‘Aisyiyah yang menjadi wakil perempuan dalam Muhammadiyah. Sebab perlu diketahui terdapat pula kekuatan perempuan yang tampak dalam sosok Nyai Sarkies. Beliau adalah seorang ibu yang berhasil mengajarkan anaknya dengan nilai-nilai Islam. Anaknya, Syaifullah mewakafkan hartanya untuk membangun RS Sarkies ‘Aisyiyah Kudus.

Kekuatan kedua adalah kekuatan sabar. Kesabaran merupakan modal penting untuk mencapai sesuatu dan tercermin dari proses pembangunan RS. Proses perjuangan yang panjang terutama berkaitan dengan legalitas dan perizinan dari kementerian membutuhkan rasa ikhlas dan sabar.

Para pejuang RS Sarkies ‘Aisyiyah Kudus dengan sabar dan ikhlas mewakafkan waktu, harta dan dirinya untuk membangun rumah sakit ini.

Kekuatan ketiga yaitu kekuatan jaringan dan kerja sama diselimuti oleh prinsip ta’awun. Dari kekuatan kolaborasi dan kekuatan jaringan inilah lahir rumah sakit milik Muhammadiyah terbesar di Jateng.

Kekuatan keempat atau terakhir adalah kekuatan sumber daya yang berkualitas. Persyarikatan Muhammadiyah memiliki sumber daya yang luar biasa. Terbukti dari lahirnya Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di berbagai bidang termasuk kesehatan.

Fasilitas kesehatan ini bukan sekedar rumah sakit, karena di dalamnya akan tersedia berbagai fasilitas. Seperti convention hall, food court, fitness center, hydrotherapy, taman rooftop, dan tentunya musholla.

Kemudian fasilitas yang berkaitan dengan medis juga dipastikan berkualitas. Mulai dari poliklinik, poli eksekutif, apotek, lab, rehabilitasi medis, instalasi operasi besar dan kecil, ICU, PICU, NICU, dan ruang perawatan dari kelas 1 sampai dengan VIP. Tersedia pula ruang isolasi, radiologi dan lain-lain.

 

Masyarakat Kepulauan Selayar Sudah Bisa Menikmati Pelayanan Gratis di RS Apung dr Lie Dharmawan II

RS Apung dr Lie Dharmawan II
RSA untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat di wilayah 3 T. Foto: Antara Sulsel.

Kini penduduk di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan sudah dapat menikmati pelayanan kesehatan gratis di RS Apung dr Lie Dharmawan II.

Sebagaimana keterangan pers yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kab. Kepulauan Selayar, Mesdiyono saat menyambut datangnya Tim Medis RSA. Ia berikan keterangan di Rumah Jabatan Wakil Bupati Selayar sekaligus sambutannya.

“Pemkab Kepulauan Selayar haturkan terima kasih atas pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat Pulau Jampea, Kecamatan Pasimasunggu dan Pasimasunggu Timur,” kata Mesdiyono, dilansir dari Antara Sulsel (05/06/2023).

Di sisi lain dr Sitti Fatimah Dhara selaku Koordinator Tim Medis RSA dr Lie Dharmawan II juga menyatakan kesiapannya. Terungkap sedikitnya 39 tenaga kesehatan siap memberikan pelayanan gratis dimaksud.

“Kami semua sebanyak 39 orang tenaga medis dari Doctor Share. Kami terdiri dari tiga orang dokter spesialis, yaitu spesialis bedah, spesialis, mata, dan spesialis bedah. Juga ada enam dokter umum. Ikut bersama kami juga ada bidan, analis, apoteker, dan media sebagai pihak non medis,” kata dr Dara.

RS Apung dr Lie Dharmawan II Menargetkan Ratusan Pasien

Tim medis mengatakan bahwa mereka menargetkan 100 pasien, tetapi hasil skrining menunjukkan ada 145 pasien. Tim medis mata juga tidak hanya fokus pada operasi katarak. Mereka juga melakukan operasi besar dan kecil yang ditangani langsung di kapal.

Selain itu, mereka juga memberikan berbagai layanan medis, seperti poli umum, poli kandungan, dan lain-lain. Mereka juga mengadakan program pelatihan dan edukasi untuk tenaga medis dan masyarakat.

Untuk memberikan layanan medis kepada masyarakat, Rumah Sakit Apung dr Lie Dharmawan II akan berlabuh di Pelabuhan Jampea. Di titik inilah mereka akan memberikan layanan dan tindakan medis di atas kapal.

