spot_img

Protes Kebijakan Pemerintah, Ribuan Dokter Korea Selatan Ajukan Pengunduran Diri Masal

Foto: YONHAP / AFP

Akibat tidak setuju dengan keputusan pemerintah Korea Selatan, sebanyak sebanyak 6.415 dokter magang di nnegara tersebut mengajukan pengunduran diri masal.

Aksi itu dilakukan karena kebijakan baru pemerintah Korea Selatan yang akan meningkatkan jumlah mahasiswa kedokteran di negara tersebut. Pasalnya dikhawatirkan dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

Dikutip dari Yonhap News Agency, pemerintah Korea Selatan berencana untuk meningkatkan kuota pendaftaran sekolah kedokteran menjadi 2.000 dokter mulai tahun depan. Menurut otoritas kesehatan setempat, hal ini dilakukan karena jumlah dokter di Korea Selatan dinilai tidak sebanding dengan jumlah penduduk. Bahkan, jumlah dokter di Negeri Ginseng diklaim termasuk yang terendah di negara maju.

Tetapi, para dokter Korea Selatan menyatakan bahwa pemerintah terkait belum melakukan konsultasi penuh mengenai masalah ini. Juga, mereka menilai bahwa wacana tersebut akan mengancam kualitas pendidikan dan layanan kedokteran karena tidak adanya fasilitas dan kapasitas pendidikan kedokteran di Korea Selatan yang mampu menampung hingga 2.000 lagi.

Aksi pengunduran diri ribuan dokter magang ini membuat sejumlah jadwal operasi dan perawatan lainnya tertunda. Kendati begitu, Wakil Kedua Menteri Kesehatan, Park Min-soo menyatakan belum ada masalah besar dalam layanan medis akibat hal ini.

Park mengatakan bahwa pemerintah Korea Selatan akan memperpanjang jam operasional di 97 rumah sakit umum dan unit gawat darurat di 12 rumah sakit militer akan dibuka untuk umum.

Selain memperpanjang jam operasional dan membuka unit gawat darurat di rumah sakit militer, pemerintah Korea Selatan juga menangguhkan izin medis dari dua pejabat Asosiasi Medis Korea yang mewakili para dokter. Bahkan mereka mengancam tak segan akan mencabut izin medis mereka.

“Kami tidak bisa memberikan pembenaran atas tindakan para dokter yang meninggalkan pasiennya untuk memprotes suatu kebijakan meskipun mengetahui apa akibat dari tindakan kolektif tersebut,” pungkas Park.

Menjadi RS TNI Terbesar, RSPPN Panglima Besar Soedirman Diresmikan Oleh Presiden Jokowi

Foto: BPMI Setpres

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RS PPN) Panglima Besar Soedirman pada Senin (19/02/2024).

Rumah sakit tersebut tersebut memiliki gedung 28 lantai dan berdiri di atas lahan seluas 2,2 hektare dengan luas bangunan 62 meter persegi persegi. Ini sekaligus menjadikan RS PPN Panglima Besar Soedirman sebagai rumah sakit milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) terbesar.

Fasilitas kesehatan ini memiliki kapasitas 1.000 tempat tidur rawat inap, 55 tempat tidur instalasi gawat darurat (IGD), 11 ruang operasi, serta 90 ruang intensive care yang terdiri dari intensive care unit (ICU), intensive cardiology care unit (ICCU), respiratory intensive care unit (RICU), pediatric intensive care unit (PICU), dan neonatal intensive care unit (NICU).

Selain itu, rumah sakit yang terletak di Bintaro, Jakarta Selatan ini juga menyediakan layanan terpadu yang dilengkapi dengan alat-alat robotik dan laser untuk penyandang disabilitas dan penderita kelemahan kaki dan tangan.

Dikutip dari situs setkab.go.id, pada peresmian tersebut Jokowi menyampaikan bahwa dirinya mengapresiasi pembangunan rumah sakit ini karena memiliki tingkat komponen dalam negeri mencapai 70 persen. Dimana hal tersebut merupakan langkah sangat bagus untuk mendukung pengembangan industri nasional dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

“Saya berharap dengan fasilitas dan peralatan yang sangat modern ini, RS PPN dapat menjadi rujukan bagi Kementerian Pertahanan, TNI, dan keluarga serta masyarakat umum untuk mendapatkan layanan kesehatan yang terbaik, menjadi rumah sakit pendidikan bagi Fakultas Kedokteran Universitas Pertahanan. Dan, yang tidak kalah penting, rumah sakit ini akan siap menjadi rumah sakit tanggap bencana yang sewaktu-waktu kita butuhkan,” ungkap Jokowi.