RSA dr Lie Dharmawan II adalah rumah sakit apung yang dibangun oleh Yayasan doctorSHARE. Tujuannya untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Dilansir dari laman doctorshare.org, RSA ini merupakan pengganti dari RSA dr Lie Dharmawan yang karam pada Juni 2021. RSA dr Lie Dharmawan II berbentuk kapal pinisi dengan panjang 38 meter dan lebar 6,65 meter.

 

Serba-Serbi Orbital Shaker: Sejarah, Prinsip Kerja, dan Jenis-Jenisnya

orbital shaker
Ilustrasi alat pengocok sampel analog. Foto: jhonsonscale.com.

Orbital shaker adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengocok larutan atau campuran larutan dengan gerakan melingkar pada orbitnya. Alat ini banyak digunakan di industri kesehatan, seperti farmasi, bioteknologi, dan penelitian medis.

Artikel ini akan mencoba membahasnya lebih jauh, termasuk sejarah, prinsip kerja, dan jenisnya.

Sejarah Orbital Shaker

Ilustrasi alat untuk mencampur larutan di laboratorium. Foto: Wikipedia.

Orbital shaker adalah alat laboratorium yang menggunakan gerakan melingkar untuk mencampur sampel dalam wadah. Banyak digunakan untuk kultur sel, ekstraksi kimia, pewarnaan dan pencucian, serta apa pun terkait kebutuhan pengadukan lembut atau kuat.

Alat ini pertama kali ditemukan oleh Arthur Rosinger dan dipatenkan pada tahun 1968. Penemuannya terdiri dari sebuah platform yang dipasang pada empat pegas yang digerakkan oleh motor listrik.

DIlansir dari Chemistry World, platform tersebut dapat menampung berbagai jenis wadah seperti labu, botol, atau tabung. Orbital shaker buatan Rosinger merupakan terobosan di bidang kultur sel, karena memungkinkan transfer oksigen dan distribusi nutrisi yang lebih baik ke sel.

Sejak itu perangkat ini terus telah berkembang menjadi berbagai model dan jenis. Saat ini juga telah ditingkatkan dengan fitur modern seperti layar LCD, timer, tombol kecepatan, rol penjepit, dan filter.

Halaman berikut: Cara Kerja

RSU Mulia Hati Wonogiri Tambah Fasilitas CT Scan untuk Pelayanan Lebih Baik

rsu mulia hati wonogiri
Peresmian ruangan CT Scan bersama Gedung Cipto Suwarti di RSU Mulia Hati Wonogiri. Foto: KrJogja.

RSU Mulia Hati Wonogiri menambah fasilitas CT Scan demi melayani masyarakat dengan lebih baik. Dengan adanya penambahan ini maka masyarakat tidak harus keluar dari wilayah kabupaten demi mendapatkan fasilitas yang diperlukan.

CT Scan di fasilitas kesehatan ini disambut baik oleh Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno. Di sisi lain Sriyono S.Pd selaku Ketua DPRD Pemkab Wonogiri mengungkapkan harapannya agar segera hadirnya RS di daerah pinggiran atau perbatasan kabupaten.

Dua petinggi di Wonogiri menyampaikan hal itu setelah meresmikan fasilitas kesehatan dan bangunan baru di kompleks RSU Mulia Hati Wonogiri, hari Minggu (4/6/2023) dilansir dari KrJogja.

Acara peresmian ruang CT scan dan Gedung Cipto Suwarti RSU Mulia Hati senilai 20 miliar rupiah ditandai dengan penandatanganan prasasti. Kemudian disertai kunjungan lapangan oleh Wakil Bupati, Ketua DPRD dan jajaran Forkopimda daerah.

Direktur RSU Mulia Hati dr Ngadiyono M Kes mengatakan, pembangunan bangunan baru lima lantai dan ruang pemeriksaan modern ini sebagai inovasi menghadapi penghapusan tingkatan rujukan rumah sakit pada tahun 2024 mendatang.

“Kami siap menghadapi peraturan baru itu. Kemudian sesuai dengan namanya, kami dan seluruh nakes, staf dan perawat siap memberikan pelayanan terbaik. Di sisi lain kami ingin berhati mulia,” ujar dokter yang juga mantan anggota DPRD Wonogiri ini. Pada kesempatan yang sama ia juga menyebutkan Ruang Kelas lll sekarang sudah ber AC.

Menurut Ketua DPRD, banyak pasien dari daerah perbatasan kabupaten ke Kota Wonogiri. Diantaranya daerah seperti Pacitan, Ponorogo, Magetan (Jatim) atau Wonosari (DIY).

“Saya suka iri, seharusnya hal ini menjadi dasar agar Pemkab Wonogiri membangun RSU tambahan di wilayah pinggiran kabupaten itu. Sedikitnya dua rumah sakit lagi,” kata Sriyono, wakil rakyat asal daerah terpencil Puhpelem.

 

Surat Rujukan BPJS Kesehatan Berlaku 3 Bulan, Tapi Ada Syaratnya

surat rujukan bpjs kesehatan
Logo BPJS Kesehatan. Foto: CDC.

Surat rujukan BPJS Kesehatan adalah dokumen yang dikeluarkan oleh FKTP untuk merujuk peserta ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL) atau rumah sakit. Di dalamnya berisi informasi tentang diagnosis, indikasi, dan tujuan rujukan.

Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa surat rujukan ini berlaku selama 3 bulan sejak diterbitkan. Kemudian ada pula syarat yang harus dipenuhi agar bisa digunakan di rumah sakit. Berikut ulasannya.

Berapa Lama Masa Berlaku Surat Rujukan BPJS Kesehatan?

surat rujukan bpjs kesehatan
Ilustrasi surat rujukan. Foto: Scribd.com.

Dilansir dari Kompas.com (01/06/2023), apabila peserta BPJS kesehatan dalam kondisi urgent maka bisa langsung ke UGD rumah sakit. Akan tetapi jika tidak mendesak, pasien harus ke poliklinik rawat jalan rumah sakit dengan surat rujukan dari faskes tingkat pertama (FKTP).

Fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dimaksud antara lain puskesmas atau klinik yang sudah terdaftar. Perlu diperhatikan bahwa surat rujukan memiliki batas waktu tertentu untuk berobat ke poli rawat jalan rumah sakit sesuai dengan kondisi medis pasien.

Menurut Asisten Deputi Komunikasi Publikasi dan Hubungan Masyarakat lembaga BPJS Kesehatan Agustian Fardianto, peserta harus menyertakan surat rujukan dari FKTP dengan masa berlaku 3 bulan lamanya. Baru kemudian peserta bisa mendapatkan pelayanan dari Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL).

“Itu (Surat rujukan) berlaku 90 hari atau tiga bulan. Terhitung sejak diterbitkan, kata Ardi dilansir dari Kompas, Kamis (01/06/2023). Ia juga menjelaskan surat tidak bisa digunakan berulang kali dan hanya berlaku sekali.

Apabila pasien dirasa perlu melakukan kunjungan kembali maka rumah sakit menerbitkan surat kontrol kepada pasien.

Bagaimana Cara Berobat ke FKRTL

surat rujukan bpjs kesehatan
Logo BPJS Kesehatan. Foto: CDC.

Menurut Kompas.com (18/4/2023), berikut langkah-langkah berobat ke rumah sakit dengan BPJS kesehatan dengan rujukan dari faskes pertama:

  • Ke faskes tingkat pertama (puskesmas, klinik pertama atau dokter perorangan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan) sesuai lokasi faskes yang terdaftar.
  • Pasien diperiksa di faskes tingkat pertama. Apabila dokter menilai perlu tindakan lanjutan, pasien akan dapat rujukan untuk berobat ke FKRTL.
  • Pasien tunjukkan kartu BPJS Kesehatan/KTP di bagian pendaftaran rumah sakit.
  • Pasien bisa mengakses pelayanan di rumah sakit baik rawat jalan dan atau rawat inap setelah dirujuk oleh dokter yang memeriksa.
  • Apabila kondisi darurat, pasien bisa langsung ke UGD rumah sakit tanpa harus menggunakan rujukan dari faskes tingkat pertama.

Beberapa kondisi sehingga seseorang perlu dirawat di UGD antara lain:

  • Nyawa terancam.
  • Berbahaya bagi diri dan orang lain/lingkungan.
  • Gangguan pada jalan nafas pernafasan dan sirkulasi.
  • Penurunan kesadaran.
  • Gangguan hemodinamik.
  • Membutuhkan tindakan cepat dan urgent.