Sebelum melakukan peresmian, Presiden Jokowi ditemani oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sudah terlebih dahulu meninjau ruang dan peralatan yang ada di rumah sakit tersebut. Menurut Jokowi, fasilitas yang ada RS PPN Panglima Besar Soedirman tak hanya lengkap tetapi juga sangat canggih dan modern.

RS Apung Nusa Waluya II Berhasil Layani 3.370 Penerima Manfaat Dalam 45 Hari

RS Apung Nusa Waluya II. Foto: Kristianto Purnomo/Kompas

Rumah Sakit Apung Nusa Waluya II dikabarkan telah berhasil memberikan pelayanan kesehatan di wilayah Sorong, Papua Barat dengan jumlah penerima manfaat sebesar 3.370 dalam waktu 45 hari. Termasuk diantaranya 7 kali persalinan, dan 93 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan.

Program rumah sakit apung ini merupakan hasil kolaborasi antara Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) dan PT Pertamina International Shipping (PIS). Sedangkan untuk kualitas, RS Apung Nusa Waluya II diklaim setara dengan rumah sakit darat tipe C.

Dalam kerja sama ini, PIS mendukung ketersediaan dana untuk kebutuhan operasional rumah sakit apung yang selama hampir dua bulan, melayani masyarakat di Sorong, Papua Barat. Selama periode tersebut, RSA Nusa Waluya II tidak hanya memberikan pelayanan medis di Distrik Seget, tetapi juga ke pulau sekitar, serta melakukan beberapa pelatihan dan promosi kesehatan seperti; pelatihan dokter kecil, pelatihan asuhan ibu hamil (ANC), dan penyuluhan kesehatan.

Tak hanya itu, RSA Nusa Waluya II selama masa operasinal juga menyediakan beberapa pelayanan yakni poli umum, poli spesialis, poli gigi, poli Kesehatan Ibu Anak (KIA), pelayanan kegawatdaruratan, tindakan bedah mayor dan minor, serta rawat inap. Tercatat dalam masa pelayanan, 3 penyakit yang paling banyak dijumpai adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), mialgia (nyeri otot), dan dispepsia.

“Kerja sama ini menjadi wujud komitmen bersama anak bangsa untuk menjawab tantangan akses kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, terutama mereka yang berada di area timur Indonesia maupun daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan,” ujar Corporate Secretary PIS Muh. Aryomekka Firdaus.

Gatam Institute Eka Hospital Hadirkan Pusat Orthopedi Dengan Teknologi Robot Navigasi

Foto: Gatam Institute Eka Hospital

Ada beberapa kelainan tulang belakang dalam dunia medis. Diantaranya iordosis, skoliosis, dan kifosis. Selain itu, ada juga nyeri pada tulang belakang yang disebabkan oleh saraf tertekan jaringan di sekitarnya yang mana masyarakat Indonesia biasa mengenalnya dengan istilah saraf terjepit.

Kondisi kelainan tersebut kerap menimbulkan ketidaknyamanan dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Terkait hal ini, Eka Hospital mengumumkan bahwa mereka memiliki Pusat Orthopedi yang bernama Gatam Institute Orthopedic and Spine. Sebuah Pusat Orthopedi & Tulang Belakang terpadu dengan Platform Revolusioner Robot Navigasi Pertama di Asia Tenggara yang digadang-gadang bisa meningkatkan keamanan pasien saat menjalani operasi tulang belakang dengan tingkat akurasi mencapai 99.9%.

Dalam rilis resminya, Eka Hospital menyatakan bahwa tim dokter orthopedi mereka telah berhasil menangani lebih dari 400 kasus operasi tulang belakang terutama scoliosis dan saraf terjepit (HNP) yang menggunakan instrument robot navigasi dengan tingkat keberhasilan operasi mencapai 99.9%.

Penggunaan robot navigasi ini digawangi oleh Dr.dr. Luthfi Gatam, Sp.OT (K) Spine, Chairman dari tim dokter orthopedi Eka Hospital. Kemudian ada juga empat orang dokter ahli spine lainnya yaitu Dr.dr.Phedy, Sp.OT(K) Spine, dr.Harmantya Mahadipta, Sp.OT(K) Spine, dr. Syafrudin, Sp.OT (K) Spine dan dr.Rizki Gatam, Sp.OT (K) Spine. Mereka berempat telah mendapatkan pelatihan sertifikasi untuk melakukan operasi menggunakan robot navigasi operasi tulang.