 

RS Siloam TB Simatupang Berbagi Kebahagiaan di Ulang Tahun ke-10

rs siloam tb simatupang
Bagian depan RS Siloam. Foto: SindoNews.

RS Siloam TB Simatupang mencatatkan perjalanan satu dekade dengan tema perayaaan ulang tahun ke-10, “Siloam for Everyone’s Heart.” Pada kesempatan yang sama, rumah sakit ini juga turut berbagi kebahagiaan dalam bentuk bakti sosial untuk masyarakat.

Fasilitas kesehatan yang tergabung di dalam grup Rumah Sakit Siloam ini melakukan kegiatan bakti sosial dengan tujuan mengapresiasi kepercayaan masyarakat. Berkat merekalah rumah sakit ini mampu berjalan memberikan pelayanan selama 10 tahun.

Menurut CEO RS Siloam TB Simatupang, dr Dewi Anggraini, pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis untuk 25 guru dan lebih. Hal ini juga dilakukan karena bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.

Pihak RS memberikan layanan bebas biaya ini kepada guru baik dari negeri maupun swasta yang ada di wilayah Jakarta Selatan. Periode cek gratis kesehatan dilakukan pada 2 sampai 6 Juni 2023.

“Kami menjalin kemitraan bersama Smile Train Indonesia. Bentuk kerja sama kami terwujud ke dalam kegiatan operasi bibir sumbing bebas biaya. Kegiatan sosial ini dilakukan mulai tanggal 22 sampai 29 Juni 2023,” kata Dewi dilansir dari Metro Sindonews (03/06/2023). “Kami ingin menghadirkan lebih banyak senyuman di negara kita, Indonesia.”

RS Siloam TB Simatupang Juga Lakukan Operasi Katarak Gratis

Bukan hanya memberikan senyuman, tapi juga RS ini membuka mata banyak orang untuk melihat dunia dengan lebih baik. Bentuk nyatanya yaitu operasi katarak bebas biaya pada tanggal 18 Juni. Kegiatan ini utamanya diberikan untuk masyarakat di sekitar RS.

“Kami turut mengucapkan terima kasih karena banyaknya dukungan yang diberikan sehingga memungkinkan seluruh rencana terjadi. Kami terus memberikan pelayanan terutama bagi masyarakat sekitar Jakarta Selatan,” kata Dewi.

“Perjalanan masih jauh ke depan. Kami bertekad terus menerus mengembangkan diri demi melayani seluruh masyarakat di Indonesia, demi terwujudnya Indonesia yang lebih sehat.”

Sejak tahun 2013, RS Siloam TB Simatupang berdiri. RS ini merupakan salah satu anggota Grup RS Siloam. Dalam kurun waktu 10 tahun, rumah sakit ini menjadi favorit di wilayah Jakarta Selatan dengan catatan menangani lebih dari 2.000 kasus kateterisasi, 500 tindakan bedah saraf, dan 2.000 persalinan.

Terdapat lebih dari 140 dokter dan spesialis serta 290 perawat dan tenaga medis di rumah sakit ini. Mereka semua bahu membahu melayani lebih dari 6.000 pasien rawat jalan dan lebih dari 400 pasien rawat inap setiap bulan.

Fasilitas yang ada di sini sangat memadai. Dengan ketersediaan 100 tempat tidur dan berbagai fasilitas kesehatan lainnya seperti Cath Lab, MRI, Chemotherapy Center, dan Linear Accelerator (LINAC).

 

Strive Health, Startup Perawatan Ginjal yang Memiliki Prinsip Pelayanan ‘Berbasis Nilai’

startup perawatan ginjal
Ilustrasi ginjal. Foto: Flickr.

Startup perawatan ginjal Strive Health berupaya memberikan pelayanan dengan nilai tambah kepada 37 juta orang dewasa dengan gangguan ginjal kronis.

Menurut CEO Strive Health, Chris Riopelle, berpendapat layanan kesehatan lebih menitikberatkan pada biaya yang harus dibayarkan. Insentif didapatkan berdasarkan jumlah kerja dan biaya jasa diberikan dengan sistem reimbursement.

Fee-for-service tidak cukup di dalam perawatan kesehatan yang baik. Fee-for-value lebih adil karena memberi imbalan kepada penyedia layanan kesehatan yang memang bekerja keras dan memberikan hasil yang berkualitas, kata Riopelle dilansir dari TechCrunch (31/05/2023).