“Kehadiran Gatam Institute di Eka Hospital Group diharapkan menjadi pusat penanganan kasus- kasus berat untuk bidang orthopedi dan bukannya tidak mungkin dapat menjadi tempat pembelajaran bagi dokter-dokter orthopedi di seluruh Indonesia.

“Kami juga tidak bosan menginformasikan bahwa layanan orthopedi Gatam Institute ini hadir di jaringan rumah sakit kami, yaitu BSD City, Cibubur, Bekasi dan Pekanbaru,” kata drg.Rina Setiawati selaku Chief Operating Officer (COO) Eka Hospital Group.

Foto: Gatam Institute Eka Hospital

Menurut pihak Eka Hospital, layanan teknologi medis canggih ini juga dilengkapi dengan EOS 3D, O-Arm, 3D C-Arm, Instrumen Endoskopi Tulang Belakang Richard Wolf (Germany) hingga Standing MRI yang secara khusus dapat melihat lokasi tekan pada sendi maupun tulang belakang yang menjadi sumber nyeri.

Mereka berharap, kolaborasi teknologi kedokteran ini bisa membawa tindakan operasi tulang belakang di Indonesia ke era baru dan tentunya tidak kalah dengan perkembangan dunia kedokteran luar negeri.

Ahli Dari Rumah Sakit Sardjito Jelaskan Penggunaan Nuklir Dalam Bidang Medis

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Foto: Detik.

Bagi orang awam, ketika mendengar kata nuklir maka sebagian besar akan terbayang tentang bom dan perang. Paahal dalam dunia kedokteran, teknologi nuklir digunakan untuk berbagai diagnostik dan terapi. Hal tersebut disampaikan oleh dr. Bangbang Aryanto SpKN-TM dari Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta.

“Jadi, kedokteran nuklir itu pelayanan, sumber pelayanan kesehatan yang menggunakan sumber radioaktif terbuka untuk peranan diagnostik, in vitro (di lab) maupun in vivo (dalam tubuh), untuk terapi dan penelitian,” ucap Bangbang sebagaimana dikutip dari situs Antara.

Adapun perbedaannya dengan radiologi adalah sumber energi radiasi tertutup yang berasal dari alat, seperti X-ray, CT scan, dan MRI. Dirinya melanjutkan, bahwa di kedokteran nuklir, sumber radiasi diberikan terbuka melalui intravena (lewat pembuluh darah). Lalu disuntikkan, dihirup, ditelan, lalu masuk ke dalam tubuh sehingga pasien sendiri yang akan memancarkan radiasi tersebut. Kemudian, radiasi yang dipancarkan oleh pasien tersebut ditangkap oleh kamera gamma sehingga ada citranya.

Lebih lanjut dr. Bangbang mengungkapkan, dengan teknik kedokteran nuklir, fungsi organ juga dapat diketahui secara lebih presisi dalam diagnosis. Misal dalam pemeriksaan ginjal yang menggunakan USG, dapat diketahui bentuk dan kontur ginjal, namun tidak diketahui fungsi ginjal tersebut. Sementara itu, ujarnya, dengan menggunakan teknik kedokteran nuklir, meski tidak diketahui kontur dan bentuknya, fungsi ginjal tersebut dapat diketahui, seperti persentase dan tingkat laju filtrasi glomerular yang dihitung dalam mililiter per menit.

Adapun contoh penggunaan teknik kedokteran nuklir yang paling sering digunakan adalah untuk pasien-pasien kanker tiroid, menggunakan iodium-131.

“Dengan iodium radioaktif ini, kita menggunakan paparan sinar betanya untuk menghancurkan kelenjar tiroid,” pungkas dr. Bangbang.

Ingin Bantu Wanita Mengatasi kanker Payudara, RS Lavalette Malang Hadirkan Layanan Mammografi

Warga Malang kini bisa menikmati layanan Mammografi untuk mendeteksi kanker payudara di Rumah Sakit Lavalette.

Dikutip dari situs Radar Malang, Assistant Manager Medical Support RS Lavalette dr. Garnet Pritaria menerangkan bahwa layanan ini merupakan prosedur pemeriksaan dengan rontgen dosis rendah untuk mengambil gambar jaringan payudara. Tujuannya, untuk mendeteksi adanya pertumbuhan atau perubahan abnormal pada jaringan payudara. Termasuk untuk mengetahui keberadaan sel kanker.