“Inilah yang kami definisikan sebagai ‘value-based care.’ Artinya perawatan kesehatan yang memprioritaskan kualitas dan hasil yang diinginkan oleh pasien. Kami yakin ke depan fee-for-value akan meningkatkan nilai tambah secara signifikan di bidang pelayanan kesehatan.”

Startup Perawatan Ginjal yang Memberikan Pelayanan Terintegrasi

Strive Health menawarkan perawatan ginjal berbasis teknologi dan bersinergi dengan penyedia layanan kesehatan lokal. Startup ini menciptakan sebuah sistem perawatan yang menyeluruh untuk mendampingi pasien baik dari ketika memasuki tahap penyakit ginjal kronis hingga tahap akhir.

Sistem yang dikembangkan memproses data pasien dan menerapkan program machine learning untuk mengidentifikasi tahap penyakit ginjal pasien. Kemudian mengestimasi bagaimana peluang perkembangan penyakitnya. Dengan demikian, Strive Health dapat memberikan intervensi presisi sesuai dengan kondisi pasien.

Pelayanan terintegrasi ini dilakukan mengingat sebanyak 37 juta warga Amerika Serikat menderita penyakit ginjal. Akan tetapi hanya 10% yang telah didiagnosa. Sementara itu lebih dari $400 juta yang dihabiskan setiap tahunnya untuk biaya perawatan ginjal.

Mendapatkan Pendanaan Seri B

Secara keseluruhan, Strive Health kini mengelola lebih dari $2.5 miliar pengeluaran medis tahunan. Perusahaan startup kesehatan ini juga membawahi 550 karyawan yang melayani 80.000 pasien di 30 negara bagian. Perusahaan turut bekerja sama dengan lebih dari 600 penyedia layanan nefrologi di 10 negara bagian.

Pelayanan perawatan ginjal kronis ‘berbasis nilai’ ini juga menjadi perbincangan hangat di kalangan industri kesehatan khususnya di Amerika Serikat. Pada minggu yang sama ketika berita ini diangkat, Strive Health mendapatkan Pendanaan Seri B dari Carrum Health sebesar $45 juta.

Pendanaan yang didapatkan tersebut ke depan akan digunakan untuk mengembangkan pelayanan kanker dengan prinsip ‘berbasis nilai’.

 

Menyelami Potensi dan Tantangan HealthTech di Asia Tenggara

healthtech di Asia Tenggara
HealthTech menjadi sangat penting khususnya di kawasan Asia Tenggara. Foto: Pxhere.

Di balik potensi yang besar terdapat tantangan yang harus diatasi oleh para pelaku HealthTech di Asia Tenggara. Salah satunya lanskap regulasi yang kompleks dan berbeda-beda. Di sisi lain terbuka potensi yang cerah untuk mengubah cara pelayanan kesehatan di kawasan ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, Asia Tenggara telah menyaksikan gelombang inovasi yang mengubah bentuk lanskap kesehatan. Kemajuan teknologi yang pesat, ditambah dengan infrastruktur digital yang berkembang di kawasan ini, telah membuka jalan bagi pertumbuhan sektor HealthTech. Hingga kemudian merevolusi cara akses, penyampaian, dan tata kelola pelayanan kesehatan.

Dengan populasi lebih dari 650 juta jiwa, Asia Tenggara memiliki berbagai tantangan kesehatan yang beragam. Terdapat beberapa hambatan yang umum ditemui. Misalnya masih banyak yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan berkualitas. Ada pula kekurangan tenaga kesehatan profesional di daerah terpencil, dan peningkatan penyakit kronis.

Kehadiran HealthTech di Asia Tenggara merupakan jawaban yang menjanjikan untuk tantangan-tantangan ini. Dengan penggunaan teknologi, diharapkan mampu menjembatani kesenjangan dan mengubah cara layanan kesehatan yang diterima oleh masyarakat di kawasan.

Bagaimana Mengatasi Hambatan Pengembangan Healthtech di Asia Tenggara

Agar potensi yang ada mampu mengalahkan hambatan langkah inovasi HealthTech di Asia Tenggara, dibutuhkan beberapa hal. Salah satu yang paling penting yaitu agar pemangku kepentingan duduk bersama. Hal ini perlu agar mampu memahami dampaknya yang besar bagi kesehatan dan kesejahteraan individu di kawasan ini.