Sehingga dokter dapat mencegah hal tersebut agar tidak sampai terjadi. Wanita dengan usia subur disarankan untuk sudah mulai melakukan skrining. Pasalnya menurut dr Garnet, penderita kanker payudara paling banyak pada usia sekitar 30 tahun.

“Biasanya pasien datang sudah dengan keluhan luka fisik atau keluar cairan dari puting” ungkap dr. Garnet.

Kanker payudara ini bisa terjadi karena dipengaruhi oleh gaya hidup dan banyak mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Selain itu, faktor keturunan juga dapat menjadi penyebab munculnya kanker payudara. Dimana perempuan dengan genetik ibu riwayat kanker payudara akan lebih rentan terkena penyakit tersebut.

Prosedur Mammografi ini sendiri hanya membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit. Setelah pemeriksaan tersebut, apabila ada indikasi kanker maka selanjutnya dilakukan pemeriksaan tambahan dengan dokter onkologi. Kemudian dilakukan USG dan dapat ditentukan untuk pengobatan apakah tindakan operasi atau kemoterapi.

“Alat kami juga sudah disesuaikan dengan ukuran payudara wanita Asia, sehingga lebih meminimalisir rasa nyeri,” pungkas dr. Garnet.

 

 

Transaksi Alkes Indonesia Di Pameran Arab Health 2024 Capai 13,16 juta dolar AS

Indonesia di ajang Arab Health 2024 yang berlangsung di Dubai World Trade Center pada 29 Januari-1 Februari 2024. Foto: Dok. Kemenperin

Indonesia berhasil membukukan transaksi senilai 13,16 juta dolar AS pada pameran alat kesehatan (alkes) Arab Health pada 29 Januari – 1 Februari 2024 di Dubai World Trade Centre (DWTC).

Ini berarti, ada peningkatan sebesar 43,83 persen dibanding transaksi yang berhasil didapatkan pada perhelatan Arab health tahun 2023 lalu. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi.

Indonesia berhasil membukukan potensi transaksi sebesar 13,16 juta dolar AS di Pameran Arab Health 2024. Nilai tersebut naik 43,83 persen dari capaian transaksi tahun 2023 yang tercatat sebesar 9,15 juta dolar AS,” ungkap Didi seperti dilansir oleh Antara (06/02/2024).

Jenis produk yang paling banyak diminati buyer selama pameran berlangsung yakni jarum suntik, sphygmomanometer dan stetoskop, peralatan rumah sakit, ceraspon, haemostatic sponge, serta pompa infus (infusion pump).

Pembeli terbanyak berasal dari negara Mauritius, Maroko, Uni Emirat Arab, India dan Arab Saudi. Sedangkan produk yang paling banyak terjual selama pameran adalah jarum suntik, sphygmomanometer dan stetoskop, peralatan rumah sakit, ceraspon, haemostatic sponge, serta pompa infus (infusion pump).

“Promosi produk alkes Indonesia melalui Pameran Arab Health 2024 di Dubai ini merupakan upaya merespons tren permintaan pasar dunia terhadap alkes,” jelas Didi.

Didi mengungkapkan juga bahwa peluang pasar global untuk alkes dunia termasuk furnitur rumah sakit masih cukup menjanjikan. Hal ini dikarenakan revenue alkes global diproyeksikan tumbuh sebesar 5,70 persen rata-rata per tahun pada 2024-2028, sementara revenue furnitur perawatan kesehatan (healthcare furniture) global dalam delapan tahun mendatang (2024-2032) diproyeksikan tumbuh sebesar 4,8 persen per tahun.

 

Ingin Perluas Akses Berobat Pasien Kanker, Kalbe Farma Bangun Pabrik Radioisotop dan Radiofarmaka

Kantor PTT Kalbe Farma Tbk. Sumber gambar : pharmaasia.com

Perusahaan farmasi dan alat kesehatan PT Kalbe Farma Tbk dikabarkan baru saja melakukan peresmiaan fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka yang merupakan alat untuk keperluan penyakit kanker.

Menurut Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius, pabrik ini akan menghabiskan dana sekitar Rp150 miliar hingga Rp200 miliar. Fasilitas tersebut akan mulai beroperasi Januari 2025 mendatang.

“Kalau satu lokasi ini kira-kira Rp150 miliar-Rp200 miliar. Jadi awal tahun depan kita harapkan sudah selesai,” jelas Vidjongtius.

Dirinya melanjutkan, pabrik radiofarmaka yang memproduksi Fluorodeoxyglucose (FGD) ini sangat dibutuhkan oleh rumah sakit untuk keperluan layanan pemeriksaan Positron Emission Tomography and Computed Tomography Scanning (PET/CT-Scan). Dan dengan dibangunnay fasilitas ini, pihak Kalbe Farma berharap bisa membantu memperluas akses ke lebih banyak pasien kanker untuk menjalani terapi kanker secara komprehensif.