HealthTech dapat membantu mengatasi tantangan kesehatan bagi warga di Asia Tenggara. Seperti konsultasi virtual, pemantauan jarak jauh, dan alat-alat pengelolaan diri. Apabila ini terwujud maka akan membuat pelayanan dan teknologi kesehatan lebih mudah diraih dan terjangkau.

Di acara Echelon Asia Summit, Peter X Nguyen selaku CEO dan Co-Founder Buymed bersama Chairman dan Co-Founder thuocsi.vn, Jingjing Zhong akan menjadi pembicara. Terutama terkait dengan pengembangan platform HealthTech untuk Vietnam dan Asia Tenggara.

Platform ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan berkualitas dan mudah dijangkau dengan menggunakan teknologi inovatif. Target konsumennya adalah para profesional, pasien, dan semua pihak terkait lainnya. Visi perusahaannya yaitu, “Kami menciptakan ekosistem kesehatan yang belum pernah ada sebelumnya.”

Saat ini Buymed masih memfokuskan diri di industri farmasi Vietnam. Ke depan, mereka akan memperluas cakupan kerjasama mereka antara produsen, pemasuk, sampai farmasi untuk menyediakan layanan kesehatan primer lainnya.

 

RS Abdi Waluyo Bawa Revolusi Pencitraan Medis dengan NAEOTOM Alpha

rs abdi waluyo
Ilustrasi pencitraan medis. Foto: Siemens-healthineers.com.

RS Abdi Waluyo membawa revolusi pencitraan medis ke Indonesia dengan menghadirkan NAEOTOM Alpha. Sebuah perangkat tomografi canggih yang belum ada duanya di dunia.

NAEOTOM Alpha mampu mengambil gambar organ tubuh dalam bentuk tiga dimensi dengan resolusi dan akurasi yang sangat tinggi. Tentunya sangat membantu dokter dalam mendiagnosis dan merawat berbagai penyakit.

Dilansir dari Siemens-Healthineers.com, NAEOTOM Alpha adalah pemindai CT (computed tomography) pertama di dunia yang menggunakan teknologi photon-counting. Memungkinkan peningkatan drastis dalam kualitas gambar, dosis radiasi, dan informasi spektral.

Alat ini dikembangkan oleh Siemens Healthineers dan telah digunakan oleh RS Abdi Waluyo di Indonesia sebagai rumah sakit pertama di Asia Tenggara yang memilikinya.

Pencapaian Penting dari RS Abdi Waluyo Bagi Dunia Pencitraan Medis Indonesia

Pemasangan NAEOTOM Alpha adalah prestasi penting di bidang pencitraan medis di dunia dan di Indonesia. Inovasi dari Siemens Healthineers ini akan memberi manfaat bagi pasien dan dokter secara luas.

Kehadirannya akan mengubah kinerja pencitraan CT scan secara besar-besaran. Diharapkan mampu berdampak positif. Salah satunya dengan meningkatkan nilai klinis untuk mencapai diagnosis yang cepat dan andal melalui kualitas gambar yang baik. Teknologi ini kemudian mampu meningkatkan ketepatan dan kepastian bagi dokter dan pasien.

“Kami sangat bangga menjadi rumah sakit pertama di Asia Tenggara yang memiliki NAEOTOM Alpha. Dengan teknologi yang canggih ini, kami akan menyaksikan keajaiban inovasi untuk mewujudkan segala kemungkinan, serta membentuk masa depan layanan kesehatan di Indonesia,” ujar Dr. Prasetyo Andriono, Sp.JP, Direktur RS Abdi Waluyo, dilansir dari Industry.Co.Id (02/06/2023).

“Teknologi terbaru ini akan membantu kami dalam memberikan perawatan terbaik bagi pasien kami. Ke depan akan meningkatkan kemampuan kami dalam mendeteksi dan mendiagnosis penyakit lebih awal dan dengan akurasi yang lebih tinggi.”

RS Abdi Waluyo adalah rumah sakit swasta tipe B yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. Berdiri tahun 1986 dengan misi untuk memberikan perawatan yang terbaik kepada pasien. Fasilitas kesehatan ini menawarkan beberapa peralatan perawatan pasien yang paling berteknologi maju di negara ini. Contohnya seperti CT scan jantung, chemical peeling, dan vaksin COVID-19. Terbaru yaitu penggunaan NAEOTOM Alpha.