Untuk diketahui, Kalbe Farma telah menjalin kerja sama dengan rumah sakit untuk pemanfaatan radiofarmaka, tidak terbatas pada tatalaksana kanker/onkologi saja, namun diharapkan dapat digunakan untuk penilaian jantung, neurologi, alzheimer, gangguan psikiatri/mental serta di bidang-bidang lain di dunia kedokteran.

Dinas Kesehatan Gresik Mulai Ajukan Izin Operasional Rumah Sakit Gresik Sehati

Maket pembangunan Rumah Sakit Sehati di Gresik selatan. Foto: Radar Gresik

Kabar baik bagi warga Gresik. Rumah Sakit Gresik Sehati (RSGS) diprediksi akan beroprasi akhir tahun 2024 ini jika tidak ada kendala. Saat ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah mulai melakukan persiapan operasional termasuk mulai mengurus izin operasional.

“Ini sedang kami persiapkan, mulai administrasi, sarana prasarana, hingga SDM,” kata Mukhibatul Khusnah, Kepala Dinas kesehatan Pemkab Gresik.

Dikutip dari Radar Gresik (01/02/2024), saat ini pembangunan tahap 2 masih berlangsung. Tapi pihak Dinkes sudah melakukan komunikasi dengan Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Permukiman (DCKPKP).

Dalam komunikasi tersebut, Dinkes Gresik meminta agar bangunan yang menjadi syarat pengajuan izin operasional diprioritaskan, sehingga pengajuan izin operasional bisa segera dikirim ke pusat.

Saat ini sudah terbangun tiga tower. Pekerjaan fasilitas penunjang, seperti area parkir hingga paving akan dilanjutkan dalam waktu dekat.

Sementara itu, untuk menunjang operasional rumah sakit, diperkirakan akan membutuhkan 223 SDM, baik dokter, PNS, maupun pegawai lainnya. Namun meurut Mukhibatul Khusnah, Dinkes akan mengisi dari para pegawai yang sudah bekerja di lingkungan Pemkab Gresik.

Alat Kesehatan Indonesia Ikuti Pameran Arab health 2024 di Dubai

Paviliun Indonesia di Arab Health 2024. © Dok. Kemenperin RI

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI akan memfasilitasi 19 perusahaan alat kesehatan asal Indonesia untuk tampil dalam pameran internasional Arab Health 2024. Acara ini sendiri akan diselenggarakan pada 29 Januari—1 Februari mendatang di Dubai World Trade Center. Hal ini juga didukung oleh Kementerian Perindustrian, Kementerian Kesehatan, Perwakilan RI di Persatuan Emirat Arab (PEA), dan Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI).

Produk yang nantinya dipamerkan antara lain infant respiratory humidifier, tensimeter dan stetoskop, jarum suntik, resusitator, fototerapi, haemostatic sponge, selang untuk mengurangi cairan pasien hidrosefalus, membran pelapis pascaoperasi gigi, sarung tangan dari latex, medical kits, serta sanitary towel and diapers.

Dengan berpartisipasi produk alat kesehatan Indonesia dalam Arab Health 2024, diharapkan mampu memperluas pasar ekspor ke sejumlah negara terutama di kawasan Timur Tengah.

“Kami terus memacu produk alat kesehatan buatan industri dalam negeri bisa menjadi produk ekspor unggulan Indonesia. Sebab, produk alat kesehatan ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk dipasarkan ke mancanegara,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Tafiek melanjutkan, industri alat kesehatan dalam negeri, saat ini telah mampu memproduksi alat kesehatan yang berkualitas seperti ventilator (dengan TKDN mencapai 58 persen), hospital furniture (TKDN 68 persen), hingga medical apparel (TKDN 92 persen), sebutnya.

Ke depan, Kemenperin mendorong industri alat kesehatan dalam negeri agar dapat menghasilkan produk berbasis teknologi tinggi seperti electromedic devices, implan orthopedic, dan perangkat radiologi.

Untuk diketahui, Arab Health terkenal sebagai pameran alat kesehatan terbesar di dunia. Acara ini telah terselenggara selama 48 tahun di Dubai. Tahun lalu, Arab Health dihadiri 110.000 lebih pengunjung yang berasal dari 180 negara. Sebanyak 3.600 peserta terlibat dalam konferensi dan forum bisnis.